Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "PERKEMBANGAN PRANATAL" ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas Psikologi Anak dengan judul "PERKEMBANGAN PRANATAL".
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis berharap kritik dan saran demi perbaikan-
perbaikan lebih lanjut. Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yangmembutuhkan.

Yogyakarta, 27 September 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan pembahasan 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Terjadinya Pembuahan Pada Manusia 5

B. Pengertian Perkembangan Pranatal 6


C. Lama Masa
Pranatal.......................................................................................................6
D. Tahap atau periode perkembangan masa
pranatal.........................................................7
E. Arti Penting Periode Pranatal untuk Perkembangan 11
F. Pengaruh Pranatal pada tingkah laku
postnatal ...........................................................13
G. Implikasi perkembangan pranatal pada
pendidikan.....................................................15

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan 16

DAFTAR PUSTAKA 17

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan


perkembangan. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel
jaringan interseluler, bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian
atau keseluruhan, sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, dan
kemandirian.

Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan.


Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2004) membagi perkembangan manusia ke
dalam sembilan tahap, yakni: masa pranatal, bayi dibawah tiga tahun, anak-
anak awal ,anak-anak tengah, anak-anak akhir, remaja, dewasa muda, dewasa
tengah, dan dewasa akhir.Masa pranatal merupakan titik awal dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir
atau masih berada di rahim ibu . Namun, banyak masyarakat pada umumnya
cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai
pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka
tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis
anak pada masa pranatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk
karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.

Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk


segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa pranatal
perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama
masa pranatal, faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal dan arti
penting periode pranatal bagi perkembangan. Makalah ini dibuat untuk
menambah pengetahuan yang berguna bagi kehidupan para pembaca dan
penulis khususnya.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses terjadinya pembuahan pada manusia?
2. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa pranatal?
3. Berapa lama Masa pranatal ?
4. Bagaimana tahap atau periode perkembangan masa pranatal?
5. Apakah arti penting periode pranatal bagi perkembangan ?
6. Bagaimana Pengaruh Pranatal pada tingkah laku postnatal?
7. Bagaimana implikasi perkembangan masa pranatal pada pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan proses terjadinya pembuahan pada manusia
2. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa pranatal.
3. Menjelaskan lama masa pranatal
4. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan pranatal.
5. Menjelaskan arti penting periode pranatal bagi perkembangan.
6. Menjelaskan Pengaruh Pranatal pada tingkah laku postnatal
7. Menjelaskan implikasi perkembangan masa pranatal pada pendidikan?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Terjadinya Pembuahan Pada Manusia

Proses pembuahan pada manusia itu dimulai dari bertemunya sel


sperma dengan sel telur sehingga terjadi pembuahan. Pembuahan itu akan
dapat terjadi ketika seorang wanita telah melewati masa haid atau istilah
lainnya adalah pada saat wanita sedang dalam masa subur. Masa subur dari
wanita itu biasanya adalah pada hari ke empat belas dihitung dari hari
pertama haid. Jika seorang wanita dalam keadaan masa subur, lalu terjadi
pertemuan antara sel sperma dan sel telur maka akan terjadi pembuahan di
dalamnya. Dan setelah itu akan terbentuk zigot yang akan menempel pada
dinding rahim wanita.

Pada waktu biasanya sel telur wanita akan keluar dari ovarium pada
masa subur yaitu pada hari ke empat belas dihitung dari hari pertama haid.
Proses pembuahan yang dilakukan oleh sel sperma itu akan terjadi di
dalam saluran telur. Dan akan mengalami pembelahan pada waktu sehari
setelah nya, pembelahan tersebut akan terjadi selama berkali kali hingga
terbentuk zigot. Selama proses perjalanan untuk menuju ke dalam rahim
zigot itu akan terus melakukan pembelahan diri hingga terbentuk sel sel
lain yang akan menempel pada dinding rahim dan disebut dengan embrio.
Embrio itu akan tertanam di dalam rahim dan akan mengalami

5
pertumbuhan sampai dengan waktu akan melahirkan.

Gambar 1 .Proses Pembuahan Manusia

B. Pengertian Perkembangan Pranatal

Masa Pranatal adalah periode awal perkembangan manusia yang


dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi
oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Menurut para ahli tetang perkembangan masa pranatal :

A. Elisabeth B. Hurlock

6
Masa pra-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa
pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan
individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermazoa pada
ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada
perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan

B. William Sallenbach (1998)


Periode pranatal atau pralahir merupakan masa kritis bagi
perkembangan fisik, emosi dan mental bayi. Ini adalah suatu masa di
mana kedekatan hubungan antara bayi dan orangtua mulai terbentuk
dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang terutama berkaitan
dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan.

C. Lama Masa Pranatal

Masa Pranatal umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau


sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode pranatal
ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi
justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat
cepat dalam diri individu .Periode pranatal merupakan masa yang
mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak
dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling berbahaya
dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-
anak lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di
mana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat
sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011).

D. Tahapan atau Periode Perkembangan Masa Pranatal

Pada umumnya ahli psikologi Barat membagi periode pranatal atas tiga
tahapan yaitu tahap germinal atau zigot, embrionik, dan janin. Untuk lebih
jelasnya ketiga tahap perkembangan periode pranatal ini, berikut akan
diuraikan masing-masing

7
1. Tahap Germinal (Germinal Stage).
Tahap Germinal (germinal stage) atau yang sering disebut dengan
periode zigot. Periode ini kira-kira berlangsung 2 minggu pertama
sejak pertemuan antara sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan
yang dinamakan pembuahan. Saat itu sel sperma bergabung dengan sel
telur yang kemudian menghasilkan satu bentuk sel baru yang disebut
zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang disebut
blastokis. setelah sekitar 3 hari blastokis mengandung sekitar 60 sel.
Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis ini mengapung dan
berpsoses di sepanjang tuba falopi. Blastokis berisi cairan yang cepat
mengalami perubahan penting. Blastokis ini dibedakan menjadi tiga
lapisan, yaitu lapisan atas (ectoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan
lapisan bawah (endoderm). Dari ectoderm berkembang rambut, gigi
dan kuku ; kulit ari dan kelenjar kulit ; panca indera dan system saraf.
Dari mesoderm berkembang otot, tulang, system pembuangan kotoran,
system peredaran darah dan kulit lapisan dalam. Kemudian dari
endoderm berkembang system pencernaan, hati, pancreas, kelenjar
ludah, dan system pernapasan.4 Dalam waktu singkat plasenta, tali
pusar, dan kantong amniotic juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis.
Blastokis yang telah tertanam dalam dinding Rahim inilah yang
disebut embrio dan menjadi akhir dari tahap germinal.

2. Tahap Embrionik (embrionik stage)


Tahap kedua yaitu tahap embrio.Tahap ini dimulai dari 2 minggu
sampai 8 minggu yang ditandai dengan perubahan organ utama dan
system fisiologis. Ukuran panjangnya sekitar 1 inci. Pada tahap ini
pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan
proximodistal. Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam
dua pola, yaitu cephalocaudal dan proximodistal.

Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian


kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke bagian ekor.

8
Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung serta organ-
organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada
lengan, tangan dan kaki.

Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal


adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian yang
paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-
bagian yang jauh dari pusat badan.Disamping itu,

Dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu
perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan
tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening
tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari
goncangan fisik dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu
tempat pada dinding peranakan dimana ibu mensuplai oksigen dan
bahan-bahan makanan kepada anak dan anak mengembalikan sisa
buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan sarana
penghubung antara ibu dan embrio.

Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas
pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio
dengan plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar,
satu unuk menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-
sisa buangan ke tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf,
sehingga apabila di potong tidak akan menimbulkan rasa sakit.

Tabel 1. Perkembangan janin 3 bulan pertama (triwulan


pertama). (Santrock, 1999)

Konsepsi 4 minggu 8 minggu 12 minggu

9
Pertumbuhan Panjang kurang lebih Panjang kurang Panjang 3 inci
janin 1/10 (spepersepuluh lebih 1 inci. dan berat 1 ons.
inci). Mulai Pembentukan Janin dapat
berkembang system mata, telinga, menggerakan
syaraf, system mulut, dan bakal tangan, kaki,
pencernaan, jantung, rahang gigi. jari-jari, dan
dan paru-paru. Tangan dan kaki kuku. Janin
mulai bergerak. dapat tersenyum,
Pembentukan cemberut,
otak. Detak mengemut
jantung mulai jempol, menelan.
terdeteksi Jenis kelamin
dengan sudah terlihat
ultrasound. jelas (laki-laki
atau perempuan).
Janin mampu
buang air kecil.
Disebut ovum Disebut Embrio Disebut Janin

3. Tahap Janin (fetus stage)


Tahap ketiga dari perkembangan masa pranatal adalah tahap janin.
Tahap ini dimulai sejak usia 9 minggu sampai lahir. Setelah 8 minggu
kehamilan embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam tahapan
ini ciri-ciri fisik orang dewasa mulai terlihat jelas. Pada tahap ini
panjang janin kira-kira 3 inci dan beratnya ons yang spontan dapat
menggerakkan kepala, tangan, kaki, dan jantungnya mulai berdenyut.

Tabel 2. Perkembangn janin 3 bulan kedua (Santrock 1999)

16 minggu 20 minggu 24 minggu


Pertumbuhan Panjang 5 inci Panjang 10-12 Panjang 11-24
Janin dan berat 4 ons. inci dan berat inci dan berat

10
Detak jantung 250-500 gram. 500-750 gram.
Detak jantung Kulit menutupi
makin kuat,
dapat didengar tubuh dan
kulit makin tebal
dengan berfungsi seperti
dan transparat.
Jari-jari tangan stetoskop. baju.
Janin mengemut Mata terbuka,
dan kuku sudah
jempol. tangan janin
terbentuk.
Janin dapat
Janin dapat mampu
mengalami
melakukan memegang.
kecegukan.
koordinasi
Rambut, alis
gerakan, dapat
mata tumbuh
memutar badan
secara jelas.
dalam cairan
amnion.
Tabel 3. Perkembangan janin 3 bulan ketiga (Santrock, 1999)

28 Minggu 32 Minggu 36-38 Minggu


Perkembangan Panjang 14-17 Panjang 16-18 inchi Panjang 19 inchi
Janin inchi dan berat dan berat 2000- dan berat 3000
1000-1500 2500 gram. gram.
Masa tidur dan Kulit makin
gram.Tubuh
bangun mengkerut
makin
( sadar,aktif,mampu lanugo(rambut
gemuk,janin
merespon suara luar halus pada kuli).
bergerak
Mulai
janin berada dalam
sangat
berkurang,janin
posisi lahir tulang
aktif,gerakan
kurang aktif.
kepala,lembut dan
pernapasan Janin
luwes ( lembek).
janin makin memperoleh zat
Hati (liver)
terasa. kekebalan dari
terlindungi zat-zat
ibu
besi atau iron

11
Gambar 2.Proses Perkembangan Janin
E. Arti Penting Periode Pranatal untuk Perkembangan

Pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai


salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan
manusia pada periode-periode selanjutnya. Menurut Elizabeth B. Hurlock
(1980), setidaknya ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh
besar terhadap perkembangan individu baru dimasa yang akan datang,
yaitu :

1. Penentuan Sifat Bawaan

Waktu pembuahan dipandang sangat penting karena pada saat inilah


ditentukan sifat bawaan dari individu yang baru terbentuk. Hal ini
adalah karena dalam masing-masing sel kelamin, baik sel pria maupun
sel wanita, terdapat 23 pasang kromosom, dan setiap kromosom
mengandung ribuan partikel yang dinamakan gen. Gen inilah yang
dipandang sebagai faktor penentu keturunan.

Orang tua memberikan separuh dari kromosom mereka kepada setiap


anak-anak yangdimana mereka mendapat kombinasi yang berbeda-
beda. Ini berarti bahwa tubuh manusia merupakan hasil eksperimen
yang paling unik, yang tidak dapat diulangi atau dicoba pada orang lain,
kecuali mereka yang kembar dua atau tiga.

12
Secara umum manusia yang satu dengan manusia lainnya mempunyai
variasi yang sangat berbeda-beda di dalam genetik. Anggota keluarga
bisa mirip, namun orang yang tidak mempunyai hubungan darah akan
memperlihatkan ciri yang berbeda.

2. Penentuan Jenis Kelamin

Penentuan jenis kelamin individu merupakan unsur penting kedua yang


terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis
spermatozoa yang menyatu dengan ovum. Sebagaimana telah dijelaskan
bahwa sel benih mengandung 23 kromosom. Salah satu dari 23 pasang
kromosom ini terdapat kromosom jenis kelamin.

Ketika sel-sel sperma pria dan sel-sel telur wanita telah bersatu, maka
tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengubah jenis kelamin
individu baru yang telah dibentuk. Jenis kelamin anak yang ditentukan
pada saat pembuahan ini secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi pola perilaku dan pola kepribadian sepanjang hidup
individu yang bersangkutan.

3. Penentuan Jumlah Anak

Peristiwa penting ketiga yang terjadi saat pembuahan adalah penetuan


jumlah anak, apakah kelahiran berbentuk tunggal atau kembar. Meski
umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan,
namun sering juga terjadi kelahiran kembar, baik kembar dua, tiga,
empat maupun kembar lima. Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila
ovum yang telah dibuahi oleh satu spermatozoa membelah menjadi dua
bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan
pembelahan sel. Jika ini terjadi akan menghasilkan kembar identik.
Tetapi kalau dua ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh
spermatozoa yang berlainan akan menghasilkan kembar non-identik

13
Gambar 3.Cara Terjadinya anak kembar

4. Penentuan Urutan Anak

Posisi anak dalam urutan persaudaraan merupakan kondisi keempat


yang ditentukan pada saat pembuahan, dan mempunyai pengaruh
mendasar terhadap pengaruh selanjutnya. Hal ini adalah karena
umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberikan peran
yang spesifik terhadap anak tunggal, anak menengah, anak tertua, atau
anak bungsu. Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan orang tua
sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga ini mempunyai
pengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak, baik
terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, serta menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan pola
perilaku tertentu.

F. Pengaruh Pranatal pada tingkah laku postnatal

Ada beberapa faktor perkembangan pranatal yang dapat


memperngaruhi tingkah laku anak pasca kelahiran ,Faktor tersebut
meliputi :

1. Genetis

Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak masa


konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang,

14
tinggi, berat badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh
genetika (keturunan).
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek Faktor genetis
cenderung bersifat statis.karakteristik tersebut akan nampak pada hal-
hal sebagai berikut :

1) Sifat- sifat Fisik

Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan secara genetis misalnya


wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal
ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar. Bila orang
tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti: tekanan darah
tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru,kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang
penyakit yang sama.

2) Intelegensi

Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada


anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang
tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat kecerdasan orang tua
akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran
filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan
bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump,
2000).

3) Kepribadian

Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan


hidupnya, kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang
dibawa sejak lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan
oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik
kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya,
diturunkan dari kedua orang tuanya.

15
2. Lingkungan

Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat pada periode sensitif.


Masing-masing pertumbuhan system organ atau anggota tubuh
memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh
lingkungan. Pengaruh lingkungan tersebut, yaitu:

1) Faktor Ekstern

Joffe membuktikan bahwa sinar rontgen mempengaruhi tingkah


laku. Penelitian membuktikan akan adanya hubungan antara
umur kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran pada suatu
fihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan: makin
banyak dosis penyinaran, makin buruk akibatnya.

2) Pemakain obat-obatan

Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau


makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah
hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan
kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik
maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin yang disebut
metabolite. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi
lingkungan di dalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga
mempengaruhi janin.

3) Ketegangan Emosional

Keadaan emosinal ibu selama kehamilan juga mempunyai


pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa pranatal. Hal
ini terjadi karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan,
kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi
perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan
sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin
sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran

16
darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan
udara. Dan ini mengakibatkan kelahiran bayi yang abnormal.

4) Gizi Yang Diasumsi Ibu

Faktor lain yang cukup mempengaruhi perkembangan masa


prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang
berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang di peroleh
melalui darah ibunya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang
sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin
dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang
di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
Suatu investigasi tentang ibu-ibu mendokumentasikan
pentingnya peran gizi dalam perkembangan masa prenatal dan
kelahiran. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya paling buruk
cenderung memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang
vitalitas, dan lahir prematur atau meninggal. Dalam investigasi
lain, makanan tambahan yang di berikan kepada ibu-ibu yang
kekurangan gizi selama kehamilan meningkatkan performa anak
mereka selama 3 tahun pertama kehidupannya

G. IMPLIKASI PERKEMBANGAN PRENATAL PADA PENDIDIKAN

Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan


yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang
dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang mencegah
terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan
mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi


yang disebabkan dari dalam kandungan. (1) kekurangan nutrisi, infeksi
dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa
tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu

17
mengandung menderita penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis,
gondok (bof) pada waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen,
TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi
yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan
pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3)
terjadi intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu
mengandung minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat
kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat
tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.

Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya


dengan baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan
menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin
selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala
kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan
selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

18
1. Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau
pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis
kehidupan manusia dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi
terhadap rangsang-rangsang dari luar.

2. Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan


terjadi beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya.
Periode pranatal yang berlangsung selama 9 bulan Monks, dkk. (1992)
membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2 minggu
pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal
(mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).

3. Perkembangan Prenatal memiliki arti penting yaitu untuk menentukan sifat


bawaan ,jenis kelamin ,jumlah anak dan urutan anak

4. Pengaruh perkembangan Prenatal pada postnatal dipengaruhi oleh faktor


gen dan lingkungan .Faktor gen meliputi sifat fisik,kepribadian dan
kecerdasan serta lingkungan seperti sinar rontgen ,ketegangan emosisional
dan pengggunaan obat obatan.

5. Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat,


maka ibu harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan
secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama
kehamilan.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://veronikaliyanti.blogspot.co.id/2014/09/psikologi-perkembangan-
perkembangan_69.html, diakses tanggal 23 september 2016

Kartono, K. (1981). Psikology Abnormal. Bandung: Penerbit Alumni.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. (2006). Psikologi


Perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

20

Anda mungkin juga menyukai