Anda di halaman 1dari 14

JURNAL

MEKANIKA GETARAN DAN AKUSTIK


SISTEM SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN REDAMAN

Disusun oleh :

NAMA : ILHAM ROMADHONA

NIM : 1411177

KELAS :C

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2016
Abstrak
Attenuation is a phenomenon that exists in each structure. Attenuation value on the
structure to be related to what elements and how they are assembled with each other in the
structure of the system. Different types of dampers have been known regarding to their function,
namely passive and active dampers. In the field of passive dampers, one of which is TMD
(Tuned Mass Damper). The basic idea TMD described theoretically by Den Hartog. Suppose
there is a spring mass system receives harmonious style, and the system was added another
vibration system (oscillator) with md mass and spring constant kd are relatively small compared
to the main system. If the natural frequency of the oscillator, (kd / md), arranged so that
together with the vibrating frequency of the harmonic style, it can be shown theoretically that the
main mass becomes not vibrate at all. Oscillator frequency setting is generally performed by
adjusting the mass of the oscillator so-called tuned mass damper.

Sistem satu derajat

Redaman adalah fenomena yang ada dalam setiap struktur. Nilai redaman pada struktur
akan berhubungan dengan elemen apa dan bagaimana mereka berkumpul satu sama lain dalam
sistem struktur. Berbagai jenis peredam telah dikenal sehubungan dengan fungsi mereka, yaitu
peredam pasif dan aktif. Di bidang peredam pasif, salah satunya adalah TMD (Tuned Mass
Damper). Ide dasar TMD dijelaskan secara teoritis oleh Den Hartog. Andaikan terdapat suatu
sistem massa pegas menerima gaya harmonis, lalu kepada sistem itu ditambahkan sistem getaran
lain (osilator) dengan massa md dan konstanta pegas kd yang relatif lebih kecil dibandingkan
dengan sistem utamanya. Jika frekuensi alami dari osilator itu, (kd/md), diatur sedemikian rupa
sehingga sama dengan frekuensi getar dari gaya harmonis, maka dapat diperlihatkan secara
teoritis bahwa massa utama menjadi tidak bergetar sama sekali. Pengaturan frekuensi osilator
umumnya dilakukan dengan menyesuaikan massa osilator sehingga disebut tuned mass damper.

Pendahuluan gempa bumi maka rentang waktu tersebut


Perbedaan Antara Beban Statik dan kadang-kadang hanya beberapa detik.
Beban Dinamik Walaupun hanya beberapa detik namun
Pada ilmu statika keseimbangan dapat merusak stuktur dengan kerugian yang
gaya-gaya didasarkan atas kondisi statik, sangat besar.
dimana gaya-gaya tersebut tetap 3. Beban dinamik dapat menyebabkan
intensitasnya, tetap tempatnya, dan tetap timbulnya gaya inersia pada pusat massa
arah/garis kerjanya.Gaya-gaya tersebut yang arahnya berlawanan dengan arah
dikategorikan sebagai beban statik.Menurut gerakan. Tumpukan barang yang terguling
Widodo (2001), kondisi tersebut akan kebelakang ketika kendaraan dijalankan dan
berbeda dengan beban terguling ke depan ketika direm merupakan
salah satu contoh adanya gaya inersia pada
dinamik dengan pokok-pokok perbedaan pembebanan dinamik.
sebagai berikut : 4. Beban dinamik lebih kompleks
1. Beban dinamik merupakan beban yang dibandingkan dengan beban statik, baik dari
berubah-ubah menurut waktu dan bentuk fungsi bebannya maupun akibat yang
merupakan fungsi dari waktu. ditimbulkan. Asumsi-asumsi kadang-kadang
2. Beban dinamik umumnya hanya bekerja perlu diambil untuk mengatasi
pada rentang waktu tertentu. Untuk beban
ketidakpastian yang mungkin ada pada biasanya dirancang terhadap gaya vertikal
beban dinamik. dengan faktor keamanan yang mencukupi.
5. Karena beban dinamik berubah-ubah Sebaliknya gaya gempa horisontal bekerja
intensitasnya menurut waktu, maka pada node-node lemah pada struktur yang
pengaruhnya terhadap struktur juga akan kekuatannya tidak mencukupi dan akan
berubah-ubah menurut waktu, oleh karena menyebabkan keruntuhan (failure).
itu penyelesaian problem dinamik harus Dikarenakan keadaan tersebut, prinsip
dilakukan secara berulang-ulang menyertai utama dalam perancangan tahan gempa
sejarah pembebanan yang ada. Berbeda (earthquake resistant design) adalah
dengan penyelesaian problem statik yang meningkatkan kekuatan struktur terhadap
bersifat penyelesaian tunggal (single gaya horisontal yang umumnya tidak
solution), maka penyelesaian problem mencukupi. Gerakan permukaan bumi
dinamik bersifat penyelesaian berulang- menimbulkan gaya inersia pada struktur
ulang (multiple solutions). bangunan karena adanya kecenderungan
massa bangunan (struktur) untuk
2.3 Pengaruh Beban Gempa mempertahankan dirinya. Besar gaya inersia
TerhadapStruktur mendatar F tergantungdari massa bangunan
Peristiwa gempa merupakan salah M, percepatan (acceleration) permukaan A
satu aspek yang sangat menentukan dalam dan sifat struktur. Apabila bangunan dan
merencanakan struktur.Struktur yang pondasinya kaku (stiff), maka menurut
direncanakan harus mempunyai ketahanan rumus Newton; F= M.A.
terhadap gempa dengan tingkat keamanan
yang dapat diterima. Aspek penting dari
pengaruh gerakan tanah akibat gempa bumi
adalah tegangan dan deformasi atau
banyaknya kerusakan yang akan terjadi. Hal
tersebut bergantung kepada kekuatan gempa
bumi.
Kekuatan dari gerakan tanah yang
ditinjau pada beberapa tempat disebut
intensitas gempa.Tiga komponen dari
gerakan tanah yang dicatat oleh alat pencatat
gempa accelerograph untuk respon struktur Gaya Inersia
adalah amplitudo, frekuensi dan durasi.
Selama terjadinya gempa, terdapat satu atau Dalam kenyataannya hal tersebut
lebih puncak gerakan.Puncak ini tidaklah demikian, semua struktur tidaklah
menunjukkan efek maksimum dari benar-benar sebagai massa yang kaku
gempa.Pengaruh kritis dari gempa terhadap melainkan fleksibel. Suatu bangunan
struktur adalah gerakan tanah pada lokasi bertingkat banyak (multi storey building)
struktur. Selama terjadinya gempa, struktur dapat bergetar dengan berbagai bentuk
akan mengalami gerakan vertikal dan karena gaya gempa yang dapat
gerakan horisontal. Gaya gempa, baik dalam menyebabkan lantai pada berbagai tingkat
arah vertikal maupun horisontal akan timbul mempunyai percepatan dalam arah yang
di node-node pada massa struktur. Dari berbeda-beda.
kedua gaya ini, gaya dalam arah vertikal
hanya sedikit mengubah gaya gravitasi yang
bekerja pada struktur, sedangkan struktur
kepada kenyataan bahwa respon sesuatu
struktur merupakan superposisi dari respon
masing-masing ragam getaran.Masing-
masing ragam memberikan respon dengan
sifat-sifatnya tersendiri, seperti yang
ditentukan oleh bentuk lenturan, frekuensi
getaran dari redaman yang bersangkutan.
Karena itu, respon dari sesuatu struktur yang
dimodelkan sebagai pendulum majemuk,
dapat dianggap sebagai superposisi dari
sejumlah pendulum sederhana (pendulum
Gerakan akibat gempa pada bangunan oscillator) dengan satu derajat kebebasan
bertingkat (SDOF).
Menurut PenelusG.G.at.al.(1977)
Salah satu hal penting pengaruh dan Cruz E.F. at.al.(1986), sistem SDOF
gempa pada struktur adalah periode alami untuk menjelaskan respon dari masing-
getar struktur. Gedung yang sangat kaku masing ragam spektrum, merupakan
pada umumnya mengalami gaya gempa pendekatan yang cukup sesuai untuk
yang lebih kecil apabila gerakan tanah yang menentukan respon elastis dari struktur
mempunyai periode getaran yang panjang terbatas dari gerakan tanah akibat gempa
dibandingkan dengan gedung yang fleksibel, bumi. Gabungan respon dari semua ragam
begitu pula sebaliknya. yang berperan untuk mendapatkan respon
Pergerakan gempa menyebabkan struktur secara keseluruhan dapat ditentukan
terjadinya osilasi pada struktur.Osilasi dengan mengambil akar pangkat dua dari
struktur dapat mempunyai periode alami jumlah kuadrat spektrum masing-masing
yang panjang atau pendek disebabkan ragam (square root of the sum square).
adanya mekanisme redaman di dalam
struktur.Mekanisme redaman yang Derajat Kebebasan (Degree of Freedom,
menyerap sebagian energi gempa ada di DOF)
dalam semua struktur.Struktur disebut
mempunyai periode alami getaran yang Apabila suatu struktur sebagai
relatif panjang apabila mengalami osilasi contoh portal sederhana dibebani secara
(gerak bolak-balik) dalam waktu yang relatif dinamik maka massa struktur akan
lama, dan sebaliknya. bergoyang baik ke kanan (simpangan
Untuk itu maka diperlukan analisis dinamik bernilai positif) atau ke kiri (simpangan
untuk menentukan pembagian gaya geser bernilai negatif). Sesungguhnya goyangan
tingkat akibat gerakan tanah oleh gempa akan terjadi secara 3 dimensi, yaitu apabila
dapat dilakukan dengan cara analisis respon terdapat deformasi aksial kolom ataupun
spektrum. Cara ini adalah menggantikan adanya puntiran. Menurut Widodo (2001),
gaya geser yang didapat sebagaimana Derajat kebebasan (degree of freedom)
analisis beban statik ekivalen untuk adalah derajat independensi yang diperlukan
bangunan-bangunan yang tidak memerlukan untuk menyatakan suatu posisi suatu sistim
analisis dinamik. Modal analisis pada pada setiap saat. Apabila suatu titik yang
umumnya dapat digunakan dalam analisis ditinjau mengalami perpindahan tempat
responspektrum untuk menentukan respon secara horisontal, vertikal dan ke samping,
elastis pada struktur-struktur dengan banyak maka sistim tersebut mempunyai 3 derajat
derajat kebebasan (MDOF) yang didasarkan kebebasan.Hal ini terjadi karena titik yang
bersangkutan dapat berpindah secara bebas bahan yang dipakai akan berpengaruh
dalam 3 arah. terhadap pola goyangan yang dimaksud.
Namun demikian, dari persoalan Misalnya, struktur dengan bangunan core
tersebut dapat dilakukan penyederhanaan cantilever concrete wallakan mempunyai
dimana dapat dianggap hanya terjadi dalam pola goyangan yang berbeda dengan struktur
satu bidang saja (tanpa puntiran).Hal ini portal terbuka beton bertulang (open
dimaksudkan agar penyelesaian persoalan moment resisting concrete frame).
menjadi sedikit berkurang baik secara
kualitas maupun kuantitas.Penyelesaian
yang dahulunya sangat banyak menjadi
berkurang banyak.Hal ini terjadi karena
penyelesaian dinamik merupakan
penyelesaian berulang-ulang dalam ratusan
bahkan ribuan kali.
Pada permasalahan dinamik, setiap
titik atau massa umumnya hanya
diperhitungkan berpindah dalam satu arah
saja yaitu horisontal. Kemudian karena
simpangan yang terjadi hanya terjadi dalam Pola Goyangan Struktur Bertingkat
satu bidang (2 dimensi) maka simpangan Banyak
suatu massa pada setiap saat hanya Pola goyangan yang pertama adalah
mempunyai posisi/ordinat tertentu baik bangunan yang bergoyang dengan dominasi
bertanda positif maupun negatif. Pada geser (shear mode) atau pola goyangan
kondisi 2 dimensi tersebut simpangan suatu geser. Pola goyangan seperti ini akan terjadi
massa pada saat t dapat dinyatakan dalam pada bangunan bertingkat banyak dengan
koordinat tunggal yaitu y(t). struktur portal terbuka sebagai struktur utama.
tersebut dinamakan struktur dengan derajat Secara keseluruhan bangunan seperti ini
kebebasan tunggal (single degree of akan relatif fleksibel, sementara pelat-pelat
freedom, SDOF) dan strukturyang lantai relatif kaku terhadap arah horisontal.
mempunyai n-tingkat akan mempunyai n-
derajat kebebasan atau struktur dengan Pola goyangan yang kedua adalah
derajat kebebasan banyak (multi degree of pola goyangan bangunan yang didominasi
freedom, MDOF). Maka dapat disimpulkan oleh lentur (flexible mode). Bangunan yang
bahwa, jumlah derajat kebebasan adalah mempunyai pola goyangan tersebut adalah
jumlah koordinat yang diperlukan untuk bangunan yang mempunyai struktur dinding
menyatakan posisi suatu massa pada saat yang kaku baik pada frame walls atau
tertentu. cantilever wall yang kedua-duanya dijepit
secara kaku pada pondasinya. Struktur
Prinsip Bangunan Geser (Shear Building) dinding yang kaku dan anggapan jepit pada
Apabila suatu struktur bangunan pondasi akan membuat struktur dinding
bertingkat banyak bergoyang ke arah berprilaku seperti struktur dinding
horisontal, maka umumnya terdapat 3 kantilever. Sebagaimana sifat-sifat
macam pola goyangan yang terjadi. kantilever, maka struktur akan berdeformasi
Kombinasi antara kelangsingan struktur, menurut prinsip lentur.
jenis struktur utama penahan beban dan jenis
Pola goyangan yang ketiga adalah elevasinya dan tetap horisontal baik sebelum
kombinasi diantara dua pola goyangan maupun setelah terjadi penggoyangan.
shear mode dengan flextural mode. Struktur
portal terbuka yang dikombinasikan dengan Dengan anggapan-anggapan
struktur dinding (structural walls) yang tersebutmaka portal seolah-olah menjadi
tidak terlalu kaku berkemungkinan bangunan yang bergoyang akibat lintang
mempunyai perilaku goyangan kombinasi. saja (lentur balok dianggap tidak ada) atau
bangunan yang pola goyangannya
Pada analisis dinamika struktur pola didominasi oleh geser (shear mode).
goyangan pertamalah yang umumnya Bangunan dengan anggapan-anggapan atau
diadopsi, dimana struktur dianggap cukup berperilaku seperti diatas disebutshear
fleksibel dengan lantai-lantai tingkat yang building. Dengan berperilaku shear building,
relatif kaku.Untuk sampai pada anggapan maka pada setiap tingkat hanya akan
hanya terdapat satu derajat kebebasan pada mempunyai satu derajat kebebasan. Portal
setiap tingkat, maka terdapat beberapa bangunan yang mempunyai n-tingkat berarti
penyederhanaan/anggapan-anggapan. akan mempunyai n-derajat kebebasan.
Anggapan-anggapan tersebut adalah :
Peredam massa pasif dan peredam massa
1. Massa struktur dianggap terkonsentrasi aktif
pada setiap lantai tingkat. Massa yang Respon bangunan bertingkat tinggi
dimaksud adalah massa struktur akibat berat dinamis, gempa bumi dan angin merupakan
sendiri, beban berguna, beban hidup dan hal penting dalam perencanaan struktur.
berat kolom pada tingkat dibawah dan Diantara bermacam-macam peralatan
diatas tingkat yang bersangkutan. Massa itu kontrol yang telah dikembangkan, suatu alat
semua kemudian dianggap terkonsentrasi kontrol pasif yang berdasarkan penggunaan
pada satu titik (lumped mass) pada elevasi massa tambahan sebagai penyerap energi
tingkat yang bersangkutan. Hal ini bertujuan telah dipelajari secara intensifdan sudah
agar struktur yang terdiri atas derajat dipasang pada beberapa bangunan tinggi.
kebebasan tak terhingga berkurang menjadi Alat kontrol itu disebut dengan peredam
hanya satu derajat kebebasan. massa pasif (tuned mass damper).
2. Lantai-lantai tingkat dianggap sangat Sebuah TMD terdiri dari massa
kaku dibanding dengan kolom-kolomnya inersia yang dikerjakan pada lokasi
karena balok-balok portal disatukan secara bangunan dengan pergerakan maksimum,
monolit oleh plat lantai. Hal ini berarti biasanya diletakan pada lantai atas. TMD
bahwa beam column joint dianggap tidak meneruskan gaya inersia ke rangka
berotasi sehingga lantai tingkat tetap bangunan untuk meredusi getarannya yang
horisontal sebelum dan sesudah terjadi keefektivitasannya dihitung berdasarkan
penggoyangan. karakteristik dinamik dan jumlah dari massa
tambahan yang bekerja.
3. Simpangan massa dianggap tidak Dalam perkembangan kontrol vibrasi
dipengaruhi oleh beban aksial kolom atau dari struktur, kontrol pasif disukai karena
deformasi aksial kolom diabaikan. kemudahannya dan ketahanannya, yaitu alat
Disamping itu pengaruh P-delta terhadap yang tetap berfungsi tanpa sumber energi
momen kolom juga diabaikan. Oleh karena dari luar dan tidak memiliki resiko yang
itu dengan anggapan ini dan anggapan signifikan dan menyebabkan kondisi yang
sebelumnya lantai tingkat tetap pada stabil.
Akan tetapi tanpa kegunaan dari mekanisme
kontrol, kontrol pasif ini tidak mampu
mengatur variasi pada berbagai parameter
dari sistem. Sehingga dikembangkan kontrol
aktif dengan alat yang lebih kecil yang
mampu mengontrol vibrasi pada struktur
dengan massa yang berubah-ubah. Sistem
inersia yang dilengkapi dengan sebuah
analisis kontrol, berdasarkan dari kecepatan
dan percepatan dari struktur yang sering
juga disebut peredam massa aktif.
Walaupun sistem kontrol aktif ini
menghasilkan massa redaman yang lebih
kecil dan memiliki tingkat efisiensi yang
lebih tinggi, tetapi kelemahan dari sistem ini
adalah biaya operasi daan perawatan yang
lebih mahal dari kontrol pasif.
Sistem bangunan TMD
Peredam Massa Pasif
Peredam massa pasif telah dipelajari bangunandimodelkan sebagai sistem
secara teoristik sejak tahun 1928 oleh berderajat kebebasan tunggal dengan massa
Ormondryod dan Den Hartog. Idenya adalah m, konstanta redaman c, dan konstanta
meletakkan suatu isolator kecil pada sistem pegas k, yang masing-masing
yang akan dikendalikan responnya dan memperesentasikan massa, redaman dan
kemudian mengatur frequensi osilator kekakuan ragam pertama dari bangunan itu,
tersebut sedemikian sehingga energi getaran f(t) memperesentasikan pengaruh luar,
pada sistem utama ditransfer ke osilator. misalnya gaya angin, kd, cd dan md masing-
Pengaturan frequensi osilator umumnya masing memperesentasikan kekakuan,
dilakukan dengan menyesuaikan massa redaman dan massa yang berhubungan
osilator sehingga sistem peredam ini disebut dengan TMD ini membentuk sistem dinamik
tuned mass damper. Gambar berikut baru berderajat kebebasan dua.
mendeskripsikan sistem struktur TMD Persamaan gerak sistem bangunan TMD
secara skematis : dapat ditulis sebagai berikut :

.
Agar respon sistem utama dapat
diminimalkan, maka karakteristik md dan kd
harus diatur besarnya sehingga optimum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
TMD adalah sebagai berikut :
Dari gambar terliha sistem TMD
dihubungkan dengan aktuator (pembangkit
gaya) yang aktifitasnya dikontrol oleh
komputer. Aktuator inilah yang
membangkitkan gaya kontrol u. Prinsip
kontrol umpan balik digunakan untuk
menentukan u. Persamaan gerat ATMD
dapat ditulis sebagai berikut :

Pada kondisi getaran bebas tanpa redaman


(undamped free vibration systems) maka
persamaan diferensial gerakannya adalah,
m + k = 0(2.7)
Persamaan 2.10) merupakan persamaan
diferensial linear homogen dengan koefisien
konstan yang ditunjukkan oleh konstanta m
dan k. disebut persamaan homogen karena
suku sebelah kanan sama dengan nol.
Persamaan tersebut juga akan menghasilkan
Peredam Massa Aktif gerakan yang periodik dan harmonik.
Peredam massa aktif merupakan Berdasarkan respon tersebut maka
penyempurnaan dari sitem kontrol pasif, y = A sin ( t)(2.8)
yaitu TMD. Model struktur utama dangan A merupakan suatu amplitude atau koefisien
sistem ATMD dapat diliha pada gambar yang nilainya bergantung pada kondisi awal
berikut : (initial value). Dari persamaan tersebut
dapat diperoleh,
= - A cos (.t) (2.9)
= -2A cos (.t) (2.10)
Persamaan 2.13) kemudian disubstitusi ke
dalam persamaan 2.10) akan didapat,
{k -2.m}A cos (.t) = 0 (2.11)
Nilai A dansin(t)tidak selalu sama dengan
nol, maka nilai yang sama dengan nol
adalah,
{k -2.m} = 0 (2.12)
Maka akan diperoleh,

Sistem Bangunan ATMD


yang distribusi massanya adalah kontinu,
seperti balok yang membentang cukup
panjang, struktur cerobong dan sejenisnya.
Pada prinsip ini, diperhitungkan tiga derajat
kebebasan (horisontal, vertikal, dan rotasi)
Dimana adalah frekuensi sudut (angular pada setiap node, yang nantinya akan
frequency) dalam rad/s, T adalah periode menghasilkan full populated consistent
getar struktur dalam sekon, dan f adalah matrix artinya suatu matriks yang diagonal
natural frequency dalam cps (cycles per matriksnya tidak sama dengan nol. Melalui
second) atau Hertz. pendekatanfinite element, maka untuk setiap
elemen balok lurus dan degree of freedom
Dinamik Karakteristik Struktur yang ditinjau akan menghasilkan konsisten
Bangunan matriks yang sudah standar.
Pada persamaan diferensial struktur
berderajat tunggal (SDOF) melibatkan tiga
properti utama suatu struktur yaitu, massa,
kekakuan, dan redaman. Ketiga properti 2.10.2 Kekakuan
struktur tersebut disebut dinamik Kekakuan adalah salah satu dinamik
karakteristik struktur.Properti-properti karakteristik struktur bangunan yang sangat
tersebut sangat penting dalam penyelesaian penting disamping massa bangunan. Antara
analisa dinamik. massa dan kekakuan struktur akan
Massa mempunyai hubungan yang unik yang
Terdapat dua pendekatan yang secara umumnya disebut karakteristik diri atau
umum digunakan untuk mendeskripsikan eigenproblem. Hubungan tersebut akan
massa struktur yaitu : menentukan nilai frekuensi sudut, periode
1. Model Lumped Mass getar struktur. Pada prinsip bangunan geser
Pada pemodelan ini, massa dianggap (shear building) balok pada lantai tingkat
menggumpal pada tempat-tempat join atau dianggap tetap horisontal baik sebeum
tempat-tempat tertentu. Dalam hal ini maupun sesudah terjadi penggoyangan.
gerakan/degree of freedom suatu join sudah Adanya plat lantai yang menyatu secara
ditentukan yaitu simpangan horisontal. kaku dengan balok diharapkan dapat
Kondisi tersebut merupakan prinsip membantu kekakuan balok. Pada prinsip
bangunan geser (shear building). Titik nodal disain bangunan tahangempa dikehendaki
hanya akan mempunyai satu derajat agar kolom lebih kuat dibandingkan dengan
kebebasan/satu translasi yang menyebabkan balok, namun rasio tersebut tidak selalu
elemen atau struktur yang bersangkutan linear dengan kekakuannya. Dengan prinsip
akan mempunyai matriks yang isinya hanya shear building maka dimungkinkan
bagian diagonal saja. Pada bangunan gedung pemakaian lumped mass model. Pada prinsip
bertingkat yang massanya terkonsentrasi ini,kekakuan setiap kolom dapat dihitung
pada tiap-tiap tingkat bangunan, maka berdasarkan rumus standar.
penggunaan model ini masih cukup akurat
dan akan mempermudah proses perhitungan.
2. Model Consistent Mass Matrix
Pada pemodelan ini, elemen struktur akan
berdeformasi menurut bentuk fungsi (shape
function) tertentu. Pemodelan massaseperti
ini akan sangat bermanfaat pada struktur
Algoritma genetika pertama kali
ditemukan oleh Jhon Holland dari
Universitas Michigan pada awal 1970-an di
New York, Amerika Serikat.
JohnHollandlalu menghasilkan buku yang
berjudul Adaption in Natural and Artificial
Systems pada tahun 1975, yang cara
kerjanya berdasarkan pada seleksi
dangenetika alam. Konsep yang
dipergunakan dalamalgoritma genetika
Kekakuan kolom jepit-jepit dan jepit adalah mengikuti apayang dilakukan oleh
sendi alam.Algoritmagenetik khususnya
diterapkan sebagai simulasi komputer
Menurut prinsip mekanika, suatu dimana sebuahpopulasirepresentasi abstrak
kolom jepit-jepit panjang h dengan (kromosom) dari solusi-solusi calon
kekakuan lentur (flextural rigidity) EI yang (individual) pada sebuahmasalah optimisasi
salah satu ujungnya mengalami perpindahan akan berkembang menjadi solusi-solusi yang
tempat sebesar y, maka pada ujung-ujung lebih baik. Secaratradisional solusi-solusi
elemen tersebut akan timbul momen sebesar, tersebut dilambangkan dalam biner sebagai
string '0' dan '1',walaupun dimungkinkan
juga penggunaan penyandian (encoding)
yang berbeda.Evolusidimulai dari sebuah
populasi individual acak yang lengkap dan
terjadi dalam generasigenerasi.Dalam tiap
Karena elemen tersebut mempunyai generasi kemampuan keseluruhan populasi
potongan yang prismatik maka M1, akan dievaluasi, kemudianmultiple individuals
sama dengan M2. Adanya momen akan dipilih dari populasi sekarang (current)
menimbulkan gaya geser yang bekerja pada secara stochastic (berdasarkankemampuan
masing-masing join sebesar, mereka) lalu dimodifikasi (dengan mutasi
ataurekombinasi) menjadi bentukpopulasi
baru yang menjadi populasi sekarang
(current) pada iterasi berikutnya
darialgoritma.
Teknik optimasi dengan
menggunakan algoritma genetika telah
Pada hakikatnya gaya horisontal yang banyak digunakan peneliti-peneliti terdahulu
bekerja pada join atas P = H1= H2, maka untuk mengoptimasi suatu struktur agar
kekakuan kolom dapat dihitung menjadi lebih efisien. Algoritma genetika
denganPersamaan (17) adalah kekakuan banyak digunakan pada masalah praktis
kolom prismatik jepit-jepit dengan yang berfokus pada pencarian parameter-
mengabaikan efek P-delta. parameter optimal. Mekanisme dari
penggunaan algoritma genetika berasal dari
teori seleksi alam Charles Darwin dimana
hanya populasi yang mempunyai nilai
fitness yang tinggi yang mampu bertahan.
Algoritma genetika telah digunakan untuk
Algoritma Genetika Real
memperoleh solusi nilai optimum dan digunakan secara langsung. Misalnya bagi
menunjukkan kelebihannya untuk seorang individu awal yang memiliki empat
menemukan solusi nilai optimum untuk variabel desain, empat nomor acak yang
persoalan-persoalan yang kompleks. dihasilkan seperti yang digambarkan pada
Sebelumnya didalam bidang teknik sipil, ada Gambar dibawah ini
banyak yang lebih terdahulu meneliti di
antaranya Arfiadi (2000),Arfiadidan Hadi
(2001). Populasi pada algoritma genetika
merupakan calon solusi suatu Individu dengan 4 desain variabel
permasalahaan. RCGA
Populasi ini akan mengalami proses evolusi Meskipun ada banyak mutasi dan
yang berdasarkan pada mekanisme populasi Crossoverprosedur yang tersedia, crossover
yang mempunyai nilai fitness tertinggi dan mutasi yang digunakan dalam makalah
(Arfiadi, 2000). Populasi-populasi ini akan ini diambil sebagai berikut. Untuk individu
mengubah chromosomeuntuk menghasilkan G1dan G2 diambil untuk Crossover,
keturunan melalui tahap pindah silang keturunan yang dihasilkan G'1dan
(crossover) danmutasi (mutation) sehingga G'2mengikuti apa yang disebut
populasi tersebut bertahan pada generasi Crossoverseimbang(Herrera et al.
selanjutnya. Individu yang baik dapat 1998)sebagai berikut:
diliat dari nilai fitnessyang tinggi dan akan G1'=a (G1-G2) + G1(2.18)
bertahan dan dipilih untuk menjadi populasi G2'=a (G2-G1) + G2 (2.19)
pada generasi selanjutnya. Populasi yang di mana a = angka acak antara 0 dan 1 Hal
mempunyai nilaifitness yang rendah akan ini dapat dilihat bahwa untuk RCGA dengan
digantikan dengan populasi yang menggunakan metode crossoverini domain
mempunyai nilai fitnessyang tinggi. Tentu yang menarik untuk optimasi tidak perlu
saja beberapa populasi dengan nilai fitness diketahui,sebagai crossovermemiliki
yang rendah akan bertahan untuk menjadi kemampuan untuk menjelajahi domain yang
populasi pada generasi selanjutnya, hal ini tidak diketahui (Arfiadi dan Hadi). Ini
terjadi hanya karena populasi tersebut adalah kemampuan RCGA untuk
beruntung. Nilai rata-rata fitnesspada menjelajahi domain yang tidak diketahui
populasi yang ada akan lebih baik daripada tujuan yang bertentangan dengan BCGA.
populasi sebelumnya. Nilai Sebagaimana dapat dilihat di bawah ini pada
fitnessmerepresentatifkan fungsi objektif contoh, desainer bisa menebak nilai awal
dari persoalan yang sebenarnya yang ingin untukVariabel desain yang sangat acaktanpa
didapatkan. Ukuran dari keoptimalan suatu mempengaruhinilai desain akhir.
populasi diukur dengan fitnessmasing-
masing populasi. Kondisi ini membuat
algoritma genetika dapat digunakan untuk
persoalan optimasi yang susah dan
kompleks sehingga mendapatkan solusi Keseimbangan crossover RCGA
yang optimum dengan menggunakan cara Untuk mutasi, variabel desain yang
yang mudah. dihasilkan setelah mutasi sederhana adalah
Penelitian ini diharapkan dapat (Gambar 2.9):
mengoptimalkan dari fitnees (kd)dan G'p = [R1R2.... R'j... RN] (2.20)
damping (cd). Untuk optimalisasi sifat R'j=aRj (2.21)
TMD, RCGA dengan bilangan real yang
dimana > 1, dan a = nomor acak antara 0 dikelompokan sebagai redaman bahan
dan 1. (material damping) dan redaman non-bahan
(nonmaterial demping).
Walaupun banyak fungsi redaman struktur,
umumnya dianggap sebagai redaman viskos.
Dalam halini redaman dianggap sebanding
Prosedur Optimasi GA-H2 dengan kecepatan. Karena tidak begitu
Tujuannya adalah untuk menentukan mudah untuk menentukan matriks redaman,
nilai optimum dari kd kekakuan dan cd biasanya diambil anggapan bahwa redaman
redaman dari peredam yang meminimalkan sebanding dengan kekakuan, massa atau
fungsi transfer H2norm dari gangguan kombinasinya. Secara umum untuk redaman
eksternal pada keluaran yang diatur. yang sebanding dengan massa dan kekakuan
Perpindahan relatif dari struktur sehubungan disebut
dengan tanah yang diambil sebagai output
diatur sedemikianrupa.
Untuk menoptimalkan TMD massa dari
TMD yang ditentukan, kemudian kekakuan
dan redaman di optimalkan. Oleh karena itu
setelah membentuk persamaan gerak,
persamaan gerak kemudian diubah kedalam
persamaan vector Z. Hasil keluaran z
sebagai respon untuk meminimilkan
kemudian dipilih kedalam hubungan
dengan performa index. Permasalahan ini
dapat ditunjukan sebagai berikut:
Diperoleh parameter TMD (kd,cd)
= A + Ew (2.22)
z = Cz Z

Perhitungan H2norm dapat diperoleh dengan


mudah menggunakan fungsi lyapdan
normpada perintah MATLAB Control
System Toolbox. Biner dan real genetika
algoritma keduanya dapat digunakan untuk
mengoptimalkan fungsi objektif.
Bagaimanapun juga biner kode genetika
algoritma biasanya cukup untuk
mengoptimalkan parmetr TMD sebagai
pencarian nilai dari kd dan cd.
2.13. Matrik Redaman
Redaman dalam struktur merupakan hal
yang tidak mudah dihitung. Redaman bisa
berasal dari berbagai sumber, dan dapat
Jenis-jenis redaman pada
struktur
Simulasi Time History Response
Untuk simulasi time history respon
pada penelitian ini, menggunakan fungsi
LSIMpada perintah MATLAB Control
System Toolbox.
LSIM mensimulasikan(waktu) responsistem
continuous atau discreate dengan input acak.
Ketika dipanggil tanpa argumen dibagian
kiri, LSIM memplot respon pada layar.
LSIM(sys, u, t) menghasilkan plot dari
respon waktu dynamic system
modelsysmodel sistemdinamis untukinput
time historyt,u.
Vektortmenentukansampelwaktuuntuk
disimulasi(dalam sistem satuanwaktu, yang
ditetapkan dalam TimeUnit Propertydarisys),
danterdiri dari sampelwaktudengan jarak
yang teratur.

t=0: dt: Tfinal


Matrik harus memiliki banyak baris sebagai
sampel waktu(length(t))danbanyak kolom
sebagai masukan sistem. Setiap
barisu(i, :)menetapkan nilai input (s) pada
sampel waktut (i).LSIM(sys, u, t, x0)lebih
menentuka nkondisi x0 awal untuk sistem
wilayah. syntaxini hanya berlaku pada state-
raga-ragam yang makin tinggi. Sebaliknya space models.
untuk redaman sebanding massa, nilai LSIM(sys, u, t, x0, 'zoh') atauLSIM(sys, u, t,
radaman akan semakin rendah pada ragam- x0, 'foh') secara khusus untuk menentukan
ragam yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan bagaimana nilai-nilaiyang di input harus
pada gambar 2.8. Sedangkan untuk redaman diinterpolasi di antara sampel tersebut(zero-
Rayleigh diperoleh dari kombinasi order hold or linear interpolation). Pada
keduanya. pengaturan standar, LSIM memilih metode
interpolasi secara otomatis berdasarkan
signal U.
akhirnya,
lsim(sys1,sys2,...,sysN,u,t)
mensimulasikan respon dari beberapa model
LTI untuk input history t, u dan memplot
respon.Seperti halnya dengan bode or plot,
kita dapat menentukan warna tertentu,
bentuk garis, dan/ atau penanda untuk setiap
sistem, misalnya,
lsim(sys1,'y:',sys2,'g--',u,t,x0) telah dipelajari secara intensifdan sudah
Perilaku multi system adalah serupa dengan dipasang pada beberapa bangunan tinggi.
bode or step.Ketika dipanggil dengan Alat kontrol itu disebut dengan peredam
argumen yang kiri, massa pasif (tuned mass damper).
[y,t] = lsim(sys,u,t) Sebuah TMD terdiri dari massa
inersia yang dikerjakan pada lokasi
[y,t,x] = lsim(sys,u,t) % for state-space bangunan dengan pergerakan maksimum,
models only biasanya diletakan pada lantai atas. TMD
[y,t,x] = lsim(sys,u,t,x0) % with initial meneruskan gaya inersia ke rangka
state bangunan untuk meredusi getarannya yang
Mengembalikan yrespon output,vector keefektivitasannya dihitung berdasarkan
waktu tyang digunakan untuk simulasi, karakteristik dinamik dan jumlah dari massa
danUntuk menghitung lintasan pergerakan tambahan yang bekerja.
keadaan (hanya untuk state-space
modelssaja). Tidak ada plot tampil di layar. DAFTAR PUSTAKA
Matriks memiliki banyak baris sebagai http://docslide.us/documents/kajian-teoritik-
sampelwaktu(lenght (t))dan banyak kolom sistem-peredam-getaran-satu-derajat-
sebagai outputsistem. Hal yang sama kebebasan.html
berlaku untuk dengan"output". French, A.P. (1971). Vibration and Waves.
New York: The M.I.T.
KESIMPULAN Young & Freedman (alih bahasa: Endang
Respon bangunan bertingkat tinggi Juliastuti). (2002). Fisika Universitas Edisi
dinamis, gempa bumi dan angin merupakan Kesepuluh
hal penting dalam perencanaan struktur. Jilid 1(Gerak Periodik). Jakarta: Erlangga.
Diantara bermacam-macam peralatan http://yefrichan.files.wordpress.com/2010/0
kontrol yang telah dikembangkan, suatu alat 5/diktat-getaran-mekanik1.pdf, 4 Juli 2010
kontrol pasif yang berdasarkan penggunaan www.scribd.com/doc/37803025/stroboscope
massa tambahan sebagai penyerap energi , 4 November 2010

Anda mungkin juga menyukai