Isoprinosin
Menurunkan kadar autoantibodi yang sering
didapatkan pada penderita alopesia areata.
Dosis: 50 mg/kgBB/hari, dosis maksimal antara
3-5 gram per hari. Lama pemberian berkisar
antara 20 minggu sampai 6 bulan, diturunkan
setelah minggu ketiga sampai minggu
kedelapan
2. TERAPI SISTEMIK
Siklosporin
Memiliki efek menghambat infiltrasi sistem
imunitas ke dalam dan sekitar folikel rambut,
menghambat ekspresi HLA DR di epitel folikel,
ekspresi ICAM-1, set T CD4, CD8 dan sel
Langerhans serta menurunkan rasio CD4/CD8.
Dosis 6 mg/kgBB/hari selama 12 minggu
Pertumbuhan rambut yang mulai terjadi antara
minggu kedua sampai keempat.
3. FOTOTERAPI
PUVA (Psoralen and Ultraviolet A)
Imunosupresor pada kulit dapat menurunkan jumlah
sel T serat jumlah reseptor interleukin-2 (IL-2) pada kulit.
Fototerapi PUVA dilakukan dengan pemberian
metoksalen 10-60 mg 2 jam sebelum radiasi PUVA ke
seluruh badan.
Frekuensi radiasi 3 kali seminggu dengan energi 8-8,5
J/cm.
4. TERAPI FARMAKOLOGIS LAIN
Vitamin dan mineral
Kerontokan rambut dapat merupakan salah satu gejala
defisiensi beberapa jenis vitamin misalnya B12, biotin
dan vitamin D.
Vitamin B12: dosis 1 mg/minggu IM (bulan pertama),
yang dilanjutkan dengan 1 mg/bulan, perbaikan
biasanya setelah 1 tahun.
Biotin diberikan dengan dosis 150 mg/hari yang
memberikan perbaikan setelah 1 minggu,
Vitamin D diberikan dengan dosis 100-400 IU/hari
4. TERAPI FARMAKOLOGIS LAIN
Interferon 2
dosis 1,5 juta IU diberikan sebanyak 3
kali seminggu selama 3 minggu
Dapsone
dosis 50 mg sebanyak 2 kali sehari
selama 6 bulan
Cryoterapi
menstimulasi pertumbuhan rambut
pada alopesia areata.
Terapi Non-Farmakologis
Edukasi
Dukungan moral dari dokter,
keluarga dan orang-orang sekitar
Pada alopesia luas disarankan
memakai wig
Jika alis mata terkena disarankan
memakai pensil alis.
PROGNOSIS
Pertumbuhan kembali rambut secara spontan
terjadi dalam 6 bulan pada 33% kasus alopesia
areata, dan dalam 1 tahun pada 50% kasus.
Pada awalnya rambut yang tumbuh kembali akan
berupa rambut velus yang halus, kamudian akan
digantikan dengan rambut yang kuat dan
berpigmen.
Prognosis buruk dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain usia awal terkena alopesia yang < 10
tahun, luasnya alopesia, cepat atau lambatnya
pengobatan serta adanya kelainan organ tubuh lain
misalnya distrofi kuku