BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Klungkung merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Bali yang cukup
berkembang pesat pertumbuhan pariwisatanya, Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten
terkecil di provinsi Bali yang Ibukotanya berada di Semarapura. Klungkung berbatasan
dengan Kabupaten Bangli di sebelah utara, Kabupaten Karangasem di timur, Kabupaten
Gianyar di barat dan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan. Sepertiga wilayah
Kabupaten Klungkung (112,16 km²) terletak di antara pulau Bali dan dua pertiganya (202,84
km²) lagi merupakan kepulauan, yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
(Bappeda Klungkung, 2017).
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional tersebar diseluruh indonesia dengan jumlah kawasan prioritas 88
kawasan, khusus untuk di Provinsi Bali terdapat kawasan yang salah satunya KSPN. Nusa
Penida dan sekitarnya dan RTRW Provinsi Bali (Perda Provinsi Bali No.16/2009) Nusa
Penida telah ditetapkan sebagai Kawasan strategis Pariwisata, namun hingga saat ini Nusa
Penida belum berkembang dan belum dikembangkan secara optimal dibandingkan dengan
kawasan wisata lainnya di Bali. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16
Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali ditetapkan 16 kawasan
pariwisata yang tersebar di Kabupaten atau Kota, untuk Kabupaten Klungkung hanya ada
satu kawasan pariwisata yaitu terdapat di Kepulaun Nusa Penida yang tersebar di tujuh Desa,
seperti: Desa Suana, Desa Batununggul, Desa Ped, Desa Toyapakeh, Desa Lembongan,
Desa Jungutbatu dan Desa Sakti. Dari tujuh desa yang ditetapkan sebagai kawasan pariwisata
tersebut, Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu dalam bidang kepariwisataan relatif
berkembangan pesat.
Salah satu andalan utama Nusa Lembongan adalah wisata pantai. Lembongan
memiliki pantai – pantai yang sangat indah dan menawan, salah satu pantai di nusa
lembongan yang sering di kunjungi wisatawan yaitu Pantai Dream Beach yang terletak di
salah satu bagian pesisir pulau Nusa Lembongan - Bali, memiliki keindahan alam yang
menjadi primadona bagi wisatawan, hamparan pantai pasir putih, tebing yang sangat
memukau, serta kerasnya gulungan ombak mejadi primadona bagi peselancar-peselancar
profesional, tingginya gelombang ombak tentu akan menjadi incaran para penghobi olah raga
Dari paparan di atas kebutuhan akan Beach Club sangat di butuhkan. Hal tersebut
dapat menunjang kebutuhan bagi wisatawan yang menginap di penginapan daerah setempat
yang fasilitasnya kurang memadai sehingga diperlukanya perencanaan dan perancangan
sebuah akomodasi wisata berupa Beach Club yang memfasilitasi kegiatan berrekreasi dan
relaksasi seperti Restauran, Lounge, Bar, Swimmingpool, serta fasilitas-fasilitas pendungkng
lainya seperti panggung music akustik maupun Dj (disjoki). Mengingat potensi keindahan
pantai Dream Beach yang merupakan salah satu daya tarik pariwisata di Desa Lembongan,
apabila direncanakan secara baik, maka akomodasi yang ada di wilayah Desa Lembongan
akan semakin berkembang dan pengunjung yang datang terus meningkat tiap tahun yang
nantinya juga dapat meningkatkan pendapatan daerah di sektor pariwisata dan menjadi
magnet perkembangan pariwisata di Desa Lembongan dengan suatu perencanaan akomodasi
wisata yang tentunya harus memperhatikan masalah-masalah pada aspek perencanaan
maupun perancangan yang ada pada site, agar bisa menjamin keamanan dan kenyamanan
wisatawan, sehingga bisa mewujudkan fungsi dari Beach Club yaitu, memberikan pelayanan
rekreasidan relaksasi yang aman dan nyaman.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi
pada Beach Club di Pantai Dream beach, Nusa Lembongan ini adalah sebagai berikut :
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang perencanaan dan perancangan Beach Club di
pantai Dream Beach Lembongan maka dapat maka dapat dirumuskan beberapa
dapat menghasilkan sebuah karya arsitektur yang memiliki citra yang khas dan
mendapatkan pengalaman yang nyaman saat akan beraktivitas di area Club ini?
Pengertian Judul
Pada sub bab ini dijelaskan pengertian dan makna dari sebuah kata judul agar bisa
dipahami tujuan maupun sasarannya, Adapun judul pada proyek ini adalah “Perencanaan
dan Perancangan Beach Club Di Pantai Dream Beach Lembongan”. Pembahasan
mengenai pengertian dan makna judul proyek ini ialah :
Jadi pengertian dari judul Perencanaan Dan Perancangan Beach Club di Dream
Beach Lembongan merupakan suatu perencanaan akomodasi wisata yang mewadahi
kegiatan rekreasi dan bersantai bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai dan
pesona laut, serta ombak yang memukau, menikmati sajian minuman beralkohol maupun non
alcohol, serta menikmati hidangan makanan yang bervarian Dimana nantinya tempat ini akan
difasilitasi berbagai akomodasi penunjang kegiatan rekreasi dan relaksasi seperti lounge,
kolam berenang, dan spa dan fasilitas-fasilitas lainnya sehingga pengunjung atau wisatawan
betah berada di tempat ini.
Manfaat
1.5.3.1 Bagi Pemerintah
1. Meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang
berkunjung ke daerah pariwisata Nusa Penida khususnya Desa
Lembongan.
2. Memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan jumlah pendapatan
daerah khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Klungkung.
3. Memperkenalkan dan mempromosikan kepada dunia internasional tentang
panorama alam yang dimiliki pantai Dream Beach Desa Lembongan, Nusa
Penida, Klungkung.
1.5.3.2 Bagi Wisatawan
Menjadi salah satu akomodasi wisata yang terintegrasi dengan fasilitas
rekreasi dan relaksasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali
khususnya di Nusa Lembongan, Klugkung.
1.5.3.3 Bagi Masyarakat
1. Dapat menjadi suatu acuan dan pertimbangan bagaimana perencanaan dan
perancangan suatu akomodasi wisata berupa Beach Club yang memenuhi
standar dan dapat memberikan fasilitas-fasilitas bagi para wisatawan yang
I MADE ADI PRANATA (1362121022) 6
berkunjung, yang sesuai dengan konsep-konsep perencanaan dan
perancangan.
2. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar khususnya di bidang
pariwisata.
1.5.3.4 Bagi Mahasiswa
c. Batasan Arsitektur
Pada batasan arsitektur, secara umum akan lebih ditekankan pada
permasalahan-permasalahan atau kegiatan yang menyangkut ke program arsitektural,
diantaranya meliputi beberapa aspek sebagai berikut :
1. Apek Perencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning), merupakan suatu kegiatan arsitektur yang
menyangkut dengan kegiatan perencanaan ruang makro dari suatu bangunan
yang akan direncanakan, yang berhubungan dengan site atau tapak dan
segenap kegiatan pengelolaannya.
2. Aspek Perancangan (Building)
Perancangan (Building), merupakan suatu kegiatan arsitektur berupa kegiatan
perencanaan serta pembentukan ruang mikro dari suatu bangunan yang akan
Metodologi
a. Metode pengumpulan data :
1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data yang sifatnya teoritis, dari berbagai
literatur seperti buku-buku yang relevan dengan masalah yang diangkat.
Buku yang akan digunakan seperti : Metode Prencanaan dan Perancangan
Arsitektur, Arsitektur Lingkungan, Utilitas, Struktur dan Penataan
Landscape.
2. Studi lapangan (Observasi), yaitu pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan langsung ke Pantai Dream Beach untuk
mengetahui jenis aktifitas, civitas dan desain yang akan diterapkan.
3. Dokumentasi, yaitu pengambilan gambar untuk memperkuat dan
memperjelas data-data yang bersifat teoritis.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan landasan konsepsual Beach Club di Pantai
Dream Beach ini, akan disusun secara sistematis, yang dibagi dalam beberapa bab, yaitu
sebagai berikut :
a. Bab I – Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang dan mengapa proyek ini
diperlukan. Rumusan masalah yang ada berkaitan dengan perencanaan proyek,
tujuan metode penelitian yang digunakan di dalam menghimpun informasi atau data
yang dibutuhkan.
b. Bab II – Tinjauan Pustaka
Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan teori yang terkait tentang
Perencanaan dan Perancangan Beach Club, yang akan ditunjang dari studi literatur,
wawancara, observasi dan data studi banding.
c. Bab III – Tinjauan Pantai Dream Beach Kabupaten Klungkung
Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan Pantai Dream Beach, Kabupaten
Klugkung sebagai wilayah perencanaan dan perancangan Beach Club dan
spesifikasi khusus yang berkaitan dengan proyek.
d. Bab IV – Konsep Dasar Dan Tema Rancangan
b. Beach Club
Sesuai dengan namanya Beach Club berarti suatu persekutuan aktifitas
seperti bersantai, makan, minum, dan lain sebagainnya yang terdapat di pinggir
pantai dengan memanfaatkan panorama alam yang dimiliki oleh pantai tersebut.
Fasilitas : Fasilitas :
- Restaurant - Restaurant
- Rooftop - Roortop
- Bar - Bar
- Lounge - Lounge
- Swimming pool - Night Club ( Room and
- Tempat penyewaan alat Flor)
Snorkeling - Wedding Venue ( Outdor
)
- Swimming Pool
Klasifikasi Bar
Secara umum Bar merupakan tempat menjual minuman baik minuman
beralkohol maupun non alcohol. Dan pada dasarnya kegiatan usaha di bidang Bar terdiri
atas Usaha Pokok dan Usaha Penunjang. Dimana penunjang bar merupakan kegiatan
yang terkait erat dengan usaha pokok, seperti kegiatan pelayanan penjualan makanan
ringan serta hiburan dan pertunjukan bagi para pengunjung yang datang.Menurut
P.P.No 24 tahun 1979 menyebutkan bahwa Bar adalah setiap usaha komersial yang
ruang lingkup kegiatannya menghidangkan minuman, baik minuman yang mengandung
alcohol maupun tidak, untuk umum ditempat usahanya.
Jenis-jenis Bar
Bar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Public Bar atau Front Bar dan Service Bar
atau Dispense Bar.
Sesuai dengan namanya yaitu Public Bar adalah bar untuk umum dan siapa
saja boleh datang ke bar ini. Bar ini bisa dioperasikan didalam maupun diluar
1. Night Bar
Adalah bar yang buka hanya pada malam hari. Night club biasanya
menyediakan tempat untuk dance floor dan juga pertunjukan-pertunjukan
seperti pemain band (live intertainment).
2. Dischotique
Adalah bar yang pada umumnya dibuka pada malam hari sampai larut
malam.
Ciri-cirinya adalah :
1. Terdapat tempat untuk dance floor, di iringi oleh lagu-lagu yang
diatur oleh DJ (Disk Jockey).
2. Dischotique menjual berbagai macam jenis minuman khususnya
minuman campuran dan tidak menjual makanan.
3. Pool Bar
Adalah bar yang berlokasi didalam hotel dekat dengan kolam berenang.
Pool bar melayani tamu-tamu yang sedang berenang atau sedang rileks di
kolam berenang dan para tamu dapat menikmati pesanan baik minuman
maupun makanan ringan disekitar kolam berenang tersebut.
4. Sunken Bar
Adalah bar yang letaknya menyatu dengan kolam berenang disuatu
hotel. Sunken bar menjual minuman yang bervariasidan tamu dapat memesan
dan menikmati langsung minumannya sambil berenang.
Restoran
Berikut merupakan beberapa pengertian restoran yang diperoleh dari beberapa sumber
yaitu:
a. Menurut Powers (2003), Restoran adalah setiap tempat umum yang khusus menjual
makanan untuk dikonsumsi di suatu tempat.
b. Walker (2004), restoran adalah salah satu tempat dimana pengunjung dapat menggunakan
alat indra untuk menikmati pelayanan tertentu.
c. Ninemeier dan Hayes (2006), restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang
mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk didalamnya adalah
penjualan makanan/minuman kepada individu-individu dan tamu-tamu dalam kelompok
kecil.
d. Soekresno (2001), restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa
pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara professional.
Dari definisi-definisi menurut para ahli diatas, maka dapat disimpul restoran adalah
tempat untuk menjual makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh pengunjung dan
memberikan keuntungan kepada pemiliknya.
Klasifikasi Restaurant
Menurut Marsum (2000), ada tujuh tipe klasifikasi restoran:
B. Restoran Informal
Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan
professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan
percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.
Ciri-ciri restoran informal:
- Penerimaan pelanggan tanpa system pemesanan tempat terlebih dahulu.
- Para pelanggan tidak terikat menggunakan pakaian resmi.
- Menu pilihan yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang
relative yang cepat selesai dimasak.
- System penyajian yang dipakai adalah American service atau ready plate
bahkan self service ataupun counter service.
- Dibuka untuk pelayanan makan tertentu atau bahkan 24jam.
- Tidak ada hiburan music.
- Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu/pelangga
namun langsung dipasang di counter untuk mempercepat proses pelayanan.
- Penataan meja serta bangku cukup rapat antara satu dengan yang lainnya.
- Tenaga relative sedikit dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk
melayani 12-16 pelanggan.
a. Kitchen
Dapur merupakan bagian terpenting dari Restoran karena segala hidangan yang
disajikan dalam suatu Restoran kesemuanya disiapkan dan diolah didalam dapur.
Hal utama yang terdapat didalam dapur adalah peralatan memasak yang memadai
seperti kompor dan perangkat masak lainnya. Selain itu sumber air dan saluran
pembuangan juga penting ada, agar pekerjaan membersihkan bahan makanan jadi
lebih mudah.
b. Steward
Steward adalah bagian dalam restoran yang menyediakan segala peralatan baik
untuk keperluan persiapan di dapur maupun untuk disajikan bersama hidangan pada
Restoran.
c. Cashier
Cashier adalah bagian yang berhubungan dengan urusan pembayaran dari
mencatat jumlah total hidangan yang dipesan, menerima pembayaran, member
kembalian hingga membukukan semua transaksi yang dilakukan.
d. Accounting
Accounting adalah bagian dalam Restoran yang mengurus di bidang keuangan
terutama masalah pembayaran operasional Restoran seperti gaji, honor, uang,
service, tunjangan, akomodasi dan lain-lain.
Pengelolaan Restoran
Pengelolaan restoran sangat penting didalam menjalankan opersionalnya,
karena pengelolaan yang buruk akan mempengaruhi kelancaran operasional
didalam suatu Restoran. Sehingga perlu adanya struktur organisasi supaya berjalan
secara baik dan maksimal.
MANAGER
ACCOUNTING
CAPTAIN
CHEF
HEADCOOK
COOK
COOK ASSISTANT
a. Manager
- Bertanggung jawab atas kelancaran operasional Restoran secara keseluruhan.
- Bertanggung jawab atas pengendalian biaya pengoperasional Restoran.
- Bertanggung jawab atas kestabilan daripada standar Food and Beverages
(B&F) Cost, resep,mutu,performansi, serta standar penyajian makanan dan
minuman yang dijual di Restoran.
b. Accounting
- Mencatat dan membukukan penerimaan,penyimpanan dan pengeluaran
keuangan.
- Membuat laporan keuangan setiap akhir periode.
c. Captain
- Mengambil dan mencatat pesanan makanan dan minuman pelanggannya
secara lengkap, jelas dan sistematis.
- Memperhatikan semua pelanggan untuk selalu siap memberikan bantuan
yang diperlukan sewaktu-waktu.
- Mengontrol stok gudang, peralatan makan dan minum serta mencatat jumlah
peralatan Restoran yang dipakai.
-
Rio Budi Prasadja dalam bukunya Psikologi Pelayanan Jasa Hotel, Restoran dan Kafe
(2009 : 13), : “ Dalam Lounge kita dapat menjumpai dijualnya berbagai jenis minuman.
Keanekaragaman ini cukup menarik bagi konsumen Horeka (hotel, restoran dan kafe). Jenis
minuman beralkohol yang merupakan minuman favorit wisatawan mancanegara. Namun
demikian, tidak beralkohol juga merupakan sajian yang cukup banyak dikonsumsi
masyarakat lainnya”. Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa lounge merupakan salah satu outlet yang ada di hotel yang menyediakan
minuman beralkohol maupun tidak beralkohol berikut makanan pendukung lainnya yang
ditemani hiburan alunan musik, penyanyi dengan suasana yang tenang dan ceria.
Tinjauan Arsitektural
Pola Masa Bangunan
Pola merupakan suatu yang mengungkapkan skema organisasi struktural
mendasar yang mencangkup suatu penataletakan masa, baik itu bangunan maupun
lingkungan, yang menciptaan suatu hubungan keseimbangan dan keselarasan. Untuk
jenis pola masa dapat dibagi menjadi beberapa yaitu (Yadnya, 2012)
Dalam beberapa studi kasus dalam club pola masa yang di gunakan adalah pla
masa gabungan. Biasanya dalam sebuah club kegiatan yag ada begitu kompleks,
sehingga membutuhkan pola masa yang tidak kaku. Biasanya sistem pola massa yang
digabung adalah pola massa memusat dan pola massa linier. Pola massa memusat
biasanya diaplikasikan pada area lobby dan area pengelolanya sedangkan untuk sistem
linier diterapkan pada jalan atau sirkulasi menuju masing masing unit fasilitas seperti
lounge, gazebo, sunbed, dll.
Kesan yang ditimbulkan oleh pola massa memusat adalah dimensi bangunan
menjadi lebih kecil dan kesan informal. Sedangkan pola linier cocok diterapkan
pada tapak miring yang dapat menimbulkan kesan informal dan formal.
Sirkulasi
Dalam sebuah club membutuhkan sirkulasi pergerakan yang lancar dan
dinamis. Mengingat sirkulasi juga dapat memberikan pengalaman berjalan bagi
para pengunjung club. Dalam sebuah club diperlukan sistem sirkulasi yang baik
dan peka terhadap kondisi tapak, sehingga membutuhkan sistem sirkulasi
organik.
Menurut Yadnya (2012), Pola sirkulasi organik adalah konfigurasi yang
terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang. Ciri-
ciri pola sirkulasi organik adalah sebagai berikut:
a) Peka terhadap kondisi alam.
b) Ditandai dengan garis-garis lengkung berliku-liku.
c) Pada tapak yang luas sering membingungkan karena sulit berorientasi.
Beach Club yang terdapat pada hotel Komune ini mempunyai bentuk lingkara
n yang di topang oleh beberapa tiang –tiang dengan atap kerucut menggunakan
bahan dari kayu.
selain itu Komune Beach Club juga memiliki beberapa fasilitas seperti tempat
api unggun, studio fitnes, lounge, tempat makan luar ruangan.
sedangkan lantai dasar menyajikan masakan asia. Potatto Head merupakan salah
satu Beach Club yang cukup popular di kalangan anak muda, potato head bali memiliki
ciri khas yaitu menggunakan jendela tua pada bagian bangunan dan menjadikannya
sebagai icone bangunan .
Lokasi yg di pinggir pantai menambah daya tarik sendiri, sajian musik dari Disk
Jockey (DJ) yg menemani kita bersantai menambah nilai plus tempat ini. Selain itu
I MADE ADI PRANATA (1362121022) 27
potato head bali memiliki infinity pool yang langsung mendapatkan view pantai dan
dilengkapi dengan pool bar yang menjadikan para wisatawan betah berlama-lama
berada di kolam berenang.
Potato head memiliki fasilitas yaitu tempat bersantai menikmati cahaya matahari
dengan berjemur di kebun (Garden Lounge), di area ini wisatawan yang ingin berjemur
di kebun akan mendapatkan fasilitas berupa bantal dan kain sebagai alas.
Keunikan lain yang dimiliki potato head bali yaitu coconut bar yang terdapat di
rooftop sebelah selatan, menggunakan konsep arsitektur temporer dan menggunakan
material kulit kelapa.Coconut bar hanya menyediakan makanan ringan, minuman ber
alcohol maupun non alcohol , dan juice.
Demikian juga pulau Lembongan bagian Utara merupakan lahan datar dengan
kemiringan 0- 3% dan dibagian Selatan kemiringannya 3-8 %. Sedangkan Pulau
Ceningan mempunyai kemiringan lereng bervariasi antara 8-15% dan 15-30% dengan
kondisi tanah bergelombang dan berbukit. Mata pencaharian penduduk adalah pertanian
dan sektor perikanan merupakan mata pencaharian utama oleh 6,68% tersebar pada
desa-desa pesisir yaitu Suana, Batununggul, Kutampi Kaler, Ped dan Desa Toyapakeh.
Di Pulau Lembongan 16,80% penduduk bergerak dibidang perikanan, dan Ceningan
12,88% mengingat kondisi dan topografi daerah maka yang cocok dikembangkan
adalah Sektor Pertanian, dan Sektor Pariwisata. ( klungkungkab.go.id)
Pada bagian selatan (daerah perbukutan) terdiri dari batuan gamping, breksi gunung api,
lava, tufa dengan sisipan batuan gamping dan sejenis kapu. Struktur tanah seperti ini
tidak bisa dimanfaatkan dalam bidang pertanian, namun struktur tanah seperti ini sangat
cocok untuk pemukiman, pelabuhan, dan pariwisata. (RDTR Nusa Penida, 2006-2033).
c. Vegetasi
Kawasan Nusa Lembongan memiliki beberapa jenis vegetasi seperti kelapa,
jambu mente, pisang, bunut, palawija, semak, tanaman bakau yang banyak terdapat di
daerah rawa, serta rumput laut yang berada di pesisir pantai. Umumnya masyarakat
petani rumput laut membudidayakan rumput lautnya di pantai Ceningan dan pantai
Jungutbatu.
Pantai di kawasan Nusa Lembongan berupa pasir, batu gamping dan rawa-
rawa. Pantai yang memiliki pasir putih sebagian besar berada di tepi bagian utara dan
barat kawasan Nusa Lembongan, seperti pantai Lembongan, pantai Jungutbatu,
Salagintak, Tanjung Menur, dan Tanjung Sangyang. Pada bagian selatan sebagian besar
berupa batu gamping dengan keadaan pantai yang curam, sedangkan bagian timur Nusa
Lembongan pantainya berbatasan langsung dengan rawa-rawa.
Potensi pantai di Nusa Lembongan tidak hanya berupa airnya yang biru,
pasirnya yang putih, budidaya rumput serta potensi yang berada dipermukaan saja,
tetapi pantai di Nusa Lembongan juga memiliki keindahan alam bawah laut yang
mempesona. Banyak wisatawan melakukan kegiatan seperti snorkling dan diving hanya
Jaringan infrastruktur
a. Air Bersih
Sebagian besar penduduk Nusa Lembongan masih memanfaatkan air tanah
sebagai sumber air bersih yang bisa diperoleh melalui galian sumur atau sumur
bor dengan kedalaman sekitar 20 m. Kondisi air yang dikonstunsi dari sumur bor
tersebut kualitasnya kurang baik karena airnya terasa payau.
b. Air Limbah
Air limbah yang dimaksud adalah buangan air kotor yang berasal dari rumah
tangga, fasilitas umum dan terutama kegiatan akomodasi (penginapan). Secara
umum, pengolahan air limbah yang dilakukan masyarakat Nusa Lembongan
dilakukan secara individu tradisional dengan membuat septictank, cesspool, dan
lain-lain.
c. Sampah
Sumber produksi sampah tertinggi pada kawasan Nusa Lembongan berasal
dari sampah rumah tangga. Pengelolaan sampah sebagian besar masih dikelola
secara individu, namun ada juga Dinas Kebersihan di Kawasan Nusa
Lembongan, tepatnya di Desa Jungutbatu yang setiap hari bertugas mengangkut
sampah dengan mobil kebersihan. Pengelolaan sampah secara individu biasanya
dilakukan dengan cara ditimbun pada lubang, dijemur hingga kering, lalu
dimusnahkan dengan cara dibakar.
nelayan, petani rumput laut dan pedagang dengan membuka warung-warung menjual
makanan dan minuman ringan. Untuk menunjang sektor kepariwisataan di Dream Beach
anda bisa parkir sepeda motor atau mobil anda di tanah lapang pinggir pantai, dari sini pantai
berada di bawah balik tebing, anda bisa menikmati keindahan pantai dari ketinggian, pasir
putih dan air jernih dan ombak yang bergulung siap menyambut kedatangan anda di sini, ada
tangga yang menghubungkan atas tebing menuju pantai Dream Beach, sejumlah wisatawan
terlihat bersantai dan berenang menikmati segarnya dan jernihnya air laut.
Terkait dengan judul yang akan diajukan yakni “Beach Club di Pantai
Dream Beach Lembongan”, letak site sangat mendukung untuk dibangunnya suatu Beach
Club bagi para wisatawan yang inging bersantai dan berekreasi dipantai ini, menimbang
pantai Dream Beach sangat dikenal dikalangan wisatawan sebagai salah pantai terbaik yang
Potensi Wisata
Adapun potensi wisata yang dapat dinikmati dan dilakukan pada Pantai Dream
Beach, Kabupaten Klungkung ialah :
Potensi Alam
b. Ombak
Ombak yang ada pada pantai Dream Beach cukup bagus digunakan
untuk olah raga selancar atau surfing. Pantai Dream Beach memiliki ombak
yang tinginya mencapai ±5 m dan terletak ± 150 m di tengah laut. Dasar laut
pada pantai Dream Beach memiliki bentuk yang beraturan dan melandai ke
arah laut.
b. Pasir
Pantai Dream Beach memiliki pasir putih yang sangat indah, dan biasa
digunakan sebagai tempat berjemur oleh para wisatawan.
c. Tebing
Selain pasir putih yang indah, Pantai Dream Beach juga memiliki gugusan
tebing yang menakjubkan, dan memiliki perpaduan yang indah anatara : laut,
pantai dan tebing. Hal inilah yang menyebabkan wisatawan banyak
mengunjungi pantai dream beach dan betah berada pada pantai ini.
Kegiatan Wisata
Berbagai macam kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan yang
berkunjung pada Pantai Dream Beach diantaranya :
a. Berjemur pada pinggir pantai
b. Menikmati pemandangan laut (sunset)
c. Selancar Air (surfing)
d. Berenang di pantai
a. Pantai Dream Beach memiliki pasir putih yang sangat indah, biasanya
wisatawan yang datang ke Pantai akan menghabiskan waktunya dengan
berjemur pada pantai ini, sedangkan bagi yang ingin berenang pada bibir
pantai sangat baik dan aman untuk dilakukan, karena kontur tanah pada
pantai ini tidak berpalung. Pemanfaatan Pantai sudah dilakukan tetapi
masih butuh sarana-sarana penunjang seperti toilet dan tempat mandi atau
mencuci tubuh sehabis berenang di Pantai.
KEP Batununggul
b. Kawasan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
merupakan kawasan strategis provinsi mencakup Kawasan Pariwisata
Nusa Penida seluas kurang lebih 2.720 (dua ribu tujuh ratus dua puluh)
hektar atau sekitar 8,63% (delapan koma enam puluhtiga persen) dari luas
wilayah kabupaten, di Kecamatan Nusa Penida.
b. Faktor Fisik
Masih banyak tersedianya tapak dengan keadaan alam yang
mendukung kegiatan fungsi Club di Desa Lembongan sehingga
memudahkan untuk mendapatkan tapak yang sesuai dengan kriteria
desain
c. Faktor External
Dapat memajukan perekonomian masyrakat sekitar, sebagai peluang
kerja baru terutama dalam bidang pariwisata, maupun bidang lainnya
serta mampu meningkatkan perekonomian daerah.
Meningkatkan kunjungan wisatawan, dengan adanya akomodasi wisata,
yang mewadahi kegiatan mereka saat berkunjung pada pantai ini.
Dapat menjadi icon baru terutama dalam bidang akomodasi wisata yang
memberikan fasilitas-fasilitar berekreasi bagi para wisatawan.
Dengan demikian secara prinsip usulan proyek Beach Club di Pantai Dream
Beach ini, dapat direalisasikan sebagai sarana akomodasi wisata yang dapat mewadahi
kinjungan wisatawan dan dapat memajukan perekonomian masyarakat maupun
perekonomian daerah melalui bidang pariwisata.
Asst.
Manager
Service
Staff
Chef
Engineering
Cashier Head Cook Bartender
Staf
Purchasin Penyewaan alat snorkeling
Cook
g
Staf /Pemandu
Fasilitas flowrider
Staf /Pemandu
Fasilitas Fitnes
Liveguard
Lingkup Pelayanan
a. Beach Club di Nusa Lembongan Klungkung ini merupakan suatu proyek yang
tergolong ke dalam peningkatan fasilitas pariwisata. Dimana fungsi yang
direncanakan adalah club yang terintegrasi dengan fasilitas rekreasi dan bersantai
yang didukung berbagai fasilitasyang dapat memenuhi kebutuhan berekreasi dan
bersantai bagi wisatawan.
b. Ruang lingkup pelayanan yang nantinya diberikan adalah skala regional, skala
nasional maupun skala internasional dengan tetap beridentitaskan Bali pada
umunya dan Desa Lembongan sebagai lokasi proyek pada khususnya.
c. Club ini menyediakan fasilitas restaurant sebagai tempat untuk makan dan
minum, kolam renang, bar & lounge sebagai tempat untuk minum dan bersantai,
spa sebagai tempat untuk relaksasi dan fasilitas penunjang lainnya.
Lingkup Kegiatan
a. Lingkup kegiatan civitas utama dan pengelola Beach Club
Berikut merupakan kegiatan-kegiatan civitas secara umum yang ada di
dalam Beach Club ini baik pengelola maupun wisatawan.
Bekerja
Pengelola- Memarkir Pengelola-
dan
datang kendaraan pulang
melakukan
aktivitas
2. Wisatawan
Lobby -memesan
Parkir Tempat dan
menanyakan
informasi
Menuju fasilitas
penunjang
Pengertian Rekreatif
Beach Club di
Nusa Fungsi Rekreatif Rekreatif
Lembongan
Tujuan Rekreatif
I MADE ADI PRANATA (1362121022) 52
Diagram 4. 1 Rumusan konsep dasar
Sumber : Analisa pribadi, 2017
Jalur sirkulasi pada beach club ini menggunakan konsep rekreatif yaitu jalur
sirkulasi yang didominasi oleh garis lengkung. Selain sebagai pemberi
kesan rekreatif, hal ini juga dapat memberikan pengalaman berjalan bagi para
wisatawan yang berkunjung.
D. Ruang Luar
Lanscape
Outdor Furnitur
Perwujudan Tema
Tema yang akan digunakan dalam perencanaan dan perancangan Beach Club ini
adalah tema dengan pendekatan Arsitektur Post modern. Dimana Arsitektur post
Modern merupakan sebuah karya Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science,
Craft dan Technology, Internasional dan lokal.
Tema ini sangat cocok bila digunakan untuk bangunan seperti club, dilihat dari
fungsi club sebagai tempat bersantai dan berekreasi yang berasal dari kebudayaan luar.
Tema arsitektur post modern pada beach club ini yang akan di rencanakan lebih
menekankan pada konsep post modern yang memadukan antara internasional dan lokal
seperti salah satunya material dan bentuk atap pada beach club dan beberapa pada
tampilan bangunan, nantinya harus menghasilkan respon positif bagi kenyamanan
wisatawan yang berkunjung ke dalam beach club ini.. Dalam arsitektur post modern,
hal-hal yang harus diperhatikan seperti bentuk fasade bangunan yang dapat menjadikan
icone sebuah club yang akan di rencanakan.
Artist or client mengandung dua hal pokok yaitu Bersifat seni (intern) dan
Bersifat umum (extern), yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah
dipahami secara umum.
a. Sun Shading
Sun shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau
ventilasi ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga
ventilasi bangunan. Biasanya Sun Shading didesain dengan berbgai macam
bentuk yang artifisial sehingga selain berguna sebagai penyaring sinar matahari,
juga berfungsi sebagai decorative wall.
Bangunan post modern menggunakan pemakaian material yang berasal dari alam
maupun material buatan pabrik. Adapun contoh-contoh material alami dan buatan
tersebut yang digunakan dalam bangunan post modern seperti kayu, bambu, baja,
kaca dan batuan-batuan alam. Penggunaan material alami dan buatan ini selalu
terkait dengan langgam arsitektur post modern adalah suatu paduan dari dua gaya
atau style, yaitu Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya
Kelompok Civitas
Melakukan aktivitas
Melakukan aktivitas
5. Manager Spa
7. Terapis Spa
Melakukan aktivitas
- MCK
Melakukan aktivitas
- Rapat
- Sembahyang
32. Enginering
- Rapat
- Sembahyang
Diagram 5. 31 : Kegiatan Civitas Engineering
Sumber : Analisis pribadi, 2017
- Rapat
- Sembahyang
Diagram 5. 31 : Kegiatan Civitas Publick Area
Sumber : Analisis pribadi, 2017
Studi Kapasitas
A. Kapasitas Pengelola
Civitas Jumlah
General Manager 1
Asisten Manager 1
Manager Spa 1
Accounting Spa 2
Terapis Spa 5
Staf Spa 2
Manager Restauran & Bar 1
Accounting 2
Captain 1
Purchasing 4
Cashier 2
Warehouse -
Chef 1
Head Cook 1
B. Jumlah Kunjungan
Studi kapasitas pada beach club dibagi menjadi dua yaitu studi kapasitas
pengunjung dan studi kapasitas pengelola.
Untuk menentukan kapasitas pengunjung yang datang ke Beach Club di Nusa
Lembongan, Klungkung adalah dengan menggunakan perhitungan proyeksi jumlah
pengunjung sampai dengan tahun 2037. Dimana diasumsikan masa persiapan 1 tahun dan
promosi selama 1 tahun sehingga operasional berjalan setelah tahun 2017 dan diproyeksikan
20 tahun kedepannya yaitu tahun 2037. Dasar perhitungan yang digunakan adalah:
Keterangan :
a. Data jumlah Kunjungan ke Nusa Penida
b. Menggunakan prosentase terbesar minat kunjungan wisata ke Beach Club
c. Data diproyeksikan dengan menggunakan rumus : Pn = Po ( 1 + r )n
Pn : proyeksi tahun ke –n
n : tahun proyeksi
Jpdk = Po (1+r)n
Keterangan :
= 264,708 (1%+27,3%)20 Jpdk = proyeksi jumlah penduduk
Po = jumlah tahun terakhir
= 264,708 ( 28,3% )20
R = rata-rata pertumbuhan
= 264,708 (12,7%)
n = jumlah tahun proyeksi
= 33.617 orang
Jadi jumlah kunjungan wisata ke Nusa Penida tahun 2037 adalah 33.617 orang.
Minat wisatawan ke Beach Club di asumsikan dari survey adalah 60% dari jumlah
kunjungan wisata tahun 2037, yaitu 33.617 orang.
Pengunjung = 60% x 33.617 orang
= 20.170 orang per tahun
Program Arsitektural
Kebutuhan Ruang
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh semua civitas yang ada dalam Beach
Club ini maka dihasilkan ruang – ruang yang dibutuhkan untuk menampung semua
kegiatan civitas yang ada. Berikut tabel kebutuhan ruang berdasarkan kegiatan dari
civitas.
No. Civitas Aktivitas Ruang yang di butuhkan
1. Datang Entrance
Besaran Ruang
Beberapa pendekatan dalam penentuan luasan dan besaran ruang memerlukan
pertimbangan dan ketentuan, baik analisis dari berbagai peralatan dan jumlah pelaku
serta ruang gerak kegiatan, maupun dari standar-standar yang telah ada (Neufert, 1996).
Dalam proses penentuan besaran ruang diperlukan suatu analisis, untuk mendapatkan
besaran ruang secara keseluruhan berdasarkan kapasitas pelaku kegiatan. Dari besaran
ruang tersebut kemudian dihubungkan dengan kapasitas yang telah ditetapkan sehingga
akan diperoleh besaran ruang secara keseluruhan.
a. Ruang Utama Pengunjung
Restaurant
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Mejamakan
kapasitas 1m x 1m 20 20m²
2 orang
Mejamakan
1.2m x
kapasitas 30 43,2m²
1.2m
4 orang
Restaurant Mejamakan
1 300 Orang 1.5m x
& Bar kapasitas 30 2,25m²
1.5m
6 orang
0.6m x
Kursi 286 102,96m²
0.6m
Meja Bar 4m x 0,8m 3 120m²
0.4m x
Kursi Bar 30 4,8m²
0.4m
Toilet Wanita
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Meja
5 Orang 3m x 0.6m 1 1,8 m²
Toilet wastafel
Wanita Ruang
1m x 1.5m 4 1,5 m²
toilet
Lounge Pool
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Bean 1,5m x
5 11.25 m²
Lounge Bag 1,5m
5 40 Orang
Pool 1,8m x
Sun Bed 10 32.4 m²
1,8m
Ruang Pijat
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
200cm x
Spa Bed 2 3.2 m²
80cm
Rak
120cm x
Peralatan 1 0.6 m²
50cm
Spa
Ruang
0,8m x
Aroma 4 Orang meja 1 0.4 m²
0,5m
Terapi
0,6m x
Kursi 2 0.72 m²
0,6m
1,5m x
Shower 1 1.8 m²
1,2m
Ruang Sauna
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Tempat
2m x 0,5m 1 1 m²
duduk
Tempat 0,5m x
1 0.25 m²
Ruang batu bara 0,5m
6 Orang
Sauna Rak 1,2m x
1 0.6 m²
Peralatan 0,5m
1,5m x
Shower 1 2.25 m²
1,5m
Toilet Spa
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Meja
2m x 0,6m 1 1.2 m²
wastafel
Toilet Spa 4 Orang
Ruang
1m x 1,5m 4 6 m²
toilet
Toilet
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Meja
Toilet 2m x 0,6m 1 1.2 m²
4 Orang wastafel
Fitnes
Ruang
1m x 1,5m 4 6 m²
toilet
Flowrider
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Arena 16m x
4 Flowrider 2 Orang 1 160 m²
Florider 10m
Ruang Ruang
1 Orang 1m x 1,5m 3 4.5 m²
ganti ganti
Meja
2m x 0,6m 1 1.2 m²
Toilet wastafel
2 Orang
Flowrider Ruang
1m x 1,5m 3 1,5 m²
toilet
Panggung Accoustik
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,5m x
Panggung Meja 1 0,75 m²
0,5m
7 Musik 5 Orang
0,6m x
accoustik Kursi 3 1,08
0,6m
c. Ruang Pengelola
Ruang General Manager
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 1 0.72 m²
0,6m
Ruang
0,6m x
General 2 Orang Kursi 1 0.36 m²
0,6m
Manager
1,2m x
Rak Arsip 1 0,6 m²
1 0,5m
Sofa 1,2m x 1m 1 1.2 m²
Ruang
0,6m x
Tamu Meja 1 0.36 m²
4 Orang 0,6m
General
Dispenser 0,4m x
Manager 1 0.16 m²
air 0,4m
Manager Spa
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 1 0.72 m²
0,6m
Ruang
0,6m x
Manager 2 Orang Kursi 1 0.36 m²
0,6m
SPA
1,2m x
Rak Arsip 1 0,6 m²
3 0,5m
Sofa 1,2m x 1m 1 1.2 m²
Ruang
0,6m x
Tamu Meja 1 0.36 m²
4 Orang 0,6m
Manager
Dispenser 0,4m x
SPA 1 0.16 m²
air 0,4m
Terapis Spa
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja 1 0.36 m²
0,6m
Ruang
0,6m x
5 Terapis 6 Orang Kursi 4 1,44 m²
0,6m
Spa
1,2m x
Rak Alat 1 1.2 m²
0,5m
Staff Flowrider
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 1 0.72 m²
0,6m
Ruang Staff 0,6m x
11 1 Orang Kursi 1 0.36 m²
Florider 0,6m
1,2m x
Rak Arsip 1 0,6 m²
0,5m
Staff Marketing
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 1 0,72 m²
0,6m
Ruang
0,6m x
13 Manager 3 Orang Kursi 3 1,08 m²
0,6m
Operasional
1,2m x
Rak Arsip 1 0,6 m²
0,5m
Staff Accounting
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 1 0.72 m²
0,6m
Ruang Staff 0,6m x
15 1 Orang Kursi 1 0.36 m²
Accounting 0,6m
1,2m x
Rak Arsip 1 0,6 m²
0,5m
Engineering
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 1 0.72 m²
0,6m
Ruang 0,6m x
19 1 Orang Kursi 1 0.36 m²
Engineering 0,6m
1,2m x
Rak Arsip 1 0,6 m²
0,5m
Kitchen Restaurant
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Prepartion 1,2m x
1 0.96 m²
Table 0,8m
Work 1,2m x
1 0.96 m²
Table 0,8m
1,2m x
Sink 1 0.96 m²
0,8m
1,2m x
Grill 1 0.96 m²
0,8m
Kitchen Nodle
21 15 Orang 1,2m x
Restaurant boiler and 1 0.96 m²
0,8m
pasta
Dimsum 1,2m x
1 0.96 m²
steamer 0,8m
1,5m x
Friser 1 1.2 m²
0,8m
Rak bahan 2mx
1 0.96 m²
makanan 0,8m
Storage 3m x 3m 1 9 m²
d. Service
Cleaning Service
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Rak alat 1,2m x
Ruang 1 1.2 m²
kebersihan 0,8m
1 Cleaning 3
0,5m x
Service kursi 4 1 m²
0,5m
Ruang CCTV
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
1,2m x
Meja Kerja 2 1.36 m²
Ruang 0,8m
3 5 Orang
CCTV
0,6m x
Kursi Kerja 3 0.42 m²
0,7m
Ruang Plumbing
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
0,5m x
Ruang Pompa 1
6 - 0.1 m²
Plumbing 0,2m
Gudang
Nama
No Kapasitas Fasilitas Ukuran Jumlah Total
Ruang
Fasilitas Utama Pengunjung
Gudang
7 - 5m x 5m 1 25 m²
Furnitur
Jumlah Total + Sirkulasi = 25 m²
Sirkulasi Ruang
Sirkulasi ruang merupakan hubungan tiap ruang yang ditentukan dengan
proses sirkulasi, keterkaitan ruang, dan seluruh aktifitas didalamnya. Hal tersebut akan
terbagi dalam dua sirkulasi yaitu makro dan mikro pada setiap fasilitasnya, adalah
sebagai berikut:
A. Sirkulasi Makro
Sirkulasi Pengunjung
Keterangan
Fasilitas Utama Pengunjung
Fasilitas PenunjangPengunjung
Fasilitas Pengelola
Fasilitas Service
Program Site
Berdasarkan besaran ruang yang dibutuhkan oleh Beach Club ini dapat ditentukan
kebutuhan luasan tapak yang sesuai dengan fungsi perencanaan, adapun jumlah kebutuhan
luasan site berdasarkan besaran kebutuhan ruang Beach Club ini:
Fungsi Luasan
Fungsi Utama 2.409 m2
Fungsi Penunjang 908,9 m2
Fungsi Service 77,4m2
Total 3.395,3M²
Dalam perencanaan dan perancangan Beach Club KDB yang dipilih adalah yaitu 30%. KDB
Y = 100 x 3.395,3
30
Y = 11.317,66 m2 ~1,2 Ha
Jadi untuk luas site yang diperlukan adalah 1,2 Ha.
Jadi Total luasan site yang dibutuhkan untuk perencanaan Beach Club ini
adalah 1.2 Ha.(diluar parkir)
Pemilihan Site
A. Pendekatan Lokasi site
Beberapa kriteria yang dijadikan pendekatan dalam memilih site
perencanaan Beach Club di Desa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung
adalah:
a. Beach Club merupakan fungsi yang termasuk ke dalam fungsi penunjang
fasilitas pariwisata di pinggir pantai sehingga site yang dipilih harus
berada di pinggir pantai yang merupakan kebutuhan utama perancangan
beach club yaitu site yang berada di pinging pantai, sehingga site yang
dipilih harus berada di Desa Lembongan yang merupakan kawasan
peruntukan pariwisata dalam RTRW Kabupaten Klungkung 2012-2033.
b. Memiliki pasir yang cukup baik dan orientasi view yang baik
c. Memiliki akses yang cukup baik.
d. Selain itu juga memiliki potensi site yang baik
Keadaan lingkungan site yang alamnya masih bagus
Suasana pada site yang cukup baik untuk di rencanakan sebuah Beach
Club.
B. Alternatif Site
Adapun 2 alternatif site yang diperkirakan sesuai dengan kriteria untuk
site yang dibutuhkan oleh Beach Club ini adalah :
Alternatif 2
Posisi site alternatif 1 berada di sebelak kiri pantai Dream Beach. Site
ini bersebelahan dengan pantai Dream Beach yang merupakan salah satu pantai
yang cukup popular bagi wisatawan dimana pantai Dream Beach memiliki pasir
putih yang bersih dan ombak yang cukup baik untuk berselancar dan keadaan
pesisir pantai dream beach sangat tenang dan baik untuk kegiatan bersantai,
berjemur, dan melakukan kegiatan bersantai dan berekreasi lainnya. Besar akses
jalan adalah ±3,5 meter yang merupakan jalan lingkungan. Untuk sumber listrik
sudah ada di sekitar site sehingga dapat memudahkan masuknya jaringan utilitas
menuju site.
Pada site alternative 2 jauh dari pantai berpasir. Apabila pengunjung beach club
ingin berekreasi kepantai ±700 meter menuju pantai Dream Beach. Keadaan
kontur site ini cukup datar dan lebar jalan ± 4 meter. . Untuk sumber listrik sudah
ada di sekitar site sehingga dapat memudahkan masuknya jaringan utilitas menuju
site.
C. Pembobotan Site
a. Kriteria Pembobotan (rentang nilai bobot 1-5)
1. Dekat dengan pantai berpasir (4)
2. Kondisi ombak dan air laut yang memungkinkan melakukan rekreasi
air (4)
3. Bentuk dan kontur site yang cukup menarik untuk dikembangkan(4)
4. Memiliki view dan potensi pantai yang baik sehingga mendukung daya
tarik dari club (4)
5. Kondisi tebing yang memungkinkan untuk di akses turun ke pantai (5)
Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2
1 9(4) 4(4)
2 7(4) 5(4)
3 7(4) 8(4)
4 8(4) 7(4)
5 9(4) 6(3)
Total 210 134
Batas Selatan
Site
(Waterblow
Villa)
±0.00
-0.50
-3.00
-2.50
-1.50
-1.00
B. Analisa Klimatologi
Analisa Klimatologi menggunakan dasar pertimbangan untuk menganalisis
sinar matahari dan arah angin. Dari analisa klimatologi ini nantinya akan berpengaruh
pada orientasi bangunan, agar menyesuaikan dengan arah terbir/terbenamnya
I MADE ADI PRANATA (1362121022) 134
matahari unuk memanfaatkan cahayanya, dan juga arah angin untuk memanfaatkan
penghawaan alami dari angin tersebut.
1. Kawasan Nusa Lembongan memiliki iklim tropis dengan curah hujan diperkirakan
mencapai 1376 mm/tahun, curah hujan rata-rata bulanan berkisar 1300-1750
mm/tahun dengan hari hujan rata-rata 55 hari/tahun. Musim hujan tertinggi terjadi
pada bulan Oktober – bulan Februari dan musim kemarau umumnya berlangsung
pada bulan Maret sampai Agustus. (RDTR Nusa Penida, 2006-2033).
2. Kawasan Nusa Lembongan memiliki rata-rata kelembaban udara sekitar 75,% -
81,0%. (RDTR Nusa Penida, 2006-2033).
3. Matahari terbit pukul 5.30 wita dan terbenam pukul 18.00 wita. (RDTR Nusa Penida,
2006-2033).
4. Kecepatan angin maksimum 350 cm/dt bergerak sesuai arah gerak pasang surut laut.
Kecepatan angin maksimum 7.7 m/dt arah tenggara dan barat daya yang sering terjadi
pada bulan Desember – Januari (RDTR Nusa Penida, 2006-2033)
±0.0
0
-0.50
-6.50
-5.50
-4.50
-4.00
±0.0
-3.50 1.3 Ha 0
-3.00
-2.50
-1.50
-1.00
Arah angin
Cahaya matahari
sore
Massa bangunan akan berorientasi ke view positif yang ada pada site yaitu
pantai dan panorama laut di depan site atau pada arah barat . Arah orientasi
bangunan juga di tentukan dari fungsi masing-masing bangunan, seperti halnya
restauran fokus berorientasi ke arah lounge garden atau view kedalam dan
sedangkan untuk rooftop dan infinity beroientasi kearah view laut dan terdapat
pura melasti yang ada di pantai dream beach yang akan di rencanakan sebagai
view positif yang dapat di nikmati pada rooftop.
Kebisingan pada site ini bersumber dari arah pantai dimana pertemuan antara
ombak Dengan tebing dan deburan ombak, pada bangian selatan dan utara
terdapat sumber kebisingan yang berasal dari fasilitas hunian yang ada namun
tidak terlalu mengganggu ke dalam site.
BANGUNAN
E. Analisa BUA
Untuk menentukan area terbangun pada site yang ditentukan oleh besar garis
sempadan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
1. Dasar Pertimbangan
Site yang berhadapan langsung dengan pantai menyebabkan pada bagian barat site
dikenai sempadan pantai. Ketinggian site berada ±6 meter di atas permukaan pantai
dream beach, sehingga besar garis sempadannya adalah ketinggian tebing dikalikan
dua yaitu 12 meter.(Pemerintah Kabupaten Klungkung,2017).
Sedangkan sempadan samping yang berbatasan dengan tanah warga lainnya dikenai
sempadan 2 meter.
Lokasi Site berada di tepi tebing pantai sehingga site terkena sempadan tebing yaitu
12 meter karena ketinggian tebing enam meter. (RDTR Nusa Penida, 2006-2033). Sedangkan
sempadan samping yang masih berupa tanah kosong dikenai sempadan 2 meter. Maka area
yang dapat dibangun pada site ini adalah area yang merupakan 30% dari luasan site
keseluruhan sesuai dengan KDB yang telah ditentukan yaitu 3.395,3 m2.
F. Analisa Utilitas
Analisa utilitas bertujuan untuk mengetahui kelengkapan jaringan utilitas, yang
sudah tersedia pada site, maupun belum ada disekitar site.
1. Keberadaan tiang telfon dan tiang listrik yang ada di dekat site
-0.50
-0.50
-6.50
-6.50
-5.50
-5.50
-4.50
-4.50
-4.00
-4.00 1.3 Ha
±0.00
±0.00
-3.50
-3.50
-3.00
-3.00
-2.50
-2.50
-1.50
-1.50
-1.00
-1.00
Sistem penyediaan air bersih pada site akan mengunakan air laut yang di filter
untuk mendapatkan air yang baik, karena untuk jalur PDAM belum optimal.
Sedangkan untuk utilitas jalur listrik akan mengunakan listrik dari PLN yang ada di
dekat site dan Genzet.
±0.00
-0.50
-6.50
-5.50
-4.50 1.3 Ha
-4.00
±0.00
-3.50
-3.00
-2.50
-1.50
-1.00
a. Analisa BUA
b. Analisa Kebisingan
Utam
a
Penunjang
Servis
Hasil dari analisa zoning tersebut adalah berupa pembagian zona fungsi yang
akan dijabarkan lebih jelas seperti berikut :
a. Zona Fungsi Servis berada paling depan pada site, karena posisinya terletak
paling dekat dengan jalan utama .
b. Zona Fungsi Penunjang Terletak di tengah diantara zoning fungsi utama dan
fungsi servis . Hal ini bertujuan untuk menunjang zona utama yaitu
Restaurant dan Lounge dengan fasilitas-fasilitas rekreasi. Selain itu
penempatann zona fungsi penunjang juga mempertimbangkan view, agar
tidak menghalangi view fungsi utama.
Entrance
Konsep Entrance atau perletakan pintu masuk akan berdasarkan terhadap
pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
Penerapan
pola sirkulasi
linear
Sirkulasi mobil
Penerapan
pola sirkulasi
radial
Sirkulasi motor
Sebagai tanaman
Plumeria hias yang bebunga
Pada area pool dan yang memberi kesan
4 Sp./Pohon
garden alami dan sejuk pada
Kamboja
club
Sebagai penutup
Alpinia
Pada ruang luar di tembok dan sekaligus
1 Purpurata/Leng
area club menjadi tanaman
kuas Merah
pengisi taman
Calathea
Pada ruang luar di Sebagai aksen hijau
2 Lutea/Pisang
area club pada pinggir jalan
Kodok
- Creppers/Clambing Tree
Vegetasi/
No. Perletakan Tujuan Gambar
Softscape
Creppers/Clambing Tree
Sebagai tanaman
Di area pinggir penutup atap kanopi
Thunbergia
2 kanopi di jalan sehingga
Gandiflora
menuju parkir memunculkan kesan
alami
Untuk memudahkan
Material batu paving
perawatan dan material
Cubical Paving dipasang pada area
1 paving lebih tahan
Stone parkir club dan jalan
terhadap panas dan
service
hujan
Batu palimanan
Batu Untuk menimbulkan
random ini dipasang
2 Palimanan kesan estetis dan nuansa
pada area menuju ke
Random menyatu dengan alam
Spa
Untuk menunjukkan
Batu Pada area jalan suasana alami dan
3
Palimanan setapak menuju Spa sebagai aksen penanda
area Spa
Pada penghubung
canal dan dipasang
Untuk menunjukkan
pada area pinggir
5 Wood Decking kesan natural dan aksen
kolam renang, jalan
transisi
pinggir reflective
pond
Sebagai artwork
1 Plampot Area Kebun Club
landscape
Bubu /
Sebagai artwork
2 Perangkap Area Kebun Club
landscape
ikan
Artwork
Sebagai artwork
3 Burung Area Kebun Club
landscape
Kokokan
Bentuk Invinity Pool yang mengambil analogi dari genangan air yang terdapat pada
batu karang ketika air sedang surut dan dihiasi dengan daun yang jatuh dari pepohonan dan
terjatuh pada genangan air tersebut.
B. Konsep Parkir
Untuk menentukan perletakkan dan pola parkir yang sesuai dengan
kebutuhan. Tempat parkir yang mampu menampung sesuai dengan kebutuhan,
kelancaran sirkulasi dan kenyamanan civitas. Pemilihan pola parkir yang tepat,
sangat menentukan kelancaran dan kemudahan dalam memarkir kendaraan. Untuk
menunjang hal tersebut pola parkir pengelola dan pengunjung dibedakan sesuai
dengan tuntutan kenyamanan penggunanya dan jenis kendaraan.
Konsep Masa
6.2.1 Konsep Sistem Massa
menentukan bentuk dan sistem massa bangunan pada site. Dasar Pertimbangan: Konsep
dasar, tema (arsitektur post modern), sirkulasi ruang dan organisasi ruang.
a. Alternatif massa:
a) Alternatif I (Massa tunggal/monolit)
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas maka sistem massa yang cocok diterapkan pada
GAMBAR 3. 6 : Tebing Pantai Dream Beach Lembongan
Beach(sumber
Club :ini adalah sistem
dokumentasi massa majemuk. Dimana didukung dengan
pribadi 2017)
fungsi dan fasilitas serta suasana karakteristik dari site Beach Club ini, serta
sistem massa majemuk dapat memudahkan perletakkan massa bangunan
menuju ke view positif sesuai dengan tuntutan fungsi.
Unit fasilitas yang ada pada club memerlukan view positif yang ada pada site untuk
memberikan kesan menarik kepada wisatawan yang berkunjung, sehingga orientasi unit unit
fasilitas seperti lounge, gazebo, dan rooftop akan mengarah ke arah laut di depan site.
Konsep Bentuk Dan Tampilan Bangunan
Fasade pada bangunan yang akan ada pada Beach Club ini sangatlah bergantung
pada tema rancangan yang dipilih yaitu Post Modern. Fasade bangunan nantinya akan
memiliki banyak bukaan memanfaatkan iklim pada site yang beriklim tropis, dengan
pengolahan pencahayaan, penghawaan dan vegetasi.
A. Lantai Bangunan
Fungsi dari setiap ruangan pada Beach Club ini beragam, maka akan terdapat
perbedaan desain, terutama pada desain lantai disetiap ruangnya. Persyaratan dari bahan
lantai diantaranya aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan mampu
menyerap panas. Material Lantai yang akan digunakan pada ruang-ruang Beach Club ini
seperti Restaurant, Rooftop, Spa, serta ruang –ruang lainnya selain dapur akan
B. Dinding
Dinding merupakan suatu unsur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Dinding umumnya membatasi suatu bangunan dan menopang struktur lainnya,
membatasi rang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi suatu
bangunan di alam terbuka. Dinding pada Beac Club ini berfungsi sebagai pembatas antar
ruang ruang yang ada.
Material yang akan dipakai pada ruangan, tergantung pada jenis ruangan tersebut.
Untuk ruangan pada umumnya akan menggunakan pembatas berupa batu bata ringan,
dengan finishing cat ataupun tidak di cat dan material alami berupa kayu, batu alam,
logam, maupun vegetasi. Selain didnding tersebut, dinding kaca juga akan digunakan
Konsep Struktur
6.3.4.1 Sub Struktur
Penentuan sub struktur sangat perlu untuk memperhatikan kondisi tanah
yang ada pada site. Sub struktur dipilih berdasarkan jenis beban yang diteruskan
ke tanah, dan mempertimbangkan daya dukung tanah terhadap gaya atau beban
tersebut. Sub-struktur pada bangunan-bangunan yang terdapat pada Beach Club
ini, tidaklah terlalu menggunakan struktur yang berat, hal ini dikarenakan kondisi
tanah pada site merupakan tanah keras, sehingga untuk sistem sub strukturnya
cukup menggunakan pondasi menerus, karena tanah keras pada site mampu
menopang beban dari bangunan. Tetapi pada beberapa bangunan yang menopang
lantai atas terdapat tambahan pondasi berupa pondasi plat, agar lebih kokoh dan
kuat.
Kolom
Balok
Kaki
Pondasi Telapak
Pondasi menerus
digunakan pada area
bangunan yang
memungkinkan untuk
dipijakkan.
Gamabar 6. 21 : Super Struktur.
Sumber : Sketsa Pribadi, 2017
Konsep Utilitas
Konsep Sistem Pencahayaan
Konsep Pencahayaan pada Beach Club, menggunakan dua sistem yaitu
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami dengan
memanfaatkan sinar matahari, dengan membuat bukaan-bukaan pada bangunan
yang memberikan celah kepada sinar matahari untuk masuk ke dalam ruangan.
Bukaan ini ada yang berlapis kaca, dan ada yang tidak. Selain bukaan pada
bangunan, pada bagian atap juga akan dibuat bukaan, sebagai celah untuk
masuknya matahari.
Bangunan Pada
Beach Club
Kolam( Reflectif
Pound)
Penyediaan air bersih bersumber dari air laut yang nantinya akan filterisasi dan di
tampung pada ground tank dan akan di distribusikan ke masing-masing fasilitas dan
unit-unit bangunan yang ada pada Beach Club.
1. Air kotor dan kotoran padat manusia diolah/ diproses secara alami di dalam
bioseptictank.
2. Air limbah seperti air bekas mandi dan air bekas laundry akan di olah
mengunakan sistem (Waste Treatment Plant) yang nantinya air tersebut dapat di
gunakan kembali untuk menyiram tanaman pada site.
3. Untuk air hujan akan di aliri melalui drainase yang ada di dalam site dan akan di
tampung untuk kepentingan menyiram tanaman, tetapi jika air yang di tampung
sudah cukup maka sisa air tersebut akan langsung di alirkan ke laut.
Bio Septictank
PLN Genzet
Inverter
Box Control
Pendistribusi
an masing
masing listrik
ke unit
bangunan
menggunaka
n sistem
KWH.
b. Dome Camera
Diambil nama Dome karena bentuknya yang seperti kubah (dalam Bahasa
inggris), tujuannya agar arah dari kamera cctv tidak terlihat atau tersembunyi tapi
terlihat oleh kasat mata. Dome kamera yang biasa dijual adalah tipe fix camera
yaitu kamera yang hanya mengarah ke 1 arah. Kamera jenis ini akan dipasang
pada titik-titik koridor.
Anonim. 2015. Jenis-jenis Pemadam Kebakaran. Diambil dari http:// pinterest.com /, dikunjungi
pada 20 April 2017.
Anonim. 2016.Jenis- jenis restaurant http://www.restofocus.com/2015/06/6-jenis-peralatan-
restoran.html
Anonim. 2016. PengertianLounge
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41993/4/Chapter%20II.pdf
Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung : Klungkung dalam angka 2015.
Bappeda Klungkung, 2017 : Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Nusa Penida 2006-2033.
Klungkung.
Bappeda Klungkung, 2017: Jumlah fasilitas akomodasi pariwisata yang ada di Nusa
Lembongan. Klungkung.
Bappeda Klungkung, 2017: Jumlah fasilitas akomodasi pariwisata yang ada di Nusa
Lembongan. Klungkung.
Bappeda Klungkung, 2017 : Letak Geografis Nusa Lembongan. Klungkung.
Bappeda Klungkung, 2017: Jumlah fasilitas akomodasi pariwisata yang ada di Nusa
Lembongan. Klungkung.
Bappeda Klungkung, 2017 : Letak Geografis Nusa Lembongan. Klungkung.
Ching, F. D. 2008. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Erlangga
Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, 2017 : Kunjungan Pariwisata Ke Kabupaten Nusa
Penida. Klungkung.
mardiana. 2009 : Perancangan Restaaurant and Bar Tepi Pantai (Skripsi): Tidak diterbitkan.
Perda No. 16 Tahun 2009 : Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-
2029.
Soenarno Adi Pengertian lounge dalam bukunya Front Office Management(2006 : 364),