Kelompok 4
A. DEFINISI ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DAN MENYUSUI
Sensitif
Mudah tersinggung
Etiologi :
Perubahan Hormon
Stress
Ketidaknyamanan fisik
Takut kehilangan bayi atau rasa memiliki bayi yang terlalu dalam
Bayi sakit
Depresi prenatal
Kecemasan prenatal
Kepuasan perkawinan
Mudah marah, tersinggung dan perasaan lebih sensitif kala melihat bayi menangis,
Penanganan :
Pelajari diri sendiri
Olah raga
Dukungan emosional
c) Post Partum Psikosa
Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu
setelah melahirkan.Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder
atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita
tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa.
Gejala :
Delusi
Halusinasi
Gambaran Klinik :
Beristirahat cukup
Bersikap fleksible
. Tetap jaga wibawa, bila pasien mencoba melucu (tidak ikut tertawa saat
2. Late post partum (sekunder), terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir
Penyebab :
Partus lama
Kelainan uterus
Penanganan
IV.
Jika tindakan ini tidak berhasil lakukan kompresi bimanual pada
uterus.
b. Retensio plasenta
Keadaan dimana plasenta belum lahir dalamwaktu lebih dari 30 menit
setelah bayi lahir
Penyebab :
Manual plasenta
Perasat Crede
Perasat Brant
c. Inversio Uteri
Keadaan dmn keadaan fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya ke
dalam kavum uteri.
Inversio uteri di bagi menjadi :
a. Inversio uteri ringan : Fundus uteri terbalik menonjol dalam kavum uteri,
namun belum keluar dari ruangan rongga rahim
b. Inversio uteri sedang : fundus uteri terbalik dansudah masuk dalam
vagina
c. Inversio uteri berat : uterus danvagina semuanya terbalik dan sebagian
sudah keluar vagina
. Penyebab :
. Grandemultipara
. Penanganan :
. Perbaiki KU ibu
. Berikan Oksigen
perdarahan segera, darah segar mengalir segera setelahh bayi lahir, kontraksi
uterus baik, plasenta baik, kadang ibu terlihat pucat, lemah, menggigil.
Robekan perinium di bagi 4 :
Tingkat 1 :
Robekan hanya pada selaput lendir vagina atau tanpa mengenai, kulit perineum
Tingkat 2 :
Robekan mengenai selaput lendir vagina danotot perinea transversalis tapi tidak
mengenai springter ani.
Tingkat 3 :
Robekan mengenai seluruh perinium danotot springter ani
Tingkat 4 :
Robekan sampai mukosa rectum
d. Infeksi Nifas
Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman kedalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas.Demam
dalam nifas sering disebabkan infeksi nifas, ditandai dengan suhu 38 C yang
terjadi selama 2 hari berturut-turut. Kuman penyebab infeksi dapat berasal dari
eksogen atau endogen (seperti streptococcus, bacil coli, staphylococcus).
a. Faktor yang mempengaruhi :
Faktor Predisposisi
Semua keadaan yang menurunkan imun, keadaan umum dan kelelahan
salpingitis, peritonitis)
e. Pencegahan infeksi nifas
a. Masa kehamilan
Mencegah/mengurangi faktor predisposisi
b.Selama persalinan
Hindari partus lama dan KPD
Pengunjung dibatasi
d. Pengobatan
Berikan terapi sesuai indikasi
Perawatan luka
dilahirkan
Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand
Pengkajian data objektif adalah pengkajian yang dilakukan guna mendapatkan data yang
bersifat objektif melalui serangkaian hasil pemeriksaan, misalnya pemeriksaan melalui
inpeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
Pemeriksaan Tanda tanda vital
Tekanan darah (TD), nadi, suhu/temperature dan respiration rate (RR) adalah pengkajian
dasar pasien, yang diambil dan didokumentasikan dari waktu ke waktu yang menunjukkan
perjalanan kondisi pasien. Jenis pemeriksaan tanda-tanda vital diantaranya:
Tekanan Darah (TD) normalnya 100-120/60-80 mmHg
Tekanan darah memiliki 2 komponen yaitu sistolik dan diastolik. Pada waktu ventrikel
berkonstraksi, darah akan dipompakan ke seluruh tubuh, tekanan aliran darah pada saat
itu disebut tekanan darah sistolik.Pada saat ventrikel sedang rileks, darah dari atrium
masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks disebut
tekanan darah diastolik.
Nadi
Frekuensi denyut nadi dihitung dalam 1 menit, normalnya 60-100 x/menit.Takikardi
jika > 100 x/menit dan bradikardi jika < 60 x/menit
Lokasi pemeriksaan denyut nadi diantaranya :
Arteri radialis
Arteri ulnaris
Arteri brachialis
Arteri karotis
Arteri temporalis superfisial
Arteri maksiliaris eksterna
Arteri femoralis
Arteri dorsalis pedis
Arteri tibialis posterior
Suhu
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : mulut (oral) tidak boleh dilakukan pada anak/bayi, anus (rectal)
tidak boleh dilakukan pada klien dengan diare, ketiak (aksila), telinga (timpani/aural/otic) dan dahi
(arteri temporalis).
Hipotermia (<35 C)
Normal (35-37 C)
Respiration Rate (RR)
Yang dinilai pada pemeriksaan pernafasan adalah : tipe pernafasan, frekuensi, kedalaman dan suara nafas.
Respirasi normal disebut eupnea (laki-laki : 12 20 x/menit), perempuan : 16-20 x/menit)
RR > 24 x/menit : Takipnea
RR < 10 x/menit : Bradipnea
Nadi, RR, dan tekanan darah (TD) berdasarkan usia (Keperawatan Klinis, 2011)
(1-3 tahun)
bulan)
Jantung dan Paru- paru
Denyut nadi antara 60-80 x/menit. Denyut nadi di atas 100x/menit pada
nifas mengidentifikasikan adanya infeksi1 atau haemoragic post partum2.
Salah satu akibatnya proses persalinan yang sulit atau kehilangan darah
berlebih
Payudara
Berbeda dengan perubahan atrofik yang terjadi pada organ-organ pelvis,
payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas, kecuali jika
laktasi disupresi. Payudara akan menjadi lebih lebih besar, lebih kencang,
dan mula-mula lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan
hormonal serta dimulainya laktasi. [9] Pengkajian fisik dengan perabaan
apakah terdapat benjolan pembesaran kelenjar, atau abses, serta
bagaimana keadaan putting
Abdomen
Dinding abdominal lembek setelah proses persalinan karena peregangan
selama kehamilan. Semua wanita puerperal mempunyai beberapa derajat
tingkat diastasis recti, yang merupakan separasi dari otot rectus abdomen.
Uterus
Pada pemeriksaan uterus sama halnya dengan pemeriksaan payudara
dilakukan terlebih dahulu periksa pandang warna perut, pembesaran pada
perut, kemudian dilakukan pemeriksaan raba (palpasi) yakni : periksa ada
tidaknya rasa nyeri saat diraba, periksa kontraksi uterus, kemudian raaba
tinggi fundus.
Kandung kemih
Ektremitas Bawah
Pada pemeriksaan ekstremitas ibu masa nifas yang dilakukan terutama
ada tidaknya odema, tanda-tanda trombooflebitis, nyeri tungkai dengan
melakukan pemeriksaan raba betis ibu ada tidaknya nyeri tekan, ada
tidaknya varises, kemerahan pada daerah tersebut kemudian.
TERIMA KASIH