Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan mekanisme utama dalam peristiwa
kelahiran bayi, merupakan proses yang dimulai dengan konsepsi dan
berakhir dengan adanya permulaan persalinan. Persalinan adalah proses
dimana bayi, plasenta dan ketuban keluar dari rahim ibu. Ibu yang
mengalami proses kelahiran akan memasuki masa nifas. Nifas adalah masa
pulih, dimana dimulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti semula. (Mochtar, 1998).
Wiknjosastro (2002) berpendapat dalam menurunkan angka
mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi diadakan pengawasan wanita hamil
secara teratur, makin tua kehamilannya makin cepat pemeriksaan harus
diulang. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengarahan sedikit
tentang kehamilan yang sedang di kandungnya. Kualitas pemeriksaan oleh
tenaga kesehatan (bidan) yang baik diharapkan setiap ibu hamil dapat
melewati masa kehamilan yang normal tanpa komplikasi.
Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang-
orang yang dekat dengannya merupakan hal yang menarik sekaligus
menantang. Untuk berbagi dan memfasilitasi pertemuan wanita dan
pasangannya ketika mereka mulai membuka diri dan mengeksplorasi
perasaan mereka adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pengalaman kehidupan seseorang yang menakjubkan. Oleh karena itu,
memberi perawatan untuk kehamilan dan fokus terkait tentang cara wanita
dan pasangannya mengalami kehamilan ini harus disesuaikan dengan
dengan keunikan pengalaman mereka (Varney, 2007).
Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah Ibu hamil di
Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal
ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan
pemeliharaan kesehatan Ibu hamil secara teratur dan menyeluruh,
termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting untuk
segera ditangani.
Kurangnya pemanfaatan antenatal care oleh Ibu hamil ini
berhubungan dengan banyak faktor. Yaitu faktor-faktor predisposisi
(predisposing factors) yang terwujud dalam pendidikan, jumlah anak,
pendidikan suami, sikap, umur, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan Ibu
hamil dan sebagainya, faktor-faktor pemungkin/pendukung (enabling
factors) yang terwujud dalam jarak fisik lokasi, biaya antenatal care,
fasilitas pelayanan antenatal care, waktu tunggu dan sebagainya.
Selain itu terdapat pula faktor-faktor penguat (reinforcing factors)
yang terwujud dalam perilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap
petugas pelayanan antenatal care dan sikap tokoh masyarakat.
Dampak dari kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu
hamil akan menimbulkan kerugian tidak saja pada Ibu hamil itu sendiri
tetapi juga berpengaruh buruk bagi anak yang akan dilahirkan kemudian.
Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya itu baik
ibu yang mengandung dan janin yang ada dalam kandungannya. Maka
perlunya pengawasan dan pendidikan yang diberikan oleh seorang petugas
kesehatan kepada ibu hamil. Petugas kesehatan ini kemudian di jadikan
sebuah program yang di sebut Antenatal care. Program ini sebuah program
untuk mengarahkan dan memberikan informasi tentang hal-hal yang harus
dilakukan seorang ibu hamil agar janin nya tetap sehat dan terjadi
kelahiran normal bagi bayi
Dan sesuai kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil
maka dalam pemeriksaan kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik,
2011 yaitu Timbang berat badan (T1), Ukur tekanan darah (T2), Ukur
tinggi fundus uteri (T3), Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan (T4), Pemberian imunisasi TT (T5), Pemeriksaan Hb (T6),
Pemeriksaan VDRL (T7), Perawatan payudara, senam payudara dan pijat
tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil
(T9), Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan
protein urine atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
(T12), Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
(T13), Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).

Dengan menetapkan manajemen kebidanan diharapkan kondisi ibu


dan janin dapat terdeteksi secara komprehensif. Sehingga ibu dalam masa
kehamilannya sampai masa persalinan post partum tetap dalam kondisi
baik. Sehingga janin dalam masa kehamilan juga dalam kondisi baik, lahir
secara normal dan tumbuh kembang menjadi manusia yang berkualitas.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari HPHT (hari pertama haid terakhir).Kehamilan dibagi
menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai
tiga bulan, trimester kedua dimulai dari bulan keempat sampai bulan
keenam, trimester tiga dimulai dari bulan ketujuh sampai bulan
kesembilan (Prawirohardjo, 2009).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial didalam keluarga.Jarang seorang ahli medik tertatih
yang begitu terlibat dalam kondisi yang biasanya sehat dan normal.Mereka
menghadapi sesuatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan
pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut keluarga baru,
memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta
tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksanakan setiap
kondisi yang tidak normal.Pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang cukup sehat cukup bulan
melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai yang kita harapkan.
Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh
karena itu pelayanan atau asuhan merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi
ibu dengan kehamilan normal.
Dalam referensi (Prawirohardjo 2009) ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, antara lain.
a. Kehamilan trimester pertama ( antara 0-12 minggu)
b. Kehamilan trimester kedua (antara 12-28 minggu)
c. Kehamilan trimesster ketiga ( antara 28- 40 minggu)

Dalam trimester pertama alat-alat mulai di bentuk.Dalam trimester


kedua alat-alat telah terbentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin
masih disangsikan.Janin yang dilahirkan pada trimester ketiga telah
viabele (dapat hidup) (Prawirohardjo, 2009).
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan
dibawah 20 minggu, disebut dengan abortus (keguguran), bila ini terjadi
dibawah 36 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm
(Prawirohardjo, 2009).
Pada wanita terdapat beberapa tanda/ gejala, antara lain adalah
amneora (tidak dapat haid), nause (enek) dan emesia (muntah), mengidam
(mengignginkan minuman atau makanan tertentu), pingsan mamae
menjadi tegang atau membesar, anoreksia (tidak ada nafsu makan), sering
kencing (BAK), obstipasi, pigmentasi kulit, sering kram pada kaki, epulsi,
varises, dan sering berkeringat (Prawirohardjo, 2009).

B. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) adalah
pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu,
menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan
secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan.
a. Tujuan ANC
Tujuan asuhan kebidanan dalam kehamilan pada prinsipnya adalah
memberikan layanan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga. Tujuan asuhan
antenatalantara lain (Hani, dkk, 2010: 5-6):
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan
kehamilan ibu dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental, social ibu.
3) Mengenali secara dini adanya penyulit atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberikan air susu ibu
(ASI) secara ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal.
b. Jadwal pemeriksaan:
1) Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
2) Kebijakan program WHO dalam Nugroho (2014: 5):
a) Minimal satu kali pada trimester I ( 0-12 minggu)
b) Minimal satu kali pada trimester II (13-28minggu)
c) Minimal dua kali pada trimester III (29-36 minggu).
3) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu
c. Pemeriksaan ibu hamil
Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
memastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak (Hani, dkk,
2010: 86-97):
1) Anamnesa identitas klien meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan, suku budaya, agama, identitas suami dan alamat,
keluhan yang dirasakan, riwayat haid, riwayat kehamilan,
persalinan dan kehamilan sebelumnya.
2) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan setelah anamnesa, sebelum
melakukan pengkajian. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi. Berikut merupakan
langkah-langkah pemeriksaan fisik pada ibu hamil:
a) Perhatikan tanda-tanda tubuh yang sehat
b) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
lengan kiri
c) Pengukuran tanda vital, meliputi tekanan darah, suhu,
denyut nadi, pernapasan.
d) Pemeriksaan chepalo caudal
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil melalui pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Pemeriksaan
ini meliputi pemeriksaan kepala, muka, mulut, leher,
dada dan payudara, abdomen, pemeriksaan punggung di
bagian ginjal, genetalia, panggul, ekskremitas,
pemeriksaan lutut. Selain pemeriksaan yang dilakukan
pada ibu hamil juga perlu dilakukan pemeriksaan pada
janin, yakni denyut jantung janin.
e) Menentukan ukuran panggul luar
Mengukur panggul dilakukan untuk menentukan
panggul tersebut sempit atau tidak, pengukuran dapat
dilakukan dengan cara:
(1) Distansia spinarum, yaitu jarak antara spina iliaka
anterior kanan dan kiri dengan ukuran panggul
normal 23-26 cm.
(2) Distansia kristarum, yakni jarak terjauh antara krista
iliaka kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 26-29
cm. Bila selisih antara distansia kristarum dan
distansia spinarum kurang dari 26 cm, maka
kemungkinan besar kesempitan panggul.
(3) Distansia tuberum, yakni ukuran melintang dari
pintu bawah panggul atau jarak antara
tuberischiadikum kanan dan kiri dengan ukuran
normal 10,5-11 cm.
(4) Kinjugata eksterna, yakni jarak antara tepi atas
simfisis dan ujung prosesus spinosus lumbal V
dengan ukuran normal 18-20 cm.
f) Pemeriksaan Leopold
Dilakukan untuk menentukan besar dan konsistensi
uterus, bagian-bagian janin, presentasi, gerakan janin
dan kontraksi uterus. Cara melakukan pemeriksaan
leopold terdiri atas empat bagian, yakni:
(1) Leopold I : Pemeriksaan mengahadap ke muka ibu,
menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus, konsistensi uterus.
(2) Leopold II : Menentukan batas samping kanan dan
kiri, menentukan letak punggung janin, pada letak
lintang mana bagian kepala janin.
(3) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin,
apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk pintu
atas panggul atau belum dengan cara digoyangkan.
(4) Leopold IV : Pemeriksaan mengahdap ke arah kaki
ibu hamil, untuk menentukan bagian terbawah janin
apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas
panggul.
d. Pemeriksaan penunjang pada ibu hamil
Pemeriksaan penunjang pada ibu hamil, meliputi beberapa hal
berikut (WHO, 2011):
1) Pemeriksaan Hemoglobin
Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel darah merah yang
berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb
berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen
diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme.
Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mendeteksi terjadinya anemia
diluar fisiologis pada ibu yang dapat membahayakan
kehamilan. Berikut merupakan pemeriksaan Hb :
a) Pemeriksaan Hb dengan metode Hb sahli:
(a) Alat dan Bahan
Standar hemoglobin 1 set (Haemometer), HCL 0,1%,
sarung tangan bersih, aquades, lanset steril, kapas/tissue
kering, pipet 2 buah, klorin 0,5 %, autoclick, spuit
(b) Pelaksanaan :
(1) Isi tabung sahli dengan ditetesi HCL 0,1% N sampai
batas angka 2 tabung scula
(2) Pasang spuit yang telah diisi udara pada pipet
penghisap
(3) Pakai sarung tangan bersih untuk menghindari
kontak langsung dengan darah
(4) Tusuk ujung jari dengan lanset steril
(5) Bersihkan darah yang pertama keluar dengan
kapas/tissue kering
(6) Massase dengan jari dan hisap darah dengan pipet
penghisap sampai darah mencapai garis warna biru
pada tabung atau angka 20 mm
(7) Usaplah ujung pipet dengan tissue kering untuk
menghindari sisa darah di luar pipet
(8) Masukkan pipet ke dalam tabung sahli kemudian
keluarkan darah dengan mendorong spuit sambil
menarik pipet keluar
(9) Aduk HCL dengan darah sampai benar-benar
tercampur dan diamkan 3-5 menit supaya hematin
dan darah berubah menjadi asam hematin
(10) Masukkan aquades tetes demi tetes ke dalam
tabung sahli, aduk kembali setelah ditetesi sampai
warnanya sama dengan warna standar
(11) Lihat terdapat pada angka berapa permukaan
darah, angka itulah yang menunjukan kadar Hb.
Dalam membaca hasil pemeriksaan tabung sejajar
dengan mata, tepat pada lengkungan di bagian
tengah, bukan di bagian pinggir cairan)
(c) Hasil pemeriksaan
(1) Kadar hemoglobin normal:Lebih dari atau sama
dengan 11 g/dl
(2) Kadar hemoglobin anemia ringan:Diantara > 8 dan
< 11 g/dl
(3) Kadar hemoglobin anemia berat:Kurang dari atau
sama dengan 8 gr/dl
b) Pemeriksaan Hb dengan Hb Stik
(a) Alat dan bahan
Satu set Hemoglobin test strips, sarung tangan bersih,
lanset steril, kapas/tissue kering, pipet 1 buah, alkohol
swaps
(b) Pelaksanaan
(1) Siapkan alat dan bahan lalu dekatkan ke pasien
(2) Masukkan strips ke alat hemoglobin test
(3) Cuci tangan
(4) Memakai sarung tangan
(5) Bersihkan jari pasien yang akan diambil darahnya
untuk pemeriksaan hb dengan alkohol swaps
(6) Tusuk ujung jari dengan lanset steril
(7) Bersihkan darah yang pertama keluar dengan
kapas/tissue kering
(8) Hisap darah dengan pipet penghisap
(9) Teteskan darah ke strips sampai batas yang ada di
strips
(10) Tunggu hasilnya dan lihat angka berapa
yang muncul pada layar hemoglobin test strips
(c) Hasil pemeriksaan
(1) Kadar hemoglobin normal:Lebih dari atau sama
dengan 11 g/dl
(2) Kadar hemoglobin anemia ringan:Diantara > 8 dan
< 11 g/dl
(3) Kadar hemoglobin anemia berat:Kurang dari atau
sama dengan 8 gr/dl
2) Pemeriksaan protein urine :
a) Pemeriksaan protein urin dengan metode asam asetat
Pemeriksaan protein urin digunakan untuk mengetahui
kadar protein yang terdapat dalam urin yang dapat
mengindikasikan risiko pre-eklampsi dan penyakit ginjal.
(a) Alat dan bahan
Urin 5 cc, asam asetat 6% (1 cc), lampu spirtus 1 buah,
tabung reaksi 2 buah, sarung tangan 1 pasang, spuit 2-3
cc, pipet 2 buah, korek api, tissue dan kertas saring,
bengkok atau ember dengan larutan klorin 5%
(b) Pelaksanaan
(1) Isi tabung reaksi masing masing dengan urin yang
sudah disaring 2-3 cc (satu tabung reaksi untuk
control)
(2) Panaskan urin diatas lampu spirtus berjarak 2-3 cm
dari ujung lampu sambil digoyang-goyangkan
hingga mendidih
(3) Tambahkan 4 tetes asam asetat 6% pada salah satu
tabung
(4) Panaskan sekali lagi
(5) Bandingkan dengan urin control
Catatan:

No
Warna Penilaian b) Pemer
.
1. Jernih (-) iksaan
2. Keruh/butiran halus (+)
3. Endapan (++)
4. Mengkristal (+++)
protein urine dengan metode stik :
Stick dicelupkan dalam urin. Kadar protein diukur
berdasarkan perubahan warna yang terbentuk. Derajat
perubahan warna ditentukan oleh kadar protein dalam urin,
sehingga perubahan warna itu menjadi ukuran
semikuantitatif pada proteinuria. Indikator yang terdapat
dalam carik celup ialah tetrabromphenolblue yang berwarna
kuning pada pH 3 dan berubah warna menjadi hijau sampai
hijau-biru sesuai dengan banyaknya protein dalam urin
(Gandasoebrata, 2006).
(a) Alat dan bahan
Wadah urine, kemasan stick/ warna standar, urin, stik
untuk pemeriksaan urin
(b) Pelaksanaan
(1) Urin ditampung dalam wadah kering dan bersih.
(2) Dicelupkan stick pemeriksaan urin lengkap pada
sampel urin.
(3) Didiamkan sesaat hingga sampel urin naik
berdasarkan gaya kapilaritasnya.
(4) Diamati, dibandingkan dengan warna standar pada
kemasan dan dicatat hasilnya.
3) Pemeriksaan glukosa urine :
a) dengan metode benedict
Pemeriksaan glukosa urine digunakan untuk mengetahui kadar
glukosa yang terdapat dalam urin yang dapat mengindikasikan
kondisi diabetes mellitus yang mungkin akan diperburuk
kondisinya dengan adanya kehamilan.
(a) Alat dan bahan
Benedict, urin wanita hamil, kertas saring, tabung reaksi,
rak, penjepit tabung, sarung tangan, lampu spirtus, korek
api, spuit 5 cc, pipet, bengkok, waskom berisi larutan
klorin o,5%.
(b) Pelaksanaan
(1) Isilah 2 tabung reaksi dengan pereaksi benedict masing-
masing 2,5 cc
(2) Masukkan urin yang telah disaring pada salah satu
tabung tersebut sebanyak 4 tetes
(3) Panaskan diatas lampu spirtus sampai mendidih
(4) Simpan di tempat tabung, biarkan dingin
(5) Bandingkan dengan tabung yang lain, dna lihat
perbedaan warnanya

Catatan:

No Warna Penilaian
.
1. Biru/hijau keruh (-)
2. Hijau/keruh kekuningan (+)
3. Kuning/kuning kehujauan (++)
4. Jingga (+++)
5. Endapan merah bata (++++)

b) Pemeriksaan glukosa urin dengan metode stik


Stick dicelupkan dalam urin. Kadar glukosa diukur
berdasarkan perubahan warna yang terbentuk. Derajat
perubahan warna ditentukan oleh kadar protein dalam urin,
sehingga perubahan warna itu menjadi ukuran semikuantitatif
pada proteinuria. Indikator yang terdapat dalam carik celup
ialah tetrabromphenolblue yang berwarna kuning pada pH 3
dan berubah warna menjadi hijau sampai hijau-biru sesuai
dengan banyaknya protein dalam urin (Gandasoebrata, 2006).
(a) Alat dan bahan
Wadah urine, kemasan stick/ warna standar, urin, stik
untuk pemeriksaan urin
(b) Pelaksanaan
(1) Urin ditampung dalam wadah kering dan bersih.
(2) Dicelupkan stick pemeriksaan urin lengkap pada
sampel urin.
(3) Didiamkan sesaat hingga sampel urin naik berdasarkan
gaya kapilaritasnya.
(4) Diamati, dibandingkan dengan warna standar pada
kemasan dan dicatat hasilnya.

C. Fisiologi Kehamilan
Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2009) yaitu
memantapkan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Ovulasi
Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari indung telur, perlu kita
ketahui untuk menentukan masa / hari subur seorang wanita.Karena
kehamilan hanya mungkin terjadi bila senggama (coitus) dilakukan
pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira-kira 14 hari
sebelum haid yang akan datang ( Prawirohardjo, 2009).
Pertumbuhan embironal ooganium yang kelak menjadi ovum
menjadi digenital ridge. jumlah oogonium pada wanita pada bayi baru
lahir bisa mencapai 750.000, pada umur 6-15 tahun 439.000, umur 16-
25 tahun 159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur 35-45 tahun
sebanyak 34.000, dan pada masa menopause akan menghilang.
(Prawirihardjo,2009).
Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun
hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan
terjadi ovulasi
1) Proses pertumbuhan ovum (oogenesis).
Asalnya : epitel germinal- Oogonium folikel primer- proses
pematangan pertama.
2) Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan
menjadi folikel de graff yang menuju kepermukaan ovarium
disertai pembentukan cairan liquor folikuli.
3) Desakan folikel de graff ke permukaan ovarium menyebabkan
penipisan dan disertai devaskularisasi.
4) Selama pertumbuhan menjadi folikel de graff ovarium
mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi :
a) Gerak dari tuba yang makin mendekati ovaarium
b) Gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi
c) Peristaltik tuba makin aktif

5) Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang


mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yan disebut ovulasi.
6) Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbabi (fimbriae)
maka ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbriae
tuba.
7) Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba menuju
uterus, dalam bentuk peematangan pertama, artinya telah siap
untuk di buahi (Prawirohardjo, 2009).
b. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang
kompleks.
1) Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
2) Menjadi spermatosit pertama.
3) Menjadi spermatosit kedua.
4) Menjadi spermatid.
5) Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai
hormonal yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis
dan sel interstitial leydig sehingga spermatogonium dapat
mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan
sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta
spermatozoa setiap cc. bentuk spermatozoa seperti cebong yang
terdiri atas : kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung
inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang
sekitar 10 kali kepala mengandung energi sehingga dapat begerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan
hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba
fallopii.Spermatozoa yang masuk kedalam alat genitalia wanita
dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi (Prawirohardjo, 2009).
c. Konsepsi
Pertemuan ini ovum dengan inti spermatozoa disebut
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi
dapat berlangsung sebagai berikut :
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh
korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi.
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah
sitoplasma yang disebut vitellus.
3) Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada
zona pelusida. Nutrisi dialirkan kedalam vitellus, melalui
saluran pada pada pekusida.
4) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba :
a) Tempat yang paling luas.
b) Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang
mempunyai silia
c) Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula
tuba.
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48
jam.
a) Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis
servikalis dengan kekutan sendiri.
b) Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu
pelepasan sebagian dari liproteinnya sehingga
mampu mengadakan fertilisai.
c) Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.
d) Spermatozoa hidup selama tiga hari didalam
genitalia interna.
e) Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah
siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona
pelusida dengan proses enzimatik : hialurinodase.
f) Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum.
g) Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum,
ekornya lepas dan tertinggal diluar.
h) Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu
dengan membentuk zigot (Wikipedia, 2010).
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
kedalam endometrium.Blastula diselubungi oleh sesuatu sampai
disebut trofiblast. Yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan, ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel
besar yang banyak mengandung glikogen serta mudah dihancurkan
oleh trofoblas ( FK. UNPAD :2010).

D. Pertumbuhan Janin
Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :

a. Fase 0-4 minggu


Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh
kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan
munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih
sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk (Kesehatan,
2009).
b. Fase 4-8 minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin
mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk.
Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan (Kesehatan,
2009).
c. Fase 8-12 minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin
telah terbentuk.Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya,
sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan
pesat.Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang
jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat
melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ
tubuh utama janin kini telah terbentuk.(Kesehatan, 2009).
d. Fase 12-16 minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat
didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat
membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata.
Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya
mulai tumbuh kasar dan berwarna.(Kesehatan,2009).
e. Fase 16-20 minggu
Mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah
muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang
disebut lanugo.Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi.Ia
bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-
ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa
manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak (Kesehatan,2009).
f. Fase 20-24 minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan
badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya
terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat
tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki
waktu-waktu tertentu untuk tidur.(Kesehatan, 2009).
g. Fase 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit
kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka,
dan otaknya mulai aktif.Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari
dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya
dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau
boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang
janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
(Kesehatan, 2009).
h. Fase 28-32 minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya.Kepalanya sudah
mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat
ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan
hidup.( kesehatan, 2009).
i. Fase 36 minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah
mempersiapkan diri bagi kelahirannya ke dunia.Ia kerap berlatih
bernaPas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur
tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi
baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir.
Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.
( Kesehatan, 2009).

E. Definisi Kehamilan Trimester III


Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40
minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada
realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana
ikatan antara orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini.

F. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan Trimester III

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil antara lain :


1. Uterus
a. Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut
kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi desidua
ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan
kapitasi lebih dari 4000 cc.
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
c. Bentuk dan Konsistensi
Rahim teraba berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis,
karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding
perut dan dinding rahim.
d. Posisi Rahim
Rahim memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batas hati. Rahim yang hamil biasanya
mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
(Rustam Mochtar, 1998 : 36)
e. Vaskularisasi
Aa.uterin dan Aa.Ovarika bertambah dalam diameter panjang
dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah. (Rustam Mochtar, 1998 : 36)
f. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
Pada kehamilan 28 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak 2 3
jari di atas pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur
Tinggi Fundus Uteri dari Simpisis adalah 26,7 cm diatas
Simpisis. Pada kehamilan 36 minggu, Tinggi Fundus Uteri
terletak 3 jari di bawah Processus Xiphoideus. Pada kehamilan
40 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak sama dengan 8 bulan
tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara pertengahan
pusat dan Processus Xiphoideus. (Rustam Mochtar, 1998 : 52)
2. Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak
(soft) disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mucus, karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livide disebut tanda
Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 : 35)
3. Ovarium (indung telur)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat Korpus Luteum Graviditas
sampai terbentuknya Uri yang mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesterone (kira kira pada kehamilan 16 minggu
dan Korpus Luteum Graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm).
Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat
dalam trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh
menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga
aterm. (Rustam Mochtar, 1998 : 35)
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh
estrogen. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih
merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks
disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 : 35)
5. Dinding Perut (Abdominal Well)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga
timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra. (Rustam Mochtar, 1998 :
36)
6. Mammae
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat.
Dapat teraba noduli noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli,
bayangan vena vena lebih membiru. Terdapat juga
hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau
payudara diperas maka akan keluar air susu jolong (kolostrum)
berwarna kuning. (Rustam Mochtar, 1998 : 40)
7. Sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat.
Volume darah akan bertambah banyak, kira kira 25 % dengan
puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung
(Cardiac Output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%.
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati
cukup bulan. (Rustam Mochtar, 1998 : 37)
b. Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama
trimester kedua dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan
vena dalam batas-batas normal. Nadi biasanya naik, nilai rata-
ratanya 84 kali permenit. (Rustam Mochtar, 1998 :38)
c. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira kira 30%. Setelah kehamilan
3 bulan dan menurun lagi pada minggu minggu terakhir
kehamilan. (Rustam Mochtar, 1998 : 38)
8. Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal
ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama
hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas dada (thoracic
breathing). (Rustam Mochtar, 1998 : 38)
9. Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul
karena kandung kencing mulai tertekan. Dalam kehamilan ureter
kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesterone. Akan
tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena
mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri.
Hal ini disebabkan oleh karena uterus lebih sering memutar ke arah
kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih sering memakai
tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid
yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter
kanan tersebut lebih sering dijumpai Hidroureter Dekstra dan
Pielitis Dekstra.
Disamping sering kencing tersebut diatas terdapat pula
poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah
di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga
meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak berubah
sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam
kehamilan. (Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97)
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat
alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh
Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH
ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh Lobus
Anterior Hipofisis. Kadang kadang terdapat deposit pigmen pada
dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai Cloasma Gravidarum. Di
daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di
areola mamae. Linea Alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal
sebagai Linea Nigra.
Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak,
warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut Striae
Livide. Setelah partus Striae Livide ini berubah warnanya menjadi
putih dan disebut Striae Albikantes. Pada seorang multigravida
sering tampak Striae Livide bersama Striae Albikantes. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002 : 97 98 )
11. Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
Kelenjar Tiroid : Dapat membesar sedikit
Kelenjar Hipofise : Dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar Adrenal : Tidak begitu terpengaruh
12. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme,
karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan
dalam kondisi sehat.
a. Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate,BMR) pada
wanita hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada
trimester akhir.
b. Keseimbangan asam alkali (acic base balance) sedikit
mengalami perubahan konsentrasi alkali.
c. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus,
alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan
laktasi.
d. Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu
makan kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai
glukosuria yang mengingatkan kita pada diabetes melitus.
Dalam keadaaan hamil, pengaruh kelenjar endokrin agak
terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-
hormon adrenal 17-ketosteroid.
e. Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon
somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan
lemak pada payudara. Deposit lemak lainya terdapat di badan,
perut, paha dan lengan.
f. Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan rata rata 1,5 gram sehari sedangkan
untuk pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir
dibutuhkan 30 40 gram.
Fosfor : Dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
Zat besi : Dibutuhkan tambahan zat besi 800 mg (30-50
mg/hari)
Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Berat badan
Wanita hamil akan naik rata-rata sekitar 10-14 kg, yaitu pada
Trimester I = 1-2 kg,
Trimester II = 5-7 kg,
Trimester III = 4-5 kg.
Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh : Janin,
uri, air ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah,
lemak, protein dan retensi air. Kenaikan berat badan yang
berlebihan biasa ditemukan pada Ibu hamil yang mengalami
keracunan kehamilan
h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.
Kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari
pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan
keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk
mendapatkan tambahan kalori. Wanita hamil memerlukan
makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein.
Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat
besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus
diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.
(Rustam Muchtar, 1998 : 39-40)
13. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan
elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik selama
kehamilan adalah peregangan otot-otot dan pelunakan ligament-
ligamen. Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan
perubahan tersebut adalah Tulang belakang (curva lumbar yang
berlebihan), Otot otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil)
dan Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus).
Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan
struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan
beban dan menekan kehamilan. Oleh karena itu masalah postur
merupakan hal biasa dalam kehamilan :
a. Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b. Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-
benda (memar biru) dan kehilangan keseimbangan (jatuh).
G. Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga:
1. Sakit Punggung
Sakit pada punggung, hal ini karena meningkatnya beban berat yang
dibawa yaitu bayi dalam kandungan. Pakailah sepatu tumit rendah;
Hindari mengangkat benda yang berat; Berdiri dan berjalan dengan
punggung dan bahu yang tegak.
2. Payudara
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi
pertama yang kaya akan protein.
3. Konstipasi
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang
membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone.
Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air
yang banyak, serta olahraga.
4. Pernafasan
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas
hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan
parutibu. Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini
biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama
kali hamil maka akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain
itu juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang.
Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga
ibu.
5. Sering Kencing
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandung kencing anda.
6. Masalah Tidur
Setelah perut membesar bayi akan menendang di malam hari dan
akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk
menyesuaikan posisi tidur.
7. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena
menonjol.
Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul. Varises juga dipengaruhi factor keturunan. Angkatlah
kaki keatas ketika istirahat atau tiduran; Pakailah celana atau kaos
kaki yang dapat mensupport , pakai dipagi hari dan lepaskan ketika
anda pergi tidur; Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk
berjalan-jalan.
8. Kontraksi Perut
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa
sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila duduk atau istirahat
9. Bengkak
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki , kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema,
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
10. Kram Kaki
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya
berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki
atau karena rendahnya kadar kalsium.
11. Cairan Vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan
mendekati persalinan lebih cair.

H. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester III


1. Sesak Nafas
Penyebab : Diafragma terdorong
Penanganan : Posisi bantal bila tidur menggunakan ekstra bantal
2. Insomnia
Penyebab : Gerakan janin, kram otot, sering BAK
Penanganan : Sering berkomunikasi dengan keluarga atau suami
3. Rasa Khawatir dan Cemas
Penyebab : Gangguan hormonal, khawatir jika ibu setelah melahirkan
Penanganan : Masase perut, minum susu hangat, tidur dengan ganjal
dibagian bahu
4. Rasa Tidak Nyaman dan Tekanan pada Perineum
Penyebab : Pembesaran uterus terutama waktu berdiri dan jalan
Penanganan : Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh, periksa ke petugas
kesehatan
5. Kontraksi Palsu (Braxton hicks)
Penyebab : Kontraksi uterus mempersiapkan persalinan
Penanganan : Istirahat dan periksa ke petugas kesehatan
6. Kram Betis
Penyebab : Karena penenkanan pada syaraf yang terkait dengan
uterus yang membesar dan perubahan kadar kalsium
fosfor.
Penanganan : Masase dan kompres hangat pada otot yang kram
7. Odema Pada Kaki Sampai Tungkai
Penyebab : karena berdiri atau berduduk lama, baju ketat dan cuaca
panas.
Penanganan : Asupan cairan dibatasi sehingga berkemih secukupnya
saja, dan Istirahat dengan posisi kaki lebih tinggi dari
kepala.
8. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri
punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah
biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia
kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi
wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan
oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi
perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan
ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini
kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit
atau nyeri.
Masalah memburuk apabila wanita hamil memiliki struktur otot
abdomen yang lemah sehingga gagal menopang berat rahim yang
membesar. Tanpa sokongan, uterus akan mengendur. Kondisi yang
membuat lengkung punggung semakin memanjang. Kelemahan otot
abdomen lebih sering terjadi pada wanta grande multipara yang tidak
pernah melakukan latihan untuk memperoleh kembali struktur otot
abdomen normal. Nyeri punggung juga bisa disebabkan karena
membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat beban, hal
ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil sedang lelah.
Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting
diterapkan untuk menghindari peregangan otot tipe ini. Berikut ini adalah
dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
a. Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau
mengangkat apapun dari bawah
b. Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki
yang lain saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup
saat bangkit dari proses setengah jongkok
Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:
a. Postur tubuh yang baik
b. Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban
c. Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan
tanpa istirahat
d. Gunakan sepatu bertumit rendah; sepatu tumit tinggi tidak stabil
dan memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis
e. Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong
abdomen eksternal dianjurkan (contoh korset maternal atau belly
band yangelastic)
f. Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh
bantalan pemanas, mandi air hangat, duduk di bawah siraman air
hangat)
g. Kompres es pada punggung
h. Pijatan/ usapan pada punggung
Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau
gunakan bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung
dan meringankan tarikan dan regangan.
9. Kegerahan
Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-
zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan
lancer. Kondisi ini bisa menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau
kegerahan. Umumnya, keluhan ini muncul saat kandungan mencapai 20
minggu atau saat aliran darah di dalam tubuh mulai meningkat.
Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone
progesteron yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih
meningkat, bisa juga disebabkan metabolisme di tubuh yang makin
meningkat makin tinggi laju metabolisme, makan banyak pula kalori atau
energy panas yang dihasilkan atau dilepaskan.
Selain itu, disebabkan juga karena proses bernapas dan berkeringat
yang anda lakukan, yang antara lain berfungsi membuang kelebihan panas
di dalam tubuh ibu hamil. Janin juga mengahasilkan panas di dalam
tubuhnya, tetapi janin belum bisa melakukan proses berkeringat dan
bernapas maka kelebihan panas di dalam tubuh janin di buang ke melalui
tubuh ibu. Itu sebabnya, semakin bertambah usia janin anda, panas yang
dikeluarkan tubuhnya juga semakin banyak. Anda pun jadi mudah
kegerahan, serta akan lebih banyak mengelurakan keringat.
Cara mengatasi kegerahan yang dialami oleh ibu hamil adalah:
1. Pakai baju yang longgar dan nyaman
2. Pilihlah baju dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti dari
bahan katun
3. Jaga sirkulasi udara di dalam rumah agar tetap baik. Misalnya, dengan
sering membuka jendela atau pintu
4. Hindari tempat-tempat sempit yang membuat anda merasa pengap
5. Sering-seringlah berada di ruangan terbuka atau alam terbuka
6. Perbanyak minum cairan, baik air putih maupun jus buah segar untuk
mengganti cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat

I. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester III


1. Perdarahan Pervaginam
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai rasa nyeri,
kemungkinan plasenta previa atau solusio plasenta.
2. Keluarnya air ketuban sebelum waktunya
KPD adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membrane atau
meningkatnya tekana intra uterin atau oleh kedua factor tersebut juga
karena adanyaa infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
3. Demam Tinggi
Ibu menderita demam yang tinggi dengan suhu > 38 0C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
adanya infeksi suatu kehamilan.
4. Nyeri Abdomen Yang Hebat
Menunjukkan masalah yang mengancam jiwa, nyeri hebat, menetap,
dan tidak hilang setelah istirahat, hal ini bisa berarti apendiksitis,
kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan preterm, iritasi
uterus, solusio plasenta, dan infeksi saluran kemih.
5. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur dapat menyebabkan
gejala kehamilan ini disertai pre-eklamsi.
6. Gerakan Janin Tidak Ada atau Kurang
Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan ini lebih awal, bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau
beristirahat
7. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB
dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling
berkaitan

J. Pertumbuhan Janin Pada Trimester III


Trimester ini adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu
sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin
bertambah besar, besar, dan besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim.
Semakin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan yang
dilakukan olehnya.
USIA
KANDUNGA PERTUMBUHAN JANIN
N
Panjang janin 34 cm
Minggu 27 Berat janin 900-1000g.
janin sudah dapat merespon terhadap suara yang
datang dari luar.
Janin makan dan tidur teratur, membuka dan menutup
matanya, serta menghisap jarinya. Otak janin
berkembang sangat progresif.
Telinga janin masih diliputi oleh verniks kaseosa yang
melindungi janin dari cairan ketuban sehingga suara
yang mereka dengar masih berdengung.
Apabila janin lahir minggu ini, kemungkinan bertahan
hidup adalah 85% dengan bantuan medis.
Katarak dapat menjadi salah satu kelainan bawaan
yang dibawa sejak lahir. Lensa yang seharusnya
bening menjadi keruh. Hal ini disebabkan karena
genetik (keturunan) atau ditemukan pada bayi yang
lahir dari Ibu yang mengalami campak jerman (rubela)
pada minggu ke-6 atau ke-7.
berat badannya lebih dari 10 kali dalam 11 minggu.
Minggu 28
Namun selama 4 minggu terakhir ini, berat badanya
meningkat sampai 2 kali.
Pada akhir minggu ke-28, berat badan janin mencapai
1100 g, panjang badan-bokong janin mencapai 25 cm
dengan total panjang 35 cm.
Kulit tipis janin berwarna kemerahan dan dilapisi
dengan verniks kaseosa. Produksi sel darah merah
sudah dilakukan seluruhnya oleh sumsum tulang janin.
Janin Ibu masih bergerak aktif sekarang, namun
sekitar minggu ke-32 gerak janin akan berkurang
karena sempitnya ruang gerak bagi janin di dalam
kantong ketuban.
Hal ini terjadi karena janin yang semakin bertambah
besar. Otak janin saat ini mengendalikan refleks
pernapasan dan suhu.
Janin Ibu sekarang memiliki rambut di kepalanya dan
lanugo hampir menghilang seluruhnya dari tubuh
kecuali di bagian punggung dan bokong. Sebagai
respon terhadap suara, detak jantung janin akan
semakin cepat apabila mendengar suara Ibu.
Pada minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,25 kg dengan
Minggu 29
panjang total janin sekitar 37 cm.
Otot dan paru janin semakin matang dan janin
mengeluarkan air seni sekitar setengah liter ke cairan
ketuban setiap harinya. Perhatikan selalu gerakan
janin Ibu, apabila janin kurang aktif dari biasanya
segera hubungi dokter.
Ruang gerak janin semakin kecil karena janin
bertumbuh semakin besar dan semakin besar.
Pergerakan janin akan semakin berkurang saat ini,
namun tidak menghilang dan Ibu masih tetap dapat
merasakannya.
Berat badan bayi laki-laki umumnya lebih berat dari
perempuan. Dan setiap kali Ibu melahirkan, maka
berat badan bayi tersebut akan lebih berat dari
sebelumnya.
Rata-rata berat badan janin adalah 2,5 kg 3, 5 kg.
Testis dari janin laki-laki sedang berjalan turun ke
skrotum (kantong kemaluan), dan klitoris (organ
seksual pada wanita di daerah kemaluan) pada janin
perempuan mulai terbentuk namun belum diliputi oleh
labia minora (bibir vagina bagian dalam). Selain itu,
ekstremitas bawah janin sudah terbagi antara lutut,
tumit, dan kaki janin.
Untuk memenuhi kebutuhan janin, Ibu akan
membutuhkan asupan protein, vitamin C, asam folat,
dan zat besi. Saat ini tulang janin sedang tumbuh dan
membutuhkan banyak kalsium, karena itu pastikan Ibu
minum susu (atau sumber kalsium lain seperti keju,
yoghurt, jus jeruk) dalam jumlah cukup. Trimester ini,
sekitar 250 mg kalsium dideposit setiap harinya untuk
memperkuat tulang janin.
Kelenjar adrenal mulai menghasilkan hormon yang
disebut prolaktin. Prolaktin ini akan merangsang
pembentukan kolostrum pada payudara Ibu yang akan
memberikan nutrisi pada bayi di beberapa hari
pertama kehidupannya.
Minggu 30 Berat janin Ibu saat ini berkisar 1,35 kg dengan
panjang total 38 cm.
Lapang pandang dan daya lihat janin semakin
berkembang. Ketika janin membuka mata, janin hanya
akan berespon terhadap cahaya karena visusnya yang
hanya 20/400 (orang dewasa normal memiliki visus
20/20) sehingga hanya dapat mengenali objek
beberapa cm saja dari wajahnya.
Janin akan terus menumpuk lemak di tubuhnya yang
akan membuat kulit janin lebih halus dan menjaga
kehangatan tubuh janin saat lahir nanti.
Janin Ibu berada dalam posisi menekuk-melingkar saat
ini dengan lutut tertekuk, lengan dan kaki melintang,
dan dagu menyentuh dada. Ini disebut dengan posisi
janin. Seluruh panca indera janin sudah bekerja
hampir sempurna. Apabila janin bergerak terlalu aktif
karena suara yang keras maka perlahan usap perut Ibu,
hal ini dapat membantu menenangkan mereka.

Berat janin Ibu saat ini mencapai 1,5 1,6 kg dengan


Minggu 31
panjang total 39-40 cm.
Pertumbuhan janin sudah mulai melambat saat ini,
namun meskipun melambat, perkembangan dari
organnya akan terus terjadi sampai mencapai tahapan
pematangan.
Janin mulai dapat memutar kepalanya ke samping dan
bergerak semakin banyak, termasuk pada saat Ibu
sedang berusaha tidur. Jangan kesal dahulu,
pergerakan janin ini menandakan janin aktif dan sehat.
Kulit janin sudah berwarna merah jambu saat ini
dengan lapisan lemak di bawahnya.
Kulitnya semakin terlihat sempurna seperti saat dia
akan dilahirkan nantinya.
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,7 1,8 kg dengan

Minggu 32 panjang total 40-41 cm.


Pertumbuhannya yang pesat akan semakin mengambil
ruang di rahim. Ibu akan mengalami peningkatan berat
badan sekitar 0,5 kg/minggu dan kebanyakan diserap
oleh janin. Janin akan mengalami peningkatan berat
badan sekitar 1/3 dari berat totalnya ketika
dilahirkan selama 7 minggu ke depan. Janin saat ini
memiliki kuku jari tangan dan kaki serta rambut.
Kulitnya semakin lembut dan kerutan di kulitnya akan
menghilang menjelang masa persalinan.
Sistim kekebalan tubuh janin mulai terbentuk dan
akan semakin diperkuat dengan asupan ASI ketika
lahir nanti.
Sepuluh persen dari bayi dilahirkan sebelum minggu
ke-37. Jadi apabila saat ini bayi dilahirkan prematur,
maka mereka memiliki kesempatan untuk hidup cukup
besar.
Organ utama yang belum berkembang sempurna
adalah paru-paru.
Minggu 33 Berat badan janin Ibu sekitar 1,9-2 kg saat ini dengan
panjang total badan 41-42 cm.
Tulang-tulangnya semakin mengeras dan bergabung
menjadi satu sehingga memudahkan janin untuk
bergerak dan memasuki saluran ketika dilahirkan nanti
(panggul). Tulang ini belum berfusi (bergabung)
secara sempurna sampai saat remaja nantinya, karena
itulah tulang dapat tetap tumbuh seperti layaknya
jaringan otak.
Mata janin sudah dapat mengenali cahaya dengan
berkonstriksi dan berdilatasi ketika terpapar oleh
cahaya. Perkembangan paru janin hampir sempurna
dengan lemak tubuh yang terus berakumulasi di
bawah kulitnya untuk perlindungan dan menjaga
kehangatan janin.
Berat badan janin akan meningkat drastis dalam
beberapa minggu terakhir sebelum dilahirkan.
Cairan ketuban mencapai level terbanyak pada
trimester ini dan akan memiliki jumlah yang tetap
sampai saat melahirkan tiba.
Sejak minggu ini janin umumnya berada pada
presentasi kepala, yaitu posisi cephalic atau posisi
kepala di bawah.
Namun apabila Ibu tidak mendapatkan posisi janin
seperti ini di dalam rahim, masih ada waktu untuk
janin berubah posisi. Umumnya dokter menganjurkan
posisi tertentu agar janin memutar posisinya. Apabila
janin tetap berada pada posisi sungsang di saat akan
melahirkan natinya, dokter Ibu dapat
merekomendasikan operasi sesar.
Berat janin saat ini mencapai 2-2,1 kg dengan panjang
Minggu 34
total 43 cm.
Janin sudah mulai membangun sistim kekebalan
tubuhnya untuk membantu melawan infeksi.
Cairan ketuban sudah mencapai kapasitas
maksimumnya sehingga janin akan semakin melekat
ke dinding rahim dibandingkan berenang dalam cairan
ketuban. Hal ini berarti Ibu akan merasakan setiap
gerakan dari janin.
Apabila Ibu khawatir mengenai kemungkinan terjadi
persalinan prematur, maka kekhawatiran itu dapat
berkurang karena bayi yang dilahirkan pada minggu
ke-34 sampai ke-37 yang tidak memiliki masalah
kesehatan (kelainan bawaan) maka akan dapat
bertahan di dunia luar. Bayi mungkin akan
menghabiskan beberapa hari di rumah sakit namun
untuk selanjutnya mereka dapat berkembang normal
seperti bayi cukup bulan lainnya.
Berat janin sekarang mencapai 2,2 kg dengan panjang
Minggu 35
total 45 cm.
Sebagian besar organ janin sudah sempurna saat ini,
janin akan berkonsentrasi untuk meningkatkan berat
badannya di minggu terakhir kehamilan.
Bila janin Ibu laki-laki maka testisnya sudah berada di
kantung skrotum sekarang (kantung zakar).
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 2,3-2,5 kg dengan
Minggu 36
panjang total 46 cm. Saat ini lanugo (rambut tipis)
yang masih berada di dada dan punggung janin mulai
menghilang. Begitu juga dengan verniks kaseosa,
lapisan serupa lilin yang melindungi janin selama 9
bulan ini dari cairan ketuban.
Janin Ibu akan menelan semua substansi ini dan akan
menghasilkan hasil sisa di ususnya yang berwarna
kehitaman dan disebut mekonium.
Mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam setelah
bayi dilahirkan. Apabila bayi mengalami stres di
dalam rahim, maka mekonium dapat keluar dini di
dalam rahim.
Akhir minggu ini janin Ibu akan mencapai tahapan
full-term atau cukup bulan (37 42 minggu). Bayi
yang lahir sebelum usia 37 minggu adalah bayi pre-
term (kurang bulan), dan bayi yang lahir lebih dari 42
minggu adalah bayi post-term.
Umumnya pada akhir minggu ini kepala janin Ibu
sudah berada di bawah. Bersiaplah, bayi Ibu bisa lahir
kapan saja.
Tulang yang membentuk kepala janin dapat
mengalami overlap pada saat melalui jalan lahir nanti.
Fenomena ini disebut molase dan membantu janin
untuk melewati jalan lahir. Jangan kaget apabila bayi
Ibu lahir dengan sedikit benjolan di kepala. Setelah
beberapa jam atau beberapa hari, kepala bayi Ibu akan
kembali ke bentuk semula (bulat).
Minggu 37 Paru-parunya sudah matang dan dapat berfungsi di
luar rahim.
Berat badan bayi mencapai 2,6-2,8 kg dengan panjang
total 47 cm.
Beberapa bayi memiliki rambut tebal dan beberapa
bahkan tidak memiliki rambut.
Minggu 38 Pada saat ini bayi Ibu akan memiliki berat sekitar 2,8-
3 kg dengan panjang total 47 cm.
Lingkaran kepala dan lingkaran perut bayi Ibu
memiliki ukuran yang sama.
Verniks kaseosa hampir seluruhnya menghilang dari
tubuh bayi Ibu saat ini.

K. PERUBAHAN PADA IBU DI USIA KEHAMILAN 27-38 MINGGU


USIA
KANDUNGA PERTUMBUHAN JANIN
N
Rahim Ibu berada 7 cm diatas pusar atau 27 cm diatas
Minggu 27
tulang pubis atau tulang kemaluan.
terkadang Ibu merasakan sedikit sesak napas.
Payudara semakin bertambah berat saat ini.
seni yang merembes umum dialami
Tips : Bekerja pada Ibu hamil
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang
dijalaninya tidak boleh terlalu berat.
Tips : Latihan Kegel
Senam kegel sangat mudah dilakukan dimana saja dan tanpa
seorang pun tahu
Langkah pertama, posisi duduk atau berbaring, cobalah untuk
mengkontraksikan otot panggul dengan cara yang sama ketika
kita menahan kencing. Anda harus dapat merasakan otot
panggul anda meremas uretra dan anus. Apabila otot perut
atau bokong juga mengeras maka anda tidak berlatih dengan
otot yang benar
Ketika anda sudah menemukan cara yang tepat untuk
mengkontraksikan otot panggul maka lakukan kontraksi
selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10 detik
Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi.
Sebaiknya latihan ini dilakukan 3 kali sehari
Latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur
Minggu 28 Rahim Ibu berada 8 cm di atas pusar dengan kenaikan
berat badan saat ini adalah 7,7 10,8 kg.
Dari puting payudara Ibu, terkadang keluar rembesan
cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan
kolostrum
Dalam trimester ketiga ini, umumnya wanita hamil
akan meningkatkan berat badannya sebanyak 5,5 kg
Minggu ke-28 merupakan masa untuk mengulangi tes
darah tertentu seperti tes toleransi glukosa.
Minggu 29 rahim Ibu sekitar 7,6 10 cm di atas pusar.
Pertumbuhan rahim Ibu sekitar 1cm/minggu.
Ibu dapat mengalami Sindrom Hipotensi apabila
berbaring telentang. Berbaring dengan punggung di
bawah dapat menyebabkan perubahan detak jantung
dan tekanan darah sehingga Ibu akan merasa sedikit
pusing ketika akan merubah posisi.
merasa sedikit lelah beberapa minggu terakhir dan
Minggu 30
terutama karena mengalami kesulitan tidur.
Ibu juga mungkin lebih ceroboh dari biasanya. Hal
tersebut dapat dimengerti, bukan hanya karena
pertambahan berat badan, namun kehamilan dan
daerah sekitar perut yang berat dapat mengganggu
konsentrasi Ibu.
Hormonal juga menyebabkan relaksasi dari ligamen
yang menyebabkan sedikit gangguan keseimbangan.
Kombinasi antara keluhan yang tidak nyaman dan
perubahan hormonal membawa emosi Ibu naik turun.
Membran atau selaput yang berada di sekitar janin
disebut dengan kantong kehamilan (amniotic sac).
Rahim Ibu berada 11 cm diatas pusar dan sekitar 31
Minggu 31
cm diatas simfisis pubis.
Penambahan berat badan Ibu seharusnya mencapai 9,5
12 kg saat ini.
Pada trimester ini, rahim akan memenuhi hampir
seluruh bagian perut Ibu dan Ibu akan mulai
merasakan adanya tekanan di bawah tulang iga.
Ibu juga akan merasakan nyeri punggung lebih sering
karena perut dan janin Ibu mengakibatkan peningkatan
regangan dari otot di punggung.
Asupan diet Ibu tetap harus diperhatikan, kebutuhan
kalsium, protein, zat besi, dan asam folat. Kalsium
perlu lebih diperhatikan karena proses osifikasi atau
pengerasan pada tulang sedang berlangsung sampai
akhir kehamilan dan kalsium diperlukan untuk
perkembangan tulang tersebut.
Mungkin Ibu mulai mengalami perut yang tiba-tiba
menjadi kencang. Kontraksi yang disebut dengan
kontraksi Braxton Hicks umumnya terjadi pada paruh
akhir masa kehamilan. Kontraksi berlangsung kurang
lebih 30 detik, iregular, dan tidak nyeri. Berhati-
hatilah apabila kontraksi terjadi teratur, lebih dari 4
kali dalam 1 jam (meskipun tidak nyeri), mungkin saja
itu adalah tanda persalinan preterm (prematur).
Apalagi jika diikuti dengan bercak vagina yang cair,
kental, atau mengandung darah; nyeri atau keram pada
perut; terasa adanya peningkatan tekanan pada
panggul bagian bawah; dan nyeri punggung yang tidak
seperti biasa.
Saat ini payudara Ibu mungkin mengeluarkan cairan
yang disebut dengan kolostrum. Jika memang iya,
maka Ibu dapat memakai bantalan (pad) di payudara
agar baju Ibu tidak basah. Pilihlah bra dengan satu
ukuran lebih besar. Ibu akan sangat berterimakasih
dengan ruang ekstra ini apabila bra dipakai pada saat
Ibu menyusui nanti.
Pemeriksaan USG dapat dilakukan pada minggu ini,
memastikan perkembangan janin berlangsung baik
Minggu 32 Rahim Ibu berada sekitar 12 cm diatas pusar dan 32
cm diatas simfisis pubis.
Volume darah Ibu akan meningkat sekitar 30 50%
di akhir kehamilan.
terkadang terjadi pembengkakan pada tubuh yang
normal terjadi selama kehamilan.
Pengukuran dari simfisis Ibu saat ini mencapai 33 cm
Minggu 33
dengan pengukuran dari pusat ke rahim mencapai 13
cm.
Semakin besar rahim Ibu akan mempermudah
terjadinya heartburn.
Makan dalam jumlah kecil namun sering (6x/hari) dan
pertahankan posisi tegak setelah makan dapat
mengurangi gejala heartburn.
Terdapat beberapa pilihan untuk mengurangi nyeri di
kala melahirkan nanti, diantaranya adalah teknik
bernapas seperti yang diajarkan di kelas Lamaze, obat
pereda rasa nyeri melalui suntikan, dan bius epidural.
, olahraga ringan, dan istirahat cukup.
Minggu 34 Ukuran rahim Ibu diukur dari simfisis pubis mencapai
34 cm, dan apabila diukur dari pusar sekitar 14 cm.
Banyak wanita mengeluhkan lelah, cemas, dan nyeri
punggung dalam minggu terakhir.
Semakin rahim bertambah besar maka kulit perut akan
teregang sampai mencapai maksimal.
Pengukuran rahim dari pusar berkisar 15 cm dan
Minggu 35
pengukuran dari simfisis pubis sampai bagian atas
rahim mencapai 35 cm.
Kurangi minum sebelum tidur dapat membantu
mengurangi frekuensi berkemih di malam hari.
Produksi ASI di payudara Ibu dapat menyebabkan
sedikit rembesan
Persiapkan barang-barang yang akan dibawa apabila
Ibu akan bersalin nantinya dan tentukan rumah sakit
dimana Ibu akan melakukan persalinan (lengkap
dengan rute menuju rumah sakit tersebut).
Pengukuran dari simfisis pubis sampai bagian atas
Minggu 36
rahim Ibu adalah 36 cm dengan pengukuran dari pusar
mencapai 14 cm. rahim Ibu lebih kecil daripada
minggu sebelumnya akibat kepala janin yang sudah
memasuki jalan lahir Bergeraklah selalu untuk
menjaga kelancaran aliran darah pada Ibu.
Saat ini Ibu berada pada masa aterm. Rahim Ibu
Minggu 37
berukuran sama dengan 1 atau 2 minggu yang lalu.
Pengukuran simfisis pubis sampai bagian atas rahim
Minggu 38
mencapai 36-38 cm saat ini. Karena janin yang sudah
cukup bulan, Ibu dapat merasakan pergerakannya
lebih sering.
Kontraksi palsu akan semakin sering terasa

L. Gizi yang tepat pada Trimester III


Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama
kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal.
Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat
sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan
untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah,
pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama
trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan
plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil,
maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada
trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada,
penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk
trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya
Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama
kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat
perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan
ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar
janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup, untuk alur
terhambatnya pertumbuhan dari aspek gizi ibu. Perlu diperhatikan secara
khusus adalah pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan
daerah pertumbuhan cepat. Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum
umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu pertumbuhan agak cepat, dan
bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu. Kebutuhan zat gizi
ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari
makanan ibu setiap hari selama hamil. Makanan ibu selama hamil dan
keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan
keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi lahir dengan BBLR.
Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17
kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.
a. Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000
-80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan
sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama
pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan
jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta
cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna
sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan
menyusui.
sumber :
karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh
melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang,
gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk
lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging
berlemak, alpukat dan minyak nabati.
b. Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100
reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain
membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar
pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin,
semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan
pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar
2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya
akan vitamin ini.

c. Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin
yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang
terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan
terganggu. Janin akan tumbuh kerdil
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan
tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui
ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam
tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium
adalah 175 mikrogram perhari
d. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk
mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu
hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2
miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari
dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa
Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan
telur.
e. Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya
dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk
pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan
danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta
mempertahankan volume darah yang meningkat selama
masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar
akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko
terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas
air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan
jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan
lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi
minuman bergula seperti sirop dan softdrink

M. Akibat Kekurangan Asupan Nutrisi


Banyak yang bisa diakibatkan karena kekurangan nutrisi. Akibat
tersebut sangat fatal bagi ibu hamil dan juga janin yang ada di dalam
kandungannya. Akibat dari kekurangan nutrisi adalah sebagai berikut ini :
a. Malnutrisi
Malnutrisi adalah penyakit kekurangan gizi yang bisa terjadi pada
janin dan juga ibu hamil. Akibatnya adalah ibu hamil dan janin bisa
sangat rentan terkena berbagai penyakit. Organ janin pun tidak bisa
berfungsi secara sempurna akibat malnutrisi.
b. Janin Dengan Berat Badan Rendah
Karena kurang dalam mengkonsumsi nutrisi, ibu hamil akan
melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Bayi jika berat badannya
rendah akibatnya adalah janin harus berada di inkubator untuk
meningkatkan berat badannya.
c. Anak Memiliki IQ Yang Rendah
Karena kekurangan nutrisi selama kehamilan, janin yang akan
dilahirkan oleh ibu hamil akan memiliki IQ yang rendah. Hal itu
dikarenakan nutrisi yang bermanfaat untuk perkembangan saraf pusat
dan kecerdasan otak janin tidak terpenuhi.
d. Down Sindrome
Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan anak dilahirkan dengan
keterbelakangan mental.
e. Anak Tumbuh Dengan Lambat
Karena selama kehamilan nutrisi tidak terjaga, janin selama ada di
dalam kandungan dan setelah dilahirkan akan tumbuh dengan
melambat. Selain itu bayi juga akan memiliki penglihatan buruk,
kesulitan dalam belajar serta memiliki anemia.

f. Ibu Hamil Akan Kekurangan Energi


Jika ibu hamil kurang dalam mencukupi asupan nutrisi akibatnya
adalah ibu hamil akan merasa lemas dan tidak berenergi.
g. Anemia Dan Tranfusi Darah
Jika kekurangan nutrisi berupa zat besi dan beberapa nutrisi yang
bermanfaat dalam pembentukan sel darah merah. Bisa mengakibatkan
ibu dan janin yang dikandung mengalami anemia. Akibatnya adalah
setelah persalinan ibu hamil harus melakukan transfusi darah untuk
memperbaiki sel darah merah yang keluar saat masa persalinan. Janin
yang dikandung pun juga akan anemia.

Anda mungkin juga menyukai