Abstrak
Saat !ni te:at! tlNjadi peryeseran fikmofi m< k<in. Tvju< :n mahan tldak hany
mengerryangkan perut, tetap! lebih utama untok mencapal tingkat kesehalan oan
k yang optimat Hal ini dipengaruhi oleh hasil-nasiJ liset mutakhir tentang
khasiat komponen bahan pangan, yang ke:mudian menjadi fungsi etiga dari
makanan Mska mempunyai tiga fungsi, yaitu: memenuhi kebutuhar! gizi,
rnempunyai a1arasa dan pe menank, serta mempunyai efek f!SlolOQi yang
mengunt1.1ngkan bagi tubuh, dikena pangan fungsionat Japang merupakan
negara pe!opor dalam rise! dan ;oousili produk pangan fungSionat !M!jak tiga
daaa warsa yang lalu. Di Indonesia, J<onse fungsional barn popular dalam 10
Wli.O terakh1r In!. Narm.m. s:esUllgguhnya banyak tradisional yang memenuhi
persyaratan sebagai pangan fungsional. Pada makalah dibahas potensi dan
status ,makMan badisional, khususnya jenis minuman, sebag hmg .;ional.
Berbagai jenis minuman nusantara yang dap<.: t digolongkan sebaga ft.'llgsional
antara lain: wedang jahe, wedang secang, wedang jeruk, beras kenc asam, bir
temulawak, oir plethok, ronde, sekoteng, bandrek, serbat dan dadih mmuman
tradisional antara lal.'l, dapat menghangatkan tubuh, mencegah masuk ang
inHuenza, reumatik, meningkatkan stamina tubuh, melancarkan pencemaan dan a
Kendala yang dihadapi dalam pengambangan minuman tradisional ia:an sifa
keterbatasan pengetahuan dan teknologi, serta prasarana dan promosL Oleh
sebab upaya untuk mengembangkan minuman tradisionat sebagai pangan
fungsmnat ag konsumen dan dapat disejajarkan dengan minuman impor yang
selwrang marak di n
PENDAHULUAN
FUNGSI PANGAN
Fungsi par1gan (makanan dan minuman) yang utama bagi manusia ialah 1)
Memenuh! kebutuhan zat-zat gizi yang diperiukan tubuh. Jumlah yang dlper!ukan
tubuh tldaklah sama untuk setiap orang_ Hal ini dipengaruhl oleh jenis ke'arrun,
usia, aktivitas fisik dan berat badan, 2) Memlliki penampakan dan citarasa yang baik.
8aga!manapun tlngginya kandungan gizi bahantproduk pangan akan tidak d1sukai
konsumen, bila citarasanya rendah dan penampakan tidak mer.arik. Oleh sebab itu
slfat sensort bahanlproduk pangan yal"lg me!iputi warna, citarasa, tekstur, aroma
dan penampakan secara umum, a.k,an sangat menentukan apakah bahan !ersebut
dapat diterima koosumen atau tidak (Meilgaard. ct. a!., 1999)
Dengan bergesernya fitosofi makan, maka fungsi pangan tidak lagi dua,
tetapi menjadi tiga. Fungsi yang ketiga yaitu mempunyai efek fisiologis yang
menguntungkan bagi tubul't
PANGAN FUNGSIONAL
Pada awal munct fnya pangan yang mempunyai bga fungsi inl, befbagai
istilah sempat digunakan untuk menyebul pangan berkhas!at tsb, antara lam heal!
hy food (makanan kesehatan), designer food (makanan yang dirancang) dan
nutraceuticai atau pharmafood (makanan farmasi) (Goldberg, 1994 di dalam
Wijaya. Hl98). Secara umum pangan bersifat tungsional b!la mengaodvng komponen
zat gil:i
atau nOt'! gizi yang dapat mempengaruhi secara positif satu atau sejumrah tungsi
-
penambahan herbal pada minuman seperti gingseng untuk meningkatkan stamina,
ginko untuk mempertajam kemampuan berpikir, echinacea untuk men!ngkatkan
8-tn.fN,ui PnganP
'
sistem kekebalan tubuh; dan (C) Energy beverages; minuman energL tinggi
ka-rbohldrat atau dilakukan penambahan stimu!an sepert! cafein,
DAFTAR PUSTAKA
[i]----..--,.,--... 89