Anda di halaman 1dari 13

Makalah Niche Overlap and Competition

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Evolusi

Oleh:

Kelompok 2

Desy Putri Islamiyah 140210103044

Rohmatul Islamiyah 14021010304

Hartini 1402101030

Kelas B

1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

DAFTRA ISI
Halaman

KATA PENGANTAR i
BAB 1.PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB 2. PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Relung Ekologi 2
2.2 Konsep Niche Overlap dan Macam-macamnya. 3
3.2 Model Spesiasi 8

BAB 3. PENUTUP 12
DAFTAR PUSTAKA 13

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
Ekologi Hewan Niche Overlap and Competition dapat tersusun hingga selesai. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Selain itu untuk ke depannya semoga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 1 Maret 2017

Penyusun

3
4
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di alam yang di lingkungan sekitar kita dapat di temui berbagai jenis makhluk hidup,
baik dari golongan hewan, tumbuhan ataupun mikroorganisme. Ditanah yang lembab dan
gembur sering di temukan berbagai jenis ikan,di rerumputan sering di temukan belalang, di
semak belukar sering ditemukan ular. Masalah kehadiran suatu populasi hewan di suatu
tempat dan penyebaran(distribusi) spesies hewan tersebut di muka bumi ini, selalu berkaitan
dengan masalah habitat dan relung ekologinya. Habitat secara umum menunjuk kan
bagaimana corak lingkungan yang ditempati populasi hewan, sedang relung ekologinya
menunjukkan dimana dan bagaimana kedudukan populasi hewan itu relatif terhadap faktor-
faktor abiotik dan biotic lingkungannya itu.
Kedudukan organisme menunjukkan fungsi organisme dalam habitatnya. Seperti yang
kita ketahui, berbagai organisme dapat hidup pada habitat yang sama akan tetapi apabila dua
atau lebih organisme berbeda menempati relung yang sama dalam satu habitat akan terjadi
persaingan. Makin besar kesamaan dalam relung dari tiap organisme pada suatu habitat maka
semakin besar pula persaingan yang ada. Adanya kesaman relung ini disebut dengan Niche
overlap (relung tumpang tindih).
Sejauh mengandalkan dua spesies yang sama jenis makanan untuk mempertahankan
populasi mereka, sejauh itu mereka bersaing dengan satu sama lain. Organisasi bergantung
pada lingkungan untuk sumber daya mereka untuk mempertahankan diri mereka sendiri, dan
sehingga organisasi populasi bersaing satu sama lain.Tingkat persaingan di antara dua
populasi adalah sebanding dengan tingkat tumpang tindih dalam sumber daya relung mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian relung ekologi (Niche Ecology)?
2. Bagaimanakah konsep Niche Overlap dan macam-macamnya?
3. Bagaimanakah pengertian kompetisi?
4. Bagaimanakah hubungan kompetisi dengan Niche Overlap?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian relung ekologi (Niche Ecology).
2) Untuk mengetahui konsep Niche Overlap dan macam-macamnya.
3) Untuk mengetahui pengertian kompetisi.
4) Untuk mengetahui hubungan kompetisi dengan Niche Overlap.

1
5)
6) BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Relung Ekologi
7) Secara umum dapat dikatakan bahwa relung ekologi merupakan suatu
konsep abstrak mengenai keseluruhan persyaratan hidup dan interaksi organisme
dalam habitatnya. Dalam hal ini habitat merupakan penyedia berbagai koondisi dan
sumberdaya yang dapat digunakan oleh organisme sesuai dengan persyaratan
hidupnya. Relung ekologi adalah posisi atau status dari struktur adaptasi organisme,
respon psikologi, dan tingkah laku spesifik (Odum, 1993). Sedangkan menurut
Grinnel (1917, 1924, 1928) Niche merupakan peran fungsional dan kedudukan
organisme dalam komunitas.
8) Para ahli ekologi menggunakan istilah Niche untuk mencoba
mengungkapkan dalam satu kata: diaman, kapan, dan bagaimana spesies disesuaikan
genetik untuk bersaing dengan spesies lain (untuk cahaya, kelembapan, nutrisi dan
lain-lain) dalam ekosistem, yaitu situs atau habitat, waktu dominasi dalam urutan
succesional dan (fisiologis) adaptasi fungsionalnya. Relung spesies adalah hasil
spesialisasi multidimensi yang spesies dalam ekosistemnya. Dengan menempati
Niche yang berbeda, spesies dapat hidup berdampingan dalam sebuah ekosistem
dengan minimal kompeteisi langsung.
9) Niche (relung) ekologi mencakup ruang fisik yang diduduki
organisme, peranan fungsionalnya di dalam masyarakatnya (misal: posisi trofik) serta
posisinya dalam kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan keadaan lain dari
keberadaannya itu. Ketiga aspek relung ekologi itu dapat dikatakan sebagai relung
atau ruangan habitat, relung trofik dan relung multidimensi atau hypervolume. Oleh
karena itu relung ekologi sesuatu organisme tidak hanya tergantung pada dimana dia
hidup tetapi juga apa yang dia perbuat (bagaimana dia merubah energi, bersikap atau
berkelakuan, tanggap terhadap dan mengubah lingkungan fisik serta abiotiknya), dan
bagaimana jenis lain menjadi kendala baginya.
10) Relung dua dimensi contohnya adalah hubungan temperatur dan
salinitas sebagai bagian dari relung kerang di pasir. Untuk relung tiga dimensi,
contohnya adalah hubungan temperatur, pH, dan ketersediaan makanan sebagai
bagian dari relung suatu organisme. Dimensi relung ekologi digambarkan oleh
Hutchinson dalam Chase dan Leibold (2003) yakni Penggambaran hipotetis volume
tiga dimensi (tiga faktor) n-dimensi Niche hypervolume. Area di dalam kubus
mewakili jumlah total yang tersedia dari masing-masing faktor, sementara wilayah

2
dalam lingkup yang mewakili jumlah masing-masing faktor yang diperlukan untuk
spesies tertentu untuk bertahan hidup.
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21) Gambar 2.1 Hipotesis Volume Tiga Dimensi
22)
23) Pengertian relung sebenarnya lebih ditekankan pada fungsi setiap
organisme terhadap komunitas dibandingkan dengan tempatnya secara fisik didalam
habitat, pernyataan ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Olton (dalam
Colinvaux,1973), yang menyatakan bahwa relung adalah tempat hewan didalam
lingkungan biotiknya, dalam hubungannya dengan makanan dan musuh.
24) Hutchinson dalam Pidwirny (2006), menyatakan bahwa relung dapat
dimodelkan sebagai ruang imajiner dengan banyak dimensi. Setiap dimensi mewakili
rentangan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh spesies. Perluasan konsep relung
adalah perbedaan antara relung fundamental (pokok) dan relung yang terealisasi.
Relung fundamental suatu spesies meliputi total rentangan kondisi lingkungan yang
sesuai untuk hidup tanpa pengaruh kompetisi interspesies atau predasi. Sedangkan
relung terealisasi adalah bagian dari relung fundamental yang ditempati oleh spesies
tersebut. Pengertian tersebut diilustrasikan pada gambar 2.2 berikut.
25)
26)
27)
28)
29)
30)
31)
32)
33) Gambar 2.2 Relung Fundamental dan Relung Terealisasi
34) Gambar 2.2 di atas menunjukkan bahwa distribusi spesies yang
dikontrol oleh dua macam variabel lingkungan, yaitu suhu dan kelembaban. Area
kuning dan hijau menunjukkan kombinasi suhu dan kelembaban yang dibutuhkan
oleh spesies untuk bertahan dn berkembangbiak dalam habitatnya, ruang sumber daya
ini disebut relung fundamnetal. Sedangkan area hijau menunjukkan kombinasi dua
variabel yang benar-benar digunakan oleh spesies dalam habitatnya.

3
35) Relung (Niche) dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang
ditempati oleh suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan
peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya. Konsep ini menjelaskan suatu cara
yang tepat dari suatu organisme untuk menyelaraskan diri dengan lingkungannya.
Habitat adalah pemaparan tempat suatu organisme dapat ditemukan, sedangkan relung
adalah pertelaahan lengkap mengenai bagaimana suatu organisme berhubungan
dengan lingkungan fisik dan biologisnya oleh sebab itu relung ekologi suatu
organisme tidak hanya tergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi juga pada apa
yang dilakukan organisme (bagaimana organisme mengubah energi, bertingkah laku,
bereaksi, mengubah lingkungan fisik maupun biologi) dan bagaimana organisme
dihambat oleh spesies lain.
36) Menurut Colinvaux (1973) terdapat beberapa pengertian yang berbeda
tentang relung, meskipun semua saling berhubungan, yaitu sebagai berikut:
1 Relung sebagai fungsi komunitas (disebut relung kelas 1).
37) Dalam pengertian ini, relung berarti tempat hewan didalam lingkungan biotiknya,
dalam hubungannya dengan makanan dan musuh. Relung ini juga dapat disebut
relung komunitas. Misalnya, ular berperan sebagai pemangsa katak dan merupakan
makanan burung elang. Dalam rantai makanan, relung dalam pengertian ini
dinyatakan sebagai tingkat trofik, artinya jika suatu hewan menduduki suatu tingkat
trofik tertentu maka tingkat trofik tersebut merupakan relungnya didalam rantai
makanan. Misalnya kijang menduduki tingkat trofik II mempunyai relung sebagai
trofik II bagi organisme lain dalam rantai makanan yang didudukinya dalam rantai
makanan tersebut kijang mempunyai relung sebagai pemangsa produsen dan menjadi
mangsa dari konsumen yang menduduki trofik di atasnya.
2 Relung dalam definisi jenis (relung kelas II)
38) Relung dapat didefinisikan dari sudut pandang individu diantara populasinya. Maka
relung adalah sejumlah kemampuan khusus dari individu untuk memenfaatkan
sumber daya, bertahan dari bahaya dan berkompetisi sesuai dengan keperluannya.
Kemampuan-kemampuan individu yang sudah teradaptasi merupakan ciri dari
populasi atau sejenisnya, dan ciri itu merupakan relung jenis (species Niche). Sebagai
contoh: Burung Robin yang aslinya hidup di Amerika (Turdus migratorius)
mempunyai kemampuan yang sudah teradaptasi yaitu menarik cacing dari liangnya,
berburu serangga, menerima panggilan alam dari sesamanya, dan mempunyai
ketrampilan navigasi untuk bermigarsi ketempat yang jauh sebanyak dua kali dalam
setahun. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan cara hidup yang khas dari

4
burung Robin, dan merupakan relung burung Robin. Relung kelas I dan kelas II sama-
sama menjelaskan tentang profesi hewan, tetapi dari sudut pandang yang berbeda.
Misalnya relung kelas I menyoroti burung Robin sebagai pemangsa cacing dan
menjadi makanan elang (perannya dalam komunitas), sedangkan relung kelas II
memandang peran burung Robin bagi dirinya sendiri (relung jenis) yaitu menarik
cacing, menghindarkan diri dari elang dan lain-lain. Relung kelas II hanya dimiliki
oleh burung Robin dari Eropa. Burung Robin dari Eropa (antara lain : Turdus merula,
dan Turdus ericetorum) meskipun dapat menarik cacing, mungkin kecakapannya
berbeda.
3 Relung sebagai kualitas lingkungan (Relung kelas III).
39) Relung jenis ini hanya dapat dijalankan pada kondisi-kondisi tertentu saja. Misalnya ;
kemampuan burung Robin untuk menarik cacing hanya dapat dilakukan dilingkungan
yang banyak cacingnya. Maka dari itu pengertian relung jenis ini ada hubungannya
dengan kondisi-kondisi lingkungan khusus. Colivaux (1973) menyebutkan denga
environmental space, dimana suatu populasi dapat bertahan hidup dan berkembang
biak secara optimal. Berdasarkan prinsip inilah tampaknya Macfayden (dalam
Colinvaux, 1973) merumuskan definisi tentang relung sebagai berikut; relung adalah
sejumlah kondisi ekologis diman jenis dapat mengkolonisasi sumber energi secara
efektif sehingga mampu berkembang biak dan selanjutnya dapat mengkolonisasi
ko0ndisi lingkungan tersebut. Sementar itu Hucthinson (dalam Colinvaux, 1973)
menyatakan relung adalah suatu hipervolume yang multidimensional dari akses-akses
sumber daya. Definisi Hutchinson itu dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut.
Organisme dari suatu jenis dapat bertahan hidup, tumbuh dan berkenbang biak, serta
mempertahankan populasinya hanya dalam batas temperatur tertentu. Rentangan
temperatur itu merupakan relung hanya dalam satu dimensi yaitu dimensi suhu.
2 Konsep Niche Overlap dan Macam-macamnya
40) Niche overlap (relung tumpang tindih) terjadi ketika ada dua
organisme yang menggunakan sumber daya alam yang sama atau variabel lingkungan
lainnya. Dalam terminologi Hutchinson, setiap n-dimensi hypervolume termasuk
bagian dari yang lain, atau beberapa poin dalam dua kelompok yang membentuk
mereka menyadari Niche adalah identik. Tumpang tindih berakhir ketika dua unit
organisme memiliki relung yang identik, dan tidak ada tumpang tindih jika dua Niche
benar-benar berbeda. Pada umumnya, relung tumpang tindih hanya sebagian, dengan

5
beberapa sumber dibagi dan lain-lain yang digunakan secara eksklusif oleh masing-
masing unit organisme.
41) Hutchinson (1957) dalam Colinvaux (1973) mengatakan bahwa
memperlakukan relung tumpang-tindih dalam cara yang sederhana dengan asumsi
bahwa lingkungan adalah sepenuhnya jenuh, tumpang tindih Niche itu tidak dapat
ditoleransi untuk jangka waktu dan pengecualian kompetitif harus terjadi di bagian
tumpang tindih dari setiap dua celah. Dengan demikian, persaingan diasumsikan
intens dan menghasilkan hanya satu spesies hidup di relung yang diperebutkan.
Sementara pendekatan disederhanakan ini memiliki kekurangan, itu sangat berguna
untuk memeriksa setiap kemungkinan kasus yang mungkin terjadi sebelum
mempertimbangkan relung tumpang tindih dan persaingan dalam cara yang lebih
realistis.
42) Menurut Smith (1990) terdapat beberapa macam Niche overlap,
diantaranya:
1 An Included Niche
43) Keadaan ini terjadi pada suatu kedudukan dari suatu spesies berada
dalam kedudukan dari spesies yang lain. Keadaan ini digambarkan pada grafik
dibawah ini.

44)
45) Gambar 2.3 An Included Niche
46) Pada grafik di atas terlihat bahwa kedudukan dari spesies dua (S 2)
berada di dalam kedudukan spesies satu (S 1), artinya seluruh kedudukan dari spesies 2
tumpang tindih dengan kedudukan spesies 1. Dalam hal ini ada 2 bentuk kompetisi
yang mungkin terjadi sebagai akibat dari adanya Niche overlap atau kedudukan yang
tumpang tindih, yaitu:
47) Jika spesies 2 unggul maka akan mengurangi kedudukan atau relung
yang dimiliki oleh spesies 1 karena spesies 2 mampu berkompetisi dalam
mempertahankan sumber daya dan kedudukannya di dalam ekosistem (digambarkan

6
dengan garis putus-putus), sehingga relung yang dimiliki oleh spesies 1 semakin
berkurang.
48) Sebaliknya jika spesies 1 unggul maka spesies 2 akan terancam
keberadaannya, karenanya spesies 2 tidak mampu bersaing atau berkompetisi dengan
spesies 1 sehingga tidak mampu mempertahankan kedudukannya dalam ekosistem
untuk mendapatkan sumber daya atau faktor-faktor lingkungan yang lain.
2 Equal overlap

49)
50) Gambar 2.4 Equal overlap
51) Pada equal overlap besar kedudukan yang dimiliki oleh dua spesies
adalah sama besar, dan di antara Niche tersebut ada sebagian kedudukan yang
digunakan secara bersama-sama (tumpang tindih/overlap sebagian). Persaingan atau
kompetisi yang muncul antara spesies 1 (S1) dan spesies 2 (S2) cenderung seimbang
karena masing-masing spesies memiliki luas kedudukan yang sama.
3 Unequal Overlap

52)
53) Gambar 2.5 Unequal Overlap
54) Unequal overlap terjadi apabila kedudukan dari spesies 1 lebih besar
dari pada kedudukan spesies 2, dan terjadi penggunaan sebagian kedudukan dan
sumber daya secara bersama-sama. Kompetisi yang timbul dalam menggunakan
sumber daya/kedudukan pada keadaan ini tidak seimbang karena kedudukan dari
spesies 1 hanya sebagian kecil saja, sedangkan pada spesies 2 hampir mencapai
separuh dari kedudukannya mengalami overlap (digunakan bersama-sama) dengan
spesies 1.

7
4 Abuting Niche

55)
56) Gambar 2.6 Abuting Niche
57) Kondisi ini terjadi ketika kedudukan dari spesies 1 dan spesies 2
bersinggungan, namun tidak sampai terjadi overlap. Hal ini memungkinkan terjadinya
kompetisi secara tidak langsung pada bagian yang bersinggungan. Persinggungan
kedudukan ini dihasilkan dari kompetisi yang terjadi pada Niche overlap sebagai
indikasi untuk menghindari terjadinya persaingan (kompetisi).
5 Disjunct Niche

58)
59) Gambar 2.7 Disjunct Nice
60) Pada keadaan ini tidak terjadi overlap karena relung atau kedudukan
dari dua organisme memisah secara sempurna. Masing-masing organisme memiliki
Niche yang tidak saling berhubungan satu sama lain sehingga tidak terjadi kompetisi.
61) Apabila terjadi overlap relung dalam suatu area sumber daya yang
sama, pilihan untuk hidup bersama menunjukkan bahwa pemisahan relung atau
pengurangan overlap dapat terjadi. Meskipun terdapat banyak spesies yang memiliki
relung yang sama, aksioma kunci dalam ekologi menyebutkan bahwa tidak ada satu
spesies yang dapat berperan dalam relung yang sama. Teori dan beberapa
eksperimen menunjukkan bahwa jika hal tersebut terjadi maka salah satu spesies akan
keluar dari kompetisi atau mengeluarkan spesies lainnya.
62)
63)
64)
65)
66)
67)
68)

8
69)
70) BAB 3. PENUTUP
71) 3.1 Kesimpulan
72)
73) 3.2 Saran
74)

75)

76)

77)

78)

79)

80)

81)

82)

83)

84)

85)

86) DAFTAR PUSTAKA

87) Mayr, Ernst. 1970. Populations, Species, and Evolution. London : The
Belknap Press of Harvard University Press.
88)
89) Futuyma, Douglas. 2005. Evolution.Sunderland: Sinauer Associates.
90)
91) Shapiro, Jesse., Leducq, Jean., Mallet, James. 2016. What is
Speciation. Journal of Plos Genetic. DOI: 10.1371
92)
93)

Anda mungkin juga menyukai