Anda di halaman 1dari 8

HIPERTENSI

Hipetensi adalah suatu gangguan dalam sistem kardiovaskular di mana terjadi kenaikan
tekanan darah yang konsisten. Di Amerika Serikat, hampir 65% penduduk berusia lebih
dari 60 tahun menderita hipertensi. Menurut WHO, pada tahun 2008, prevalensi tekanan
darah tinggi di dunia adalah 40% pada penduduk berusia 25 tahun lebih.

Kategori Tekanan Sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik (mmHg)


Normal <120 dan <80
Pre-hipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stage 2 > 160 ata >100

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi (tekanan darah tinggi) dapat dibagi menjadi dua:
1. Hipertensi essensial (hipertensi primer): hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
2. Hipertensi sekunder: hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.

Faktor resiko hipertensi:


Faktor keturunan
Umur
Jenis kelamin
Ras
Kebiasaan Hidup
o Konsumsi garam yang tinggi
o Kegemukan atau makan berlebihan
o Stress
o Merokok
o Minum alcohol
o Obat-obatan

Patofisiologi:
Terjadinya hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Curah jantung dan tahanan perifer
Untuk mempertahankan tekanan darah yang normal, tubuh bergantung kepada
keseimbangan antara curah jantung dan tahanan vaskular perifer. Sebagian besar pasien
dengan hipertensi esensial mempunyai curah jantung yang normal, namun tahanan
perifernya meningkat. Tahanan perifer ditentukan bukan oleh arteri yang besar atau
kapiler, melainkan oleh arteri kecil. Kontriksi otot polos berlangsung lama akan
menginduksi perubahan sruktural dengan penebalan dinding pembuluh darah arteri kecil,
yang dimediasi oleh angiotensin, dan dapat mengakibatkan peningkatan tahanan perifer
yang irreversible. Pada hipertensi yang sangat dini, tahanan perifer tidak meningkat dan
peningkatan tekanan darah disebabkan oleh meningkatnya curah jantung, yang berkaitan
dengan overaktivitas simpatis.

2. Sistem renin-angiotensin
Sistem renin-angiotensin mungkin merupakan sistem endokrin yang paling penting dalam
mengontrol tekanan darah. Renin disekresi dari aparat juxtaglomerular ginjal sebagai
jawaban terhadap kurang perfusi glomerular atau kurang asupan garam. Renin juga
disekresi ketika ada stimulasi dan sistem saraf simpatis. Renin bertanggung jawab
mengkonversi substrat renin (angiotensinogen) menjadi angotensin II di paru-paru oleh
angiotensin converting enzyme (ACE). Angiotensin II merupakan vasokontriktor yang
kuat dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

3. Sistem saraf otonom


sistem saraf otonom mempunyai peranan yang penting dalam mempertahankan tekanan
darah yang normal. Stimulasi sistem saraf otonom dapat menyebabkan konstriksi dan
dilatasi pembuluh darah. Saraf otonom juga mempunyai peranan penting dalam
memediasi perubahan yang berlangsung singkat pada tekanan darah sebagai response
terhadap stres dan kerja fisik.

4. Peptida atrium natriuretik (atrial natriuretic peptide/ANP)


ANP merupakan hormon yang diproduksi oleh atrium jantung sebagai jawaban terhadap
peningkatan volum darah. Efeknya ialah meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal,
Gangguan pada sistem ini dapat mengakibatkan retensi cairan dan hipertensi.

Manajemen Tata Laksana


Klasifikasi TDS* TDD* Modifikasi Obat Awal
Tanpa Dengan Indikasi
Tekanan Darah mmHg mmHg Gaya Hidup
Indikasi
Normal < 120 < 80 Anjuran Tidak Perlu menggunakan Gunakan obat yang
Pre-Hipertensi 120-139 80-89 Ya
obat antihipertensi spesifik dengan
indikasi (resiko). *
Hipertensi 140-159 90-99 Ya Untuk semua kasus gunakan Gunakan obat yang
Stage 1 diuretik jenis thiazide, spesifik dengan
pertimbangkan ACEi, ARB, indikasi (resiko).*
BB, CCB, atau Kemudian
kombinasikan tambahkan obat
Hipertensi >160 >100 Ya Gunakan kombinasi 2 obat
antihipertensi
Stage 2 (biasanya diuretik jenis
(diretik, ACEi, ARB
thiazide dan
BB, CCB) seperti
ACEi/ARB/BB/CCB
yang dibutuhkan

Tujuan dari pengobatan antihipertensi adalah untuk mengurangi angka morbiditas dan
mortalitas penyakit kardiovakuler dan ginjal. Sejak sebagian besar orang dengan
hipertensi, khususnya yang berumur > 50 tahun, fokus utama adalah pencapaian TDS
target. Tekanan darah target adalah <140/90 mmHg yang berhubungan dengan penurunan
komplikasi penyakit kardiovaskuler. Pada pasien dengan hipertensi dan diabetes atau
panyakit ginjal, target tekanan darahnya adalah <130/80 mmHg.
Kelas Dosis Frekuen
Obat (Nama Dagang) Penggunaan Penggunaan
(Mg/hari)
Diuretik Tiazide Klorotiazide (Diuril) 125-500 1-2
Klortalidone (generik) 12,5-25 1
Hidroklorotiazide (Mikrozide, HidroDIURIL) 12,5-50 1
Polythiazide (Renese) 2-4 1
Indapamide (Lozol) 1,25-2,5 1
Metalazone (Mykrox) 0,5-1,0 1
Metalazone (Zaroxolyn) 2,5-5 1
Loop Diuretik Bumetanide (Bumex) 0,5-2 2
Furosemide (Lasix) 20-80 2
Torsemid (Demadex) 2,5-10 1
Diuretik Hemat Amiloride (Midamor) 5-10 1-2
Kalium Triamterene (Dyrenium) 50-100 1-2
Aldosteron Reseptor Eplerenone (Inspra) 50-100 1
Bloker Spironolakton (Aldactone) 25-50 1
Beta bloker Atenolol (Tenormin) 25-100 1
Betaxolol (Kerione) 5-20 1
Bisoprolol (Zebeta) 2,5-10 1
Metaprolol (Lopressor) 50-100 1-2
Metoprolol Extended Release (Toprol XL) 50-100 1
Nadolod (Corgard) 40-120 1
Propanolol (Inderal) 40-160 2
Propanolol Long acting (Inderal LA) 60-180 1
Timolol (Blocadren) 20-40 2
Beta bloker aktivitas Acebutolol (Sectral) 200-800 2
simpatomimetik Penbutolol (Levatol) 10-40 1
intrinsik Pindolol (Generik) 10-40 2
Kombinasi Alpha dan Carvedilol (Coreg) 12,5-50 2
Beta Bloker Labetolol (Normodyne, Trandate) 200-800 2
ACEI Benazepril (Lotensin) 10-40 1
Captopril (Capoten) 25-100 2
Enalapril (Vasotec) 5-40 1-2
Fosinopril (Monopril) 10-40 1
lisinopril (Prinivil, Zestril) 10-40 1
moexipril (Univasc) 7.5-30 1
perindopril (Aceon) 4-8 1
quinapril (Accupril) 10-80 1
ramipril (Altace) 2.5-20 1
trandolapril (Mavik) 1-4 1
Angiotensin II candesartan (Atacand) 8-32 1
Antagonis eprosartan (Teveten) 400-800 1-2
irbesartan (Avapro) 150-300 1
losartan (Cozaar) 25-100 1-2
olmesartan (Benicar) 20-40 1
telmisartan (Micardis) 20-80 1
valsartan (Diovan) 80-320 1-2
CCB Non Diltiazem extended release 180-420 1
Dihidropiridin (Cardizem CD, Dilacor XR, Tiazac)
diltiazem extended release (Cardizem LA) 120-540 1
verapamil immediate release (Calan, Isoptin) 80-320 2
verapamil long acting (Calan SR, Isoptin SR) 120-480 1-2
verapamilCoer, Covera HS, Verelan PM) 120-360 1
CCB- Dihidropiridin amlodipine (Norvasc) 2,5-10 1
felodipine (Plendil) 2,5-20 1
isradipine (Dynacirc CR) 2,5-10 2
nicardipine sustained release (Cardene SR) 60-120 2
nifedipine long-acting 30-60 1
(Adalat CC, Procardia XL)
nisoldipine (Sular) 10-40 1
Alpha 1 Bloker doxazosin (Cardura) 1-16 1
prazosin (Minipress) 2-20 2-3
terazosin (Hytrin) 1-20 1-2
Alpha 2 agonis sentral clonidine (Catapres) 0,1-0,8 2
dan obat lainnya yang clonidine patch (Catapres-TTS) 0,1-0,3 1 Minggu
bekerja sentral methyldopa (Aldomet) 250-1000 2
reserpine (generic) 0,1-0,25 1
guanfacine (Tenex) 0,5-2 1
Vasodilator Langsung hydralazine (Apresoline) 25-100 2
minoxidil (Loniten) 2,5-80 1-2

Pada JNC 8, terdapat sembilan rekomendasi utama yang baru meliputi:


1. Pada pasien berusia 60 tahun, mulai terapi farmakologi pada tekanan darah sistolik
150 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg dan terapi hingga tekanan darah
sistolik tujuan <150 mmHg dan tekanan darah diastolik tujuan <90 mmHg (rekomendasi
kuat - level A). Jika terapi menyebabkan tekanan darah sistolik yang lebih rendah
(misalnya <140 mmHg) dan terapi ditoleransi dengan baik tanpa efek samping pada
kesehatan dan kualitas hidup, maka tidak perlu penyesuaian dosis (pendapat ahli level
E).
2. Pada pasien berusia <60 tahun, mulai terapi farmakologi pada tekanan darah diastolik
90 mmHg dan terapi hingga tekanan darah diastolik tujuan <90 mmHg (untuk usia 30-
59 tahun, rekomendasi kuat - level A; untuk usia 18-29 tahun, pendapat ahli - level E).
3. Pada pasien berusia <60 tahun, mulai terapi farmakologi pada tekanan darah sistolik
140 mmHg dan terapi hingga tekanan darah sistolik tujuan <140 mmHg (pendapat ahli
level E).
4. Pada pasien berusia 18 tahun dengan penyakit ginjal kronik, mulai terapi farmakologi
pada tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg dan
terapi hingga tekanan darah sistolik tujuan <140 mmHg dan tekanan darah diastolik
tujuan <90 mmHg (pendapat ahli - level E).
5. Pada pasien berusia 18 tahun dengan diabetes, mulai terapi farmakologi pada tekanan
darah sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg dan terapi hingga
tekanan darah sistolik tujuan <140 mmHg dan tekanan darah diastolik tujuan <90 mmHg
(pendapat ahli - level E).
6. Pada populasi non-kulit hitam secara umum, termasuk yang mempunyai diabetes,
terapi antihipertensi awal harus meliputi diuretik jenis thiazide, CCB, ACE inhibitor, atau
ARB (rekomendasi sedang - level B). Rekomendasi ini berbeda dengan JNC 7 di mana
panel merekomendasikan diuretik jenis thiazide sebagai terapi awal untuk sebagian besar
pasien.
7. Pada populasi kulit hitam secara umum, termasuk yang mempunyai diabetes, terapi
antihipertensi awal harus meliputi diuretik jenis thiazide atau CCB (untuk populasi kulit
hitam secara umum: rekomendasi sedang - level B; untuk populasi kulit hitam dengan
diabetes: rekomendasi lemah - level C).
8. Pada populasi berusia 18 tahun dengan penyakit ginjal kronik (PGK), terapi
antihipertensi awal (atau add-on) harus meliputi ACE inhibitor atau ARB untuk
memperbaiki outcome ginjal. Hal ini diaplikasikan pada semua pasien PGK dengan
hipertensi tanpa memperhatikan ras atau status diabetes (rekomendasi sedang - level
B).
9. Tujuan utama terapi hipertensi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan darah
tujuan. Jika tekanan darah tujuan tidak tercapai dalam 1 bulan terapi, tingkatkan dosis
obat awal atau tambahkan dengan obat kedua dari salah satu golongan obat dalam
rekomendasi no.6 (diuretik jenis thiazide, CCB, ACE inhibitor, atau ARB). Dokter harus
terus menilai tekanan darah dan menyesuaikan regimen terapi hingga tekanan darah
tujuan tercapai. Jika tekanan darah tujuan tidak dapat tercapai dengan 2 obat, tambahkan
dan titrasi obat ketiga dari daftar yang diberikan. Jangan gunakan ACE inhibitor dan ARB
bersamaan pada pasien yang sama.

Terapi non farmakologi


Terapi non-faramakologi yang diberikan pada pasien hipertensi berupa modifikasi gaya
hidup berupa:
Daftar Pustaka:
Lilly, S Leonard. Pathophysiology of Heart Disease 5th ed. 2011. Philadelphia: Lippincot
Williams & Wilkins.

McCance et al. Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children.
2010. Elsevier.

Treatment of High Blood Pressure: JNC 7.


Panduan Manajemen Hipertensi pada Dewasa Menurut JNC 8.
http://www.kalbemed.com/News/tabid/229/id/16197/Panduan-Manajemen-Hipertensi-
pada-Dewasa-Menurut-JNC-8.aspx

Modifikasi Perkiraan Penurunan T


Rekomendasi Darah Sistolik (Ska
Menurunkan Memelihara Berat Badan Normal 5-20 mmHg/ 10 kg penurun
Berat Badan (Indeks Massa Tubuh 18.524.9 kg/m2). Badan
Melakukan pola Mengkonsumsi makanan yang kaya dengan buah- 8 14 mmHg
diet berdasarkan buahan, sayuran, produk makanan yang rendah lemak,
DASH dengan kadar lemak total dan saturasi yang rendah.
Diet Rendah Menurunkan Intake Garam sebesar 2-8 mmHg tidak 2-8 mmHg
Natrium lebih dari 100 mmol per-hari (2.4 gr Natrium atau 6 gr
garam).
Olahraga Melakukan Kegiatan Aerobik fisik secara teratur, seperti 4 9 mmHg
jalan cepat (paling tidak 30 menit per-hari, setiap hari
dalam seminggu).
Membatasi Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 2 gelas ( 1 2 -4 mmHg
Penggunaan oz atau 30 ml ethanol; misalnya 24 oz bir, 10 oz anggur,
Alkohol atau 3 0z 80 whiski) per-hari pada sebagian besar laki-
laki dan tidak lebih dari 1 gelas per-hari pada wanita dan
laki-laki yang lebih kurus.

Anda mungkin juga menyukai