I. Tujuan Percobaan
Melakukan identifikasi beberapa senyaa organic berdasarkan sifat sifat
kimiawi yang dimiliki.
Kecuali beberapa sifat fisika maupun sifat kimiawi yang begitu banyak
dimiliki, salah satu sifat kimiawi senyawa organik dalah reaksinya berjalan
antar molekul, sehingga reaksi yang terjadi biasanya berjalan lambat,
memerlukan pemanasan dan katalisator dan hasilnya kurang kuantitatif
dibandingkan dengan senyawa anorganik. Meskipun reaksinya antar
molekul, tetapi sangat ditentukan oleh adanya gugus fungsional yang
dimiliki dapat mengalami reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisa, esterifikasi,
kondensasi, dehidrasi, dan sebagainya.
III. Alat dan Bahan
A. Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Lampu spiritus
4. Penjepit tabung reaksi
B. Bahan :
1. Pereaksi Schiff 13. Larutan CaCl2
2. Formalin 14. Larutan Pb
Asetat
3. Glukosa 15. Aseton
4. Tollens A dan B 16. Sodium
Nitroprusid
5. Fehling A dan B 17. Ammonium
Klorida
6. Pereaksi benedict 18. Amonia
7. Gliserol encer 19. Vitamin C
8. Cu sulfat encer 20. Biru metilena
9. NaOH encer 21. Etanol
10. Sabun 22. H2SO4
11. PP dalam alcohol 23. Asam benzoat
12. Asam Asetat
1. Hidrolisa sabun :
a.Sediakan 1 tabung reaksi
b. Masukkan 5 tetes sabun cair
c.Tambahkan 5 tets larutan PP dalam alcohol
d. Amati perubahan yang terjadi
2. Garam-garam Ca dan Pb dari Asam-asam Lemak Suhu Tinggi
a.Sediakan kira-kira 6 mL larutan sabun dan netralkan dengan asam
asetat yang sangat encer.
b. Kemudian larutan dibagi 2 sama banyak.
c.Pada larutan 1 ditambah larutan kalsium klorida 6 mL dan larutan
2 ditambah Pb asetat 6 mL.
Reaksi Esterifikasi
2. Tes Tollens
a. campuran formalin dan tollens A dan B menghasilkan
warna hitam dan ada endapan. Setelah dipanaskan
terbentuk endapan hitam atau terbentuk cermin perak.
b. Reaksi dan percobaan tes tollens
3. Pereaksi Fehling
a. Sebelum dipanaskan campuran berwarna biru, setelah
dipanaskan biru kehijauan dan ada endapan kuning.
b. Isi larutan fehling A adalah larutan Kuprisulfat sedangkan
isi larutan fehling B adalah larutan NaOH dan Kna tostrat
yang disebut Rochelle atau garam Saignette. Baru
dicampur setelah akan dipanaskan agar larutan aldehid
tereduksi menjadi asam karboksilat dn benedict Cu2O
sehingga terjadi endapan kuning.
c. Tulislah reaksinya percobaan yang dilakukan
H-C=O + Cu2+ + NaOH H-COONa + Cu2O + H+
H
4. Pereaksi Benedict
a. Sebelum dipanaskan larutan berwarna biru, setelah
dipanaskan larutan berwarna hijau tua
b. Sebelum dipanaskan larutan berwarna biru, setelah
dipanaskan larutan berwarna hijau muda. Perbedaan
disebabkan karen perbedaan jumlah tetes benedict pada
kedua tabung
c. Reaksi :
H-C=O + Cu2+ + H2O H-COOH + Cu2O + H+
H
d. Isi larutan benedict adalah larutan kuprisulfat, Na
karbonat, dan Na sitrat. Warna pereaksi benedict adalh
biru. Warna tersebut disebabkan oleh perbedaan jumlah
masing-masing larutan dalam pereaksi benedict.
C17H35-C-O
\
2C17H35-COOK + CaCl2 Ca + 2 KCl
/
C17H35-C-O
O
O
C17H35-C-O
\
2C17H35-COOK + Pb (CH3COO)2 Pb + 2CH3COOK
/
C17H35-C-O
O
D. Percobaan untuk Keton Alifatis
1. Identifikasi adanya aseton (propanon, dimetil keton)
a. Asetaldehid dapat dibedakan dengan propanon yaitu
dengan cara percobaan Rothera, warna merah muda
keunguan yang terbentuk dapat membedakan asetaldehid
dengan propanon.
F. Reaksi Esterefikasi
1. Pada percobaan asam asetat dengan etanol yang
diasamkan dengan asam sulfat pekat terbentuk aroma wangi.
2. Pada percobaan asam benzoate dengan etanol yang
diasamkan dengan asam sulfat pekat terbentuk aroma wangi yang
lebih menyengat.
VII. Kesimpulan
Identifikasi senyawa organic dapat dilakukan dengan :
1. Aldehida Alifatis, dapat diidentifikasi menggunakan
pereaksi Schiff, Tollens, Benedict, dan Fehling.
2. Gliserol dapat diidenifikasi menggunakan Cu sulfat +
NaOH encer
3. Garam garam asam lemak ( sabun ) dapat diidentifikasi
menggunakan PP dalam alcohol, Pb asetat, dan Cacl.
4. Keton Alifatis dapat diidentifikasi menggunakan tes
Rothera.
5. Vitamin C dapat diidentifikasi menggunakan Metilena,
Tes Fehling, dan Benedict.
6. Esther dapat disintesa dengan asam yang direaksikan
dengan alcohol memakai katalis asam sulfat atau asam klorida.
VIII. Daftar Pustaka
Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar Program S1 Ilmu Gizi,
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang.
Semarang, 1 Oktober 2014
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
PERCOBAAN III
Kelompok A2
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
LABORATORIUM KIMIA KEDOKTERAN
2014