Anda di halaman 1dari 8

Laporan Responsi Hari/Tanggal : Kamis, 23 Februari 2017

Manajemen Laboratorium PJ Dosen : M. Agung Zaim A, Ssi, Msi

Mutu Pangan

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO K3 DI


LABORATORIUM INDUSTRI PANGAN

Laboratorium Mikrobiologi

Oleh :

Kelompok 8/B-P1

Elsa Agustiningsih J3E115004

Rahmi Nurpadillah J3E215139


SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017
BAB I

PENDAHULUAN

Laboratorium adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau


penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi dan
sebagainya (Kertiasa 2006). Laboratorium memiliki arti penting dalam
perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.
Keberadaan laboratorium juga berperan dalam kemajuan lembaga pendidikan.
Terdapat jenis-jenis laboratorium salah satunya yaitu laboratorium mikrobiologi.
Bekerja di laboratorium mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan
terjadinya bahaya sehingga menimbulkan resiko baik resiko kecil hingga resiko
besar. Selain itu, peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang kemungkinan beresiko tinggi bagi praktikan yang
sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur
penggunaan alat yang digunakan.

Dalam mengurangi resiko dalam laboratorium mikrobiologi diperlukan


manajemen laboratorium. Manajemen laboratorium adalah usaha untuk mengelola
Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Suatu manajemen laboratorium yang baik dengan memiliki sistem organisasi yang
baik, uraian kerja yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin,
dan administrasi yang baik pula. Dengan memiliki manajemen lab yang baik
resiko yang ditimbulkan akan berkurang.

N Penilaian resiko
Kegiatan Bahaya Resiko
o Frekuensi Konsekuensi Resi
1. Mengambil Terkena Menimbulkan sering kritis Hig
suspensi tumpahan penyakit dan
suspensi keracunan
2. Isolasi suspensi terpapar Menimbulakan sering kritis hig
penyakit,
keracunan

3. Membuat media Tumpah diatas Konslet listrik Jarang bencana hig


dengan hotplate sehingga sekali
menggunakan kebakaran
hotplate

4. Penggunaan terbakar kebakaran Mungkin bencana hig


bunsen di dekat terjadi
alkohol

5. Penggunaan Lensa yang Terkena Mungkin Bisa diobati low


mikroskop terlalu dekat pecahan terjadi
dengan kaca sehingga luka
preparat
sehingga pecah

6. Pengamatan Terpapar/ Menimbulkan Sering fatal hig


mikroba kontaminasi penyakit

7. Penggunaan Terjatuh dan luka sering Luka sebagian hig


peralatan yang pecah
berbahan gelas
8. Inokulasi Tangan tidak Kulit melepuh jarang Bisa diobati low
mikroba dengan sengaja
menggunakan tersentuh ose
ose yang telah
dipanaskan
9. Melakukan kontaminasi Menimbulkan Mungkin kritis hig
dekontaminasi penyakit, terjadi
keracunan

10. Penuangan Tumpah dan Iritasi kulit dan Jarang Bisa diobati low
media agar terjatuh hingga luka sekali
dengan suhu pecah
tiggi pada cawan

11. Melakukan Tangan Kulit melepuh Mungkin Bisa diobati low


fiksasi terbakar terjadi

12. Penggunaan konslet kebakaran Jarang bencana hig


water bath sekali

13. Tidak terpapar Menimbulkan Mungkin kritis hig


melakukan kerja penyakit, terjadi
aseptis keracunan

14. Penggunaan Iritasi kulit luka Mungkin Luka sebagian medi


desinfektan terjadi
dengan
konsentrasi
terlalu tinggi

15. Tidak menutup Tekanan naik meledak Jarang bencana hig


rapat autoklaf sekali

Anda mungkin juga menyukai