Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN


PERKEMIHAN

DISUSUN OLEH :
1. ACHMAD SYAIFUL RIZAL (1610002)
2. AILYA PUTRI R (1610004)
3. ANGGUN DWI FATMAWATI (1610014)
4. JENNI ARIS NANDAR (1610052)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyumbangkan materi maupun pikirannya agar
terselesaikannya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, menambah ilmu
serta pengetahuan bagi para pembaca. Agar pembaca dapat lebih
memahami serta mengerti apa saja fungsi dari perkemihan.

Terlepas dari itu, makalah ini masih jauh dari sempurna. Sehingga kami
harapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.

Surabaya, 29 September 2016

DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Bab 2 : Isi
2.1 Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2 Ginjal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2.1 Struktur Ginjal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2.2 Fisiologi Ginjal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2.3 Filtrasi Glomelurus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2.4 Proses Pembentukan Urine . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2.5 Peredaran Darah Ginjal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.2.6 Persarafan Ginjal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.2.7 Penyakit Ginjal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.3 Ureter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.4 Vesika Urinaria . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.5 Uretra . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
Bab 3 : Penutup
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh merupakan kesatuan dari sel yang bekerja setiap saat. Dalam proses
itu tubuh menghasilkan zat-zat sisa dari tubuh sendiri, dan zat sisa itu harus
dibuang karena zat tersebut bersifat racun bagi tubuh. Proses tersebut biasa
disebut dengan proses eliminasi.
Proses eliminasi dibagi menjadi dua, yaitu proses alvi dan proses urine.
Urine dihasilkan oleh sistem perkemihan yang melibatkan urinary yaitu
ginjal. Ginjal merupakan organ yang sangat penting pada sistem perkemihan.
Oleh karena itu kita harus menjaga ginjal kita agar tidak terkena penyakit
yang disebabkan oleh gangguan dari fungsi ginjal itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian dari sistem perkemihan
2. Anatomi dan fisiologi perkemihan
3. Fungsi pada sistem perkemihan
1.3 Tujuan
1. mengetahui proses perkemihan
2. mengetahui pengertian sistem perkemihan
3. untuk mengetahui organ-organ perkemihan
4. mengetahui fungsi perkemihan

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem Perkemihan atau dapat disebut juga dengan Urinaria merupakan
suatu proses penyaringan darah yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh di larutkan kembali di dalam air dan dikeluarkan
berupa urine (air kemih).
Sistem Urinaria terdiri dari :
1. Ginjal yang mengeluarkan sekret urine
2. Ureter yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih
3. Kandung kencing yang bekerja sebagai penampang
4. Uretra yang menyalurkan urine dari kandung kencing
2.2 Ginjal
Ginjal merupakan kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III,
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji
kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita.

Adapun beberapa fungsi ginjal :


1. Berperan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun
2. Mempertahankan keseimbangan cairan
3. Menjaga keseimbangan cairan asam dan basa pada tubuh
4. Menjaga keseimbangan garam dalam tubuh
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari ureum protein

A. Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis
yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri
dari lapisan korteks (subtansia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam
bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal
piramid dilapisi oleh kaumna renalis. Jumlah renalis ada 15-16 buah.
Garis-garis yang terlihat di piramid disebut dengan tubulus nefron yang
merupakn bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus.
Pada setiap ginjal di perkirakn ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat
menyaring darah 170 liter. Ateri renalis membawa darah murni dari aorta
ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masing-masing
membentuk simpul dari kapiler suatu badan malpigi yang disebut
glomelurus.

B. Fisiologi Ginjal

Ginjal berfungsi sebagai pengatur volume air. Kelebihan air dalam tubuh
akan dieksresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam
jumlah besar. kekurangan air atau kelebihan keringat menyebabkan urine
yang diekskresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga
susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.
Ginjal juga dapat mengatur keseimbangan osmotik serta
mempertimbangkan ion yang optimal dalam plasma keseimbangan
(keseimbangan elektrolit). Ginjal juga dapat menjaga keseimbangan asam-
basa tubuh tergantung dengan apa yang kita makan. Ginjal menyekresi
urin sesuai dengan pH darah kita, jika pH kurang dari 6 maka urine
bersifat agak asam dikarenakan hasil akhir metabolism protein. Tetapi
apabila kita banyak mengkonsumsi sayur-sayuran maka urin bersifat basa,
karena pH akan bervariasi antar 4,8-8,2
Ada beberapa hasil sisa metabolism (ureum, asam urat dan keratin), zat-zat
toksit, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing
(pestisida).
Ginjal menyekresi hormon renin yang memiliki peran mengatur tekanan
darah (sistem renin angiotensin aldesteron) membentuk eritripoiesis
mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah
merah (eritropoiesis). Ginjal juga memiliki hormon dehidroksi
kolekalsiferol yang diperlukan utuk absorsi ion di usus.

C. Filtrasi Glomelurus
Kapiler glomelurus bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang
lebih besar dan permeable terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti
elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen. Glomelurus mengalami
kenaikan darah, kenaikan ini terjadi karena anteriole aferen yang
mengarah ke glomerulus mempunyai diameter yang lebih besar dan
memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Tekanan darah terhadap
dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH). Gerakan
masuknya ke dalam kapsula bowman disebut sebagai filtrasi glomerulus.
D. Proses Pembentukan Urine
Glomelurus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman yang
berfungsi untu menampung hasil filtrasi dari glomelurus. Pada tubulus
ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada
glomelurus. Sisa cairan akan diteruskan ke ginjal terus berlanjut ke ureter.
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal,
darah ini terdiri dari bagian yang padat yatu sel darah dan bagian plasma
darah.
Ada tiga tahap pembentukan urine :
1. Proses Filtrasi
Terjadi di glomelurus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan
sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring di tamping oleh kapsula bowman yang terdiri dari
glukosa air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat yang diteruskan ke
tubulus ginjal.
2. Proses Reabsorpsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium,
klorida fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas,
sedangkan pada tubulus ginjal bawah terjadi penyerapan kembali yaitu
natrium dan ion bikarbonat. Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal
dengan reabsorpsi dan sisanya di alirkan pada papilla renalis.
3. Proses Sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan
diteruskan ke ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika
urinaria.
E. Peredaran Darah Ginjal
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan arteri-arteri renalis. Arteri ini berpasangan kiri dan kanan.
Arteri renalis bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan-
gumplan yang disebut glomelurus. Glomelurus ini di kelilingi oleh alat
yang disebut kapsula bowman. Disini terjadi penyaringan pertama dan
kapiler darah yang meninggalkan kapsula bowman kemudian menjadi
vena renalis masuk ke vena kava inferior.

F. Persarafan Ginjal
Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis (fasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal.
Saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke
ginjal. Diatas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis. Kelenjar ini
merupakan kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam hormon yaitu
hormone adrenalin dan hormone kortison. Adrenalin dihasilkan oleh
medulla
G. Penyakit Ginjal
Penyakit pada ginjal dapat menggangu fungsi nefron dan apabila
sejumlah besar nefron mengalami kerusakan maka akan terjadi
kerusakan fungsi ginjal seperti, sekresi urinea hilang, albumin/darah
dapat terlihat pada urine, produk metabolism yang seharusnya di eksresi
tidak dieksresi dan terjadi penumpukan dalam darah, serta
keseimbangan asam basa tubuh menjadi terganggu. Pada glomelurus
ginjal mengalami pembesaran, glomelurus merupakan bagian khusus
yang terkena. Pada sindroma nefrotik terdapat protein darah urine
menyebabkan terjadinya refensi cairan dalam jaringan.
Abnormalitas kandungan urine dapat disebabkan oleh:
1. Glukosa
2. Benda-benda keton
3. garam empedu
4. Pigmen Empedu
5. Protein
6. Darah
7. Beberapa obat-obatan
Adapun ciri-ciri urine yang normal:
1. warnanya bening oranye pucat tanpa endapan
2. baunya tajam
3. Reaksinya sedikit asam terdapat lakmus dengan Ph rata-rata 6
4. Berat jenis berkisar dari 1010 sampai 1025
2.3 Ureter
Proses terjadinya ureter adalah air kemih disekresi oleh ginjal kemudian
dialirkan ke vesika urinaria (kandung kemih) melalui ureter. Ureter berada
pada kiri dan kanan kolumna vertebralis (tulang punggung) yang
menghubungkan pelvis renalis dengan kandung kemih. Panjang ureter kurang
dari 30cm dan berdiameter 0,5cm. uretra sebagian terletak dalam rongga
perut dan selanjutnaya berjalan didalam rongga panggul. Dinding ureter
terdiri atas 3 lapisan yaitu lapisan mukosa, otot polos dan jaringan fibrosa.
A. Pembuluh Darah Pada Ureter Terdiri Dari :
1. Arteri Renalis
2. Arteri Spermatika Interna
3. Arteri Hipogastrika
4. Arteri vesika inferior
B. Persarafan Ureter
Persarafan ureter memiliki cabang yang disebut dengan pleksus mesenterikus
inferior, pleksus spermatikus, dan pleksus pelvis. Sama seperti nervus rantai
eferens dan nervus vagusrantai eferen terdiri dari nervus torakalis ke-11 dan
ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferen
untuk ureter.
2.4 Vesika Urinaria
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi
oleh otot yang kuat. Aliran urine dari ginjal akan bermuara kedalam kandung
kemih. Kandung kemih merupakan kantong yang dapat menggelembung,
yang terletak dibelakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bila terisi
penuh kandung kemih dapat terlihat sebagian ke luar dari rongga panggul.
Bagian dari kandung kemih ialah verteks, fundus dan korpus. Bagian verteks
adalah bagian yang meruncing kearah depan dan berhubungan dengan
ligamentum vesiko umbilikale medius. Bagian fundus merupakan bagian
yang menghadap kea rah belakang & bawah . sedangkan bagian korpus
berada diantara verteks & fundus.
Persarafan visika urinarian berasal dari pleksus hipogastrika inferior. Serabut
ganglion simpatikus berasal dari ganglion lumbalis ke-1 dan ke-2. Sedangkan
Serabut preganglion parasimpatis yang keluar dari nervus splenikus pelvis
berasal dari nervus sakralis 2, 3 dan 4. Serabut aferen sensoris yang keluar
dari vesika urinaria menuju sistem susunan saraf pusat melalui nervus
splanikus pelvikus berjalan bersama saraf simpatis melalui pleksus
hipogastrikus masuk kedalam segmen lumbal ke-1 dan ke-2 medula spinalis.

2.5 Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra berjalan
berkelok-kelok menembus prostat, kemudian melewati tulang pubis
selanjutnya menuju ke penis. Oleh sebab itu pada laki-laki uretra dibagi
menjadi tiga bagian yaitu pars prostasia, pars membronasa, dan pars
kavanorsa.
Sedangkan pada perempuan uretra terletak dibelakang simfisis pubis.
Panjangnya kurang dari 3-4cm. muara uretra pada perempuan terletak di
sebelah atas vagina antara klitoris dan vagina. Saluran uretra pada perempuan
berfungsi sebagai saluran ekskresi.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari materi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sistem perkemihan
merupakan suatu proses penyaringan darah dari zat-zat yang dipergunakan
oleh tubuh dalam bentuk larutan air dan dikeluarkan tubuh berupa urine.

Dari sistem perkemihan tersebut kita dapat mempelajari tentang fungsi


giljal, ureter, vesika urinaria (kandung kemih) dan juga uretra. Selain
fungsinya kita juga dapat mengetahu apa saja penyakit yang dapat terjadi
akibat gangguan pada ginjal. Serta kita dapat membedakan bagaimana ciri-
ciri urine normal atau tidak.

Selain penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan pada ginjal kita juga
mempelajari dan mengnal proses pembentukan urine itu sendiri, peredaran
darah pada ginjal dan persarafan pada ginjal.
3.2 Saran
Agar terhindar dari penyakit yang dapat meruikan kita dimasa tua kita
sebagai generasi muda harus menjaga pola makan serta pola hidup yang
sehat. Seperti tidak makan makanan yang memiliki kadar gula yang tinggi
yang dapat menyebabkan glukosa meningkat sehingga dapat terkena penyakit
diabetes. Serta harus rajin berolahraga supaya ada lemak yang ikut terbuang
melalui keringat.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://ilper.wordpress.com
2. https://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-
fisiologi-sistem-perkemihan/
3. http://blogkesukan.blogspot.com/2014/03/pengertian-ginjal-dan-
fungsi-ginjal.html
4. http://mediskus.com/penyakit/urologi/anatomi-dan-fungsi-ureter-
tubuh

Anda mungkin juga menyukai