Anda di halaman 1dari 12

Utilitas Bangunan "Sistem Listrik dan AC"

UTILITAS BANGUNAN SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN AC PADA BANGUNAN FATIH


BILLINGUAL SCHOOL PUTRA LAMLAGANG, BANDA ACEH

OLEH:

AGAM WILDAN MAFDA 1204104010081

WILLY SURYA PRATAMA 1204104010088

SITTI SAUSAN MAULIDA 1304104010048

AZRUL FAJAR 1304104010070

RIZKI RINANDA 1304104010086

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya serta memberikan kami kekuatan sehingga penyusunan
laporan survei mata kuliah Utilitas Bangunan yang berjudul Sistem Instalasi
Listrik dan Air Conditioning (AC) pada Bangunan Fatih Billingual School dapat
diselesaikan. Laporan ini berisi penjelasan mengenai instalasi listrik dan AC,
serta sistemnya, juga informasi lainnya yang kami anggap perlu diketahui oleh
mahasiswa jurusan arsitektur dari Bangunan Fatih Billingual School yang
berlokasi didaerah Lamlagang, Banda Aceh. Dalam penyusunannya, kami
merasa masih banyak yang perlu ditambahkan. Karena itu, saran dan kritikannya
sangat kami perlukan demi kesempurnaan laporan ini kedepan.

Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota team bekerja dan
membantu mengerjakan laporan ini hingga selesai, Pihak dari Fatih School yang
telah bekerja sama memberikan informasi. Dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan. Kepada dosen kelas Ir.
Muslimsyah, M.Sc kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan
dan bimbingannya mengenai utilitas pada bangunan, sehingga kami dapat
memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih baik.

Darussalam, 11 November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Pengertian Utilitas Bangunan 1

1.2 Utilitas pada Bangunan 1

BAB II TEORI DASAR 2

2.1 Instalasi Listrik 2

2.2 Sistem Instalasi Listrik 2

2.3 Instalasi Air Conditioning (AC) 4

2.4 Sistem Instalasi Air Conditioning (AC) 7

BAB III SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA BANGUNAN FATIH BILLINGUAL SCHOOL 9

3.1 Sistem Instalasi Listrik dan AC pada Bangunan Asrama Sekolah Fatih 9

BAB IV PENUTUP 12

4.1 Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

LAMPIRAN 14

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan


untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Dalam perencanaan
bangunan, utilitas pada bangunan menjadi salah satu aspek penting yang harus
di tuntut kesempurnaannya.

1.2. Utilitas Pada Bangunan

Beberapa jenis utilitas pada bangunan berlantai banyak umumnya:

Jaringan Listrik

Instalasi listrik berfungsi untuk memberikan penyaluran tenaga listrik ke


dalam bangunan, termasuk pencahayaan buatan.

Jaringan Air

Instalasi air ini menyangkut pada instalasi penyaluran air bersih,


pembuangan air kotor

Transportasi dalam Bangunan

Transportasi yang dimaksud adalah tangga, elevator,escalator, dan lift.

Sistem AC (HVAC)

Instalasi ini berfungsi mengatur suhu dalam ruangan.

Penangkal Petir (Lightning Protection)

Instalasi penangkal petir berfungsi melindungi dan menghambat


penyambaran petir pada bangunan.

Sistem antisipasi kebakaran (Fire protection)

Fire system berfungsi dalam hal antisipasi kebakaran pada bangunan,


termasuk memberikan peringatan jika terjadi kebakaran.

Telekomunikasi

Instalasi ini berfungsi menghubungkan sistem komunikasi dari luar ke dalam


ruangan, bahkan dari jarak jauh (seperti telepon kabel).
BAB II TEORI DASAR

2.1 Instalasi Listrik

Listrik merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Hampir semua kegiatan


manusia sekarang menggunakan penyuplaian aliran listrik. Prinsip-prinsip dasar
dalam instalasi listrik yaitu:

a. Keamanan

Keamanan ditujukan pada keselamatan manusia, ternak, dan harta benda.


Pemeriksaan, inspeksi, pengawasan dari instalasi sebelum digunakan/disambung
dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda untuk keamanan pada
pekerjaan selanjutnya.

b. Keandalan

Keandalan yang tinggi diperlukan untuk mengatasi kerusakan dalam batas


normal termasuk kesederhanaan sistem yang mudah untuk dimengerti dalam
pengoperasian pada keadaan normal maupun keadaan darurat yang selanjutnya
dapat digabungkan dengan peralatan listrik lainnya.

c. Ketersediaan

Semua peralatan harus mudah diatur menurut pengoperasiannya, baik dalam


pemeriksaan pengawasan, pemeliharaan, perbaikan, serta mudah dalam
pemasangannya, dan juga pemberian label yang dapat menunjukkan cara
pemakaiannya agar terhindar dari kesalahan.

d. Kemudahan

Pemberian daya yang berkelanjutan adalah sangat penting. Sumber daya


cadangan yang diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagiandari
beban. Keluasan dari sistem listrik yaitu dapat diadakan perubahan jika perlu
diperbaharui dan diperluas untuk kepentingan lain di masa mendatang.

e. Pengaruh pada lingkungan

Pengaruh pada lingkungan juga harus dijaga, seperti polusi, bising, dan juga
estetika.

f. Ekonomis

Dimulai dari sejak perencanaan, perancangan, pemasangan sampai dengan


pengoperasiannya harus diperhitungkan biaya sesuai dengan investasinya.

2.2 Sistem Instalasi


Listrik Instalasi listrik berawal dari alat pembangkit listrik yang telah disediakan,
yang kemudian arusnya akan terus berjalan melalui area tegangan tinggi.
Selanjutnya, aliran listrik yang telah melewati tegangan tinggi akan melalui
proses penyesuaian tegangan pada gardu induk PLN, dan terus melewati
tegangan menengah. Setelah itu, gardu lingkungan PLN akan melakukan riset
terhadap aliran yang kemudian dialirkan melalui tegangan rendah, hingga
akhirnya aliran listrik dengan tegangan yang normal dapat di alirkan ke rumah-
rumah dan bangunan yang membutuhkan suplai aliran listrik. Sistem instalasi
listrik pada bangunan.

2.3 Instalasi Air Conditioning (AC)

Kenyamanan dalam suatu ruangan diperkantoran atau perumahan merupakan


suatu kebutuhan, terutama di Indonesia yang beriklim tropis (panas). Karena itu,
sistem pendingin udara atau sistem tata udara (sistem AC) telah menjadi suatu
kebutuhan di gedung-gedung, perkantoran, mall/plaza, bandara, dan
perumahan. Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi
udara baik maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Diantara fungsi
dari sistem tata udara / air conditioning yang lain adalah:

Mengatur suhu udara

Mengatur sirkulasi udara

Mengatur kelembaban udara

Mengatur kebersihan udara

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan pemasangan AC yaitu:

1. Penggunaan atau fungsi ruang

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya


manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi.
Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda dengan ruang keluarga yang
frekuensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi. Semakin banyak pengguna
maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.

2. Ukuran Ruangan

Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau
kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu
meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu
ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.
3. Beban pendinginan

Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya
dari jumlah penghuni, dan penggunaan penerangan, seperti lampu. Beberapa
jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih
AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga
berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas
melalui dinding, atap atau jendela.

4. Banyaknya jendela kaca

Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok
kaca (glass block). Untuk ruangan yang menggunakan kaca sebanyak 70% atau
lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk
mengurangi beban pendinginan.

5. Penempatan AC

Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower
AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang
dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik. Selain itu, agar
arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin
secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan
mengarahkan swing ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC
mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara. Penempatan kompresor
harus diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk
udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK,
jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter.
Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara
berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga
sirkulasi udara tidak terganggu.

Menurut jenisnya, AC yang biasa dipasang dari suatu gedung yaitu:

1) AC Split Wall

AC Split Wall terdiri dari:

a. Unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan evaporator blower,
expansion valve dan controll unit,

b. Unit outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser blower dan
refrigerant filter.
c. Pips Refrigeran, yang menghubungkan antara unit indoor dan unit outdoor.
Pipa refrigeran ada 2 buah saluran, satu buah untuk menghubungkan evaporator
dengan compressor dan dan satu buah untuk menghubungkan refrigerant filter
dengan expansion valve,

d. Kabel power untuk memasok arus listrik untuk compressor dan condenser
blower. http://2.bp.blogspot.com/-
UwczfjC0W6M/U3vM4qQsXGI/AAAAAAAAAFg/DGAGGZCa360/s1600/DSC03226.JP
G

2) AC Cassette

AC jenis ini , indoornya menempel di plafon. Jenis AC Cassette ini terdiri dari
berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk. Cara pemasangan ac ini
memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak seperti memasang ac
rumah atau ac split, yang bisa dipasang sendirian.

3) AC Split Duct

AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya


menggunakan Sistem Ducting. AC Split Duct tidak memiliki pengatur suhu
sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik.. Tipe AC ini biasanya
digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas. AC Split
Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting
dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari
sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan
desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan
efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.

4) AC Floor Standing

AC Floor StandingAC Floor Standing sesuai namanya merupakan AC yang unit


indoornya berdiri/duduk dan bisa dipindah-pindah sesuai dengan keinginan kita.
Unit AC ini memiliki daya 3 pk 5 pk, dan kebanyakan dipakai untuk acara-acara
indoor yang memerlukan unit pendingin secara mendesak. Karena simple dan
mudah dibawa kemana-mana, maka banyak orang yang menyewakan model AC
jenis ini.

5) AC VRV

AC VRV memiliki satu outdoor dan beberapa unit indoor dengan berbagai tipe
seperti split wall, cassete, floor standing, dan lainnya. VRV = Variable Refrigerant
Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. VRV system
adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor
inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak
aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi
dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC
serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara
terkomputerisasi, AC VRV hemat energi, hemat listrik, danhemattempat.
http://4.bp.blogspot.com/-AJbcqetLSrg/U3vMJct-
6lI/AAAAAAAAAFI/WdhI1734qVM/s1600/DSC04123.JPG

Gbr. Outdoor AC VRV

6) AC AHU

AHU singkatan dari air handling unit. Biasanya digunakan untuk ruangan yang
lebih besar. Untuk Bandara, ruang rapat, mall dan perkantoran yang luas
biasanya menggunakan jenis ini.

http://4.bp.blogspot.com/-
SxPxI9hGhGg/U3vPPyfoi7I/AAAAAAAAAF8/AypxlwZGSR0/s1600/DSC03999.JPG

http://4.bp.blogspot.com/--mgRxXs0Tlk/U3vPOXCeVaI/AAAAAAAAAF0/E-
K6RV6STfs/s1600/DSC04007.JPG

Gbr Indoor AC AHU Gbr. Outdoor AC AHU

2.4 Sistem Instalasi Air Conditioning (AC)

Tujuan desain sistem pengkondisian udara adalah untuk mencapai sistem yang
sangat berkualitas yang berfungsi secara efektif dan hemat biaya. Berikut ini
adalah penting untuk sistem agar berfungsi secara efektif:

- semuakriteria desain terpenuhi, dan persyaratan dari pemilik dan pengguna


puas.

- kualitas udara dalam ruangan yang baik disediakan.

- sistem ini dapat di andalkan dan memiliki tingkat proteksi kebakaran yang
memadai.

Klasifikasi sistem pendingin udara dibagi menjad tiga jenis sebagai berikut:

2.4.1 sistem individual


- menggunakan buatan pabrik, AC mandiri untuk melayani satu atau dua kamar.

- Menggunakan siklus kompresi uap langsung untuk mendinginkan udara dalam


ruangan dengan beban kecil.

2.4.2 Sistem dikemas kesatuan

Seperti dengan sistem individu tetapi melayani lebih dari dua kamar atau bahkan
lebih dari satu lantai, memiliki sistem udara yang terdiri dari koil, filter, dan
membutuhkan saluran kerja dan outlet.

2.4.3 Pusat (hydronic system)

Pada dasarnya terdiri dari tiga bagian utama:

- sistem udara: AHU, distribusi udara (saluran udara) dan sistem terminal

- sistem air: sistem air dingin, sistem air panas, sistem air kondenser

- pabrik pusat: pendingin (chiller) tanaman, tanaman boiler

Dalam proses pendinginan udara, sistem pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu: mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system tidak
langsung (indirect cooling).

Direct Cooling (Sistem Langsung).

Dalam sistem ini udara didinginkan langsung oleh refrigerant dengan


menggunakan mesin paket seperti window unit, atau tanpa ducting.

Indirect cooling Sistem (system tidak langsung).

Dalam system ini dipakai media air es / chilled water dengan temperature sekitar
5 . C. Model ini banyak dipakai dalam bangunan tinggi, disamping menghemat
tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam model ini diperlukan mesin
pembuat air es / chilled yang dinamakan dengan Chiller. Dan air es
didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air Handling Unit), sebagai pengolah
sirkulasi udara. Bagian dari sistem kerja AC.

BAB III

SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN AC PADA BANGUNAN FATIH BILLINGUAL SCHOOL


3.1 Sistem Instalasi Listrik dan AC pada Bangunan Fatih Billingual School

Penyuplaian energi listrik utama pada bangunan asrama sekolah Fatih berasal
dari PLN. Sebagai suplai listrik cadangan, bangunan ini menggunakan mesin
genset untuk memaksimalkan penggunaan energi listrik, terutama saat
penyuplaian energi utama dari PLN terputus sementara. Bangunan Fatih ini
memiliki rata-rata berlantai 2 dan 8 massa bangunan utama. Penyuplaian energi
listrik pada tiap blok bangunan dilakukan secara merata melalui beberapa panel
box listrik yang ditempatkan di bawah tangga, sehingga area panelnya tidak
mengganggu dan mudah dijangkau untuk proses pemasangang, perawatan, juga
perbaikan kedepan. Penyuplaian listrik dari PLN. Generator listrik. Generator set
atau gen-set. Suplai listrik untuk setiap blok bangunan.

Denah penyuplaian energi listrik pada bangunan.

Penggunaan AC Cassete pada koridor.

Bagian pembuangan dari sistem AC yang tidak terencanakan.

Lampu sensor ini diaktifkan dengan infrared. Untuk setiap gerakannya, lampu
akan menyala. Lampu ini ditempel di atas tepat pada plafond dengan ketinggian
sekitar 3-4 meter dan jarak 1,5-2 meter. Lampu ini dapat di atur sensifitas sensor
dan dapat diatur angle sensornya. Lampu ini juga dipergunakan pada malam
hari, supaya lebih efektif dan ekonomis,serta tidak terjadi pemborosan.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Listrik merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Hampir dari semua


kegiatan yang dilakukan membutuhkan penyuplaian aliran listrik. Tak kalah
penting juga dengan air conditioning (AC), yang mampu membuat sebuah
ruangan menjadi lebih nyaman melalui pengaturan suhu pada AC. Sumber
utama energi listrik pada bangunan Fatih Billingual School putra ini mengunakan
penyuplaian aliran listrik dari PLN dan generator atau gen-set sebagai sumber
cadangannya yang dapat digunakan ketika penyuplaian aliran listrik dari PLN
terhenti untuk sementara. Aliran listrik pada bangunan ini dilakukan secara
merata melalui panel-panel listrik yang sudah ditempatkan dan direncanakan
sebelumnya. Jenis AC yang digunakan adalah jenis AC Cassette, yang
ditempatkan pada koridor-koridor lantainya. Namun ternyata tempat
pembuangan air AC-nya tidak masuk dalam perencanaan awal.
DAFTAR PUSTAKA

http://aloekmantara.blogspot.com/2014/05/jenis-jenis-ac.html

http://www.slideshare.net/rizkanovitaaljundi/distribusi-tenaga-listrik-1?
next_slideshow=1

http://www.slideshare.net/abgan_/3-penyediaan-listrik

http://www.slideshare.net/fearzie13/instalasi-listrik-ir-damar-aji?qid=e

http://www.slideshare.net http://www.wikipedia.co.id

Lampiran

PERTANYAAN & JAWABAN

1. Nadhirulhaq

Bagaimana cara kerja lampu sensor gerak? Apakah pemakaiannya tidak boros?

Jawaban: lampunya bekerja ketika ada yang melewatinya, lampu ini


menggunakan energi infra red dan berfungsi hanya pada malam hari/hari mulai
gelap.

2. Moch. Ivan

Apa kelebihan lampu sensor?

Jawaban: membantu pencahayaan pada malam hari.

3. Fauziansyah Putra
Apa fungsi dari lampu sensor?

Jawaban: membantu pencahayaan pada malam hari.

4. Intan Maharani

Kapan lampu sensor itu digunakan?

Jawaban: lampunya bekerja pada malam hari

5. Maulya Ridwan

Bagaimana AC Cassette?

Jawaban: contohnya dapat dilihat pada ruang seminar JAFT, yang terletak atau
menempel pada plafond ruangan.

6. Harissa Sujannah

Spesifikasi generator Doosan. Berapa dimensi ruangnya?

Jawaban: untuk ukuran ruangnya sendiri harus seukuran generator tentunya dan
dapat memuat sekitar 3-4 teknisi untuk proses selanjutnya.

7. Destri Wulanda

Berapa ketebalan dinding untuk ruangan yang di tempati generator Doosan?

Jawaban: dinding ruangan yang dipakai sama seperti dinding biasa lainnya,
sehubungan dengan penempatannya yang berada di outdoor.

8. Bapak Muslim

Mengenai saluran pembuangan dari AC Jawaban: tidak adanya perencanaan awal


mengenai saluran pembuangan dari AC, sehingga salurannya harus di keluarkan
dengan merusak sisi bangunan.

Anda mungkin juga menyukai