Anda di halaman 1dari 9

SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

MENGENAL HIV/AID

A LATAR BELAKANG
HIV/AIDS merupakan penyakit yang bisa menular kepada siapa saja, hal ini terbukti
sudah jutaan orang di dunia yang sudah positif terinfeksi. Di Indonesia sendiri jumlah
yang terinfeksi virus tersebut adalah kaum muda, dari remaja sampai dewasa awal. Data
berdasarkan hasil survei, orang-orang muda usia antara 15-29 tahun, mencapai 68% dari
jumlah penderita semuanya.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunedeficiency Virus). Virus HIV
ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan
pada air susu ibu. Virus tersebut merusah sistem kekebalan tubuh manusia (imun) dan
mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit
penyakit infeksi. Sistem kekebalan tubuh manusia (imun) adalah sangat kompleks dan
memiliki kaitan yang rumit antara berbagai jaringan dan sel dalam tubuh.
Seperti yang diketahui bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang paling menakutkan
dan sangat mencekam dunia dewsa ini. Karena pada penyakit ini, virus HIV menyerang
dan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh manusia, yang nantinya tubuh tidak bisa laki
menangkal berbagai macam penyakit infeksi yang menyerang tubuh. Apalagi bagi orang
yang telah terinfeksi, karena sejak saat itu daya tahan tubuhnya akan terasa menjadi
semakin merosot. Sangat rentan terhadap berbagai serangan penyakit. Dan yang paling
menakutkan serta meresahkan adalah karena virus AIDS, baru akan terlihat secara klinis
sekitar 3-10 tahun kemudian.
Bahaya HIV/AIDS biasa ditimbulkan, umumnya akibat hubungan seks, khususnya
hubungan seks yang menyimpang/tidak sewajarnya. HIV/AIDS juga paling banyak
ditemukan pada kaum homoseksual (Gay ataupun Lesbian). Sedangkan hingga saat ini,
belum ditemukan vaksin atau obat untuk menyembuhkan, mengatasi, dan penangkal
yang ampuh. Itulah resiko pergaulan bebas yang kenyataannya selalu jauh lebih
berbahaya daripada dugaan banyak remaja. Sebab HIV/AIDS itu benar-benar ada, dan
akan terus ada di jaman kapan pun sehingga tidak ada alasan kenapa anda harus sampai
menjadi penderitanya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya bagi remaja dalam
mengenali tanda dan gejala HIV serta cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS
sehingga dapat terbebas dari penyakit HIV/AIDS.

B RENCANA KEPERAWATAN
1 Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan
siswa-siswi mampu mengerti, memahami dan dapat mengaplikasikan cara
pencegahan HIV/AIDS.
2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, siswa-siswi diharapkan
mampu:
1. Menjelaskan definisi HIV/AIDS
2. Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS
3. Menyebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS
4. Menyebutkan kelompok yang mempunyai risikotinggi tertular HIV/AIDS
5. Menyebutkan cara pencegahan HIV/AIDS

C STRATEGI PELAKSANAAN
1 Topik : Mengenal HIV/AIDS
2 Sasaran : Siswa-siswi
3 Target : Siswa-siswi
4 Waktu :
5 Tempat :
6 Media/alat :
a Leafleat dan flipchart
b Alat pendukung kursi dan meja.
c Pengeras suara
7 Proses Belajar Mengajar :
TAHAP ESTIMASI
KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN MAHASISWA
KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 1 Memberi salam 1. Peserta menjawab salam 08.00-08.05
2 Menyebutkan kontrak waktu 2. Peserta memperhatikan
penyuluhan
3. Peserta memperhatikan
3 Menyampaikan tujuan
diadakannya penyuluhan 4. Peserta memperhatikan
4 Menjelaskan pokok materi yang
akan dibahas dan metode yang
akan digunakan untuk mencapai
tujuan.
Penyajian 1 Menjelaskan materi secara benar 1. Peserta memperhatikan 08.05-08.30
dan jelas
2. Peserta memperhatikan
2 Memberikan contoh yang mudah
dipahami 3. Peserta memperhatikan
3 Memberikan kontak dan
4. Peserta memperhatikan
feedback kepada peserta
5. Peserta bertanya
4 Memberikan demonstrasi
5 Memberi kesempatan untuk 6. Peserta memperhatikan
7. Peserta menjawab
bertanya
8. Peserta memperhatikan
6 Menjawab pertanyaan
7 Melemparkan pertanyaan
8 Memberikan reinforcement
positif
Penutup 1 Menyimpulkan materi 1. Peserta memperhatikan 08.30-08.35
2 Memberikan rencana selanjutnya 2. Peserta memperhatikan
3 Memberi salam 3. Peserta menjawab salam

8. Penugasan Kelompok
a Penanggung Jawab : Seluruh anggota kelompok
Bertanggung jawab terhadap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
b Observer :
Bertanggung jawab mengamati jalannya kegiatan dan mengevaluasi kegiatan.
c Penyaji :
Bertanggung jawab menyajikan materi penyuluhan.
d Moderator :
Bertanggung jawab memandu jalannya kegiatan.
e Dokumentasi :
Bertanggung jawab mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir.
f Perlap :
Bertanggung jawab menyediakan media dan alat selama penyuluhan
g Demonstrasi :
Bertugas memberikan demonstrasi kepada peserta

9. Pengorganisasian Tempat
O Keterangan :
PY PY : Penyaji
P P P P P P O : Observasi
P P P P P P P : Peserta
P P P P P P
P P P P P P

D. METODE PENYULUHAN
a Ceramah
b Diskusi/tanya jawab
c Evaluasi terhadap materi penyuluhan untuk mengetahui seberapa paham peserta
memahami materi penyuluhan
E. MATERI PENYULUHAN
a Definisi HIV/AIDS
b Cara penularan HIV/AIDS
c Tanda dan gejala HIV/AIDS
d Kelompok yang mempunyai resikotinggi tertular HIV/AIDS
e Pencegahan HIV/AIDS

F. RENCANA EVALUASI
Aspek Waktu Metode Alat Evaluator

1 Kognitif Setelah materi Pertanyaan 1 Daftar Tim penyaji


2 Afektif
selesai pertanyaan
3 Psikomotor
2 Alat peraga

1 Evaluasi struktur
a Rancangan Penyuluhan telah dikonsultasikan selama 5 hari sebelumnya.
b Peralatan dan media telah dipersiapkan selama 3 hari sebelumnya.
c Pembagian tugas telah dilaksanakan.
d Kontrak tempat dan waktu penyuluhan selama 5 hari sebelumnya.

2 Evaluasi Proses
a Minimal 85% peserta penyuluhan hadir pada pertemuan pendidikan kesehatan.
b Minimal 50% peserta aktif pada penyuluhan dan tanya jawab kegiatan.
c Masing-masing anggota kelompok pelaksana penyuluhan menjalankan tugasnya
dengan baik dan penuh tanggung jawab.

3 Evaluasi Akhir
a Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah dirancang.
b Minimal 30% peserta yang hadir pada penyuluhan dapat menjawab pertanyaan
evaluasi tentang penyuluhan yang disampaikan .
Daftar pertanyaan :
Bagaimana cara penularan HIV/AIDS?
Sebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS?
Sebutkan cara pencegahan HIV/AIDS?
c Peserta mampu melakukan pencegahan terhadap HIV/AIDS.
LAMPIRAN MATERI

HIV/AIDS

A. DEFINISI HIV/AIDS
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah
putih dan merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan
terhadap infeksi akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalan tubuh menjadi
lemah dan penderita mudah terkena berbagai penyakit. Kondisi ini disebut AIDS
(Ardhiyanti, dkk 2015).
AIDS singkatkan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrom, yaitu gejala penyakit
(sindrom) yang didapat akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh dengan mudah (infeksi
opportunistik). Oleh karena itu, sistem kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, maka
penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi sangat berbahaya (Ardhiyanti, dkk
2015).

B. CARA PENULARAN HIV/AIDS


Umunya penularan HIV/AIDS dapat ditelurkan melalui 3 cara berikut ini, yaitu
(Mukholid, 2007):
1. Melalui hubungan seksual, lewat cairan tubuh setelah melakukan kontak seksual,
yakni melalui; air mani (semen), atau cairan dari vagina (cervic). Tanpa peduli dalam
persenggamaan (hubungan seksual) itu dilakukan. Baik itu dilakukan antara pria dan
wanita (heteroseksual), pria dengan pria (homoseksual), wanita dengan wanita
(lesbian). Maupun secara oral, yakni kontak antara alat genital (kelamin) dengan
mulut dan antara alat kelamin dengan anus.
2. Melalui transfusi atau pembauan darah melalui jarum suntik, yang dipakai bergantian.
Sehingga bila ada seseorang yang telah terinfeksi virus AIDS, ia akan menjadi
pembawa dan penular AIDS sepanjang hidupnya.
3. Melalui ibu hamil dan menyusui, dapat menularkan penyakitnya kepada bayi, baik
selama dalam kandungan, saat melahirkan dan pada waktu menyusui.

HIV/AIDS tidak dapat menular melalui hal-hal berikut (Mukholid, 2007).


1 Gigitan nyamuk /serangga, karena virus HIV/AIDS hanya bisa hidup dalam sel-sel
mamalia yang sangat khusus. Serta jumlah darah yang terbawa di bagian mulut
nymuk/serangga, sangat kecil ditambahdengan sangat kecilnya jumlah partikel HIV di
dalam darah orang orang yang terinfeksi, sehingga perpindahanvirus tersebut praktis
menjadi tidak mungkin berpotensi sebagai mediator (penular).
2 Bersalaman, berpelukan atau berciuman karena bibir atau mulut berlainan dengan
vagina dan anus, dimana tingkat virus HIV yang terdapat di dalam liur dari orang
yang terinfeksi, sangat rendah sehingga bahaya penularan AIDS lewat ciuman adalah
kecil sekali. Akan tetapi, lain halnya bila mempunyai luka di dalam mulut atau
sariawan, sehingga virus HIV dapat berpindah dari yang terinfeksi kepada
pasangannya.
3 Berenang bersama, karena pada saat berenang tipis kemungkinan adaya cairan tubuh
yang keluar dan begitu juga pada saat mempunyai luka jarang orang berenang.
4 Terpapar batuk atau bersin penderita karena dalam air liur virus ini sedikit sekali.
5 Berbagai makanan atau menggunakan alat makan bersama dengan penderita karena
penularan virus HIV/AIDS terjadi karena ada percampuran cairan tubuhnya,
khususnya melalui luka.
6 Memakai kamar mandi atau toilet bersama.

C. TANDA DAN GEJALA HIV/AIDS


Menurut KPA (2007) gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu gejala mayor (umum
terjadi) dan gejala minor (tidak umum terjadi):
Gejala mayor
1. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
5. Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala minor
1 Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2 Dermatitis generalisata
3 Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
4 Kandidias orofaringeal
5 Herpes simpleks kronis progresif
6 Limfadenopati generalisata
7 Retinitis virus Sitomegalo

Menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research (2015), gejala klinis
dari HIV/AIDS dibagi atas beberapa fase:
Fase awal
Pada awal infeksi, mungkin tidak akan ditemukan gejala dan tanda-tanda infeksi.
Tapi kadang-kadang ditemukan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, sakit
tenggorokan, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Walaupun tidak
mempunyai gejala infeksi, penderita HIV/AIDS dapat menularkan virus kepada
orang lain.
Fase lanjut
Penderita akan tetap bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9 tahun atau lebih.
Tetapi seiring dengan perkembangan virus dan penghancuran sel imun tubuh,
penderita HIV/AIDS akan mulai memperlihatkan gejala yang kronis seperti
pembesaran kelenjar getah bening (sering merupakan gejala yang khas), diare, berat
badan menurun, demam, batuk dan pernafasan pendek.
Fase akhir
Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah
terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir
pada penyakit yang disebut AIDS.

D. KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR HIV/AIDS


Penyakit HIV/AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur
berapapun. Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:
1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria
tuna susila dan pelanggannya.
2. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya: Homo seks ( melakukan
hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan
sesama wanita ), Waria dan mucikari.
3. Penerima transfusi darah
4. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus HIV/AIDS.
5. Pecandu narkotika suntikan.
6. Pasangan dari pengidap HIV/AIDS

E. PENCEGAHAN HIV/AIDS
Untuk mencegah penularan, menggunakan strategi ABCDE, yang dimaksud strategi
ABCDE adalah sebgai berikut (Wahyuningsih, 2012).
A = Abstain
Jangan melakukan seks bebas, terutama hubungan seksual berisiko.
B = Be faithful
Jadilah pasangan yang setia.
C = Condom
Jika hubungan seks tersebut adalah seks yang berisiko kehamilan atau penularan
penyakit, maka pakailah kondom.
D = Drug
Jauhi drug (obat-obatan terlarang), baik drug telan yang dapat menyebabkan gairah seks
meningkat seperti ekstasi, atau drug suntik yang menularkan langsung penyakit dari alat
suntiknya.
E = Equipment
Jangan bergantian atau berbagi menggunakan alat seperti jarum suntik atau alat potong
kuku, tato atau alat-alat lainnya yang dapat berhubungan dengan darah.
DAFTAR PUSTAKA

1 Ardhiyanti, yulrina., Lusiana, novita & Megasari, kiki. 2015. Bahan Ajar AIDS pada
Asuhan Kebidanan, Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish
2 Mukholid, agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan, edisi 2. Jakarta:
Yudhistira
3 Komisi Penanggulangan AIDS. 2007. Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS
2007-2010. Jakarta
4 Wahyuningsih, merry. 2012. Cegah Penularan HIV denga ABCDE. Di akses pada tanggal
9 Oktober 2016, dari link:
http://health.detik.com/read/2012/05/21/170836/1921096/763/cegah-penularan-hiv-
dengan-abcde
5 Mayo Clinic Staff. 2015. Diseases and Conditions HIV/AIDS. MFMER (Mayo
Foundation for Medical Education and Research). Di akses pada tanggal 9 Oktober 2016,
dari link: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/basics/symptoms/con-
20013732

Anda mungkin juga menyukai