Anda di halaman 1dari 31

44

2.6 Analisa Penyelenggaraan Perawatan


No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING
1 M1 (KETENAGAAN)
Internal Factore (IFAS)
STRENGTH (Kekuatan)
Adanya tugas, peran dan 0,1 4 0,4
wewenang yang jelas
Adanya kedisiplinan pegawai 0,3 4 1,2
Perawat yang dinas sudah sesuai 0,1 3 0,3

hitungan MAKP
Adanya perawat yang pernah 0,1 3 0,3

mengikuti pelatihan dan seminar


PPGD 80%, BCLS 20%, BLS
10%, Pasien Safety 5%, Service
Excellence 5%, Management
Bangsal 5%.
100% perawat menyatakan 0,1 2 0,2

bahwa struktur organisasi yang


ada sesuai dengan kemampuan
perawat
0,1 1 0,1
Ada mahasiswa S1 Keperawatan
yang praktek di ruangan
0,1 1 0,1
Metode MAKP Tim-Primer
Jenis ketenagaan:
0,1 3 0,3
S1 Keperawatan: 3 orang
S-W
D3 Keperawatan: 11 orang
3,1-1,5
Total
1 3,1 =1,6

WEAKNESS
MAKP tim primer belum
0,5 2 1
dilaksanakan dengan maksimal
45

Sentralisasi Obat belum berjalan


dengan baik karena komunikasi 0,5 1 0,5
antar PP dan PA belum berjalan
dengan baik 1 1,5
Total

Eksternal Factor (EFAS)


OPPORTUNITY 0,4 4 1,8
Sebagain besar pasien dirawat
parsial 0,1 3 0,3
Rumah sakit memberikan
kebijakan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi bagi perawat
ruangan 0,2 3 0,6

Kepala ruangan dan staf


menerima dengan baik dan
memfasilitasi mahasiswa
praktek Manajemen
Keperawatan di ruangan 0,1 3 0,3

Adanya kerjasama yang baik


antara perawat klinik dan
mahasiswa 0,1 2 0,2

Semua ruangan di RSU Haji


sudah mendapat sertifikat ISO
0,1 2 0,2
2009
RSU Haji sudah mendapat
akreditasi A dengan Rumah
1 3,4 O-T
Sakit dengan tipe B pendidikan.
3,4-2,1
Total
= 1,3
46

TREATHENED 0,3 2 0,6


Sebagian besar pasien di Ruang
Shofa 4 memiliki tingkat
ketergantungan parsial dan total 0,3 2 0,6
Ada tuntutan dari pasien untuk
pelayanan yang lebih
profesional 0,1 2 0,2
Makin tingginya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
kesehatan 0,2 3 0,6

Adanya pertanggung jawaban


legalitas bagi pasien 0,1 1 0,1

Kebijakan pemerintah tentang


BPJS PBI 1 2,1

Total

No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING


2 M2 (SARANA PRASARANA)
Internal Factore (IFAS)
STRENGTH
1. Mempunyai sarana dan 0,3 4 1,2
prasarana yang mencukupi
untuk pasien dan tenaga
kesehatan
2. Semua sarana dan prasarana
0,2 2 0,4
sudah digunakan secara optimal
3. Terdapat administrasi,
0,1 2 0,2
penunujang buku ekspedisi,
format timbang trima dan buku
tindakan khusus.
4. Semua administrasi penunjang
telah digunakan secara optimal 0,15 2 0,3
5. Tersedianya nurse station
6. Pengelolaan sampah ruangan
0,15 1 0,15
47

sudah terpisah antara sampah 0,1 2 0,2


medis dan non medis S-W
Total 2,45-2,3
1 2,45 = 0,15
WEAKNESS
1. Belum ada ruangan diskusi
khusus untuk dokter dan 0,3 3 0,9
perawat
2. APD belum lengkap
(handscoon, masker, skot,
0,2 2 0,4
sepatu boot)
3. SOP tidak diletakkan di dekat
alat.
4. Belum ada tempat higt alert 0,3 2 0,6

Total
0,2 2 0,4
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1 2,3
1. Adanya kerjasama untuk
pengadaan alat kesehatan
2. Tersedianya dana untuk
0,5 3 1,5
perbaikan dan penggantian alat
yang tak layak
0,5 4 2
Total
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi
1 3,5
dari pasien untuk memberikan
O-T
sarana dan prasarana yang
1 3 3 3,5-3
memadai
= 0,5
Total

1 3
48

No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING


3 M3 (METODE)
1. MAKP
Internal Factore (IFAS)
STRENGTH
1. RS memiliki visi, misi dan
motto sebagai acuan dalam 0,3 3 0,9
melakukan kegiatan pelayanan
2. MAKP Tim-Primer telah
diterapkan di ruang Shofa 4
0,3 3 0,9
3. Terlaksananya komunikasi yang
adekuat antar perawat dan tim
0,2 3 0,6
kesehatan yang lain
4. Mempunyai protap untuk setiap
jenis tindakan
Total 0,2 3 0,6

WEAKNESS 1 3 S-W
1. MAKP Tim-Primer sudah 3-1
berjalan dengan baik tetapi 1 1 1 =2
belum maksimal.
Total
Eksternal Factor (EFAS)
1 1
OPPORTUNITY
1. adanya kebijakan RS terhadap
profesionalisasi perawat
0,4 2 0,8
2. adanya mahasiswa S-1
keperawatan melaksanakan
0,4 2 0,8
peraktek manajemen di ruang
Shofa 4
3. Adanya kerjasama antara
institusi pendidikan dengan
RSU haji 0,2 2 0,4
Total
49

TREATHENED 1 2 O-T
1. Persaingan antara rumah sakit 2-3,2
swasta yang semakin ketat = -1,2
2. Adanya tuntutan masyarakat
0,4 4 1,6
yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan
0,2 2 0,4
keperawatan yang lebih
profesional.
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum.
Total
0,4 3 1,2

2. Dokumentasi Keperawatan
1 3,2
Internal faktor (ifas)
STRENGTH
1. Pendokumentasian asuhan
keperawatan model por
(problem oriented record)
2. Tersedianya sarananya sarana 0,3 4 1,2
dan prasarana untuk
pendokumentasian (format
timbang terima dan 0,2 3 0,6
sentralisasi obat, SAK sudah
mengunakan komputerisasi)
3. Sistem pendokumentasian
laporan harian untuk evaluasi
mengunakan sistem SOAP
4. Adanya kemauan perawat
0,2 2 0,4
untuk melaksanakan
pendokumentasian
Total
0,3 3 0,9
WEAKNESS
1. Jumlah pasien dan beban
50

kerja yang tinggi sehingga


pendokumentasian belum 1 3,1
optimal
2. SAK belum dilaksanakan
S-W
secara optimal karena isinya
0,3 2 0,6 3,1-2,5
yang kurang sesuai dengan
= 0,6
intervensi yang dibutuhkan
3. Pengawasan terhadap
sistematika
0,3 4 1,2
pendokumentasian kurang
dilaksanakan secara optimal
4. Dokumentasi asuhan
keperawatan tidak dilengkapi
segera saat pasien masuk 0,1 1 0,1
rumah sakit dan dirawat.
Total

Exsternal faktor (EFAS)


0,3 2 0,6
OPPORTUNITY
1. Adanya prongram pelatihan
yang dapat membantu
perawat dalam melakukan
1 2,5
pendokumentasian yang
benar
2. Peluang perawat untuk
meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM) 0,5 3 1,5
Total

THREATHENED
1. Adanya tingkat kesadaran
yang tinggi dari pasien dan
0,5 3 1,5
keluarga tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
Total
51

1 3
3. Ronde Keperawatan
Internal faktor (ifas)
STRENGTH
1 4 4 O-T
1. Ronde keperawatan sudah
3-4
dilakukan diruang Shofa 4.
= -1
2. Sebagian perawat sudah
mengerti definisi ronde
3. Bidang keperawatan dan 1 4
ruangan mendukung adanya
ronde
4. Adanya tenaga perawat
lulusan S1 ruang Shofa 4
5. Adanya kemauan perawat
0,1 2 0,3
untuk berubah
Total
0,2 2 0,4

WEAKNESS
0,3 3 0,9
1. Sudah dilaksanakan ronde
keperawatan tetapi belum
didokumentasikan
2. Peran katim belum tampak 0,2 3 0,6
untuk pelaksanaan ronde
3. Belum diadakan informed
0,2 3 0,6
consent
4. Ronde keperawatan belum
1 2,8
terjadwal sebagai kegiatan
rutin di ruangan
5. Belum adanya perawat yang
mengikuti pelatihan tentang
ronde keperawatan selain 0,2 3 0,6 S-W
KARU dan CI 2,8-2,4
6. PP menentukan kasus yang
=o,4
dirondekan
0,2 2 0,4
Total
52

Exsternal faktor (EFAS) 0,1 4 0,4


OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1. 0,2 2 0,4
Keperawatan yang peraktik
manajemen keperawatan
2. Terbuka kesempatan
0,1 2 0,2
melanjutkan pendidikan atau
magang
Total

0,2 2 0,4
THREATHENED
1. Tuntutan pasien sebagai
1 2,4
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional dan bermutu
sesuai dengan peningkatan
0,4 3 1,2
biaya perawatan
2. Persaingan antar RS akan
kualitas pelayanan perawatan
Total
0,6 2 1,2

4. Sentralisasi Obat
Internal faktor (ifas)
1 2,4
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan
perasarana untuk pengelolaan
0,5 3 1,5 O-T
sentralisasi obat (tempat obat,
2,4-3
format sentralisasi)
= -0,6
2. Kepala ruangan mendukung
kegiatan sentralisasi obat
3. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan sentralisasi
obat 0,5 3 1,5
4. Sentralisasi obat di ruangan
Shofa 4 hanya dilakukan
53

pada obat oral saja 1 3


Total

WEAKNESS
1. Depo farmasi belum ada di
setiap ruangan masih 0,3 2 0,6
tersentral di Depo farmasi
2. belum ada supervisi terhadap
kegiatan sentralisasi obat
injeksi
0,2 3 0,6
Total

0,2 3 0,6

Exsternal faktor (EFAS)


OPPORTUNITY
0,3 3 0,9
1. Adanya program pelatihan yang
S-W
dapat membantu perawat dalam
2,7-3
melakukan dokumentasi yang
0,3- =
benar.
2. Peluang perawat untuk 1 2,7
meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM)
Total
0,5 3 1,5

THREATHENED
1. Adanya tingkat kesadaran
yang tinggi dari pasien dan 0,5 3 1,5
keluarga tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat

Total 1 3

5. Supervisi
Internal faktor (ifas)
STRENGTH
1. RSU Haji Surabaya
54

merupakan RS pendidikan 0,5 2 1


yang terakreditasi B
2. Supervisi keperawatan sudah
dilakukan di Ruang Shofa 4
O-T
3. Kepala bidang keperawatan
2-3
dan kepala ruangan
0,5 2 1 = -1
mendukung kegiatan
supervisi demi peningkatan
1 2
mutu pelayanan
keperawatan
Total
1 3 3
WEAKNESS
1. Belum ada uraian tentang
jadwal supervise dengan
pasti 1 3
2. Kurangnya program
pelatihan dan sosialisasi
tentang supervisi
3. Belum adanya dokumentasi
supervisi yang jelas
Total

Eksternal faktor (EFAS) 0,3 3 0,6


OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1.
Keperawatan yang peraktik 0,4 3 1,2
manajemen keperawatan
2. Terbuka kesempatan
0,3 3 0,9
melanjutkan pendidikan atau
S-W
magang
2,7-1,8
Total
= 0,9
THREATENED
1. Tuntutan pasien sebagai
55

konsumen untuk 1 2,7


mendapatkan pelayanan yang
profesional dan bermutu
sesuai dengan peningkatan 0,4 2 0,8
biaya perawatan
2. Persaingan antar RS akan
kualitas pelayanan perawatan
0,3 2 0,6
Total

6. TIMBANG TERIMA
Internal Faktor (IFAS)
0,3 2 0,4
STRENGTH
1. Timbang terima sudah
1 1,8
dilakukan pada setiap
pergantian shift
2. Tahap-tahap proses timbang
terima sudah dijalankan
0,5 3 1,5
secara lengkap yaitu pre dan
validasi ke pasien
3. Kepala ruangan memimpin
kegiatan timbang terima 0,5 3 1,5
setiap pagi O-T
4. Format timbang terima sudah
3-2,5
sesuai dengan standart
1 3 = 0,5
5. SDM di ruang Shofa 4 sudah
cukup memadai
6. Tersedianya Ners Satasion
0,5 3 1,5
Total

WEAKNESS
1. Ners station belum
memenuhi standart
2. Teknik timbang terima
0,5 2 1
masih belum optimal
3. Adanya perawat yang masih
56

ngomong sendiri waktu 1 2,5


timbang terima
4. Masih banyak timbang
terima tentang maslah medis
Total

0,3 3 0,9
Eksternal faktor (EFAS)
OPORTUNITY
1. Adnya mahasiswa S1 praktek
0,2 3 0,6
Managemen Keperawatan
2. Adnya kerjasama yang baik
antara mahasiswa S1 yang
praktik dengan perawat
ruangan 0,1 3 0,3
3. Sarana dan prasarana
penunjang cukup tersedia
Total
0,2 3 0,6
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi
0,1 3 0,3
dari pasien untuk
memberikan sarana dan
0,1 3 0,3
prasarana yang memadai
2. Meningkatnya kesadaran S-W
masyarakat tentang tanggung 1 3 3-1,5
jawab dan tanggung gunggat =1,5
perawat sebagai pemberi
Asuhan Keperawatan 0,3 2 0,6
3. Pesraingan antar ruangan
yang semakin kuat dalam
0,3 1 0,3
pemberian pelayanan
Total
0,2 1 0,2
7. DISCHARGE PLANNING
Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
0,2 2 0,4
1. Di ruang Shofa 4 sudah
57

dilaksanakan Discharge
Planning 1 1,5
2. Tersedianya format Discharge
Planning di ruang Shofa 4
3. Tersedianya resum
keperawatan untuk pasien
0,3 3 0,9
pulang
4. Adanya kemauan perawat
untuk memberikan 0,3 3 0,9
pendidikan keasehatan
kepada pasien/keluarga
5. Memberikan PENKES
kepada pasien/keluarga
0,4 4 1,6
selama dirawat atau pulang
secara lisan
1 3,4
Total

WEAKNESS
1. Tidak tersedianya leafleat 0,2 2 0,4 O-T
saat pasien pulang 3,4-2,5
2. Discharge Planning hanya
= 0,9
dilakukan saat pulang saja
3. Pendokumentasian Discharge
0,5 3 1,5
Planning di ruangan sudah
ada belum dilaksanakan
secara optimal.
Total

Eksternal faktor (EFAS)


0,3 2 0,6
OPORTUNITY
1. Adanya Mahasiswa S1 yang
praktek Managemen
1 2,5
Keperawatan
2. Adanya kerjasma yang baik
antara Mahasiswa dengan
Perawat ruang Shofa 4
58

3. Pasien dan keluarga sebagian


besar berpendidikan tinggi 0,2 3 0,6
sehingga memudahkan
penerimaan PENKES yang
disampaikan Perawat 0,2 3 0,6
4. Kemauan pasien/keluarga
terhadap anjuran Perawat
Total
0,2 3 0,6

THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakat
0,2 3 0,6
untuk mendapatkan
pelayanan Keperawatan yang
Profesional
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya 0,2 2 0,4
kesehatan
3. Persaingan antar Rumah Sakit
swasta yang semakin ketat
4. Makin tingginya keingin
1 2,8
tahuan klien/ keluarga/
S-W
masyarakat tentang penyakit
Total 2,8-3,3
8. PENERIMAAN PASIEN
0,3 4 1,2 = - 0,5
BARU
Internal Faktor (IFAS)
0,4 3 1,2
STRENGTH
1. Sudah sesuai dengan alur
0,3 3 0,9
penerimaan pasien baru
2. Prises pengkajian sudah
dilaksanakan oleh perawat
ruangan
3. Tersedia format PPB
1 3,3
Total

WEAKNESS
59

1. Tidak pernah menjelaskan


fasilitas yang ada di RS
2. Belum ada kartu penunggu
0,3 3 0,9

Total
Eksternal faktor (EFAS)
0,3 3 0,9
OPORTUNITY
1. Adanya Mahasiswa S1 yang
praktek Managemen
0,2 2 0,4
Keperawatan
2. Adanya kerjasma yang baik
antara Mahasiswa dengan
Perawat ruang Shofa 4
3. Adanya kemauan Perawat 0,2 3 0,6
untuk berubah O-T
Total
1 2,8 2,8-2,3
THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakat = 0,5
untuk mendapatkan
pelayanan Keperawatan 0,3 3 0,9
yang Profesional
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
0,2 2 0,4
3. Persaingan antar Rumah
Sakit swasta yang semakin
ketat
4. Makin tingginya keingin 0,2 2 0,4
tahuan klien/ keluarga/
masyarakat tentang penyakit
Total
0,3 2 0,6

1 2,3
60

0,3 3 0,9

0,3 3 0.9

0,4 3 1,2
1 3 S-W
3-2
=1
0,5 2 1

0,5 2 1

1 2

0,2 3 0,6

0,5 3 1,5

0,3 3 0,9
O-T
1 3 3-2,5
= 0,5
0,2 3 0,6
61

0,3 3 0,9

0,3 2 0,6

0,2 2 0,4

1 2,5
No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING

Keuangan (M4)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya dana yang memadai dari
0,3 3 0,9
Rumah Sakit
2. Adanya pendapatan dari jasa
0,4 4 1,6
pelayanan pasien umum
(Jamsostek,Astek,Askes PNS)
3. Proses penyelesaian administrasi S-W =
yang mudah 0,3 4 1,2 3,7-2
TOTAL =1,7
1 3,7
WEAKNESS
1. Proses pendokumentasian tentang
sumber pendanaan dari rumah sakit 1 2 2
untuk ruangan belum terlalu jelas

TOTAL
1

O-T =
b. Eksternal Faktor (EFAS) 4-3=1
OPPORTUNITY
1. Pengeluaran sebagian besar di 1 4
biayai oleh institusi/ RS
TOTAL
62

1
THREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari
masyarakat untuk mendapatkan 1 3
pelayanan kesehatan yang murah
TOTAL
1
PEMASARAN (M5)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Sebagai Rumah Sakit Pendidikan 0,2 4 0,8 S-W =
Kelas B dikelola Oleh Pemerintah 3,8-3
Provins Jawa Timur =0,8
2. Mempunyai asuransi pelayanan
0,2 4 0,8
kesehatan
3. RS memiliki progam
0,3 4 1,2
pengembangan dalam pelayanan
(missal pelayanan dengan motto
menebar salam dan senyum dalam
pelayanan), dan sudah memiliki
indicator mutu pelayanan
keperawatan
4. Ruang Shofa 4 merupakan ruang
kelas I dan II 0,1 4 0,4
5. Adanya media promosi pelayanan
yang sudah baik yang dimiliki RSU 0,2 3 0,6
Haji Surabaya
TOTAL O-T =
1 3,8 4-4=0
WEAKNESS
1. Belum adanya angket tentang
strategi pemasaran 0,5 3 1,5
2. Belum adanya srategi promosi ke
public melalui media massa 0,5 3 1,5
TOTAL
1 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Banyak diadakannya seminar dan
workhop pemasaran promosi RS
0,3 4 1,2
2. Adanya pelatihan untuk
peningkatan pelayanan yang
0,2 4 0,8
berkualitas
3. Adanya kerjasama yang baik antara
63

mahasiswa stikes pemkab jombang


dengan perawat klinik 0,2 4 0,8
4. Adanya mahasiswa stikes pemkab
jombang yang melaksanakan
praktik manajemen keperawatan 0,3 4 1,2
TOTAL

THREATHENED
2. Adanya persaingan dari RS lain 1 4
yang memberikan pelayanan
dengan baik
TOTAL 1 4 4

1
64

2.7 Diagram Layang Analisa SWOT

I / II O III / IV

Turn Arrond Agresif


2

1,5
M1 1,6, 1,3 Makp 2,1,2
So -0,7, 1 1
Tt 1,5, 0,9

Dp -0,5,0,5 M2
0,5 0,15,0,5 Ppb 1,0,5
Sv 0,7,0,5

-2 -1,5 -1 -0,5 0.5 1 1,5 2


W S

Dk 0,6, -5
-0,5
Rk 0,4,-0,6

-1

III / IV -1,5
IV / I
Defensif
-2 Defersifikasi

Keterangan
1. PPB : Penerimaan pasien baru 5. DK : Dokumentasi Keprawata
2. MAKP :Model asuhan 6. RK :Ronde keperawatan
keperawatan profesional 7. TT :Timbang Terima
3. SV : Supervisi 8. DP :Discharge Planing
4. SO :Sentralisasi Obat 9. M1 :Ketenagakerjaan
10. M2 :Sarana Prasarana
2.8 Identifikasi Masalah
65

Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan


SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Supervisi keperawatan sudah dilakukan dan sudah terjadwal dalam 1
tahun.
2. Sentralisasai obat sudah dilakukan di SHOFA 4 RSU HAJI Surabaya tapi
masih dilakukan pada obat oral saja, sedangkan obat injeksi dan cairan
infuse belum tersentralisasi.
3. Ronde keperawatan sudah pernah dilakukan di Shofa 4 RSU HAJI
Surabaya dan sudah terdokumentasi.
4. Sistem pendokumentasian yang sehari - hari diterapkan di SHOFA 4
adalah sistem pendokumentasian model POR yang menggunakan SOAP
dalam catatan perkembangan.
5. Penerapan model MAKP sudah dilakukan tetapi belum optimal.
6. Mempunyai sarana dan prasarana yang mencukupi untuk pasien dan
tenaga kesehatan.
7. Disharge planning sudah dilakukan, tapi hanya dijalankan saat klien akan
pulang. Sudah terdapat format perencanaan pasien pulang yang berisi sama
dengan format disharge planning.
8. Penerimaan pasien baru sudah dilakukan sesuai dengan alur, proses
pengkajian juga sudah dilaksanakan oleh perawat.
9. Ketenagaan kerja menurut tingkat pendidikan mengalami kekurangan
dikarenakan jumlah tenaga yang berpendidikan Sarjana Keperawatan
hanya sebanyak 4 orang.
10. Timbang terima selama ini sudah dilakukan pada setiap pergantian sihft
jaga.

2.9 Prioritas Masalah


Skor analisis
No Masalah PRIORITAS
SWOT
IFAS EFAS
1 Sentralisasi obat -0.7 1 1
2 Discharge planning -0,5 0,4 2
66

3 Ronde keperawatan 0,4 -0,6 3


4 Dokumentasi 0,6 -0,5 4
5 M2 (Sarana Prasarana) 1,15 0,5 5
6 Supervisi 0,7 0,5 6
7 Penerimaan pasien baru 1 0,5 7
8 M1 (Ketenagaan, Pasien) 1,3 1,1 8
9 Timbang terima 1,5 0,9 9
10 MAKP 2 1,2 10

Keterangan
11. PPB : Penerimaan pasien baru 15. DK : Dokumentasi Keprawata
12. MAKP :Model asuhan 16. RK :Ronde keperawatan
keperawatan profesional 17. TT :Timbang Terima
13. SV : Supervisi 18. DP :Discharge Planing
14. SO :Sentralisasi Obat 19. M1 :Ketenagakerjaan
20. M2 :Sarana Prasarana
67

POA (PLANING OF ACTION)


No Problem Tujuan Kegiatan Indikator Penanggung Waktu
Keberhasilan Jawab
1 Sentralisasi Sentralisasi 1. Menyusun proposal Seluruh obat klien sudah Krisdyan Minggu
Obat obat Sentralisasi obat. tersentralisasi dengan baik. Hermawati, S.Kep II - III
dilaksanakan 2. Menentukan penanggung
secara jawab Sentralisasi obat.
optimal.
3. Melaksanakan sentralisasi
obat klien bekerja sama
dengan perawat, dokter dan
bagian farmasi.
4. Mendokumentasi-kan hasil
pelaksanaaan pengelolaan
sentralisasi obat.
5. Membuat format pencatatan
sentralisasi obat.

2 Discharge Discharge 1. Mengajukan proposal Setiap klien mulai masuk Firdaus Suudiah, Minggu
planning planning pelaksanaan discharge sampai pulang sudah S.Kep II - III
dilaksanakan planning. mendapatkan discharge
secara optimal 2. Menentukan jadwal planning.
dan pelaksanaan discharge
terdokumen- planning.
68

tasi dengan 3. Mensosialisa-sikan dan


baik. melaksanakan discharge
planning.
4. Menentukan kebutuhan
edukasi pasien sesuai dengan
PPK (lembar terintegrasi)
3 Ronde Menyelasaika 1. menyusun proposal kegiatan 1. Perawat mampu M.Jafar Fandila, Minggu
Keperawatan n masalah ronde keperawatan (strategi menyusun proposal S.Kep II-III
kesehatan dan materi) kegiatan ronde
klien 2. menyusun materi dan askep keperawatan
yang sesuai dengan kriteria 2. Perawat mampu
masalah yang dirondekan menyusun materi ronde
dalam kegiatan ronde keperawatan
keperawatan 3. Perawat mampu
3. membuat alur ronde menyusun alur ronde
keperawatan keperawatan
4. melaksanak ronde 4. Perawat memahami
keperawatan ronde keperawatan dan
5. mensosialisasikan ronde mampu melaksanakan
keperawatan ronde keperawatan
6. mengaplikasikan ronde 5. Setiap kasus luar biasa
keperawatan diruang shofa 4 dan kasusyang sudah
dilakukan tindakan
keperawatan tetapi tidak
ada kemajuan setelah
69

dilakukan ronde
keperawatan masalah
tersebut dapat diatasi
dengan klilen
memahami kemajuan
kesehatannya
4 Dokumentasi Mendokumen 1. Mengusulkan agar 1) Pendokumentasian Intan Novinta Sari, Minggu
tasikan pendokumentasian dilakukan dilakukan secara S.Kep II-III
masalah secara terperinci baik aspek terperinci baik aspek
asuhan medis dan aspek keperawatan medis atapun aspek
keperawatan 2. Mengusulkan kepada perawat keperawatan
yang untuk menyertakan 2) Perawat
diberikan keterangan waktu pada menyertakan keterangan
dengan baik tindakan keperawatan waktu pada tidnkan
dan benar 3. Mengusulkan kepada kepala keperawatan
ruangan untuk melakukan 3) Kepala ruangan
evaluasi secara rutin terhadap melakukan
pendokumentasian yang evaluasisecara rutin
dilakukanj perawat terhadap
pendokumentasian yang
dilakukan perawat
5 M2 (sarana Sarana dan 1. Menusulkan penambahan 1. Ruang isolasi dan ruang Firdaus Suudiah, Minggu
prasaran) prasarana instrumen sesuai dengan rawat inap terhubung S.Kep II-III
untuk standart depkes RI sehingga pemantuan
tindskan 2. Penataan peralatan yang lebih dapat dilakukan lebih
70

perawatan terorganisasi dan rapi intensif


tersedia dalam 3. Perawatan sarana dan 2. Adanya perawatan
jumlah yang prasaran secara berkala dan sarana dan prasanara
cukup dan inetnsif secara berkala sesaui
adapat 4. Meningkatkan proses standart perawatan
dimanfaatkan dokumentasi inventarisasi masing2 alat
secara optimal 5. Memberikan moytivasi pada 3. Apabila ada kerusakan
keluarga pasien baik secar alat segera diperbaiki
lisan atau tulisan untuk atau diganti
menjaga faslitas yang 4. Tidak terdapat saran
disediakan danprasara yang rusak
akibat kelalaian petugas
amupun pasien dan
keluarga
5. Inventarisasi dilakukan
secara berkala setiap
bulanya
6 Supervisi Mampu 1. Membaut jadwal supervisi 1. Supervisi dilakukan Aris Nur Hasan, Minggu
menerapkan 2. Membuat format supervisi sesuai dengan jadwal S.Kep II-III
supervisi yang baku sesuai SOP 2. Supervisi dilalukan
keperawatan seperti tindakan injeksi dan sesuai dengan tugas
dengan benar pemasangan infus dll pokok dan fungsi serta
3. Mensosialisasikan supervisi sesuai fromat yang
4. Melaksanakan supervisi terstandart
keperawatan 3. Hasil supervisi
71

5. Mendokumentasikan hasil terdokumentasi dengan


pelaksanaan supervisi baik
keperawatan sesuai 3f (fair,
fead back, blow up)
7 Penerimaan Menerima dan 1. Mensosialisasikan tentang 1. semua perawat dapat Lenny Indah Minggu
pasien baru menyambut alur penerimaan pasien baru menerapkan Purnamasari, S.Kep II - III
kedatangan 2. Menyusun dan membuat komunikasi yang baik
pasien baru format penerimaan pasien dan diberi sentuhan
dengan hangat barunserta petunjuk teknis terapeutik.
dan terapeutik pengisiannya. 2. Penerimaan pasien
3. Melaksanakan baru sesuai standar
penerimaan pasien baru
secara alur.
4. Mendokumentasikan hasil
dengan benar.
8 M1 Sumber Meningkatkan 1. Mengusulkan poeningkatan 1. Perawat memiliki skil Wiwit Vidyawati, Minggu
daya manusia kualitas dan sklil baik soft sklil maupun yang baik seperti PPGD, S.Kep I-II
kuantitas hard sklil melalui pendidikan ATLS, rawat luka dan
ketenagaan dan pelatiahn secara lain-lain
betrkala,terjadwal, merata 2. Perawat disiplin dalam
dan bervariasi pada seluruh melaksanakn tugas
perawat timbang terima, sesuai
2. Peningkatan kedisiplinan jadwal dan tepat waktu
perawat dalam pelaksanaan 3. Pemberian reward pada
tugas dengan memberikan pearwat teladan pada
72

hukuman pada perawat yang setiap minggunya


terlambat 4. Adanya penambahan
3. Pemberian reward misalnya jumlah perawat
pin, dalam kinerja perawat
4. Mengusulkan jumlah perawat
yang ada di ruang shofa 4
sesuai kebutuhan njumlah
perawat
9 Timbang Timbang 1. Menyusun proposal timbang 1. Timbang terima Hadi Teguh Minggu
Terima terima terima. dilakukan di nurse Prasetyo, S.Kep II - III
dilakukan 2. Menentukan penanggung station dan di klien.
secara optimal jawab timbang terima. 2. Isi timbang terima
dan 3. Menyusun format timbang tentang masalah
terdokumen- terima klien serta petunjuk keperawatan yang sudah
tasi. teknis pengisiannya. dan belum teratasi.
3. Timbang terima
4. Melaksanakan timbang terima terdokumen-tasi dengan
baik.
10 Methode Mampu 1. Mendiskusikan setiap MAKP primary Nursing Sabrina Adhi C, Minggu
MAKP meningkatka hambatan yang dalam diterapkan secara baik. S.Kep II - III
n penerapan penerapan model primary
MAKP nursing.
primary 2. Sosialisasi hasil desiminasi.
Nursing 3. Merencanakan kebutuhan
pemula. tenaga perawat.
73

4. Melakukan pembagian
peran perawat.
5. Menentukan diskripsi tugas
dan tanggung jawab
perawat.
6. Melakukan pembagian
jadwal serta pembagian
tenaga perawat.
7. Membantu penerapan
model MAKP yang sudah
ada.
8. Supervisi penerapan MAKP
9. Evaluasi
5

Anda mungkin juga menyukai