Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen kesehatan adalah penerapan manajemen umum dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga yang menjadi objek atau
sasaran manajemen adalah sistem yang berlangsung (Notoatmodjo, 2007).
Manajemen pelayanan kesehatan berarti penerapan prinsip-prinsip
manajemen dalam pelayanan kesehatan agar sistem dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik dan efisien, sesuai dengan
prosedur, teratur, dapat menempatkan orang-orang yang terbaik pada bidang-
bidang pekerjaannya, dan yang lebih penting lagi adalah dapat membuat
konsumen puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
Pelayanan kesehatan mencakup semua pelayanan yang bertumpu pada
diagnosis suatu penyakit dan perlakuan yang harus diberikan, atau sistem
promosi, perawatan dan restorasi kesehatan. Hal ini mencakup pelayanan
kesehatan yang bersifat personal dan non personal.
Pelayanan kesehatan merupakan fungsi yang paling mudah nampak
dari semua sistem kesehatan, baik kepada pengguna maupun masyarakat
umum. Penyediaan layanan mencakup semua input yang dapat mendukung
pelayanan kesehatan seperti berbagai input dana, staf, peralatan dan obat -
obatan.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk membangun suatu sistem
manajemen strategi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, perlu
adanya berbagai program di bidang kesehatan tertentu dengan tujuan
memberikan dampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Perencanaan dan pelaksanaan program - program kesehatan tersebut perlu
diawasi oleh pengawas, baik dari institusi pemerintah maupun dari kalangan
politisi dan juga dari lembaga independen. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa program kesehatan dapat dijalankan sesuai dengan
rencana yang sudah disepakati di awal. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan
memiliki peran yang cukup besar dalam merencanakan program-program
kesehatan tersebut, sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Karanganyar
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kapubaten Karanganyar menyatakan bahwa perumusan kebijakan teknis
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan meliputi promosi
dan kesehatan institusi, pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta kesekretariatan.
Universal Health Coverage (UHC) merupakan sistem kesehatan yang
memastikan setiap warga di dalam populasi memiliki akses yang adil
terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
yang bermutu dengan biaya yang terjangkau. Cakupan universal mengandung
dua elemen inti yakni akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi
setiap warga, dan perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan
pelayanan kesehatan. Selain itu, dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b UU 44/2009,
pemerintah dan pemerintah daerah juga bertanggung jawab untuk menjamin
pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit bagi fakir miskin, atau
orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Indonesia pada saat ini sedang berada dalam masa transisi menuju
cakupan pelayanan kesehatan semesta. Undang-Undang Nomor No.40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) telah menjawab
prinsip dasar UHC dengan mewajibkan setiap penduduk memiliki akses
pelayanan kesehatan komprehensif yang dibutuhkan melalui sistem pra-
upaya.
Pengembangan arah sistem pembiayaan kesehatan seperti yang
dimaksud UU SJSN bukan hanya meliputi peran pemerintah pusat, tetapi juga
pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Hal ini dapat dilihat dalam
pasal 22 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah berkewajiban mengembangkan
sistem jaminan sosial yang di dalamnya termaktub sistem jaminan kesehatan.
Peran pemerintah daerah untuk menyelenggarakan sistem jaminan sosial
semakin kuat dengan dikabulkannya judicial review atas UU No. 24 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi
RI dan untuk menindaklanjuti amanat tersebut, telah ditetapkan kewajiban
daerah dan prioritas belanjanya untuk mengembangkan sistem jaminan sosial
berdasarkan Pasal 22 huruf h dan Pasal 167 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Upaya mengembangkan sistem
jaminan sosial di daerah untuk mewujudkan cakupan terlindunginya semua
penduduk, hendaknya disadari sebagai pelaksanaan kewajiban konstitusional.
Laporan ini disusun agar dokter muda mengetahui manajemen serta
pengorganisasian program kesehatan, perencanaan programprogram
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
serta perencanaan, pengelolaan, monitoring dan evaluasi asuransi pelayanan
kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen serta pengorganisasian program kesehatan yang
ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar?
2. Bagaimana profil kesehatan masyarakat di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar?
3. Bagaimana perencanaan program di masing-masing bidang di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar:
a. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
b. Bidang Bina Kesehatan Keluarga
c. Bidang Pelayanan Kesehatan
d. Bidang Promosi Kesehatan dan Kesehatan Institusi
4. Bagaimana sistem Jaminan Kesehatan Sosial (JKS) yang berada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar?

C. Tujuan
1. Mengetahui manajemen serta pengorganisasian program kesehatan yang
ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
2. Mengetahui profil kesehatan masyarakat di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar
3. Mengetahui perencanaan program di masing-masing bidang di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar:
a. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
b. Bidang Bina Kesehatan Keluarga
c. Bidang Pelayanan Kesehatan
d. Bidang Promosi Kesehatan dan Kesehatan Institusi
4. Mengetahui sistem Jaminan Kesehatan Sosial (JKS) yang berada di
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Kabupaten Karanganyar


1. Keadaan Geografi
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 Kabupaten
Provinsi Jawa Tengah yang terletak 110 0400 - 1000700 bujur timur dan 70280 -
70460 lintang selatan. Ketinggian rata-rata 511 meter diatas permukaan laut,
beriklim tropis dengan temperatur 220 C 310 C. Dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Timur
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan
Wonogiri
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten
Boyolali
Ketinggian wilayah sampai dengan 100 meter diatas permukaan laut,
meliputi Kecamatan Jaten dan Kebakkramat (8,11%). Ketinggian 101-500
meter di atas permukaan laut, meliputi Kecamatan Jumantono, Karanganyar,
Tasikmadu, Colomadu, Gondangrejo, Mojogedang, dan Kerjo (45,32%),
sedangkan ketinggian 501-1.000 meter diatas permukaan laut, meliputi
Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, Matesih, Tawangmangu (sebagian),
Ngargoyoso (sebagian), Karangpandan dan sebagian kecamatan Jenawi
(36,59%). Dan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, meliputi
sebagian Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso dan Jenawi (9,98%). Luas
wilayah seluruhnya 773,8 km2 atau 2,73% luas Propinsi Jawa Tengah.
2. Keadaan Penduduk
Perkembangan penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil),
Kabupaten Karanganyar tahun 2014 mempunyai jumlah penduduk sebesar
861.845 jiwa. Penyebaran penduduk masih belum merata. Kepadatan
penduduk di daerah perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan
dengan pedesaan. Kecamatan dengan penduduk terpadat yaitu Kecamatan
Colomadu dengan kepadatan 4085,04 jiwa per km. Keadaan ini disebabkan
karena Colomadu merupakan daerah perkotaan yang mempunyai pelayanan
dan fasilitas yang mudah terjangkau. Sedangkan kepadatan terendah di
Kecamatan Jenawi dengan kepadatan 457,56 jiwa per km. Hal ini
disebabkan karena Jenawi merupakan daerah pedesaan dan lereng gunung
yang jauh dari pusat kota.
Sementara itu, jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan
Karanganyar sebanyak 77.964 jiwa dan jumlah penduduk terendah di
Kecamatan Jenawi sebanyak 25.660 jiwa. Data jumlah penduduk menurut
Kecamatan Kabupaten Karanganyar tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Rasio, serta
Kepadatan Penduduk Kabupaten Karanganyar Tahun 2014
Luas Jumlah Penduduk Sex Kepadatan
No. Kecamatan Wilayah Rumah
laki-laki perempuan jumlah Rasio (per km2)
(km2) Tangga
1. Jatipuro 40,36 10.971 17.347 16.833 34.180 103,05 846,88
2. Jatiyoso 67,16 12.310 20.253 19.049 39.302 106,32 585,2
3. Jumapolo 55,67 12.658 22.421 21.144 43.565 106,04 782,56
4. Jumantono 53,55 13.637 24.100 23.404 47.504 102,97 887,1
5. Matesih 26,27 12.816 22.262 21.831 44.093 101,97 1678,45
6. Tawangmangu 70,03 14.038 23.305 22.393 45.698 104,07 652,55
7. Ngargoyoso 65,34 10.636 16.638 16.098 32.736 103,35 501,01
8. Karangpandan 34,11 12.632 20.403 20.499 40.902 99,53 1199,12
9. Karanganyar 43,03 23.980 39.066 38.898 77.964 100,43 1811,85
10. Tasikmadu 27,6 18.552 29.153 29.333 58.486 99,39 2119,06
11. Jaten 25,55 23.962 38.489 38.685 77.174 99,49 3020,51
12. Colomadu 15,64 19.766 31.709 32.181 63.890 98,53 4085,04
13. Gondangrejo 56,8 23.037 37.262 35.568 72.830 104,76 1282,22
14. Kebakkramat 36,46 18.520 29.735 29.631 59.366 100,35 1628,25
15. Mojogedang 53,31 18.338 32.103 30.625 62.728 104,83 1176,66
16. Kerjo 46,82 10.885 17.979 17.788 35.767 101,07 763,93
17. Jenawi 56,08 7.640 12.976 12.684 25.660 102,3 457,56
Jumlah 773,8 264.378 435.201 426.644 861.845 102,01 1,114
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Karanganyar

Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur


Struktur penduduk Karanganyar menurut golongan umur dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Struktur Penduduk menurut Golongan Umur di Kabupaten
Karanganyar Tahun 2014

Golongan Umur Jumlah penduduk


0-4 tahun 59.289
5-14 tahun 130.958
15-44 tahun 404.776
45-64 tahun 195.244
65 tahun keatas 71.578
Total 861.845

Tabel 2.3 Kelompok Usia Produktif di Kabupaten Karanganyar tahun 2014


Sumber : Disdukcapil
Kabupaten Kelompok Usia Jumlah Penduduk Karanganyar
0-14 tahun 190.247
15-64 tahun 600.020 Dari kedua tabel diatas
dapat 65 tahun keatas 71.578 dilihat bahwa kelompok
Jumlah 861.845
usia dengan persentase
terbesar selama tujuh tahun terakhir adalah kelompok usia produktif yang
menggambarkan aset sumber daya manusia yang sangat potensial yaitu antara usia
15-64 tahun, dimana pada tahun 2014 sebanyak 69,62 % dari seluruh jumlah
penduduk.
3. Keadaan Sosial Ekonomi
1. Alokasi Anggaran Bidang Kesehatan
Sesuai kesepakatan para kepala daerah diharapkan anggaran
kesehatan memperoleh 15% dari APBD dan menurut UU nomor 36/2009
tentang Kesehatan dinyatakan bahwa anggaran kesehatan pemerintah
dialokasikan minimal 5% APBN dan 10% APBD diluar gaji. Namun,
belum banyak daerah yang dapat memenuhi angka tersebut.
Di Kabupaten Karanganyar, alokasi anggaran bidang kesehatan
pada tahun 2014 dapat dibandingan sebagai berikut:
Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Biaya Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Tahun 2014

Alokasi Anggaran Rupiah %


APBD Kab / Kota
a. Belanja Langsung 49.645.337.000 86.70
b. Belanja Tidak Langsung 44.883.492.000
APBD Propinsi
Dana Tugas Pembantuan
(TP) Prop 4.400.000.000 4.04
APBN - 0
a. Dana Alokasi Umum 5.792.945.000 5.31
b. Dana Alokasi Khusus 3.814.970.000 3.50
c. Dana Dekonsentrasi - 0
d. Dana Tugas Pembantuan
Kab/Kota
e. Lain-lain 488.917.000 0.45
Pinjaman / Jibah Luar Negeri
(PHLN) - 0
Sumber Pemerintah Lain - 0
Total Anggaran Kesehatan 109.025.661.000
Sumber : Sub Bagian Keuangan
2. Angka Beban Tanggungan
Angka beban tanggungan diperoleh dari perbandingan banyaknya
orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun)
dengan banyaknya usia produktif (usia 15-64 tahun). Berdasarkan jumlah
penduduk menurut kelompok umur tersebut maka angka beban
tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten Karanganyar tahun
2014 sebesar 43,64. Angka ini menurun dibanding tahun 2013 sebesar
47,67. Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar
43 orang penduduk tidak produktif.

4. Tingkat Pendidikan
Grafik 2.1 Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten
Karanganyar Tahun 2014
40 35.8
35 33.1
30
25 22.4
22.9
20
15 14.5
4 12.8
10
0.43.9 2.4 2.8 Laki-Laki
5 0.6 2.6 4.5
Perempuan
0

Sumber : Disdikpora Kabupaten Karanganyar


Dari tabel diatas, jumlah penduduk terbanyak berpendidikan SD/MI
dan yang paling sedikit penduduk yang tamat S2/S3. Angka melek huruf laki-
laki sebesar 95,5 % sedangkan angka melek huruf perempuan sebesar 85,3%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih diprioritaskan dalam
mendapatkan pendidikan daripada perempuan, meskipun jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.

B. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar


Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar adalah Dinas
Pelaksana Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah Bupati. DKK Karanganyar
mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam
rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang kesehatan.
DKK Karanganyar sebagai dinas pelaksana kesehatan tingkat
kabupaten membawahi 21 puskesmas yang tersebar di dalam 17 kecamatan,
yaitu: Puskesmas Jatipuro, Puskesmas Jatiyoso, Puskesmas Jumapolo,
Puskesmas Jumantono, Puskesmas Matesih, Puskesmas Tawangmangu,
Puskesmas Ngargoyoso, Puskesmas Karangpandan, Puskesmas Karanganyar,
Puskesmas Tasikmadu, Puskesmas Jaten I, Puskesmas Jaten II, Puskesmas
Colomadu I, Puskesmas Colomadu II, Puskesmas Gondangrejo, Puskesmas
Kebakkramat I, Puskesmas Kebakkramat II, Puskesmas Mojogedang I,
Puskesmas Mojogedang II, Puskesmas Kerjo, dan Puskesmas Jenawi.
1. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Karanganyar, maka tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar adalah sebagai berikut :
a. pelaksana urusan Pemerintahan Daerah di bidang kesehatan yang
bertanggungjawab kepada Bupati.
b. membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah
di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
(Perda No. 2 tahun 2009; Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar,
2014).
Dalam menyelenggarakan dan melaksanakan tugas tersebut, Kepala
Dinas Kesehatan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan daerah
di bidang kesehatan yang terdiri dari promosi dan kesehatan institusi,
pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga, pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan serta kesekretariatan.
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang kesehatan yang terdiri dari promosi dan kesehatan
institusi, pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta
kesekretariatan.
c. Membina dan melaksanakan tugas di bidang kesehatan yang terdiri
dari promosi dan kesehatan institusi, pelayanan kesehatan, bina
kesehatan keluarga, pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan serta kesekretariatan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya (Perda No. 2 tahun 2009; Profil Kesehatan
Kabupaten Karanganyar, 2014).

2. Peran
Dalam perannya sebagai pemegang kewenangan pelaksana dan
penanggungjawab di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai dasar dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya. Dengan motto bertanggungjawab, teratur,
terukur, dan terpadu maka visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar adalah sebagai berikut :
a. Visi
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar adalah sebagai
motor penggerak terwujudnya Karanganyar sehat yang mandiri, yang
bertujuan agar masyarakat Kabupaten Karanganyar yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku sehat, mampu memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Dalam pelaksanaannya didukung oleh sumber
daya manusia, pembiayaan, obat dan perbekalan kesehatan, sarana dan
prasarana yang tersedia di Kabupaten Karanganyar (Profil Kesehatan
Kabupaten Karanganyar, 2014).

b. Misi
Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar untuk mewujudkan
visi tersebut dan mendukung visi Pemerintahan Kabupaten Karanganyar
di bidang kesehatan adalah :
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan melalui
kerjasama antar pemangku kepentingan dan pemberdayaan
masyarakat dalam mewujudkan budaya hidup sehat
2) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
3) Mewujudkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel
4) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
berkeadilan (Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar, 2014).
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, membawahi sekretaris dan bertanggungjawab kepada Bupati
2. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai pedoman
3. Pada tahun 2014, jumlah kasus kematian ibu dan bayi serta angka
morbiditas penyakit menular (malaria, DBD, pneumonia pada balita, HIV)
cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan kasus
kematian balita dan cakupan gizi baik pada balita menunjukkan perbaikan
dibandingkan tahun sebelumnya
4. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar memiliki beberapa bidang, yaitu bidang Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Bina Kesehatan Keluarga
(Binkesga), Pelayanan Kesehatan (Yankes) serta Promosi Kesehatan dan
Kesehatan Institusi (Promkesi), dimana masing-masing bidang memiliki
tugas pokok dan fungsinya masing-masing
5. Sistem Jaminan Kesehatan Sosial (JKS) seperti BPJS pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar diatur oleh bidang Promosi Kesehatan
dan Kesehatan Institusi. Alokasi dana untuk upaya kesehatan ini berasal
dari pemerintah, melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja,
baik pusat maupun daerah.

B. Saran
1. Optimalisasi kinerja masing-masing bidang DKK Karanganyar.
2. Pemerataan persebaran penduduk supaya lebih merata antara desa dan
kota serta lebih digalakkan promosi dan penyuluhan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai