Anda di halaman 1dari 22

MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)

Disusun Oleh :

Kelompok 6

4 EG-C

Nama : ADI AGUSTIANSYAH


Nim : 061440411694
Nama : APRIANSYAH
Nim : 061440411697

Dosen Pembimbing :

Ir,H Sahrul Effendy, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016

1
BAB 1
PENDAHULUAN

Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang
digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor,
Heat Exchanger dan lain sebagainya.
Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk
melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor
di dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin.
Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas
dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan
secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas,
seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan
efisien energinya.
Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan
mechanical draft. Jenis atmosferik merupakan jenis cooling tower yang paling
sederhana. Sedangkan jenis mechanical draft merupakan tipe menara yang dapat
menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan kipas (fan) yang
digerakkan oleh motor listrik. Perbedaan diantara kedua jenis ini ialah dalam hal
ketergantungan dengan kondisi udara dan cuaca. Dalam jenis atmosferik, sangat
bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara horizontal serta
bergantung pada kondisi cuaca. Sedangkan dalam jenis mechanical draft, tidak
bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Kemudian dalam
sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil.
Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan

2
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke
bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana
terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas
dan perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki
kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum
jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak
penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.
Dalam penguraian komponen-komponen cooling tower, terdapat
komponen-komponen dasar meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam
air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan.
Material yang digunakan menara pendingin sangat mempengaruhi
performansi suatu menara pendingin. Pada mulanya menara pendingin dibuat
terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam
air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah
digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-
bahan dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi
perawatan, dan turut mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang.
Baja yang sudah digalvanis, berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton
sangat banyak digunakan dalam pembuatan menara, juga alumunium dan
plastik untuk beberapa komponen.
Adapun untuk mencegah timbulnya kerugian-kerugian yang cukup besar
dan pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan pada rusaknya peralatan
yang mengakibatkan sistem tidak dapat dipakai lagi, maka diperlukan
perawatan cooling tower. Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem
cooling tower adalah korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi
(jamur dan lumut).
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem
pendingin, mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling
point (pendingin alat produksi). Perawatan dengan bahan kimia harus
diperhatikan aspek keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan

3
keberhasilan menahan/mencegah terbentuknya korosi. Penentuan dosis
chemical didasar pada total volume sistem, make up/air yang dikonsumsi, jenis
cooling tower, tata letak dan sistem perpipaan serta analisa air yang dipakai.
Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi
solid dalam air yang terlalu tinggi. Bila pembentukan lumpur terbentuk pada
sistem terbuka pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup
dengan membersihkan lumpur yang mengendap secara manual.
Mikroorganisma dihambat dengan memberikan chemical yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.

BAB 2

COOLING TOWER

2.1Jenis-jenis dari Cooling Tower

4
Jenis cooling tower dapat dibedakan berdasarkan pada aliran udara yang
melewati packing. Terdapat beberapa jenis cooling tower, yaitu :
Jenis atmosferik
Jenis mechanical draft

Perbandingan antara luasan tanah yang diperlukan dengan beberapa tipe


dari pendingin air untuk beban panas yang sama yaitu :
Cooling pond 1000
Spray filled tower 15
Wood filled tower 4
Mechanical draft conterflow 1,5
Mechanical draft crossflow 1 sampai 2

2.2.1Jenis Atmosferik
Merupakan jenis cooling tower yang paling sederhana. Jenis cooling tower
ini sangat bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara
horizontal serta bergantung pada kondisi cuaca. Dengan demikian cooling tower
ini sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang cukup terbuka luas. Jenis cooling
tower ini memiliki beberapa tipe, yaitu :
a. Cooling ponds
Cooling ponds adalah suatu cara pendinginan air yang sederhana, mudah
dan murah tetapi sangat tidak efisien dalam perpindahan panasnya. Tipe ini
mempunyai kolom (ponds) yang besar. Sehingga memerlukan luasan tanah yang
besar. Proses perpindahan panas terjadi pada permukaan air dengan cara kontak
langsung antara air dengan udara.

Udara Udara

Air

Basin

Gb. 1 Cooling ponds

b. Spray filled tower

5
Jenis menara ini cukup tinggi dan mempunyai louvers dimana udara yang
bergerak, melalui menara pendingin dalam arah mendatar saling berpotongan
dengan aliran air yang disemprotkan ke bawah.

Gb. 2. Spray filled tower

c. Wood filled tower


Tipe ini hampir sama dengan spray filled tower hanya saja ada
penmabahan packing atau baffling untuk meningkatkan percikan air dan
menyediakan luas permukaan air untuk kontak antara udara dengan air. Air
jatuh dari packing satu ke packing yang lainnya dan udara masuk secara
horizontal.

d. Natural draft tower


Pada tipe ini udara mengalir karena dihisap oleh cerobong (chimney) yang
besar diatas packing. Ketinggian dari cerobong pada menara pendingin ini,
sekitar 50 hingga 100 meter. Kemampuan cerobong untuk menarik udara ini
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara atmosfir yang disebabkan oleh
ketinggian cerobong dan pengaruh besarnya perbedaan kerapatan antara udara

6
dingin dengan udara panas yang keluar. Jenis menara pendingin ini juga
dipengaruhi oleh keadaan udara maupun cuaca sekelilingnya. Tipe ini tepat
digunakan untuk mesin daya kapasitas besar dimana memakai pendinginan air
dalam jumlah yang besar.

Menara pendingin jenis natural draft atau hiperbola menggunakan


perbedaan suhu antara udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam
menara. Begitu udara panas mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas
akan naik), udara segar yang dingin disalurkan ke menara melalui saluran udara
masuk di bagian bawah. Tidak diperlukan fan dan disana hampir tidak ada
sirkulasi udara panas yang dapat mempengaruhi kinerja. Kontruksi beton
banyak digunakan untuk dinding menara. Menara pendingin tersebut
kebanyakan hanya digunakan untuk jumlah panas yang besar sebab struktur
beton yang besar cukup mahal.
Terdapat dua jenis utama menara natural draft:
1. Menara aliran melintang : udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan
bahan pengisi berada diluar menara.
2. Menara dengan aliran yang berlawanan arah : udara dihisap melalui air
yang jatuh dan oleh karena itu bahan pengisi terletak dibagian dalam
menara, walaupun desain tergantung pada kondisi tempat yang spesifik.

7
Gb. 3 Natural draft tower

2.1.2Jenis Mechanical Draft


Tipe menara ini menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan
kipas (fan) yang digerakkan oleh motor listrik. Jenis menara pendingin ini tidak
bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Dimana dengan
beroperasinya sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil. Tipe
mechanical draft ada dua jenis, yaitu :

1. Forced draft tower


Menara pendingin ini mempunyai fan yang diletakkan di bagian samping
bawah dari menara. Udara dihembuskan oleh kipas masuk ke dalam
menara sehingga udara dipaksa naik ke bagian atas dari menara untuk
melepas kalor.

8
Gb. 4 Forced draft tower

2. Induced draft tower


Untuk menara pendingin tipe ini fan yang ada dipasang pada bagian atas
dari struktur menara pendingin sehingga udara yang mengalir ditarik
keatas untuk dibuang.
Tipe induced draft tower dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :
a. Crossflow
Adalah menara pendingin yang mempunyai arah dari aliran udara dan
air saling tegak lurus. Udara mengalir lewat samping dari air yang jatuh
ke bawah.

9
Gb. 5 Crossflow tower

b. Counterflow
Pada menara pendingin tipe ini air didinginkan dalam arah berlawanan
dengan arah aliran udara di dalam menara pendingin. Udara yang
ditarik oleh fan mempunyai arah vertikal ke atas sedangkan air yang
didinginkan mengalir jatuh ke bawah.

Gb. 6 Counterflow tower

10
2.3Sistem Kerja dari Cooling Tower

Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang


digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas
dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan
secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas,
seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan
efisien energinya.

Gb.7 Diagram skematik sistem menara pendingin

Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke
bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana
terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas
dan perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki
kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum

11
jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak
penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.
Di bawah ini merupakan penjelasan tentang bagaimana komponen dari
menara pendingin bekerja.
2.2.1Distribusi Air
Air panas dari sistem air dingin dikirim ke bagian atas menara pendingin
oleh pompa kondensor melalui pipa distribusi. Dalam sebuah menara terbuka,
air panas disemprotkan melalui nozel ke media perpindahan panas (mengisi) di
dalam menara pendingin. Beberapa menara pakan saluran melalui perpipaan
bertekanan, yang lain menggunakan penampung distribusi air dan pakan nozel
oleh gravitasi. Dalam sebuah menara loop tertutup, air dari loop kondensor
mengalir melalui tabung di menara dan tidak terkena udara luar. Air untuk
pendingin tabung beredar hanya di menara.
Di menara terbuka, hasil tampungan air dingin di dasar berkumpul dalam
menara air dingin setelah itu telah melewati media perpindahan panas. Air
dingin dipompa kembali ke kondensor untuk melengkapi loop pendingin air. Di
menara tertutup, air kondensor dingin ketika bergerak melalui perpipaan di
menara dan kembali ke chiller.
2.2.2 Heat Transfer
Menara pendingin menggunakan proses penguapan untuk melepaskan
limbah panas dari sistem HVAC. Dalam sebuah menara terbuka, air panas dari
kondensor yang melambat dan tersebar dalam pengisi. Sejumlah air panas
diuapkan di dalam daerah pengisi, atau melalui tabung tertutup, yang
mendinginkan air.

2.2.3 Aliran Air


Volume udara besar yang mengalir melalui bantuan media transfer panas
dapat meningkatkan tingkat penguapan dan kapasitas pendinginan menara.
Kipas menara pendingin menghasilkan aliran udara ini. Ukuran kipas menara
pendingin dan laju aliran udara yang dipilih untuk mencapai pendinginan yang

12
diinginkan pada kondisi desain-air suhu kondensor, laju alir air, dan bola lampu
suhu basah.

Menara pendingin memiliki fans propeller atau blower. fans kecil dapat
dihubungkan langsung ke motor penggerak, tapi desain paling memerlukan
pengurangan kecepatan menengah yang disediakan oleh sabuk daya atau gigi
reduksi. Dan drive sistem fan beroperasi dalam hubungannya dengan sistem
kontrol untuk mengontrol start/stop dan kecepatan. Ketika ditambahkan ke
motor kipas, kontrol kecepatan kipas dan lebih tepat mengatur suhu air saat
meninggalkan menara.

2.2.4 Drift Eliminator


Ketika udara bergerak melalui pengisi, tetesan kecil air pendingin dapat
keluar dari menara pendingin sebagai carry-over atau drift. Perangkat disebut
drift eliminator untuk menghapus tetesan terbawa di atas air. Pada menara
pendingin-drift, tetesan dapat melawan arah angin permukaan dari menara
pendingin drift eliminator.

2.4Bagian-bagian atau Komponen dari Cooling Tower

2.3.1 Komponen Dasar Cooling Tower

Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah,


bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara,
louvers, nosel dan fan.

Rangka dan wadah

13
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup
luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan
yang lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik
atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan
kontak udara dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi :
1. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill : air jatuh di atas lapisan
yang berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus menerus
pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan
bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastik memberikan
perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari
kayu.
2. Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik tipis
dengan jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan
panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi
jenis splash.

Kolam air dingin


Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran
air dingin. Dalam beberapa desain, kolam air dingin berada di bagian bawah
seluruh bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada
forced draft, air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang

14
berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan
dipasang di bawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui menara.
Dengan desain ini, menara dipasang pada landasannya, memberikan kemudahan
akses bagi fan dan motornya.
Drift eliminators
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.
Saluran udara masuk
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa
berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian
bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
Louvers
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk
louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan
pengisi dan menahan air dalam menara. Beberapa desain menara aliran
berlawanan arah tidak memerlukan louver.
Nozel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat
dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat
menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara dengan beberapa
potongan lintang yang memutar.
Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam
menara. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara
induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan
dalam menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller

15
yang digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur.
Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat
digunakan di atas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk
mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah.
Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya
dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.

2.3.2 Material untuk Menara


Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk
rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam
air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan
untuk membangun menara pendingin. Bahan-bahan dipilih untuk meningkatkan
ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut mendukung
kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis,
berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan
dalam pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa
komponen.

Rangka dan wadah


Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa komponen
dibuat dari bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar
rangka kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari
plastik dan kolam air dingin dari baja. Banyak menara (wadah dan kolam) nya
terbuat dari baja yang digalvanis atau, pada atmosfir yang korosif, menara
dan/atau dasarnya dibuat dari stainless steel. Menara yang lebih besar
kadangkala terbuat dari beton. Fiber glass juga banyak digunakan untuk wadah
dan kolam menara pendingin, sebab dapat memperpanjang umur menara
pendingin dan memberi perlindungan terhadap bahan kimia yang berbahaya.

Bahan pengisi
16
Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC,
polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan
splash fill, splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan.
Disebabkan efisiensi perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film
dipilih untuk penggunaan yang sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat
menghalangi lintasan bahan pengisi.
Nosel
Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC,
ABS, polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.
Fan
Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan
baja yang digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis,
alumunium, plastik yang diperkuat oleh fiber glass cetak.

2.4 Pemeliharaan Cooling Tower

Menara pendingin sering ditempatkan di lokasi berbahaya. Hal ini dapat


menciptakan lingkungan kerja yang berbahaya. Pastikan untuk menerapkan
langkah-langkah yang memadai dalam pencegahan dan prosedur. Selain itu,
selalu mengikuti lock-out dan tag out prosedur keselamatan.
Agar didapatkan operasi yang efisien, selalu berkonsultasi dengan panduan
manual produsen untuk menara-pendingin. Berikut adalah beberapa
rekomendasi untuk operasi setiap menara pendingin yang lebih efisien :

2.4.1 Menerapkan program perawatan pencegahan (prevention)


pengolahan air rutin dan pemeliharaan sistem mekanik dan listrik.

2.4.2 Mengurangi suhu air yang meninggalkan menara


Suhu air yang meninggalkan menara pendingin harus sedingin chiller
produsen akan memungkinkan untuk memasukkan air kondensor.

17
pendingin baru biasanya toleransi terhadap suhu dingin untuk air kembali
dari menara pendingin. Periksa dengan perwakilan produsen chiller Anda
atau manual dan mengatur suhu kondenser-air masuk (sama dengan suhu
pendingin meninggalkan menara) serendah mungkin
2.4.3 Mengoperasikan menara pendingin secara simultan
air langsung melalui semua menara terlepas dari jumlah chiller operasi.
Mengoperasikan menara bersamaan akan menggunakan lebih sedikit
energi dalam kebanyakan situasi dari menara pengoperasian individual.
2.4.4 Pertimbangkan air reset strategi kondensor:
Himpunan titik suhu air yang meninggalkan menara pendingin harus
minimal 5 F (diatur sesuai dengan desain) lebih tinggi dari suhu basah-
bulb ambien.
2.4.5 Tutup katup bypass sebelum memulai menara kipas pendingin
Pastikan urutan control untuk mencegah yang masuk menara dari mulai
sebelum menara pendinginan katup bypass tertutup sepenuhnya.
2.4.6 Trend log suhu air yang meninggalkan menara
Gunakan tren penebangan kemampuan untuk melacak suhu air yang
meninggalkan menara. Lebih tinggi dari suhu normal dapat menunjukkan
bahwa menara di tidak beroperasi dengan benar.
2.4.7 Pengolahan yang efektif untuk air
pengolahan air yang efektif menghilangkan bakteri berbahaya dan bio-
film dan skala kontrol, padatan, dan korosi. Aliran blowdown
berkesinambungan dari sebagian kecil dari sirkulasi air untuk menguras
guna menghilangkan padatan terlarut-tidak cukup dengan sendirinya
untuk mengendalikan skala dan korosi dan selalu tidak efektif dalam
mengendalikan kontaminasi biologis.
2.4.8 Mencegah atau membersihkan nozel semprot tersumbat
Alga dan sedimen yang mengumpul di lembah air serta padatan yang
berlebihan yang masuk ke dalam air pendingin dapat menyumbat nosel
penyemprot..
2.4.9 Pastikan aliran udara yang memadai
Aliran udara melalui menara akan mengurangi transfer panas dari air ke
udara. Aliran udara yang kecil dapat disebabkan oleh puing-puing di

18
dalam pemasukan atau outlet menara atau di isi, kipas dan mounting
motor dan keselarasan kipas, pemeliharaan gearbox kecil, pitch kipas
tidak tepat, kerusakan baling-baling, atau getaran yang berlebihan.
Berkurangnya aliran udara akibat kinerja fan yang buruk pada akhirnya
dapat mengakibatkan kegagalan motor atau kipas.
2.4.10 Pastikan memadai kinerja pompa
Sebuah loop-tertutup menara pendingin menggunakan pompa untuk
mengangkut air ke tabung untuk pendinginan. Aliran air yang tepat
adalah penting untuk mencapai perpindahan panas yang optimal.

19
Gb.8 Process Train Cooling Tower Treatment

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal.

Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang digunakan


untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir.

Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan


yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas.

Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan
mechanical draft.

Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke
bawah.

20
Komponen-komponen dasar pada cooling tower meliputi rangka dan wadah,
bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara,
louvers, nosel dan fan.

Dilakukan perawatan cooling tower untuk mencegah timbulnya kerugian-


kerugian yang cukup besar dan pada gilirannya akan menimbulkan
permasalahan pada rusaknya peralatan yang mengakibatkan sistem tidak dapat
dipakai lagi.

Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem cooling tower adalah korosi,
deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut

DAFTAR PUSTAKA

Anonym.2010. Cooling Tower. (online) tersedia:


http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=16&submit.x=7&submit.y=14&submit=next&qual=high&submitval=next
&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmesn%2F2005%2Fjiunkpe-ns-s1-2005-
24400057-6570-cooling_tower-chapter2.pdf (23 APRIL2010 pukul 1O.30 WIB)

Anonim.2010.Chapter%20-%20Cooling%20Towers%20(Bahasa
%20Indonesia).pdf. (online) tersedia :
http://www.betterbricks.com/DetailPage.aspx?ID=538 (23 April 22, 2016 pukul
10.40 WIB)

Perry's 'Chemical Engineers Handbook, Edisi 6, Green, Don W. et al, McGraw-


Hill, New York, 1984.

Anonym.2010. Water Treatment System For Cooling Tower. (online) tersedia:


http://kynas-coating.com/seputar-korosi/38-water-treatment-maintenance-
system-for-cooling-tower.html (23 april 2016 pukul 11.30 WIB)

Bureau of Energy Efficiency, Ministry of Power, India. Cooling Towers. In:


Energy Efficiency in Electrical Utilities. Chapter 7, pg 135 - 151. 2004

21
22

Anda mungkin juga menyukai