PENDAHULUAN
1
sesuai dengan aturan yang ada dalam masyarakat, bila kebutuhan
emosinya terpenuhi secara seimbang dalam awal kehidupan, dikemudian
hari ia pun akan berkembang menjadi individu yang bahagia dan
diharapkan mampu mewujudkan potensi-potensinya secara optimal.
Hallahan dan Kauffman (2006) dapat dimulai dari tiga ciri khas
kondisi emosi dan perilaku, antara lain yaitu :
2
atau lebih dari lima karakteristik berikut dalam kurun waktu yang lama,
yaitu:
3
c. lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses
belajar mengajar, alat bantu, kurikulum, dan lain-lain);
d. masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat,
dan lain-lain.
BAB II
IDENTIFIKASI
4
autisme. Gangguan emosi perilaku yang nampak pada anak autistik
terkadang dapat menimbulkan kebahayaan pada lingkungan sekitar
apabila tidak ditangani dengan segera.
Subjek dalam penelitian ini adalah anak autistik yang berada di sekolah
SLB KASIH IBU. setelah dilakukan asesmen pada beberapa anak
berkebutuhan khusus, maka yang betul-betul mengalami gangguan
emosi perilaku seperti kecemasan yang berlebih ialah anak yang
mengalami autistik. Dengan demikian subjek dalam uji coba ini ialah 3
anak autistik yang ada dalam SLB KASIH IBU.
5
BAB III
6
Serupa dengan jaket simulasi peluk, teknologi tersebut diciptakan untuk
mengurangi gangguan emosi perilaku pada anak autistik, Ketika
gangguan emosi mereka sedang diatas ambang berlebih, maka anak
didudukan pada alat itu kemudian beberapa saat anak akan merasa
tenang, seakan akan mereka sedang dipeluk, alat tersebut juga dapat
digunakan sebagai alat bantu terapi.
7
Jaket ini memberikan tekanan sentuhan yang mendalam yang dapat
membantu orang yang sedang merasa cemas agar lebih tenang, dengan
demikian dapat meningkatkan kemampuan mengontrol emosi mereka.
8
BAB IV
9
Yang membedakan Jaket simulasi peluk berbeda dengan jaket
lainnya, karena jaket simulasi peluk dilengkapi dengan portabilitas yang
sempurna Jadi orang akan menganggap bahwa jaket ini adalah jaket biasa
tanpa keistimewaan apa-apa.
Selain itu juga jaket ini dilengkapi dengan pengaturan tekanan, jadi bila
kondisi emosional anak sedang baik maka tekanan pada jaket ini akan
ringan dan tidak terlalu bekerja keras, namun jika emosi anak sedang
tidak stabil atau saat anak mengalami tantrum seecara tiba-tiba maka
tekanan pada jaket tersebut dapat diatur melalui perangkat yang terdapat
pada smartphone. Selain dapat mengatur tekanan, jaket tersebut
dilengkapi dengan teknologi pelacak, atau yang akrab disebut dengan
GPS.
Jaket yang dapat dideteksi keberadaanya ini sangat menguntungkan
para orang tua yang memiliki anak yang senang berlari kesana kemari
tanpa kontrol. Jika anak berada terlalu jauh dari jangkauan, maka
perangkat khusus yang terdapat pada smartphone akan memunculkan
pesan.
4.2. Prosedur Pemakaian Jaket
a. Pastikan saat membeli jaket, smartphone Anda di setting juga,
10
memasukan perangkat yang dapat digunakan untuk mengontrol
kerja dari jaket tersebut.
b. Ketika si anak sedang mengalami ketidakstabilan emosi dan
perilaku, segera atur tekanan jaket tersebut melalui perangkat yang
ada di smartphone.
11
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Jaket simulasi peluk merupakan teknologi yang dapat mengurangi
perasaan cemas dan ketakutan yang dirasakan oleh anak autistik,
beberapa anak autistik yang risih akan pelukan tak perlu khawatir,
karena teknologi ini tidak membuat anak autistik risih seperti sentuhan
oleh seseorang, namun meski seperti ini tanpa sadar anak autistik akan
merasa nyaman sehingga dapat mengurangi gangguan emosi perilaku
tersebut. Dengan penggunaan yang mudah dan dapat dikontrol melalui
smartphone, pengguna juga tidak perlu khawatir karena teknologi ini
dilengkapi dengan alat pelacak keberadaan.
Saat anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku seperti yang
dialami oleh anak autistik dapat ditangani dengan tepat, maka bukan hal
yang tidak mungkin akan menunjang proses belajar si anak tersebut.
5.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13