Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat yang umum dimiliki oleh manusia,
terutama sifat keingintahuan pada segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Manusia
selalu menaruh perhatian terhadap sesuatu terutama pada lingkungan di sekitar
kehidupannya. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta-fakta serta didorong rasa
keingintahuan pada fakta-fakta tersebut secara lebih mendalam akan menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dan dapat memuaskan rasa keingintahuan, maka hal ini akan
menimbulkan adanya motivasi untuk melakukan suatu penelitian.
Dalam upaya memahami fenomena-fenomena yang terjadi serta mencari
pemecahan masalah yang terjadi di suatu organisasi kegiatan, suatu penelitian pun
akhirnya dibutuhkan. Dengan melakukan penelitian diharapkan dapat dipahami esensi
mengapa fenomena-fenomena tersebut dapat terjadi dan hasil penelitian juga dapat
dijadikan sebagai alat prediksi akan kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
Pemahaman tentang bagaimana kita dapat melakukan suatu penelitian atau riset yang
menjadi sesuatu yang penting untuk diketahui.
1.2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
b. Apa yang dimaksud dengan motivasi dan tujuan penelitian?
c. Apa saja karakteristik penelitian?
d. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
e. Bagaimana proses penelitian dilakukan?
f. Apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian?
g. Apa saja kriteria penelitian ilmiah?
1.3. TUJUAN
a. Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian.
b. Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi dan tujuan
penelitian.
c. Agar kita dapat mengetahui apa saja karakteristik penelitian.
d. Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan metode ilmiah.
e. Agar kita dapat mengetahui bagaimana proses penelitian dilakukan.
f. Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian.
g. Agar kita dapat mengetahui apa saja kriteria penelitian ilmiah.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PENELITIAN


Ada beberapa definisi penelitian yang telah dikemukan oleh beberapa ahli, antara lain:
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa
fakta-fakta atau fenomena alam. (Indriantoro & Supomo, 1999: 16).

2
Suatu upaya sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah
yang muncul dan dunia kerja yang memerlukan solusi (Sekaran, 2000: 3).
Suatu penelitian sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun
keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995: 11).
Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari
suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena
(Kerlinger, 1986: 17-18).
Pengertian atau definisi penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan.
Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis
dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu
pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5).
Suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai
suatu fenomena yang menjadi perhatian pengambilan keputusan manajerial
(Davis & Cosenza, 1993: 9).
2.2. MOTIVASI DAN TUJUAN PENELITIAN
Motivasi dan tujuan penelitian pada dasarnya sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian. Kegiatan penelitian dimulai ketika manusia menaruh perhatian pada
sesuatu yang ada (fakta) disekitar kehidupannya.
Perhatian dan pengamatan terhadap fakta-fakta dan di dorong oleh keinginan
untuk mengetahui fakta-fakta yang diamati secara lebih mendalam, akan
memunculkan berbagai macam pertanyaan. Adanya hasrat untuk mempertanyakan
sesuatu yang menjadi perhatiannya, selanjutkan akan diikuti dengan usaha manusia
untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenaknya.
Sehingga disini tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.
2.3. KARAKTERISTIK PENELITIAN
Ada tiga karakteristik penelitian:
1. Tujuan Penelitian. Seperti yang telah dikemukakan dimuka dapat dilihat dari dua
sisi: (1) untuk mengembangkan pengetahuan dan (2) untuk memecahkan masalah
atau menjawab pertanyaan penelitian.
2. Metode-metode Penelitian. Penelitian merupakan usaha penyelidikan yang
sistematis dan terorganisasi. Kata sistematis dan terorganisasi menunjukkan
bahwa untuk mencapai tujuannya, penelitian menggunakan cara-cara atau

3
prosedur-prosedur tertentu yang diatur dengan baik yaitu dengan menggunakan
metode-metode.
3. Penelitian dan Ilmu. Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang
memiliki kriteria tertentu. Penelitian mempunyai hubungan yang erat dengan
ilmu. Penelitian pada saranya merupakan operasionalisasi dari metode yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang dikenal dengan metode
ilmiah.
2.4. METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan
untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah). Tidak semua
pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan pengetahuan yang memiliki kriteria
tertentu. Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu jika memenuhi
setidaknya dua kriteria yaitu sebagai pengetahuan yang rasional dan teruju.
Pengetahuan yang rasional mempunyai pengertian sebagai pengetahuan yang
disusun dengan menggunakan pikiran dan timbangan yang logis atau masuk akal.
Pengetahuan yang teruji adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta atau
fenomena. Fakta dapat berupa kejadian-kejadian atau segala sesuatu yang dialami
dalam kehidupan nyata atau tertangkap oleh pengalaman hidup manusia.
2.5. PROSES PENELITIAN
Penelitian sebagai suatu proses untuk mengembangkan pengetahuan dan
menjawab suatu masalah memerlukan terpenuhinya persyaratan-persyaratan, antara
lain:
1. Merupakan penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu.
2. Menggunakan metode ilmiah.
3. Mengumpulkan buti yang cukup dan representative sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
4. Menggunakan penalaran logis dan tidak memihak dalam menarik kesimpulan.

Menyajikan prioses penelitian yang secara garis besar terdiri dari empat tahap yaitu:

1. Masalah Penelitian
Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup penemuan masalah dan
pemecahan masalah. Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling
sulit dan krusial karena tujuan penelitian adalah menjawab masalah penelitian,
sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak
dirumuskan dengan jelas. Proses penemuan masalah mencakup tahap-tahap antara

4
lain : identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau penentuan pokok masalah
dan perumusan masalah atau pertanyaan penelitian.
2. Telaah Teoritis
Telaah teoritis atau disebut juga kajian teoritis, kerangka teoritis atau landasan
teoritis, merupakan tahap dalam proses penelitian yang bertujuan untuk menyusun
kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian. Agar penelitian menghasilkan jawaban yang dapat diterima sebagai
sumber kebenaran, diperlukan teori-teori untuk menjelaskan fakta yang diteliti.
Telaah teoritis merupakan bagian dari proses penelitian yang memberikan
jawaban masalah penelitian secara rasional atau berdasarkan penalaran.
Menurut ketentuan metode ilmiah, telaah teoritis merupakan tahap penelitian
yang menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. Jawaban masalah
atau pertanyaan penelitian dari proses telaah teoritis merupakan dugaan-dugaan
yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang disebut hipotesis yang perlu
diuji.
3. Pengujian Fakta
Pengujian fakta yang sering disebut juga dengan pengujian data, merupakan
tahap dalam proses penelitian yang secara garis besar terdiri atas proses :
pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang
diteliti. Data adalah sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan
(observasi) langsung atau survey. Pengujian fakta atau data pada dasarnya
merupakan proses untuk memlilih, mengumpulkan dan menganalisis data yang
hasilnya digunakan sebagai dasar (bukti) yang cukup untuk menyusun kesimpulan
penelitian.
4. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberikan balikan (feedback)
pada masalah atau pertanyaan penelitian. Karena tujuan dari penelitian adalah
pengembangan ilmu dan pemecahan masalah, kesimpulan penelitian lebih
menekankan pada pengembangan ilmu dapat berupa: (1) dukungan atau
penolakan terhadap hipotesis penelitian yang kita dapatkan dari seletah kita
melakukan telaah teoritis, atau (2) pengungkapan fakta yang digunakan sebagai
dasar untuk penyusunan teori. Kesimpulan dari penelitian yang menekankan pada
pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat
sebagai dasar pembuatan keputusan.
2.6. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan

5
peneliti terhadap ilmu atau teori. Jadi paradigma penelitian disini menjelaskan
bagaimana seorang peneliti dapat memahami suatu masalah dengan cara pandangnya
dan bagaimana dia memperlakukan ilmu atau teori yang sudah ada agar dijadikan
landasan untuk membantunya dalam menjawab masalah penelitian atau pertanyaan-
pertanyaan dalam penelitiannya.
Paradigma penelitian dibagi menjadi dua yaitu:
1) Paradigma Kuantitatif
Paradigma kuantitatif disebut juga paradigma tradisional, lebih menekankan pada
pengujian teori-teori melalui pengukuran variable-variable penelitian dengan
angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Paradigma
kuantitatif lebih menggunakan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji
hipotesis.
2) Paradigma Kualitatif
Paradigma kualitatif merupakan paradigm penelitian yang menekankan pada
pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan
kondisi realitas, kompleks dan rinci. Paradigma kualitatif menggunakan
pendekatan induktif.
2.7. KRITERIA PENELITIAN ILMIAH
Peneltian ilmiah mempunyai beberapa kriteria yaitu:
1. Menyatakan tujuan secara jelas.
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
pengungkapan data.
4. Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang.
5. Memilih data dengan presisi dan sehingga hasilnya dapat dipercaya.
6. Menarik kesimpulan secara objektif.
7. Melaporkan hasilnya secara parsimony (sederhana).
8. Temuan penelitian dapat digeneralisasi.

6
BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa
fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta atau
fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau masalah. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yang
sistematis dengan tujuan untuk: memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian. Kegiatan penelitian dimulai ketika manusia menaruh perhatian pada
sesuatu yang ada disekitar kehidupannya. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta-
fakta dan di dorong oleh keinginan untuk mengetahui fakta-fakta yang diamati secara
lebih mendalam, akan memunculkan berbagai macam pertanyaan. Sehingga disini

7
tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah.
Ada tiga karakteristik penelitian yaitu Tujuan Penelitian, Metode-metode
Penelitian, dan Penelitian dan Ilmu. Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-
cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu
(pengetahuan ilmiah). Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan
pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu. Suatu pengetahuan dapat dikategorikan
sebagai ilmu jika memenuhi setidaknya dua kriteria yaitu sebagai pengetahuan yang
rasional dan teruju.
Paradigma penelitian dibagi menjadi dua yaitu yang pertama paradigma
kuantitatif disebut juga paradigma tradisional, lebih menekankan pada pengujian
teori-teori melalui pengukuran variable-variable penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Kedua adalah paradigma kualitatif
yang merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai
masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan kondisi realitas, kompleks dan
rinci.
Peneltian ilmiah mempunyai beberapa kriteria yaitu menyatakan tujuan secara
jelas, menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,
mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
pengungkapan data, mempunyai kemampuan untuk diuji ulang, memilih data dengan
presisi dan sehingga hasilnya dapat dipercaya, menarik kesimpulan secara objektif,
melaporkan hasilnya secara parsimony (sederhana), dan temuan penelitian dapat
digeneralisasi.
3.2. SARAN
Menurut kami, seorang peneliti dalam melakukan sebuah penelitian sebaiknya
memilih masalah yang sesuai dengan minat dan ketertarikannya, sehingga dalam
melakukan penelitian, peneliti akan merasa melakukan semua tahap dalam proses
penelitian dengan senang hati. Ini akan menjadi motivasi atau dorongan bagi si
peneliti agar ia dapat menyelesaikan penelitiannya dengan baik dan semua
pertanyaan-pertanyaan dari masalah yang ia pilih dapat terjawab.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11621461/METODOLOGI_PENELITIAN_BISNIS
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis
(untuk Akuntansi dan Manajemen). Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai