PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri
mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas Arsitektur
menakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu Perencanaan kota, Perancangan kota, Arsitektur lanskap hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan, desain prabot, dan desain produk.
eorang arsitek harus memahami arsitektur dan lingkungan dalam merancang bangunan
guna menciptakan suatu karya yang memiliki estetika, kekuatan dan kegunaan, namun tetap
bersahabat dengan alam tanpa menghilangkan esensinya. Dalam hal ini kelompok kami
mereview kembali buku Arsitektur dan Lingkungan karangan Ir. Heinz Frick
Dari latar belakang , dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas maka tujuan dalam penulisan ini
sebagai berikut:
1
BAB II
PENDAHULUAN
Kehidupan kita antara lain mencakup pembangunan dan pemukiman. Dasar ini
sebenarnya menjadi titik pangkal a kita membangun. Akan tetapi dewasa ini banyak hal
tentang dasar dasar kehidupan itu telah disingkirkan.
Bangunan merupakan suatu bentuk karya seni arsitektur yang dituangkan dalam bentuk
nyata untuk memenuhi tuntutan kebutuhan manusia akan tempat bernaung sesuai dengan
fungsinya. Desain arsitektur tidak lepas dari perilaku manusia sebagai pembentuknya dan
hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya. Fenomena ini menunjuk pada polapola
perilaku pribadi, yang berkaitan dengan lingkungan fisik yang ada, terkait dengan perilaku
interpersonal manusia atau perilaku social manusia.
Salah satu tujuan penting dari cara membangun, ialah perlindungan terhadap
penghuni. Perencanaan proyek besar juga di Indonesia pada tahun-tahun yang lalu sering
lebih banyak memperhatkan masalah teknis dan bahan bangunan daripada kenyamanan dan
perlindungan penghuninya. Hasil arsitektur atau bangunan yang dianggap modern sering kali
tidak sesuai untuk tempat kediaman atau pemukiman manusia.
Kehidupan manusia bersegi dua, yaitu alam dan teknik. Teknik dilahirkan di mana
terdapat kekurangan. Dalam hal ini teknik diciptakan sebagai alat pembantu/buatan untuk
menjembatani kesenjangan yang terjadi karena proses biologik yang terlambat atau makan
waktu terlalu lama. Akan tetapi penggunaan teknik yang berlebihan mengakibatkan keadaan
kritis dalam kaitannya dengan biologi, psikologi dan ekologi. Keadaan kritis tersebut
merupakan harga yang harus dibayar atas keuntungan teknik yang sangat terbatas. Dalam hal
ini arsitektur biologik akan mempergunakan teknologi alam untuk menetralisasi keadaan
kritis tersebut di atas, Arsitektur biologik ialah sebagian dari arsitektur ekologik yang jauh
lebih luas dan rumit karena juga memperhatikan pengaruh pembangunan alternatif,
bionik(teknik dan konstruksi biologik, iklim dan keadaan satempat serta biologi
pembangunan. Tujuan buku ini ialah memperdalam pengetahuan dan pengertian serta
hubungan antara alam dan teknik pembangunan terutama di dalam bidang pendidikan
arsitektur
2
2.1.1. Arsitektur biologik
Atas dasar pengetahuan di atas, maka perhatian kepada arsitektur teknik dialihkan
kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan juga keselarasan dengan alam
maupun kepentingan manusia penghuninya. Pembangunan menurut kebutuhan manusia itu
kita namakan pembangun- an secara biologis atau arsitektur biologis. Biologis berasal dari
kata- puoc(bios, bahasa Yunani), yang berarti alam kehidupan/alam tumbuh-turnbuh- an
dan Aoyoc(logos, bahasa Yunani) berarti dunia teratur, dunia berakal. Rumah tempat
tinggal boleh dianggap sebagai suatu susunan organis, yang berfungsi sebagai kulit manusia
yang ketiga(pakaian sebagai kulit kedua) Istilah arsitektur biologis tersebut memperlihatkan
hubungan erat antara manusia dan lingkungan atau alam sekitar. Jadi: Arsitektur biologis
berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan.
Titik berat definisi tersebut di atas terletak pada kata keseluruhan. Hanya
penyelesaian secara interdisipliner memungkinkan pengertian sepenuhnya. Hubungan-
hubungan arsitektur biologis dapat diperlihatkan sobagai berikut:
3
Daftar kata dan istilah di atas menentukan hubungan erat antara bagian arsitektur /
pembangunan, biologi/kehidupan, dan logos/dunia teratur secara interdisipliner. Jikalau
kemanusiaan dan kebudayaan tidak menjadi pusat pada penyelosai an
arsitektur/pembangunan, maka prinsip biologis diabaikan. Bila itu terjadi, arsitektur dan
teknik di bidang bangunan perumahan hanya akan membentuk rumah dan tempat kediaman
tanpa roh dan jiwa, tanpa rasa kemanusiaan. Manusia sobagai penghuni gedung dan
bangunan torsebut akan terasing.
4
Arsitektur tradisional merupakan contoh dari arsitektur biologis. Arsitektur ini
mencerminkan suatu cara kehidupan harmonis, asli, ritmis dan dinamis, terjalin antara
kehidupan manusia dan lingkungan sekitar secara keseluruhan. Arsitektur tradisional
dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi berikutnya. Arsitektur ini cocok
dengan iklim daerah setempat dan masing-masing suku bangsa di Indonesia rupanya telah
memiliki arsitektur tradisional.Bentuk awal rumah bangsa Indonesia pada zaman dulu
kiranya masih dapat dilihat di daerah-daerah pedalaman, seperti di Irian Jaya (Papua).
Arsitektur yang dimiliki suku Korowai di Merauke misalnya, meskipun dibangun di atas
pohon, tetapi kehidupan dan perencanaan bangunan suku ini selaras dengan alam. Mereka
masih menggunakan peralatan dari batu karang dan kayu. Rumah yang dibangun di atas
pohon ini paling tidak menghabiskan waktu 2 tahun untuk penyelesaiannya, dan bisa
menampung 4-5 keluarga.Dinding rumah dibuat dari pelepah daun nipah, pohon penghasil
sagu. Alas rumah dari kulit kayu balsa yang diserut dengan pisau karang.Bentuk
perkampungan dan perumahan di Bali juga mencerminkan suatu cara kehidupan harmonis
antara manusia dan alam. Bentuk bangunannya disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas
penghuni. Bahan-bahan bangunannya berasal dari bahan alami dan dibentuk dengan bantuan
konstruksi yang memperhatikan iklim setempat.Ahli biologi dan arsitek Rudolf Doernach
kelahiran Stuttgart-Jerman, melihat ada kecenderungan dan dorongan kuat, bahwa setiap
negara di dunia kini berusaha membangun permahan dan kota masa depan yang
memperhatikan masalah penyelamatan lingkungan. Pengotoran udara oleh industri dan
kepadatan penduduk di perkotaan, sangat menghantui banyak negara di dunia.
Pentingnya arsitektur dan arsitek dicerminkan oleh komposisi dan penghubungan
bagian-bagian sebagai sesuatu yang harmonis dan kompleks. Kualitas bangunan dengan
bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas lingkungan hidup manusia. Perhatian
terhadap tiap-tiap bagian yang mempengaruhi kualitas kehidupan, dilakukan oleh arsitektur
biologis.
5
Karena itu konsep manusia harus dipahami sebagai makhluk yang bersifat biososiobudaya.
Sehubungan dengan itu, maka manusia, kebudayaan dan lingkungan merupakan 3 faktor
yang saling berhubungan secara integral.
Lingkungan alam tempat manusia hidup memberikan daya dukung kehidupan dalam
berbagai bentuk kemungkinan yang dapat dipilih manusia untuk menentukan jalan hidupnya.
Pengembangan pilihan-pilihan itu sangat bergantung pada potensi kebudayaan menusia yang
berkembang karena kemampuan akalnya. Dengan kata lain, melalui kebudayaan manusia
akan selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungannya. Sejak manusia diciptakan dibumi
ini, dia selalu berdampingan dengan alam, yang disini dijabarkan sebagai iklim dan
lingkungan. Kemana saja manusia melangkah, alamselalu didekatnya. Manusia memang tak
akan dapat melepaskan diri dari pelukannya, dari batasan-batasan dan hukum-hukumnya.
Oleh sebab itu alam (iklim dan lingkungan) memegang peranan yang amat besar dalam
membentuk segala cara hidup manusia: pola tingkah laku serta hasil tingkah laku manusia itu
sendiri. Secara singkat dapat dikat akan bahwa: iklim dan lingkungannlah yang membentuk
kebudayaan manusia. Keadaan alam yang berbeda melahirkan jenis kebudayaan yang
berbeda pula. Perbedaan alam yang kecil saja sudah cukup kuat untuk melahirkan
kebudayaan yang bercorak lain. Kebudayaan dengan warna tertentu, mempunyai corak
arsitektur yang tertentu pula. Karena itu dapat dikatakan. Arsitektur adalah cermin
kebudayaan lingkungan secara luas dapat kita sebutkan sebagai suatu benda yang sudah
terjamah (oleh manusia) dan sebagai suatu benda yang pada bagian tertentu sama sekali
belum terjamah. Namun manusia sebagai kekuatan terbesar yang mempengaruhi lingkungan
(alam) telah mempengaruhi alam secara langsung dan tidak langsung. Lingkungan (alam)
berupa flora, fauna, iklim, geografi, hutan; sedangkan lingkungan buatan dapat kita lihat
sebagai gedung, rumah, taman, dan kota/desa. Lingkungan buatan merupakan gambaran yang
diinginkan manusia akan bentuk lingkungannya ataupun pola (keteraturan) yang ingin
diciptakan manusia agar dapat mewadahi hidupnya (beraktivitas). Interaksi manusia dengan
lingkungan (alam) dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu:
6
Jikalau kita membandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan keadaan
sekarang, maka harus kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin menurun.
Interaksi manusia dan alam menciptakan tradisi yang berguna untuk menyelaraskan
pola hidup (manusia). Tradisi sebagai kata benda dapat kita sebut sebagai norma-norma dan
kebiasaan. Tradisi sebagai kata kerja adalah proses. Apa yang menjadi tujuan selanjutnya
adalah menetapkan suatu tradisi menjadi patokan standar hidup. Makna yang terkandung dari
interaksi manusia dengan alam dibarengi proses dan waktu yang terus-menerus adalah
menciptakan 'arsitektur' sebagai lingkungan buatan. Lingkungan buatan membuat pola hidup
dari manusia itu sendiri.
7
Kehidupan manusia yang seimbang dengan alam akan membutuhkan pengertian baru
bagi istilah-istilah yang ada, seperti misalnya pengertian waktu, ruang, ukuran, fungsi,
lingkungan dan sebagainya,
Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam ialah memberi perhatian
pada energi yang dibutuhkan, sobab penggunaan energi yang paling sedikit, juga merusak
lingkungan manusia paling sedikit. Itu berarti bahwa dalam setiap tindakan membangu kita
membutuhkan perancangan, hitungan energi dengan memperhatikan, misalnya:
1. Perhatian pada iklim; membangun sebuah bangunan yang sesuai dengan keadaan
iklim yang ada. Pembangunan harus memerhatikan arah Timur-Barat, Selatan-Utara,
agar mudah mendapatkan sinar matahari yang sesuai serta sirkulasi yang baik.
2. Mengurangi penggunaan sumber daya tidak terbaharui dan beralih ke sumber daya
terbaharui; menciptakan teknologi yang dapat memperbaharui sumber daya yang ada,
mencanangkan hemat energi dan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan
contohnya dengan bantuan sinar matahari. Ini juga untuk menghemat pengeluaran.
3. Dengan adanya teknologi memperbaharui yang bertujuan untuk mengolah limbah-
limbah yang ada sehingga berdampak pada keberhisan dan kesehatan lingkungan.
Memanfaatkan teknologi bekas pakai.
4. Penggunaan bahan bangunan yang hemat energi dan memiliki manfaat menyerap
daya agar ramah lingkungan.
Dengan penggunaan bahan bangunan berteknologi tinggi, biasanya juga sering tidak
energi lebih Penggunaan energi yang besar ini terlihat pada harga pasar, biaya Debonarnya
bernilai jauh lebih tinggi justru karena bahan tersebut diambil dari alam dalam ben. tuk
sumber alam yang tidak dapat diperbarui lagi.
8
Pola pembangunan sekarang ini, sebagian besar telah mengganggu konstelasi awal
lingkungan hidup yang berdampak pada tingkat pencemaran yang terus meningkat,
menurunnya kualitas lingkungan, berkurangnya ketersediaan air yang dapat diminum, dan
masih banyak lagi mata rantai yang berkaitan dengan hal di atas, yang mungkin dapat
bermuara pada musnahnya kehidupan di muka bumi ini. Diperlukan suatu upaya yang dapat
memperbaiki keadaan lingkungan agar dapat kembali didiami dengan nyaman oleh generasi
berikutnya di masa depan. Pemikiran ini tentunya akan terbentur oleh semakin tingginya
kebutuhan penduduk dunia akan sandang, pangan dan papan. Laju pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat, harus dijawab dengan peningkatan jumlah produksi sandang, pangan
dan papan. Berkaitan dengan hal itu berbagai upaya dilakukan oleh manusia, mulai dengan
mengembangkan teknologi maju (advance technology) yang terus dipacu. Hal ini berdampak
pada lingkungan, produksi ekstraktif terhadap sumberdaya alam dan mineral secara membabi
buta telah meninggalkan sejumlah permasalahan pencemaran dan perusakan lingkungan yang
melampaui kemampuan lingkungan memperbaiki keadaannya sendiri
Gambar 3 (keadaan
alam)
Dalam perkembangan selanjutnya, dengan semakin sadarnya kita tentang kerusakan
alam yang terus terjadi, mulailah dikembangkan suatu teknologi yang lebih memperhatikan
keadaan lingkungan yang disebut dengan teknologi adaptif (adaptive technology). Dengan
memperhatikan perusakan lingkungan yang terjadi akibat pengembangan teknologi secara
besar-besaran, para ahli mulai memikirkan pergeseran teknologi menjadi lebih ramah
lingkungan. Teknologi adaptif dikembangkan dengan menitik beratkan pada beberapa hal,
yaitu: penghematan biaya, penyerapan tenaga kerja, tanpa meninggalkan kalkulasi terhadap
penggunaan sumberdaya alam dan mineral agar tidak merusak lingkungan. Dalam proses
9
selanjutnya, teknologi adaptif diharapkan dapat terus dilakukan tanpa mengorbankan jumlah
produksi maupun mutu produksi.
Gambar 4 (kerusakan
alam)
Dirasakan belum cukup membantu perbaikan lingkungan, maka para ahli dibidang
lingkungan memperkenalkan teknologi baru yang disebut teknologi protektif. Teknologi ini
adalah pengembangan teknologi terdahulu dengan lebih menitik beratkan pada pemeliharaan,
perlindungan dan pengamanan lingkungan dari kerusakan akibat teknologi ekstraktif. Dalam
melaksanakan teknologi ini, ada beberapa hal yang menjadi tumpuan utama, yaitu:
konservasi, restorasi dan regenerasi sumber daya alam yang ada.
Restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang telah terdegradasi kembali
menjadi semirip mungkin dengan kondisi aslinya. Upaya yang paling sering dikemukakan
dalam aspek ini adalah kegiatan penghijauan kembali lahan yang rusak.
Regenerasi adalah upaya perbaikan terhadap aspek lingkungan yang rusak, misalnya
lahan hutan yang rusak akibat pembukaan lahan untuk pertambangan. Perlu dilakukan
regenerasi, tidak hanya terkait lahannya tetapi juga menyangkut keadaan lingkungan,
termasuk keadaan tanah yang rusak akibat kegiatan yang bersifat ekstraktif.
10
Eksploitasi kekayaan alam dan mineral oleh perusahaan-perusahaan selama ini telah
menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat memprihatinkan. Setiap perusahaan yang
memperoleh keuntungan dan proses teknologi ekstraktif, mestinya dipaksa untuk mengambil
langkah-langkah usaha yang lebih bersifat protektif terhadap lingkungan. Biaya yang timbul
untuk melaksanakan proses restorasi dan regenerasi mestinya menjadi tanggungan
perusahaan yang menikmati keuntungan dengan menggali potensi sumber daya alam dan
mineral dari lingkungan.
Keseimbangan antara Ingkungan dan teknologi menurut Prof. H.R. Hugi pada
makalahnya Angepasste Technologie fur Entwicklungslanderah dapat digambarkan seperti
terlihat sebagai berikut:
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang
kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi).
Arsitektur merupakan seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai
dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga
ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil perancangan tersebut.
11
Menurut agama Hindu kehidupan manusia dapat dimengerti sebagai jalan berbentuk
bundar, alasannya terdapat sifat berputar-putar. Pembagian kehidupan(asrama) bertingkat
tingkat empat, yaitu:
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian berkembang
menjadi masyarakat urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang.
Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan.
Namun, Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam masyarakat. Contohnya:
Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya
dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Arsitek
terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah
tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya. Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi
dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang
jenazah raja. Di depan piramida terdapat sphinx yaitu patung singa berkepala manusia untuk
menjaga makam. Piramida terbesar adalah makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137
meter di Gizeh.
12
Gambar 5 (piramida dan
kuli)
Di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, bangunan bukanlah hasil karya arsitek-
arsitek individual, tetapi asosiasi profesi dibentuk oleh para ahli keterampilan bangunan
untuk mengorganisasi proyek. Pada masa Pencerahan, pembangunan ditugaskan kepada
arsitek-arsitek individual - Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci. Namun, tidak
ada pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun insinyur atau bidang kerja
lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatan
karena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat umum.
13
2.2.2. Waktu sekarang
Waktu sekarang merupakan waktu peralihan antara sejarah masa lampau dan masa
depan. Cara membangun sudah berubah. Pada masa lalu atap merupakan perlindungan dan
tujuan utama rumah kediaman, sedang- kan pada masa sekarang sudah jauh berbeda karena
penghuni bermukim lebih padat. Kini dibutuhkan keamanan untuk rahasia pribadi, sehingga
din- ding dinding dibangun. Kini orang membutuhkan kesenangan hidup dengan fasilitas
aliran listrik, membutuhkan air sehat, lingkungan sehat dengan drainase dan sebagainya.
Penghuni tidak dapat membangun rumahnya lagi, karena didahului oleh teknologi dan
pengkhususan tukang dan ahli.
Pada awal abad ke-20 lahir pemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern,
antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk tahun 1907) yang memproduksi obyek-obyek
buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik dan merupakan awal lahirnya profesi dalam
bidang desain industri.
Dinamai sesuai nama perancangnya, Gustave Eiffel , Menara Eiffel adalah bangunan
tertinggi di Paris dan salah satu struktur terkenal di dunia. Lebih dari 200.000.000 orang telah
mengunjungi menara ini sejak pembangunannya tahun 1889, termasuk 6.719.200 orang tahun
2006, menjadikannya monumen berbayar yang paling banyak dikunjungi di dunia.Termasuk
antena setinggi 24 m (79 kaki), struktur ini memiliki tinggi 325 m (1.063 kaki) sejak 2000,
yang sama dengan bangunan konvensional bertingkat 81.
14
Gambar 6 (menara
Eiifel)
2.2.3. Masa depan
Desa kala patra' kata orang Bali. Kata itu berarti pengetahuan dan pengertian tentang
nilai waktu dan kelakuan kita setiap saat. Jika kita memusatkan perhatian pada keadaan
sekarang, kita tak berniat untuk menghentikan waktu, melainkan memutar kembali roda
sejarah sedemikian rupa, sehingga kita dapat monghindari cara sungai mengalir. Kita harus
berusaha sebaik-baiknya untuk menuntun arusnya sebelum arus itu membesar, menyatukan
tenaga dan menghanyutkan semuanya. Pengertian akan waktu dapat juga dimengerti sebagai
sesuatu yang agak mengancam karena hubungannya erat dengan peralihan manusia dan
kematiannya. oleh ka- rena itu pengertian akan waktu dapat dipahami sebagaiwaktu
biologis.
Pada akhirnya, asal waktu Hindu ialah sebagai lingkaran yang tertutup dan statis.
Mungkin dapat dihubungkan dengan pengertian waktu Barat yang linear dan dinamik sebagai
pengertian waktu yang sibernetik.
15
Kebudayaan Jawa. Yang sering berakar dalam Hinduisme, adalah suatu masyarakat
budaya yang tidak mementingkan premtasi yong selalu diulang kalau bisa merasa amen atau
kalau seeuatu sudah kita ketahui, Kebu dayaan ini disebut kebudayaan perempuan era
feminin. Perkembanganya siklik dan berbentuk lingkaran.
Kebudayaan Barat, kebudaysan kristen beliknya berjalan linier, maju, setapak demi
setapak, tentu ka arah tujuan. Karona itu, kebudayaan Yang feminin lebih cocok untuk
manimbulkan kepriaan batin, kaselarasan batin Kebudayaan jantan tmaskulin) selaku
berhubungan dengan tegnta hasil yang lahir.
Dalam era yang serba modern ini, banyak sekali perubahan-perubahan hebat yang
telah terjadi. Mulai dari Telefon genggang hingga menjadi Smarphone, menyebarnya tombol
layarsentuh hingga hologram dan masih banyak lagi perubahan-perubahan besar lainnya.
Sementara dalam rancangan /desain arsitektur juga sudah banyak berubah. Kita bisa melihat
pebedaaan bangunan-bangunan dulu dan sekarang, banyak sekali perubahan yang terjadi
mulai dari desain, struktur, model dll. Termasuk yang menjadi trandsetter dunia sekarang ini
adalah kota Dubai. Kota yang terletak di Uni Emirat Arab ini sangat terkenal akan bangunan-
bangunan hebat serta gedung-gedung pencakar langitnya, termasuk yang sekarang terkenal
yaitu Burj Khalifa. Nah, berikut ini beberapa :
17
Metabolik Farm Untuk Pertanian
18
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, serta energi tantangan di masa depan
tericptalah design unik ini yang mereka menyebutnya The Dragonfly. The Dragonfly adalah
sebuah konsep pertaniaan perkotaan untuk New York City's Roosevelt Island, model setelan
sayap capung dan dirancang untuk memberikan kesegaran makanan lokal dalam suatu
lingkungan perkotaan
Manusia dan kebudayaannya serta peradaban yang dihasilkan terletak pada alam
sekitarnya dengan hukum alamnya. Dari keseimbangan dengan lingkungan social
kebudayaan tertentu, kemudian dibuat faktor faktor lingkungan, seperti pembangunan
rumah, pondok dan sebagainya. Kualitas perumahan akan meningkat dengan keselarasannya
dengan alam sekitar. Ketentuan ini menjadi dasar ekologi manusia. Dalam bahasa arsitektur
biologik, ketentuan-ketentuan tersebut di atas dapat dibentuk menjadi corak alam sebagai
berikut:
Gambar 9 (Perencanaan
Arsitektur Biologis )
19
Perencanaan arsitektur biologis senantiasa memperhatikan konstruksi yang
sesuaidengan tempat bangunan itu berada. Teknologinya sederhana, bentuk bangunannya pun
ditentukan oleh fungsi menurut kebutuhan dasar penghuni dan cara membangunnya. Bentuk
bangunan ditentukan oleh rangkaian bahan bangunannya. Konstruksi bangunan yang
digunakan ada yang bersifat masif (konstrtuksi tanah, tanah liat dan lempung), berkotak
(konstruksi batu alam dan batu-batu merah), serta konstruksi bangunan rangka(kayu dan
bambu).
Pembangunan rumah dan pemukiman diatur menurut corak alam tersebut di atas.
Walaupun setiap pembangunan menyebabkan perusakan alam, kita dapat membantu alam
dengan menggunakan cara pembangunan pemukiman yang selaras dan seimbang dengan
alam sekitarnya. Perusakan alam. isi hutan, pegunungan, perairan dan sebagainya harus
dihentikan dengan segera, sebab dengan perlakuan terhadap alam seperti sekarang ini,
manusia di seluruh dunia diancam bahaya kerusakannya. Sebagai arsitek dan perencana, kita
bisa berlaku sebagai pembunuh alam atau seorang pembantu alam. Dengan membangun
rumah seperti menanam bunga maka kita mempergunakan arsitektur biologik.
Atas dasar pengetahuan tentang bahan bangunan tersebut, akhirnya tercipta bentuk-
bentuk bangunan yang berkaitan dengan sejarah arsitektur. Arsitektur tradisional merupakan
contoh dari arsitektur biologis. Arsitektur ini mencerminkan suatu cara kehidupan harmonis,
asli, ritmis dan dinamis, terjalin antara kehidupan manusia dan lingkungan sekitar secara
keseluruhan. Arsitektur tradisional dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi
berikutnya. Arsitektur ini cocok dengan iklim daerah setempat dan masing-masing suku
bangsa di Indonesia rupanya telah memiliki arsitektur tradisional.
2.3.2. Manusia
"Asta kosala kosali kata orang Bali. Kata itu berarti pengetahuan tentang kemampuan
yang ada pada diri sendiri. Setiap tindakan yang berhubungan dengan perencanaan dan
pembangunan pemukiman tentunya menganaung sifat-sifat dasar yang sama, yakni anatomi
dan kekuatan manusia. Manusia memiliki sifat yang sangat berbeda sesuai dengan keadaan
masing-masing. Yang dimaksud dengan sifat manusia ialah roh, kepandaian, segi segi
fisiologik, psikologi dan sebagainya. Kita tahu bahwa kesenangan manusia tercapai oleh
keseimbangan otak, hati dan tangan(Pestalozzi). Kemudian kehidupan manusia terbagi atas
waktu lampau. sekarang. dan masa depan. Waktu dimengerti sebagai waktu bayi, waktu
20
anak, waktu dewasa, waktu tua dan sebagainya. Semua itu memperlihatkan hubungan
antara pengertian waktu dan pengertian ruang waktu dewasa waktu tua waktu anak.
Pengaruh psikologi pada arsitektur dapat dilihat dari sikap manusia dalam memenuhi
aspek fungsi atau kegunaan dan keindahan. Sebagai contoh, dalam memenuhi kegunaan
tempat tinggalnya, manusia akan menyesuaikan tempat tinggalnya dengan memperkirakan
banyaknya aktivitas yang akan dilakukan oleh penghuni dan mempertimbangkan antara luas
dan tinggi tempat tinggal dengan banyaknya penghuni. Peran psikologi manusia dapat dilihat
dari hal tersebut. Tentu manusia mempunyai pendapat tersendiri atau daya tarik tersendiri
dalam menilai dan membangun suatu bangunan, sehingga manusia akan berusaha untuk
membangun bangunan yang memenuhi kriteria estetika. Manusia akan menggunakan
perasaannya di dalam menilai dan membangun bangunan tersebut. Pengertian ruang sejauh
berhubungan dengan manusia merupakan sesuatu yang sangat sulit dijabarkan, sama sulitnya
dengan pengertian ruang dalam kaitannya dengan masyarakat.
2.3.3. Masyarakat
21
berjalan, justru karena perbedaan pengertian yang begitu beragam di daerah atau negara
masing-masing.
Masyarakat tiap daerah mempunyai kemampuan dan kreativitas yang berbeda dalam
mengadaptasi dan mengolah kebudayaan baru. Hal ini mempengaruhi dan mengakibatkan
bervariasinya hasil-hasil budaya itu, antara lain adalah beragamnya kekhasan arsitektur yang
mampu mencerminkan budaya daerah. Rumah dengan segala perwujudan bentuk fungsi dan
maknanya senantiasa diatur, diarahkan, dan ditanggapi atau diperlakukan oleh penghuni
menurut kebudayaan yang mempengaruhi masyarakat yang bersangkutan.
Arsitektur memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku social, budaya dan
lingkungan hidup. Peran arsitektur sangat besar terhadap perubahan. Baik itu perubahan ke
arah positif juga perubahan ke arah sebaliknya. Perubahan kearah sebaliknya ini yang kadang
tidak disadari oleh arstitek. Dasar pikiran yang nyata bahwa perencanaan ruang yang semena-
mena tanpa melihat karakteristik daerah, seperti banyaknya lahan yang seharusnya menjadi
lahan untuk konservasi di habiskan oleh desain untuk kepuasan pengembang semata dan
kebutuhan pasar.
Dalam skala kecil, pembangunan rumah untuk keluarga dipengaruhi secara tidak
langsung oleh kondisi lingkungan sosial dalam skala besar. Rumah adalah kebutuhan pokok
bagi kehidupan manusia selain kebutuhan akan sandang dan pangan.manusia akan
membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat berlindung dari segala
macam ancaman.
2.3.4. Bangunan
Bangunan merupakan suatu kebutuhan pokok yang tidak mungkin bisa digantikan
posisinya di dalam kehidupan manusia karena berbagai kegiatan manusia akan dilakukan di
bangunan tersebut. Untuk sebagian orang zaman sekarang, sebuah bangunan tidak hanya
sebagai tempat melakukan aktifitas sehari-hari tetapi juga bangunan dapat sebagai gaya hidup
(life style) bagi pemiliknya untuk meningkatkan derajat kehidupan bagi pemiliknya serta
22
bangunan juga menunjukkan suatu kualitas hidup bagi pemiliknya. Menurut Marcus Vituvius
Pollio, setiap bangunan harus memiliki 3 aspek arsitektur yang mengawali proses
perancangan yaitu fungsi, struktrural (kekokohan), dan keindahan (estetika).
Dinding tidak bertingkap; kotak' tertutup tanpa lubang pada dinding, memberi kesan
penuh misteri danblasanya juga tidak wajar. Penerang- an dan ventilasi terjadi secara
buatan/mekanik, dari atas atau dari pelataran di dalam. Ukuran bidang fasadenya
ditopang oleh rencana dasar/denahnya.
Dinding yang diberi kaca: Unsur penopang lenyap dari fasad bangunan
meninggalkan dengan pasti stadiumnya sobagai liang. Fungsi ruang ditentukan oleh
raster teratur dari'curtain wall'. 'Isi perut bangunan dipamerkan, sehingga
para'penonton' di luar mendapat kesan'efek akuarium'
Dinding yang dilubangi(ditembus; dengan mempertahankan watak tertutupnya
dinding, maka tubuh bangunan itu dilubangi atau ditembus. Besar jendela ditentukan
sesuai dengan fungsi ruang masing-masing. Ini dapat terbaca dari fasade.
Penyusunan lubang dalam dinding berlaku menurut prinsip pengaturan yang beraneka
ragam(proporsi, estetika dan sebagainya).
Rangka yang dibagiatas kotak-kotak penyebaran dinding atas bagian yang menumpu
secara horisontal dan vertikal(plafon dan tiang) yang tetap jelas sebagaikerangka
yang merupakan satu kesatuan. Lubang-lubang diantaranya dijadikan kotak-kotak
dengan kaca atau isian lainnya.
Lubang dinding berkombinasi Kemungkinan prinsip dari perencanaan fasad di atas
dapat diwujudkan sendiri-sendiri atau kalau perlu dalam kombinasi yang jelas(lihat
contoh berikut).
2.4. Pengertian Ukuran
2.4.1. Perbandingan arsitektur alam dan teknik
23
Arsitektur alam adalah suatu bentuk peredaran alam yang tertutup yang sering di
temukan pada siklus air, dimana air laut yang terkena panas matahari akan menguap ke
atmosfer. Uap air di atmosfer kemudian mengalami kondensasi menjadi titik-titik air yang
jatuh ke bumi sebagai hujan. Dari seluruh hujan yang jatuh ke bumi hanya 1 yang mengalir
ke sungai dan kembali ke laut. Sisanya meresap ke dalam tanah. Air tanah itu kemudian
menjadi sumber mata air yang menjaga kelestarian sungai dan akhirnya kembali lagi ke laut.
Dalam hal ini kita dapat mengetahui jika alam ini selalu berputar seperti halnya matahari
terbit dipagi hari dan terbenam di sore hari kemudian digantikan oleh bulan dimalam hari dan
keesokan harinya matahari terbit kembali dipagi harinya. arsitektur alam dapat dihasilkan
oleh satwa yang ada di alam sekitar.
24
25
Gambar 13 (Contoh Rumah
Tradisional )
Arsitektur alam, seperti terdapat misalnya pada ilmu bumi, selalu membentuk suatu
peredaran alam yang tertutup, missal seperti perdaran air di bawah ini:
Di Afrika Timur, hidup suku Dinkas yang kebudayaannya bordasar atas pe ngertian
peredaran atam yang tertutup, Matahari terbit dan terbenam dan matahari akan kembali
besok, Bulan terbit dan terbenam dan bulan akan kembali besok. Musim hujan dan musim
kemarau, memulai dan berhenti dan musim hujan dan musim kemarau akan kembali tahun
depan, Tetapi manusia lahir, mati dan tidak akan kembali lagi. Manusia menjadi simbol
yang merusak peredaran alam yang tertutup? Akan tetapi di bidang teknik timbul bahaya
karena sering terdapat peredar. an yang tidak tertutup lagi. Berikut kita bicarakan peredaran
26
buatan.
Gambar 14
(Siklus )
Arsitektur masa depan harus lebih efisien dengan menggunakan energi yang
jauh lebih sedikit. Arsitektur seharusnya lebih biologik.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas itulah, akan dapat kita pahami juga
arsitektur sebagai arsitektur alam. Suatu gedung atau rumah misalnya, dapat dinilai di
27
bagian dalam dari segi kesenangan hidup, keenakan untuk didiami dan sebagainya.
Sedangkan dari luar kita dapat menilainya dari segi keindahan, proporsi, letak, serta
hubungan optik dengan gedung di sam- ping atau di hadapannya.
lsi suatu gedung dapat dibaca dari luar atau dengan kata lain, perbandingan di bagian
dalam harus diperlihatkan di dalam perbandingan di bagian luar.
Jikalau kita mau memahami arsitektur sebagai suatu peredaran alam, seperti
arsitektur alam, maka arsitektur itu dapat dinilai sebagai arsitektur manusi Arsitektur bukan
lagi merupakan suatu ilmu teknik atau ilmu perencanaan atau kesenian semata-mata,
melainkan suatu ilmu alarm secara interdisiplin. Dough Kelbaugh dalam makalahnya Die
Natur als Entwurfsmodellsi(Alam sebagai dasar perencanaan), menunjukkan tahap-tahap
berikut:
Seperti telah diterangkan pada bab-bab yang lalu, maka peradaban dan kebudayaan
merupakan sifat yang sangat penting bagi manusia dan masyarakat terutama di bidang
28
arsitektur. Prof. Peter Schmid pada buku- nya, Bio-logische Architekturt, antara lain
menyajikan butir-butir berikut:
Apa yang dikemukakan di atas beserta tuntutan alam atas arsitektur yang lebih biologik
entunya menimbulkan kesulitan. Karena pendidikan lanjutan dalam bidang arsitektur
biologik belum tersedia atau strukturnya belum ada.
Pendidikan baru diharapkan mampu membentuk jwa mahasiswa sehingga mereka akan
sadar dan dapat membantu masyarakat dan alam sekitarnya dalam tugas pembangunan negara
untuk masa depan.
Ir. Hindro T. Soemardjan menulis dalam makalahnya yang berjudul Pendi dikan
arsitektur dan pembangunan nasional sebuah pendekatan budaya7:
29
Arsitektur adalah cerminan kebudayaan. Arsitektur sebagai suatu karya ke- senian hanya
bisa tercapai dengan dukungan masyarakat yang luas, ber. beda dengan karya seni lukis
atau seni patung misalnya yang bisa terlahir hanya dengan usaha satu orang seniman saja.
Untuk melahirkan karya arsi. tektur diperlukan selain arsitek, juga ahli-ahli teknik lainnya,
industr bahan, sekelompok pelaksana, teknologi dan lain-lain.
Bagaimanakah kebudayaan di Indonesia pada masa kini? Pertanyaan ini se. jak lama
menghantui para pemikir dan budayawan kita. Tidak pernah terca- pai suatu perumusan
pengertian yang memuaskan untuk menjelaskan gam- baran kebudayaan di Indonesia ini....
30
Gambar 15 (Bagan Pembentukan
Budaya & Manifestasi Arsitektur )
lstilah istilah dalam gambar manifestasi arsitektonis di atas diteriemahkan dalam
Bahasa Indonesia oleh pengarang sebagai berikut: man made environment lingkungan
buatan: privacy individu; human comfort m ke senangan hidup manusia; komunal
masyarakat.
Akhirnya harus juga kita perhatikan pengaruh agama yang penting sekali terutama
dalam pengertian ukuran oleh kebudayaan di bidang arsitektur seperti saya kemukakan dalam
makalah tentang Der Ausdruck der Religion in der Architektur(Pengaruh agama atas
arsitekturh, tahun 1982 sebagai berikut: Pengaruh agama Hindu atas arsitektur tertentu
seperti kelhatan pada arsi. tektur candi, ialah suatu manifestasi teratur, yang ditentukan oleh
apa yang disebut Mandala atau Yantra yang bersegi empat(jarang sekali bersegi tigal.
Bangunan-bangunan berteraslbertingkat didirikan sedemikian rupa sehingga si pernandang
harus melihat ke pusat dengan sudut penglihatan tertentu. Kalau sipemandang ingin melihat
lebih dekat, ia harus naik teras dan jikalau ingin melihat dari jauh maka harus turun teras.
Ukutan-ukuran semuanya tertentu, ruang dalam tidak ada atau hanya sebagai kebetulan,
sebagai bentuk negatir cetakan. Arsitektur Hindu merupakan seni pahat/ patung.
Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi
hasrat manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan
bumi ini adalah sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke
dalam suatu bentuk arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia
memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan lain-
lain tetapi bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja misalnya. Sebaliknya
31
juga, kebudayaan mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di Bali banyak terdapat pura
tetapi di Jawa banyak terdapat masjid. Hal ini bisa terjadi karena agama di Bali adalah Hindu
Bali sedangkan di Jawa sebagian besar menganut agama Islam.
Pengaruh agama islam atas arsitektur ialah pembatasan bidang. Untuk penghidupan
batin dan keagamaan. Penentuan empat sudut, misalnya de- ngan empat tongkat atau empat
baru kali sudah membentuk sebuah mas- jidilanggar, Bangunan-bangunan merupakan
bidang yang terbatas oleh dinding. Ruang ruang tidak memiliki arah yang jelas. Kekhususan
pada bentuk, penentuan pada garis-garis sampai dengan ornamen-ornamen me. rupakan
dasar-dasar arsitektur lstam.
Pengaruh agama Kristen atas arsitektur ialah gaya yang membentuk ruang atau
kumpulan ruang dari dalam ke luar. Seperti semua manifestasi lain, agama Kristen tumbuh
dari dalam rkecil menjadi luas tke uari Bagian luar menjadi selimut ruang dalam, sehingga
dinding dan atap bisa terbuka atau tersembunyi. Arsitektur Kristen atau arsitekaur Barat
merupakan prinsip arsitektur yang membentuk ruang, memisahkan ruang dalam dari ruang
luar atau dengan kata lain ruang dalam lprivacyldarilingkungan alam.
Jikalau kita perhatikan misalnya siklus peredaran alam kita akan melihat bahwa warna
atau bentuk rumah tidak begitu penting dibandingkan dengan misalnya konstruksi dan
penggunaan bahan bangunan secara biologis dan ekologis. Arsitektur perumahan dalam
pengertian fungsi ialah menciptakan tempat kediaman kerja istirahat; dan begitu kegiatan itu
berulang kembali. Maka yang penting bukan pembagian alam dan teknik melainkan
menghubungkan atau mengaitkan alam dan teknik.
32
Analisis site, sintesik dan perencanaan sebaiknya diperkembangkan dalam rangka
kerja sama antara arsiteklperencana, ahli seni petamanan, ahli geologi, insinyur dan
soterusnya secara interdisipliner. Dalam penye- lesaian dapat kita gunakan misalnya
checklist berikut yang diambil dari Time-saver Standards for Building Types, New York
1973 dan yang dibagi menurut pengaruh pengaruh tekniklorganisasi dan lingkungan alam.
Akan tetapi dalam pengertian arsitektur biologik, site dan letak gedung-gedung
dipilih sedemikian rupa, sehingga juga diperhatikan gangguan geopatis yang mengandung
bahaya atas kesehatan penghuni. Sinar yang berhubungan dengan bumi bisa memustahilkan
berdirinya sebuah rumah, justru karena letaknya merugikan.
Analisis site sebagai dasar perencanaan tidak mencukupi lagi untuk peren- canaan
kulit manusia ketiga jika hanya arsitek saja yang menentukan letak site torsebut. Ia
membutuhkan bantuan ahli-ahli lain sehingga penilaiannya atas site bersifat menyeluruh.
Gambar site dengan informasi tentang aliran ir di bawah tanah, kerusakan dan kelabilan
lapisan tanah dan gangguan geopatis misalnya dengan kisi Hartmann atau kisi diagonal akan
memudah- kan proses perencanaan yang fungsi utamanya terarah secara kemanusiaan dan
bukan bentuk dan konstruksi.
33
Gambar 16 (Bagan Evaluasi dan
Analisis Site )
Gambar berikut memperlihatkan sebuah gambar tidur yang sangat terganggu secara geopatis
oleh persilangan aliran air di bawah tanah dengan kerusakan geologis yang tersilang kisi
Hartmann tepat pada ujung kepala tempat tidur.
34
Gambar 17 (Contoh Analisis Site Rumah
Sehat )
Checklist berikut diambil dari buku Gesunder Wohnen, (Menghuni secara sehat) Wien 1984.
Hal-hal yang harus kita perhatikan ialah:
Hendaknya dihindari letak site pada tepi dan muara sungai walaupun mungkin site
tersebut menjadi indah dan romantis.
Pilihlah letak site di atas dasar kapur, batu tahu atau batu paras.
35
Gambar 18 (Contoh Bagan Analisis Site)
36
2.5.2. Ruang dan iklim
Konsep fisika bangunan harus berdasarkan pada iklim setempat. Disposisi(letak) dan
konstruksi bangunan dipilih demikian rupa, sehingga biaya bangunan menjadi minimal
dalam pembuatan, pendirian dan penggunaan bangunan itu. Persyaratan ini muncul karena:
Pengaturan iklim di dalam gedung harus sehat bagi penghuni(peng- aturan iklim
ruang yang optimal)
Jangan sampai terjadi pengaruh apa pun atas alam sekitarnya oleh pro- yek
pembangunan itu(pengaturan iklim mikro yang optimal)
Oleh karena itu perwujudan konsep-konsep tersebut pada setiap pekerjaan perencanaan
hendaknya selalu memperhatikan iklim setempat.
Studi studi tentang arsitektur tradisional atau arsitektur kebetulan tanpa ar sitek atau
perencana profesional, dalam jangka waktu ratusan tahun secara intuitif memperlihatkan
suatu konstruksi minimal yang sangat cocok de ngan keadaan iklin setempat.
Dalam hal ini lihat juga Klimagerechtes Bauen als Kosten-Nutzen-Problem oleh Karl
Gertis pada buku Minimal konstruktionen oleh BubneriBaier/Koe- nen/Oelbermann(ed.)
1977.
Bagi arsitektur modern atau arsitektur sekarang harus diperhatikan, agar sebagian besar
syarat yang menyangkut iklim menentukan biaya minimal, yaitu: perlindungan oleh atap
yang cukup luas, perlindungan terhadap ai hujan, matahari, panas dan menjamin ventilasi.
Iklim di dalam gedung yang a dapat dig sebagai kesenangan hidup. dapat dipengaruhi
terutama oleh cross-ventilation yang mengu suhu pada kulit manusia dan bahan bangun yang
37
dipilih. Bahan bangunan yang memungkinkan teknologi sederhan atau teknologi pasif harus
diistimewakan, diutarmakan dan diperkembangkan.
38
Dari ahli fisika dan ahli kimia kita ketahui bahwa energi dan materi masing-masing
dapat ditransformasi tanpa kita kehilangan sesuatu. Pembangunan merupakan penggunaan
energi dan materi(bahan bangunan) secara terarah. Menurut Althaus/Gabriel/Krusche pada
bukunya Oekolo. gisches Bauen (Pembangunan ekologik, pemilihan bahan bangunan juga
merupakan penggunaan energi dalam berbagai bentuk.
Atas dasar pengetahuan tersebut di atas dapat kita tentukan bahwa peng- gunaan
bahan bangunan setempat menguntungkan kalkulasi energi seperti telah dibicarakan pada bab
1.3. mengenai Pengaruh Energi, karena jarak transportasi menjadi minimal(pendek) dan
ketergantungan atas teknologi tinggi lasing ditiadakan. Dalam bidang pembangunan dapat
kita ketahui bahwa dalam pengertian arsitektur biologik dan ekologik pemilihan bahan
bangunan menjadi masalah yang penting sekali. Arsitektur menjadi bukan sekedar kesenian
yang bebas memilih beton bertulang atau plastik, melain- kan harus
mempertanggungjawabkan soal energi dan bahan bangunan.
Hal-hal tentang bahan bangunan akan diperdalam pada bab 7 mengenai Bahan
Bangunan Biologik.
39
Bangunan tradisional(semua atau seluruhnya dibangun dan di kerjakan pada tempat
bangunan, sesuai dengan tuntutan pembangunan biologik.
Bangunan pasangan/pre-fabricated(bagian-bagian bangunan dapat disediakan di
pabrik/bengkel atau di tempat bangunan sehingga tinggal memasang sajah.
Penentuan cara membangun menjadi suatu klasifikasi teknik yang terbatas sekali, karena
kita selalu hanya memperhatikan satu bagian saja, misalnya bahan bangunan, metode
bangunan, tempat pembuatan dan sebagainya. Dengan cara tersebut tuntutan arsitektur dan
pembangunan biologis tidak dapat dipenuhi.
Maka sebaiknya kita tentukan cara membangun tidak atas dasar klasifikasi teknik atau
detail, melainkan terutama atas ciri-ciri pada bagian primer, yaitu pembedaan atas cara
konstruksi bangunan membentuk suatu ruang.
Menurut cara konstruksi bangunan membentuk suatu ruang atau me nurut hubungan
antara bagian bangunan yang menerima beban dan bagian yang membagi bangunan, dapat
kita bedakan atas:
Bagian bangunan utama menentukan bentuk bangunan, yang ditentukan sebagai dasar
pada perencanaan oleh arsitek yang menentukan struktur bangunan.
41
Gambar 22 (Bagian Bangunan
Kelengkapan Masif, Bagian Bangunan
Kelengkapan Berkotak , dan Bagian
Bangunan Kelengkapan Rangka )
2.5.5. Hubungan dan Sambungan
Membangun tempat tinggal selalu merupakan usaha merangkai, Menyambung,
menghubungkan bahan, ruang dan sebagainya. Dengan kata lain sambungan biasanya ita
artikan sebagain suatu sambungan mekanik seperti misalnya dua balok kayu yang ditarik
sehingga hubungannya erat dan kuat.
Hubungan-hubungan tersebut hanya dapat dilakukan jika terdapat elemen dan bagian-
bagian yang cocok dan tersedia, seperti bahan, bentuk dan lain-lain. Menurut bentuknya
hubungan-hubungan tersebut dapat bedakan atas :
1. Elemen atau kelompok elemen yang sama
2. Elemen atau kelompok elemen yang berbeda
3. Elemen atau kelompok elemen yang sama dan yang berbeda
4. Elemen atau kelompok elemen yang jalin-menjalin
Frank Loyd Wright (8 Juni 1867-9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal dari
awal 1900-an. Rumahnya dikenal dengan julukan Robbie House yang labirin ruang tersebut
dan geometris jendela kaca patri. Informasi yang dapat diperoleh dalam buku The Wright 3
karya Blue Balliet. Frank Lloyd Wright memegang jimat tertentu dalam bentuk nefrit ikan
Jepang.
Frank Lioyd Wright kemudin mencoba memperkuat penggunaan alam dan struktur
biologiknya sebagai contoh dalam bidang teknik atau kontruksi, akan tetapi idenya tidak
diterima oleh masyarakat pada waktu itu dan dia gagal.
43
Gambar 24 ()
Hubungan dan sambungan dimengerti juga sebagai arsitektur organik. Itu berarti bahwa
arsitektur dengan alam terdapat suatu hubungan sebagai mana dikemukakan oleh Prof. Ir.
Sidharta pada makalahnya Pengertian Arsitektur Organik.
Bidang-bidang atau garis-garis horizontal pada suatu bangunan yang sejajar pada
permukaan tanah memberikan kesan bahwa bangunan tersebut dekat atau serasi dengan tanah
(bumi), bahwa bangunan itu milik dari bumi. Menurut Frank Lioyd Wright garis horizontal
merupakan garis arsitektur yang paling utama. Hal ini bukan karena ia terpengaruh oleh
garis-garis horizontal yang dominan pada rumah jepang tradisional yang pernah dilihatnya
selama kunjungannya ke jepang, tetapi karena ia merasa ikatan yang erat antar alam dan
arsitektur. Arsitektur horizontal lebih memberi kesan keserasian dengan alam menunjukan
kecintaan manusia dengan alam.
1. Pengalaman dasar visual ialah benar dan salah. Pembagian garis, bidang atau benda
menghasilkan bukan kebenaran saja melainkan perasaan apa yang dituju, yang indah, yang
harmonis dan sebagainya. Kepandaian menilai ukuran dan proporsi yang baik dan yang
44
kurang baik merupakan sesuatu yang sangat rumit, akan tetapi proporsi tentunya merupakan
suatu matematika yang berdasar pada ilmu alam biologis.
Dasar proporsi ialah perbandingan 1:1, dasar simetri yang terkenal
Dasar proporsi lain yang perlu dibicarakan adalah potongan kencana yang
menentukan perbandingan jarak pada manusia : telapak kaki-pusat-puncak kepala atau
dengan kata lain perbandingan panjangnya suatu garis pendek m (minor) terhadap suatu garis
panjang M (major) menjadi = garis M terhadap jumlah garis m + garis M.
45
Gambar 25 (Proporsi Ukuran Manusia dengan Bidang )
Proporsi/mandala yang penting terutama di Indonesia ialah garis yang dibagi tiga dengan
hasil persegi yang dibagi Sembilan persegi kecil. Proporsi/mandala ini menghindari simetri
dan membentuk suatu asimetri, suatu rumus yang menciptakan bagian secara fisik dan psikis.
Dasarnya ialah suatu system perencanaa yang disebut Vastu Purusha Mandala Suci dengan
berpangkal kepada sikap badan manusia yang sedang bertapa, lambing penerbitan keadaan
yang kacau (setiap kotak disebut pada dan bentuk denah akhir disebut Vimana), suatu
symbol kosmis yang diterapkan dahulu dalam perencanaan kota maupun bengunan rumah.
Urutan pekerjaan bangunan ditentukan oleh ulama agama Hindu, yang mempunyai kewajiban
atas kesatuan bangunan manusia dengan makrokosmos atau alam semesta. Contoh-contoh
berikut terdapat di pulau Bali :
46
Vastu Purusha ialah roh ruang yang dengan wajahnya menghadap kebawah melindungi lahan
bangunan.
47
Bentuk kita artikan sebagai ruang oleh Karena hubungan antara berbentuk dan ruang
jalin menjalin ruang dan massa bangunan, baru dapat digunakan jikalau mengandung
beberapa sifat. Arsitektur membatasi ruang dari lingkugan alam yang belum digunakan
dengan massa yang belum bentuk, sepeti yang telah dibicarakan pada bab 4.2 mengenai
peradaban dan kebudayaan, pengaruh agama atas arsitektur. Jikalau ruang tercipta oleh massa
bangunan dan bentuknya, maka tekstur, warna dan cahaya menentukan suasana, rasa senang,
kebahagiaan dan sebagainya.
48
struktur jiwa penghuninya dari ruang dalam yang ia tempa
Arsitektur biologik terangkai dan tersusun oleh bentuk, bahan bangunan dan
karakternya masing-masing dengan keterbukaan atau ketersembunyian radiasinya,
ketenangan, undangan, gerakan dan sebagainya. Pertimbangan mengenai isi dan bentuk
bangunan penting sekali di bidang arsitektur. Penerapan pengetahuan tersebut dapat memacu
perkembangan atau tindakan penghuni. Memang mau tidak mau sering terjadi akibat samping
yang negatif khususnya pda pembangunan perumahan sederhana yang sering kurang
49
mendapat perhatian serius pada perencanaannya. Harus kita perhatikan bahwa ruang dan
bentuk mempunyai sifat berlawanan yang kuat antara sisi dalam dan luarnya.
Pengertian dasar: Salah satu segi yang mendukung perencanaan dan perancangan
arsitektur sebagai suatu keseluruhan, yang menitik beratkan pada pewadahan spatial yang
dibutuhkan arsitektur, sesuai dengan tujuan kegunaannya bagi manusia.
Pengertian yang lebih khusus: Segala sesuatu yang berupa keadaan, wujud dan sifat
dari yang ada dan berinteraksi dengan bangunan dalam konteks arsitektur secara utuh.
Lingkungan dalam kaitan ini berari environment sebagai tafsiran dari keadaan/sifat sekitar.
Istilah lingkungan berhubungan erat dengan keinsafan manusia terhadap lingkungan
yang pada waktu sekarang sudah berubah sama sekali. Keinsafan terhadap lingkungan berarti
pengetahuan atau pengertian tentang ancaman atas lingkungan alam sebagai dasar kehidupan
manusia, dihubungkan dengan kesedian untuk mengusahakan tindakan perbaikan.
Pengetahuan / pengertian keinsafan masyarakay terhadap lingkungannya akan mempengaruhi
realisasi tujuan pada politik lingkungan. Semakin besar keinsafam terhadap lingkungan,
makin mudah juga bagi masyarakat untuk mengubah atau berfikir kembali tentang kebiasaan
kebiasaan mereka yang kurang sehat terhadap lingkungannya.
50
Manusia
Arsitektu Lingkung
r an
Segala sesuatu yang berupa keadaan, wujud dan sifat dari yang ada dan berinteraksi
dengan bangunan dalam konteks arsitektur secara utuh. Lingkungan dalam kaitan ini berari
environment sebagai tafsiran dari keadaan/sifat sekitar.
Salah satu segi yang mendukung perencanaan dan perancangan arsitektur sebagai
suatu keseluruhan,yang menitik beratkan pada pewadahan spatial yang dibutuhkan
arsitektur, sesuai dengan tujuan kegunaannya bagi manusia.
Oleh Hariadi dalam buku Arsitektur Lingkungan dan Perilaku dijelaskan bahwa
konsepsi mengenai ruang dikembangkan melalui beberapa pendekatan yang berbeda dan
selalu mengalami perkembangan. Dimana terdapat tiga pendekatan yaitu 1). Pendekatan
ekologis; 2). Pendekatan ekonomi dan fungsional; dan 3). Pendekatan sosial-politik.
Pendekatan ekologis menekankan pada tinjauan ruang -ruang sebagai satu kesatuan
ekosistem, dan melihat komponen-komponen ruang saling terkait dan berpengaruh secara
mekanistis. Oleh karena hubungan yang mekanistis, sistem ruang dapat dimodelkan secara
matematis, terutama pengaruh satu komponen terhadap komponen lainnya. Pendekatan ini
sangat efektif untuk mengkaji dampak suatu kegiatan pembangunan secara ekologis, tetapi
cenderung mengesampingkan dimensi-dimensi sosial, ekonomi dan politis dari ruang.
51
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan diciptakan oleh Tuhan.
Contoh nya : pegunungan, sungai, danau, pantai, laut, dll. Sifat, cara pemulihan dan
pengeloaan atas tanah serta bagunan baik pemerintah maupun masyarakat, ikut menjadi
faktor penentu dalam pembangunan pemukiman maupun kelangsungan kehidupan manusia
sehari-hari. Ada pun ketentuan dan peraturan ini mempunyai kaitan erat dengan pelestarian
dan pembentukan lingkungan alam, dalam pembangunan pemukiman maupun kelangsungan
kehidupan manusia.
Lingkungan alam terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah
segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Sifat, cara pemilihan dan pengelolaan atas tanah serta bangunan baik oleh pemerintah
maupun masyarakat, ikut menjadi factor penentu dalam pembangunan pemukiman maupun
kelangsungan kehidupan manusia sehari hari.
Adanya ketentuan ketentuan dan peraturan peratuaran ini kaitan erat dengan
pelestarian dan pembentukan lingkungan alam.
Sheila Daar dari John Muir Institute di Berkeley, California dalam makalahnya yang
berjudul Oekologische Landschaftsgestaltung (lingkungan alam ekologis ) dalam buku Fur
eine andere Architektur (arsitektur yang alterntif) Frankfurt 1981 mengemukan sebagai
berikut:
Beberpa butir yang perlu kita sadari dalam pembentukan lingkungan alam adalah sebagai
berikut:
Ribuan tahun diperlukan cuaca untuk menyediakan tanah lahan dari batu atau produk
gunu ng api. Tanah humus merupakan kombinasi luar biasa dari mineral, bahan
organis, persenyawaan air/ udara, dan sebagainya yang mendukung jaringan tumbuh
tumbbuhan dan binatanang. Masyarakat tanah, tumbuh tumbuhan akan kuat terhadap
perubahan sughu, cuaca, curah hujan, penyakit dan sterusnya.
Air hujan dan air tanah merupakan sumber daya utam bagi tumbuh tumbuhan
setempat. Peredaran air yang diputuskan oleh manusia seharusnya ditutup lagi pada
tempat yang sama.
Perencanaan yang mempergunakan sumber alam yang terbatas, terutama dalam
bentuk kmia,/sintetis, seharusnya dihindarkan. Di samping tumbuh tumbuhan yang
52
akan lebih kuat dan tahan, jaringan alam tidak terkena. Di eropa sekarang sekitar 30%
sapamai dengan 60% dari luas seluruh hutannya sedang sakit dan mungkin akan mati
oleh karena pengotoran udar.
Binatang dan tumbu tumbuhan biasanya menyesuaikan diri dengan lingkungan alam
setempat. Oleh perubahan lingkungan lam misalnyna mono-penanamn, pembangunan,
gedung dan jalan jalan oleh manusia, lingkungan alam tersebut dirusak
Penananaman dan tumbuh tumbuhan merupakan sumber utam makanan manusia dan
sebagai penyediaan udara murni. Kemudian juga peredaran air sebagia peredaran
suara. Penyakit hutan di eropa mem perlihatkan pentingnya perencanaan yang
menghemat energy dan sumber alam yang ekologis maupun biologis, sesuai dengan
dasar kemanusiaan stempat.
Orang barat telah merusak sebagian besar alam sekitarnya dan bahayanya sekarang ialah
bahwa Negara Negara yang sedang brkembang akan dirusak juga oleh industry dan oleh
penggunaan sumber ala tanpa tanggung jawab, seperti misalnya terjadi di Pulau Bali di
panatai Kuta pada bulan februari 1984, yakni kematian ribuan ikan yang terhempas ke pantai.
Juga tumbuh tumbuhan dari dasar laut tercabut oleh gelombang laut dan kemudian setiap hari
terhempas ke pantai, sehingga harus dibersihkan setiap hari.
53
terjadi alih fungsi lahan dari hutan lindung menjadi permukiman, sehingga daerah diatas akan
mengirimkan limpasan sedangkan daerah hilir. Karena daerah hilir juga mengalami
perubahan penggunaan lahan, dari kebun menjadi industry maupun permukiman untuk
kegiatan ekonomi, sehingga daerah resapan air semakin sedikit. Potensi banjir juga semakin
besar. Kekeringan juga mungkin dapat terjadi akibat pembangunan, dengan penggunaan
airtanah yang berlebihan karena pembangunan besar-besaran maka persediaan airtanah
semakin sedikit, sementara air hujan yang masuk kedalam tanah lebih lambat dari air yang
digunakan/dipompa.
Ambrolnya jalan RE martadinata tersebut merupakan contoh dari ketidak pedulian arsitek
terhadap lingkungan sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau (tempat
penanaman pohon bakau) dijadikan jalan raya. yang mengejutkan lagi seharusnya di pinggir-
pinggir jalanan ditanami pohon bakau agar tidak terjadi abrasi terhadap tanah tapi ini tidak
ada.
54
55
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang segaja dibentuk atau dibuat manusia
untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, lingkungan ini ada yang berdampingan
dengan lingkungan alam.
Contoh lingkungan buatan:
a. Bandara
b. Perkantoran.
c. jalan.
d. permukiman penduduk.
Pelanggaran manusia terhadap alam sekitar seharusnya makin lama makin berkurang
demi keselamatan manusia di seluruh dunia. Kaitan Arsitektur dengan Kebutuhan Manusia:
Kebutuhan akan subsistensi, merupakan kebutuhan setiap orang untuk mempertahankan
eksistensinya dan individualitasnya baik pada tatanan fisik maupun psikis. Kebutuhan akan
perkembangan atau pertumbuhan, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensialitasnya.
56
Melalui konsep arsitektur biologis, para arsitek diajak memahami rumah sebagai
sebuah bangunan organis, untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
Material yang di maksud secara ekologi adalah material yang ramah lingkungan, dan
mudah di dapat, sebenarnya tidak larangan jika harus menggunakan bahan bahan modern
yang ada, hanya saja volume penggunaan yang harus ada kesepakatan, di samping bahan
konvensional secara umum dan moderen , material Ekologis secara spisifikasi dapat kita
bedakan sebagai berikut:
Pondasi, dapat menggunakan material : batu kali, batu gunung, kayu / bamboo
sebagai pasak bumi
Dinding, dapat menggunakan bahan bamboo, batu bata, kayu, tanah liat,bahan daur
ulang darikertas
Jendela, dapat menggunakan kayu, bamboo, kertas, ( secara teknis dapat kita gunakan
sebagai tiraiatap, dapat menggunakan daun daunan, bamboo,kayu, dan
lainnyaPenggunaan sumber alam yang terbatas harus diganti dengan mudah
(recycling) atau bahan yang dapat ditanam atau dibudidayakan kembali (regeneratif).
Inilah bahan-bahan biologik.
Tentu saja kebebasan dalam seni bangunan akan terbatas tetapi pasti dapat diganti daya
kreatif manusia yang tidak terbatas, yang merupakan satu-satunya sumber yang dapat
diperbanyak penggunaannya.
57
Pengertian Sosial
Dalam usaha beradaptasi dengan lingkungannya, manusia bekerjasama dengan
sesamanya. akan tetapi kerjasama itu hanya akan berjalan baik di dalam tertib sosial budaya
serta didalam wadah organisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan produk sosial budaya,
sekaligus merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan. Di dalam organisasi
sosial manusia hidup berkelompok dan mengembangkan norma sosial yang meliputi
kehidupan normatif, status, kelompok asosiasi, dan institusi.
Hariadi dalam buku Arsitektur Lingkungan dan Perilaku menjelaskan bahwa beberapa
isu tata ruang yang penting meliputi: 1). Kecenderungan mekanisme pasar bebas dalam
pemanfaatan ruang; 2). Proses akumulasi penguasaan lahan yang cenderung tak terkendali;
3). Proses marginalisasi sekelompok masyarakat karena perubahan dan akumulasi
penguasaan lahan; 4). Memudarnya nilai-nilai kultur dan sistem tradisi dalam pemanfaatan
ruang.
58
Menurut Widley dan Scheidt (1980), dalam Weisman,(1981) kualitas hubungan antara
perilaku manusia dan lingkungan dapat dilihat dari elemenelemen atribut lingkungan, yaitu:
Kenyamanan adalah keadaan lingkungan yang memberikan rasa yang sesuai dengan
panca indera.
Aktivitas adalah perasaan adanya intensitas pada perilaku yang terusmenerus terjadi
dalam suatu lingkungan.
Kesesakan adalah perasaan tingkat kepadatan di dalam suatu lingkungan, kesesakan
adalah respon subjektif terhadap ruang yang sesak sedangkan kepadatan adalah
kendala keruangan.
Aksesibilitas adalah kemudahan bergerak melalui dan menggunakan lingkungan,
sehingga sirkulasi menjadi lancar dan tidak menyulitkan. Kemudahan bergerak yang
dimaksud adalah berkaitan dengan sirkulasi jalan dan visual.
Keamanan adalah rasa aman terhadap berbagai gangguan dari dalam maupun luar diri
seseorang.
59
Gambar 35 (Tuntutan atas Lingkungan Sosial
)
Lingkungan Ekonomi
Dalam arsitektur, konteks investasi bidang sosial, lingkungan dan ekonomi porsinya
sama penting, tergantung fungsi bangunannya. Bila fungsi bangunan sosial (misalnya Bale
Banjar) tentunya dalam perencanaannya pertimbangan-pertimbangan benefit sosial lebih
60
menonjol daripada pertimbangan ekonomi. Namun begitu konsep investasi lebih dominan
dalam konteks ekonomi dan bisnis. Selain karena paradigma pembangunan lebih ke arah
model pertumbuhan/keuntungan ekonomi dan profit, bangunan fisikpun pada dasarnya dibuat
dengan biaya (cost) yang harus diperhitungkan ekonomisasinya. Juga dalam realitasnya
pembangunan fisik dominan bangunan dengan fungsi ekonomi, yang harus diperhitungkan
pengembalian modal investasinya, seperti bangunan komersial pertokoan, perkantoran,
pendidikan, restoran, perhotelan, real estate dan sebagainya.
Dalam konteks arsitektur dan bangunan, investasi ekonomi dilihat sebagai investasi
modal (capital invesment) yaitu modal guna merancang dan membangun arsitekturnya, dan ia
mendapat posisi dan peran penting dalam perancangan arsitektur. Sekalipun dalam investasi
ekonomi subyek bahasannya lebih pada pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan bisnis, dan
ia ada pada disiplin ilmu lain, namun dalam konteks arsitektur sang arsitek dituntut
memahami prinsip-prinsip investasi dalam bidang bangunan, arsitek yang berwawasan
ekonomi bangunan.
Menurut gambar diatas terdapat pertentangan social dan ekonomi dari sebuah
pembangunan, karena dari sikap social dimasyarakat menginkan sesuatu yang murah cepat
61
tapi berkualitas baik. Pertentangan tersebut diatas di bidang pembangunan biologik tidak
begitu besar oleh karena biasanya bahan bangunan yang dapat kembali, bahan bangunan yang
dapat digunakan kembali dan bahan bangunan alam yang disediakan secara industrial
menjadi bahan yang agak murah harganya.
Akan tetapi dalam hal ekonomi perlu juga dibicarakn soal harga tanah. Sayangnya
tanah telah merupakan bahan perdagangan walaupun sebenarnya merupakan sumber alam
untuk pertumbuhan bahan makanan seperti padi dan sebagainya. Maka dalam hal ini,
seharusnya diperhitungkankan kehilangan sekitar 4 ons beras setiap meter persegi yang
tertutup oleh bangunan dan halaman yang direncanakan. Atau dengan kata lain: setiap
gedung, halaman atau jalan yang baru mamakan masa depan seorang manusia di Pulau Jawa.
Perhatian pada persoalan ini mendorong arsitek dan para perencana untuk membangun pada
lereng gunung dan sebagainya sehingga tanah yang subur dan agak datar dapat digunakan
untuk menanam bahan-bahan makanan.
62
arsitektur biologis maka lebih baiklah penggolongan bahan bangunan dilakukan menurut
penggunaan bahan mentah seperti berikut:
- Bahan bangunan buatan yang dapat digunakan lagi (recycling) ialah bahan bangunan
yang terdapat sebagai limbah, potongan, sampah, ampas dan sebagainya dari industri,
perusahaan dan sebagainya atau seperti bahan bungkusan dan sebagainya, misalnya
botol, kaleng, mobil bekas, ban mobil bekas, serbuk kayu, potongan bahan sintetis,
seng atau bermacam-macam kain. Oleh karena itu tujuan pembangunan biologis
akhirnya berarti memanfaatkan bahan-bahan tersebut sehingga potongan, sampah,
ampas dan sebagainya diatas tidak akan terdapat lagi di dalam masyarakat yang hidup
seimbang dengan lingkungan alamnya, maka dalam rangka hal tersebut tidak akan di
bicarakan lagi.
- Bahan bangunan alam yang disediakan secara industrial, ialah misalnya batu buatan
(batu merah) dan genting (genting flam dan genting pres) yang dibakar sebagai bahan
bangunan tertua yang diciptakan manusia. Bahan mentahnya yakni tanah liat/lempung
terdapat dimana saja (lokal). Pembuatan batu merah dan genting sebagai hasil home
industry yang biasanya dilakukan rakyat di desa-desa setempat dalam Pengertian
bangunan biologis sangat dibutuhkan.
Bahan bangunan alam lain yang disediakan secara industial ialah juga batu buatan
yang tidak dibakar (batako) yang juga dapat disediakan pada tempat bangunan
63
sebagai hasil industri setempat. Sebagai bahan lepa disini dapat digolongkan semen
merah dan kapur tonor, kapur padam, kapur udara dan sebagainya.
- Bahan bangunan logam, kaca, plastic/sintetis, ialah bahan bangunan yang tentunya
tidak dapat dinamakan biologis. Akan tetapi kita harus mengetahui dan mengakui
bahwa alam membangun pemukiman timbul kebutuhan akan bahan logam seperti
misalnya alat sambungan baja, strip seng, paku, baut dan sebagainya. Dengan keadaan
iklim di Indonesia, misalnya kaca sebagai bahan bangunan sekitar 90% dapat
diabaikan, seperti juga bahan-bahan plastik/sintetis. Bahan bangunan plastic/sintetis
membutuhkan bahan mentah sumber alam fosil (bekas binatang dan tumbuhan zaman
dulu yang sudah menjadi minyak bumi, arang atau gas)
Bahan bangunan kaca maupun plastik/sintetik atau logam memerlukan energi banyak
sekali pada produksinya. Oleh karena itu, maka bahan-bahan tersebut tidak akan
dibicarakan lagi.
Sebagai bahan lepa di sini dapat digolongkan semen Portland, kapur hidraulis dan
sebagainya.
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap gempa bumi yang
cukup tinggi, hal ini disebabkan karena wilayah kepulauan Indonesia berada diantara empat
system tektinik yang aktif. Yaitu tapal batas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia,
lempeng Filipina dan lempeng pasifik. Saat gempa bumi, bangunan mengalami gerakan
vertical dan horizontal. Struktur umumnya jarang sekali runtuh akibat gaya gempa vertical
sebaliknya gaya gempa horizontal menyerang titik-titik lemah pada struktur yang
kekuatannya tidak memadai.
Struktur umumnya akan mampu bertahan terhadap deformasi yang besar dengan
menyerap energy melalui deformasi elastis jika memiliki kemampuan berubah bentuk
(berdeformasi). Berdasarkan karakteristik ini dapat di simpulkan bahwa hal utama dalam
perancangan struktur tahan gempa adalah struktur harus kuat dan mampu merubah bentuk.
Material kayu merupakan material bangunan yang mampu berubah bentuk (deformasi) jika
terjadi gempa bumi dan material kayu mampu bertahan sampai ratusan tahun.
64
Bukan hanya Indonesia yang menggunakan material kayu sebagai struktur bangunan, di
seluruh belahan dunia juga menggunakan kayu sebagai struktur. Perumahan Amerika Utara
hampir identik dengan kayu kontruksi rangka.
Energi ringan dan tinggi kemampuan kayu menyerap system cukup kuat untuk menahan efek
gempa bumi. Kayu memiliki kekuatan yang tinggi terhadap rasio berat, oleh karena itu
bangunan kayu cendrung lebih ringan dari jenis bangunan lain.
Berbeda dengan material yang bersifat kaku seperti beton. Apabila ada gaya gempa
horizontal maka beton akan retak dan pecah karena sifat material yang kaku dan tidak
fleksibel.
b) Bambu
65
Bambu tentunya bukan material yang asing disekitar kita. Dalam perjalanannya,
bambu sudah mengalami fase naik turun dalam pamornya. Sebelumnya, bambu pernah
identik sebagai bahan material bangunan bagi masyarakat kalangan bawah. Namun sekarang
bambu sudah dipergunakan secara menonjol di segala jenis arsitektur dan membuat nilai
bambu menjadi tinggi. Dari bangunan rumah sampai ke bangunan publik, bambu sudah
banyak diekpos sebagai material utama atau setidaknya sebagai aksen dari bangunan-
bangunan arsitektural
Arsitektur Bambu Kuno
Pada waktu lampau, bambu tidak dikenal sebagai material bangunan bermutu tinggi.
Didaerah yang banyak menggunakan material bambu seperti cina dan india, bambu
dipergunakan oleh masyarakat kelas bawah sebagai material bangunan utama untuk
bangunan rumah. Namun setelah diketahui bahwa bambu adalah material yang mudah
dikembangkan dan memiliki harga yang terjangkau, bambu mulai dipergunakan secara
umum di Eropa Barat dan Amerika.
Karakteristik Bambu
Bambu merupakan tumbuhan non kayu dengan pertumbuhan paling cepat di dunia.
bambu diklasifikasikan sebagai golongan rerumputan, bahkan dijuluki sebagai rumput
raksasa. Kendati demikian, bambu memliki kekuatan yang luar biasa sebagai material alam
yang hidup. Material ramah lingkungan ini memiliki kualitas yang relative sama dengan
kebanyakan kontruksi kayu, baja, dan besi, namun dengan emisi karbon yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan ketiga material tersebut. bambu merupakan material bangunan
yang unik karena kaku dan padat. Meskipun kaku, bambu merupakan material yang fleksibel
karena dapat dibengkokkan sesuai keperluan. Daya rentang bambu berbanding lurus dengan
usia bambu: kekuatan seratnya semakin kuat seiring dengan semakin tua usia bambu.
66
Sumber Daya Terbarukan
Berbeda dengan kayu yang membutuhkan waktu antara dua puluh sampai dengan enam
puluh tahun untuk siap dipanen, bambu hanya memerlukan waktu yang terbilang singkat
untuk beregenerasi. Sementara itu, spesies-spesies bambu pada umumnya dipergunakan
sebagai material bangunan dapat dipanen dalam jangka waktu tiga sampai enam tahun
saja. Bambu menjadi sumber daya terbarukan yang paling efisien mengingat bahwa kayu
sebagai material bangunan pada umumnya semakin langka untuk didapatkan.
Bambu merupakan sumber daya alam yang perlu digencarkan pemeliharaan serta
penggunaannya karena bambu dapat mengurangi efek dari pemanasan global. Bambu
lebih mampu menyerap karbon dioksida daripada tumbuhan berkayu, selain itu juga
karena regenerasinya yang cepat.
67
yang baik di pasaran, sistem pemasangan yang sedikit rumit, dan umur yang relatif
pendek (untuk bahan atap rumbia).
Photo courtesy of
https://en.wikipedia.org/wiki/Taos_Pueblo )
Tanah yang tediri dari batu-batu yang hancur berupa pasir atau geluh dan bahan
organic yang membusuk. Dalam keadaan netral tanah terbabas dari akar-akar dan
sebagainya. Sedangkan tanah liat terdiri atas gauh. Pasir dari tanah payau.yang tidak
banyaknya tetapi rata tercampur.
b) Batu alam
68
Variasi BatuGambar
Alam 42 (Contoh Batu Alam )
Photo courtesy of https://google.com/ Batu
alam
seperti batu alam yang lain, tercipta dan terkandung dalam suatu peredaran alam yang
tertutup.
69
Seharusnya kini manusia harus memiliki tujuan ke arah psikologi dan ekologi dalam
membangun, tidak hanya melihat dari segi teknik dan ekonominya saja, lebih memerhatikan
alam sekitar demi kelestarian alam dan kelangsungan hidup manusia yang lebih baik
Begitu juga dengan bahan bangunan serta konstruksinya tak luput juga mulai dari sistem
perencanaannya, mulai dari ide sampat ke bentuk bangunannya
Manusia biasanya memilih pakaian yang sederhana dipakai dan cocok ngan keadaan
dan iklim setempat. Di dalam bidang bangun-membang berlaku hal yang sama. Arsitektur
yang cocok dengan penghuni dan sesuai dengan iklim setempat ialah arsitektur biologik.
Kualitas bangunan mencerminkan kualitas kehidupan manusia. Pengalaman ini berkembang
atas dan berdasar pada kebutuhan esensial manusia yang murni dan bukan pada kebutuhan
buatan oleh misalnya reklame, politik atau masyarakat yang kurang jujur pada lingkungan
setempat.
Pada pemikiran perencanaan, selalu kita perhatikan juga konstruksi yang sesuai
dengan tempat bangunan seport diungkapkan pada buku: Panen und Bauen in
Enrwicklungslandern(Perencanaan dan pembangunan di negara-negara berkembang) sebagai
berikut
70
Pembangunan secara tradisional(dan informal) dengan teknologi sederhana seimbang
dengan pengalaman dan kepandaian tukang-tukang setem- pat. Bahan bangunan lokal
biasanya juga sederhana dan selaras dengan tuntutan arsitektur biologik. Penghuni dapat
diajak berpartisipasi, bergo. tong royong dalam perencanaan dan pembangunan karena
mereka mengerti, mempengaruhi dan menciptakan dasar-dasar kehidupan mereka
Pembangunan modern biasanya tergantung pada peralatan dan bahan ba- ngunan
berteknologi lebih tinggi, seperti beton, seng, asbes-semen dan se- bagainya yang
membutuhkan tukang-tukang yang berpengalaman khusus.
71
Gambar 45 (Pembangunan dengan
Teknologi )
Hal-hal tersebut di atas bukan berarti bahwa semua teknologi dan penge- tahuan yang
baru juga jadi jelek dibandingkan dengan pengalaman tredisio- peribahasa suku Basuto dari
Afrika Sela nai, melainkan perlu tan: Kalau anda mau membuang pengalaman dan
kebiasaan lama, carilah sebelumnya pengganti yang sepadan!
Bahan bangunan dan konstruksi bangunan adalah dua unsur pembentuk bangunan.
Akan tetapi bentuk bangunan pun ditentukan pula oleh fungsi nya, menurut kebutuhan dasar
penghuninya dan cara membangunnya, yaitu cara membatasi ruang tersebut secara
konstruktif dengan lantai, din ding, susunan atap dan sebagainya.
72
Bentuk bangunan ditentukan oleh rangkaian bahan bangunan. Oleh karena bahan
bangunan merupakan dasar bentuk bangunan, maka rahan-bahan tersebut dipersiapkan
secara baik agar bangunan menampilkan bentuk yang baik sesuai dengan fungsinya.
Batu alam dan batu merah berfaedah bagi pengaliran tekanan pelat larta konstruksi
dinding dan kolom, busur dan kubah. Menurut tegangan dan kualitas permukaannya, batu
alam dan batu merah tersebut bisa tahan lama. Tanah, tanah liat dan lempung sebagai bahan
bangunan dinding tanah padat(pise) atau sebagai batu tanah(adobe) berfaedah bagi dinding
yang terlindung oleh atap sengkuaplluivel yang cukup luas dan dengan jendela jendela yang
ukurannya kecil dan sedikit jumlahnya. Kayu dan bambu sebagai bahan bangunan dalam
bentuk bulat atau balok berfaedah bagi konstruksi yang menerima beban tegangan lentur,
gaya tekuk atau gaya tarik. Bahan bangunan ini cocok sebagai balok dukung, konstruksi
loteng. tiang dan konstruksi atap. Contohnya bentuk atap rumah tardisional bali pada jaman
dulu yang jauh lebih curam dari jaman sekarang karena pada zaman dulu belum ada genteng
seperti sekarang yang bias lama terhadap kedap air, sehingga pada zaman dahulu lebih
memanfaatkan alam sekitar sebagai bahan bangunan
73
Sedangkan dari segi ekonomi bahan bangunan juga mempengaruhinya jika kita
menggunakan bahan dari alam dibandingkan dari pabrik atau buatan manusia akan lebih
hemat. Namun dari segi kekuatan dan tahan lam kita ketahui jika sesuatu yang bersal dari
alam akan kembali lagi ke alam (hancur) sedangkan buatan pabrik sudah diperhitungkan dari
segi kekuatan dan tahan lamanya contoh konstruksi rumah:
Cara membangun dan konstruksi bangunan kita bedakan bagaimana konstruksi bangunan
yang membentuk suatu ruang atas:
Atas dasar pengetahuan tentang bahan bangunan tersebut di atas, tercipta bentuk bangunan
yang berkaitan dengan sejarah arsitektur.
74
Perencanaan arsitektur biologik dengan bahan bangunan biologik merupakan suatu
lintas ilmu yang melibatkan antara lain insinyur, ahli bangunan dan pemberi tugas(bouwheer
Kerja sama yang baik antara mereka yang terlibat akan memungkinkan optimalisasi dalam
perencanaan.
Yang penting pada prinsip ini ialah ide sebagai dasar perencanaan meskipun terdapat
kesulitan kesulitan, misalnya bahan bangunan, letak site, iklim, keuangan dan sebagainya.
Pengetahuan ini penting sekali di dalam bidang perumahan yang akan menyediakan ruang
baru ke arah kehidupan d dan pemukiman bersama secara keseluruhan termasuk alam
sekitarnya.
Bagian konsep biasanya dibagi atas tiga bidang, yaitu: bidang lingkungan, bidang
struktur bangunan dan bidang fungsi/hubungan seperti terlihat gambarlskema berikut.
Masing-masing bidang terdiri atas:
75
Bidang struktur bangunan: pembentuk ruang, konsep denah menurut kebutuhan
ruang, bahan bangunan. konstruksi bangunan, bangunan, bentuk dan kemungkinan
peluasan bangunan. Yang penting dan baru sebagai tuntutan arsitektur biologik ialah
alur berikut: dalam kontras dengan arsitektur teknik yang beralur sebaliknya: Bentuk
memastikan konstruksi bangunan dan konstruksi membutuhkan bahan bangunan
tertentu.
Bidang fungsilhubungan; yaitu hubungan antara bagian umum dan bagian pribadi
dengan antara ruang-ruang, fungsi ruang-ruang di dalam denah, perbandingan
ukuran ukuran ruang, hubungan antara bangunan dengan lingkungan alam sekitarnya
dan sebagainya.
Tentu saja masing-masing bidang tidak dapat diperhatikan satu per satu. melainkan
hubungannya satu dengan yang lain menjadi erat dan intensif se- perti telah kita lihat di atas
dan pada gambar/skema di halaman
Dengan perhatian pada bahan bangunan biologis, tentunya bentuk bangunan 'modern' a
berubah. Pada arsitektur biologik tugas perencanaan tidak lagi bertolak dari rencana ke
konstruksi dan akhirnya ke bahan ba- ngunan, melainkan bahan bangunan menentukan
konstruksi yang optimal dan konstruksi mempengaruhi bentuk tersebut di atas. Jikalau kita
mem- perhatikan bangunan-bangunan tradisional maka perubahan tidak diperlu- kan oleh
karena sudah terjadi arsitektur biologis. Sering kali bahan bangun. an modern dinilai pada
kualitas mutunya yang kurang baik dibandingkan dengan bahan bangunan
tradisional/biologik.
Perencanaan dilakukan di atas tanah. Jikalau kita merencanakan suatu ruang, maka
contoh lantai selalu menjadi tanah, permukaan bumi. Bangun- an tersebut berhubungan erat
76
dengan tanah dan penghuninya merasa ber hubungan dengan tanah. Struktur pembangunan
dipilih menurut contoh alam di sekitarnya: kolom seperti pohon dan sebagainya. Perhatian
atas bahan bangunan biologik dan konstruksi konstruksi yang meniru alam sekitar harus
berdasarkan perencanaan yang baik. seorang arsitek beserta fantasinya adalah sesuatu yang
menakjubkan. yang harus selalu diperkembangkan walaupun hasilnya selalu merupakan
suatu rahasia.
Kita semua adalah hasil sejarah dan kehidupan kita berakar dalam sejarah dan
kebudayaan kita. Bagaimana kita bisa berhasil mengatasi masa lalu bila kita sendiri
membawa serta sejarah. Tinggallah satu arah saja, yaitu pikiran yang tidak merusak ikatan
pada sejarah tersebut, sekaligus memperkembangkan budi kita membentuk
pengetahuan/pengalaman baru kesadaran berakal sejarah).
Bentuk perkampungan tradisional kuno dari Bali, Jawa, Sumatra atau pulau lainnya
di Indonesia, mencerminkan suatu cara kehidupan harmonis. asli, ritmis dan dinamis yvng
tidak terdapat lagi pada perkampungan baru, walaupun cara hidup kuno ini sering tidak dapat
kita pahami lagi. Akan tetapi waktu lampau tidak dapat kita bangkitkan kembali.
Contohnya arsitektur tradisional bali memiliki makna dan filosofi perwujudan tatanan
nilai, aturan/ norma-norma dalam menata ruang antar bangunan yang berdasarkan manusia
sebagai dasar ukuran atau biasa disebut dengan human scale. Pada arsitektur tradisional Bali
terdapat filosofi yang sering digunakan sebagi pedoman dalam membangun, yaitu Tri Hita
Karana. Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kebahagian. Ketiga penyebab kebahagian
tersebut yaitu, pertama: hubungan harmonis manusia dengan manusia lainnya, kedua:
hubungan harmonis manusia dengan alam sekitar atau lingkungan dan yang ketiga: hubungan
harmonis manusia dengan tuhan yang maha esa. Dalam arsitektur tradisional bali juga
terdapat istilah Desa (wilayah/tempat), Kala (waktu) dan Patra (situasi/kondisi). Desa Kala
Patra menjadi salah satu pedoman dalam membangun rumah tradisional Bali, karena tidak
semua aturan-aturan dalam membangun rumah adat Bali dapat diterapkan sepenuhnya.
Rumah tradisional Bali idealnya dibangun pada lahan yang cukup luas dan datar, namun
77
terkadang hal tersebut sulit diterapkan pada lahan yang tidak cukup ideal, seperti daerah
pegunungan dengan lahan miring dan cuacanya yang dingin. Maka dari itu, konsep Desa
Kala Patra menjadi solusinya. Contohnya dapat ditemui pada daerah pegunungan di
Bali, bentuk rumahnya berbeda dengan yang di dataran rendah namun tetap memiliki makna
yang sama.
Rudolf Doernach lahir pada tahun 1929 di Stuttgart, Jerman Ba rat. Pelajaran arsitektur
dan biologi bangunan ditempuhnya di Jerman Barat dan di Amerika Serikat. la menjadi
pengajar di banyak Universitas di Eropa, Jepang dan Amerika Utara.
Dalam penyelidikan mengenai perumahan biologis ia terkenal sebagai pe- nyelidik dan
sastrawan. Buku-buku tentang persoalan arsitektur biologik dan sebagainya tercatat pada
daftar pustaka(bab 9.2). Pada tahun 197 ia mendapat hadiah atas penyelidikan dasar-dasar
biotektur di Bonn, Jerman Barat.
Sejak 20 tunun yang lalu ia bekerja bebas sebagai petani dan biotek(ahli biologi dan
arsitek) di Wildberg, Jerman Barat. Arsitektur hidup19)
78
Dewasa ini masyarakat menentukan cara pembangunan masa depan dan sebaliknya.
Akan tetapi, masyarakat macam apa yang akan muncul setelah masyarakat penggembala
pengembara pertanian-perindustrian ini? Masyarakat yang mempunyai banyak waktu
senggang yang hidup di kota, yang hanya diatur oleh produk-produk otomatis?
Cara pembangunan yang mana akan mengganti cara pembangunan masa sekarang?
Apakah perumahan biologis/alamiah akan berkembang menjadi Perumahan teknis otomatis?
Apakah perumahan desa dan kota akan menja- di suatu sistem seperti bangunan kotak yang
dibuat dari bahan bagian-bagiannya dapat dicopot, dan diganti baru; mudah dipindahkan
tahan bising dan tahan api?
Ahli biologi dan arsitek Rudolf Doernach kelahiran Stuttgart-Jerman, melihat ada
kecenderungan dan dorongan kuat, bahwa setiap negara di dunia kini berusahamembangun
permahan dan kota masa depan yang memperhatikan masalah penyelamatanlingkungan.
Pengotoran udara oleh industri dan kepadatan penduduk di perkotaan, sangatmenghantui
banyak negara di dunia. Arsitektur biologis adalah alternatif untukmemperingan kerusakan
lingkungan akibat kemajuan teknologi.
b) Peter schmid
Biografi: Peter Schmid lahir pada bulan September 1935 di Roma, Italia. la belajar
arsitektur di Wina, Austria dan studi prinsip-prinsip agama universal pada Swami
Yogeshwaranand Saraswati Maharaj di India. la terkenal dengan penyelesaian holistik dalam
bidang arsitektur biologik in- tegral dan sebagai sastrawan. Buku-buku tentang persoalan
arsitektur bio- logik integral dan sebagainya tercatat pada pustaka(bab 9.2.). Pada tahun
1957 mendapat hadiah emas Fuger di Wina, 1959 hadiah pertama dalam sayembara
internasional untuk tanda peringatan Dachau, Jerman Barat dan hadiah Holzmeister di
Austria. Prof. mag. arch. Peter Schmid sejak tahun 1972 menjadi profesor pada fa- kultas
arsitektur Universitas Teknik Eindhoven, Belanda.
79
rumah hunian maupun pendirian bangu nan monumental kadangkala mengandung dua sering
kali lebih masalah. utama yang saling bertentangan, yakni: kebutuhan atap sebagai
pelindung terhadap pengaruh-pengaruh luar dan keinginan manusiawi menciptakan bentuk
bangunan yang indah menurut nilai kesenia Arsitektur dan pembangunan berarti suatu proses
regional yang hasil nya terikat pada lingkungan setempat(lokal, dengan kekecualian
arsitektur bergerak seperti misalnya arsitektur berguling/beroda, arsitektur Yang berenang di
atas air dan arsitektur yang di masa kini aktual: arsitektur angkasa luar. Perwujudan rencana
rencana menjadi sebuah rumah sebagai semacam parkembangan terjadi antara sadar dan tidak
sadar. Hal yang sama terjadi dalam penggunaan umum lingkungan hidup sampai
transformasinya. Atas dasar kekurangan kualitatif pada penggunaan lingkungan hidup dapat
kita mengerti bahwa perkembangan paradigma baru akan kita butuhkan, Sedangkan dalam
kita membutuhkan peralatan, cara-cara serta syarat yang baru. Pada abad ke-20 ini dunia
dikuasai oleh isolasi pelbagai lingkungan masv\yarakat. Dengan pembagian dunia atas dunia
pertama, kedua, ketiga
Bentuk bangunan biologik mengaeu pada konsep jati diri bangunan dan
lingkungannya seperti diuraikan di muka, yaitu bangunan yang selaras dengan lingkungan
dan budaya masyarakat setempat. Dalam mewujudkan bangunan biologic tersebut, akan
ditentukan oleh Laktor-Laktor antara lain sebagai berikut;
80
Sudut kemiringan a tap besar. Teritisan harus eukup lebar (seeara empiris minimal
sepertiga dari tinggi teritis).
Lantai bangunan diangkat dari muka tanah (panggung) atau dibuat perkerasan dari
pasangan kedap air.
Pengaliran udara dalam ruang lanear agar kelembaban dinding cepat menguap
2.8.6. Prospek mendatang
Beberapa arsitek di dunia sudah menyadari akan kesenjangan alam dengan
pembagunan oleh manusia, mereka mulai berusaha mendekatkannya kembali dengan karya
karya ars biologik mereka, berharap setiap individu manusia akan lebih sadar dengan
kelestarian alamnya
Sebagai contoh atau panutan bagi masyarakat umum bahwa betapa pentingnya studi
lingkungan sebelum mendirikan bangunan
Memberikan arahan pada masyarakat tentang bentuk bangunan yang sesuai dengan
lingkungan serta budaya sekitar
Memberikan contoh bagaimana perletakan tapak bangunan tanpa menimbulkan
pengaruh yang negatif terhadap lingkungan
Mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan, sehingga masyarakat
dapat belajar, dan terciptanya peningkatan ekonomi lokal
Memberikan contoh yang benar akan pengelolaan serta perawatan bangunan ekologi,
baik itu fisik bangunannya, pengelolaan limbahnya, pengelolaan sumber kebutuhan
serta energi sehari-hari, pengelolaan vegetasinya, dan yang terpenting adalah perilaku
manusianya
Memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar untuk merawat sumber material
lokal,dan mengajak masyrakat untuk dapat memahami cara merawat, menggunakan
serta mamanfaatkan sumber material local
81
Gambar 51 ( Bagan Eko
Arsitektur)
82
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Arsitektur sebagai sebuah bidang profesi, banyak berhubungan dengan beberapa isu
penting dalam kehidupan masyarakat saat ini, misalnya seperti pengeksplorasian cara-cara
baru dalam berkehidupan, penelitian terhadap teknologi-teknologi dan material baru dan
meyakinkan bahwa apa yang dibangun oleh si arsitek telah berkelanjutan terhadap
lingkungan. Tetapi berbicara secara umum tentang profesi arsitektur, ia mencakup bagaimana
merancang sesuatu yang dapat digunakan dengan baik oleh manusia namun tidak lupa juga
tetap diindah dipandang secara visual.
Arsitektur lingkungan dalam hal ini menekankan bahwa perlunya kita sebagai seorang
arsitek dalam membuat karya harus memerhatikan aspek penting seperti lingkungan yang tak
pernah lepas dari kehidupan kita , jika ini rusak sama saja taka da lahan bagi kita untuk hidup
lebih baik. Arsitektur tradisional sebagai cikal bakal perkembangan arsitektur yang peduli dan
peka terhadap lingkungan harus terus dipertahankan karena sifatnya yang dapat diperbahurui
dari segi bahan material dan pelaksanaan yang mudah tidak memerlukan tukang keahlian.
Dan arsitektur tradisional adalah suatu ciri khas dari sebuah tempat yang ditempati manusia
3.2. Saran
Dengan kita mempelajari dan memahami penegrtian arsitektur dan lingkungan sangat
membantu kita untuk menghasilkan suatu karya arsitektur karena teori teori yang ada di
dalamnya nyata dan diambil dari arsitek dan para ahlinya.
83
DAFTAR PUSTAKA
https://matheword.wordpress.com/2016/08/02/pengertian-ruang-dan-interaksi-
antarruang/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2017.
84
Frick, Heinz. 1996. Arsitektur dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius.
http://syeillanabiilah.blogspot.nl/2014/11/arsitektur-dan-lingkungan.html. Diakses
pada tanggal 18 Maret 2017.
85