Disusun Oleh :
Kelompok 6
4 EG-C
Dosen Pembimbing :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal. Adapun beberapa jenis alat penukar kalor yang
digunakan adalah Superheater, Ekonomizer, Feed Water Heater, kondensor,
Heat Exchanger dan lain sebagainya.
Kondensor adalah alat pada sistem refrigerasi yang digunakan untuk
melepaskan kalor. Untuk melepaskan kalor yang dibawa oleh air dari kondensor
di dalam sistem refrigerasi digunakan sebuah menara pendingin.
Menara pendingin (cooling tower) merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas
dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan
penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan
kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan
secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas,
seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan
efisien energinya.
Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan
mechanical draft. Jenis atmosferik merupakan jenis cooling tower yang paling
sederhana. Sedangkan jenis mechanical draft merupakan tipe menara yang dapat
menciptakan arus udara sendiri dengan menggunakan kipas (fan) yang
digerakkan oleh motor listrik. Perbedaan diantara kedua jenis ini ialah dalam hal
ketergantungan dengan kondisi udara dan cuaca. Dalam jenis atmosferik, sangat
bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara horizontal serta
bergantung pada kondisi cuaca. Sedangkan dalam jenis mechanical draft, tidak
bergantung pada keadaan cuaca maupun udara sekelilingnya. Kemudian dalam
sistem ini suhu air keluar menara dapat lebih stabil.
Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
2
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke
bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana
terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas
dan perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki
kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum
jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak
penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.
Dalam penguraian komponen-komponen cooling tower, terdapat
komponen-komponen dasar meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam
air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan.
Material yang digunakan menara pendingin sangat mempengaruhi
performansi suatu menara pendingin. Pada mulanya menara pendingin dibuat
terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam
air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah
digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-
bahan dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi
perawatan, dan turut mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang.
Baja yang sudah digalvanis, berbagai kelas stainless steel, fiber glass, dan beton
sangat banyak digunakan dalam pembuatan menara, juga alumunium dan
plastik untuk beberapa komponen.
Adapun untuk mencegah timbulnya kerugian-kerugian yang cukup besar
dan pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan pada rusaknya peralatan
yang mengakibatkan sistem tidak dapat dipakai lagi, maka diperlukan
perawatan cooling tower. Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem
cooling tower adalah korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi
(jamur dan lumut).
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem
pendingin, mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling
point (pendingin alat produksi). Perawatan dengan bahan kimia harus
diperhatikan aspek keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan
3
keberhasilan menahan/mencegah terbentuknya korosi. Penentuan dosis
chemical didasar pada total volume sistem, make up/air yang dikonsumsi, jenis
cooling tower, tata letak dan sistem perpipaan serta analisa air yang dipakai.
Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi
solid dalam air yang terlalu tinggi. Bila pembentukan lumpur terbentuk pada
sistem terbuka pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup
dengan membersihkan lumpur yang mengendap secara manual.
Mikroorganisma dihambat dengan memberikan chemical yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.
BAB 2
COOLING TOWER
4
Jenis cooling tower dapat dibedakan berdasarkan pada aliran udara yang
melewati packing. Terdapat beberapa jenis cooling tower, yaitu :
Jenis atmosferik
Jenis mechanical draft
2.2.1Jenis Atmosferik
Merupakan jenis cooling tower yang paling sederhana. Jenis cooling tower
ini sangat bergantung pada kondisi udara atmosfer yang bertiup secara
horizontal serta bergantung pada kondisi cuaca. Dengan demikian cooling tower
ini sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang cukup terbuka luas. Jenis cooling
tower ini memiliki beberapa tipe, yaitu :
a. Cooling ponds
Cooling ponds adalah suatu cara pendinginan air yang sederhana, mudah
dan murah tetapi sangat tidak efisien dalam perpindahan panasnya. Tipe ini
mempunyai kolom (ponds) yang besar. Sehingga memerlukan luasan tanah yang
besar. Proses perpindahan panas terjadi pada permukaan air dengan cara kontak
langsung antara air dengan udara.
Udara Udara
Air
Basin
5
Jenis menara ini cukup tinggi dan mempunyai louvers dimana udara yang
bergerak, melalui menara pendingin dalam arah mendatar saling berpotongan
dengan aliran air yang disemprotkan ke bawah.
6
dingin dengan udara panas yang keluar. Jenis menara pendingin ini juga
dipengaruhi oleh keadaan udara maupun cuaca sekelilingnya. Tipe ini tepat
digunakan untuk mesin daya kapasitas besar dimana memakai pendinginan air
dalam jumlah yang besar.
7
Gb. 3 Natural draft tower
8
Gb. 4 Forced draft tower
9
Gb. 5 Crossflow tower
b. Counterflow
Pada menara pendingin tipe ini air didinginkan dalam arah berlawanan
dengan arah aliran udara di dalam menara pendingin. Udara yang
ditarik oleh fan mempunyai arah vertikal ke atas sedangkan air yang
didinginkan mengalir jatuh ke bawah.
10
2.3Sistem Kerja dari Cooling Tower
Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke
bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya berlawanan. Disana
terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas
dan perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki
kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum
11
jenuh masuk ke dalam cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak
penampung digunakan kembali untuk proses lainnya.
Di bawah ini merupakan penjelasan tentang bagaimana komponen dari
menara pendingin bekerja.
2.2.1Distribusi Air
Air panas dari sistem air dingin dikirim ke bagian atas menara pendingin
oleh pompa kondensor melalui pipa distribusi. Dalam sebuah menara terbuka,
air panas disemprotkan melalui nozel ke media perpindahan panas (mengisi) di
dalam menara pendingin. Beberapa menara pakan saluran melalui perpipaan
bertekanan, yang lain menggunakan penampung distribusi air dan pakan nozel
oleh gravitasi. Dalam sebuah menara loop tertutup, air dari loop kondensor
mengalir melalui tabung di menara dan tidak terkena udara luar. Air untuk
pendingin tabung beredar hanya di menara.
Di menara terbuka, hasil tampungan air dingin di dasar berkumpul dalam
menara air dingin setelah itu telah melewati media perpindahan panas. Air
dingin dipompa kembali ke kondensor untuk melengkapi loop pendingin air. Di
menara tertutup, air kondensor dingin ketika bergerak melalui perpipaan di
menara dan kembali ke chiller.
2.2.2 Heat Transfer
Menara pendingin menggunakan proses penguapan untuk melepaskan
limbah panas dari sistem HVAC. Dalam sebuah menara terbuka, air panas dari
kondensor yang melambat dan tersebar dalam pengisi. Sejumlah air panas
diuapkan di dalam daerah pengisi, atau melalui tabung tertutup, yang
mendinginkan air.
12
diinginkan pada kondisi desain-air suhu kondensor, laju alir air, dan bola lampu
suhu basah.
Menara pendingin memiliki fans propeller atau blower. fans kecil dapat
dihubungkan langsung ke motor penggerak, tapi desain paling memerlukan
pengurangan kecepatan menengah yang disediakan oleh sabuk daya atau gigi
reduksi. Dan drive sistem fan beroperasi dalam hubungannya dengan sistem
kontrol untuk mengontrol start/stop dan kecepatan. Ketika ditambahkan ke
motor kipas, kontrol kecepatan kipas dan lebih tepat mengatur suhu air saat
meninggalkan menara.
13
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup
luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan
yang lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik
atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan
kontak udara dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi :
1. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill : air jatuh di atas lapisan
yang berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus menerus
pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan
bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastik memberikan
perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari
kayu.
2. Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik tipis
dengan jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan
panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi
jenis splash.
14
berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan
dipasang di bawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui menara.
Dengan desain ini, menara dipasang pada landasannya, memberikan kemudahan
akses bagi fan dan motornya.
Drift eliminators
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.
Saluran udara masuk
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa
berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian
bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
Louvers
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk
louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan
pengisi dan menahan air dalam menara. Beberapa desain menara aliran
berlawanan arah tidak memerlukan louver.
Nozel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat
dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat
menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara dengan beberapa
potongan lintang yang memutar.
Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam
menara. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara
induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan
dalam menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller
15
yang digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur.
Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat
digunakan di atas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk
mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah.
Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya
dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.
Bahan pengisi
16
Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC,
polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan
splash fill, splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan.
Disebabkan efisiensi perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film
dipilih untuk penggunaan yang sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat
menghalangi lintasan bahan pengisi.
Nosel
Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC,
ABS, polipropilen, dan nylon yang diisi kaca.
Fan
Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan
baja yang digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis,
alumunium, plastik yang diperkuat oleh fiber glass cetak.
17
pendingin baru biasanya toleransi terhadap suhu dingin untuk air kembali
dari menara pendingin. Periksa dengan perwakilan produsen chiller Anda
atau manual dan mengatur suhu kondenser-air masuk (sama dengan suhu
pendingin meninggalkan menara) serendah mungkin
2.4.3 Mengoperasikan menara pendingin secara simultan
air langsung melalui semua menara terlepas dari jumlah chiller operasi.
Mengoperasikan menara bersamaan akan menggunakan lebih sedikit
energi dalam kebanyakan situasi dari menara pengoperasian individual.
2.4.4 Pertimbangkan air reset strategi kondensor:
Himpunan titik suhu air yang meninggalkan menara pendingin harus
minimal 5 F (diatur sesuai dengan desain) lebih tinggi dari suhu basah-
bulb ambien.
2.4.5 Tutup katup bypass sebelum memulai menara kipas pendingin
Pastikan urutan control untuk mencegah yang masuk menara dari mulai
sebelum menara pendinginan katup bypass tertutup sepenuhnya.
2.4.6 Trend log suhu air yang meninggalkan menara
Gunakan tren penebangan kemampuan untuk melacak suhu air yang
meninggalkan menara. Lebih tinggi dari suhu normal dapat menunjukkan
bahwa menara di tidak beroperasi dengan benar.
2.4.7 Pengolahan yang efektif untuk air
pengolahan air yang efektif menghilangkan bakteri berbahaya dan bio-
film dan skala kontrol, padatan, dan korosi. Aliran blowdown
berkesinambungan dari sebagian kecil dari sirkulasi air untuk menguras
guna menghilangkan padatan terlarut-tidak cukup dengan sendirinya
untuk mengendalikan skala dan korosi dan selalu tidak efektif dalam
mengendalikan kontaminasi biologis.
2.4.8 Mencegah atau membersihkan nozel semprot tersumbat
Alga dan sedimen yang mengumpul di lembah air serta padatan yang
berlebihan yang masuk ke dalam air pendingin dapat menyumbat nosel
penyemprot..
2.4.9 Pastikan aliran udara yang memadai
Aliran udara melalui menara akan mengurangi transfer panas dari air ke
udara. Aliran udara yang kecil dapat disebabkan oleh puing-puing di
18
dalam pemasukan atau outlet menara atau di isi, kipas dan mounting
motor dan keselarasan kipas, pemeliharaan gearbox kecil, pitch kipas
tidak tepat, kerusakan baling-baling, atau getaran yang berlebihan.
Berkurangnya aliran udara akibat kinerja fan yang buruk pada akhirnya
dapat mengakibatkan kegagalan motor atau kipas.
2.4.10 Pastikan memadai kinerja pompa
Sebuah loop-tertutup menara pendingin menggunakan pompa untuk
mengangkut air ke tabung untuk pendinginan. Aliran air yang tepat
adalah penting untuk mencapai perpindahan panas yang optimal.
19
Gb.8 Process Train Cooling Tower Treatment
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alat Penukar Kalor merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi thermal.
Cooling tower dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis atmosferik dan
mechanical draft.
Sistem kerja cooling tower adalah air panas yang masuk pada bagian atas
cooling tower didistribusikan secara merata di dalam cooling tower, lalu akan
jatuh ke bawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke
bawah.
20
Komponen-komponen dasar pada cooling tower meliputi rangka dan wadah,
bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara,
louvers, nosel dan fan.
Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem cooling tower adalah korosi,
deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Chapter%20-%20Cooling%20Towers%20(Bahasa
%20Indonesia).pdf. (online) tersedia :
http://www.betterbricks.com/DetailPage.aspx?ID=538 (23 April 22, 2016 pukul
10.40 WIB)
21
22