Anda di halaman 1dari 7

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI

KANKER OVARIUM PADA WANITA YANG TELAH


MENIKAH DI KOTA PALEMBANG

Yola Akma Rinda*1), Mitayani2, Ratika Febriani3


1,2,3
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak

Kanker ovarium adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel abnormal pada satu atau dua bagian
ovarium. Minimnya pengetahuan terhadap kanker sendiri merupakan salah satu penghambat
pendeteksian dini kejadian kanker ovarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai kanker ovarium pada wanita yang telah menikah di
kota Palembang. Desain penelitian merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian adalah wanita di Kelurahan 14 Ulu yang berjumlah 75 responden. Hasil
penelitian didapatkan tingkat pengetahuan responden mengenai kanker ovarium didapatkan 0%
berpengetahuan baik, 20% berpengetahuan cukup, dan 80% masih berpengetahuan kurang atau
buruk. Sikap masyarakat mengenai upaya mencegah kanker ovarium didapatkan 56% memiliki
sikap yang baik 41,3% memiliki sikap yang cukup dan terdapat 2,7% yang masih memiliki sikap
yang kurang. Perilaku wanita yang telah menikah dalam mencegah kanker ovarium menunjukan
bahwa 20% berperilaku baik, 41,3% berperilaku cukup, dan 38,7% berperilaku kurang.
Kesimpulannya, tingkat pengetahuan responden masih rendah namun sikap dan perilaku sudah
baik. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai kanker ovarium pada masyarakat
sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan untuk mengatasi masalah mengenai kanker
ovarium.

Kata Kunci: Kanker ovarium, pengetahuan, perilaku, sikap

Abstract

Ovarian cancer is abnormal cells growth in one or two parts of the ovary. The lack of knowledge
toward cancer ovarian is one of the obstacles for early detection of ovarian cancer. This study
aims to determine the knowledges, attitudes and behavior regarding to ovarian cancer in
Palembang. The study was designed as descriptive with cross sectional approach. Samples were
80 women respondents in the sub-district of 14 Ulu. The result showed that knowladge regarding
of ovarian cancer were good (0%), good enough (20%), and bad (80%). Respondents attitudes
regarding to ovarian cancer prevention were good (56%), good enough (41,3%) and bad (2,7%).
The behavior of married women in preventing ovarian cancer showed that good (20%) , good
enough (41,3%), and bad (38,7%). In conclusion, the level of knowledge toward ovarian cancer is
low, while the attitude and behavior are already good. Further researches related to the factors
that can influence knowledges, attitudes, and behaviors regarding ovarian cancer in communities
are needed to initiate countermeasures against ovarian cancer. There is a needed to increase the
reproductive health educationin community in Palembang.

Keywords: attitudes, behaviour, knowledge, ovarian cancer

*)Korespondensi: alamat e-mail (yolaarrosyid@gmail.com) mobile (085268775737)

1
Pendahuluan yang berlebih, wanita yang tidak pernah
Kanker adalah pertumbuhan jaringan mengalami kehamilan dan jumlah paritas,
yang ganas yang terdiri dari sel-sel epitelial riwayat pembedahan ginekologi, terapi
yang cenderung menginfiltrasi jaringan hormon estrogen, riwayat keluarga dengan
sekitarnya dan menimbulkan metastasis.1 kanker, serta konsumsi alkohol dan rokok.
Kanker terbanyak pada perempuan adalah Selain itu, terdapat penelitian yang
kanker serviks, lalu kanker payudara, kanker menyatakan bahwa faktor risiko kanker
colon-rektum, kanker paru, kanker ovarium, ovarium terbagi atas 5 bagian besar yaitu
dan kanker lambung.2 Kanker ovarium adalah faktor reproduksi (jumlah paritas dan
terjadinya pertumbuhan sel-sel abnormal pada kehamilan, laktasi, serta usia menarke dan
satu atau dua bagian ovarium. Ovarium menopause), hormon eksogen (kontrasepsi
sendiri merupakan salah satu organ hormonal, obat penyubur, dan terapi hormon
reproduksi yang sangat penting bagi pengganti), kondisi terkait ginekologi
perempuan. Dari organ reproduksi ini (endometriosis, PID (pelvic inflammatory
dihasilkan sel telur atau ovum, yang nantinya disease), dan polycystic ovarian syndrome),
bila bertemu sperma akan terjadi pembuahan faktor lingkungan, dan faktor genetik. Namun
(kehamilan). Ovarium juga merupakan ada yang menyatakan bahwa berdasarkan
sumber utama penghasil hormon reproduksi hasil penelitian dan pembahasan, ditemukan
perempuan, seperti hormon estrogen dan bahwa umur menarke dini, jumlah paritas,
progesteron. Kanker ovarium adalah tumor riwayat keluarga, dan IMT yang overweight
ganas yang berasal dari ovarium dengan memiliki besar risiko yang bermakna terhadap
berbagai tipe histologi yang dapat mengenai kejadian kanker ovarium. Sementara paritas
semua umur.3 memiliki risiko yang tidak bermakna terhadap
Menurut WHO tahun 2005, kanker kejadian kanker ovarium.7,8,9
merupakan penyebab kematian kedua setelah Kanker ovarium sulit terdeteksi pada
penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan laporan stadium dini, hanya sekitar 10% dari kanker
terakhir dari Badan Registrasi Kanker (BRK) ovarium yang terdeteksi pada stadium dini.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Hal ini dikarenakan gejala-gejala kanker
tahun 2005 yang diperoleh dari 13 ovarium pada stadium dini tidak khas
Laboratorium Pusat Patologi Anatomik di sehingga kanker ovarium umumnya baru
seluruh Indonesia menunjukan bahwa dapat dideteksi pada stadium lanjut. Pasien
frekuensi kanker ovarium menempati urutan kanker ovarium biasanya datang ke dokter
ke-3 diantara 10 kejadian kanker tersering dengan kondisi kanker yang sudah memasuki
pada wanita yaitu 840 kasus.4 Penelitian di stadium lanjut, karena pada stadium awal
RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun kebanyakan pasien tidak mengalami
2002, menyebutkan bahwa kanker ovarium keluhan.10
menempati peringkat ke-3 dari 10 kanker Kasus kanker yang ditemukan pada
tersering pada wanita sebanyak 178 kasus.5 stadium dini serta mendapat pengobatan yang
Di Indonesia, kanker ovarium cepat dan tepat akan memberikan
menduduki urutan keenam terbanyak dari kesembuhan dan harapan hidup lebih lama.
keganasan pada wanita setelah kanker serviks, Oleh karena itu, penting dilakukan upaya
payudara, kolorektal, kulit, dan limfoma.6 pencegahan dan deteksi dini kanker.
Terjadinya kanker ovarium sampai sekarang Minimnya pengetahuan terhadap kanker
tidak diketahui secara pasti etiologinya. Akan sendiri merupakan salah satu penghambat
tetapi, berdasarkan penelitian yang ada, pendeteksian dini kejadian kanker ovarium.
terdapat beberapa faktor yang dapat Oleh karena itu, penulis ingin melakukan
mempengaruhi terjadinya kanker ovarium. penelitian tentang Pengetahuan, Sikap, dan
Faktor risiko tersebut yaitu usia yang Perilaku Mengenai Kanker Ovarium pada
produktif dan meningkat pada usia Wanita yang Telah Menikah di Kota
premenopause, indeks masa tubuh (IMT) Palembang. Penelitian ini bertujian untuk

2
mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku Karakteristi Frekuensi Persentase
wanita yang telah menikah di Kota k
Palembang. Usia
18-25 10 13,3
26-35 32 42,7
Metode Penelitian 36-45 33 44
Penelitian ini merupakan penelitian Jumlah 75 100
obervasional deskripstif dengan desain cross Pendidikan
sectional. Populasi target pada penelitian ini terakhir
adalah penduduk kota Palembang yang SD 25 33,3
SMP 25 33,3
berjenis kelamin wanita. Populasi terjangkau SMA/SMK 23 30,7
pada penelitian ini adalah wanita yang telah D3 1 1,3
menikah di Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan S1 1 1,3
Jumlah 75 100
Seberang Ulu II, Palembang, dengan kriteria
Pekerjaan
usia 18-45 tahun. Sampel dan besar sampel Bekerja 13 17,3
dalam penelitian ini adalah subpopulasi Tidak Bekerja 62 82,7
terjangkau penelitian yang didalamnya Jumlah 75 100
terdapat subjek penelitian, yaitu wanita yang
telah menikah di Kecamatan Seberang Ulu II Berdasarkan tabel di atas, diketahui
sebanyak 75 orang. bahwa usia responden terbanyak yaitu
Kriteria inklusi dalam penelitian ini kelompok usia 36-45 tahun yaitu terdapat
adalah usia 18-45 tahun dan bersedia menjadi 44% dari jumlah responden. Sebagian besar
responden. Kriteria eksklusi dalam penelitian responden memiliki tingkat pendidikan yang
ini adalah wanita yang telah terdata namun rendah yaitu SD dan SMP sebanyak 66,6%.
tidak bersedia menjadi responden. Responden terbanyak yaitu responden yang
Data yang dikumpulkan dalam penelitian tidak bekerja yaitu 82,7%.
ini adalah data primer. Data primer diperoleh
dari pengisian kuesioner. Cara pengambilan Hasil
sample yang akan digunakan dalam penelitian Analisis univariat pada penelitian ini terdiri
ini adalah menggunakan teknik probability dari pengetahuan, sikap, dan perilaku.
sampling dengan menggunakan metode
stratified random sampling. A. Pengetahuan
Pengetahuan dalam penelitian ini dibagi
Hasil dan Pembahasan Penelitian menjadi tingkat pengetahuan baik, cukup dan
Sebanyak 75 wanita yang telah menikah kurang. Tingkat pengetahuan baik jika
berpartisipasi dalam penelitian ini, memenuhi responden mempunyai total skor dari poin
kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria kuesioner 13-16, sedangkan tingkat
eksklusi. pengetahuan cukup jika responden
mempunyai total skor 9-12 dan tingkat
Karakteristik Responden pengetahuan kurang jika responden
Analisis data dari hasil penelitian dapat mempunyai skor 0-8. Distribusi tingkat
dilihat pada beberapa tabel berikut ini. pengetahuan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Karakteristik Responden Tabel 2. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan Usia, Pendidikan Tingkat
Frekuensi Persentase
Terakhir, dan Pekerjaan Pengetahuan
Baik 0 0
Cukup 15 20
Kurang 60 80
Total 75 100

3
Pengumpulan data pengetahuan faktor risiko kanker ovarium dan responden
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan menjawab dengan nilai yang rendah pada
tertutup dan dari penelitian didapatkan hasil pernyataan mengenai cara mencegah kanker
sebagian besar tingkat pengetahuan responden ovarium. Pengumpulan data sikap
mengenai kanker ovarium tergolong kurang. menggunakan kuesioner likert. Data dapat
Dari 8 pertanyaan pada kuesioner, rata-rata dilihat pada tabel 5. berikut.
responden banyak menjawab salah pada
pertanyaan nomor 2 mengenai anatomi Tabel 5. Frekuensi Tingkat Sikap
ovarium dan responden banyak menjawab ST
benar pada pertanyaan nomor 1 mengenai No Aspek Sikap SS S R TS
S
N

definisi ovarium. Data dapat dilihat pada tabel 1. Tidak memakai


3. obat-obatan
yang 21,
52 2,7 16 8 100
meningkatkan 3
% % % % %
Tabel 3. Frekuensi Tingkat Pengetahuan kesuburan alat %
Skor reproduksi
Skor wanita.
No. Pertanyaan Jumlah Rata-
Maksimal 2. Menghindari
Rata pemakaian
Definisi 45, 22,
1. 1 1 0,64 hormon 12 12 8 100
3 7
ovarium pengganti % % % %
% %
Anatomi setelah
2. 1 1 0,14
ovarium menopause.
Fisiologi 3. Merencanakan
3. 1 1 0,52 untuk
ovarium
Definisi kanker melakukan
4. 1 1 0,38 pengangkatan 10, 25,
ovarium 24 36 4 100
indung telur 7 3
Faktor risiko % % % %
5. 1 9 3,27 saat telah % %
kanker ovarium
terdiagnosis
Manifestasi
tumor indung
6. klinis kanker 1 1 0,4 telur.
ovarium 4. Menjaga berat 58,
32 4 4 1,3 100
Pencegahan badan ideal. 7
7. 2 2 0,96 % % % % %
kanker ovarium %
5. Melakukan
pemeriksaan
33, 57,
B. Sikap kesehatan alat 5,3 4 0 100
3 3
Sikap dalam penelitian ini dibagi menjadi reproduksi ke
% %
% % % %
dokter secara
sikap baik, cukup dan kurang. Sikap baik jika rutin.
responden mempunyai total skor dari poin SS: Sangat Setuju; S: Setuju; R:Ragu; TS: Tidak Setuju; STS: Sangat
kuesioner 19-25. Sedangkan sikap cukup jika Tidak Setuju
responden mempunyai total skor 14-18 dan
sikap kurang jika responden mempunyai skor C. Perilaku
0-13.
Perilaku dalam penelitian ini dibagi
menjadi perilaku baik, cukup dan kurang.
Tabel 4. Tingkat Sikap
Perilaku baik jika responden mempunyai total
Tingkat Sikap Frekuensi Persentase
Baik 42 56
skor dari poin kuesioner 3. Sedangkan
Cukup 31 41,3 perilaku cukup jika responden mempunyai
Kurang 2 2,7 total skor 2 dan perilaku kurang jika
Total 75 100 responden mempunyai skor 0-1.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Tabel 6. Tingkat Perilaku


responden mempunyai sikap yang baik Tingkat Frekuensi Persentase
mengenai kanker ovarium. Responden banyak Perilaku
menjawab dengan nilai yang tinggi pada Baik 15 20
Cukup 31 41,3
pernyataan mengenai pencegahan terhadap

4
Kurang 29 38,7 pengetahuan seseorang misalnya pengalaman,
Total 75 100
informasi, kepribadian dan lainnya, sehingga
bila pendidikan rendah, maka kemungkinan
Dari penelitian yang dilakukan pada tingkat pengetahuan juga rendah.12
responden didapatkan hasil yaitu perilaku Bila dilihat dari usia, pada penelitian
yang cukup baik untuk pernyataan cara didapatkan hasil sebagian besar responden
menurunkan faktor risiko kanker ovarium, berusia tua dengan kategori usia 36-45 tahun
namun didapatkan hasil yang buruk pada sebanyak 44% dari jumlah responden.
pernyataan mengenai cara pencegahan kanker Menurut Wawan dan Dewi, semakin
ovarium. Pengumpulan data perilaku bertambahnya usia, tingkat kematangan dalam
menggunakan metode checklist. Data berfikir seseorang akan lebih tinggi.13 Namun
frekuensi tersebut dapat dilihat pada tabel pada penelitian ini didapatkan hasil yang
berikut sebaliknya, hal ini sesuai dengan penelitian
El-Sherbini yang dikutip oleh Notoatmodjo,
Tabel 7. Frekuensi Tingkat Perilaku sebagian besar responden dengan usia yang
No Aspek Perilaku D TD N lebih tua memiliki pengetahuan yang kurang.
1. Menghindari makan-
Hal tersebut mungkin didasari masih adanya
makanan yang
mengandung tinggi kepercayaan, dan adat istiadat yang sangat
58,7% 41,3% 100% mempengaruhi kelompok usia yang lebih
kolesterol seperti
gorengan, jeroan, dan tua.14
santan. Penelitian dilakukan pada hari kamis
2. Menggunakan pukul 10.00-17.00 WIB, pada hasil penelitian
kontrasepsi yang
memiliki kandungan
didapatkan sebagian besar responden tidak
hormon tunggal
76% 24% 100% bekerja sebanyak 82,7%, hasil ini didapatkan
(suntik KB 3 bulan kemungkinan karena pada jam-jam tersebut
atau pil KB mini). merupakan jam kerja, sehingga didapatkan
3. Memeriksakan hasil sebagian besar responden tidak bekerja.
kesehatan alat
40% 60% 100% Bila ditinjau dari teori mengenai pekerjaan
reproduksi ke dokter
secara rutin.
mempengaruhi pengetahuan yang
D: Dilakukan; TD: Tidak Dilakukan diungkapkan oleh Notoatmodjo, pengetahuan
bisa didapat dengan cara mendengarkan,
Pembahasan melihat, merasa, bertukar pikiran dan
Hasil penelitian terhadap 75 responden sebagainya yang merupakan bagian dari
didapatkan bahwa sebagian besar responden pengindraan manusia. Pengindraan yang
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang buruk akan mengurangi pemahaman terhadap
mengenai kanker ovarium yaitu sebanyak suatu objek atau informasi. Jadi dapat
80%. Hal ini kemungkinan terjadi karena disimpulkan bahwa pekerjaan dapat
faktor tingkat pendidikan dari responden yang mempengaruhi pengetahuan. Hal ini
lebih dari 50% mempunyai tingkat pendidikan dikarenakan wanita yang tidak bekerja
yang rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian sebagian besar kurang berinteraksi dengan
yang dilakukan Asiah pada ibu-ibu rumah banyak orang, sehingga sumber informasi
tangga di Desa Rukoh, terdapat korelasi yang akan lebih sedikit, sebagaimana kita ketahui
tinggi antara tingkat pendidikan dengan salah satu sumber informasi adalah orang
pengetahuan.11 Hasil ini juga sesuai dengan lain.12
pendapat Notoatmodjo, pendidikan akan Pada penilaian tingkatan sikap
mempengaruhi kognitif seseorang dalam didapatkan hasil yang baik pada sikap
peningkatan pengetahuan, karena responden mengenai kanker ovarium, dengan
pengetahuan sebenarnya tidak dibentuk hanya hasil 56%. Hal ini berbeda dengan pendapat
satu sub saja yaitu pendidikan tetapi ada sub Notoatmodjo, pada umumnya pengetahuan
bidang lain yang juga akan mempengaruhi yang tinggi akan berdampak pada

5
peningkatan kesadaran seseorang dalam berperilaku baik, 41,3% berperilaku cukup,
meminimalisasi sesuatu yang akan terjadi.12 dan 38,7% berperilaku kurang.
Namun menurut Azwar, pengetahuan
sebenarnya tidak menentukan sikap
seseorang, melainkan terdapat faktor lain
yang dapat mempengaruhi sikap seseorang
seperti pengalaman pribadi, pengaruh dari Saran
orang lain, kebudayaan, media massa, Perlu adanya penyuluhan-penyuluhan
lembaga pendidikan atau lembaga agama dan mengenai kanker ovarium agar dapat
faktor emosional dari seseorang.15 Hasil ini membentuk sikap dan perilaku yang baik
lebih cocok dengan teori dari Azwar karena dalam mencegah kanker ovarium.
didapatkan hasil pengetahuan yang kurang Untuk peneliti selanjutnya dapat
tetapi sikap dari responden yang hasilnya melakukan penelitian mengenai faktor-faktor
baik. Pernyataan yang dikemukakan oleh yang dapat mempengaruhi pengetahuan,
Newcomb yang dikutip oleh Notoatmodjo, sikap, dan perilaku mengenai kanker ovarium
menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan pada masyarakat sehingga dapat melakukan
atau kesediaan untuk bertindak dan bukan tindakan pencegahan untuk mengatasi
merupakan pelaksana motif tertentu, sehingga masalah mengenai kanker ovarium.
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
sikap belum merupakan tindakan yang nyata, Daftar Pustaka
serta belum mampu untuk mengaplikasikan 1. Dorland, W.A., Newman. 2011.
suatu respon. Jadi dapat dikatakan walaupun Kamus Saku Kedokteran Dorland.
pengetahuan seseorang kurang tetapi tidak EGC, Jakarta, Indonesia. Hal.179.
mempengaruhi sikap seseorang tersebut.14 2. WHO. 2012. Estimate Cancer
Hasil penelitian mengenai tingkat Incidence Mortality and Prevalence
perilaku pada responden didapatkan hasil World in 2012.
yang cukup yaitu sebanyak 41,3%. Perilaku (Http://www.globocan.iarc.fr, diakses
yang cukup ini kemungkinan dikarenakan 4 Agustus 2016).
oleh tingkat pengetahuan mereka yang 3. Indrawati, M.. 2009. Bahaya Kanker
rendah, sebagaimana diketahui sebagian besar bagi Wanita dan Pria. Pendidikan
responden memiliki tingkat pengetahuan dan untuk Kehidupan, Jakarta, Indonesia.
pendidikan yang rendah. Menurut Erviana, 4. Kemenkes RI. 2007. Pedoman
terdapat hubungan antara pengetahuan dan
Pengendalian Penyakit Kanker.
perilaku. Perubahan perilaku yang terjadi
pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa Jakarta, Indonesia.
faktor salah satunya adalah pengetahuan.16 5. Aziz, MF., 2009. Gynecological
Cancer in Indonesia. J Gynecol Oncol.
Kesimpulan United State of America.
Tingkat pengetahuan responden 6. Aziz MF, Andrijono, Saifuddinn AB.
mengenai kanker ovarium didapatkan 0% 2006. Buku acuan Nasional Onkologi
berpengetahuan baik, 20% berpengetahuan Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka
cukup, dan 80% masih berpengetahuan Sarwono Prawirohardjo. Departemen
kurang atau buruk. Ginekologi dan ginekologi fakultas
Sikap responden mengenai upaya kedokteran Indonesia. Jakarta,
mencegah kanker ovarium didapatkan 56% Indonesia. Hal: 469-527
memiliki sikap yang baik 41,3% memiliki 7. American Cancer Society. 2013. What
sikap yang cukup dan terdapat 2,7% yang are The Risk Factor for Ovarian
masih memiliki sikap yang kurang. Cancer?. (Http://www.cancer.org,
Perilaku responden dalam mencegah diakses 21 Juni 2016).
kanker ovarium menunjukan bahwa 20%

6
8. Sueblinvong, T. & Carney, M. E. 12. Notoatdmojo. S. 2012. Metodologi
2009. Current Treatment Options in Penelitian Kesehatan, PT Rineka cipta,
Oncology. Current Understanding of Jakarta, Indonesia.
Risk Factors for Ovarian Cancer. Hal. 13. Wawan., Dewi. 2010. Teori
67-81. Pengukuran pengetahuan, sikap, dan
9. Fachlevy, A. F., Abdullah, Z. & perilaku. Nusa Medika, Yogyakarta,
Russeng, S. S. 2012. Faktor Risiko Indonesia.
Kanker Ovarium di RSUP Wahidin 14. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Sudirohusodo Makassar. Universitas Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT.
Hasanuddin, Makasar, Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.
10. Jihong, L. 2008. Tumor Ganas 15. Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori
Ovarium. In: W. Desen, ed. Onkologi dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.
Klinis. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, Yogyakarta, Indonesia.
Indonesia. Hal. 517-526. 16. Erviana. 2013. Hubungan antara
11. Asiah. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan sikap siswa putri
Pendidikan dengan Pengetahuan tentang kanker payudara terhadap
Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah pemeriksaan payudara sendiri.
Tangga di Desa Rukoh Kecamatan Semarang, Indonesia.
Syiah Kuala Banda Aceh. FKIP
Unsiyah Darussalam Banda Aceh.
Aceh, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai