RENCANA
84
faktor lingkungan. Berikut adalah gambar lokasi dan fungsi secara keseluruhan di
kawasan Meuraxa Recreational Waterfront :
85
7.1.1 Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
berfungsi untuk memperjelas letak pusat-pusat layanan publik. Letak pusat-pusat
layanan publik yang selaras dengan kegiatan pengunjung dalam pola ruang dapat
mengoptimalkan sistem pemanfaatan ruang. Fungsi lainnya dari rencana struktur
ruang adalah akan mempermudah pengunjung untuk mengetahui dan menemukan
pusat-pusat layanan publik.
Rencana Struktur Ruang dibentuk dari dua hal yaitu unsur fungsional dan
keterkaitan unsur fungsional. Unsur fungsional dalam struktur ruang adalah
persebaran fasilitas-fasilitas yang melayani kegiatan masyarakat seperti industi,
perdagangan, permukiman, RTH, perkantoran, jasa dan pusat kota. Unsur
fungsional tersebut diklasifikasikan dalam dua skala pelayanan yaitu pelayanan
skala regional dan pelayanan skala lokal. Sedangkan keterkaitan unsur fungsional
adalah hierarki konsentrasi kegiatan masyarakat berdasarkan skala pelayanan
fasilitas yang dihubungkan oleh jaringan utilitas seperti jaringan jalan, listik, air
bersih, drainase, telepon, dan penerangan.
Dalam rencana struktur ruang MRW ini terdapat perbedaan status jalan
dengan apa yang telah ditetapkan dalam RTRW Kota Banda Aceh 2009-2029.
Perubahan tersebut yaitu : jalan utama Meuraxa yang statusnya adalah jalan arteri
primer diturunkan menjadi arteri sekunder, jalan penghubung area timur dan barat
kawasan yang statusnya adalah jalan arteri sekunder diturunkan menjadi kolektor
sekunder dan jalan khusus pelabuhan direncanakan sebagai jalan arteri primer yang
baru. Perubahan status jalan ini didasari pada persyaratan pembangunan jalan (UU
No. 13 Tahun 1980) dan penyesuaian kecepatan kendaraan minimal dengan pola
kegiatan kegiatan kawasan. Berikut adalah gambar rencana struktur ruang di
kawasan Meuraxa Recreational Waterfront :
86
Gambar 7.2 : Rencana Struktur Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2014)
87
7.1.2 Rencana Pola Ruang
Menurut Sujarto (1988), rencana pola ruang adalah pengalokasian aktifitas
kedalam suatu ruang berdasarkan struktur ruangnya. Tujuan dari rencana pola
ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah untuk mengatasi
permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta
mendukung terwujudnya tujuan dan sasaran pembangunan kawasan rekreasi
terpadu dalam jangka panjang.
Penetapan pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
1. Keadaan pola pemanfaatan ruang existing
2. Kecenderungan perkembangan yang terjadi pasca tsunami
3. Pola kegiatan masyarakat
4. Konsep perencanaan kawasan pesisir (Recreational Waterfront)
5. Optimasi dan efisiensi pemanfaatan ruang
6. Kelestarian lingkungan
7. Mitigasi terhadap bencana
Berikut adalah gambar rencana pola ruang di kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront.
88
Gambar 7.4 : Rencana Pola Ruang di Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2014)
89
7.2 Rencana Penataan Elemen Fisik di Meuraxa Recreational Waterfront
90
Gambar 7.5 : Zonasi Kawasan Berdasarkan Spot Rekreasi di Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2015)
91
7.2.1 Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin
Spot rekreasi Pantai Cermin merupakan spot rekreasi existing yang ada di
kawasan pesisir Meuraxa. Minat rekreasi aktif yang difasilitasi dalam spot ini
adalah seperti bermain di pantai berpasir putih dan berolahraga jogging atau
memancing. Sedangkan rekreasi pasif yang ditawarkan adalah menikmati
pemandangan pantai dan matahari terbenam, berbelanja souvenir, menikmati
kuliner dan bersantai di sepanjang pantai.
Untuk mewadahi minat tersebut, spot rekreasi existing ini kemudian
dikembangkan menjadi lebih menarik dan tertata rapi. Spot ini akan dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi berupa : 1. Gazebo dan Gardu Pandang, 2. Outdoor
Cafetaria, 3. Falitas umum (Toilet dan Musholla), 4. Spot Souvenir, 5. Beach Walk
dan Area Pemancingan, 6. Halte Bis Umum, 7. Area Parkir Bis Rombongan, 8.
Area Parkir, 9. Jembatan Penyebrangan, 10. Plaza Penerima (Taman), 11. Pos
Kesehatan dan Pengamanan Pengunjung. Dalam urutan sirkulasi di dalam Meuraxa
Recreational Waterfront, spot ini adalah spot pertama yang dilalui oleh
pengunjung.
Gambar denah 2D Spot Rekreasi Pantai Cermin dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
92
Gambar 7.6 : Tapak Konsep (2D) Spot 1 (Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
93
Gambar 7.7 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 1 (Spot Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
94
Spot rekreasi Pantai Cermin dilengkapi dengan beberapa elemen fisik.
Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci
pada poin-poin di bawah :
a. Pantai Cermin
Pengunjung yang yang ingin mengakses pantai ini dapat melalui sisi utara
jalan utama. Pantai ini sangat aman bagi pengunjung karena dilindungi oleh tanggul
pemecah Gelombang yang berada ± 100 meter dari bibir pantai. Pantai ini juga
dilengkapi dengan wahana air seperti banana boat dan perahu bebek.
b. Gazebo
Gazebo adalah fasilitas ruang terbuka sebagai alternative tempat berkumpul
atau beristirahat. Di spot Pantai Cermin terdapat 19 gazebo. Sembilan diantaranya
berukuran 6x3 meter dan lainnya berukuran 6x2 meter. Gazebo ini ditata rapi di
bagian barat dan utara spot pantai cermin. Pengunjung dapat menikmati
pemandangan pantai sambil beristirahat di Gazebo.
d. Outdoor Cafetaria
Spot rekreasi Pantai Cermin menyediakan 3 bangunan Outdoor Cafetaria
lengkap dengan kursi, meja dan payung peneduh permanet. Dua bangunan berada
di sebelah barat, dekat dengan pantai dan satu bangunan di sebelah utara dekat
dengan plaza penerima. Café ini menyediakan berbagai macam makanan dan
minuman bagi pengunjung.
95
diakses oleh pengunjung. Area penjualan souvenir ini berukuran 45x16 meter. Di
dalam area penjualan souvenir ini terdapat 12 spot PKL berukuran 3x4 meter.
96
Gambar 7.9 : Tanggul existing (Spot 1 : Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Dokumentasi 2013
97
h. Halte Bis
Halte bis atau shelter adalah tempat menaikkan dan menurunkan penumpang
angkutan umum. Pengunjung yang ingin mencapai spot Pantai Cermin dapat turun
di halte ini. Letaknya tepat di depan Pos Informasi dan Pengamanan Pengunjung.
Jarak antara halte dan spot Pantai Cermin adalah 150 m. Halte ini langsung
terhubung dengan jembatan penyeberangan yang juga berfungsi sebagai gardu
pandang.
j. Area Parkir
Spot Pantai Cermin menyediakan area parkir pengunjung yang
menggunakan kendaraan pribadi. Area parkir tersebut berada di dekat plaza
penerima. Area parkir ini dapat menampung 72 kendaraan roda empat dan 200
kendaraan roda dua.
98
Gambar 7.12 : Area Parkir Kendaraan Pribadi (Spot 1: Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Gambar 7.13 : Pos Kesehatan dan Pengamanan (Spot 1: Rekreasi Pantai Cermin)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
99
7.2.2 Spot 2 : Pusat Olahraga
Spot Pusat Olahraga merupakan spot yang kedua dilalui oleh pengunjung.
Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam Meuraxa Recreational Waterfront, spot ini
berada setelah spot Pantai Cermin. Spot ini berada di sisi selatan jalan utama. Spot
ini juga bersebelahan dengan Area Pelabuhan. Untuk mencapai spot ini,
pengunjung dapat berputar balik di ujung jalan utama (sebelum masuk pelabuhan)
atau pengunjung juga dapat berhenti di spot Pantai Cermin kemudian menyeberang
melalui jembatan penghubung ke spot Pusat Olahraga. Selain itu, spot ini juga dapat
dicapai dengan Boat kemudian masuk melalui stegher yang ada di sisi selatan area.
Spot ini memfasilitasi minat rekreasi aktif bagi berbagai kalangan umur
seperti jogging di jalur reflexy atau senam kebugaran bagi lansia, bermain basket,
volli atau futsal bagi remaja, dan bermain di Kids Park bagi anak-anak. Selain
rekreasi aktif, ada juga rekreasi pasif yang difasilitasi seperti bersantai sambil
menikmati pemandangan dan hidangan di outdoor cafetaria. Secara umum, spot ini
dirancang untuk dapat mewadahi minat olahraga yang juga merupakan salah satu
bentuk rekreasi bagi pengunjung yang datang ke Meuraxa Recreational Waterfront.
Untuk dapat mewadahi minat tersebut, area ini yang sebelumnya hanya berupa
rawa-rawa kemudian dikembangkan menjadi spot Pusat Olahraga bagi kawasan
Meuraxa Recreational Waterfront. Spot ini akan dilengkapi dengan sarana dan
prasarana berupa : 1. Play Ground bagi Anak-Anak dan Jalur Reflexy bagi Lansia,
2. Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor, 3. Fitnes Center dan
Fasilitas Publik, 4. Boat Pier dan Watersport Promenade, 5. Cafetari dan 6. Area
Parkir. Gambar denah 2D dari Spot Pusat Olahraga di Meuraxa Recreational
Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
100
Gambar 7.14 : Tapak Konsep (2D) Spot 2 (Pusat Olahraga)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
101
Gambar 7.15 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 2 (Pusat Olahraga)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
102
Spot Pusat Olahraga ini dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun
penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada
poin-poin di bawah :
a. Play Ground bagi Anak-Anak dan Jalur Reflexy bagi Lansia
Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
menyediakan sarana olahraga outdoor bagi anak-anak dan lansia. Sarana tersebut
berupa Play Ground atau taman bermain dan jalur Reflexy. Anak-anak dapat
bermain sambil belajar di Play Ground dan lansia dapat berolahraga ringan dengan
berjalan atau jogging dijalur reflexy.
103
b. Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor
Spot Pusat Olahraga mewadahi minat rekreasi aktif bagi remaja dan orang
dewasa. Minat tersebut difasilitasi dengan sarana outdoor berupa Jogging Track,
Lapangan Basket, Lapangan Volli dan Lapangan Futsal. Selain sarana outdoor, ada
juga sarana indoor yaitu gedung Fitness Center.
Gambar 7.18 : Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Gambar 7.19 : Jogging Track, Lapangan Futsal, Basket dan Volly Outdoor
Sumber : Hasil Analisis (2015)
104
c. Fasilitas Publik
Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Toilet, Musholla, Tempat Duduk
Permanen dan Lampu Penerangan. Fasilitas pendukung tersebut diharapkan
mampu memberi rasa nyaman dan aman bagi pengunjung yang datang ke spot ini.
e. Cafetaria
Spot Pusat Olahraga di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
dilengkapi dengan fasiltas cafetaria. Fasilitas ini merupakan sarana pendukung
105
berbentuk kios-kios makanan dan minuman yang tertata rapi di sepanjang
promenade. Spot ini menyediakan 7 kios beserta meja dan tempat duduknya.
Pengunjung dapat membeli makanan atau minuman kemudian menikmatinya
sambil beristirahat seusai berolahraga. Desain 3D dari fasilitas cafetaria ini dapat
dilihat pada gambar di bawah :
f. Area Parkir
Area perkir untuk spot Pusat Olahraga terdapat di sisi selatan jalan utama
Meuraxa Recreational Waterfront. Area parkir ini dapat menampung 50-60
kendaraan roda 4 dan 100-150 kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :
106
Gambar 7.22 : Area Parkir (Spot 2 : Pusat Olahraga)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
107
Gambar 7.23 : Tapak Konsep (2D) Spot 3 (Pusat Perbelanjaan Souvenir)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
108
Gambar 7.24 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 3 (Pusat Perbelanjaan Souvenir)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
109
Spot Perbelanjaan Souvenir dilengkapi dengan beberapa elemen fisik.
Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci
pada poin-poin di bawah :
a. Musholla
Musholla yang terdapat di dalam Spot Perbelanjaan Souvenir merupakan
Musholla yang lebih besar ukurannya dibandingkan Musholla lain yang ada di
dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Musholla ini memiliki luas
30x30 meter. Secara umum, musholla ini didesain sebagai spot central peribadatan
pengunjung yang datang berekreasi ke kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
b. Toko-Toko Souvenir
Fungsi utama dari spot ini adalah mewadahi minat rekreasi pengunjung
untuk berbelanja. Minat tersebut difasilitasi dengan adanya sarana komersil seperti
toko-toko sovenir. Di dalam spot ini terdapat 12 gugus bangunan yang difungsikan
sebagai sarana komersil. Tiap gugusnya dapat diisi oleh 3 toko. Total toko yang ada
di dalam spot ini adalah 36 toko. Toko tersebut dapat digunakan untuk menjual
souvenir, makanan atau minuman, dan barang-barang keperluan pengunjung
kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
110
Gambar 7.26 : Toko Souvenir (Spot 3 : Pusat Perbelanjaan Souvenir)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Cafetaria
Spot Penjualan Souvenir menyediakan fasilitas cafetaria bagi pengunjung.
Fasilitas ini diposisikan menghadap ke Landmark kawasan yaitu Menara Meuraxa
Recreational Waterfront. Fasilitas cafetaria didesain untuk kebutuhan outdoor dan
indoor. Secara umum, fasilitas ini berfungsi sebagai tempat berkumpul dan
bersantai sambil menikmati makanan dan minuman yang dapat dibeli di resto-resto
cafetaria.
d. Area Parkir
Area perkir untuk spot Perbelanjaan Souvenir terdapat di sisi selatan jalan
utama Meuraxa Recreational Waterfront. Area parkir ini dapat menampung 100-
110 kendaraan roda 4 dan 200-250 kendaraan roda 2.
Spot Convention Center dan Hiburan Buatan merupakan spot rekreasi utama
dalam Meuraxa Recreational Waterfront. Di dalam spot ini terdapat wahana buatan
berupa Giant Wheel, Rumah Kaca dan gedung convention center. Spot ini juga
dilengkapi dengan taman beserta gasebonya di sebeleh barat area.
111
Berdasarkan urutan sirkulasi di dalam kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront, spot ini merupakan tujuan rekreasi keempat yang dilalui pengunjung.
Spot ini dapat diakses dengan cara memutar balik di ujung jalan utama. Spot ini
juga dapat langsung dicapai melalui jalur air dengan menggunakan Boat atau
melalui jalur promenade utama dengan menggunakan kereta penghubung antar
spot.
Spot ini memfasilitasi minat rekreasi aktif dan pasif. Rekreasi aktif yang ada
adalah seperti bermain di wahana-wahana buatan seperti wahana giant wheel dan
rumah kaca. Sedangkan rekreasi pasif yang ditawarkan adalah menikmati
pergelaran musik ataupun theater di dalam convention center, menikmati
pemandangan di promanade tepian air, atau bersantai sambil menikmati hidangan
di cafetaria. Secara umum, spot ini dirancang untuk memfasilitasi minat rekreasi
berupa hiburan buatan.
Untuk mewadahi minat tersebut, spot ini dilengkapi dengan elemen-elemen
fisik berupa : 1. Convention Center, 2. Wahana Giant Wheel dan Rumah Kaca, 3.
Toko-Toko Souvenir, 4. Cafetaria, 5. Taman dan Gazebo, dan Area Parkir. Gambar
denah 2D dari Spot Convention Certer dan Wahana Buatan di Meuraxa
Recreational Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
112
Gambar 7.27 : Tapak Konsep (2D) Spot 4 (Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
113
Gambar 7.28 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 4 (Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
114
Spot Convention Center dan Hiburan Buatan dilengkapi dengan beberapa
elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan
lebih terperinci pada poin-poin di bawah :
a. Convention Center
Convention Center di kawasan Meuraxa Recreational Waterfront adalah
sebuah bangunan besar yang difungsikan untuk mengadakan kegiatan konvensi.
Kegiatan konvensi yang dimaksud dapat berupa pameran barang, pemeran
kesenian, konser musik, atau seminar. Bangunan ini berbentuk bundar setengah
lingkaran dengan luas bangunan 4900 meter persegi. Gedung ini memiliki daya
tampung 2000-2500 orang. Desain 3D dari gedung ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :
b. Giant Wheel
Giant Wheel atau Gondola merupakan struktur berbentuk roda raksasa yang
digantungi kabin-kabin penumpang. Kabin tersebut dirancang agar tetap dalam
keadaan tegak ketika roda berputar. Gondola dalam spot ini berfungsi untuk
mewadahi minat rekreasi pasif yaitu pengunjung bisa menikmati pemandangan dari
atas ketinggian 40 meter (maksimal). Wahana ini merupakan fasilitas hiburan
utama di dalam Meuraxa Recreational Waterfront. Desain 3D dari wahana Giant
Wheel ini dapat dilihat pada gambar di bawah :
115
Gambar 7.30 : Giant Wheel (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Cafetaria
Spot Convention Center dan Hiburan Buatan di kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront dilengkapi dengan fasiltas cafetaria. Fasilitas ini
merupakan sarana pendukung berbentuk kios-kios makanan dan minuman yang
tertata rapi di sepanjang promenade. Spot ini menyediakan 4 kios. Pengunjung
dapat membeli makanan atau minuman kemudian menikmatinya sambil beristirahat
seusai bermain di wahana-wahana hiburan. Desain 3D dari wahana Giant Wheel ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :
116
d. Taman Dan Gazebo
Taman dan Gazebo terletak di sisi barat Spot Convention Center. Taman ini
dapat diakses melalui pintu spot atau melalui promenade utama di sisi tepian air.
Taman ini berfungsi sebagai tempat bersantai atau berjalan-jalan. Pengunjung dapat
menikmati pemandangan pantai dan landmark sambil menyantap jajanan yang
dijual di pertokoan sebelah selatan gedung Convention Center. Desain 3D dari
fasilitas taman ini dapat dilihat pada gambar di bawah :
Gambar 7.32 : Taman dan Gazebo (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan
Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
e. Pertokoan
Spot Convention Center difasilitasi sarana komersil berupa pertokoan. Di
dalam spot ini terdapat 4 gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana
komersil. Tiap gugusnya dapat diisi oleh 3 toko. Total toko yang ada di dalam spot
ini adalah 12 toko. Toko tersebut dapat digunakan untuk menjual souvenir,
makanan atau minuman, dan barang-barang keperluan pengunjung kawasan
Meuraxa Recreational Waterfront.
117
Gambar 7.33 : Pertokoan (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
f. Area Parkir
Area perkir untuk spot Convention Center dan Hiburan Buatan terdapat di
sisi barat jalan jembatan baru. Area parkir untuk spot ini dapat menampung 60-70
kendaraan roda 4 dan 100-150 kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :
Gambar 7.34 : Area Parkir (Spot 4 : Convention Center dan Hiburan Buatan)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
118
7.2.5 Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development
119
Gambar 7.35 : Tapak Konsep (2D) Spot 5 (Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
120
Gambar 7.36 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 5 (Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
121
Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront Development dilengkapi
dengan beberapa elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini
akan dipaparkan lebih terperinci pada poin-poin di bawah :
a. Gedung Galeri Waterfront Development Center
Galeri Waterfront Development Center (WDC) merupakan gedung 2 lantai
dengan luas bangunan 40x60 meter. Gedung ini berfungsi untuk mewadahi minat
rekreasi edukatif bagi pengunjung. Gedung ini berisi informasi tentang proses
pembangunan dan pengembangan Waterfront di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda
Aceh. Di dalam galeri pengunjung ataupun rombongan akan ditawarkan untuk
melihat animasi, foto, dan informasi lainnya tentang Waterfront Development.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan ke arah landmark dan
tepian air dari roof top. Desain 3D dari Gedung Galeri Waterfront Development
Center dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 7.37 : Gedung Galeri (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
b. Taman
Taman di dalam spot ini berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Di dalam
taman ini terdapat ponds atau kolam yang berfungsi sebagai pengatur suhu thermal
lokal. Pengunjung dapat beristirahat di tempat duduk permanen yang terletak di
sisi-sisi taman. Desain 3D dari taman ini dapat dilihat pada gambar dibawah :
122
Gambar 7.38 : Taman (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Area Parkir
Area perkir untuk Spot Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront
Development terdapat di sisi timur gedung galeri. Area parkir untuk spot ini dapat
menampung 30-40 kendaraan roda 4 dan 80-100 kendaraan roda 2. Desain 3D dari
fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di bawah :
Gambar 7.39 : Area Parkir (Spot 5 : Pusat Informasi dan Edukasi Waterfront)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
123
7.2.6 Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya
124
Gambar 7.40 : Tapak Konsep (2D) Spot 6 (Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
125
Gambar 7.41 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 6 (Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
126
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya dilengkapi dengan beberapa
elemen fisik. Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan
lebih terperinci pada poin-poin di bawah :
a. Aphitheater
Spot Gelanggang Komunitas Seni dan budaya menyediakan sebuah
Amphitheater sebagai sarana ekspresi pertunjukan seni dan budaya. Gedung
Amphitheater ini adalah gedung gelanggang terbuka berbentuk seperempat
lingkaran. Gedung yang dengan luas bangunan 2700 meter persegi ini memiliki
kapasitas pengunjung sebanyak 1000 orang. Desain 3D dari gedung Amphitheater
ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
b. Pertokoan
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya memiliki 12 unit toko dalam 4
gugus bangunan yang difungsikan sebagai sarana komersil. Toko-toko ini menjual
berbagai kebutuhan pengunjung seperti souvenir, makanan dan minuman atau
kebutuhan sehari-hari lainnya. Desain 3D pertokoan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
127
Gambar 7.43 : Pertokoan (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
c. Taman
Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya menyediakan sebuah taman yang
berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Taman ini dilengkapi dengan panggung
terbuka berukuran 2500 meter persegi dan play ground seluas 1000 meter persegi.
Ditaman ini pengunjung dapat berjalan-jalan, bermain, menikmati pertunjukan
etnik atau bersantai di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan landmark dan sisi
tepian air di promenade yang di sediakan. Desain 3D dari taman ini dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
128
d. Cafetaria
Di dalam spot Gelanggang Komunitas dan Budaya tersebar kios-kios penjual
makanan dan minuman. Total kios yang ada di spot ini adalah 8 unit. Kios-kios
tersebut berukuran 3x5 meter. Pengunjung dapat membeli makanan dan minuman
kemudian menikmatinya di tempat duduk permanen yang terletak di sisi-sisi taman.
Desain 3D dari kios-kios yang tersebar di spot ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
e. Area Parkir
Ada dua area parkir di dalam Spot Gelanggang Komunitas dan Budaya. Area
parkir tersebut terdapat di sisi timur dan sisi selatan gedung Amphitheater. Total
kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah 90-100
kendaraan roda 4 dan 200-250 kendaraan roda 2. Area parkir yang ada di sisi selatan
dapat juga digunakan untuk pengunjung Mall yang ada di sebelah spot Gelanggang
Komunitas Budaya. Desain 3D dari fasilitas parkir ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :
129
Gambar 7.46 : Area Parkir (Spot 6 : Gelanggang Komunitas dan Budaya)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
130
Gambar 7.47 : Tapak Konsep (2D) Spot 7 (Pusat Perbelanjaan Modern)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
131
Gambar 7.48 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 7 (Pusat Perbelanjaan Modern)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
132
Spot Pusat Perbelanjaan Modern dilengkapi dengan beberapa elemen fisik.
Adapun penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci
pada poin-poin di bawah :
a. Meuraxa Recreational Waterfront Mall
Meuraxa Recreational Waterfront Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan
modern yang juga berfungsi untuk mewadahi minat rekreasi belanja bagi
pengunjung. Mall empat lantai dengan luas bangunan 24.000 meter persegi ini
diposisikan menghadap ke tepian air. Mall ini dapat di akses dari 3 sisi bangunan,
sisi utara (pintu utama), sisi timur dan sisi selatan. Mall ini juga terintegrasi dengan
Amphitheater yang ada di spot Gelanggang Komunitas Budaya melalui sebuah
jembatan khusus di lantai dua. Desain 3D dari Mall ini dapat dilihat pada gambar
di bawah :
b. Area Parkir
Ada dua area parkir di dalam Spot Perbelanjaan Modern, outdoor dan indoor.
Area parkir outdoor terdapat di sisi barat Mall. Total kapasitas kendaraan yang
dapat ditampung dalam area parkir ini adalah 70-80 unit kendaraan roda 4 dan 150-
200 unit kendaraan roda 2. Area parkir indoor terdapat di basement atau lantai dasar
Mall. Total kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dalam area parkir ini adalah
133
1300-1350 unit kendaraan roda 4 dan 2000-2500 unit kendaraan roda 2. Desain 3D
dari fasilitas parkir di Spot Perbelanjaan Modern ini dapat dilihat pada gambar di
bawah :
134
Gambar 7.51 : Tapak Konsep (2D) Spot 8 (Taman Kuliner)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
135
Gambar 7.52 : Tapak Hasil Rencana (3D) Spot 8 (Taman Kuliner)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
136
Spot Taman Kuliner dilengkapi dengan beberapa elemen fisik. Adapun
penjelasan tentang elemen fisik di spot ini akan dipaparkan lebih terperinci pada
poin-poin di bawah :
a. Floating Cafetaria
Spot Kuliner menyediakan 9 Floating Café. Floating Café atau café terapung
adalah bangunan yang terletak di sisi promanade. Bangunan Floating Café yang
ditopang oleh tiang-tiang pancang ini diposisikan menghadap ke arah Landmark
Menara. Fasilitas ini dapat diakses oleh pengunjung melalui jalur promenade utama
atau melalui pintu masuk Spot Kuliner. Fungsi dari fasilitas Floating Café adalah
sebagai tempat berkumpul dan tempat rekreasi kuliner. Pengunjung dapat
menikmati makanan dan minuman sambil melihat pemandangan menara. Desain
3D dari fasilitas Floating Café ini dapat dilihat pada gambar dibawah :
137
Gambar 7.54 : Taman dan Gazebo (Spot 8 : Taman Kuliner)
Sumber : Hasil Analisis (2015)
138
d. Area Parkir
Area perkir untuk Spot Taman Kuliner terdapat di sisi utara jalan utama
Kecamatan Meuraxa. Area parkir untuk spot ini dapat menampung 40-50 unit
kendaraan roda 4 dan 150-200 unit kendaraan roda 2. Desain 3D dari fasilitas parkir
ini dapat dilihat pada gambar di bawah :
7.2.9 Landmark
Menurut Zahnd (2006), Landmark adalah elemen fisik dengan bentuk visual
yang menonjol. Landmark mempunyai gaya arsitektur yang khas dan diposisikan
pada lokasi yang strategis. Secara umum, Landmark berfungsi sebagai pembentuk
citra kawasan. Fungsi khusus dari Landmark adalah sebagai vista, focal point,
pembentuk skyline, penunjuk arah dan pengarah orientasi pengunjung.
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki Landmark utama
berbentuk menara. Landmark ini bergaya arsitektur campuran Kolonial Belanda
dan Moghul khas India. Gaya arsitektur dari menara ini sama dengan menara yang
ada di Mesjid Raya Baiturrahman (Landmark utama Kota Banda Aceh). Hal ini
ditujukan untuk menonjolkan keseragaman citra dan kesan yang ada di Kota Banda
Aceh. Menara ini didesain dengan ketinggian 40 meter dan luas lantai dasar 21x21
139
meter. Menara ini juga dilengkapi dengan lift agar pengunjung dapat mengakses
lantai puncak untuk menikmati pemandangan.
Landmark berbentuk menara ini diposisikan di area perairan kawasan. Hal
ini ditujukan untuk menonjolkan konsep Recreational Waterfront dan memperkuat
kesan interaktif antara atraksi pengunjung dan elemen air. Ada dua Landmark di
dalam kawasan perencanaan ini, keduanya ditempatkan di dua titik central
kawasan, satu di sebelah barat dan satunya lagi di sebelah timur. Hal ini
dikarenakan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront memiliki area yang luas
dan berbentuk oval.
Pengunjung dapat mengakses menara ini melalui jalur promenade utama
dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta penghubung antar spot. Menara ini
juga dapat diakses melalui jalur air dengan menggunakan Boat. Pengunjung dapat
memilih menara terdekat, menara barat atau menara timur. Rekreasi pasif yang bisa
dilakukan di landmark ini adalah menikmati pemandangan pesisir dan
pemandangan kawasan Meuraxa Recreational Waterfront secara keseluruhan dari
atas ketinggian 40 meter di lantai puncak menara.
Menara yang terintegrasi dengan jalur promenade dan berada di tengah air
ini diharapkan mampu memperkuat citra kawasan sebagai area Recreational
Waterfront. Desain 3D dari Landmark ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
140
7.3 Rencana Sirkulasi dan Aksesibilitas di Meuraxa Recreational Waterfront
141
Gambar di atas menjelaskan alur sirkulasi di kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront. Kawasan ini dapat diakses melalui tiga pintu masuk, satu pintu primer
yang ada di gapura utama, dua pintu sekunder yang ada di spot kuliner dan spot
mall. Pengunjung dapat keluar kawasan rekreasi melalui lima pintu yang ada di
jembatan pelabuhan, jembatan penghubung timur-barat, mall, taman kuliner dan
gapura utama.
Secara umum, pola pencapaian yang diterapkan dalam kawasan ini adalah
pola pencapaian memutar, tersamar dan langsung. Pola pencapaian memutar adalah
pola yang memperpanjang urutan pencapaian karena harus mengelilingi kawasan
melalui jalan berputar. Pola ini efektif untuk sirkulasi kendaraan bermotor dan
kendaraan umum. Selanjutnya adalah pola pencapaian tersamar, pola ini
memperluas perspektif pengunjung terhadap fasad dan bentuk bangunan yang ingin
dicapai. Dengan pola ini pengunjung dapat mempersingkat atau memperpanjang
alur pencapaiannya. Pola ini efektif bagi pengunjung yang ingin mencapai
bangunan landmark utama dengan berjalan di jalur promenade atau menggunakan
Boat di jalur air. Pola yang terakhir adalah pola pencapaian langsung, pola ini
adalah pola pencapaian secara tegak lurus dimana arah dan tujuan visualnya
jelas dan langsung menuju kearah bangunan tersebut. Pola ini efektif bagi
pengunjung yang berjalan kaki dari spot parkir menuju bangunan-bangunan dalam
spot rekreasi.
Untuk mengintegrasikan pola-pola pencapaian tersebut, ada elemen-elemen
sirkulasi yang harus direncanakan di dalam kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront, yaitu Jembatan Khusus Pelabuhan, Jembatan Penghubung Timur-
Barat, Spot Parkir, Urutan Pola Pergerakan Pengunjung, dan Urutan Pola
Pergerakan Berbagai Moda Transportasi. Setiap elemen tersebut akan dijelaskan
lebih terperinci pada poin-poin di bawah ini :
142
Waterfront. Fungsi utama jembatan ini adalah sebagai jalur keluar masuk
kendaraan yang hendak menuju pelabuhan Ulee Lheu. Fungsi sekunder dari
jembatan ini adalah sebagai jalur keluar bagi pengunjung yang sedang berada di
spot pertama kawasan Meuraxa Recreational Waterfront. Secara umum, jembatan
ini diharapkan mampu menjadi solusi atas ketidaklancaran sirkulasi kendaran di
dua zona yang saling bersebelahan, yaitu zona rekreasi dan zona pelabuhan.
Pengunjung yang hendak keluar masuk pelabuhan tidak perlu lagi melewati zona
rekreasi yang ramai.
Lokasi jembatan khusus pelabuhan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
143
Gambar 7.60 : Sirkulasi di persimpangan jembatan khusus pelabuhan
Sumber : Hasil Analisis (2015)
144
Gambar 7.62 : Lokasi jembatan penghubung area timur dan barat
Sumber : Hasil Analisis (2015)
145
Gambar 7.63 : Desain 3D Jembatan penghubung area timur dan barat
Sumber : Hasil Analisis (2015)
146
Gambar 7.64: Sebaran parkir di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront
Sumber : Hasil Analisis (2015)
147
dengan pintu keluar terdekat. Banyaknya pintu keluar dalam kawasan rekreasi ini
juga bertujuan untuk pengaplikasian sistem mitigasi tanggap darurat. Secara umum,
desain pola pergerakan pengunjung dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
148
a. Mobil dan Motor Pribadi
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan mobil dan
motor pribadi. Alur sirkulasi mobil dan motor pribadi bisa mencapai semua spot
yang ada. Kawasan ini dapat diakses melalui tiga pintu masuk, satu pintu primer
yang ada di gapura utama, dua pintu sekunder yang ada di spot kuliner dan spot
mall. Pengunjung dapat keluar kawasan rekreasi melalui lima pintu yang ada di
jembatan pelabuhan, jembatan penghubung timur-barat, mall, taman kuliner dan
gapura utama. Alur sirkulasi dan sebaran tempat parkir untuk moda transpotasi
pribadi berbentuk mobil atau motor dapat dilihat pada gam-
bar di bawah ini :
149
b. Bis Umum dan Halte Pemberhentianya
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses dengan
menggunakan bis umum angkutan dalam kota. Bis umum adalah salah satu moda
transportasi publik saat pengunjung bepergian tidak menggunakan kendaraan
pribadinya. Pengunjung dapat menggunakan moda transportasi ini dan turun di
salah satu halte yang ada di dalam kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
Halte atau shelter adalah sarana pendukung moda transportasi publik yang
berfungsi khusus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bis umum. Di
dalam kawasan ini terdapat 3 halte penumpang yang berada di Spot Pantai Cermin,
Spot Olahraga dan Spot Mall, ketiganya terpisah pada jarak 500 meter. Jalur
sirkulasi bis umum dan sebaran halte dalam kawasan Meuraxa Recreational Water-
front dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
150
Desain 3D dari halte bis umum pada kawasan Meuraxa Recreational
Waterfront dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
151
sebelumnya. Selain berfungsi sebagai sarana vital penahan gelombang dan
pencegah abrasi pantai, fasilitas ini juga berfungsi sebagai ruang terbuka untuk
tujuan rekreasi pengunjung. Di sepanjang promenade, pengunjung dapat
berolahraga jogging atau memancing. Pengunjung juga dapat berjalan-jalan untuk
menikmati pemandangan pantai dan matahari terbenam.
Promenade ini menghubungkan spot Pantai Cermin di sebelah barat dengan
pelabuhan di sebalah timur. Panjang dari jalur promenade ini adalah 1045 meter.
Promenade ini dilengkapi dengan jalur pejalan kaki, tempat duduk permanen,
kanopi peneduh dan lampu penerangan. Lokasi dari promenade tengah dan utara
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
152
d. Boat dan Stegher
Kawasan Meuraxa Recreational Waterfront dapat diakses melalui jalur air.
Di dalam kawasan ini terdapat fasilitas Boat dan stegher sebagai moda transportasi
air. Fasilitas Boat dan stegher merupakan elemen vital dalam konsep perencanaan
kawasan Recreational Waterfront. Pengunjung dapat menggunakan Boat tersebut
untuk menuju spot-spot rekreasi. Pengunjung juga dapat menggunakannya untuk
berkeliling kawasan menikmati pemandangan di sekitar kawasan Meuraxa
Recreational Waterfront. Fasilitas Boat dan stegher tersebar di lima titik utama
yaitu di Spot Pantai Cermin, Spot Olahraga, Spot Convention, Spot Gelanggang
Budaya dan Spot Taman Kuliner. Sebaran fasilitas Boat dan stegher dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
153
e. Kereta Penghubung antar Spot
Kereta penghubung antar spot adalah moda transportasi umum yang berjalan
di atas rel khusus. Kereta penumpang ini menghubungkan spot-spot rekreasi
melalui jalur promenade tengah. Kereta penghubung antar spot ini difungsikan
sebagai solusi terhadap luasnya kawasan Meuraxa Recreational Waterfront.
Pengunjung juga dapat menggunakan kereta ini sebagai sarana rekreasi menikmati
pemandangan pantai dan landmark.
Kereta ini dapat mengangkut 120 penumpang. Kereta ini berjalan di atas rel
sepanjang 1045 meter dan berhenti di 7 titik pemberhentian. Pengunjung dapat
mengakses kereta ini dari Spot Pantai Cermin, Spot Galeri Waterfront, Spot
Gelanggang Budaya, Spot Taman Kuliner dan Spot Convention. Sebaran titik
pemberhentian kereta penghubung antar spot dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
154
7.4 Pentahapan Rencana Realisasi Pembangunan Fisik di Meuraxa
Recreatioanal Waterfront
155
Sambungan tabel 7.1
rencana Meuraxa 3. Beach Walk dan Spot 2
Recreational Waterfront Spot 3
Waterfront ini adalah Promenade Spot 4
perbaikan/penambahan Spot 5
fasilitas rekreasi dan Spot 6
penyelarasan alur Spot 8
sirkulasi. Tahap ini
juga merupakan 4. Landmark kawasan Spot 3
periode pembangunan Spot 4
elemen fisik yang Spot 5
sifatnya sebagai trigger Spot 8
atau magnet
pembangunan. Secara 5. Gazebo, Gardu Spot 1
umum, tahap ini Pandang, dan Spot 3
merupakan pondasi Outdoor Cafetaria Spot 8
strategis untuk dan
pencapaian tujuan. 6. Fasilitas umum Spot 1
(Toilet dan Spot 3
Mushalla) Spot 8
Bersambung…
156
Sambungan tabel 7.1
6. Kereta statis (trem) Spot 3
dan jalur Spot 4
penghubung antar Spot 5
spot Spot 6
Spot 8
8. Taman-Taman Spot 1
Spot 2
Spot 4
Spot 6
Spot 8
9. Pertokoan Spot 3
Spot 4
Spot 6
Spot 7
157
Sambungan tabel 7.1
gedung keamanan, 5. Gedung mitigasi dan Spot 5
early warning system, Early Warning
dan waterfront System
information and
education center.
158
saling mengawasi terhadap kebersihan dan keberlanjutan ekosistem air. Fungsi
lainnya yaitu dapat mengubah citra kawasan yang kumuh dan gelap menjadi lebih
tertata, aman dan nyaman bagi pengguna lahan. Sayangnya, pengaturan arah
orientasi bangunan di kawasan-kawasan pesisir Indonesia belum konsisten
diaplikasikan oleh pengguna lahan.
Hal menarik yang ketiga yaitu tentang integrasi antar spot wisata yang
dihubungkan oleh promenade dan jalur pejalan kaki. Jalur-jalur penghubung
tersebut hendaknya memperhatikan daya jangkau normal pejalan kaki. Jalur
penghubung di dalam suatu kawasan yang sangat luas hendaknya divariasikan
dengan moda transportasi publik seperti trem statis, kereta gantung atau bus umum.
Variasi jalur penghubung ini dapat menjadi alternatif bagi pejalan kaki yang tidak
kuat berjalan jauh seperti lansia dan anak-anak.
159