Anda di halaman 1dari 76

BAB VII

RENCANA

7.1 Rencana Stuktur dan Pola Pemanfaatan Ruang di Meuraxa


Recreational Waterfront

Kawasan pesisir Meuraxa ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis


dalam RTRW Provinsi Aceh periode 2009-2029, selain itu, dalam pola dan struktur
ruangnya, kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan pariwisata Kota Banda Aceh.
Oleh karena itu, penulis akhirnya menyimpulkan beberapa alasan dalam
mendelineasi kawasan pesisir ini sebagai kawasan perencanaan Meuraxa
Recrereational Waterfront untuk dikembangkan sebagai kawasan rekreasi terpadu
dalam Kota Banda Aceh. Adapun alasan pertimbangan delineasinya adalah :
1. Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan strategis dalam RTRW Kota
Banda Aceh tahun 2009-2029
2. Dalam pola dan struktur ruang Kota Banda Aceh periode 2009-2029,
kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan pariwisata
3. Kawasan memiliki banyak situs sejarah
4. Kawasan ini berada dekat dengan pusat Kota Banda Aceh (± 5 Km)
5. Kawasan ini memiliki banyak lahan kosong yang belum maksimal
pemanfaatannya
Rencana Tata Guna Lahan di kawasan pesisir Meuraxa diarahkan agar
mampu memaksimalkan potensi lahan yang tersedia dan berkelanjutan antar fungsi
di setiap sektornya sesuai konsep perencanaan Recreational Waterfront. Rencana
ini mengatur tentang Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Ruang Terbuka. Rencana ini
bertujuan agar terbentuknya kawasan wisata yang strategis bagi masyarakat dan
menjadi pilihan utama rekreasi bagi pengunjung di kawasan pesisir Meuraxa.
Merujuk pada delapan faktor pertimbangan dalam perencanaan Recreational
Waterfront yang baik menurut Rahman (2010), rencana pemanfaatan ruang di
kawasan Meuraxa ditinjau dari dua faktor pertimbangan, yaitu faktor lokasi dan

84
faktor lingkungan. Berikut adalah gambar lokasi dan fungsi secara keseluruhan di
kawasan Meuraxa Recreational Waterfront :

Gambar 7.1 : Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront


Sumber : Hasil Analisis (2015)

85
7.1.1 Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
berfungsi untuk memperjelas letak pusat-pusat layanan publik. Letak pusat-pusat
layanan publik yang selaras dengan kegiatan pengunjung dalam pola ruang dapat
mengoptimalkan sistem pemanfaatan ruang. Fungsi lainnya dari rencana struktur
ruang adalah akan mempermudah pengunjung untuk mengetahui dan menemukan
pusat-pusat layanan publik.
Rencana Struktur Ruang dibentuk dari dua hal yaitu unsur fungsional dan
keterkaitan unsur fungsional. Unsur fungsional dalam struktur ruang adalah
persebaran fasilitas-fasilitas yang melayani kegiatan masyarakat seperti industi,
perdagangan, permukiman, RTH, perkantoran, jasa dan pusat kota. Unsur
fungsional tersebut diklasifikasikan dalam dua skala pelayanan yaitu pelayanan
skala regional dan pelayanan skala lokal. Sedangkan keterkaitan unsur fungsional
adalah hierarki konsentrasi kegiatan masyarakat berdasarkan skala pelayanan
fasilitas yang dihubungkan oleh jaringan utilitas seperti jaringan jalan, listik, air
bersih, drainase, telepon, dan penerangan.
Dalam rencana struktur ruang MRW ini terdapat perbedaan status jalan
dengan apa yang telah ditetapkan dalam RTRW Kota Banda Aceh 2009-2029.
Perubahan tersebut yaitu : jalan utama Meuraxa yang statusnya adalah jalan arteri
primer diturunkan menjadi arteri sekunder, jalan penghubung area timur dan barat
kawasan yang statusnya adalah jalan arteri sekunder diturunkan menjadi kolektor
sekunder dan jalan khusus pelabuhan direncanakan sebagai jalan arteri primer yang
baru. Perubahan status jalan ini didasari pada persyaratan pembangunan jalan (UU
No. 13 Tahun 1980) dan penyesuaian kecepatan kendaraan minimal dengan pola
kegiatan kegiatan kawasan. Berikut adalah gambar rencana struktur ruang di
kawasan Meuraxa Recreational Waterfront :

86
Gambar 7.2 : Rencana Struktur Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2014)
87
7.1.2 Rencana Pola Ruang
Menurut Sujarto (1988), rencana pola ruang adalah pengalokasian aktifitas
kedalam suatu ruang berdasarkan struktur ruangnya. Tujuan dari rencana pola
ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah untuk mengatasi
permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta
mendukung terwujudnya tujuan dan sasaran pembangunan kawasan rekreasi
terpadu dalam jangka panjang.
Penetapan pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
1. Keadaan pola pemanfaatan ruang existing
2. Kecenderungan perkembangan yang terjadi pasca tsunami
3. Pola kegiatan masyarakat
4. Konsep perencanaan kawasan pesisir (Recreational Waterfront)
5. Optimasi dan efisiensi pemanfaatan ruang
6. Kelestarian lingkungan
7. Mitigasi terhadap bencana
Berikut adalah gambar rencana pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront.

88
Gambar 7.4 : Rencana Pola Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2014)
89
7.2 Rencana Penataan Elemen Fisik di Meuraxa Recreational Waterfront

Rencana penataan elemen fisik dirujuk dari 3 faktor pertimbangan dalam


perencanaan kawasan Recreational Waterfront yang baik menurut Rahman (2010),
yaitu faktor fungsi, faktor interaksi ruang, dan faktor fisual. Rencana penataan
elemen fisik diarahkan agar fungsi lahan dan bangunan di kawasan rekreasi
Meuraxa tertata selaras dengan pola interaksi ruang dan bermanfaat maksimal
sesuai dengan potensi visual yang ada. Secara umum, rencana ini mengatur tentang
sebaran spot-spot rekreasi, elemen fisik utama, elemen fisik pendukung, dan
landmark. Rencana ini bertujuan agar kawasan rekreasi Meuraxa mampu
menyediakan fasilitas yang lengkap, nyaman dan teratur sesuai dengan konsep
Recreational Waterfront.
Menurut Pendit (1994) ada tujuh jenis rekreasi, yaitu hiburan, budaya,
kuliner, kesehatan, belanja, religius dan alam. Berdasarkan jenis-jenis rekreasi
tersebut, kawasan pesisir Meuraxa dibagi ke dalam beberapa tema rekreasi.
Pembagian ini bertujuan untuk menyelaraskan rencana dengan pola kegiatan
existing di kawasan pesisir Meuraxa. Pembagian ini juga bertujuan untuk
menonjolkan keunikan berbeda di tiap pusat kegiatan masyarakat sehingga
memunculkan opsi pilihan rekreasi bagi pengunjung. Pembagian ini dilakukan
dengan mempertimbangkan jenis rekreasi yang diminati masyarakat dan jenis
rekreasi existing di kawasan tersebut. Jenis-jenis rekreasi menurut Pendit (1994)
kemudian diaplikasikan menjadi spot-spot rekreasi di kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront. Adapun spot-spot rekreasi tersebut adalah seperti di
bawah ini :
1. Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin; (alam)
2. Spot 2 : Pusat Olahraga; (hiburan, alam)
3. Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir; (belanja)
4. Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan; (hiburan)
5. Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development; (budaya)
6. Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya; (budaya, religius)
7. Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern; (belanja)
8. Spot 8 : Taman Kuliner. (kuliner)

90
Gambar 7.5 : Zonasi Kawasan Berdasarkan Spot Rekreasi di Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2015)
91
7.2.1 Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin
Spot rekreasi Pantai Cermin merupakan spot rekreasi existing yang ada di
kawasan pesisir Meuraxa. Minat rekreasi aktif yang difasilitasi dalam spot ini
adalah seperti bermain di pantai berpasir putih dan berolahraga jogging atau
memancing. Sedangkan rekreasi pasif yang ditawarkan adalah menikmati
pemandangan pantai dan matahari terbenam, berbelanja souvenir, menikmati
kuliner dan bersantai di sepanjang pantai.
Untuk mewadahi minat tersebut, spot rekreasi existing ini kemudian
dikembangkan menjadi lebih menarik dan tertata rapi. Spot ini akan dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi berupa : 1. Gazebo dan Gardu Pandang, 2. Outdoor
Cafetaria, 3. Falitas umum (Toilet dan Musholla), 4. Spot Souvenir, 5. Beach Walk
dan Area Pemancingan, 6. Halte Bis Umum, 7. Area Parkir Bis Rombongan, 8.
Area Parkir, 9. Jembatan Penyebrangan, 10. Plaza Penerima (Taman), 11. Pos
Kesehatan dan Pengamanan Pengunjung. Dalam urutan sirkulasi di dalam Meuraxa
Recreational Waterfront, spot ini adalah spot pertama yang dilalui oleh
pengunjung.
Gambar denah 2D Spot Rekreasi Pantai Cermin dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :

92
Gambar 7.6 : Tapak Konsep (2D) Spot 1 (Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
93
Gambar 7.7 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 1 (Spot Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
94
Spot rekreasi Pantai Cermin dilengkapi dengan beberapa elemen fisik.
Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci
pada poin-poin di bawah :
a. Pantai Cermin
Pengunjung yang yang ingin mengakses pantai ini dapat melalui sisi utara
jalan utama. Pantai ini sangat aman bagi pengunjung karena dilindungi oleh tanggul
pemecah Gelombang yang berada ± 100 meter dari bibir pantai. Pantai ini juga
dilengkapi dengan wahana air seperti banana boat dan perahu bebek.

b. Gazebo
Gazebo adalah fasilitas ruang terbuka sebagai alternative tempat berkumpul
atau beristirahat. Di spot Pantai Cermin terdapat 19 gazebo. Sembilan diantaranya
berukuran 6x3 meter dan lainnya berukuran 6x2 meter. Gazebo ini ditata rapi di
bagian barat dan utara spot pantai cermin. Pengunjung dapat menikmati
pemandangan pantai sambil beristirahat di Gazebo.

c. Fasilitas Pelayanan Umum


Fasilitas pelayanan umum di dalam spot Pantai Cermin adalah bangunan
publik berupa toilet, kamar mandi, dan musholla. Fasilitas ini berada sebelah barat
pantai Cermin. Desain bangunannya dibuat terpisah antara Pria dan Wanita.

d. Outdoor Cafetaria
Spot rekreasi Pantai Cermin menyediakan 3 bangunan Outdoor Cafetaria
lengkap dengan kursi, meja dan payung peneduh permanet. Dua bangunan berada
di sebelah barat, dekat dengan pantai dan satu bangunan di sebelah utara dekat
dengan plaza penerima. Café ini menyediakan berbagai macam makanan dan
minuman bagi pengunjung.

e. Area Penjualan Souvenir


Area penjualan souvenir berada di pintu utama spot rekreasi Pantai Cermin.
Area ini juga dekat dengan deretan gazebo utara dan cafeteria sehingga mudah

95
diakses oleh pengunjung. Area penjualan souvenir ini berukuran 45x16 meter. Di
dalam area penjualan souvenir ini terdapat 12 spot PKL berukuran 3x4 meter.

Gambar 7.8 : Area Penjualan Souvenir (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

f. Beach Promenade dan Area Pemancingan


Spot Pantai Cermin dilengkapi dengan sebuah tanggul existing yang
dibangun setahun setelah bencana gempa dan tsunami Aceh tahun 2004. Tanggul
ini membentang dari timur pelabuhan lama hingga barat pelabuhan baru. Tingginya
sekitar 4 m diatas permukaan laut dan memiliki bentang panjang sekitar 1 km.
Fungsi utama tanggul ini adalah sebagai pemecah gelombang dan penahan garis
pantai.
Dalam rencana Meuraxa Recreational Waterfront ini, tanggul ini
dikembangkan menjadi jalur Promenade. Jalur Promenade adalah perkerasan
permukaan di kawasan tepian air yang dirancang untuk berjalan-jalan, bersepeda
atau memancing sambil menikmati pemandangan pantai. Jalur ini dilengkapi
dengan kanopi peneduh, lampu penerangan, dan tempat duduk permanen.
Pengembangan fisik dan fungsi dari tanggul ini diharapkan dapat memberikan opsi
rekreasi aktif bagi pengunjung yang datang ke Spot Pantai Cermin. Foto tanggul
existing dan desain 3D pengembangan jalur Promenade dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :

96
Gambar 7.9 : Tanggul existing (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Dokumentasi 2013

Gambar 7.10 : Promenade dan Area Pemancingan (Spot 1 : Rekreasi Pantai


Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
g. Gardu Pandang
Gardu pandang adalah gazebo yang yang digunakan sebagai tempat untuk
melihat keindahan alam. Di dalam spot Pantai Cermin terdapat 9 gardu pandang
yang tertata disisi tepian air sebelah utara. Gardu pandang ini memiliki tinggi 5 m
dengan luas 2.5x2.5 m. Dari bangunan ini, pengunjung dapat menikmati keindahan
pulau Sabang dari kejauhan dan sunset pada sore hari.

97
h. Halte Bis
Halte bis atau shelter adalah tempat menaikkan dan menurunkan penumpang
angkutan umum. Pengunjung yang ingin mencapai spot Pantai Cermin dapat turun
di halte ini. Letaknya tepat di depan Pos Informasi dan Pengamanan Pengunjung.
Jarak antara halte dan spot Pantai Cermin adalah 150 m. Halte ini langsung
terhubung dengan jembatan penyeberangan yang juga berfungsi sebagai gardu
pandang.

i. Area Parkir Bus


Rombongan pengunjung yang menggunakan bus dapat memarkirkan
kendaraannya di sebelah barat halte. Area ini dapat menampung 10-15 bus
berukuran sedang.

Gambar 7.11 : Area Parkir Bus (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

j. Area Parkir
Spot Pantai Cermin menyediakan area parkir pengunjung yang
menggunakan kendaraan pribadi. Area parkir tersebut berada di dekat plaza
penerima. Area parkir ini dapat menampung 72 kendaraan roda empat dan 200
kendaraan roda dua.

98
Gambar 7.12 : Area Parkir Kendaraan Pribadi (Spot 1: Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

k. Pos Kesehatan dan Pengamanan Pengunjung


Saat ini, Spot Pantai Cermin merupakan area rekreasi terbuka yang ramai
dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun nasional. Oleh karena itu spot ini harus
dilengkapi dengan fasilitas darurat seperti Pos Kesehatan dan Pos Keamanan. Pos
ini juga berfungsi sebagai fasilitas Early Warning System untuk proses peringatan
tanggap bencana. Pos ini berada di dekat halte bis. Dengan adanya pos ini,
diharapkan pengunjung akan merasa aman dan nyaman untuk berekreasi di spot
Pantai Cermin di Meuraxa Recreational Waterfront. Desain 3D dari pos ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.13 : Pos Kesehatan dan Pengamanan (Spot 1: Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

99
7.2.2 Spot 2 : Pusat Olahraga

Spot Pusat Olahraga merupakan spot yang kedua dilalui oleh pengunjung.
Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini
berada setelah spot Pantai Cermin. Spot ini berada di sisi selatan jalan utama. Spot
ini juga bersebelahan dengan Area Pelabuhan. Untuk mencapai spot ini,
pengunjung dapat berputar balik di ujung jalan utama (sebelum masuk pelabuhan)
atau pengunjung juga dapat berhenti di spot Pantai Cermin kemudian menyeberang
melalui jembatan penghubung ke spot Pusat Olahraga. Selain itu, spot ini juga dapat
dicapai dengan Boat kemudian masuk melalui stegher yang ada di sisi selatan area.
Spot ini memfasilitasi minat rekreasi aktif bagi berbagai kalangan umur
seperti jogging di jalur reflexy atau senam kebugaran bagi lansia, bermain basket,
volli atau futsal bagi remaja, dan bermain di Kids Park bagi anak-anak. Selain
rekreasi aktif, ada juga rekreasi pasif yang difasilitasi seperti bersantai sambil
menikmati pemandangan dan hidangan di outdoor cafetaria. Secara umum, spot ini
dirancang untuk dapat mewadahi minat olahraga yang juga merupakan salah satu
bentuk rekreasi bagi pengunjung yang datang ke Meuraxa Recreational Waterfront.
Untuk dapat mewadahi minat tersebut, area ini yang sebelumnya hanya berupa
rawa-rawa kemudian dikembangkan menjadi spot Pusat Olahraga bagi kawasan
Meuraxa Recreational Waterfront. Spot ini akan dilengkapi dengan sarana dan
prasarana berupa : 1. Play Ground bagi Anak-Anak dan Jalur Reflexy bagi Lansia,
2. Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor, 3. Fitnes Center dan
Fasilitas Publik, 4. Boat Pier dan Watersport Promenade, 5. Cafetari dan 6. Area
Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Pusat Olahraga di Meuraxa Recreational
Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

100
Gambar 7.14 : Tapak Konsep (2D) Spot 2 (Pusat Olahraga)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
101
Gambar 7.15 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 2 (Pusat Olahraga)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
102
Spot Pusat Olahraga ini dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun
penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada
poin-poin di bawah :
a. Play Ground bagi Anak-Anak dan Jalur Reflexy bagi Lansia
Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
menyediakan sarana olahraga outdoor bagi anak-anak dan lansia. Sarana tersebut
berupa Play Ground atau taman bermain dan jalur Reflexy. Anak-anak dapat
bermain sambil belajar di Play Ground dan lansia dapat berolahraga ringan dengan
berjalan atau jogging dijalur reflexy.

Gambar 7.16 : Play Ground (Spot 2 : Pusat Olahraga)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

Gambar 7.17 : Play Ground (Spot 2 : Pusat Olahraga)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

103
b. Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor
Spot Pusat Olahraga mewadahi minat rekreasi aktif bagi remaja dan orang
dewasa. Minat tersebut difasilitasi dengan sarana outdoor berupa Jogging Track,
Lapangan Basket, Lapangan Volli dan Lapangan Futsal. Selain sarana outdoor, ada
juga sarana indoor yaitu gedung Fitness Center.

Gambar 7.18 : Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor
Sumber : Hasil Analisis (2015)

Gambar 7.19 : Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor
Sumber : Hasil Analisis (2015)

104
c. Fasilitas Publik
Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Toilet, Musholla, Tempat Duduk
Permanen dan Lampu Penerangan. Fasilitas pendukung tersebut diharapkan
mampu memberi rasa nyaman dan aman bagi pengunjung yang datang ke spot ini.

d. Boat Pier dan Promenade


Spot Pusat Olahraga menyediakan fasilitas Boat Pier bagi pengunjung yang
datang melalui jalur air. Boat pier ini dapat digunakan sebagai tempat untuk
memarkirkan Boat dan tempat untuk keluar masuk pengunjung melalui jalur air.
Di dalam spot ini juga terdapat promenade yang terletak di sisi selatan area.
Promenade yang berbatasan dengan tepian air ini berfungsi sebagai ruang terbuka.
Pengunjung dapat berekreasi pasif dengan berjalan-jalan sambil menikmati
pemandangan atau bersantai di outdoor cafetaria sambil menikmati makanan dan
minuman. Desain 3D dari fasilitas pendukung ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :

Gambar 7.20 : Boat Pier dan Promenade (Spot 2 : Pusat Olahraga)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

e. Cafetaria
Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
dilengkapi dengan fasiltas cafetaria. Fasilitas ini merupakan sarana pendukung

105
berbentuk kios-kios makanan dan minuman yang tertata rapi di sepanjang
promenade. Spot ini menyediakan 7 kios beserta meja dan tempat duduknya.
Pengunjung dapat membeli makanan atau minuman kemudian menikmatinya
sambil beristirahat seusai berolahraga. Desain 3D dari fasilitas cafetaria ini dapat
dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 7.21 : Cafetaria (Spot 2 : Pusat Olahraga)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

f. Area Parkir
Area perkir untuk spot Pusat Olahraga terdapat di sisi selatan jalan utama
Meuraxa Recreational Waterfront. Area parkir ini dapat menampung 50-60
kendaraan roda 4 dan 100-150 kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :

106
Gambar 7.22 : Area Parkir (Spot 2 : Pusat Olahraga)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.2.3 Spot 3 : Perbelanjaan Souvenir

Spot Perbelanjaan Souvenir merupakan area yang sebelumnya hanya berupa


rawa-rawa yang tidak difungsikan sebagai kawasan tertentu. Area ini sangat
strategis untuk kegiatan komersial karena berada di tengah-tengah kawasan
perencanaan Meuraxa Recreational Waterfront. Area yang sangat mudah dijangkau
ini kemudian dikembangkan sebagai Spot Perbelanjaan Souvenir.
Spot ini sangat mudah diakses karena terletak ditengah-tengah kawasan
Meuraxa Recreational Waterfront. Pengunjung dapat menuju spot ini dengan
memutar balik di ujung jalan utama atau melalui jalur air dengan menggunakan
Boat dan kemudian masuk melalaui stegher di sisi selatan.
Spot Perbelanjaan Souvenir adalah area yang difungsikan sebagai tempat
penjualan cindera mata dan barang-barang khas budaya yang akan dibeli
pengunjung sebagai buah tangan atau kenang-kenangan. Secara umum, spot ini
memfasilitasi minat rekreasi pasif yaitu berbelanja. Untuk mewadahi minat rekreasi
tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen fisik berupa : 1. Musholla, 2. Toko-
Toko Souvenir, 3. Cafetaria dan 4. Area Parkir.
Gambar denah 2D dari Spot Perbelanjaan Souvenir di Meuraxa Recreational
Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

107
Gambar 7.23 : Tapak Konsep (2D) Spot 3 (Pusat Perbelanjaan Souvenir)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
108
Gambar 7.24 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 3 (Pusat Perbelanjaan Souvenir)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
109
Spot Perbelanjaan Souvenir dilengkapi dengan beberapa elemen fisik.
Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci
pada poin-poin di bawah :
a. Musholla
Musholla yang terdapat di dalam Spot Perbelanjaan Souvenir merupakan
Musholla yang lebih besar ukurannya dibandingkan Musholla lain yang ada di
dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Musholla ini memiliki luas
30x30 meter. Secara umum, musholla ini didesain sebagai spot central peribadatan
pengunjung yang datang berekreasi ke kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.

Gambar 7.25 : Musholla (Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

b. Toko-Toko Souvenir
Fungsi utama dari spot ini adalah mewadahi minat rekreasi pengunjung
untuk berbelanja. Minat tersebut difasilitasi dengan adanya sarana komersil seperti
toko-toko sovenir. Di dalam spot ini terdapat 12 gugus bangunan yang difungsikan
sebagai sarana komersil. Tiap gugusnya dapat diisi oleh 3 toko. Total toko yang ada
di dalam spot ini adalah 36 toko. Toko tersebut dapat digunakan untuk menjual
souvenir, makanan atau minuman, dan barang-barang keperluan pengunjung
kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.

110
Gambar 7.26 : Toko Souvenir (Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Cafetaria
Spot Penjualan Souvenir menyediakan fasilitas cafetaria bagi pengunjung.
Fasilitas ini diposisikan menghadap ke Landmark kawasan yaitu Menara Meuraxa
Recreational Waterfront. Fasilitas cafetaria didesain untuk kebutuhan outdoor dan
indoor. Secara umum, fasilitas ini berfungsi sebagai tempat berkumpul dan
bersantai sambil menikmati makanan dan minuman yang dapat dibeli di resto-resto
cafetaria.

d. Area Parkir
Area perkir untuk spot Perbelanjaan Souvenir terdapat di sisi selatan jalan
utama Meuraxa Recreational Waterfront. Area parkir ini dapat menampung 100-
110 kendaraan roda 4 dan 200-250 kendaraan roda 2.

7.2.4 Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan

Spot Convention Center dan Hiburan Buatan merupakan spot rekreasi utama
dalam Meuraxa Recreational Waterfront. Di dalam spot ini terdapat wahana buatan
berupa Giant Wheel, Rumah Kaca dan gedung convention center. Spot ini juga
dilengkapi dengan taman beserta gasebonya di sebeleh barat area.

111
Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront, spot ini merupakan tujuan rekreasi keempat yang dilalui pengunjung.
Spot ini dapat diakses dengan cara memutar balik di ujung jalan utama. Spot ini
juga dapat langsung dicapai melalui jalur air dengan menggunakan Boat atau
melalui jalur promenade utama dengan menggunakan kereta penghubung antar
spot.
Spot ini memfasilitasi minat rekreasi aktif dan pasif. Rekreasi aktif yang ada
adalah seperti bermain di wahana-wahana buatan seperti wahana giant wheel dan
rumah kaca. Sedangkan rekreasi pasif yang ditawarkan adalah menikmati
pergelaran musik ataupun theater di dalam convention center, menikmati
pemandangan di promanade tepian air, atau bersantai sambil menikmati hidangan
di cafetaria. Secara umum, spot ini dirancang untuk memfasilitasi minat rekreasi
berupa hiburan buatan.
Untuk mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen
fisik berupa : 1. Convention Center, 2. Wahana Giant Wheel dan Rumah Kaca, 3.
Toko-Toko Souvenir, 4. Cafetaria, 5. Taman dan Gazebo, dan Area Parkir. Gambar
denah 2D dari Spot Convention Certer dan Wahana Buatan di Meuraxa
Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

112
Gambar 7.27 : Tapak Konsep (2D) Spot 4 (Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
113
Gambar 7.28 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 4 (Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
114
Spot Convention Center dan Hiburan Buatan dilengkapi dengan beberapa
elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan
lebih terperinci pada poin-poin di bawah :
a. Convention Center
Convention Center di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah
sebuah bangunan besar yang difungsikan untuk mengadakan kegiatan konvensi.
Kegiatan konvensi yang dimaksud dapat berupa pameran barang, pemeran
kesenian, konser musik, atau seminar. Bangunan ini berbentuk bundar setengah
lingkaran dengan luas bangunan 4900 meter persegi. Gedung ini memiliki daya
tampung 2000-2500 orang. Desain 3D dari gedung ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :

Gambar 7.29 : Convention Center (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

b. Giant Wheel
Giant Wheel atau Gondola merupakan struktur berbentuk roda raksasa yang
digantungi kabin-kabin penumpang. Kabin tersebut dirancang agar tetap dalam
keadaan tegak ketika roda berputar. Gondola dalam spot ini berfungsi untuk
mewadahi minat rekreasi pasif yaitu pengunjung bisa menikmati pemandangan dari
atas ketinggian 40 meter (maksimal). Wahana ini merupakan fasilitas hiburan
utama di dalam Meuraxa Recreational Waterfront. Desain 3D dari wahana Giant
Wheel ini dapat dilihat pada gambar di bawah :

115
Gambar 7.30 : Giant Wheel (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

c. Cafetaria
Spot Convention Center dan Hiburan Buatan di kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasiltas cafetaria. Fasilitas ini
merupakan sarana pendukung berbentuk kios-kios makanan dan minuman yang
tertata rapi di sepanjang promenade. Spot ini menyediakan 4 kios. Pengunjung
dapat membeli makanan atau minuman kemudian menikmatinya sambil beristirahat
seusai bermain di wahana-wahana hiburan. Desain 3D dari wahana Giant Wheel ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 7.31 : Cafetaria (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

116
d. Taman Dan Gazebo
Taman dan Gazebo terletak di sisi barat Spot Convention Center. Taman ini
dapat diakses melalui pintu spot atau melalui promenade utama di sisi tepian air.
Taman ini berfungsi sebagai tempat bersantai atau berjalan-jalan. Pengunjung dapat
menikmati pemandangan pantai dan landmark sambil menyantap jajanan yang
dijual di pertokoan sebelah selatan gedung Convention Center. Desain 3D dari
fasilitas taman ini dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 7.32 : Taman dan Gazebo (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan
Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

e. Pertokoan
Spot Convention Center difasilitasi sarana komersil berupa pertokoan. Di
dalam spot ini terdapat 4 gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana
komersil. Tiap gugusnya dapat diisi oleh 3 toko. Total toko yang ada di dalam spot
ini adalah 12 toko. Toko tersebut dapat digunakan untuk menjual souvenir,
makanan atau minuman, dan barang-barang keperluan pengunjung kawasan
Meuraxa Recreational Waterfront.

117
Gambar 7.33 : Pertokoan (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

f. Area Parkir
Area perkir untuk spot Convention Center dan Hiburan Buatan terdapat di
sisi barat jalan jembatan baru. Area parkir untuk spot ini dapat menampung 60-70
kendaraan roda 4 dan 100-150 kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 7.34 : Area Parkir (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

118
7.2.5 Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development

Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development terletak di


seberang jembatan baru (jembatan penghubung timur dan barat). Berdasarkan
urutan sirkulasi di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini
merupakan spot keenam yang dilalui oleh pengunjung. Pengunjung dapat
mengakses spot ini setelah melalui jembatan baru kemudian belok kiri dan parkir
di area yang telah disediakan atau melalui jalur promenade utama dengan
menggunakan kereta penghubung antar spot.
Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development merupakan
tempat yang memfasilitasi minat rekreasi edukatif. Di dalam spot ini terdapat
sebuah gedung galeri yang berisi informasi tentang proses pembangunan dan
pengembangan Waterfront di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Galeri ini
ditujukan kepada rombongan pelajar atau individu yang hendak melakukan studi
tour ke Meuraxa Recreational Waterfront. Pengunjung akan ditawarkan untuk
melihat animasi, foto, dan informasi lainnya tentang Waterfront Development.
Secara umum, spot ini memfasilitasi minat rekreasi edukatif. Untuk
mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen fisik berupa :
1. Gedung Waterfront Education And Information Center, 2. Taman dan Gazebo,
dan 3. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Pusat Informasi dan Edukasi
Waterfront Development di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :

119
Gambar 7.35 : Tapak Konsep (2D) Spot 5 (Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
120
Gambar 7.36 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 5 (Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
121
Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development dilengkapi
dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini
akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah :
a. Gedung Galeri Waterfront Development Center
Galeri Waterfront Development Center (WDC) merupakan gedung 2 lantai
dengan luas bangunan 40x60 meter. Gedung ini berfungsi untuk mewadahi minat
rekreasi edukatif bagi pengunjung. Gedung ini berisi informasi tentang proses
pembangunan dan pengembangan Waterfront di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda
Aceh. Di dalam galeri pengunjung ataupun rombongan akan ditawarkan untuk
melihat animasi, foto, dan informasi lainnya tentang Waterfront Development.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan ke arah landmark dan
tepian air dari roof top. Desain 3D dari Gedung Galeri Waterfront Development
Center dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 7.37 : Gedung Galeri (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
b. Taman
Taman di dalam spot ini berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Di dalam
taman ini terdapat ponds atau kolam yang berfungsi sebagai pengatur suhu thermal
lokal. Pengunjung dapat beristirahat di tempat duduk permanen yang terletak di
sisi-sisi taman. Desain 3D dari taman ini dapat dilihat pada gambar dibawah :

122
Gambar 7.38 : Taman (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Area Parkir
Area perkir untuk Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront
Development terdapat di sisi timur gedung galeri. Area parkir untuk spot ini dapat
menampung 30-40 kendaraan roda 4 dan 80-100 kendaraan roda 2. Desain 3D dari
fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 7.39 : Area Parkir (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

123
7.2.6 Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya

Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya terletak di sebelah barat jembatan


baru (penghubung timur dan barat). Dalam urutan sirkulasi di dalam Meuraxa
Recreational Waterfront, Spot ini merupakan spot keenam yang dilalui oleh
pengunjung. Spot ini dapat diakses melalui jembatan baru atau melalui jalur
promenade utama dengan menggunakan kereta penghubung antar spot.
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya merupakan ruang publik tempat
berkumpulnya komunitas-komunitas seni dan kebudayaan. Di dalam spot ini
terdapat sebuah Amphitheater atau panggung terbuka sebagai sarana ekspresi bagi
komunitas seni dan budaya. Komunitas tersebut diharapkan mampu memberi kesan
yang menyenangkan bagi pengunjung yang datang untuk menikmati pergelaran
musik, tari, drama dan pentas seni lainnya.
Secara umum, spot ini memfasilitasi minat rekreasi edukasi dan budaya.
Untuk mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen fisik
berupa 1. Amphitheater, 2. Taman, 3. Cafetaria dan Toko Souvenir, dan 4. Area
Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya di Meuraxa
Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

124
Gambar 7.40 : Tapak Konsep (2D) Spot 6 (Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
125
Gambar 7.41 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 6 (Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
126
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya dilengkapi dengan beberapa
elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan
lebih terperinci pada poin-poin di bawah :
a. Aphitheater
Spot Gelanggang Komunitas Seni dan budaya menyediakan sebuah
Amphitheater sebagai sarana ekspresi pertunjukan seni dan budaya. Gedung
Amphitheater ini adalah gedung gelanggang terbuka berbentuk seperempat
lingkaran. Gedung yang dengan luas bangunan 2700 meter persegi ini memiliki
kapasitas pengunjung sebanyak 1000 orang. Desain 3D dari gedung Amphitheater
ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.42 : Amphitheater (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

b. Pertokoan
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya memiliki 12 unit toko dalam 4
gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana komersil. Toko-toko ini menjual
berbagai kebutuhan pengunjung seperti souvenir, makanan dan minuman atau
kebutuhan sehari-hari lainnya. Desain 3D pertokoan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

127
Gambar 7.43 : Pertokoan (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Taman
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya menyediakan sebuah taman yang
berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Taman ini dilengkapi dengan panggung
terbuka berukuran 2500 meter persegi dan play ground seluas 1000 meter persegi.
Ditaman ini pengunjung dapat berjalan-jalan, bermain, menikmati pertunjukan
etnik atau bersantai di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan landmark dan sisi
tepian air di promenade yang di sediakan. Desain 3D dari taman ini dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.44 : Taman (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

128
d. Cafetaria
Di dalam spot Gelanggang Komunitas dan Budaya tersebar kios-kios penjual
makanan dan minuman. Total kios yang ada di spot ini adalah 8 unit. Kios-kios
tersebut berukuran 3x5 meter. Pengunjung dapat membeli makanan dan minuman
kemudian menikmatinya di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman.
Desain 3D dari kios-kios yang tersebar di spot ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

Gambar 7.45 : Cafetaria (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

e. Area Parkir
Ada dua area parkir di dalam Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya. Area
parkir tersebut terdapat di sisi timur dan sisi selatan gedung Amphitheater. Total
kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah 90-100
kendaraan roda 4 dan 200-250 kendaraan roda 2. Area parkir yang ada di sisi selatan
dapat juga digunakan untuk pengunjung Mall yang ada di sebelah spot Gelanggang
Komunitas Budaya. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :

129
Gambar 7.46 : Area Parkir (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.2.7 Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern

Spot Perbelanjaan Modern terletak di sisi selatan kawasan Meuraxa


Recreational Waterfront. Spot ini dapat diakses dengan angkutan umum seperti bis
dalam kota atau kereta penghubung antar spot. Spot ini juga dapat diakses dengan
kendaraan pribadi melalui jalan utama kecamatan atau melalui jembatan baru.
Spot Perbelanjaan Modern merupakan area yang diperuntukkan sebagai area
komersil. Di dalam spot ini terdapat sebuah mall yang berfungsi untuk
memfasilitasi minat rekreasi berbelanja bagi pengunjung Meuraxa Recreational
Waterfront. Spot ini dilengkapi dengan elemen fisik berupa : 1. Mall, 2. Taman, 3.
Jembatan Penghubung Mall dengan Amphitheater, dan 4. Area Parkir di Lantai
Dasar. Gambar denah 2D dari Spot Perbelanjaan Modern di Meuraxa Recreational
Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

130
Gambar 7.47 : Tapak Konsep (2D) Spot 7 (Pusat Perbelanjaan Modern)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
131
Gambar 7.48 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 7 (Pusat Perbelanjaan Modern)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
132
Spot Pusat Perbelanjaan Modern dilengkapi dengan beberapa elemen fisik.
Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci
pada poin-poin di bawah :
a. Meuraxa Recreational Waterfront Mall
Meuraxa Recreational Waterfront Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan
modern yang juga berfungsi untuk mewadahi minat rekreasi belanja bagi
pengunjung. Mall empat lantai dengan luas bangunan 24.000 meter persegi ini
diposisikan menghadap ke tepian air. Mall ini dapat di akses dari 3 sisi bangunan,
sisi utara (pintu utama), sisi timur dan sisi selatan. Mall ini juga terintegrasi dengan
Amphitheater yang ada di spot Gelanggang Komunitas Budaya melalui sebuah
jembatan khusus di lantai dua. Desain 3D dari Mall ini dapat dilihat pada gambar
di bawah :

Gambar 7.49 : Mall (Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

b. Area Parkir
Ada dua area parkir di dalam Spot Perbelanjaan Modern, outdoor dan indoor.
Area parkir outdoor terdapat di sisi barat Mall. Total kapasitas kendaraan yang
dapat ditampung dalam area parkir ini adalah 70-80 unit kendaraan roda 4 dan 150-
200 unit kendaraan roda 2. Area parkir indoor terdapat di basement atau lantai dasar
Mall. Total kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah

133
1300-1350 unit kendaraan roda 4 dan 2000-2500 unit kendaraan roda 2. Desain 3D
dari fasilitas parkir di Spot Perbelanjaan Modern ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :

Gambar 7.50 : Area Parkir (Spot 7 : Pusat Perbelanjaan Modern)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.2.8 Spot 8 : Taman Kuliner


Spot Taman Kuliner berada di dekat spot Perbelanjaan Modern dan Spot
Gelanggang Komunitas dan Budaya. Spot ini dapat di akses melalui jalan utama
kecamatan menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi, atau melalui
jalur Promenade menggunakan kereta penghubung antar spot.
Spot ini diposisikan menghadap tepian air dan landmark menara. Di dalam
spot ini terdapat Café-Cafe Terapung dan Taman lengkap dengan Gazebo dan
tempat duduk permanen. Rekreasi yang ditawarkan adalah menikmati hidangan di
café-café terapung sambil melihat indahnya menara Meuraxa Recreational
Waterfront. Secara umum, Spot Taman Kuliner merupakan spot yang berfungsi
untuk memfasilitasi minat rekreasi kuliner bagi pengunjung yang datang ke
Meuraxa Recreational Waterfront.
Untuk mewadahi minat rekreasi ini, spot Taman Kuliner akan dilengkapi
dengan elemen-elemen fisik berupa : 1. Café Terapung, 2. Outdoor Cafetaria, 3.
Taman dan Gazebo. Dan 4. Area Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Taman
Kuliner di Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

134
Gambar 7.51 : Tapak Konsep (2D) Spot 8 (Taman Kuliner)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
135
Gambar 7.52 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 8 (Taman Kuliner)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
136
Spot Taman Kuliner dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun
penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada
poin-poin di bawah :
a. Floating Cafetaria
Spot Kuliner menyediakan 9 Floating Café. Floating Café atau café terapung
adalah bangunan yang terletak di sisi promanade. Bangunan Floating Café yang
ditopang oleh tiang-tiang pancang ini diposisikan menghadap ke arah Landmark
Menara. Fasilitas ini dapat diakses oleh pengunjung melalui jalur promenade utama
atau melalui pintu masuk Spot Kuliner. Fungsi dari fasilitas Floating Café adalah
sebagai tempat berkumpul dan tempat rekreasi kuliner. Pengunjung dapat
menikmati makanan dan minuman sambil melihat pemandangan menara. Desain
3D dari fasilitas Floating Café ini dapat dilihat pada gambar dibawah :

Gambar 7.53 : Floating Cafe (Spot 8 : Taman Kuliner)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

b. Taman dan Gazebo


Taman di dalam spot Taman Kuliner ini berfungsi sebagai ruang terbuka
hijau. Taman ini dilengkapi dengan 4 gasebo yang berfungsi sebagai peneduh.
Pengunjung dapat berjalan-jalan atau bermain di dalam area taman. Selain itu
pengunjung juga dapat beristihat sambil menikmati pemandangan Landmark
Menara di tempat duduk permanen yang disediakan di sisi-sisi taman. Desain 3D
dari taman di dalam spot ini dapat dilihat pada gambar di bawah :

137
Gambar 7.54 : Taman dan Gazebo (Spot 8 : Taman Kuliner)
Sumber : Hasil Analisis (2015)

c. Kios Makanan dan Minuman


Spot Taman Kuliner dilengkapi 4 unit sarana komersil untuk penjual
makanan dan minuman. Dua unit diantaranya berbentuk warung memanjang
dengan ukuran 15x3 meter dan 2 unit lain nya berbentuk kios cepat saji berukuran
3x5 meter. Pengunjung dapat membeli makanan dan minuman kemudian
menikmatinya di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman. Desain
3D dari kios-kios yang tersebar di spot ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.55 : Kios makanan dan minuman (Spot 8 : Taman Kuliner)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

138
d. Area Parkir
Area perkir untuk Spot Taman Kuliner terdapat di sisi utara jalan utama
Kecamatan Meuraxa. Area parkir untuk spot ini dapat menampung 40-50 unit
kendaraan roda 4 dan 150-200 unit kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir
ini dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 7.56 : Area Parkir (Spot 8 : Taman Kuliner)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.2.9 Landmark

Menurut Zahnd (2006), Landmark adalah elemen fisik dengan bentuk visual
yang menonjol. Landmark mempunyai gaya arsitektur yang khas dan diposisikan
pada lokasi yang strategis. Secara umum, Landmark berfungsi sebagai pembentuk
citra kawasan. Fungsi khusus dari Landmark adalah sebagai vista, focal point,
pembentuk skyline, penunjuk arah dan pengarah orientasi pengunjung.
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki Landmark utama
berbentuk menara. Landmark ini bergaya arsitektur campuran Kolonial Belanda
dan Moghul khas India. Gaya arsitektur dari menara ini sama dengan menara yang
ada di Mesjid Raya Baiturrahman (Landmark utama Kota Banda Aceh). Hal ini
ditujukan untuk menonjolkan keseragaman citra dan kesan yang ada di Kota Banda
Aceh. Menara ini didesain dengan ketinggian 40 meter dan luas lantai dasar 21x21

139
meter. Menara ini juga dilengkapi dengan lift agar pengunjung dapat mengakses
lantai puncak untuk menikmati pemandangan.
Landmark berbentuk menara ini diposisikan di area perairan kawasan. Hal
ini ditujukan untuk menonjolkan konsep Recreational Waterfront dan memperkuat
kesan interaktif antara atraksi pengunjung dan elemen air. Ada dua Landmark di
dalam kawasan perencanaan ini, keduanya ditempatkan di dua titik central
kawasan, satu di sebelah barat dan satunya lagi di sebelah timur. Hal ini
dikarenakan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki area yang luas
dan berbentuk oval.
Pengunjung dapat mengakses menara ini melalui jalur promenade utama
dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta penghubung antar spot. Menara ini
juga dapat diakses melalui jalur air dengan menggunakan Boat. Pengunjung dapat
memilih menara terdekat, menara barat atau menara timur. Rekreasi pasif yang bisa
dilakukan di landmark ini adalah menikmati pemandangan pesisir dan
pemandangan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront secara keseluruhan dari
atas ketinggian 40 meter di lantai puncak menara.
Menara yang terintegrasi dengan jalur promenade dan berada di tengah air
ini diharapkan mampu memperkuat citra kawasan sebagai area Recreational
Waterfront. Desain 3D dari Landmark ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.57 : Desain 3D Menara 1 dan Menara 2 (Landmark)


Sumber : Hasil Analisis (2015)

140
7.3 Rencana Sirkulasi dan Aksesibilitas di Meuraxa Recreational Waterfront

Berdasarkan konsep rencana yang ada pada bab sebelumnya, rencana


sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dirujuk dari 2 faktor
pertimbangan perencanaan kawasan Recreational Waterfront yang baik menurut
Rahman (2010), yaitu faktor aksesibiltas dan integrasi. Faktor pertimbangan
tersebut mengarahkan agar aksesibilitas dalam alur sirkulasi di kawasan
perencanaan ini dapat terintegrasi dan terhubung dengan semua spot rekreasi dan
moda transportasi yang ada. Alur sirkulasi ini diharapkan mampu menjamin
kelancaran mobilitas pengunjung yang hendak berekreasi di Meuraxa Recreatinal
Waterfront atau menuju ke pelabuhan. Desain dari alur sirkulasi di kawasan
Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.58 : Alur Sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront


Sumber : Hasil Analisis (2015)

141
Gambar di atas menjelaskan alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront. Kawasan ini dapat diakses melalui tiga pintu masuk, satu pintu primer
yang ada di gapura utama, dua pintu sekunder yang ada di spot kuliner dan spot
mall. Pengunjung dapat keluar kawasan rekreasi melalui lima pintu yang ada di
jembatan pelabuhan, jembatan penghubung timur-barat, mall, taman kuliner dan
gapura utama.
Secara umum, pola pencapaian yang diterapkan dalam kawasan ini adalah
pola pencapaian memutar, tersamar dan langsung. Pola pencapaian memutar adalah
pola yang memperpanjang urutan pencapaian karena harus mengelilingi kawasan
melalui jalan berputar. Pola ini efektif untuk sirkulasi kendaraan bermotor dan
kendaraan umum. Selanjutnya adalah pola pencapaian tersamar, pola ini
memperluas perspektif pengunjung terhadap fasad dan bentuk bangunan yang ingin
dicapai. Dengan pola ini pengunjung dapat mempersingkat atau memperpanjang
alur pencapaiannya. Pola ini efektif bagi pengunjung yang ingin mencapai
bangunan landmark utama dengan berjalan di jalur promenade atau menggunakan
Boat di jalur air. Pola yang terakhir adalah pola pencapaian langsung, pola ini
adalah pola pencapaian secara tegak lurus dimana arah dan tujuan visualnya
jelas dan langsung menuju kearah bangunan tersebut. Pola ini efektif bagi
pengunjung yang berjalan kaki dari spot parkir menuju bangunan-bangunan dalam
spot rekreasi.
Untuk mengintegrasikan pola-pola pencapaian tersebut, ada elemen-elemen
sirkulasi yang harus direncanakan di dalam kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront, yaitu Jembatan Khusus Pelabuhan, Jembatan Penghubung Timur-
Barat, Spot Parkir, Urutan Pola Pergerakan Pengunjung, dan Urutan Pola
Pergerakan Berbagai Moda Transportasi. Setiap elemen tersebut akan dijelaskan
lebih terperinci pada poin-poin di bawah ini :

7.3.1 Jembatan Khusus Pelabuhan Ulee Lheu


Jembatan Khusus Pelabuhan adalah rencana infrastruktur transportasi
sepanjang 200 meter yang menghubung pelabuhan dengan jalan utama Kecamatan
Meuraxa yang ada di sebelah selatan perairan kawasan Meuraxa Recreational

142
Waterfront. Fungsi utama jembatan ini adalah sebagai jalur keluar masuk
kendaraan yang hendak menuju pelabuhan Ulee Lheu. Fungsi sekunder dari
jembatan ini adalah sebagai jalur keluar bagi pengunjung yang sedang berada di
spot pertama kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Secara umum, jembatan
ini diharapkan mampu menjadi solusi atas ketidaklancaran sirkulasi kendaran di
dua zona yang saling bersebelahan, yaitu zona rekreasi dan zona pelabuhan.
Pengunjung yang hendak keluar masuk pelabuhan tidak perlu lagi melewati zona
rekreasi yang ramai.
Lokasi jembatan khusus pelabuhan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.59 : Lokasi Jembatan Khusus Pelabuhan


Sumber : Hasil Analisis (2015)

Alur sirkulasi di persimpangan jembatan di desain agar pola pergerakannya


tidak saling menghambat. Desain 2D dan 3D dari jembatan ini dapat dilihat pada
gambar di bawah :

143
Gambar 7.60 : Sirkulasi di persimpangan jembatan khusus pelabuhan
Sumber : Hasil Analisis (2015)

Gambar 7.61 : Desain 3D Jembatan khusus pelabuhan


Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.3.2 Jembatan Penghubung Area Timur dan Barat


Area timur dan barat di kawasan rekreasi Kecamatan Meuraxa dulunya
sempat terhubung oleh sebuah jembatan. Namun bencana gempa dan tsumani tahun
2004 silam telah menghacurkan jembatan tersebut sehingga sirkulasinya terputus.
Untuk dapat kembali menghidupkan kawasan pesisir Meuraxa menjadi pilihan
utama dalam kegiatan rekreasi masyarakat, area timur dan barat akan kembali
dihubungkan oleh jembatan sepanjang 100 meter. Adapun lokasi jembatan penghu-
bung ini dapat dilihat pada gambar di bawah :

144
Gambar 7.62 : Lokasi jembatan penghubung area timur dan barat
Sumber : Hasil Analisis (2015)

Dalam perencanaan alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational


Waterfront, keberadaan jembatan menjadi sangat penting karena merupakan jalur
penghubung dan jalur keluar yang strategis. Dari jembatan ini, pengunjung dapat
langsung keluar dari kawasan rekreasi, atau melanjutkan rekreasi ke Spot Galeri
Waterfront, Spot Gelanggang Budaya, Spot Mall, atau Spot Taman Kuliner.
Jembatan dengan panjang 100 meter ini didesain dengan konstruksi kurva
lengkung dan kabel baja penyangga. Model konstruksi ini memindahkan berat dari
jembatan dan beban yang terdorong horisontal ke ketegangan kabel baja dan kepala
jembatan di kedua sisi. Desain 3D dari jembatan ini dapat dilihat pada gambar di -
bawah :

145
Gambar 7.63 : Desain 3D Jembatan penghubung area timur dan barat
Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.3.3 Spot-Spot Parkir di Area Meuraxa Recreational Waterfront


Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront menyediakan fasilitas lahan
parkir untuk pengunjung. Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan berupa
taman parkir dan lantai dasar gedung-gedung besar. Penetapan lokasi dan
pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan
sebaran spot-spot rekreasi, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian
lingkungan, dan kemudahan bagi pengunjung Meuraxa Recreational Waterfront.
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki 12 lahan parkir untuk
8 spot rekreasi. Lahan-lahan parkir tersebut dapat digunakan dengan kombinasi
cara parkir yaitu, parkir paralel, parkir tegak lurus, atau parkir serong. Kapasitas
kendaraaan yang bisa diparkir dari tiap-tiap spot rekreasi adalah : Spot 1 : 70 mobil
dan 200 motor; Spot 2 : 60 mobil dan 150 motor; Spot 3 : 110 mobil dan 250 motor;
Spot 4 : 170 mobil dan 200 motor; Spot 5 : 40 mobil dan 100 motor; Spot 6 : 100
mobil dan 250 motor; Spot 7 : 1400 mobil dan 2600 motor; Spot 8 : 50 mobil dan
150 motor. Total kapasitas parkir yang dapat ditampung dalam kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront adalah 2000 unit mobil dan 4000 unit motor. Sebaran
lahan parkir di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat dilihat pada
gambar di bawah :

146
Gambar 7.64: Sebaran parkir di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.3.4 Urutan Pola Pergerakan Pengunjung


Alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront diarahkan agar
setiap spot rekreasinya dapat diakses dengan mudah dan terintegrasi dengan pola
pergerakan pengunjung. Secara umum, pola pergerakan pengunjung diawali dari
gerbang utama pintu masuk kemudian menuju ke setiap spot atau salah satu spot
rekreasi dan berakhir di pintu keluar kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
Kawasan ini memiliki satu pintu masuk utama dan lima pintu keluar. Hal ini
bertujuan agar pengunjung yang masuk tersentralisasi tertip di satu jalur pintu
masuk dan memiliki banyak opsi jalur keluar sesuai jarak dari spot keberadaannya

147
dengan pintu keluar terdekat. Banyaknya pintu keluar dalam kawasan rekreasi ini
juga bertujuan untuk pengaplikasian sistem mitigasi tanggap darurat. Secara umum,
desain pola pergerakan pengunjung dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.65 : Urutan Pola Pergerakan Pengunjung


Sumber : Hasil Analisis (2015)

7.3.5 Pola Pergerakan Berbagai Moda Transportasi di Meuraxa Recreational


Waterfront

Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan berbagai


moda transportasi seperti motor, mobil, bum umum dan Boat. Berikut adalah uraian
tentang alur dan pola gerak setiap moda transportasi tersebut.

148
a. Mobil dan Motor Pribadi
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan mobil dan
motor pribadi. Alur sirkulasi mobil dan motor pribadi bisa mencapai semua spot
yang ada. Kawasan ini dapat diakses melalui tiga pintu masuk, satu pintu primer
yang ada di gapura utama, dua pintu sekunder yang ada di spot kuliner dan spot
mall. Pengunjung dapat keluar kawasan rekreasi melalui lima pintu yang ada di
jembatan pelabuhan, jembatan penghubung timur-barat, mall, taman kuliner dan
gapura utama. Alur sirkulasi dan sebaran tempat parkir untuk moda transpotasi
pribadi berbentuk mobil atau motor dapat dilihat pada gam-
bar di bawah ini :

Gambar 7.66 : Sirkulasi Mobil dan Motor Pribadi


Sumber : Hasil Analisis (2015)

149
b. Bis Umum dan Halte Pemberhentianya
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan
menggunakan bis umum angkutan dalam kota. Bis umum adalah salah satu moda
transportasi publik saat pengunjung bepergian tidak menggunakan kendaraan
pribadinya. Pengunjung dapat menggunakan moda transportasi ini dan turun di
salah satu halte yang ada di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
Halte atau shelter adalah sarana pendukung moda transportasi publik yang
berfungsi khusus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bis umum. Di
dalam kawasan ini terdapat 3 halte penumpang yang berada di Spot Pantai Cermin,
Spot Olahraga dan Spot Mall, ketiganya terpisah pada jarak 500 meter. Jalur
sirkulasi bis umum dan sebaran halte dalam kawasan Meuraxa Recreational Water-
front dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.67 : Sirkulasi Bis Umum dan sebaran Halte Pemberhentianya


Sumber : Hasil Analisis (2015)

150
Desain 3D dari halte bis umum pada kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.68 : Desain 3D Bis Umum dan sebaran Halte


Sumber : Hasil Analisis (2015)

c. Promenade untuk Pejalan Kaki


Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasilitas
promenade. Promenade adalah area tepian air yang berfungsi sebagai ruang terbuka
dan jalur penghubung antar spot. Fasilitas ini juga berfungsi sebagai tujuan rekreasi
pasif. Ada dua jalur promenade yang dapat dilalui pengunjung, promenade tengah
dan promenade utara. Promenade tengah merupakan promenade utama yang
terletak ditengah-tengah kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Promenade
ini menghubungkan setiap spot rekreasi. Promenade ini dilengkapi dengan jalur
pejalan kaki, jalur kereta penghubung, kanopi peneduh, tempat duduk permanen
dan lampu penerangan. Panjang jalur promenade ini adalah 1570 meter.
Melalui promenade ini, pegunjung dapat menuju spot rekreasi yang
diinginkan dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta penghubung.
Pengunjung juga dapat berekreasi di sepanjang promenade dengan berjalan-jalan
sambil menikmati suasana pantai dan pemandangan landmark.
Promenade utara berada di sisi utara Spot Pantai Cermin. Promenade ini
merupakan modifikasi fisik dari tanggul penahan ombak yang sudah ada

151
sebelumnya. Selain berfungsi sebagai sarana vital penahan gelombang dan
pencegah abrasi pantai, fasilitas ini juga berfungsi sebagai ruang terbuka untuk
tujuan rekreasi pengunjung. Di sepanjang promenade, pengunjung dapat
berolahraga jogging atau memancing. Pengunjung juga dapat berjalan-jalan untuk
menikmati pemandangan pantai dan matahari terbenam.
Promenade ini menghubungkan spot Pantai Cermin di sebelah barat dengan
pelabuhan di sebalah timur. Panjang dari jalur promenade ini adalah 1045 meter.
Promenade ini dilengkapi dengan jalur pejalan kaki, tempat duduk permanen,
kanopi peneduh dan lampu penerangan. Lokasi dari promenade tengah dan utara
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.69 : Lokasi dari promenade tengah dan utara


Sumber : Hasil Analisis (2015)

152
d. Boat dan Stegher
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses melalui jalur air.
Di dalam kawasan ini terdapat fasilitas Boat dan stegher sebagai moda transportasi
air. Fasilitas Boat dan stegher merupakan elemen vital dalam konsep perencanaan
kawasan Recreational Waterfront. Pengunjung dapat menggunakan Boat tersebut
untuk menuju spot-spot rekreasi. Pengunjung juga dapat menggunakannya untuk
berkeliling kawasan menikmati pemandangan di sekitar kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront. Fasilitas Boat dan stegher tersebar di lima titik utama
yaitu di Spot Pantai Cermin, Spot Olahraga, Spot Convention, Spot Gelanggang
Budaya dan Spot Taman Kuliner. Sebaran fasilitas Boat dan stegher dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

Gambar 7.70 : Sebaran fasilitas Boat dan stegher


Sumber : Hasil Analisis (2015)

153
e. Kereta Penghubung antar Spot
Kereta penghubung antar spot adalah moda transportasi umum yang berjalan
di atas rel khusus. Kereta penumpang ini menghubungkan spot-spot rekreasi
melalui jalur promenade tengah. Kereta penghubung antar spot ini difungsikan
sebagai solusi terhadap luasnya kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
Pengunjung juga dapat menggunakan kereta ini sebagai sarana rekreasi menikmati
pemandangan pantai dan landmark.
Kereta ini dapat mengangkut 120 penumpang. Kereta ini berjalan di atas rel
sepanjang 1045 meter dan berhenti di 7 titik pemberhentian. Pengunjung dapat
mengakses kereta ini dari Spot Pantai Cermin, Spot Galeri Waterfront, Spot
Gelanggang Budaya, Spot Taman Kuliner dan Spot Convention. Sebaran titik
pemberhentian kereta penghubung antar spot dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

Gambar 7.71 : Sebaran titik pemberhentian kereta penghubung antar spot


Sumber : Hasil Analisis (2015)

154
7.4 Pentahapan Rencana Realisasi Pembangunan Fisik di Meuraxa
Recreatioanal Waterfront

Pentahapan rencana realiasasi merupakan arahan skala prioritas


pembangunan elemen fisik di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
Pentahapan ini dirumuskan agar tercapainya tujuan rencana yang sesuai dengan
minat dan kemampuan sumber daya masyarakat. Secara umum fungsi dari
pentahapan ini adalah sebagai berikut :
a. Menjamin berjalannya koordinasi antar pemerintah dan swasta, antar
pusat dan daerah.
b. Menjamin integrasi dan sinkronisasi antar ruang, antar waktu dan antar
sumber daya secara efektif, efisien, berkelanjutan dan berkeadilan.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
d. Mengoptimalkan peran serta dan pertisipasi masyarakat.

Berikut adalah tabel Pentahapan Rencana Reealisasi Pembangunan Elemen


Fisik di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront :

Tabel 7.1 : Pentahapan Realisasi Pembangunan Fisik


Sasaran
Sasaran
Tahap Definisi Realisasi Rencana
Lokasi
Fisik
1. Tahap Tahap primer adalah 1. Jembatan Khusus Spot 1
Primer periode realisasi Pelabuhan Ulee Spot 5
(0-5 rencana dan Lheu
Tahun) implementasi kebijakan
pembangunan fisik 2. Jembatan Spot 3
yang bersifat urgent Penghubung Spot 4
atau mendesak seperti Kawasan Tmur- Spot 5
rencana penyelesaian Barat Meuraxa Spot 6
masalah existing. Hal Recreational
yang mendesak untuk Waterfront
diselesaikan dalam
Bersambung…

155
Sambungan tabel 7.1
rencana Meuraxa 3. Beach Walk dan Spot 2
Recreational Waterfront Spot 3
Waterfront ini adalah Promenade Spot 4
perbaikan/penambahan Spot 5
fasilitas rekreasi dan Spot 6
penyelarasan alur Spot 8
sirkulasi. Tahap ini
juga merupakan 4. Landmark kawasan Spot 3
periode pembangunan Spot 4
elemen fisik yang Spot 5
sifatnya sebagai trigger Spot 8
atau magnet
pembangunan. Secara 5. Gazebo, Gardu Spot 1
umum, tahap ini Pandang, dan Spot 3
merupakan pondasi Outdoor Cafetaria Spot 8
strategis untuk dan
pencapaian tujuan. 6. Fasilitas umum Spot 1
(Toilet dan Spot 3
Mushalla) Spot 8

7. Spot-spot Parkir dan Spot 1


Bus Shelter Spot 3
Spot 8

8. Boat Pier dan Spot 3


Stegher Spot 8

2. Tahap Tahap sekunder adalah 1. Plaza Penerima Spot 1


Sekunder periode realisasi
(0-10 rencana dan 2. Sport Center (Futsal, Spot 2
Tahun) implementasi kebijakan Volly, Basket,
pembangunan fisik Fitness, Jogging
yang sifatnya sebagai Track, Kids Play
pengisi atraksi Ground)
kegiatan rekreasi.
Dalam tahap ini akan 3. Convention Center, Spot 4
dibangun sarana dan Giant Wheel, dan
prasarana utama seperti Rumah Kaca
sport center, kids
playground, convention 4. Amphitheater dan Spot 6
center, giant wheel, Gelanggang
amphitheater, mall dan Komunitas
floating café.
5. Mall Spot 7

Bersambung…

156
Sambungan tabel 7.1
6. Kereta statis (trem) Spot 3
dan jalur Spot 4
penghubung antar Spot 5
spot Spot 6
Spot 8

7. Floating Café Spot 8

8. Taman-Taman Spot 1
Spot 2
Spot 4
Spot 6
Spot 8

9. Pertokoan Spot 3
Spot 4
Spot 6
Spot 7

10. Perhotelan Spot 1

11. Masjid Spot 3

3. Tahap Tahap tersier adalah 1. Jembatan Spot 1


Tersier periode realisasi Penyeberangan
(0-20 rencana dan antara spot 1 dan
Tahun) implementasi kebijakan spot 2
pembangunan fisik
yang sifatnya sebagai 2. Jembatan Spot 6
pendukung serta penghubung mall Spot 7
pelengkap tujuan dan amphitheater
kegiatan utama
rekreasi untuk
keberlanjutan jangka
panjang. Dalam tahap 3. Gedung kesehatan Spot 1
ini akan dibangun dan tanggap darurat
fasilitas-fasilitas seperti
jembatan 4. Gedung keamanan Spot 1
penyeberangan, Meuraxa
jembatan penghubung Recreational
mall dan amphitheater, Waterfront
gedung kesehatan,
Bersambung…

157
Sambungan tabel 7.1
gedung keamanan, 5. Gedung mitigasi dan Spot 5
early warning system, Early Warning
dan waterfront System
information and
education center.

6. Gedung Waterfront Spot 5


Information and
Education Center

Sumber : Analisis 2015

7.5 Pembelajaran (Lesson Learned)

Proses perencanaan kawasan wisata di pesisir Meuraxa ini memberikan


banyak pembelajaran bagi penulis. Pembelajaran ini juga diharapkan mampu
memberikan pandangan baru akademisi dan praktisi yang fokus dalam bidang
perencanaan kawasan pesisir.
Hal menarik pertama yang dapat diambil dari perencanaan ini adalah tentang
dua zona dengan intensitas kegiatan yang tinggi harusnya tidak berada pada satu
jalur sirkulasi. Kalaupun terletak saling bersebelahan seperti zona pelabuhan dan
zona pariwisata yang ada di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront ini,
hendaknya disediakan jalur sirkulasi masing-masing. Hal ini penting untuk
mengurai kemacetan yang disebabkan oleh penumpukan pengguna kendaraan di
persimpangan-persimpangan jalan. Kemacetan di jalur utama kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront ini diurai dengan pembangunan jembatan khusus
pelabuhan. Pengguna kendaraan yang hanya akan masuk/keluar pelabuhan, tidak
lagi melewati zona rekreasi.
Hal menarik kedua adalah tentang orientasi bangunan yang mestinya
menghadap ke arah air. Pengaturan arah orientasi bangunan ini berfungsi untuk
menyeragamkan vista pandangan dan memanfaatkan elemen air sebagai daya tarik
kawasan. Fungsi dari arah orientasi bangunan ini juga agar terciptanya budaya

158
saling mengawasi terhadap kebersihan dan keberlanjutan ekosistem air. Fungsi
lainnya yaitu dapat mengubah citra kawasan yang kumuh dan gelap menjadi lebih
tertata, aman dan nyaman bagi pengguna lahan. Sayangnya, pengaturan arah
orientasi bangunan di kawasan-kawasan pesisir Indonesia belum konsisten
diaplikasikan oleh pengguna lahan.
Hal menarik yang ketiga yaitu tentang integrasi antar spot wisata yang
dihubungkan oleh promenade dan jalur pejalan kaki. Jalur-jalur penghubung
tersebut hendaknya memperhatikan daya jangkau normal pejalan kaki. Jalur
penghubung di dalam suatu kawasan yang sangat luas hendaknya divariasikan
dengan moda transportasi publik seperti trem statis, kereta gantung atau bus umum.
Variasi jalur penghubung ini dapat menjadi alternatif bagi pejalan kaki yang tidak
kuat berjalan jauh seperti lansia dan anak-anak.

159

Anda mungkin juga menyukai