Anda di halaman 1dari 5

N

O
1.

Judul Penilitian
Latar Belakang

Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian

Kajian/landasan/teori

Hipotesis

ANALISA DEBIT ALIRAN FLUIDA TERHADAP EFEKTIFITAS RADIATOR PADA ENGINE MOBIL
MAZDA
Sistem pendinginan pada mesin berfungsi sebagai pelindung mesin dengan cara menyerap panas yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar dalam silinder. Panas tersebut jika dibiarkan akan menimbulkan panas yang
berlebihan (over heating effect). Panas yang berlebihan itu menjadi penyebab berubahnya sifatsifat mekanis
serta bentuk dari komponen mesin. Radiator tester merupakan alat bantu pengukuran yang terintegrasi, yang
didalamnya terdapat beberapa alat instrument pengukur. Alat ini dibuat untuk melakukan pengukuran sebagai
langkah dalam proses penelitian dan alat ini juga dapat mudah dipasangkan pada setiap mesin, baik itu mesin
engine stand maupun pada mesin mobil yang sesungguhnya. Yudhi Prasetyo dari Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang (2007) telah melakukan pengujian Pengaruh Debit Aliran Air Terhadap Efektifitas Radiator
dengan menggunakan mesin Daihatsu tipe HC 16valve. Penelitian ini adalah pengembangan lebih lanjut dari
penelitian sebelumnya dengan mengganti jenis mesin yang diuji dan mengganti jenis radiator yang termotifasi
dari pengujian yang telah dilakukan oleh Yudhi Prasetyo. Dengan menambah beberapa unit alat dan bahan, maka
penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai debit aliran air terhadap efektifitas pendinginan radiator
pada engine standtersebut.
Adakah pengaruh debit aliran air dan seberapa besar pengaruh aliran air terhadap efektifitas radiator pada
pengujian yang dilakukan terhadap engine stand motor bensin Mazda.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Membuktikan adanya pengaruh debit aliran air terhadap efektifitas pendinginan radiator.
2. Menghitung seberapa besar pengaruh yang terjadi antara debit aliran air tersebut terhadap efektifitas
radiator.
Untuk menentukan perpindahan kalor maksimum bagi penukar kalor itu dipahami bahwa nilai maksimum akan
didapat bila salah satu fluida mengalami perubahan suhu sebesar beda suhu maksimum yang terdapat dalam
penukar kalor itu, yaitu selisih suhu masuk fluida panas dan fluida dingin. Fluida yang mungkin mengalami beda
suhu maksimum ini ialah yang mc-nya minimum, syarat keseimbangan energi bahwa energi yang diterima oleh
fluida yang satu sama dengan energi yang dilepas oleh fluida yang lain. Jika fluida yang mengalami nilai mc
yang lebih besar yang dibuat mengalami beda suhu yang lebih besar dari maksimum, dan ini tidak
dimungkinkan.
Data penelitian efektifitas radiator untuk pengambilan suhu ukur dengan penahanan (holding time)selama 30
menit. Waktu untuk melakukan penahanan selama 30 menit dengan rincian pembagian (1, 5, 10, 15, 20, 25, 30)
menit. Untukputaran mesin (1000, 1100, 1200, 1300, 1400) rpm..Dari variasi putaran didapat debit aliran air
(0.02268, 0.02412, 0.02556, 0.02694, 0.02772)m3 /h. Untuk setiap debit aliran air didapat data pengujian
temperatur air keluar dari mesin masuk radiator, temperatur air yang keluar radiator masuk ke mesin, temperatur
udara di depan radiator, temperatur udara di belakang radiator, kecepatan udara yang menumbuk

Kesimpulam

N
O
2.

Judul Penilitian
Latar Belakang

Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian

Kajian/landasan/teori

radiator,efektifitas radiator.
Berdasarkan hasil percobaan, pengujian dan analisis data sertapembahasan, maka dapat diambilkesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengambilan data pengujian pada menit pertama terlihat bahwa debit air yang semakin tinggi menjadikan
nilai efektifitas radiator semakin meningkat, sehingga dikatakan dengan kata lain bahwa debit aliran air
berpengaruh terhadap nilai efektifitas radiator. Debit yang semakin tinggi ini dikarenakan putaran mesin yang
semakin tinggi sehingga menjadikan penyerapan kalor menjadi semakin maksimal. Hal ini ditandai dengan
peningkatan suhu Analisa Debit Aliran Fluida Terhadap Efektifitas Radiator 1,2, Jurusan Teknik Mesin Sekolah
Tinggi Teknologi Pekanbaru Page 29 dibelakang radiator, peningkatan suhu tersebut menjadikan nilai efektifitas
semakin tinggi.
2. Pengambilan data pengujian untuk pengambilan suhu ukur dengan penahanan (holding time)selama 30 menit
terjadi peningkatan nilai efektifitas yang seimbang, sesuai dengan kenaikan debit aliran air, ini menunjukkan
adanya kestabilan nilai efektifitas radiator. Kestabilan nilai efektifitas ini merupakan suatu hal yang wajar
karenabila diamati kenaikan suhu ukur terjadi merata pada parameter suhu air yang keluar dari mesin, suhu air
yang keluar radiator masuk ke mesin dan suhu udara di belakang radiator, sehingga akan menyebabkan besaran
nilai efektifitas radiator akan cenderungstabil.

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4


LANGKAH
sistem suplai bahan bakar combustion engine menggunakan karburator, pada proses percampuran bahan bakar
dan udara serta pembentukan kabut dilakukan oleh karburator. Karburator merupakan satu komponen penting
dalam sepeda motor, karena sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin sepeda motor.
Apakah ada pengaruh perubahan bentuk throttle valve terhadap
kinerja engine.
Mengetahui pengaruh perubahan bentuk throttle valve karburator pada mesin 4 langkah yaitu karburator dengan
throttle valve bulat, karburator dengan throttle valve kotak dan karburator dengan throttle valve setengah bulat
terhadap kinerja engine. Meliputi :
a. Torsi (T) Vs Putaran (rpm).
b. Daya (P) Vs Putaran (rpm).
c. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (specific fuel consumtion/SFC)
Vs Putaran (rpm).
Menurut Irwan Sukoco (2010) Kajian Eksperimental Tentang Pengaruh Variasi Posisi Jarum Skep dan Gas
Screw Karburator Terhadap Kinerja Motor Suzuki Shogun 4 Langkah 110 cc Pada Kondisi Standar. Dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variasi yang paling optimal terjadi pada pengujian dengan clip jarum skep
posisi 2 dengan gas screw turun 0,5 putaran yang menghasilkan nilai torsi sebesar 7,53 Nm, daya sebesar 5,50

kW, BMEP sebesar 873,79 kPa, SFC sebesar 0,150 kg/kWh dan efisiensi sebesar 58,92 % yang lebih baik
dibanding dengan variasi yang lainnya. Menurut Danu Oktoriadi (2007) Pengaruh Variasi Diameter Venturi
Karburator Keihin dan Pengaruh Variasa Diameter Intake Manifold Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda 4
Langkah 100 cc Dengan Bahan Bakar Premium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unjuk kerja mesin
Honda 4 langakah 100 cc lebih dipengaruhi oleh diameter venturi karburator daripada diameter intake manifold.
Pengaruh diameter venturi karburator terhadap kenaikan nilai torsi dan daya mencapai empat puluh persen. Hasil
pengujian menunjukkan nilai tertinggi pada karburator 19.5 mm yang dipasangkan pada intake manifold 23mm
dengan hasil nilai torsi 13.23 Nm, daya 8.3 kW, BMEP 1661.6 Kpa, SFC 0.2841 kg/KwH. Untuk nilai AFR 55.3
diperoleh pada karburator 18 mm yang dipasangkan pada intake manifold 20 mm.
Hipotesis

Kesimpulan

N
O
3.

Judul Penilitian
Latar Belakang

Rumusan Masalah

Hasil perhitungan dan pencatatan dalam pengujian tersebut dapat dibuat analisa dalam bentuk tabel dan grafik
yang terjadi akibat perubahan karburator throttle valve bulat, karburator throttle valve kotak dan karburator
throttle valve setengah bulat
Dengan mengkaji kegiatan penelitian yang meliputi proses pengambilan data, hasil pengujian serta hasil
perhitungan secara menyeluruh, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Perubahan bentuk
karburator throttle valve bulat, karburator throttle valve kotak dan karburator throttle valve setengah bulat
mempengaruhi jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar. Campuran bahan bakar dan udara harus
harus tepat, tidak terlalu kaya maupun terlalu miskin, sehingga terjadi pembakaran yang sempurna. Torsi
tertinggi diperoleh pada karburator throttle valve kotak pada putaran mesin 8000 rpm yaitu sebesar 12.99 Nm,
sedangkan daya tertinggi pada

PENGARUH PENGGUNAAN INTAKE MANIFOLD DENGAN BAHAN DASAR KOMPOSIT (SERAT


NANAS) TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju pesat.
Perkembangan tersebut meliputi di berbagai bidang, diantaranya otomotif, industri, telekomunikasi, kesehatan,
elektronika dan sebagainya. Penggunaan material logam memiliki peranan yang sangat besar dalam
perkembangan teknologi saat ini, terutama di dunia industri maupun otomotif. Akan tetapi material logam
tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sehingga para peneliti terus mengembangkan
inovasi menciptakan suatu produk yang terbuat dari material yang dapat diperbarui, karena material-material
yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui jika digunakan secara terus-menerus semakin
lama akan habis. Dengan semakin berkembangnya inovasi dalam pembuatan suatu produk yang menggunakan
material yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui diharapkan akan mempermudah proses
pembuatannya, ramah lingkungan, dan dapat menghemat biaya produksi namun tetap menghasilkan suatu
produk yang berkualitas.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi berbagai permasalahan sebagai berikut: 1. Bahan

Tujuan Penelitian

Kajian/landasan/teori

Hipotesis

Kesimpulan

alternatif untuk menggantikan material dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui mutlak dibutuhkan. 2.
Kurang menguntungkannya penggunaan material dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terutama
dari segi pembiayaan produksi dan pencemaran lingkungan. 3. Pemanfaatan material komposit serat alam yang
belum maksimal. 4. Pemanfaatan tanaman nanas yang hingga kini belum maksimal. 5. Semakin maraknya
modifikasi intake manifold yang bertujuan untuk meningkatkan torsi dan daya pada sepeda motor.
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Mengetahui pengaruh penggunaan intake manifold
dengan bahan dasar komposit (serat nanas) terhadap torsi sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2007 pada
putaran 4500 rpm hingga putaran 9500 rpm. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan intake manifold dengan bahan
dasar komposit (serat nanas) terhadap daya sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2007 pada putaran 4500
rpm hingga putaran 9500 rpm.
1. Pengertian Komposit Komposit adalah suatu material struktural yang
terdiri dari gabungan dua unsur atau lebih yang digabungkan pada tingkat makroskopik dan tidak larut satu
sama lain. Salah satu unsur disebut sebagai penguat dan unsur yang satunya yang berfungsi sebagai pengikat
disebut matriks. Unsur penguat dapat berupa serat, partikel, ataupun serpihan. Contoh material yang
termasuk komposit yaitu beton yang diperkuat dengan baja, dan epoksi yang diperkuat dengan serat grafit,
dan lain-lain.
2. Klasifikasi Komposit Komposit diklasifikasikan menurut bahan penguatnya yaitu berupa partikel, serpihan,
dan serat. Sedangkan menurut pengikat/matriksnya berupa polimer, logam, keramik, dan karbon.
Berdasarkan uraian dari kerangka berpikir, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:
1. Penggunaan intake manifold dengan bahan dasar komposit (serat
nanas) dapat meningkatkan torsi sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2007.
2. Penggunaan intake manifold dengan bahan dasar komposit (serat
nanas) dapat meningkatkan daya sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2007.
Berdasarkan data pada deskripsi data menunjukkan bahwa torsi dan daya yang dihasilkan ketika menggunakan
intake manifold dengan bahan dasar komposit serat nanas lebih besar daripada ketika menggunakan intake
manifold standar. Torsi maksimal yang dihasilkan ketika menggunakan intake manifold standar adalah 10,62 Nm
atau 1,062 kgf.m pada putaran 4500 rpm, sedangkan yang dihasilkan ketika menggunakan intake manifold
komposit serat nanas adalah 11,01 Nm atau 1,101 kgf.m pada putaran 4500 rpm. Dengan demikian untuk torsi
maksimal mengalami peningkatan sebesar 0,039 kgf.m atau 3,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan intake manifold dengan bahan dasar komposit serat nanas dapat meningkatkan torsi sepeda motor
Honda Supra X 125 tahun 2007. Daya maksimal yang dihasilkan ketika menggunakan intake manifold standar
adalah 9 HP atau 9,09 PS pada putaran 6500 rpm, sedangkan yang dihasilkan ketika menggunakan intake
manifold komposit serat nanas adalah 9,2 HP atau 9,29 PS pada putaran 6500 rpm. Dengan demikian daya
maksimal mengalami peningkatan sebesar 0,2 PS atau 2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan
intake manifold dengan bahan dasar komposit serat nanas dapat meningkatkan daya sepeda motor Honda Supra
X 125 tahun 2007. Intake manifold dengan bahan dasar komposit (serat nanas) memiliki permukaan dalam yang
lebih halus daripada intake manifold standar. Intake manifold yang permukaan dalamnya halus mengurangi
hambatan laju aliran campuran bahan bakar dan udara yang akan masuk ke dalam ruang bakar, sehingga

campuran bahan bakar dan udara yang akan masuk ke dalam ruang bakar melaju dengan lebih cepat dan efektif,
sehingga akan didapatkan Vi (volume muatan campuran udara dan bahan bakar) yang lebih banyak dan nilai
efisiensi volumetriknya menjadi lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan rumus perhitungan efisiensi volumetrik (vol
= 100%), karena VL (volume langkah) bernilai tetap. Efisiensi volumetrik yang lebih besar menimbulkan
tekanan hasil pembakaran yang lebih besar untuk mendorong torak menggerakkan poros engkol dan didapatkan
torsi/ momen yang lebih besar pula. Rumus perhitungan torsi (T = F 2 r) dimana F (gaya dorong torak)
menjadi lebih besar, sedangkan r (jari-jari poros engkol) bernilai tetap, karena F dan r berbanding lurus dengan
T, sehingga apabila nilai F semakin besar maka nilai T pun akan semakin besar. Dengan diperoleh torsi yang
lebih besar maka daya yang dihasilkan pun juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan rumus perhitungan daya (P
= 2 n T), dimana T berbanding lurus dengan P, sehingga apabila nilai T semakin besar maka nilai P akan
semakin besar pula.

Anda mungkin juga menyukai