Berdasarkan pengertian keteritorialan (Porteous, 1977)
adalah Meliputi pengendalian secara eksklusif suatu tract lahan oleh individu, pasangan atau kelompok, intraspesifik atau intraspesies, agresi atau defend, ada hak untuk berbiak (right to breed). Contoh yang saya ambil yaitu di kawasan mushola GM yang dikelola oleh kelompok (FORSIA). Dapat dilihat dengan jelas dibawah ini bahwa ada keteritorialan, terutama berkaitan dengan batas suci.
Berdasarkan fungsi keteritorialan yaitu Makan, Keamana,
Stimulasi, dan Indentitas. Maka apa yang terjadi pada musola GM adalah Identitas karena merupaka tanda bahwa daerah tersebut suci.
Selanjutnya, mekanisme penandaannya dengan
marking/penandaan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya garis hitam penanda daerah suci.