Anda di halaman 1dari 18

HALAMAN JUDUL

MAKALAH
UTILITAS

BOILER

Disusun oleh :
1. Widya Ayu Eka Putri S. 021150012
2. Muhammad Aniq D. 021150014
3. Lia Nur Sholihah 021150034
4. Rizky Teguh Santoso 021150037
5. Ambar Wulandari 021150038
6. Angga Oktyashari 021150053

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Utilitas dengan judul Boiler pada Tahun
Akademik 2016/2017 ini, dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa penyusun juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Ibu Ir. Dyah Tri
Retno, MM selaku dosen yang telah membimbing penyusun, teman sekelompok penyusun
yang telah bekerja sama menyelesaikan tugas, bapak dan ibu penyusun tercinta atas semua
doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan selama menyelesaikan
makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun. Penyusun yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
saran dan kritik membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah utilitas ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi penyusun.

Yogyakarta, 17 November 2016

Penyusun

Boiler | 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1. 2 Perumusan Masalah......................................................................................... 1
1. 3 Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
2. 1 Pengertian.................................................................................................... 2
2. 2 Proses Kerja.................................................................................................. 2
2. 3 Komponen komponen Boiler...........................................................................4
2. 4 Klasifikasi Boiler............................................................................................ 5
2. 5 Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Api.............................................................9
2. 6 Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Air............................................................10
2. 7 Panas Laten................................................................................................. 10
2. 8 Efisiensi..................................................................................................... 11
2. 9 Jenis Uap.................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................... 12
3. 1 Kesimpulan................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13

Boiler | 3
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau
yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air
menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler
berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat
diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari
bahan bakar padat (padat cair dan gas) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan
dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau
gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya.
Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi
cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang
berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat
jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air
yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan
turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap.
Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara
lain : Utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan industri.

1. 2 Perumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari boiler?


2. Bagaimana proses kerja dari boiler?
3. Apa saja komponen - komponen boiler?
4. Apa saja klasifikasi dari boiler?

1. 3 Tujuan

A. Mengetahui pengertian boiler.


B. Mengetahui proses kerja dari boiler.
C. Mengetahui komponen komponen boiler.
D. Mengetahui klasifikasi dari boiler.

Boiler | 1
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian

Boiler atau ketel uap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa penguapan
(evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (economiser) dan pemanas udara
(air heater). Pipa-pipa penguapan (evaporator) dan pemanas lanjut (superheater)
mendapat kalor langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air
(economiser) dan pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil
pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian
yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari
pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap.
Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam
aplikasi pemanasan.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
a. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin
b. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri pemintalan, pabrik
gula dan sebagainya
c. Menghasilkan air panas, dimana bias digunakan untuk instalasi pemanas bertekanan
rendah.

2. 2 Proses Kerja

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah
air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang
berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju
aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-
pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya
dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.

Siklus Air di Boiler


Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler
mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air
sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan
melalui economiser dan ditampung didalam steam drum.

Boiler | 2
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke
drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar
dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header
bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun
melalui pipa-pipa down comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air
didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang
bakar boiler. Di dalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat
perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara
radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih
juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down
comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya
sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan
mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap
produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk
sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa
sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7 artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7
kali kapasitas penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
a. Waktu start (pemanasan) lebih cepat.
b. Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa
pemanas pada saat start maupun beban penuh.
c. Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu
proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air
umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan
pada sistem.

Boiler | 3
2. 3 Komponen komponen Boiler

Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen bantu yang
masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap.
Komponen utama dalam sistem ketel uap antara lain:
a. Ruang Pembakaran (Furnace)
Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran,
yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang
sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang
pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan
konveksi.

b. Pemanas Lanjut (Super Heater)


Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap,
dari saturated steam (250C) menjadi super heated steam (360C).

c. Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.

d. Drum Air dan Drum Uap


Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat yang
dipanaskan dalam deaerator, disamping itu berfungsi sebagai tempat pengendapan
kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan melalui proses blow down. Drum uap
terletak pada bagian atas yang berisi uap yang kemudian disalurkan ke steam header.

e. Dust Collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang
aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.

f. Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang
menempel pada pipa-pipa.

Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:
a. Deaerator
Merupakan pemanas air sebelum dipompa ke dalam ketel sebagai air pengisian.
Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan 1 kg/cm2 dengan suhu 150C,
sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100C-105C. Fungsi
utamanya adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat
pada dinding ketel.

b. Air pengisi ketel (boiler feed water)


Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari
hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator,
juice heaterdan vacuum pan. Air condensate ini ditampung dan kemudian dialirkan ke
station boiler sebagai air umpan pengisi ketel dengan persyaratan pH 8,5; Iron (ppm) :
0,002; Oxygen (ppm) : 0,02

Boiler | 4
c. High pressure feed water pump
Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai
dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan
aman. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali,
tekanan pompa juga harus lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensuplai air
ke dalam ketel.

d. Secondary Fan
Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus pembakaran
bahan bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk mendapatkan pembakaran yang
lebih sempurna lagi.

e. Induced Draft Fan (IDF)


Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran
bahan bakar, yang keluar dari ketel.

f. Force Draft Fan (FDF)


Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus bahan bakar.

g. Cerobong asap (Chimney)


Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter cerobong berkisar
berukuran 3 m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbeda setiap industri.

h. Ash Conveyor
Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan
bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul
abu (dust collector), untuk dibuang dan diteruskan ke kolam penampungan dan ini
biasanya digunakan sebagai kompos diperkebunan tebu.

2. 4 Klasifikasi Boiler

Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel uap harus
mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan
sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam pemilihan ketel uap akan
menyebabkan penggunaan tidak akan maksimal dan dapat menyebabkan masalah
dikemudian harinya.
Klasifikasi ketel uap :
a. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
b. Berdasarkan pemakaiannya
c. Berdasarkan letak dapur (furnace posisition)
d. Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube)
e. Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)
f. Berdasarkan bentuk dan letak pipa
g. Berdasarkan peredaran air ketel (water circulation)
h. Berdasarkan tekanan kerjanya
i. Berdasarkan kapasitasnya
j. Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source)

Boiler | 5
A. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
1. Ketel pipa api (Fire tube boiler)
Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel ada di
dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Ketel pipa api dapat menggunakan bahan
bakar minyak bakar, gas atau bahan bkar padat dalam operasinya.

2. Ketel pipa air (water tube boiler)


Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam
drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pada
daerah uap dalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam
sangat tinggi seperti pada kasus ketel untuk pembangkit tenaga. Untuk ketel pipa air
yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.

Karakteristik ketel pipa air sebagai berikut:


Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran.
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

Gambar Ketel Pipa Air

Boiler | 6
Gambar Ketel Pipa Uap

Boiler | 7
B. Berdasarkan pemakaiannya
1. Ketel stasioner (stasionary boiler) atau ketel tetap
Ketel uap stasioner adalah ketel-ketel yang didudukan pada suatu pondasi yang
tetap, seperti ketel untuk pembangkitan tenaga, untuk industri dll
2. Ketel mobil (mobile boiler), ketel pindah/portable boiler
Ketel mobil adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah
(mobil), seperti boiler lokomotif, loko mobile dan ketel panjang serta lain yan
sepertinya termasuk ketel kapal ( marine boiler )

Gambar Ketel Stasioner Gambar Ketel Mobil

C. Berdasarkan letak dapur (furnace posisition )


1. Ketel dengan pembakaran di dalam (internally fired steam boiler)
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian dalam ketel .
kebanyakan ketel pipa api memakai sistem ini.

2. Ketel dengan pembakaran di luar (outernally fired steam boiler)


Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi)di bagian dalam ketel .
kebanyakan ketel pipa air memakai system ini.
D. Berdasarkanjumlah lorong (boiler tube)
1. Ketel dengan lorong tunggal (single tube steam boiler)
Pada single tube steam boiler, hanya terdapat 1 lorong saja, lorong api maupun
lorong air. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertikal boiler
adalah single water tube boiler.

2. Multi fire tube boiler


Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube boiler
misalnya ketel B dan W dll.

E. Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)


1. Ketel tegak (vertikal steam boiler)
Seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll

2. Ketel mendatar (horizontal steam boiler)


Seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll
Gambar ketel tegak Gambar ketel mendatar
F. Berdasarkan bentuk dan letak pipa
1. Ketel dengan pipa lurus, bengkok dan berlekak-lekuk (stright, bent and sinous
tubeler heating surface)
2. Ketel dengan pipa miring datar dan miring tegak (horizontal, inclined or vertical
tubeler heating surface)

G. Berdasarkan peredaran air ketel (water circulation)


1. Ketel dengan peredaran alam (natural circulation steam boiler)
Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami
yaitu air yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran konveksi alami.
Umumnya ketel beroperasi secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock &
wilcox.

2. Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler)


Pada ketel dengan aliran paksa, aliran paksa diperoleh dari sebuah pompa
centrifugal yang digerakkan dengan elektrik motor misalnya la-mont boiler, benson
boiler, loeffer boiler dan velcan boiler.

H. Bedasarkan tekanan kerjanya


1. Tekanan kerja rendah : 5 atm
2. Tekanan kerja sedang : 5-40 atm
3. Tekanan kerja tinggi : 40-80 atm
4. Tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm

I. Berdasarkan kapasitasnya
1. Kapasitas rendah : 2500 kg/jam
2. Kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
3. Kapasitas tinggi : >50000 kg/jam

J. Berdasarkanpada sumber panasnya (heat source)


1. Ketel uap dengan bahan bakar alami
2. Ketel uap dengan bahan bakar buatan
3. Ketel uap dengan dapur listrik
4. Ketel uap dengan energi nuklir

2. 5 Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Api

Keuntungan dari ketel pipa api:


1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi dari pada ketel pipa api.
2. Untuk daya yang sama menempati ruang yang lebih kecil dari pada ketel pipa api.
3. Laju aliran uap lebih rendah.
4. Komponen komponen yang berbeda bias diurai sehingga mudah untuk dipindahkan.
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir ke atas pada arah tegak
lurus.
6. Pecah pada pipa tidak menimbulkan kerusakan keseluruh ketel.
Kerugian dari ketel pipa api:
1. Air umpan mensyaratkan mempunyai kemurnian tinggi untuk mencegah endapan kerak
di dalam pipa. Jika terbentuk kerak di dalam pipa bisa menimbulkan panas yang
berlebihan dan pecah.
2. Membutuhkan perhatian yang lebih hati hati bagi penguapannya, karena itu akan
menimbulkan biaya operasi yang lebih tinggi.
3. Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan

2. 6 Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Air

Keuntungan dari ketel pipa air:


1. Konstruksi ketel sederhana.
2. Biaya awal murah.
3. Baik untuk kapasitas uap yang besar.
4. Tidak bermasalah terhadap fluktuasi beban, karena kapasitas uap cukup besar dan
jumlah air di dalam tangki banyak.
5. Tidak memerlukan air pengisi yang begitu bersih.

Kerugian dari ketel pipa air:


a. Membutuhkan waktu start yang cukup lama untuk mendapat kualitas uap yang
diinginkan.
b. Hanya dapat dipakai efisien untuk keperluan dengan kapasitas dan tekanan uap yang
rendah.

2. 7 Panas Laten

Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk merubah phasa (wujud) benda,
tetapi temperaturnya tetap. Panas laten penguapan (latent heat of vaporization) adalah
jumlah panas yang harus ditambahkan kepada zat (cair) pada titik didihnya sampai
wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang sama. Panas laten
pengembunan (latent heat of condensation) adalah jumlah panas yang harus
dibuang/dikeluarkan oleh zat (gas / uap) pada titik embunnya, untuk mengubah wujud zat
dari gas menjadi cair pada suhu yang sama. Panas laten pencairan / peleburan (latent heat
of fusion) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan kepada zat (padat) pada titik
leburnya sampai wujudnya berubah menjadi cair semuanya pada suhu yang sama. Panas
laten pembekuan (latent heat of solidification) adalah jumlah panas yang harus dibuang/
dikeluarkan oleh zat (cair) pada titik bekunya untuk mengubah wujudnya dari cair
menjadi padat pada suhu yang sama.
Panas laten di bagi 4 macam:
a. Panas peleburan (dari fase padat menjadi cair).
b. Panas sublimasi (dari fase padat menjadi gas).
c. Panas kondensasi (dari fase gas menjadi cair ).
d. Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas).
2. 8 Efisiensi

Efisiensi boiler didefinisikan sebagai persen energi panas masuk yang digunakan
secara efektif pada steam yang dihasilkan. Terdapat dua metode pengkajian efisiensi
boiler:
a. Metode langsung
Energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam) dibandingkan dengan energi
yang terkandung dalam bahan bakar boiler.

b. Metode tidak langsung


Efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energi yang masuk

2. 9 Jenis Uap

1. Berdasarkan proses pembentukan uap :


a. Uap air
Uap yang terbentuk di atas permukaan air sebagai akibat dari penurunan
tekanan di atas permukaan air sampai tekanan penguapan yang sesuai dengan
temperature permukaan air tersebut pada titik didih dan pada tekanan di bawah
tekanan atmosfer bumi. Penurunan tekanan disebabkan karena adanya tekanan uap
jenuh yang sesuai dengan temperature permukaan air maka akan terjadi penguapan.

b. Uap panas
Uap yang terbentuk akibat mendidihnya air, aliran air mendidih bila tekanan
dan temperature udara pada kondisi didih.

2. Berdasarkan keadaannya :
a. Uap jenuh
Uap yang tidak mengandung bagian bagian air yang lepas dimana pada
tekanan tertentu belaku suhu tertentu.

b. Uap kering
Uap yang didapat dengan pemanasan lanjut dari uap jenuh, dimana pada
tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis uap kering dengan suhu
berlainan.

c. Uap basah
Uap jenuh yang bercampur dengan bagian bagian air yang halus yang
temperaturnya sama
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan
suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas
dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai
bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang
harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Ridho. 2014. https://www.academia.edu/8596574/Makalah_Ketel_Uap

Via,A. 2014. http://ptkmesin.blogspot.com/2014/04/makalah-pengenalan-boiler.html

Anda mungkin juga menyukai