Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA DETAIL ENGINEERING DESIGN ( DED ) BREAK CONSTRUCTION UPTD KENJERAN

1.

LATAR BELAKANG Peningkatan kegiatan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya minat dan perhatian dari berbagai kalangan pada kegiatan pariwisata yang memanfaatkan potensi alami dari pesisir, pantai dan laut. Pengembangan kegiatan tersebut diharapkan selain dapat menciptakan sumber pendapatan bagi pemerintah dan pemerintah daerah juga dapat menciptakan kegiatan usaha bagi penduduk disekitarnya. Sebagai salah satu kawasan wisata milik pemerintah Kota Surabaya, pantai Kenjeran memiliki beberapa potensi yang dapat di kembangkan seperti berikut : adanya Kampung dan tradisi kehidupan nelayan; Pengolahan ikan hasil tangkapan; Kerajinan berbahan biota laut; Warung tradisional: ikan laut asap, bakar/panggang; Panjang pantai sekitar 1 km; serta kondisi Pantai yang landai dan gelombang lirih. Disisi lain, dikawasan pantai Kenjeran juga terdapat masalah dan tantangan yang harus dihadapi, diantaranya adalah : kondisi Perairan pantai penuh lumpur; Tuntutan pengunjung terhadap keragaman obyek wisata yang lebih inovatif; Tuntutan prasarana dan sarana yang lebih responsive terhadap kebutuhan pengunjung; Jaringan jalan sekitar kawasan yang kurang mendukung pada saat puncak kunjungan; serta keadaan dimana kawasan wisata Kenjeran belum terintegrasi dengan potensi wisata disekitarnya (khususnya disepanjang wilayah pesisir kota Surabaya). Pengembangan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut apabila tidak direncanakan dan dikelola dengan baik akan berdampak negative terhadap lokasi wisata dan kawasan sekitarnya. Oleh karena itu, perencanaan pengambangan daera wisata alam pesisir, pantai dan laut yang komprehensif dan disertai dengan pola pemeliharaan dan sistem pemantauan yang memadai, maka selain akan tetap melestarikan potensi daerah wisata itu sendiri juga tidak berdampak negative pada kondisi alam dan lingkungan disekitarnya. Untuk mengoptimalkan fungsi THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran secara optimal sebagai salah satu kawasan wisata yang terintegrasi dengan rencana pengembangan kawasan lainnya di sekitarnya, maka upaya utama yang perlu dilakukan adalah : 1) Membuat masterplan pengembangan kawasan wisata yang inovatif dan terintegrasi dengan penataan sekitarnya. 2) Memperbaiki / Meningkatkan dan/atau mengendalikan kualitas lingkungan pantai terutama perairannya, agar kondisi dan kualitas air pantai bisa memperkuat image pantai kenjeran yang penuh air dan pasir yang rekreatif ; dalam hal ini perlunya dibangun tanggul atau bangunan pemecah/pengendali gelombang (breakwater) yang sekaligus untuk mencegah datangnya/masuknya lumpur kedalam area perairan pantai.

2.

BENTUK KEGIATAN Bentuk kegiatan pekerjaan meliputi : 1) Pembuatan Masterplan ( Rencana Induk ) Pengembangan kawasan wisata pantai Kenjeran, yang diantaranya memuat posisi dan besaran bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur ( breakwater ) 2) Pembuatan Gambar Detail Teknis / Detail Engireering Design (DED) bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur ( breakwater )

KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran

Hal 1

3.

TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN Tujuan kegiatan adalah : 1) Menyiapkan dokumen perencanaan sebagai acuan pengembangan kawasan, baik yang bersifat komprehensif maupun parsial dalam penataan kawasan wisata kenjeran, baik yang menyangkut fasilitas/obyek wisata maupun prasarana dan saran penunjangnya. 2) Menyiapkan dokumen teknis sebagai acuan yang bersifat detail teknis untuk pembangunan fisik bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur (breakwater) kawasan pantai Kenjeran. Sasaran kegiatan adalah : 1) Tersusunnya Dokumen Masterplan / rencana Induk Pengembangan kawasan pantai Kenjeran 2) Tersusunnya Dokumen Teknis / Detail Engineering Design (DED) pembangunan bangunan Breakwater

4.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Pengguna Jasa Pekerjaan Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya

5.

SUMBER PENDANAAN 5.1 Biaya Perencanaan 1) Besarnya biaya langsung personil maupun non personil menyesuaikan dengan Surat Keputusan tentang Standar Biaya Belanja Daerah dan SHSD tahun 2013. 2) Biaya pekerjaan bagi Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Perencana sesuai peraturan yang berlaku. 5.2 Cara Pembayaran Pembayaran biaya Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran dilakukan secara bertahap (termijn) dengan progress sebagai berikut : a. Progres pekerjaan laporan Pendahuluan (Termyn I) dibayar 20 % b. Progres pekerjaan laporan Pendataan dan Analisa (Termyn II) dibayar 25 % c. Progres pekerjaan laporan Masterplan (Termyn III) dibayar 55 % Sumber dana Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran dibebankan pada, APBD Pemerintah Kota Surabaya Tahun Anggaran 2013.

5.3

6.

LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN Secara umum Lingkup pekerjaan terdiri dari dua kegiatan utama yaitu, : 1. kegiatan Pembuatan Masterplan kawasan kenjeran ; dan 2. kegiatan Pembuatan DED Breakwater (Gambar detail teknis bangunan pemecah gelombang).

6.1

KEGIATAN PEMBUATAN MASTERPLAN KAWASAN 6.1.1. Pembuatan Konsep disain (Pra Rancangan) meliputi : 6.1.1.1. Konsep Aksesibilitas (Pencapaian) a. Pencapaian ; terkait dengan perlunya Pembuatan jalan dan jembatan dari jl. Sukolilo yang tembus ke jalan kenjeran dan Peningkatan jalan akses jalan Kenjeran.

KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran

Hal 2

b.

Entrance ; Main Entrance pada Gate barat : mudah diakses oleh pengunjung, yang sebagian besar menggunakan angkutan umum dan sepeda motor serta kendaraan roda empat ; serta Side Entrance dari perairan pantai pada sisi timur atau utara, bagi pengunjung yang menggunakan motor boat atau motor nelayan tradisional.

6.1.1.2. Konsep Penataan Tapak a. Konsep Sirkulasi ; Sirkulasi terpusat pada area wisata kawasan. Dimana terdapat jalan keliling, jalan utama dan jalan penyebar untuk mendukung mobilitas pengunjung dalam menikmati obyek-obyek wisata yang ada ; dan Menggunakan konsep yang memudahkan pengunjung namun dapat terkontrol sesuai dengan kebutuhan dan pengamanan kawasan wisata Kenjeran. b. Konsep Parkir ; Tempat Parkir untuk kawasan wisata terbagi menjadi : Parkir Bis, Parkir mobil, Parkir sepeda motor, kendaraan tidak bermotor dan Parkir motor boat.

6.1.1.3. Konsep Orientasi dan Tata Massa a. Orientasi Bangunan ; Fasilitas dan obyek wisata serta fasilitas pendukung ditata dalam susunan letak massa bangunan yang saling berhubungan melalui koridor-koridor jalan poros, sedang fasilitas perniagaan/jasa pendukung agak terpisah dari lokasi fasilitas wisata dengan orientasi pada masingmasing kegiatan. b. Tata Massa ; Kawasan wisata dibagi menjadi beberapa kelompok bangunan yaitu : Area wisata Perairan ; Area Anjungan / obyek wisata diatas air ; Area Anjungan / obyek wisata didaratan; Area fasilitas penunjang; Area Fasilitas komersial komersial; Area Fasilitas Pengelola ; Area Fasilitas parker; Area pangkalan / drop angkutan umum; dan, Area bangunan Breakwater. Masing-masing area direncanakan dengan tata bangunan yang berbeda. Keseluruhan diarahkan pada penciptaan kesan alam modern kreatif inovatif pada kawasan wisata pantai kenjeran secara tematik. Tata bangunannya diarahkan memperhatikan ketentuan sebagai berikut : Garis Sempadan Bangunan ( GSB ) ; Koefisien Dasar Bangunan ( KDB ); Koefisien Lantai Bangunan ( KLB ); dan, Ketinggian bangunan 6.1.1.4. Konsep Zoning Kawasan Wisata Diantaranya dapat meliputi Zona air dan Zona darat; Kelompok Public; Kelompok Semi Public; Kelompok Private; dan, Kelompok Service, 6.1.1.5. Konsep Pengamanan Kawasan Perlu ada konsep perencanaan dan disain penataan kawasan wisata untuk keperluan pengamanan demi kelancaran dan kenyamanan kegiatan rekreasi, dengan mengantisipasi : Kompleksitas dan keragaman even kegiatan rekreasi; Perilaku pengunjung yang bersifat individual maupun masal, baik didalam arena obyek maupun dalam kompleks kawasan; Kelancaran sirkulasi di kawasan wisata;
KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran
Hal 3

dan, Kelancaran lalulintas disekitar kawasan wisata. 6.1.1.6. Konsep Drainase Diantaranya meliputi konsep dan rencana Peninggian sebagian kawasan wisata dari badan jalan; Pembuatan saluran air hujan (drainase) sesuai dengan cathment area; Pengaliran air hujan (drainase), jaringan tersier menuju saluran sekunder; Pembuatan Kolam-kolam dan resapan air hujan ( Ruang Terbuka Hijau ); Realisasi saluran primer yang meliputi pembuatan saluran / kanal yang mengalir ke utara / timur (di jalan sukolilo dari jalan Kenjeran); dan, Pembuatan/Pengamanan Pintu Air, mencegah masuknya air laut. 6.1.1.7. Konsep Lansekap Diantaranya konsep-konsep yang menunjukkan Pada jalur utama masuk kawasan wisata, dilengkapi dengan, lampu taman, potion-potion pengarah (palm), sculpture / patung / decorative tematik rekreatif, kolam air dan air mancur serta lampu, untuk memperkuat karakter kawasan; Sebagian area / ruang tertentu dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial-rekreatif seperti : senam, start kegiatan olah raga dll. Sebagian dibuat Open space berupa ruang terbuka dengan bangku-bangku dan lampu taman untuk menikmati keindahan pantai pada malam hari. Ruang Terbuka Hijau (Theme Park); untuk menciptakan kesan hijau, asri, kesan terbuka sehingga sebagian bangunan kawasan wisata tampak lebih monumental sebagai landmark kawasan. Untuk Area Parkir, pangkalan/halte angkutan umum, Parkir motor dilengkapi dengan pepohonan sehingga lebih teduh dan asri. Elemen ruang luar yang dipergunakan terdiri dari materi lunak dan materi keras. Materi Lunak (softscape) diantaranya meliputi : Rumput (ground cover), untuk taman, median jalan, jalur hijau, meliputi rumput paitan, rumput Manila, rumput Jepang, rumput grinting dsb; Semak dan perdu, untuk pembatas, aksen lingkungan dan keindahan, meliputi : bougenvil, krokot, penitian dsb; Pohon Peneduh, pada pinggir jalan, jalur pedestrian, dan taman-taman di kawasan yang berfungsi sebagai peneduh, meliputi pohon sono, bungur, dsb; dan Pengarah, direncanakan untuk fungsi pengarah ditanam pada jalur jalan menuju obyek-obyek wisata, meliputi tanaman palm dsb. Sedangkan untuk Materi Keras (hardscape), diantaranya meliputi : Material alam, seperti : batu alam dipakai untuk dinding eksterior, planter box, yang diletakkan sesuai dengan kebutuhan dan keindahan lingkungan; Material buatan, seperti beton dipakai untuk pavement dan bangku taman, bata untuk dinding dan saluran, metal untuk grill saluran, shelter, lampu taman, sclupture dan penanda (signage). 6.1.1.8. Konsep Penanda (Signage) Untuk mempermudah pencarian dan memberikan orientasi terutama bagi para pengunjung maka perlu diberikan, diantaranya : Pintu Gerbang, sebagai penanda memasuki kawasan; Monumen, sculpture, untuk orientasi kawasan; Peta Lokasi yang diletakkan pada bagian/tempat strategis; Petunjuk arah dan tempat; dan, Penanda Nama jalan, blok, fasilitas/instalasi, ruang. 6.1.1.9. Tampilan Arsitektur Bangunan
KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran
Hal 4

Penampilan bangunan diarahkan memiliki nuansa kokoh, kuat, monumental dan agung serta terintegrasi dengan alam pantai dan bangunan disekitarnya, unsur-unsur tampilan bangunan meliputi : Bentuk dan Raut bangunan; Bahan bangunan, Pemilihan bahan bangunan didasarkan atas : Kuat dan aman , Pemeliharaan mudah dan murah Sesuai dengan kriteria estetika / keindahan; Tekstur, diusahakan untuk memilih tekstur yang mudah dibersihkan sehingga meminimalkan biaya perawatan ; Untuk ruang dalam (interior) dipergunakan tekstur dengan grain yang seminimal mungkin atau halus ; dan, Untuk tekstur luar bangunan (eksterior) diperkenankan untuk memberi grain yang agak kasar atau dengan pola tertentu; dan, Warna, untuk fasade dan ornamen-ornamen yang berkesan dekoratif direncanakan dengan warna-warna yang cerah khas untuk bangunan rekreasi tetapi masih memperlihatkan unsur kekhasan tematik bangunan. Gambar Masterplan yang harus dibuat setidaknya meliputi gambar berikut : a. Gambar. Lay Out/ Site Plan ; b. Gambar Denah ; c. Gambar Tampak ; d. Gambar Prespektif/ 3D.

6.2

KEGIATAN PEMBUATAN DED BANGUNAN BREAWATER Gambar DED bangunan breakwater dibuat setelah ditentukan posisi dan indikasi besaran bangunan tersebut yang termuat pada Masterplan / Rencana Induk Pengembangan Kawasan Pantai kenjeran. Gambar DED yang harus dibuat setidaknya meliputi gambar berikut : a. Gambar Lay Out / denah b. Gambar Tampak c. Gambar Detail d. Spesifikasi Bahan yang digunakan e. Perkiraan anggaran Biaya f. Metode pelaksanaan g. Jadwal/ Schedule waktu pelaksanaan pembangunan

7.

METODOLOGI Dalam pekerjaan pembuatan DED bangunan pemecah gelombang, Penyedia Jasa harus menentukan metode studi yang jelas, sahih, dan reliabel untuk mencapai tujuan dan ruang lingkup kegiatan. Pengambilan data primer bila diperlukan harus dilakukan dengan metode yang benar, sedangkan untuk pengambilan data sekunder melalui studi literatur harus disesuaikan dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan Kota Surabaya. 7.1 Tahap Pendahuluan Yaitu penyusunan Rencana kerja yang disusun berdasarkan target pencapaian hasil tiap tahap kegiatan serta Persiapan administratif berupa surat ijin survey, penyiapan tabulasi data yang dibutuhkan. Tahap Penyiapan Data dan Analisa 7.2.1. Tahap Penyiapan Data meliputi: Pengumpulan data atau Survey dilakukan untuk mendapatkan data-data informasi baik primer maupun sekunder serta menguji data-data informasi tersebut yang dilakukan dengan : Survey lapangan dilakukan dengan pengamatan lapangan, pencatatan, pengukuran, pembuatan dokumentasi,. Survey dilakukan untuk mengetahui lokasi perencanaan, pola penggunaan lahan, utilitas yang tersedia, teknologi pembangunan kawasan

7.2

KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran

Hal 5

pantai yang sedang dan telah dilakukan, dan kondisi sosial budaya ekonomi masyarakat sekitar dikaitkan dengan perencanaan pembangunan kawasan wisata. Survey instansional, dengan melakukan koordinasi atau diskusi dengan nara sumber dari instansi yang berwenang terkait dengan perencanaan pembangunan kawasan pantai. Sedangkan teknik pengumpulan data, terdapat tiga macam yaitu : Observasi, dilakukan dengan pencatatan-pencatatan, pengukuran, perekaman foto dan penggambaran sesuai dengan konteks penelitian. Pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung pada saat terjun ke lokasi penelitian. Uji Laboratorium atau studio, uji laboratorium ini antara lain dilakukan untuk mengetahui kondisi dan karakteristik pantai , khususnya pada lokasi pembangunan breakwater, yaitu untuk mengetahui kondisi geologis dan struktur tanah, dan daya dukung tanah. Studi Literatur, Kegiatan pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan data dan referensi dari literatur, hasil penelitian dan studi kasus serta teori-teori yang mendukung kegiatan perencanaan Pembuatan DED Bangunan Breakwater di Pantai Kenjeran yang meliputi aspek pemasaran, aspek spasial, aspek manajemen, aspek ekonomis, aspek finansial, aspek sosial, aspek hukum, aspek kelembagaan, aspek lingkungan l ekologi, dan aspek arsitektural. Data-data yang diperoleh pada tahap Penyiapan Data ini antara lain : Kondisi dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat di kawasan pantai Kenjeran Kondisi dan karakteristik fisik lingkungan, lahan dan pantai Kondisi dan karakteristik tanah (topografi, struktur tanah, daya dukung, dll) Kondisi fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan di sekitar kawasan pantai Kenjeran. Keseluruhan hasil pendataan dan identifikasi diolah dan diklasifikasikan secara sistematis sehingga data tersebut siap dimanfaatkan untuk analisa dan pembuatan konsep rancangan. 7.2.2. Tahap Analisa Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain melakukan analisa dan pembuatan konsep perencanaan / perancangan. Tahap analisa yaitu melakukan analisa dari hasil kompilasi data terhadap berbagai aspek yang terkait dengan Pembuatan DED Bangunan Breakwater di UPTD Kenjeran dengan mempergunakan beberapa teori / standard-standard perencanaan dan perancangan. Hasil analisa dan perumusan konsep tersebut antara lain : Analisa dan konsep spasial (Rencana Tata Ruang); Analisa dan konsep transportasi / aksesibilitas; Analisa dan konsep tapak; Analisa dan konsep ruang dan hubungan antar ruang; Analisa dan konsep kebutuhan fasilitas ; Analisa dan konsep kebutuhan sarana, prasarana penunjang dan sistem utilitas ; Analisa dan konsep lingkungan; Analisa dan konsep manajemen pengelolaan pembangunan ; Analisa dan konsep sosial-ekonomi masyarakat sekitar ; dan Analisa aspek pariwisata. 7.3 Tahap Pembuatan Masterplan dan DED Hasil analisis dan perumusan konsep perencanaan / perancangan pada aspek-aspek tersebut diatas digunakan untuk dasar pembuatan gambar rancangan gambar Detail Enginering Design / DED pada tahap berikutnya, yang meliputi unsur berikut :

a.

Gambar Pra Rancangan Dokumen gambar yang meliputi : Gambar Rencana Tapak ( Siteplan ); Gambar Rencana Layout; Gambar Denah, Tampak dan Potongan Bangunan ; Gambar Detail

KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran

Hal 6

Struktur; Gambar Rancangan / Desain khusus; Gambar Rencana Landscape; dan Gambar Perspektif. b. Dokumen Rencana Anggaran sebagai Kelengkapan DED:

8.

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN 1) 2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ditentukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja Jangka waktu pelaksanaan pengawasan berkala ditentukan sampai selesai fisik 100 %

Tabel Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan secara umum


bulan ke : KEGIATAN
1 2 I 3 4 1 2 II 3 4 1 2 III 3 4 1 2 IV 3 4 1 2 V 3 4 1 2 VI 3 4

1. 2. 3. 4.

Tahap Pendahuluan Tahap Pendataan & Analisa Tahap Pembuatan masterplan Tahap Pembuatan DED

9.

TENAGA AHLI Penyedia Jasa yang terpilih diminta untuk menyediakan tenaga ahli profesional yang kompeten dibidangnya masing-masing, mempunyai pengalaman yang tinggi serta peralatan yang memadai dan lengkap sehingga dapat menjamin pelaksanaan pekerjaan yang baik. a. Tenaga ahli bidang Arsitektur sebagai Koordinator (Team Leader), adalah minimal seorang sarjana (S1) Arsitektur dengan pengalaman kerja selama 6 tahun dalam mengelola pekerjaan perencanaan dan perancangan. Ketua Tim harus mempunyai kemampuan manajemen dan berkomunikasi yang kuat serta telah berpengalaman dalam memimpin berbagai tenaga ahli pada pekerjaan jasa perencanaan kawasan atau yang sejenis. Tenaga ahli bidang Sipil Struktur Konstruksi (Teknik Sipil), adalah minimal seorang sarjana (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman kerja selama 4 tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan konstruksi. Tenaga ahli bidang Lingkungan, adalah minimal seorang sarjana (S1) Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan atau penanganan lingkungan. Tenaga ahli bidang perencanaan kota, adalah minimal seorang sarjana (S1) Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan tata ruang kawasan. Tenaga ahli bidang teknik kelautan / pantai (coastal engineering), adalah minimal seorang sarjana (S1) Teknik Kelautan atau Coastal Engineering dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan konstruksi bangunan pantai atau laut. Tim ahli pelaksanaan pekerjaan, dapat dilengkapi dengan tenaga pendukung ( Supporting Staff ) antara lain : 2 (dua) asisten tenaga ahli 2 (dua) orang Surveyor

b.

c.

d.

e.

f.

KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran

Hal 7

2 (dua) orang Operator Komputer 1 (satu) orang Administrator 10. KELUARAN Hasil dari pekerjaan Pembuatan DED Break Contruction UPTD Kenjeran adalah sebagai berikut : pertama, dokumen Masterplan pengembangan Kawasan Wisata Pantai Kenjeran, dan kedua, dokumen DED bangunan pemecah gelombang (breakwater) di Kawasan wisata pantai Kenjeran .

11.

LAPORAN Buku laporan kegiatan pembuatan DED Break Contruction UPTD Kenjeran terdiri atas : a. Buku Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 eks. b. Buku Laporan Data dan Analisa, sebanyak 5 eks. c. Buku Masterplan Kawasan Wisata Pantai Kenjeran, sebanyak 5 eks. d. Buku Gambar DED Bangunan Breakwater, sebanyak 5 eks. e. Buku summary Masterplan dan bangunan Breakwater, sebanyak 10 eks. Teknik penyajian laporan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut : a. Pengetikan 1,5 (satu setengah) spasi dengan kertas HVS putih polos. b. Ukuran buku laporan : F4, 80 gram. c. Album gambar perencanaan dan perancangan ( DED ) ukuran A3.

KAK DED Break Construction UPTD Kenjeran

Hal 8

Anda mungkin juga menyukai