Anda di halaman 1dari 8

PUPUK

bahan apapun yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan nutrisi yang dapat
meningkatkan pertumbuhan, hasil panen, atau nilai nutrisi tanaman
bahan alami atau sintetis apapun yang diberikan ke tanah untuk memberikan satu
atau lebih nutrisi tanaman

Tipe Pupuk :

Tunggal
hanya dapat menyediakan satu jenis unsur hara utama (N,P dan K). Contoh :
pupuk nitrogen, pupuk fosfat, pupuk kalium

Pupuk NItrogen
1. Amoniakal :
Unsur hara nitrogennya dalam bentuk amonium; semua tanaman menyerap
nitrogen dalam bentuk nitrat kecuali padi (amonium); rentan terhadap pencucian;
bentuk amonium dapat diserap dengan mudah dari kompleks koloid tanah

Amonium Sulfat

Garam berwarna putih; dapat larut sempurna dalam air; mengandung 20,6% N dan
24% S; mudah ditangani; harus disimpan di tempat kering; pada tempat lembab
bentuknya akan menggumpal

Amoniak
Amonium Klorida

Garam berwarna putih; mengandung 26% N; tidak direkomendasikan untuk tomat,


tembakau dan tanaman lain yang rentan terhadap unsur klor
2. Nitrat :
Mengandung nitrogen dalam bentuk nitrat (NO 3); nitrat mudah mengalami
pencucian sebab bersifat sangat mobile di dalam larutan tanah; pemakaian secara
kontinyu dapat menurunkan tingkat keasaman tanah karena memiliki efek residu di
dalam tanah

Kalium NItrat

Garam murni mengandung 13% N dan 36.4% K; Nitrogen dari kalium nitrat
memiliki sifat dan nilai yang sama dengan natrium nitrat

Kalsium Nitrat

Kristal putih bersifat higroskopis; larut dalam air; mengandung 15,5% N dan 19,5%
Ca
Natrium NItrat
3. Amoniakal dan Nitrat :
Mengandung N dalam bentuk amonium dan nitrat; bentuk nitrat untuk
penggungaan cepat; bentuk amonium tersedia secara bertahap

Amonium Nitrat

Mengandung 35% N (setengah berbentuk amonium, setengah berbentuk nitrat);


dalam bentuk amonium tidak mudah tercuci dalam tanah; cepat bereaksi; sangat
higroskopis; tidak tahan disimpan lama; menyebabkan tanah jadi masam

Kalsium Amonium Nitrat

Berbentuk granula coklat/abu-abu terang; mengandung 26% N; biasanya


diaplikasikan pada tanah masam; 50% dari total N dalam bentuk amonium dan 50%
lagi dalam bentuk nitrat

Amonium Sulfat Nitrat

Mengandung 26% N (3 per 4 nya dalam bentuk amonium sisanya dalam bentuk
nitrat); campuran antara amonium sulfat dengan amonium nitrat; higroskopis; harus
disimpan dalam wadah yang kedap; siap dikonversikan dalam bentuk nitrat ataupun
amonium di dalam tanah
4. Amida : Dapat terlarut dalam air dan mudah terurai dalam tanah
Urea

Pupuk N berbentuk konsentrat padat; mengandung 46% N; berupa kristal putih


yang larut dalam air; N dari urea berbentuk ammonium yang mudah diserap oleh
tanaman, mampu bertahan di dalam tanah; tidak hilang oleh drainase; diaplikasikan
pada saat tanam dan setelah tanam; digunakan untuk banyak jenis tanaman dan
semua jenis tanah

Kalsium Sianamida

Disebut juga nitrolime; mengandung 20,6% N; berbentuk serbuk berwarna putih


keabu-abuan; dapat terurai dalam tanah lembab sehingga meningkatkan ammonia

Pupuk Fosfat
Substansi kimia yang mengandung unsur hara fosfot dalam bentuk mudah diserap
oleh tanaman setelah dikonversikan di dalam tanah; pupuk fosfat sukar berpindah
di dalam tanah sehingga tetap berada di daerah perakaran tanaman

Super Fosfat

Mengandung 36% P2O5 dalam bentuk available; berbentuk butiran; berwarna abu-
abu yang kualitasnya tetap baik setelah penyimpanan

Triple Super Fosfat


Konsentrat super fosfat yang mengandung 46% P2O5; dapat digunakan untuk
seluruh jenis tanaman dan jenis tanah; sering digunakan bersama dengan pupuk
organik pada tanah masam; dapat diaplikasikan sebelum, saat atau setelah
penanaman

Pupuk Kalium
Pupuk yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan unsur K di dalam tanah

Kalium Klorida / KCl (60% K2O

Berbentuk kristal putih berwarna putih atau merah; larut sempurna di air; tidak
mudah tercuci; dapat diserap di permukaan koloid tanah; diaplikasikan sebelum dan
sesudah penanaman; KCl 80 (50% K2O) dan KCl 90 (53% K2O)

Kalium Magnesium Sulfat / K2SO4. 2MgSO4 (20% K2O)


Kalium Nitrat / KNO3 (44% K2O)
Kalium Sulfat / K2SO4 (48% K2O)

Kristal garam berwarna putih; larut dalam air; tidak menimbulkan keasaman
ataupun kebasaan di dalam tanah; lebih disarankan untuk memupuk tembakau dan
kentang; ZK 90 (50% K2O) dan ZK 96 ( 53% K2O)

Majemuk
Mengandung lebih dari satu jenis unsur hara (contoh : NP, PK, NK dan NPK)
pupuk NPK mengandung ammonium nitrat, ammonium dihidrogen fosfat dan
kalium klorida
kadar N, P dan K dinyatakan dengan komposisi tertentu, misal NPK 10-20-15 berarti
dalam pupuk tersebut terdapat 10% N, 20% P (sebagai P 2O5) dan 15% K (sebagai
K2O)
setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P dan K yang tidak sama

Organik (alami, sintetis)


Berasal dari hasil pembusukan tanaman atau hewan yang mengandung senyawa C
Contoh : pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bokashi
N sebagai unsur yang dominan
Kandungan unsur hara rata-rata pupuk kandang sekitar 55% N, 25% P 2O5 dan 5%
K2O
Makin lama pupuk kandang mengalami pembusukan makin renda rasio C/N nya
Slow release, long lasting
Tidak mudah tercuci di dalam tanah
Dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah

Anorganik
Berasal dari bahan non-hidup (material, udara dan batuan)
Dibuat secara kimiawi untuk menghasilkan pupuk dengan unsur hara yang tinggi
Meningkatkan jumlah nutrisi di dalam media tanaman dalam bentuk tersedia dan
siap pakai
Sebaiknya tidak kontak dengan akar atau dedaunan untuk jangkat waktu yang lama
Contoh ; NPK, amonium sulfat (ZA), superfosfat (SP-36, TSP), kalium klorida (KCl)

Soluble
Larut dalam air dan diaplikasikan sebagai pupuk cair
Penggunaan dapat dicampur dengan pestisida (herbisida)

Insoluble
Berbentuk powder, kristal, prill, granula, supergranula dan bricket

Faktor penentu nilai pupuk :


Kadar Unsur

Makin tinggi kadar unsur, makin tinggi nilai pupuk

Higroskopisitas

Kelembaban >50% menyebabkan masalah pada penyimpanan

Kelarutan

Mempengaruhi mudah tidaknya unsur-unsur yang terkandung diserap tanaman

Cara Kerja

Bekerjanya pupuk adalah semakin cepat pupuk diserap oleh tanaman dan
memperlihatkan pengaruhnya, makin tinggi nilai pupuk
Keasaman Tanah

Beberapa jenis pupuk dapat digunakan untuk meningkatkan, mempertahankan atau


mengurangi keasaman tanah

Pengaruh Negatif Penggunaan Pupuk


Pupuk Urea

Tanah akan bersifat masam


Penggunaaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang berdekatan akan
mengurangi proses tumbuhnya kecambah benih dan mengurangi daya serap akar

Pupuk Superfosfat

Kelebihan superfostat menyebabkan tanah kelebihan asam karena dapat


meningkatkan konsentrasi hidrogen dalam tanah
Dapar bersifat racun bagi tanaman jika diberikan pada tanah yang mengandung
banyak unsur Al karena superfosfat dapat mempercepat pembentukan racun Al

Pupuk Ammonium Sulfat

Dapat bersifat racun bagi tanah jika diberikan pada tanah tanpa disertai kapur,
karena ammonium sulfat akan bebas bereaksi dengan Fe, Al dan Mn membentuk
racun Fe, Al dan Mn
Kelebihan pupuk ammonium sulfat dapat mengakibatkan tanah bersifat masam,
sehingga pupuk ini harus diberikan pada tanah yang basa

PEMUPUKAN

Tujuan Pemupukan
Melengkapi penyediaan hara secara alamin yang ada didalam tanah untuk
memenuhi kebutuhan tanaman
Menggantikan unsur-unsur hara yang hilang karena tersangkut hasil panen,
pencucian dan sebagainya
Memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau mempertahankan kondisi
tanah yang sudah baik untuk pertumbuhan tanaman

5 Kaidah Pemupukan
Apakah perlu pemupukan?
Jenis pupuk apa yang diperlukan?
Berapa dosis pupuk yang tepat?
Kapan pemberian yang efektif?
Bagaimana cara pemberian yang benar?

Penentuan Kebutuhan Pupuk


UJI TANAH
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PUPUK
1. Analisis kandungan hara dalam tanah (uji tanah)
2. Kecukupan hara tanaman / analisis kandungan hara dalam tanaman (uji
jaringan tanaman)
Contoh hasil uji tanah :
N total tanah 0.1 %
P tersedia tanah 20 ppm P
K tertukar tanah 35 me %

REKOMENDASI PUPUK

Pemilihan jenis pupuk :

Jumlah dan kandungan hara dalam pupuk


Sifat kimia dan kelarutan hara dalam pupuk
Biaya per unit hara
Pengaruhnya cepat atau lambat pada sifat tanah
Pengaruhnya terhadap kualitas tanaman
Kemudahan penyiapan, penyimpanan dan penggunaan

Dosis dan Waktu Aplikasi

Dosis pemupukan yang tepat ditentukan berdasarkan penentuan kebutuhan


pupuk dan rekomendasi pemupukan
Waktu aplikasi pupuk ditentukan oleh :
1. Sifat tanaman, fase pertumbuhan, sifat tanah dan sifat pupuk
2. Iklim, mobilitas hara, tingkat uji tanah

Waktu aplikasi : sebelum penanaman, saat penanaman dan setelah tanaman


tumbuh

Metode aplikasi pupuk


Pupuk padat

Banding
Side-dressing
Top-dressing
Broadcast(tebar)
Placement (penempatan) / lapis bajak, bawah permukaan, lapisan sub soil
Localized-placement (penempatan lokal) / jalur, titik, pelet

Pupuk Cair

Larutan starter
Foliar spray
Fertigation
Penggunaan langsung ke tanah
Pemupukan melalui irigasi

Metode penempatan pupuk


Permukaan tanah : Tebar, strip, tebar jalur samping, irigasi
Bawah permukaan tanah : tebar-bajak, tebar-campur tanah, tebar jalur
samping dalam tanah, baris dengan bijim jalur terpisah dengan biji, irigasi
bawah permukaan
Langsung pada : penyemprotan langsung ke daun, injeksi pada batang

Efisiensi pemupukan
Efsisiensi pemupukan dapat ditaksir menurut kenaikan bobot kering biomassa yang
berguna pada pemberian tiap satuan bobot unsur hara dalam bahan pupuk
Efisiensi Penggunaan Hara :
Hasil kg per ha tiap hara dalam tanaman kg per ha = kg hara / kg tanaman
Efisiensi Fisiologis :
(kg hasil P1 kg hasil Po) / ( kg serapan P1 kg serapan PO) = kg hasil / kg serapan
Rasio efisiensi Hara :
Unit hasil kg / unit hara dalam tanaman kg = kg / kg
Efisiensi Agronomis :
{ ( kg per ha hasil P1 kg per ha hasil P0 ) / kg per ha hara yang diberikan } = kg/ kg
Efisiensi serapan hara (Eh) dari tanah :
{ (kg serapan P1 kg serapan P0 ) / kg hara yang digunakan } x 100 %
Efisiensi Agrofisiologis :
{ ( kg gabah hasil P1 kg gabah hasil P0 ) / (kg serapan jerami dan gabah P1 kg
serapan jerami dan gabah P0 ) } = kg / kg
Efisiensi Hara Pupuk :
% hara jaringan tanaman x efisiensi penggunaan hara = ( kg serapan hara / kg hara
yang diberikan) x ( kg hasil gabah / kg serapan hara tanaman )

Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Pemupukan


Imbangan ketersediaan hara di tanah
Antagonisme atau sebaliknya sinergisme dalam jaringan
Fixation atau imobilisasi unsur hara dalam tanah
pH dan Eh tanah (N = 40 60 %, P = 15 -20 % dan K = 40 60 %)
Kekurangan air tanah
Perlokasi dan aliran permukaan yang mencuci hara
Tekstur, struktur dan konsistensi tanah

Anda mungkin juga menyukai