Anda di halaman 1dari 6

Nama :Ayub L.R.

Pasolang

NIM :A31114329

Audit Siklus Jasa Personalia

I. MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA PERSONALIA


Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan
yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.
Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham,
dan tunjangan karyawan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain.
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi
Audit. Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi auditor untuk
memahami:
a. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.
b. Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda
dengan kompensasi gaji.
c. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham,
serta penggajian pensiun.

Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :
Asersi Tujuan Audit Tujuan Audit Saldo
Kelompok Transaksi Rekening
Keberadaan Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah
atau biaya PPh karyawan dalam serta utang PPh karyawan
keterjadian pembukuan berkaitan mencerminkan jumlah
dengan kompensasi atas yang terutang per tanggal
jasa yang diberikan selama neraca
periode yang diaudit
Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
biaya PPh karyawan utang PPh karyawan
mencakup semua biaya mencakup semua utang
yang terjadi untuk jasa kepada karyawan dan
personalia selama periode utang kepada Negara per
yang diaudit tanggal neraca
Hak dan Utang gaji dan upah serta
Kewajiban utang PPh karyawan
adalah kewajiban
perusahaan klien
Penilaian atau Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengalokasian biaya PPh karyawa telah utang PPh karyawan telah
dihitung dengan teliti dan dihitung dengan teliti dan
telah dicatat telah dicatat.Distribusi
biaya tenaga kerja pabrik
telah dihitung dan dicatat
dengan benar
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengungkapan biaya PPh karyawan telah utang PPh karyawan telah
diidentifikasi dan diidentifikasi dengan
dikelompokkan dengan benar dalam
benar dalam laporan rugi- neraca.Laporan keuangan
laba telah memuat
pengungkapan yang tepat
tentang program pension
dan program benefit
lainnya

Menggunakan Mengembangkan Strategi Audit Pemahaman tentang Bisnis dan Industri


untuk Mengembangkan Strategi Audit
Hal-hal yang penting untuk dipahami auditor sebelum mengaudit siklus jasa
pesrsonalia :

Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas


Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang
berbeda dengan kompensasi gaji.
Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi
saham serta perjanjian pensiun.

Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis


A. Materialitas
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia
biasanya merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa
personalia pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat
pada perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja,
sehingga siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang material.

B. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus
personalia, karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya
jika mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau
keterjadian) merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja
bisa cukup tinggi.

C. Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial
seperti misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang
diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan
pernagkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai, dan
kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal


Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian
internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan
pengendalian mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas
masalah personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau
tenaga kerja, atau kepada manajer SDM atau personalia.

II. AKTIVITAS PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENGGAJIAN


A. Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat mencatat
transaksi penggajian :
a. Otorisasi personalia g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
b. Kartu absen/clock card h. SPT pajak gaji dan upah
c. Tiket waktu/time ticket i. File personalia karyawan
d. Register penggajian j. File induk data personalia
e. Rekening bank untuk penggajian imprest k. File induk penghasilan karyawan
f. Cek gaji

B. Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait


Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut ini :
a. Memulai transaksi penggajian yang mencakup :
Mengangkat karyawan
Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
b. Penerimaan jasa, mencakup :
Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
c. Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :
Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
d. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :
Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
C. Memperoleh Pemahaman Dan Menilai Risiko Pengendalian
Proses penilaian risiko pengendalian untuk transaksi penggajian dimulai dengan
mengidentifikasi potensi salah saji serta pengendalian yang diperlukan. Pengujian atas
pengendalian yang terprogram untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah
biasanya akan mencakup suatu pengujian langsung atas program tersebut, pengujian atas
pengendalian umum untuk memastikan bahwa program itu tidak dapat diubah tanpa otorisasi
dan pengujian atas prosedur yang menindaklanjuti penyimpangan / pengecualian.

III. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PENGGAJIAN


Pengujian substantif saldo-saldo penggajian/ pengupahan biasanya dilakukan pada
tanggal neraca atau mendekati tanggal neraca.

1. Penentuan Risiko Detektif


Pengujian pengendalian atas efektivitas pengendalian untuk risiko ini memungkinkan
auditor untuk menetapkan tingkat risiko deteksi pada tingkat rendah, sehingga tingkat risiko
deteksi bisa diterima untuk kebanyakan asersi penggajian/ pengupahan adalah moderat atau
tinggi.

2. Perancangan Pengujian Substantif


Program audit yang bisa dipertimbangkan untuk mengaudit saldo rekening utang gaji/
upah sama dengan apa yang telah diidentifikasi. Namun dalam hal ini auditor tidak perlu
mengkonfirmasi utang gaji/ upah. Uraian tentang pengujian substantif khusus untuk saldo-
saldo penggajian/ pengupahan yang akan dijelaskan di bawah ini dibatasi hanya prosedur-
prosedur berikut :
Menghitung ulang utang-utang yang berkaitan dengan penggajian/ pengupahan
Mengaudit program kesejahteraan karyawan dan program pensiun
Mengaudit opsi saham
Melakukan verifikasi atas kompensasi kepada para pejabat perusahaan

3. Menentukan Risiko Deteksi


Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah seringkali dibatasi pada penerapan
prosedur analitis atas akun-akun beban dan pos-pos akrual yang terkait, serta pengujian rincian
yang terbatas. Jika prosedur analitis trsebut mengungkapkan fluktusi yang tidak diduga, maka
akan diperlukan pengujian rincian yang lebih ekstensif.

4. Merancang Pengujian Substantif


Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga leh prosedur ini, auditor sudah
memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit yang berkaitan dengan asersi
ekstensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta penilaian atau alokasi. Yaitu :
a. Menghitung kembali jumlah-jumlah akrual
b. Mengaudit tunjangan karyawan dan program pension
c. Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham
d. Memverivikasi kompensasi pejabat

IV. JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA


Pada saat mengaudit beban dan profitabilitas seorang akuntan public akan sering
mengevaluasi statistic produktivitas karyawan. Para akuntan publik biasanya memiliki
keterampilan dalam mengembangkan cara agar pusat-pusat pertanggungjawaban bertanggung
jawab atas penggunaan sumber daya mereka dalam hal ini sumber daya gaji dan upah.

Akuntan publik dapat membantu klien dengan :


menyarankan ukuran produktivitas karyawan yang tepat atau dengan

mengidentifikasikan langkah-langkah yang dapat diambil klien untuk meningkatkan


produktivitas karyawan.

Anda mungkin juga menyukai