OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya serta memberikan kami kekuatan sehingga penyusunan
laporan survei mata kuliah Utilitas Bangunan yang berjudul Sistem Instalasi
Listrik dan Air Conditioning (AC) pada Bangunan Fatih Billingual School dapat
diselesaikan. Laporan ini berisi penjelasan mengenai instalasi listrik dan AC,
serta sistemnya, juga informasi lainnya yang kami anggap perlu diketahui oleh
mahasiswa jurusan arsitektur dari Bangunan Fatih Billingual School yang
berlokasi didaerah Lamlagang, Banda Aceh. Dalam penyusunannya, kami
merasa masih banyak yang perlu ditambahkan. Karena itu, saran dan kritikannya
sangat kami perlukan demi kesempurnaan laporan ini kedepan.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota team bekerja dan
membantu mengerjakan laporan ini hingga selesai, Pihak dari Fatih School yang
telah bekerja sama memberikan informasi. Dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan. Kepada dosen kelas Ir.
Muslimsyah, M.Sc kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan
dan bimbingannya mengenai utilitas pada bangunan, sehingga kami dapat
memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB III SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA BANGUNAN FATIH BILLINGUAL SCHOOL 9
3.1 Sistem Instalasi Listrik dan AC pada Bangunan Asrama Sekolah Fatih 9
BAB IV PENUTUP 12
4.1 Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Utilitas Bangunan
Jaringan Listrik
Jaringan Air
Sistem AC (HVAC)
Telekomunikasi
a. Keamanan
b. Keandalan
c. Ketersediaan
d. Kemudahan
Pengaruh pada lingkungan juga harus dijaga, seperti polusi, bising, dan juga
estetika.
f. Ekonomis
2. Ukuran Ruangan
Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau
kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu
meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu
ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.
3. Beban pendinginan
Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya
dari jumlah penghuni, dan penggunaan penerangan, seperti lampu. Beberapa
jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih
AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga
berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas
melalui dinding, atap atau jendela.
Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok
kaca (glass block). Untuk ruangan yang menggunakan kaca sebanyak 70% atau
lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk
mengurangi beban pendinginan.
5. Penempatan AC
Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower
AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang
dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik. Selain itu, agar
arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin
secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan
mengarahkan swing ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC
mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara. Penempatan kompresor
harus diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk
udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK,
jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter.
Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara
berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga
sirkulasi udara tidak terganggu.
1) AC Split Wall
a. Unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan evaporator blower,
expansion valve dan controll unit,
b. Unit outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser blower dan
refrigerant filter.
c. Pips Refrigeran, yang menghubungkan antara unit indoor dan unit outdoor.
Pipa refrigeran ada 2 buah saluran, satu buah untuk menghubungkan evaporator
dengan compressor dan dan satu buah untuk menghubungkan refrigerant filter
dengan expansion valve,
d. Kabel power untuk memasok arus listrik untuk compressor dan condenser
blower. http://2.bp.blogspot.com/-
UwczfjC0W6M/U3vM4qQsXGI/AAAAAAAAAFg/DGAGGZCa360/s1600/DSC03226.JP
G
2) AC Cassette
AC jenis ini , indoornya menempel di plafon. Jenis AC Cassette ini terdiri dari
berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk. Cara pemasangan ac ini
memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak seperti memasang ac
rumah atau ac split, yang bisa dipasang sendirian.
3) AC Split Duct
4) AC Floor Standing
5) AC VRV
AC VRV memiliki satu outdoor dan beberapa unit indoor dengan berbagai tipe
seperti split wall, cassete, floor standing, dan lainnya. VRV = Variable Refrigerant
Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. VRV system
adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor
inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak
aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi
dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC
serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara
terkomputerisasi, AC VRV hemat energi, hemat listrik, danhemattempat.
http://4.bp.blogspot.com/-AJbcqetLSrg/U3vMJct-
6lI/AAAAAAAAAFI/WdhI1734qVM/s1600/DSC04123.JPG
6) AC AHU
AHU singkatan dari air handling unit. Biasanya digunakan untuk ruangan yang
lebih besar. Untuk Bandara, ruang rapat, mall dan perkantoran yang luas
biasanya menggunakan jenis ini.
http://4.bp.blogspot.com/-
SxPxI9hGhGg/U3vPPyfoi7I/AAAAAAAAAF8/AypxlwZGSR0/s1600/DSC03999.JPG
http://4.bp.blogspot.com/--mgRxXs0Tlk/U3vPOXCeVaI/AAAAAAAAAF0/E-
K6RV6STfs/s1600/DSC04007.JPG
Tujuan desain sistem pengkondisian udara adalah untuk mencapai sistem yang
sangat berkualitas yang berfungsi secara efektif dan hemat biaya. Berikut ini
adalah penting untuk sistem agar berfungsi secara efektif:
- sistem ini dapat di andalkan dan memiliki tingkat proteksi kebakaran yang
memadai.
Klasifikasi sistem pendingin udara dibagi menjad tiga jenis sebagai berikut:
Seperti dengan sistem individu tetapi melayani lebih dari dua kamar atau bahkan
lebih dari satu lantai, memiliki sistem udara yang terdiri dari koil, filter, dan
membutuhkan saluran kerja dan outlet.
- sistem udara: AHU, distribusi udara (saluran udara) dan sistem terminal
- sistem air: sistem air dingin, sistem air panas, sistem air kondenser
Dalam proses pendinginan udara, sistem pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu: mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system tidak
langsung (indirect cooling).
Dalam system ini dipakai media air es / chilled water dengan temperature sekitar
5 . C. Model ini banyak dipakai dalam bangunan tinggi, disamping menghemat
tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam model ini diperlukan mesin
pembuat air es / chilled yang dinamakan dengan Chiller. Dan air es
didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air Handling Unit), sebagai pengolah
sirkulasi udara. Bagian dari sistem kerja AC.
BAB III
Penyuplaian energi listrik utama pada bangunan asrama sekolah Fatih berasal
dari PLN. Sebagai suplai listrik cadangan, bangunan ini menggunakan mesin
genset untuk memaksimalkan penggunaan energi listrik, terutama saat
penyuplaian energi utama dari PLN terputus sementara. Bangunan Fatih ini
memiliki rata-rata berlantai 2 dan 8 massa bangunan utama. Penyuplaian energi
listrik pada tiap blok bangunan dilakukan secara merata melalui beberapa panel
box listrik yang ditempatkan di bawah tangga, sehingga area panelnya tidak
mengganggu dan mudah dijangkau untuk proses pemasangang, perawatan, juga
perbaikan kedepan. Penyuplaian listrik dari PLN. Generator listrik. Generator set
atau gen-set. Suplai listrik untuk setiap blok bangunan.
Lampu sensor ini diaktifkan dengan infrared. Untuk setiap gerakannya, lampu
akan menyala. Lampu ini ditempel di atas tepat pada plafond dengan ketinggian
sekitar 3-4 meter dan jarak 1,5-2 meter. Lampu ini dapat di atur sensifitas sensor
dan dapat diatur angle sensornya. Lampu ini juga dipergunakan pada malam
hari, supaya lebih efektif dan ekonomis,serta tidak terjadi pemborosan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
http://aloekmantara.blogspot.com/2014/05/jenis-jenis-ac.html
http://www.slideshare.net/rizkanovitaaljundi/distribusi-tenaga-listrik-1?
next_slideshow=1
http://www.slideshare.net/abgan_/3-penyediaan-listrik
http://www.slideshare.net/fearzie13/instalasi-listrik-ir-damar-aji?qid=e
http://www.slideshare.net http://www.wikipedia.co.id
Lampiran
1. Nadhirulhaq
Bagaimana cara kerja lampu sensor gerak? Apakah pemakaiannya tidak boros?
2. Moch. Ivan
3. Fauziansyah Putra
Apa fungsi dari lampu sensor?
4. Intan Maharani
5. Maulya Ridwan
Bagaimana AC Cassette?
Jawaban: contohnya dapat dilihat pada ruang seminar JAFT, yang terletak atau
menempel pada plafond ruangan.
6. Harissa Sujannah
Jawaban: untuk ukuran ruangnya sendiri harus seukuran generator tentunya dan
dapat memuat sekitar 3-4 teknisi untuk proses selanjutnya.
7. Destri Wulanda
Jawaban: dinding ruangan yang dipakai sama seperti dinding biasa lainnya,
sehubungan dengan penempatannya yang berada di outdoor.
8. Bapak Muslim