Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTANSI


PENYUSUNAN MASTERPLAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN
(PPI) GESING, GUNUNGKIDUL

1. LATAR BELAKANG
Visi Keistimewaan Yogyakarta (Gubernur DIY, 2012) yaitu “Putar Kemudi Ke Visi
Maritim”, “among tani-dagang-layar” dan “Pantai Selatan sebagai Halaman Depan” yang
dilanjutkan Tahun 2017 dengan “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan
Martabat Manusia Jogja” merupakan terobosan visi pembangunan yang istimewa
berbasiskan maritim. Pantai Selatan Yogyakarta yang selama ini merupakan
‘halaman belakang’ akan dijadikan ‘halaman depan’ atau tonggak perekonomian daerah.
Salah satu upaya strategis yang sejalan dengan visi tersebut adalah pengembangan
industri perikanan yang, bersama-sama dengan industri pariwisata laut dan pantai,
merupakan salah satu industri maritim yang sangat potensial di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Untuk mendukung dan mendorong pengembangan industri perikanan
tersebut, maka pembangunan atau pengembangan pelabuhan perikanan sebagai salah
satu infrastruktur utama industri perikanan tangkap menjadi suatu keharusan.
Berkembangnya industri perikanan yang didukung oleh infrastruktur pelabuhan perikanan
yang memadai akan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi masyarakat dan wilayah.
Dibandingkan dengan potensi Sumber Daya Ikan yang tersedia di wilayah Pantai
Selatan Jawa serta semakin bertambahnya jumlah nelayan, jumlah Pelabuhan Perikanan
di DIY saat ini sangat tidak memadai. Saat ini hanya ada satu pelabuhan, yaitu Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Sadeng yang dibangun pada tahun 1990, terletak di Desa
Songbanyu, Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul. Kapasitas PPP Sadeng sudah maksimal dan
tidak mungkin dikembangkan lebih besar lagi karena keterbatasan lahan serta jarak yang
cukup jauh dari pusat kota dan kabupaten di DIY lainnya. Sementara itu, Pelabuhan
Perikanan Tanjung Adikarto yang sedang disiapkan di Wilayah Glagah, Kabupaten Kulon
Progo belum bisa segera dioperasikan karena masih dalam proses penyelesaian
pembangunan fisik serta masih dalam proses menuju KPBU (Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha). Dengan mempertimbangkan situasi tersebut, maka pembangunan
pelabuhan perikanan baru dapat menjadi bagian strategi dan solusi dari masalah yang ada.
Hasil Study Kelayakan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Gunungkidul yang telah
dilaksanakan pada tahun 2016 menyimpulkan bahwa Pantai Gesing merupakan salah satu
lokasi yang dinilai layak untuk dikembangkan menjadi PPI. Secara faktual saat ini Pantai
Gesing telah dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan tambat labuh perahu/kapal perikanan
guna mendaratkan hasil tangkapan, atau melakukan persiapan untuk melaut kembali
(memuat logistik perahu dan awak perahu) oleh lebih kurang 100 perahu nelayan setiap
harinya. Secara lingkungan fisik, teluk Pantai Gesing memberikan perlindungan yang
cukup aman untuk kegiatan tambat labuh maupun persiapan logistik. Hal ini akan
mengurangi kebutuhan biaya pembangunan fasilitas laut pelabuhan yang biasanya cukup
mahal, misalnya pemecah gelombang. Demikian juga, tersedia luasan lahan yang
meskipun tidak terlalu luas tetapi cukup memadai untuk rencana pengembangan lanjutan
berikutnya. Dari sisi geografis, Pantai Gesing mudah diakses dari Bandara Internasional
Yogyakarta di Kulon Progo melalui jalur JJLS, sehingga kegiatan ekspor ikan-ikan segar
bisa dijamin.
Dalam hubungan ini maka Pemerintah DIY memutuskan untuk melakukan
pengembangan Pantai Gesing menjadi Pangkalan Pendaratan Ikan Gesing yang
merupakan kelas pelabuhan perikanan tipe D, dengan melakukan pekerjaan penyusunan
Masterplan Pelabuhan sebagai dasar perencanaan pengembangan PPI Gesing dan
penyusunan dokumen perhitungan analisis, spesifikasi teknis dan gambar desain teknis
untuk bahan penyusunan Detil Engginering Design Pembangunan PPI Gesing selanjutnya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
 Melaksanakan penyusunan dokumen Masterplan Pelabuhan beserta dengan
penyusunan dokumen perhitungan analisis, spesifikasi teknis dan gambar desain
teknis untuk bahan penyusunan (Detail Engineering Design) pada perencanaan
pengembangan PPI Gesing selanjutnya.

b. Tujuan
 Menghasilkan dokumen masterplan yang disertai dengan perhitungan/nota desain
dan gambar desain rinci fasilitas pelabuhan di darat dan di laut sebagai dasar
perencanaan pengembangan PPI Gesing di Kab. Gunungkidul.

3. TARGET/SASARAN
Tersedianya dokumen perencanaan pengembangan PPI Gesing 1 (satu) paket terdiri dari:
 Masterplan Pengembangan PPI Gesing di Kab. Gunungkidul yang disertai dengan
Gambar desian rinci fasilitas pelabuhan dan Lansekap rencana kerja dan
Syarat/Spesifikasi Teknis;

4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan : Pantai Gesing, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten
Gunungkidul, D.I. Yogyakarta

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana dari DANA KEISTIMEWAAN DIY TAHUN ANGGARAN 2020
b. Perkiraan biaya sebesar Rp. 330.000.000,-

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN


a. Satuan Kerja : Dinas Kelautan dan Perikanan DIY
b. PA/KPA : Kepala Dinas
c. Pejabat Pembuat Komitmen : Kepala Dinas

7. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


a. Ruang lingkup pekerjaan
1) Tahap Persiapan, mencakup kegiatan sebagai berikut:
(a) Persiapan administrasi dan teknis
(b) Mobilisasi personel dan peralatan.
(c) Review studi dan data sebelumnya (desk study)
(d) Penyusunan kuisioner.
(e) Penyusunan rencana kerja.
2) Tahap Pengumpulan Data, mencakup kegiatan sebagai berikut :
(a) Pengumpulan data terkait peraturan perundangan/kebijakan/Standar
Operasional Prosedur (SOP), meliputi: Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan/ Peraturan Menteri, RPJMN, rencana strategis,
rencana zonasi pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi/Kota, Rencana Umum
Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kota, serta peraturan perundangan lainnya yang
terkait.
(b) Pengumpulan data perikanan, meliputi:
 Data potensi dan pemanfaatan SDI diantaranya jumlah dan jenis SDI pada
daerah penangkapan/Wilayah Pengelolaan Perikanan
 Data produksi SDI yang bersumber dari laut meliputi: jumlah, jenis, dan
nilai SDI per kapal, per trip, per tahun
 Data produksi SDI yang bersumber dari darat meliputi: jumlah, jenis, nilai
per kendaraan
 Pola dan distribusi pemasaran SDI baik yang bersumber dari laut maupun
dari darat meliputi : mekanisme jual beli, aktivitas kegiatan pelelangan per
jenis ikan, tujuan pemasaran (domestik/ekspor), tujuan negara ekspor, nilai
dan jumlah SDI yang dipasarkan
 Data pengolahan ikan : jenis pengolahan, jumlah dan kapasitas UPI, tujuan
pemasaran UPI domestik/ekspor
 Struktur usaha kapal perikanan per jenis kapal berupa biaya operasional,
investasi dan lain-lain
 Data penyaluran logistik untuk PMT (BBM)
 Armada perikanan meliputi : Jumlah nelayan, nama kapal, jenis alat
tangkap,
 serta data perikanan lainnya.
(c) Pengumpulan data sarana dan prasarana wilayah meliputi:
 Data fasilitas yang terdiri dari : volume/ kapasitas, tahun pembangunan/
pengadaan, biaya, status kepemilikan BMN dan kondisi
 Data kebutuhan, suplay, dan sumber di kawasan Pantai Gesing berupa air,
listrik.
 Data sarana untuk kegiatan K5 (Kebersihan, keamanan, ketertiban,
keindahan, keselamatan) berupa jumlah, jenis dan kondisinya.
 Data prasarana wilayah pendukung meliputi : akses jalan masuk, bandara,
pasar, instansi imigrasi dan beacukai, instansi kesehatan ikan, instansi
pemadam kebakaran, instansi pengawasan, pelabuhan terdekat, sarana
telekomunikasi, listrik, air dan lain lain.
 Data terkait lahan termasuk didalamnya perhitungan ganti rugi atau sewa
tanah masyarakat, Tanah Kas Desa, dan tanah Sultan Ground.
 Data terkait dengan perluasan dan pengembangan ke arah Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP)
 Data sarana dan prasarana terkait lainnya.
(d) Pengumpulan data lingkungan fisik pelabuhan, meliputi :
 Data Topografi
Pengukuran Situasi Topografi (ada di dokumen tambahan Topografi)
 Data Bathimetri
Melakukan Survey Bathimetri (ada di dokumen tambahan Bathimetri)
 Data hidro-oseanografi
Melakukan Kegiatan Survei Hidro-Oceanografi (ada di dokumen tambahan
Hidro-Oceanografi)
 Data hidrologi dan klimatologi
Melakukan analisa data angin untuk dapat memperkirakan besar dan arah
dominan dan kecepatan angin maksimal harian yang disajikan dalam
bentuk windrose.
 Data Gelombang (Hincasting).
Melakukan peramalan gelombang (Hindcasting) untuk mendapatkan
gelombang rencana, Konsultan akan melakukan pasca-kiraan gelombang
berdasarkan data angin jangka panjang (minimum 10 tahun) dengan
program Dina-Hindcast yang dikembangkan oleh Konsultan sendiri.
Metode yang diterapkan mengikuti Metode yang diberikan dalam Shore
Protection Manual (Coastal Engineering Research Center, US Army Corp
of Engineer). Hasil peramalan gelombang disajikan dalam bentuk
waverose.
3) Melakukan Kajian Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
(a) Kegiatan kajian sosial ekonomi dan lingkungan meliputi pengumpulan data
sekunder sosial ekonomi, lingkungan masyarakat untuk memberi gambaran
persepsi masyarakat sesuai kondisi yang ada dalam wilayah studi.
(b) Kegiatan kajian perencanaan pelabuhan dan sekitarnya mengantisipasi
rencana pengembangan pelabuhan Gesing.
(c) Pengumpulan data dilakukan dengan pola pendekatan langsung pada
masyarakat atau melalui instansi yang terkait sesuai kebutuhan data yang
diperlukan.
4) Melakukan Investigasi Geologi Teknik dan Mekanika Tanah (ada di dokumen
tambahan Mekanika Tanah)
5) Melakukan Kajian Perencanaan Kawasan
(a) Melaksanakan kajian dan analisis tapak kawasan pelabuhan
(b) Melaksanakan desain fasilitas/sarana prasarana penunjang kegiatan di
pelabuhan
(c) Melakukan desain fasilitas pelabuhan
6) Melakukan simulasi model matematik.
Simulasi model matematik yang dimaksud adalah simulasi Model Numerik untuk
Hidrodinamika perairan, perambatan gelombang dan transpor sedimen
7) Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) diperlukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan pekerjaan.
8) Penyusunan System Planning, meliputi:
(a) Layout fasilitas pelabuhan di darat dan di laut yang direncanakan.
(b) Kriteria Perencanaan.
9) Membuat Videografis Hasil Desain yang Informatif.
(a) Model matematik untuk mengamati perilaku gelombang.
(b) Data survey dari kajian sebelumnya
(c) Data teknis lainnya.
(d) Pengumpulan data sosial ekonomi dan melakukan Kajian Sosial, Ekonomi
dan Lingkungan, meliputi :
(e) Data sumber daya manusia, meliputi : jenis, jumlah, pendapatan, dan
karakteristik baik nelayan maupun non nelayan
(f) Data ekonomi wilayah meliputi nilai PDRB Nasional/Provinsi/Kota dari sektor
primer (perikanan), potensi komoditas sektor sekunder (industri perikanan),
nilai ekonomi di PPI GesingZ sebagai multiplier effect kawasan, PNBP.
(g) Data struktur usaha yang dijalankan oleh Perum Perindo
(h) Kegiatan kajian sosial ekonomi dan lingkungan meliputi pengumpulan data
sekunder sosial ekonomi, lingkungan masyarakat untuk memberi gambaran
persepsi masyarakat sesuai kondisi yang ada dalam wilayah studi.
(i) Pengumpulan data lingkungan berupa data sekunder yaitu data limbah cair
(sumber, jenis dan volume), rona lingkungan hidup, kapasitas daya dukung
lingkungan serta data primer yaitu data limbah padat / sampah (sumber, jenis
dan volume)
(j) Pengumpulan data titik koordinat (wilayah kerja dan wilayah pengoperasian)
untuk pengembangan
(k) Pengumpulan data penunjang seperti harga satuan pasar (untuk material dan
tenaga kerja)
(l) Pengumpulan isu/permasalahan
(m) Data lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan
10) Analisis Data
(a) Analisis kelayakan perikanan
 Analisa potensi dan pemanfaatan SDI (misalnya : Catch Per Unit Effort,
analisis Schaefer atau analisis sejenis) di fishing ground (WPPNRI) bagi
kapal perikanan yang berpangkalan di Pantai Gesing dan SDI yang berasal
dari darat
 Analisis musim penangkapan ikan
 Analisis hasil produksi penangkapan (per komoditas, per trip, per tahun,
per jenis kapal)
 Analisis usaha perikanan (untuk kapal penangkapan, kapal pengangkut,
unit pengolahan) berupa analisis financial (NPV, BCR, IRR dan EIRR)
 Analisis pola distribusi dan pemasaran (least square) ikan baik yang
berasal dari laut maupun dari darat
(b) Analisis kelayakan sarana dan prasarana wilayah
 Analisis optimalisasi dan pemanfaatan fasilitas (eksisting dan yang ideal)
 Analisis rencana tata ruang
 Analisis kebijakan pengembangan kawasan
(c) Analisis kelayakan teknis
(d) Analisis data topografi (untuk menghasilkan diantaranya peta topografi dan
diskripsinya)
 Analisis data batimetri (untuk menghasilkan diantaranya peta batimetri dan
diskripsinya)
 Analisis data hidrooceanografi termasuk simulasi model numerik
hidrodinamika pantai, perambatan gelombang dan ketenangan kolam
pelabuhan, serta transpor sedimen.
 Analisis data mekanika tanah
 Analisis data teknis lainnya.
(e) Analisis kelayakan sosial-ekonomi
 Analisis kelayakan sosial meliputi : analisa terkait trend jenis, jumlah,
pendapatan, dan karakteristik baik nelayan maupun non nelayan
 Analisa aspek ekonomi meliputi analisa potensi hinterland serta
pertumbuhan wilayah (LQ quotien) serta analisa peluang usaha di PPI
Gesing, analisa financial pengembangan PPI Gesing (NPV, BCR, IRR dan
EIRR).
 Analisis kapasitas pelabuhan terkait jumlah produksi dan nilai rupiahnya.
 Analisis final terkait kelas pelabuhan yang dapat direkomendasikan.
(f) Analisis kondisi lingkungan
(g) Analisis data titik koordinat
(h) Analisis kebutuhan prasarana pelabuhan perikanan, baik untuk foreland (sisi
laut) maupun untuk hinterland nya
(i) Analisis tata letak pelabuhan baik untuk sisi darat maupun sisi laut dengan
memperhatikan aspek lingkungan.
(j) Analisis kebutuhan pengembangan pelabuhan perikanan (jenis fasilitas dan
rencana pembiayaannya).
(k) Analisa strategi pengembangan pelabuhan perikanan (analysis SWOT, AHP
analisis, analisis fish bone, LQ Quation dan analisis kuantitatif lainnya)
(l) Analisis pengembangan kawasan pelabuhan dalam kaintannya dengan
kegiatan perikanan kelautan lainnya ataupun kepariwisataan.
(m) Analisis terkait lainnya.
11) Penyusunan Rencana Induk (Masterplan)
Berdasarkan hasil analisa konsultan menyusun laporan rencana induk
(masterplan) Pengembangan PPI Gesing memuat informasi diantaranya terkait :
(a) Kondisi lingkungan
(b) Kerangka kebijakan strategi pengembangan
(c) Rencana tahapan jangka waktu pelaksanaan pengembangan dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
(d) Peta dan rencana titik koordinat untuk wilayah kerja dan wilayah
pengoperasian pelabuhan perikanan
(e) Rencana kebutuhan fasilitas yang akan dibangun
(f) Lay out dan zonasi kondisi eksisting
(g) Lay out dan zonasi pengembangan
(h) Nota desain perhitungan dan gambar-gambar rencana bangunan prasarana
dan fasilitas pelabuhan meliputi denah, tampak dan potongan; jaringan
prasarana, dan jaringan sanitasi.
12) Data dan fasilitas yang dapat disediakan PA/KPA/PPK
(a) Laporan Hasil Feasibility Study PPI di Kabupaten Gunung Kidul

8. KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN


Dokumen Perencanaan Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan Gesing 1 (satu)
paket, terdiri dari :
a. Masterplan Pengembangan Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan Gesing Kab.
Gunungkidul yang didalamnya terdapat
1) Laporan Penunjang yang meliputi:
(a) Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
(b) Buku Data Pengukuran
(c) Buku Deskripsi BM dan CP
(d) Gambar Pengukuran Topografi dan Batimetri
 Gambar cetakan A1
 Gambar Cetakan A3
(e) Laporan Geologi/Mekanika Tanah
(f) Laporan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
(g) Laporan Perencanaan Kawasan
(h) Laporan System Planning
(i) Laporan Ekonomi Teknik
(j) Nota Desain, Spektek, Metode Pelaksanaan
(k) Gambar Perencanaan
 Gambar cetakan A1
 Gambar Cetakan A3
2) Tahap Konsep Rencana Teknis
(a) Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan
perencana.
(b) Konsep skematik rencana teknis.
(c) Laporan data dan informasi lapangan.
3) Tahap Pra-rencana Teknis
(a) Gambar-gambar Pra-rencana.
4) Tahap Pengembangan Rencana
(a) Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, dan utilitas.
(b) Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

9. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Lama waktu pelaksanaan pekerjaan 60 (Enam puluh) hari kalender
b. Periode waktu pelaksanaan pekerjaan: Pelaksanaan pekerjaan dimulai sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
c. Tanggal serah terima hasil pekerjaan
Tanggal serah terima pekerjaan adalah tanggal berakhirnya masa kontrak pelaksanaan
pekerjaan
10. KEBUTUHAN PERSONEL MINIMAL
a. Tenaga Ahli
Jml. Lingkup dan Waktu Penugasan
Posisi Kualifikasi
(org)
1. Team  Pendidikan minimal S-2 di 1 Lingkup Pekerjaan :
Leader bidang Teknik Sipil/ Teknik  Diutamakan yang telah mempunyai
Kelautan pengalaman sebagai ketua tim selama 2
 Mempunyai minimal SKA (dua) tahun di bidang perencanaan
Utama Ahli Teknik Dermaga pelabuhan dengan referensi kerja dari
(208) yang masih berlaku Pengguna Jasa;
 Mempunyai pengalaman  Bertanggung jawab dalam penyusunan
minimal 12 (dua belas) tahun rencana kerja;
dalam bidang perencanaan  Melaksanakan pertemuan/ koordinasi
pelabuhan sebagai team dengan pemberi tugas dalam hal
leader pada pekerjaan kajian pelaksanaan pekerjaan;
perencanaan kawasan.  Melakukan koordinasi dan komunikasi
Memiliki pemahaman terkait dengan pihak/instansi terkait;
perencanaan pelabuhan  Mengkoordinasi anggota tim,
perikanan. mengadakan pertemuan tenaga ahli,
 Pengalaman dimaksud harus melakukan pengawasan dan evaluasi
dibuktikan dengan surat pekerjaan, mengidentifikasi
referensi dari pemilik permasalahan dalam pelaksanaan
pekerjaan. pekerjaan serta merumuskan solusi
 Lama pengalaman pekerjaan penanganannya;
merupakan akumulasi bulan  Menyediakan panduan dan saran serta
lama pelaksanaan pekerjaan pengendalian terhadap pekerjaan para
dibagi 12 bulan. Tenaga Ahli;
 Menganalisa data sebagai bahan
penyusunan laporan ;
 Menentukan keputusan akhir baik aspek
teknis maupun non teknis yang terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan;
 Menyusun rencana pengembangan,
block plan Kawasan;
 Menyusun laporan pendahuluan,
kemajuan, draft akhir dan akhir.
 Wajib hadir dalam setiap progres
laporan pelaksanaan kegiatan

Waktu Penugasan : 2 (Dua) bulan

2. Ahli  Pendidikan minimal S-1 1 Lingkup Pekerjaan :


Perencana Perencanaan Wilayah  Bertanggung jawab terhadap hasil
an Wilayah /Planologi mempunyai pekerjaan di lapangan
pengalaman minimal 9  Menyusun kuisioner
(Sembilan) tahun pada  Memberikan panduan kepada surveyor
pekerjaan studi dan pembantu surveyor dalam
kelayakan/Masterplan/ pelaksanaan survey
perencanaan wilayah/ kajian  Merencanakan dan melaksanakan
lainnya terkait perikanan survei
tangkap/kajian sosial perikanan  Mengolah dan Menganalisis data survei
lainnya, atau S2 Perencanaan sebagai dasar penyusunan konsep
Kota dan Daerah /Planologi dasar perencanaan
mempunyai pengalaman  Menganalisis produk hukum/kebijakan
minimal 4 (empat) tahun pada yang ada
pekerjaan studi  Mengidentifikasi isu/permasalahan
kelayakan/Masterplan/  Melakukan taksiran awal biaya
perencanaan wilayah/ kajian konstruksi
lainnya terkait perikanan  Menyusun konsep gambar perencanaan
tangkap/kajian sosial perikanan  Membantu Team Leader melakukan dan
lainnya menyusun laporan
 Pengalaman dimaksud harus
dibuktikan dengan surat Waktu Penugasan : 2 (dua) bulan
referensi dari pemilik
pekerjaan.
 Lama pengalaman pekerjaan
merupakan akumulasi bulan
lama pelaksanaan pekerjaan
dibagi 12 bulan.

3. Ahli  Pendidikan minimal S-2 di 1 Lingkup Pekerjaan :


Perikanan bidang Perikanan  Bertanggung jawab terhadap hasil
(Pelabuhan Tangkap/Pelabuhan pekerjaan di lapangan
dan Perikanan/Sumber Daya Ikan  Menyusun kuisioner
Sumber  Mempunyai pengalaman  Memberikan panduan kepada surveyor
Daya Ikan) minimal 4 (empat) tahun pada dan pembantu surveyor dalam
pekerjaan studi pelaksanaan survey
kelayakan/Masterplan/  Merencanakan dan melaksanakan
perencanaan wilayah/ kajian survei perikanan, Pelabuhan Perikanan
lainnya terkait perikanan dan Sumber Daya Ikan
tangkap/kajian sosial perikanan  Mengolah dan Menganalisis data survei
lainnya sebagai dasar penyusunan konsep
 Pengalaman dimaksud harus dasar perencanaan
dibuktikan dengan surat  Menganalisis produk hukum/kebijakan
referensi dari pemilik yang ada
pekerjaan.  Mengidentifikasi isu/permasalahan
 Lama pengalaman pekerjaan  Melakukan taksiran awal biaya
merupakan akumulasi bulan konstruksi
lama pelaksanaan pekerjaan  Menyusun konsep gambar perencanaan
dibagi 12 bulan.  Membantu Team Leader melakukan dan
menyusun laporan

Waktu Penugasan : 2 (dua) bulan

4. Ahli  Pendidikan minimal S-2 di 1 Lingkup Pekerjaan :


Perikanan bidang Perikanan  Bertanggung jawab terhadap hasil
(Sosial Tangkap/Sosial Ekonomi pekerjaan di lapangan
Ekonomi) Perikanan  Menyusun kuisioner
 Mempunyai pengalaman
minimal 4 (empat) tahun pada  Memberikan panduan kepada surveyor
pekerjaan studi dan pembantu surveyor dalam
kelayakan/Masterplan/ pelaksanaan survey
perencanaan wilayah/ kajian  Merencanakan dan melaksanakan
lainnya terkait perikanan survei perikanan dan sosial ekonomi
tangkap/kajian sosial perikanan perikanan
lainnya  Mengolah dan Menganalisis data survei
 Pengalaman dimaksud harus sebagai dasar penyusunan konsep
dibuktikan dengan surat dasar perencanaan
referensi dari pemilik  Menganalisis produk hukum/kebijakan
pekerjaan. yang ada
 Lama pengalaman pekerjaan  Mengidentifikasi isu/permasalahan
merupakan akumulasi bulan  Melakukan taksiran awal biaya
lama pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dibagi 12 bulan.  Menyusun konsep gambar perencanaan
 Membantu Team Leader melakukan dan
menyusun laporan

Waktu Penugasan : 1 (satu) bulan

5. Ahli  Pendidikan minimal S-1 1 Lingkup Pekerjaan :


Teknik dibidang Teknik Sipil/Teknik  Bertanggung jawab terhadap hasil
Bangunan Kelautan pekerjaan di lapangan
Dermaga  Mempunyai minimal SKA  Memberikan panduan kepada surveyor
Madya Ahli Teknik Dermaga dan pembantu surveyor dalam
(Kode 208) yang masih berlaku pelaksanaan survey
 Mempunyai pengalaman  Merencanakan dan melaksanakan
minimal 9 (sembilan) tahun survei topografi, mekanika tanah, survei
dalam bidang perencanaan bathimetri dan hidrooceanografi.
studi kelayakan  Mengolah dan Menganalisis data survei
/Masterplan/perencanaan sebagai dasar penyusunan konsep
wilayah untuk bangunan dasar serta rencana dan perhitungan
gedung/ dermaga/ bangunan struktur dermaga
laut lainnya/ kajian hidro-  Mengidentifikasi isu/permasalahan
oceanografi.  Menganalisis data lingkungan
 Pengalaman dimaksud harus  Melakukan taksiran awal biaya
dibuktikan dengan surat konstruksi
referensi dari pemilik  Menyusun konsep gambar perencanaan
pekerjaan.  Membantu Team Leader melakukan dan
 Lama pengalaman pekerjaan menyusun laporan.
merupakan akumulasi bulan
lama pelaksanaan pekerjaan Waktu Penugasan : 2 (Dua) bulan
dibagi 12 bulan.

6. Ahli  Pendidikan minimal S-1 1 Lingkup Pekerjaan :


Teknik dibidang Teknik Sipil  Bertanggung jawab terhadap hasil
Bangunan  Mempunyai minimal SKA pekerjaan di lapangan
Gedung Madya Ahli Teknik Bangunan  Memberikan panduan kepada surveyor
Gedung (Kode 201) yang dan pembantu surveyor dalam
masih berlaku pelaksanaan survey
 Mempunyai pengalaman  Merencanakan dan melaksanakan
minimal 9 (sembilan) tahun survei topografi, mekanika tanah, survei
dalam bidang perencanaan bathimetri dan hidrooceanografi.
studi kelayakan  Mengolah dan Menganalisis data survei
/Masterplan/perencanaan sebagai dasar penyusunan konsep
wilayah untuk bangunan dasar serta rencana dan perhitungan
gedung/ dermaga/ bangunan struktur bangunan
laut lainnya/ kajian hidro-  Menyusun peta titik koordinat (wilayah
oceanografi. kerja dan wilayah pengoperasian) untuk
 Pengalaman dimaksud harus pengembangan
dibuktikan dengan surat  Mengidentifikasi isu/permasalahan
referensi dari pemilik  Menganalisis data lingkungan
pekerjaan.  Melakukan taksiran awal biaya
 Lama pengalaman pekerjaan konstruksi
merupakan akumulasi bulan  Menyusun konsep gambar perencanaan
lama pelaksanaan pekerjaan  Membantu Team Leader melakukan dan
dibagi 12 bulan. menyusun laporan.

Waktu Penugasan : 1 (satu) bulan

7. Ahli  Pendidikan minimal S-1 1 Lingkup Pekerjaan :


Geodesi dibidang Teknik Geodesi  Bertanggung jawab terhadap hasil
 Mempunyai minimal SKA pekerjaan di lapangan
Madya Ahli Geodesi (Kode  Memberikan panduan kepada
217) yang masih berlaku surveyor dan pembantu surveyor
 Mempunyai pengalaman dalam pelaksanaan survey
minimal 9 (sembilan) tahun  Bersama Team Leader menentukan
dalam bidang perencanaan batas-batas pengukuran, termasuk
studi kelayakan pemasangan BM, CP dan pemakaian
/Masterplan/perencanaan titik referensi.
wilayah untuk bangunan  Menentukan langkah-langkah
gedung/ dermaga/ bangunan pekerjaan pengukuran, antara lain:
laut lainnya/ kajian hidro- pengukuran situasi, memanjang dan
oceanografi. melintang.
 Pengalaman dimaksud harus  Mengkoordinasikan pekerjaan
dibuktikan dengan surat topografi dengan Team Leader.
referensi dari pemilik  Mengawasi jalannya penggambaran.
pekerjaan.  Pengolahan data ukur dan menyusun
 Lama pengalaman pekerjaan laporan topografi
merupakan akumulasi bulan  Membantu Team Leader melakukan
lama pelaksanaan pekerjaan dan menyusun laporan.
dibagi 12 bulan.
Waktu Penugasan : 2 (Dua) bulan

8. Ahli  Pendidikan minimal S-1 1 Lingkup Pekerjaan :


Pemodelan dibidang Oseanografi  Melaksanakan dan bertanggung jawab
Numerik  Mempunyai pengalaman terhadap hasil pekerjaan pemodelan
hidrodinami minimal 9 (sembilan) tahun numerik hidrodinamika, gelombang
ka, dalam simulasi hidrodinamika dan transpor sedimen.
hidroocean dan sedimen  Bersama team leader dan ahli
ografi dan  Pengalaman dimaksud harus bangunan dermaga merencanakan
sedimen dibuktikan dengan surat skenario model simulasi serta
referensi dari pemilik mendiskusikan hasil-hasil simulasi.
pekerjaan.  Membantu Team Leader melakukan
 Lama pengalaman pekerjaan dan menyusun laporan.
merupakan akumulasi bulan
lama pelaksanaan pekerjaan Waktu Penugasan : 2 (Dua) bulan
dibagi 12 bulan.

9. Arsitek  Pendidikan Teknik Arsitektur 1 Waktu Penugasan : 1 (satu) bulan


sekurang -kurangnya jenjang
S2 dengan pengalaman
sejenis selama sekurang -
kurangnya 4 Tahun atau
jenjang S1 dengan
pengalaman sejenis selama
sekurang -kurangnya 9 tahun
 Mempunyai minimal SKA
madya Ahli Arsitektur
Lansekap (103) yang masih
berlaku.

b. Tenaga Pendukung
Jml. Lingkup dan Waktu Penugasan
Posisi Kualifikasi
(org)
1. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :
Topografi (D3) Teknik Sipil  Melakukan survei dan pengukuran
topografi
 Pengalaman minimal selama 2
 Merekam dan mengevaluasi hasil
(dua) tahun dalam bidang pengukuran untuk meminimalkan
survey kesalahan serta melakukan koreksi
 Memiliki SKT Teknisi Survey dan tindakan pencegahan kesalahan
Teknik Sipil (TS 043) yang  Membantu ahli teknik bangunan
masih berlaku dalam pengolahan data hasil survey
topografi
 Membuat Laporan hasil survey

Waktu Penugasan : 2 (Dua) Bulan

2. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Bathimetri (D3) Teknik Sipil  Melakukan survei dan pengukuran
bathimetri
 Pengalaman minimal selama 2
 Merekam dan mengevaluasi hasil
(dua) tahun dalam bidang pengukuran untuk meminimalkan
survey kesalahan serta melakukan koreksi
 Memiliki SKT Teknisi Survey dan tindakan pencegahan kesalahan
Teknik Sipil (TS 043) yang  Membantu ahli Hidrooceanografi
masih berlaku dalam pengolahan data hasil survey
bathimetri
 Membuat Laporan hasil survey
Waktu Penugasan : 2 (Dua) Bulan

3. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Hidro- (D3) Teknik Sipil  Melakukan survei dan pengukuran
oceanografi hidrooceanografi
 Pengalaman minimal selama 2
 Merekam dan mengevaluasi hasil
(dua) tahun dalam bidang pengukuran untuk meminimalkan
survey kesalahan serta melakukan koreksi
 Memiliki SKT Teknisi Survey dan tindakan pencegahan kesalahan
Teknik Sipil (TS 043) yang  Membantu ahli hidrooceanografi
masih berlaku dalam pengolahan data hasil survey
hidrooceanografi
 Membuat Laporan hasil survey

Waktu Penugasan : 2 (Dua) Bulan

4. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Perikanan (D3) Perikanan  Melakukan survei perikanan
(Pelabuhan
 Pengalaman minimal selama 2  Merekam dan mengevaluasi hasil
dan SDI) survey untuk meminimalkan
(dua) tahun dalam bidang kesalahan serta melakukan koreksi
survey dan tindakan pencegahan kesalahan
 Membantu ahli perikanan dalam
pengolahan data hasil survey
 Membuat Laporan hasil survey

Waktu Penugasan : 1 (Satu) Bulan

5. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Sosial (D3) Perikanan  Melakukan survei social ekonomi
Ekonomi
 Pengalaman minimal selama 2  Merekam dan mengevaluasi hasil
Perikanan survey untuk meminimalkan
(dua) tahun dalam bidang kesalahan serta melakukan koreksi
survey dan tindakan pencegahan kesalahan
 Membantu ahli social ekonomi dalam
pengolahan data hasil survey
 Membuat Laporan hasil survey

Waktu Penugasan : 1 (satu) Bulan

6. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Mekanika (D3) Teknik Sipil  Melakukan survei dan pengukuran
Tanah mekanika tanah
 Pengalaman minimal selama 2
 Merekam dan mengevaluasi hasil
(dua) tahun dalam bidang pengukuran untuk meminimalkan
survey kesalahan serta melakukan koreksi
 Memiliki SKT Teknisi Survey dan tindakan pencegahan kesalahan
Teknik Sipil (TS 043) yang  Membantu ahli teknik bangunan
masih berlaku dalam pengolahan data hasil survey
 Membuat Laporan hasil survey

Waktu Penugasan : 1 (Satu) Bulan

7. Surveyor  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Sedimentasi (D3) Teknik Sipil  Melakukan survei dan pengukuran
sedimentasi
 Pengalaman minimal selama 2
 Merekam dan mengevaluasi hasil
(dua) tahun dalam bidang pengukuran untuk meminimalkan
survey kesalahan serta melakukan koreksi
 Memiliki SKT Teknisi Survey dan tindakan pencegahan kesalahan
Teknik Sipil (TS 043) yang  Membantu ahli teknik bangunan
masih berlaku dalam pengolahan data hasil survey
 Membuat Laporan hasil survey

Waktu Penugasan : 1 (Satu) Bulan

8. Asisten  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :


Surveyor pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan survei dan pengukuran
Topografi topografi
dalam bidang survey
 Membantu surveyor topografi dalam
pengolahan data dan penyusunan
laporan hasil survey
Waktu Penugasan : 2 (Dua) Bulan

9. Asisten  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :


Surveyor pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan survei dan pengukuran
Bathimetri bathimetri
dalam bidang survey
 Membantu surveyor bathimetri dalam
pengolahan data dan penyusunan
laporan hasil survey
Waktu Penugasan : 2 (Dua) Bulan

10. Asisten  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :


Surveyor pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan survei dan pengukuran
Hidro- Hidrooceanografi
dalam bidang survey
oceanografi  Membantu surveyor Hidrooceanografi
dalam pengolahan data dan
penyusunan laporan hasil survey
Waktu Penugasan : 2 (Dua) Bulan

11. Asisten  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :


Surveyor pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan survei dan pengukuran
Mekanika Mekanika Tanah
dalam bidang survey
Tanah  Membantu surveyor mekanika tanah
dalam pengolahan data dan
penyusunan laporan hasil survey
Waktu Penugasan : 1 (satu) bulan
12. Asisten  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :
Surveyor pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan survei Sedimentasi
Sedimentasi
dalam bidang survey  Membantu surveyor Sedimentasi
dalam pengolahan data dan
penyusunan laporan hasil survey
Waktu Penugasan : 1 (satu) bulan
13. Asisten Ahli  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :
Pemodelan pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan pengukuran dan
Numerik dalam bidang Pemodelan penghitungan
hidrodinamik Numerik hidrodinamika  Membantu Ahli Pemodelan Numerik
a hidrodinamika pengolahan data dan
penyusunan laporan hasil
Waktu Penugasan : 2 (dua) bulan

14. Asisten Ahli  SMK/SMA, mempunyai 1 Lingkup Pekerjaan :


Perencanaan pengalaman minimal 6 tahun  Melakukan penghitungan
Wilayah dalam bidang Lingkungan  Membantu Ahli Lingkungan hidup
hidup dalam pengolahan data dan
penyusunan laporan hasil
Waktu Penugasan : 1 (satu) bulan

15. Drafter/ Juru  Pendidikan minimal Diploma 1 Lingkup Pekerjaan :


Gambar (D3) Teknik Sipil  Membuat gambar pelaksanaan
 Pengalaman minimal selama 2  Melakukan penyesuaian antara
gambar rencana dengan kondisi
(dua) tahun dalam pekerjaan lapangan
penggambaran konstruksi  Melakukan koordinasi dengan Team
bangunan leader/Tenaha Ahli dan surveyor
 Memiliki SKT Juru  Bersama dengan tenaga ahli
Gambar/Draftman-Sipil (TS menyusun gambar
Waktu Penugasan : 2 (dua) bulan
003) yang masih berlaku

16. Tenaga  D3/SMA/SMK, Pengalaman 1 Lingkup Pekerjaan :


Administrasi minimal 2 (dua) tahun dibidang  Membantu Tenaga Ahli dan Tenaga
dan Pendukung dalam kunjungan
administrasi dan atau
keuangan lapangan
keuangan keproyekan
 Menyiapkan administrasi kunjungan
lapangan
 Menyusun laporan administrasi dan
berkas pengajuan pembayaran
Waktu Penugasan : 2 (Dua) bulan

11. LAPORAN PERKEMBANGAN HASIL KEGIATAN JASA KONSULTANSI


Jenis Waktu
Isi Laporan Jumlah Laporan Penyerahan
Laporan
Laporan Gambaran /penjelasan secara garis besar 7 (tujuh) eksemplar selambat-
Pendahuluan kondisi lokasi proyek, permasalahan yang dan soft copynya lambatnya 14
dihadapi, organisasi proyek, rencana kerja, dengan format Ms (Empat belas)
metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, Word/Excel, Auto hari kalender
metode analisis yang akan digunakan, CAD dan Pdf laporan sejak SPMK
nama dan identitas personil, jadwal diterbitkan
penugasan personil, serta kuesioner survey
yang akan digunakan.

FGD penyampaian Laporan Pendahuluan


kepada stakeholder terkait.
FGD Dilakukan dengan mengundang
peserta 30 Orang yang terkait dengan
kegiatan Penyusunan Masterplan PPI
Gesing, serta mengundang Narasumber
FGD dengan ketentuan:
1. 1 (Satu) Orang Narasumber
berasal dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi – Yogyakarta
yang ahli dalam perencanaan
pembangunan
pelabuhan/bangunan pantai
2. 1 (Satu) Orang Narasumber dari
Perguruan Tinggi yang ahli dalam
pengembangan dan perencanaan
pembangunan
pelabuhan/bangunan pantai

Rapat Progres dengan Pemilik Pekerjaan selambat-


terkait Review Pekerjaan hasil survei dan lambatnya 25
analisis menuju Laporan Antara adalah (Dua puluh
laporan yang merupakan deskripsi hasil lima) hari
survey dan hasil analisa dari pelaksanaan kalender sejak
survei berupa: hasil pengumpulan data, SPMK
hasil analisa data, foto dokumentasi dan diterbitkan
isian kuesioner yang digunakan

Laporan Draft Masterplan 7 (tujuh) eksemplar selambat-


Antara dan soft copynya lambatnya 30
dengan format Ms (Tiga Puluh)
Word/Excel, Auto hari kalender
CAD dan Pdf laporan sejak SPMK
FGD penyampaian Laporan Antara. diterbitkan
Dilakukan dengan mengundang peserta 30
Orang yang terkait dengan kegiatan
Penyusunan Masterplan PPI Gesing, serta
mengundang Narasumber FGD dengan
ketentuan:
1. 1 (Satu) Orang Narasumber
berasal dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi – Yogyakarta
yang ahli dalam perencanaan
pembangunan
pelabuhan/bangunan pantai
2. 1 (Satu) Orang Narasumber dari
Perguruan Tinggi yang ahli dalam
pengembangan dan perencanaan
pembangunan
pelabuhan/bangunan pantai

Rapat Progres dengan Pemilik Pekerjaan selambat-


terkait Review Pekerjaan analisis draft lambatnya 45
Laporan Akhir adalah laporan yang (Empat puluh
merupakan deskripsi hasil survey dan hasil lima) hari
analisa dari pelaksanaan survei berupa : kalender sejak
hasil pengumpulan data, hasil analisa data, SPMK
foto dokumentasi dan isian kuesioner yang diterbitkan
digunakan
Laporan FGD penyampaian Laporan Akhir selambat-
Akhir Dilakukan dengan mengundang peserta 30 lambatnya 50
Orang yang terkait dengan kegiatan (Lima Puluh)
Penyusunan Masterplan PPI Gesing, serta hari kalender
mengundang Narasumber FGD dengan sejak SPMK
ketentuan: diterbitkan
1. 1 (Satu) Orang Narasumber
berasal dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi – Yogyakarta
yang ahli dalam perencanaan
pembangunan
pelabuhan/bangunan pantai
2. 1 (Satu) Orang Narasumber dari
Perguruan Tinggi yang ahli dalam
pengembangan dan perencanaan
pembangunan
pelabuhan/bangunan pantai

Rapat Progres dengan Pemilik Pekerjaan selambat-


terkait Review Pekerjaan analisis Laporan lambatnya 55
Akhir adalah laporan yang merupakan (Lima Puluh
deskripsi hasil survey dan hasil analisa dari Lima) hari
pelaksanaan survei serta perbaikan dari kalender sejak
dokumen draft masterplan SPMK
diterbitkan

Laporan akhir adalah laporan yang berisi 7 (tujuh) eksemplar selambat-


Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan dan soft copynya lambatnya 60
Perencanaan, Kendala dan Solusi dengan format Ms (Enam puluh)
Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Word/Excel, Auto hari kalender
Hasil Perencanaan, Perhitungan- CAD dan Pdf laporan sejak SPMK
perhitungan terkait perencanaan, asumsi- diterbitkan
asumsi yang digunakan dalam
perencanaan, data-data yang dikumpulkan
selama perencanaan dan yang terkait
dengan perencanaan, dan dokumentasi
lainnya terkait perencanaan harus
diserahkan dalam bentuk dokumen
Masterplan

12. HAL-HAL LAIN


a. Produksi dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

b. Backup Data
Seluruh hasil pekerjaan disimpan (backup) dalam bentuk External Disk (1 TB)
sebanyak 2 (dua) set untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
DOKUMEN TAMBAHAN

I. Dokumen tambahan Topografi


Melakukan survey dan pengukuran dengan mengikuti ketentuan pada Persyaratan Teknis Bagian
Topografi (PT-02) Standar Perencanaan sebagai berikut:
1) Referensi Koordinat
Titik referensi koordinat diikatkan pada Bench Mark (BM) Orde-0 atau Orde-1 yang tersebar
diseluruh Indonesia, merupakan titik ikat yang berlaku secara Nasional, merupakan Jaringan
Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) yang dapat diperoleh dari Badan Informasi Geopasial (BIG)
2) Referensi Ketinggian
Titik referensi ketinggian diikatkan minimal pada 1 (satu) patok Bench Mark (BM) Titik Tinggi
Geodesi (TTG) dari Badan Informasi Geopasial (BIG)
3) Pemasangan Patok
a) Patok BM (Bench Mark) dibuat dari beton berukuran 20x20x100cm, dicat warna biru
dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang setiap jarak 1 km dan diberi
nomor kode pengenal yang terbuat dari plat marmer. Bentuk dan ukuran Bench Mark (BM)
dapat dilihat dibawah ini:

DKP DIY
No. BM
Lokasi
Tahun Pembuatan

Patok Control Point (CP) dibuat dari beton berukuran 10x10x80cm, dicat warna biru
dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang dengan jarak 100-150m dari BM,
dan harus kelihatan satu sama lainnya (BM dengan CP). CP diberi nomor kode pengenal
yang terbuat dari plat marmer dengan bentuk dan ukuran sebagai berikut:

DKP DIY
No. CP
Lokasi
Tahun Pembuatan

4) Pengukuran GPS
Pengikatan koordinat (x,y) untuk penentuan koordinat BM diukur dengan metode poligon atau
pengukuran GPS. Metode poligon dilakukan jika titik referensi tersedia dalam jarak yang dapat
dijangkau dengan metode terestris, dengan jumlah titik referensi minimal 2 buah. Apabila tidak,
harus dilakukan pengukuran dengan minimal 3 buah GPS Geodetik dengan cara double
difference dengan metode Relatif Statis, metode jaringan. Untuk alat receiver GPS dual
frekuensi, jarak maksimum antar receiver GPS (panjang baseline) 5 km dengan lama
pengamatan 15 menit, jarak 10 km lama pengamatan 30 menit, jarak 30 km lama pengamatan
60 menit.
5) Pengukuran Poligon utama
a. Pengukuran poligon utama sebagai kerangka dasar horisontal pemetaan harus diikatkan
terhadap minimal 2 (dua) Bench Mark (BM) yang telah diikatkan pada Jaringan Kontrol
Horizontal Nasional, dengan metode poligon tertutup atau poligon terikat sempurna.
b. Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 1 seri (B,LB) selisih sudut hasil pengamatan
tidak melebihi 5” dengan menggunakan alat ukur teodolit dengan tingkat ketelitian bacaan
sudut 1”, toleransi kesalahan penutup sudut tidak boleh lebih dari 10”√N (N=jumlah titik
poligon);
c. Pengukuran jarak poligon dilakukan pergi pulang dengan selisih hasil pengukuran jarak
pergi – pulang tidak boleh lebih dari 5 mm
d. Kesalahan linier poligon utama harus ≤ 1 : 10.000.
6) Pengukuran Poligon Cabang
a. Pengukuran poligon cabang melalui semua patok, dimulai dari BM yang satu kemudian
berakhir di BM yang lain;
b. Bentuk poligon cabang adalah terbuka terikat sempurna, dengan kesalahan penutup sudut
≤ 20”√N dan kesalahan linier ≤ 1 : 5.000.
7) Pengukuran Situasi
a. Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan patok poligon yang telah dikoreksi (poligon
tertutup), digambar dengan interval kontur minor pada setiap 0,5 meter untuk kemiringan 0-
2%, 1 meter untuk kemiringan 2-5% atau lebih dan 5 meter untuk interval kontur mayor;
b. Pengkuran detail harus mencakup semua tampakan, yang alamiah maupun buatan
manusia sehingga dapat digambar sesuai keadaan lapangan dan dilengkapi notasi yang
jelas.
8) Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal Pemetaan
a. Pengukuran sipat datar/waterpass pada titik-titik poligon dan crossection dilakukan pergi –
pulang, atau dengan cara double stand/diikatkan pada minimal 2 (dua) titik tetap yang telah
diketahui elevasinya dan merupakan jalur tertutup atau terikat sempurna;
b. Pembacaan rambu harus dilakukan dengan pembacaan tiga benang (benang atas,
benang tengah dan benang bawah) sebagai kontrol 2 bt = ba + bb;
c. Dalam pemindahan rambu pada setiap slag rambu dijadikan rambu belakang dengan
memutar arah rambu, rambu berdiri di atas landasan yang terbuat dari besi. Jarak rambu
ukur ke alat ukur sipat datar maksimum 50 m;
d. Hasil pengukuran pergi – pulang atau double stand setiap seksi dan kesalahan penutup
tinggi tidak boleh lebih dari 8 mm √ D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu) seksi dalam satuan
km;
e. Selisih pembacaan stand 1 dengan stand 2 ≤ 2 mm.
9) Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
a. Pengukuran penampang memanjang mengikuti hasil ukur pengukuran di setiap penampang
melintang;
b. Jarak antara penampang melintang setiap 50 m pada sungai yang lurus, untuk yang
berbelok dengan jarak 25 m;
c. Pengukuran tampang melintang tegak lurus as sungai, dengan bentang ke arah luar dari
tebing kanan dan kiri sungai selebar 50 m.
10) Hasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan (Hasil Ukur)
a. Hitungan sementara harus diselesaikan di lapangan sehingga kalau ada kesalahan dapat
segera diulang;
b. Pekerjaan hitungan dibukukan dan digandakan secukupnya dan disertakan sketsa situasi
yang jelas;
c. Keseluruhan patok yang terpasang harus diberi nomor yang jelas, sesuai kode sungai;
d. Hasil pengukuran harus dapat digambarkan di Kertas Gambar A1 ukuran (594x841) dan
sesuai dengan notasi yang ada di gambar situasi.
11) Hasil pengukuran dibuat Gambar Ukur, dilengkapi legenda dan kop gambar, jika ada
potongan/lanjutan gambar, maka setiap lembar dilengkapi (key plan) yang terdiri :
a. Peta Ikhtisar
b. Peta Situasi dengan skala 1:1000;
c. Gambar tampang melintang dengan skala horisontal 1:200 dan vertikal 1:200;
d. Gambar tampang panjang dengan skala horisontal 1:1000 dan vertikal 1:100;
e. Buku laporan diskripsi pengukuran mencantumkan X,Y,Z lengkap dengan notasi BM dan
foto letak BM.
f. Hasil pengukuran harus menggambarkan keadaan topografi yang akan diperlukan untuk
perencanaan masterplan .

II. Dokumen Tambahan Bathimetri


Survei bathimetri (sounding) dimaksudkan untuk mengetahui kedalaman rupa bumi perairan
minimum sejauh 1000 meter dari pasang terendah sebagai berikut:
- Penentuan jalur sounding
Jalur sounding adalah jalur perjalanan kapal yang melakukan sounding dari titik awal sampai ke
titik akhir dari kawasan survei. Untuk tiap jalur sounding dilakukan pengambilan data kedalaman
perairan: setiap jarak 25 m pada jarak 0 - 100 m dari garis pantai (LWS) dan setiap jarak 100
meter pada bagian > 100 m.
- Menentukan posisi-posisi kedalaman laut pada jalur memanjang dan jalur melintang untuk cross
check dengan menggunakan alat DGPS (Differential Global Potioning System).
- Titik awal dan akhir untuk tiap jalur sounding dicatat dan kemudian di-input ke dalam alat
pengukur yang dilengkapi dengan fasilitas GPS, untuk dijadikan acuan lintasan perahu
sepanjang jalur sounding.

III. Dokumen Tambahan Hidro-Oceanografi


a) Pengamatan Pasang Surut
Pengamatan pasut dilaksanakan menggunakan peilschaal dengan interval skala 1 (satu) cm.
Hasil pengamatan pada papan peilschaal dicatat pada formulir pencatatan elevasi air pasang
surut yang telah disediakan. Kemudian diikatkan (levelling) ke patok pengukuran topografi
terdekat, untuk mengetahui elevasi nol peilschaal dengan menggunakan waterpass. Sehingga
pengukuran topografi, batimetri, dan pasang surut mempunyai datum (bidang referensi) yang
sama. Pengukuran pasang surut air laut selama minimum 15 hari secara terus menerus.
Data pasang surut yang diperoleh selanjutnya diuraikan untuk mendapatkan komponen-
komponen pasang surut minimum 9 (sembilan) komponen-komponen harmonik penyusunnya.
b) Pengukuran Arus
Tujuan pengukuran arus adalah untuk mendapatkan besaran kecepatan dan arah arus yang
akan berguna dalam penentuan sifat dinamika perairan local. Dengan cara sebagi berikut:
 Pengukuran arus dilakukan pada beberapa lokasi dimana arus mempunyai pengaruh
penting. Penempatan titik pengamatan ini disesuaikan dengan kondisi oseanografi lokal
dan ditentukan dari hasil studi pengamatan/survey pendahuluan (reconnaissance
survey). Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran distribusi.
 Kecepatan, dalam hal ini pengukuran dilakukan di beberapa kedalaman dalam satu
penampang, yaitu dilakukan pada kedalaman 0.2d, 0.6d, 0.8d.
 Pengukuran arus dilakukan pada 2 saat, yaitu pada saat pasang tertinggi (spring tide)
dan surut terendah (neap tide). Lama pengukuran masing-masing selama 24 jam
dengan interval waktu tertentu, yaitu dari saat surut sampai dengan saat surut
berikutnya atau pada saat pasang ke saat pasang berikutnya atau disebut 1 siklus
pasang surut.
 Di samping mengetahui besar arus, arah arus juga diamati.
 Pengukuran arah arus permukaan dilakukan dengan menggunakan pelampung yang
didesain khusus untuk menghindari pengaruh angin, pelampung dilepaskan pada jarak
200 m dari garis pantai dan diamati pergerakannya dari darat dengan menggunakan dua
buat theodolite (cara triangulasi). Pembacaan theodolite dilakukan pada waktu yang
bersamaan setiap 5 menit selama 1 jam.
 Pengambilan data arus dilakukan selama 25 jam. Waktu pelaksanaan pengukuran arah
arus ini adalah pada saat bulan purnama dan perbani.
c) Pengambilan contoh sedimen layang dan sedimen dasar
Pengambilan contoh sedimen dilakukan pada titik-titik sampel pengamatan di area survei
sebagai bahan untuk kalibrasi pemodelan.
 Pengambilan sedimen layang ditentukan pada 5 titik lokasi, masing-masing titik pada
kedalaman 0.2d, 0,4d 0.6d, 0.8d (d=kedalaman) dan sampel sedimen layang berupa air
diuji di laboratorium untuk mencari kandungan sedimennya. Salah satu titik sampel
sedimen layang diukur bersamaan lokasi dan waktunya dengan pengukuran kecepatan
arus.
 Sampel sedimen dasar diambil dari dasar perairan ditentukan pada 8 titik lokasi (2
diantaranya diambil di area pantai gesing) untuk memperoleh data Gradasi butiran
sedimen, Berat jenis sedimen, Jenis sedimen dan data lain terkait sedimen dasar.
d) Menghitung Elevasi Muka Air Rencana
Dengan menggunakan komponen pasang surut yang telah dihasilkan dapat ditentukan
beberapa elevasi muka air penting. Dari beberapa elevasi muka air tersebut, dipilih salah satu
muka air yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan yang disebut elevasi muka
air rencana. Selanjutnya dilakukan peramalan pasang surut untuk minimum 15 hari yang
dipilih bersamaan dengan masa pengukuran yang dilakukan. Hasil peramalan tersebut
dibandingkan dengan pembacaan elevasi di lapangan untuk melihat kesesuaiannya. Dengan
konstanta yang didapatkan dilakukan pula peramalan pasang surut untuk masa 20 tahun sejak
tanggal pengamatan.

IV. Dokumen Tambahan Investigasi Geologi Teknik dan Mekanika Tanah


Penyelidikan Geologi/Geoteknik (mekanika tanah) pada lokasi rencana bangunan yang meliputi:
 Melakukan pemetaan geologi permukaan dan bawah permukaan.
 Pekerjaan sondir dilakukan sampai mencapai tanah keras sebanyak 2 titik, satu titik pada
lokasi di darat dan satu titik di perairan yang akan dibuat bangunannya
 Melakukan pekerjaan penyelidikan tanah dengan Bor mesin dengan kedalaman ≤ 60 m.
 Pengambilan sampel tanah digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut di laboratorium untuk
mendapatkan parameter-parameter tanah/soil properties. Parameter yang dibutuhkan a.l.
adalah ø = sudut geser tanah, c = kohesi, γ = berat jenis, w = kadar air, dan parameter lain
yang dianggap perlu oleh perencana.
 Penentuan tata letak pondasi bangunan.
 Penggambaran peta situasi dan penyelidikan geoteknik harus mengikuti prosedur geoteknik.

Yogyakarta, 30 Juli 2020

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY


selaku Pejabat Penandatangan Kontrak

Ir. Bayu Mukti Sasongka, M.Si


NIP. 19641103 199102 1 001

Anda mungkin juga menyukai