Anda di halaman 1dari 16

MR.

ONAR (Part 19)


4 Maret 2015 pukul 14:40

MR. ONAR (Part 19)

By Frisca Ay

***

Alvin yang sudah setengah perjalanan menuju Sekolah bersama Cakka, harus
memutar balik mobil menuju Rumah Sakit, ketika Aren menelepon bahwa Rio ingin sekali
bertemu mereka bertiga. Cakka menggigit ujung jari jempolnya dengan cemas, pertanda
merasakan hal yang buruk. Alvin bahkan tidak berhenti menekan klakson mobilnya ketika
mereka terjebak macet dalam waktu yang cukup lama. Setelah kembali berjalan Alvin
memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, Ia juga merasakan hal sama yang dirasakan oleh
Cakka.

Aren menelpon mereka baru beberapa menit yang lalu tapi entah kenapa terdengar
dari suara cewek berparas manis itu seolah begitu ketakutan dan cemas. Rio mau ketemu kita
bertiga, buruan. Sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi itulah yang kedua saudara kembar
ini rasakan.

Buruan, Vin. Tegur Cakka, padahal saat ini saudaranya itu sudah mengambil
kecepatan yang lebih diatas rata-rata.

Entah kenapa gue ngerasa ada hal buruk. Lanjut Cakka sehingga membuat Alvin
pun berdecak sebal.

Mending mulut lo diam dan cukup mikir positif. Saran Alvin walaupun sebetulnya
Ia sependapat dengan Cakka. Lo tahu sendiri nggak mungkin Aren sepanik itu nelpon kita.
Cakka berkilah seolah kepalanya muali pusing memiirkan apa yang Rio ingin Rio katakana
saat ini.

Semoga baik-baik aja dan nggak ada hubungannya dengan keadaan dia saat ini.
Cakka hanya menghela napas berat lalu mengangguk sembari menyandarkan kepalanya yang
seolah penat karena tegang. Jadi gimana Sekolah? Bolos? Cakka kembali bertanya dan
Alvin meliriknya sekilas.

Gue tadi sms Ozy bilang untuk minta ijin.


Bagus deh kalau gitu, kalau pun bolos juga nggak apa-apa demi temen sendiri.
Alvin tersenyum kecil mendengar ocehan Cakka, karena Cakka yang paling care dengan Rio
setelah Aren. Jika di bandingkan Alvin saudaranya, justru Cakka lebih nurut sama Rio
daripada saudaranya sendiriAlvin.

Semua itu bermula ketika Cakka dan Alvin sedang bertengkar hebat karena Alvin
yang selalu di banggakan oleh orang tua mereka di banding Cakkayang hanya mendapat
sindiran. Padahal keduanya sama-sama memiliki kemampuan masing-masing, hanya saja
Alvin yang justru di buat paling unggul. Cakka sempat berdiam di rumah Rio sampai
beberapa hari karena kesal dengan orang tuanya, waktu itu mereka masih duduk dibangku
Sekolah menengah.

Orang tuanya dan Alvin selalu berkunjung ke Rumah Rio untuk meminta Cakka
pulang, namun ditolak secara terang-terangan. Sampai akhirnya, Tante MiraMamanya Rio
memberikan Cakka nasihat untuk memaafkan kedua orang tuanya dan segera pulang karena
bagaimana pun juga mereka adalah keluarga Cakka.

Rio pun merangkul Cakka dan juga ikut memberikan nasihat, karena pada dasarnya
Orang tua itu ingin membuat anaknya lebih baik dari yang terbaik. Mereka hanya ingin
Cakka menjadi lebih baik daripada Alvin atau pun sebaliknya, karena pada saat itu nilai
Cakka sempat menurun ketika sudah mengetahui yang namanya tertarik pada lawan jenis.

Itulah yang membuat Cakka selalu menurut apa yang Rio minta dan berusaha agar
Rio selalu ada menjadi bagian diantara dirinya dan Alvin.

Keduanya pun sampai di tempat tujuan, ketika mobil sudah terpakir keduanya segera
turun dan menuju ruangan Rio. Seluruh pasang mata yang berada di Rumah Sakit tak
hentinya menatap dua sosok kembar Cakka dan Alvin yang sedang berlari tergesa-gesa.

***

Sivia sama sekali tidak memperhatikan apa yang Guru di depan sana jelaskan.
Pikirannya hanya melayang bebas dengan wajah Alvin yang berkeringat tiba-tiba kemarin
sore, ketika mengantarnya pulang seusai menjenguk Rio. Ia tersenyum dan terus
membayangkan wajah Alvin yang menurutnya lucu dan imut abis. Tak beberapa lama jam
istirahat pun tiba, bel pun berdering sehingga Guru yang menjelaskan saat ini harus
menghentikan pelajarannya disusul dengan semua siswa siswi yang keluar dari ruangan
secara teratur.

Tinggalah Ify dan Sivia disana, sepasang alis Ify pun bertaut ketika menyadari Sivia
yang sedang melamun sambil tersenyum tidak jelas seperti itu. Ia menghela napas kecil lalu
menyenggol lengan Sivia.

Merasa ada yang tengah mengganggunya Sivia pun tersadar dan segera menoleh.

Apa sih lo? Ujar Sivia kesal karena ritualnya di hancurkan oleh Ify.
Mau ke kantin nggak? Sivia justru mengkerutkan kening ketika mendengar
pertanyaan Ify. Emang udah bel? Ify langsung menepuk jidatnya lalu menatap Sivia dengan
bengis.

Udah dari tadi kali, mangkanya jangan ngelamunin Kak Alvin mulu! Sembur Ify
dan Sivia pun hanya nyengir mendengar ucapan Ify sehingga membuatnya jadi malu sendiri.

Gue nggak sama lo deh kayaknya, Fy. Ujar Sivia yang merasa tidak enak untuk
mengatakan hal ini. Ify bingung dan menyipitkan matanya, Sivia justru nyengir kuda dan Ify
sudah tahu maksudnya apa.

Iya dah yang mau di apel sama Kak Alvin. Gue pergi, bye! Ify pun segera keluar
dari kelas dan menuju suatu temmpat, Sivia segera mengirim pesan singkat pada Alvin yang
sudah berjanji akan menjemputnya untuk pergi ke kantin bersama. Ia berdiam sejenak
menunggu Alvin untuk membalas pesan darinya, tapi sudah beberapa menit Sivia menunggu
Alvin tak kunjung membalas. Merasa bosan Ia pun segera beranjak dan mengambil
keputusan untuk menghampiri Alvin saja di kelasnya.

Lo kemana sih, Kak!

***

Untuk kesekian kali Ify menuju ke tempat initempat favorite yang dimana biasanya
Rio berdiam diri untuk melepaskan semua beban serta masalahnya sejenak. Rio yang
memperkenalkannya segala macam banyak hal dari atas gedung ini, di mulai pemandangan
gedung pencakar langit, titik pusat kota sampai pada matahari yang terbenam yang seolah
begitu dekat dari sana. Semuanya sungguh manis Ia lakukan bersama Rio, janji Rio yang
selalu ingin menjaganya, entah kenapa mulai saat ini menjadi hal yang indah bagi Ify.

Ify teringat akan pesan Rio dari via blackberry messanger dan sebuah lagu yang di
kirim tadi malam sebelum Ia tidur. Rio meminta agar Ify mendengarkan lagu itu, tapi karena
terlanjur mengantuk dia tidak sempat mendengarkannya. Bagi Ify, sekarang adalah waktu
yang tempat untuk mendengarkan. Ia meraih sebuah benda persegi dari saku seragam lalu
mulai sibuk mencari lagu kiriman dari Rio.

Dapat. Ia pun langsung menekan play, tidak ada instrumen lagu atau apapun sampai
pada 15 detik pemutaran. Ify mengkerutkan kening lalu memeriksa bagian volume dan
speaker, semua dalam keadaan oke. Di detik 20 barulah terdengar suaranamun suara
deheman khas suara Rio sehingga membuat Ify mendekatkan ponsel pada telinga. Dadanya
pun berdebar walau hanya mendengar suara Rio yang berdehem itu. Tak beberapa lama suara
petikan gitar pun mulai menggila dari pendengarannya, walaupun petikan itu begitu lembut
dan khas. Ify pun tersenyum dibuatnya mendengar petikan gitar tersebut. Baru Ify sadar,
bahwa lagu yang dikirim Rio jenis voice note bukan lagu sungguhan seperti dugaannya
ketika menerima pesan itumelainkan sebuah coveran. Rio kembali bernyanyi untuk dia.
Seneng? Pasti.
Waktu terus berlalu

Tanpa ku sadari hanya, aku dan kenangan

Ify meneguk ludah ketika mendengar lagu inilagu yang sudah sangat lama sekali
dan jarang Ia dengar tanpa di ketahui makna lagunya. Ia mulai terhanyut ketika mendengar
lirik demi lirik lagu yang Rio nyanyikan saat ini. Ify terhenyak sesaat sembari mengkerutkan
kening. Dalam dadanya seolah tengah bergemuruh sehingga menimbulkan debaran yang
lebih hebat dari sebelumnya. Ia terus menyimak dan tidak hanya menikmati suara Riojuga
memaknai lagu ini.

Masih teringat jelas

Senyum terakhir yang kau beri untuk ku

Ada makna yang tersirat. Itu yang Ify coba duga. Rio seolah menyampaikan kembali
isi hatinya melalui lagu bukan lagi kata-kata memaksa atau kasar yang Ify dapatkan, ketika
malam pesta kemenangan ekskul basket di atas gedung waktu lalu. Ify tersenyum getir dan
mengingat kembali semuanya secara detail saat malam itu terjadi.

Gue rasa udah cukup untuk bermain teka-teki. Rio tersenyum kecil lalu menatap
sekilas sebelum kembali melangkah satu langkah membelakangi sosok mungil itu.

Apa maksud lo? Tanya Ify penasaran dengan terus memerhatikan kembang api
yang masih bertaburan di atas sana.

Gue suka sama lo. Apa itu belum cukup sederhana untuk lo tahu?

Cara Rio yang menyampaikan isi hatinya malam itu begitu misterius dan semaunya
sendiri, sungguh di luar dugaan akan berakhir menjadi pilu yang berkelanjutan bagi cowok
jangkung tersebut. Ify berpikir dengan pelan, sejahat ini kah Ia selalu mengabaikan semuanya
yan telah di berikan oleh Rio? Yah, justru terlampau jahat.

Tak pernah ku mencoba

Dan tak ingin ku mengisi hati ku, dengan cinta yang lain

Benar. Sebelum Ify mengenal sampai mengenal bahkan begitu dekat dengan sosok
jangkung itu. Tidak pernah Ia mendengar Rio sebelumnya menjalin hubungan dengan cewek
manapun apalagi jatuh cinta dengan tulus kecuali sang Mama. Apakah Ify orang yang
beruntung untuk pertama kali, mendapatkan tahta di hati seorang Andrio Erdam yang terkenal
Onar tersebut?

Ssttttt Terdengar suara desis, Ify kembali menolehkan kepalanya namun tak
kunjung menemukan siapa itu.

Sstttt Ketika Ia menolehkan kepala ke arah kanan dan tepat di kaca atas tembok
Si gosonglah yang berada disana lengkap dengan alis yang dimainkan dan tersenyum
lebar. Seketika Ify menatapnya sinis, Rio lalu memberi kode agar Ify membuka bola kertas itu
untuk di baca. Huh, memangnya hidup di jaman apa sih hari gini masih jaman pesan kertas?
Yakali jaman purba, kasih pesan lewat daun.

Tak menunggu waktu lama Ify segera membukanya lalu membaca isi pesan di dalam
bola kertas itu.

Lo cantik deh kalau nurut.

Suapin gue bekel yg lo bawa tadi pagi dong.

Sampai jumpa di kelas gue, kesayangan.

Lope lope bertebaran buat lo :P :* :*

Rio ganteng tumpe-tumpe!!!

Ify tersenyum geli mengingat bola kertas yang Rio lempar dengan gerakan sembunyi
di balik luar kaca kelas. Dia sosok yang begitu nekat untuk melakukan suatu halwalaupun
tidak mungkin sekalipun justru menjadi mungkin bagi dirinya. Lo penuh kejutan, Kak.

Kan ku biarkan, ruang hampa di dalam hidup ku

Bila aku harus mencintai dan berbagi hati

Itu hanya dengan mu

Ify memejamkan mata, raut wajahnya pun berubah pilu ketika mendengar lirik di
bagian ini. Suara Rio yang lembut mampu menyentuh hati dengan di susul liriknya yang
seolah menjadi pelengkap untuk membuat Ify tertegun dan memaknai semua dengan cepat.
Tidak menunggu waktu lama, pelupuk mata milik Ify pun mulai memanas seiring dengan
silih bergantinya kenangan yang tidak ingin Ia ukir sebelum itu, justru menjadi selalu
dikenangnya. Tidak sedikit pun bayangan Debo yang berkelabat dalam pikirannya, hanya
Rio.

Maaf, gue belum bisa jawab perasaan lo. Gue takut lo kecewa. Ungkap Ify lirih.

Namun bila ku harus tanpa mu

Akan tetap ku arungi hidup tanpa bercinta

Tes. Ify menggeleng kuat tak lantas buliran bening yang tadi Ia tahan justru mengalir
deras membasahi kedua sisi pipi. Ia seolah menjawab dengan gelengan lirik lagu yang Rio
nyanyikan. Nggak, Kak. Lo harus punya cinta. Lo nggak boleh serendah itu. Sesegukan Ify
semakin menjadi kala di ingatnya Boneka beruang putih untuk pertama kali Ify dapatkan dari
seorang laki-laki. Sedikit hal yang Ify dapatkan dari seorang Rio, salah satunya Ia sosok yang
romantis di balik sikap dingin dan kasarnya.
Ho..oh. hanya dirimu yang pernah tenangkan ku dalam peluk mu saat ku menangis

Ify menghapus air matanya lalu memainkan ponsel dan tetap mendengarkan lagu itu
sampai di lirik ini. Ia segera mambuka galeri dan memperhatikan sebuah foto dirinya yang
tidur, Mily dan Rio yang sedang bergaya seolah seperti keluarga bahagia sekali. Perlahan Ify
tersenyum melihatnya tak lantas mendekatkan ponsel pada dada.

Gue mau melanjutkan cerita ini, sampai di waktu yang gue anggap tepat. Gue ingin
kesabaran lo sedikit lagi untuk nunggu gue.

Bila aku harus mencintai dan berbagi hati

Itu hanya dengan mu

Namun bila ku harus tanpa mu

Akan tetap ku arungi hidup tanpa bercinta

Kemarahan Rio, Tawa, candaan, kasar walaupun berhati baik, kelakuan yang konyol,
raja merayu guru, sigap serta siaga untuk terus menjaga Ify, sering bolos, otak jenius dan
sikap sopan pada orang tua Ify. Semuanya. Ify sangat ingin merasakan semua itu dari Rio
lagi. Tapi, yang menjadi pertanyaan. Apakah Rio mau menunggunya? Apakah Rio mampu
bertahan sampai Ify siap untuk menyambut perasaan cowok itu?

Tak pernah ku mencoba dan tak ingin ku mengisi hati ku

Ketika lagu itu selesai, tepat di arah timur gedung Sekolah. Seseorang tengah
melambaikan tangan lengkap dengan sepasang alis yang di mainkan. Sosok itu menyuruh Ify
untuk turun menemuinya. Seolah tidak percaya apa yang Ia lihat, Ify hanya menggelengkan
kepala bahkan mengucek mata berulang kali. Ia takut ini hanya halusinasi saja dan tak nyata.

Ia memijit kening berusaha mengahancurkan Rio yang penuh di dalam imajinasi


tergilanya. Sekuat mungkin Ia berusaha untuk menghilangkan bayang Rio, justru sosok yang
berada di arah timur sekolah sana melompat-lompat bak seperti kangguru dengan tangan
yang terus melambai. Ify masih tidak percaya bahwa di bawah sana adalah sosok Rio yang
mencoba memanggilnya.

Nggak. Gue pasti salah lihat doang. Kak Rio di Rumah Sakit, kan? Tanyanya pada
diri sendiri, sebuah pesan singkat pun masuk. Ify segera mengalihkan pandangan pada
ponsel. Matanya membulat takjub dan Ia pun segera berdiri untuk menghampiri sosok di
bawah sana yang ternyata benar adalah Rio.

Ini gue turun buruan, masalah guru gue yang tanggung. Itulah kira-kira isi pesan
dari Rio yang sebelumnya Ify tidak percaya.

***
Cakka mendaratkan tubuhnya pada sofa empuk di rumah Rio kemudian di susul Alvin
yang sedang pusingkarena sejak tadi tangannya tak lepas dari ponsel semenjak mereka
selesai membereskan suatu hal di rumah ini sesuai permintaan Rio. Cakka mengkerutkan
kening, merasa bosan dengan tingkah Alvin yang menggigit jari sembari terus mengetik
keypad ponselnyakayak cewek rempong aja kembarannya.

Ia menyambar ponsel Alvin dengan gerakan cepat lalu membaca sebuah pesan, detik
berikutnya Ia tertawa geli. Alvin yang sudah pusing tujuh keliling ditambah lagi dengan
kelakuan adik itu langsung memberikan jitakan yang pedas.

Kampret, sakit tauk pala gue! Maki Cakka lalu Alvin hanya menatanya sinis namun
sekilas.

Mau tahu banget urusan rumah tangga orang. Ucap Alvin masih sensi karena
perbuatan Cakka yang seenaknya dan Cakka pun mencibir. Kalau alay begitu omongannya
pasti tidak jauh-jauh dari Sivia sang Adek pujaan hati. Bikin Cakka mual aja.

Adek lo kenapa lagi? lah, kenapa dia juga ikutan manggil dek? Oh, Alay Alvin
nular ternyata.

Ngambek dia. Jawab Alvin menghela napas. Tadi sebelum berangkat, gue bilang
ke kantin bareng gue aja. Biar gue jemput di kelas. Eh mana tahu kalau ada pekerjaan gini.
Cakka memutar kedua bolamatanya, pengen muntah serius dengar kalimat Alvin yang
terakhir. Drama banget sumpah.

Siapa suruh bikin janji duluan. Jitakan pun kembali mendarat di kepala Cakka, Ia
pun meringis lagi.

Kalau bikinnya akhiran bukan janji namanya, dasar lemot. Hardik Alvin yang
merasa jengkel kalau ngomong sama Cakka justru membuat darahnya naik seketika.
Meletup-letup kayak gunung berapi. Cakka pun nyengir seolah hardikan Alvin yang
mengatakan lemot padanya adalah sebuah penghargaan terindah. Dasar saudara kembar yang
pea.

Yaudah yuk cabut, bentar lagi ini rumah dikosongin. Cuma beberapa pelayan doang
disini.

Terus, Tante Mira gimana? Alvin menepuk jidat Cakka sembari merapalkan doa
suapaya saudaranya ini tidak bertambah lemot. Tante udah di bawa ke bogor untuk terapi
lebih ketat, mangkanya Rio nyuruh kita kesini. Sehari aja lo nggak bikin gue hipertensi dini.
Bisa? Ujar Alvin sok lelah dengan keadaan yang Ia hadapaimana rumah tanggannya
dengan Sivia masih tertimpa masalah berat lagi. Padahal doi Cuma ngambek, disogok coklat
juga lumer. Ribet banget si Alvin.

Vin

Apalagi? Tanya Alvin gondok.

Kalau dia ninggalin kita, apa lo sanggup? Cakka memejamkan matanya, kejadian 2
jam yang lalu masih sangat diingatnya terutama permintaan terakhir dari sahabat mereka itu.
Rasanya Cakka ingin menahan namun apa yang bisa Ia lakukan? Manahan, justru akan
membuat keadaan semakin sulit untuk berjalan.

Sejak awal dia yang selalu nasehatin kita, dia yang melerai kita, dia juga yang ngasih
pengertian kalau kita lagi berantem hebat. Kalau dia nggak ada, apa yang bisa kita lakuin,
Vin? Nada Cakka pun memelan seiring dengan kelesuan Alvin yang tiba-tiba mencuat naik
ke permukaan. Ia menggeleng lemah seolah semuanya sungguh sulit untuk diterima.

Bener dugaan kita, kalau semuanya pasti berakhir seperti ini. Cakka membuka
matanya lalu menatap Alvin dengan lekat.

Kita tuntasin semuanya. Biarkan dia habiskan waktu seharian sebelum semuanya
terlambat. Alvin mengangguk mendengar ucapan Cakka lalu Ia pun tersenyum membalas
senyuman Cakka yang terlihat getir.

Selagi ada Gabriel yang pantau, kita nggak perlu khawatir dengan keadaan dia.
Walaupun resikonya buruk untuk dia sendiri. Ujar Alvin dan di benarkan oleh Cakka. Alvin
betul, selagi Gabriel yang memang berprofesi sebagai Dokter muda yang sudah banyak
pengalaman, mereka tidak perlu khawatir. Setidaknya untuk sesederhana itu.

***

Ify berlari menuju gerbang Sekolah namun langkahnya terhenti ketika pesan singkat
dari Rio masuk, Ia membacanya lalu mengkerutkan kening. Goblok. Lewat gerbang terang-
terangan, lo nyari mati. Ikutin instruksi gueputar balik. Begitulah isi pesan Rio. Ia pun
tertegun sekaligus kesal karena ada sebutan goblok disitu, lalu Ify membenarkan pesan dari
Rio. Si gosong itu benar, namanya nyari mati dengan sok percaya diri mau melarikan diri
lewat pintu utaman begini. Diibaratkan, lagi maling tapi sudah jelas-jelas ada anjing penjaga
tanpa tali pengikat dan siap bebas menerjang orang asing mana pun. Ify pun putar balik dan
terus mengikuti instruksi dari Rio.

Kok lo tahu gue mau lewat depan? Jadi, sekarang lewat mana? Send. Pesan itu pun
terkirim. Ify melirik jam tangan mungil yang melingkari pergelangan tangannya. Masih ada
watu 10 menit lagi sebelum bel istirahat berakhir.

Simple, Otak lo gampang ditebak. Jalan ke gedung belakang ruang guru. Wajah Ify
langsung cemberut ketika memabacanya, Ia pun segera menuruti perintah Rio untuk menuju
ke belakang gedung ruang guru. Ia jadi ingat ketika menentang Rio agar tidak merokok lalu
dilanjutkan dengan aksi sok beraninya menyatakan bahwa Rio itu sangat buruk sekali.
Dengan paksa Rio menyeretnya sampai keluar Sekolah melewati rute ini.

Baru setengah perjalanan, dari jauh Ify melihat Bu Dirga sedang duduk di depan
ruang Guru bersama Guru yang lain. Ia pun menggaruk kepalanya bingung. Belum mengirim
pesan, peasn dari Rio pun kembali muncul.
Jalan lo lelet banget. Buruan dong. Dalam masalah? Great. Rio benar sekali, saat
ini Ify mendapatkan masalah yang cukup untuk di waspadai. Tak menunggu waktu lama, Ia
pun membalas pesan Rio dan mengadukan keadaannya yang saat ini bingung mau lewat
kemana kalau di depan ruangan banyak para guru duduk di depan sana.

Tahu gudang sekolah, kan? Di belakang gedung itu memang nggak ada bolongan
kayak yang gue buat. Tapi pagarnya cuma sekitar ketiak lo doang, sebelumnya udah gue
ringsek kawat disana. Sekali-kali lo manjat lah. Rute terbaru gue tuh kalau darurat. What?
Ify harus manjat semacam Rio gitu? Apa peduli Ify kalau itu rute terbaru cowok tersebut jika
tengah darurat ingin melarikan diri. Aneh banget. Ify memutar kedua bolamatanya lalu
menuju ke belakang gudang.

Sesampainya dia disana, Rio benar pagarnya memang sekitaran ketiak atau bahuya
saja, bahkan kawat yang terpasang diatas pagar tersebut pun rusak total. Entah bagaimana
cara Rio merusaknya, memang dasar kulit baja tangan besi. Entah kenapa Ify jadi parno
disini, suasananya mencekam banget. Ngeri gitulah. Apalagi banyak berita yang dia dengar,
gudang Sekolah cukup angker.

FyFylo dengar gue? Ia tersadar ketika mendengar suara itu, yah suara itu
benar-benar suara Rio.

Iya, Kak. Gue disini. Gimana manjatnya? Kepala Rio menyembul lebih dulu dan
pagar itu pun hanya sebatas dibawah dadanya berbeda dengan Ify yang nyaris sebatas bahu.
Letakin tangan lo disini. Tunjuk Rio pada atas pagar beton tersebut. Ify pun mengikutinya.

Terus? Rio bedecak sebal, ini cewek nggak bisa mikir darurat kali ya?

Lompat-lompat kecil cepetan, tapi tangan lo tetap disini. Tiap gue hitung lo harus
lebih tinggi dari sebelumnya. Cuma punya 3 kali lompatan kalau gue udah ngitung, di
lompatan terakhir lo lompat tinggi-tinggi semampu lo, gunakan tangan untuk membantu
sampai pantat lo nengger dipagar ini. Paham?

Heh, ngomong lo nggak usah sevulgar itu kali. Apaan lo bawa-bawa pantat. Ify
jengkel jadinya.

Nggak ada waktu buat ngasih yang hiperbol karena otak lo nggak sampai, itu juga lo
nyebut dan nggak usah sok alim. Buruan, udah nggak ada waktu buat debat. Ify pun pasrah
dan mengikuti Instruksi Rio sesuai yang di perintahkan. Pada hitungan ketiga Ify pun
melompat tingg-tinggi dan menggunakan tangan untuk mendorong dirinya agar terduduk
pada pagar yang lumayan tinggi itu. Namun, Ify kehilangan keseimbangan karena tangan
kirinya salah meletakkan posisi. Rio dengan sigap menangkap tubuh Ify yang jatuh, Cowok
jangkung itu tersenyum geli melihat Ify yang shock berat campur malu dan tidak percaya.

Semuanya memang perlu pengorbanan dan usaha. Ini hanya sebagian kecil dari
usaha-usaha gue untuk bertahan sama lo. Ingat, ini hanya kecil dari sekian banyaknya. Gue
harap lo bisa bertahan untuk usaha yang lain setelah ini. Rio mengembalikan Ify pada posisi
yang lebih tepat, seringaian kecilnya membuat Ify tersadar karena fokus untuk memaknai apa
yang Rio ucapkan tadi.
Apa maksud lo? Kenapa lo bisa ada disini? Bukannya lo di Rumah Sakit? Lo baru
sadar, Kak! Rentetan pertanyaan dari Ify tidak membuat Rio peduli, Ia hanya meraih lengan
Ify dan segera mengajaknya pergi.

Gak penting pertanyaan lo, gue mau cukup kita berdua hari ini. Nothing else! Ucap
Rio penuh penekanan dan otoritas yang pasti, tepat sasaran dan tandas. Ify pun terkesiap dan
hanya mengikuti sosok jangkung itu dari belakang, apalagi jemarinya tengah di genggam
penuh kepemilikan yang pasti.

Bersambung

Sorry haha, gue salah kasih info lagu, seharusnya lagu element wkwk, gegara ada yang nytel
music letto, gue malah kesebut letto ruang rindu wkwk so sorry yaaakkk

Jangan bilang ini pendek :p

Kritik, saran dan komentar kalian selalu ditunggu. Maap juga ya typo banyak bertebaran-.-

Penasaran? Sama, saya juga *eh ahahha bye :p

Part depan Ending yaaaaaaa nyiahahaa. Lagi serius nggak becanda :p

Suka
Bagikan

Frisca Arda Yani, Yeyen Pratiwi, Indah Sekar Sari dan 412 lainnya menyukai ini.

RinduLedi Mutiara Avistaa KURAAAANG BANYAAAAAAKKKKKK!!!!!


TAMBAAAHHH LAGII DONGGG
4 Maret pukul 14:45 Suka

Gebrina Damia Azizah KURANG PANJAAANG. GA RELA KALO GAK HAPPY


ENDING. GUE PITES LU KAAAAK
4 Maret pukul 14:57 Suka

Frisca Arda Yani bhak =)) serah gue ah(?)


4 Maret pukul 15:01 Suka

Kharisma Inuzuka pendekk amatt ka..


4 Maret pukul 15:01 Suka

Gebrina Damia Azizah ATO GA GUE SENTIL KE UPIL


4 Maret pukul 15:02 Suka

Hawkins Lisa Post lg doong..dikitt bgtt kak..


4 Maret pukul 15:05 Suka

Wenn Ning Huaaaa kak, ini Ri kenapa? Aish!!! Lo mah kamprettt kak! Bisanya bikin
penasaran mele, jangan bilang mati, wkwkwkwkwk, tp kegnya rio bakal pergi berobat yak
kak (?) wkwkwkwkwkw, lanjooottt kak, harusnya 5 part untuk kali ini, wkwkwk
4 Maret pukul 15:06 Suka

Yeyen Crosita kurang bnyak kak, tmbah donk kak! trus si rio knpa sih? bkin pnasaran deh
4 Maret pukul 15:08 Suka

Dita Nur Safira Jangan saadd kak pliiiiissss!!! Jangan kejam gitu sama kita kaakk,ancuur
dah nih ati ancuuurr
4 Maret pukul 15:10 Suka

Ferra Luxiyta Kok end sh kak? Atau jangan2 ini cuma permintaan RIO yang terakhir, oh
NO, GAK BISA GUE BYANGIN HUAAA
4 Maret pukul 15:12 Suka

Ummie Thiethin Amanah lanjut ka yg panjang ea


4 Maret pukul 15:15 Suka

Hanum Nur Yudiawati Aaaa gilaaa pokoknyaaa harus happy kakk.next part cepet ya
heeee
4 Maret pukul 15:21 Suka

Offa Alyssa Stevaditt rio mau ninggalin si kembar yah ,..?? Aduhh jangan sampe dong!!
harus happy ending kak *maksa
4 Maret pukul 15:22 Suka

Dita Nur Safira Kak off : kak fris emang kejam banget sama kita :'' masa sad siihh
4 Maret pukul 15:31 Suka

Fauziah Puspa Jangan sdihsdih kak. Nggk tega klo msalnya couple nya rify tapi adegn2
nya sdihsdih. Sumveh nggk tega bngetnget. Lnjutdeh kak lnjut. Moga2 happ-end yaallah.
4 Maret pukul 16:22 Suka

Wikke Widya Aariyani rio berobat kan ke luar negeri? ga bakal wafat kan? plis bilang
iya:')
4 Maret pukul 16:34 Suka

Ginia Ariandini Chundory kalaopun sad end gue udah siap lahir bathin pit(?)
4 Maret pukul 17:19 Suka

Hana Falah Fadhilah curiga sadend nih-_- jangan sampe deeh, cape hati kak kalo sad
terus
4 Maret pukul 17:38 Suka

Ika Hanifah Plisss jgn sad ending kakkkk


4 Maret pukul 17:41 Suka

Wa Ode Febriyanti Kak ini pendek banget deh ... Buruan deh kak lanjutin, apa yg terjadi
selanjutnya.. Jujur bingung banget aku
4 Maret pukul 18:16 Suka

Yochy RifyRfm CragSisa Waduhhhh....


Apa"an tu Kak...
mksud si CakVin,,?...Lihat Selengkapnya
4 Maret pukul 18:16 Suka

Ayu Aprillia Kalo ini end lanjutin BFA


4 Maret pukul 18:26 Suka

Meillin Wangarry Kakkkkkkkkkk masa iya kak rioo haruss meninggal... Pkoknya nggak
mw kak... Jangan sad ending hrus happy ending.. syang kak klu mr.onar jadi sad ending..
Truss masa iya 1 part lgi ending... Tambahin 5 part kak... Yayayyayaya
4 Maret pukul 18:38 Suka

Laellazza Zayn apa rio bakal mati? feeling aku sih gak *mudah-mudahan
4 Maret pukul 18:39 Suka

Hlmts Suada kak lo baik deh kalo bisa jan sad-end ya kak garelaa gue dan ini pendek
cepett dinext kak
4 Maret pukul 19:28 Suka

Fajar Diah Astuti Hueeeee apaan nih dikit doang gantung lagi astagaaaaaaaa, kak satu
part lagi kekkk
4 Maret pukul 20:02 Suka

Purwanty Setianingsih Kurang panjang ka....


4 Maret pukul 20:56 Suka

Hani Sukmawardani Oke setelah baca dari part 1 sampe part ini, ini pertama kalinya gue
tulis commen gue disini hehe sorry minggu depan part ending nya ? boleh-boleh aja asalkan
jangan sad ending yah. Cukup di part sebelumnya aja rio sama ify nya sedih-sedihan
da...Lihat Selengkapnya
4 Maret pukul 21:14 Suka

Putri Delisa Anggraini kak jangan bilang rio bakalan pergi ninggalin ify ke luar negri buat
berobat (?)
4 Maret pukul 21:19 Suka

Shevina NK Lanjut kak, ending nya happy yak si gosong jangan mati ye kak, gosong mati
kita sedih...
4 Maret pukul 21:52 Suka 1

Niella Harristy seriusan udah mau ending???? astagaaaa.... yaudah, cepet aja bikin
endingnya biar bisa re-read lebih cepet jg wkwkwkwk btw, ada epilog gak??? ada ekstra part
gak??? jawabnya di part selanjutnya aja deh friss... salam 86
4 Maret pukul 21:57 Suka

Iklima Fathullantip kak, gosong gak bakalan mati kan ? jangn sampe jngn sampe pelis?
masa sad ending mulu sihh hiks...
Kemarin jam 11:11 Suka

Gita Oktaviani Minta link note ny dong.....


22 jam Suka

Dilla Lorenzo Guerrero nahloh apaan tu mksud sikembar, gosongnya jangan diapa apain
ya kak "D
18 jam Suka

Nur Farida Ekadina Kaa pliss rionyaa jangan matiii huaaa kafrissss

4 jam Suka

Tulis komentar...

Frisca Arda Yani

Universitas Kutai Kartanegara

Catatan oleh Frisca Arda Yani


Semua Catatan

Dapatkan Catatan melalui RSS

Sisipkan Kiriman

Laporkan

Orang Yang Mungkin Anda Kenal

Lihat Semua
Orang Yang Mungkin Anda Kenal

Fy Lys

2 teman yang sama

Resma Yhenny

71 teman yang sama

Ilham Taufik Andika

74 teman yang sama

Nurul Hidayana Asmar

156 teman yang sama

Cokoeyrimo Reza (Reza Cokoeyrimo)

131 teman yang sama

Ermond Aris (Faris)

236 teman yang sama


Permintaan Pertemanan

Lihat Semua
Permintaan Pertemanan

Adika Pernata
10 teman yang sama

Anda mungkin juga menyukai

  • MR
    MR
    Dokumen39 halaman
    MR
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Estimasi Bonjour Hid 18
    Estimasi Bonjour Hid 18
    Dokumen1 halaman
    Estimasi Bonjour Hid 18
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Isolasi DNA
    Isolasi DNA
    Dokumen3 halaman
    Isolasi DNA
    Amber Miller
    Belum ada peringkat
  • Sertifikat 201510002601
    Sertifikat 201510002601
    Dokumen2 halaman
    Sertifikat 201510002601
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mikrobiologi
    Tugas Mikrobiologi
    Dokumen4 halaman
    Tugas Mikrobiologi
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • That
    That
    Dokumen59 halaman
    That
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Makalah Genetika Lanjutan-Translasi
    Makalah Genetika Lanjutan-Translasi
    Dokumen12 halaman
    Makalah Genetika Lanjutan-Translasi
    Elly Syafriani
    50% (2)
  • MR1
    MR1
    Dokumen29 halaman
    MR1
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Karena Ku Cinta Kau
    Karena Ku Cinta Kau
    Dokumen64 halaman
    Karena Ku Cinta Kau
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • GENETIKA
    GENETIKA
    Dokumen24 halaman
    GENETIKA
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Nikah Dini
    Nikah Dini
    Dokumen37 halaman
    Nikah Dini
    Vedjia Medhyta
    100% (1)
  • MR
    MR
    Dokumen105 halaman
    MR
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Wedding Early Part 26
    Wedding Early Part 26
    Dokumen40 halaman
    Wedding Early Part 26
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • GENETIKA
    GENETIKA
    Dokumen24 halaman
    GENETIKA
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • MR2
    MR2
    Dokumen27 halaman
    MR2
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • MR
    MR
    Dokumen11 halaman
    MR
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • MR
    MR
    Dokumen39 halaman
    MR
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Kepada Malam 11
    Kepada Malam 11
    Dokumen89 halaman
    Kepada Malam 11
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • MR
    MR
    Dokumen105 halaman
    MR
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Arga Rio
    Arga Rio
    Dokumen28 halaman
    Arga Rio
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Kepada Malam 18
    Kepada Malam 18
    Dokumen34 halaman
    Kepada Malam 18
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Love For Rio Special Afterlife
    Love For Rio Special Afterlife
    Dokumen707 halaman
    Love For Rio Special Afterlife
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Dekat Di Hati
    Dekat Di Hati
    Dokumen52 halaman
    Dekat Di Hati
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Jumat
    Jumat
    Dokumen5 halaman
    Jumat
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Sparkling Lake
    Sparkling Lake
    Dokumen1 halaman
    Sparkling Lake
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Nawa Ksara
    Nawa Ksara
    Dokumen1 halaman
    Nawa Ksara
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Yunani
    Yunani
    Dokumen4 halaman
    Yunani
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Mukjizat Nabi Musa
    Mukjizat Nabi Musa
    Dokumen2 halaman
    Mukjizat Nabi Musa
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat
  • Jumlah Soal
    Jumlah Soal
    Dokumen11 halaman
    Jumlah Soal
    Vedjia Medhyta
    Belum ada peringkat