Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PANCASILA
STUDY KASUS PELANGGARAN HAM

Dibuat Oleh:

KELOMPOK 3 ( 1B )

1. MUHAMMAD JAINUL F ( 361641333036 )


2. AGUNG LESTIAWAN ( 361641333037 )
3. ACHMAD FARID A. ( 361641333038 )
4. EGHA SOEKMA D. ( 361641333039 )
5. IHSANUL NUR KHASANAH ( 361641333040 )
6. MOHAMAD AFANDI ( 361641333041 )

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV


TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2017
ARTIKEL TENTANG PEMBUNUHAN SADIS
DAFA
Dafa Mustaqim yang masih berumur 7 tahun beberapa waktu lalu
dinyatakan meninggal dunia. Dafa diduga dianiaya di kediamannya
beralamatkan Jalan Swadaya I, RT 03/04 Kelurahan Larangan, Kecamatan
Larangan, Kota Tangerang. Namun kematian yang dialami oleh bocah kelas 1
SDN LARANGAN 2 TANGERANG ini dianggap sebagai Pembunuhan
Sadis. Dugaan muncul karena para tetangga korban yang telah melaporkannya
kepada Polsek Ciledug. Bocah malang ini juga hraus meregang nyawa karena
perilaku kejam dari ibu tiri yang merawatnya. Korban sendiri tewas pada
Kamis, 20 Oktober karena diduga dianiaya oleh ibu tirinya. Polsek Ciledug
langsung melakukan identifikasi lebih lanjut dan akan melakukan pendalaman
kasus hingga membongkar makam bocah naas tersebut.

Dari hasil autopsi, korban meninggal akibat kekerasan benda keras.


Korban mengalami luka retakan di pelipis kanannya akibat kekerasan tersebut.
Dalam kasus ini korban mendapat kekerasan dari Suyati hanya karena korban
tidak mengerti ketika diajarkan pelajaran matematika. Suyati merasa kesal
kemudian menyikut Daffa dan kena bawah matanya, kemudian Daffa terjatuh
sehingga kepalanya terbentur.

Berawal ketika korban masuk kelas pada tanggal 9 Oktober sekitar


pukul 07.00 WIB. Wali kelas korban melihat korban mengalami luka di bagian
kepala.
"Saksi dan wali kelasnya ada keluar darah di kepalanya, Saat itu memang
ditanya sempat mengaku katanya dipukul dengan sapu lidi oleh ibu tirinya,"
ujar Awi. Selang beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 20 Oktober, korban
mengalami demam tinggi. Korban dibawa pulang oleh ibunya dari sekolah
sekitar pukul 09.00 WIB untuk dibawa ke klinik. "Nah ternyata masih panas
tinggi akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Sari Asih Ciledug untuk mendapatkan
pengobatan," imbuh Awi. Korban sempat dirawat di ruang ICU RS Sari Asih
saat itu. Sebelum meninggal Daffa sempat mengalami sakit demam yang
diakibatkan rembesan darah di tengkorak kepala yang retak. Demam Daffa
adalah infeksi dari luka yang dialaminya, sehingga menyebabkan meninggal
dunia.

Dalam kasus ini ada 5 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan. Mulai
dari ayahnya, anak kandung tersangka Suyati serta beberapa saksi ahli dan
tetangga juga guru sekolahnya. Atas perbuatannya itu, Suyati ditahan dan dijerat
dengan Pasal 80 Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan
Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Polisi juga
telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait perkara ini. Diantaranya sapu
lidik, sapu ijuk, sampel biologis tulang iga Dafa, serta darah kering di tempat
kejadian perkara.
Kesimpulan
Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja yang dapat merusak anak baik berupa
serangan fisik, mental sosial, ekonomi maupun seksual yang melanggar hak
asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma dalam
masyarakat. Beberapa faktor memicu kekerasan terhadap anak Menurut
Komnas Perlindungan Anak pemicu kekerasan terhadap anak yang terjadi
diantaranya: struktur keluarga, pewarisan kekerasan dari generasi ke generasi,
stress sosial dan isolasi sosial, serta keterlibatan masyarakat bawah. Bentuk-
bentuk kekerasan terhadap anak yaitu: kekerasan fisik, kekerasan emosional,
kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan kekerasan secara sosial. Adapun cara
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kekerasan terhadap anak yaitu:
pendidikan dan pengetahuan orang tua yang cukup, keluarga yang hangat dan
demokratis, adanya komunikasi yang efektif, dan mengintegrasikan isu
mengenai hak anak kedalam peraturan perundang- undangan. Peraturan
perundang- undangan yang mengatur perlindungan anak yaitu Undang- undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan aAnak, Undang- Undang Nomor
11 Tahun 2012 Tentang System Peradilan Pidana Anak, dan Peraturan Presiden
Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Anak
dan Perempuan Dalam Konflik Sosial.

Anda mungkin juga menyukai