Anda di halaman 1dari 16

POMPA SENTRIFUGAL

1. Tujuan :
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pompa sentrifugal yang dilengkapi dengan
flowmeter digital dan pressure transmitter.
2. Menentukan kapasitas pompa dan efisiensi pompa serta menjelaskan mekanisme pompa.

2. Alat yang digunakan :


1. Pompa sentrifugal
2. Selang

3. Bahan yang digunakan :


1. Air

4. Dasar Teori
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu
tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan
tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan
pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja
positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement
pump).
1. Pompa pemindah positif (positive displacement pump)
a. Pompa Reciprocating
Pompa torak
Pompa plunger
b. Pompa Diaphragma
c. Pompa Rotari

2. Pompa kerja dinamis (non positive displacement pump)


a. Pompa kerja khusus
Pompa Jet
Pompa Hydran
Pompa Elektromagnetik
b. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pumps)

POMPA SENTRIFUGAL
Pompa sentrifugal merupakan alat pemindah fluida dengan menggunakan gaya
sentrifugal yang diakibatkan gerak putar impeler. Seluruh impeler berputar dalam rumah
pompa (chasing) dengan kecepatan tinggi, sehingga memberikan percepatan pada fluida
yang dialirkan. Energi yang ditransfer dari motor penggerak ke impeler melalui percepatan
sentrifugal. Fluida yang dialirkan dikonversikan menjadi energi kinetik dan energi tekan.
Tinggi tekan (head) yang dicapai suatu pompa tergantung pada putarannya, diameter, dan
bentuk lengkungan impeler. Karena tinggi tekan pompa terbatas, maka dengan
menghubungkan beberapa impeler saling berurutan pada suatu poros akan didapatkan tinggi
tekan yang lebih besar.

Pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri, hal ini disebabkan oleh konstruksinya.
Pompa ini tidak memiliki chek valve dalam keadaan diam, cairan mengalir ke tangki yang
besar. Bila pompa dioperasikan dalam keadaan kosong, vakum yang dihasilkan tidak cukup

untuk mengisap fluida yang dialirkan masuk ke rumah pompa. Pompa sentrifugal pada saat
mulai dipakai harus dipenuhi cairan, hal ini dilakukan dengan jalan membuka valve tekan.

equipment Assembly

A. Spesifikasi pompa sentrifugal


a) Pompa
Tipe : pompa sentrifugal
Laju alir : Max 90LPM
Head :Max 9m Head
Material : kuningan + clear acrylic (cover)
b) Tangki sirkulasi
Tangki air akrilik transparan untuk memasok air ke pompa
Volume :15L
c) Debit dan pump head
Semua pengukuran dan debit untuk mempermudah melihat dan pengumpulan data
Tekanan : 0 76cmHg / 0 2 kg/cm2 (delivery, P2)
: 0 76cmHg / 0 2 kg/cm2 (suction,P1)
Debit : 30 150 LPM
d) proses perpipaan
Proses pipa terbuat dari pipa PVC industri. Katup yang digunakan adalah non ferrous
untuk meminimalkan karat dan korosi.

e) pressure transmitter
Tekanan yang terbaca pada display
Tekanan : 0 76 cmHg/0 2 kg/cm2 (delivery,P2)
: 0 76 cmHg/ 0 2 kg/cm2 (suction, P1)
f) Pengukur debit digital
Debit yang terbaca pada display
Debit : 30 100 LPM

B. Secara umum pompa sentrifugal tersusun atas beberapa bagian penting yaitu:
bagian-bagian pompa sentrifugal

1. Casing
Komponen utama pertama dari pompa sentrifugal adalah casing
pompa. Casing pompa sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser
yang mengelilingi impeller pompa. Diffuser ini lebih sering dikenal
sebagai volute casing. Sesuai dengan fungsi diffuser, volute casing
berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida yang masuk
ke dalam pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute casing didesain
membentuk corong yang berfungsi untuk mengkonversikan energi
kinetik menjadi tekanan dengan jalan menurunkan kecepatan dan
menaikkan tekanan, hali ini juga membantu menyeimbangkan tekanan
hidrolik pada shaft pompa.

2. Impeller
Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang berfungsi untuk
mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa dengan jalan
mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi impeller.

Gambar 4.3 Volute Casing


Pompa Sentrifugal

Beberapa contoh tipe impeller

Desain impeller bergantung atas kebutuhan tekanan, kecepatan aliran, serta kesesuaian
dengan sistemnya. Impeller menjadi komponen yang paling utama berpengaruh terhadap
performa pompa. Modifikasi desain impeller akan langsung berpengaruh terhadap bentuk
kurva karakteristik pompa tersebut. Ada berbagai macam desain impeller pompa
sentrifugal, antara lain tipe tertutup dan terbuka, tipe single flow, tipe mix flow, tipe
radial, tipe non-clogging, tipe single stage, dan tipe multi stage.
3. Poros (Shaft)

Poros pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber gerak, seperti
motor listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah pompa
sentrifugal yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending porosnya akan
secara sempurna terdistribusikan ke seluruh bagian impeller pompa.

4. Bearing

Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif terhadap
stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang digunakan pada pompa
yaitu berupa journal bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya
yang searah dengan gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk
menahan gaya aksial yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.
Skema Journal dan Thrust Bearing
5. Kopling

Pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft, dimana yang satu
adalah poros penggerak dan yang lainnya adalah poros yang digerakkan. Kopling yang
digunakan pada pompa, bergantung dari desain sistem dan pompa itu sendiri. Macam-
macam kopling yang digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid, kopling
fleksibel, grid coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.

6. Sistem Packing

Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin
terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros) dengan stator.
Sistem sealing yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal
dan gland packing.

Sistem Mechanical Seal


Sistem Gland Packing

7. Sistem Lubrikasi

Sistem lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien gesek antara dua
permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko keausan. Lubrikasi pada pompa
terutama digunakan pada bearing. Sistemnya dapat berupa lub oil atau juga tipe greas
tergantung dari desain pompa itu sendiri.

C. Prinsip Kerja Pompa


Pada pompa terdapat sudu-sudu impeler yang berfungsi mengangkat zat cair dari tempat
yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi. Impeler dipasang pada poros pompa yang
berhubungan dengan motor pengerak, biasanya motor listrik atau motor bakar.
Gambar proses pemompaan
Poros pompa akan berputar apabila penggeraknya berputar., karena poros pompa berputar
impeller dan sudu-sudu impeller berputar zat cair yang di dalamnya akan ikut berputar
sehingga tekanan dan kecepatannya naik dan terlempar dari tengah pompa ke saluran yang
berbentuk volut atau spiral yang kemudian dislaurkan keluar melalui nosel.
Jadi fungsi impeler pompa adalah merubah energi mekanik yaitu putaran impeler menjadi
energi fluida (zat cair). Jadi, zat cair yang masuk pompa akan mengalami pertambahan
energi. Pertambahan energi padazat cair mengakibatkan pertambahan head tekan, head
kecepatan dan head potensial. Jumlah dari ketiga bentuk head tersebut dinamakan head total.
Head total pompa juga bisa didefinisikan sebagai selisih head total (energi persatuan berat )
pada sisi isap pompa dengan sisi keluar pompa.

D. Karakteristik pompa
Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan hubungan antara tekanan yang
dibangkitkan (head) dan kecepatan aliran volum (kapasitas). Karakteristik dapat juga
menyertakan kurva efisiensi dan harga brake horse power- nya. Karakteristik pompa
sentrifugal dapat digambarkan dalam kurva karakteristik yang melukiskan jalannya lintasan
dan besaran-besaran tertentu terhadap besaran kapasitas, besaran-besaran itu adalah :
1. Head pompa ( H )
Head pompa adalah energi yang diberikan ke dalam fluida dalam bentuk tinggi
tekan. Dimana tinggi tekan merupakan ketinggian fluida harus naik untuk memperoleh
jumlah energi yang sama dengan yang dikandung satu satuan bobot fluida pada kondisi
yang sama. Dasar dari penentuan tinggi tekan (head) pompa adalah persamaan Bernoulli.
Untuk aplikasi pada instalasi pompa, persamaan Bernoulli dalam bentuk energi head
terdiri dari empat head, antara lain head elevasi, head tekanan, head kecepatan, dan head
kerugian ( gesekan aliran).
H = P2 P1
Dimana :
H : Head pompa (kgf/cm2)
P1 : Tekanan (kgf/cm2)
P2 : Tekanan (kgf/cm2)
2. Daya Hidrolis
Daya hidrolis (daya pompa teoritis) adalah daya yang diperlukan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair. Daya hidrolis dapat dihitung dengan persamaan berikut.
Pi = .g. htot . Q
Dimana :
Pi : Daya Hidrolis (kg.m2/s3 atau Watt)
: Berat jenis air (kg/m3)
Q : Debit (m3/s)
htot : Head Total (m)
g : gaya gravitasi (m/s2)

3. Efisiensi Pompa
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara output dan input atau antara
daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa. Harga efisiensi yang tertinggi sama
dengan satu harga efisiensi pompa yang didapat dari pabrik pembuatnya. Rumus efisiensi
dapat dilihat seperti berikut ini
Dimana :
Pi
100%
PS

Dimana :
: Efisiensi Pompa (%)
Pi : Daya Hidrolis (W)
Ps : Daya Motor (W)
Karakteristik pompa berbeda-beda berdasarkan pada jenis pompa, putaran spesifik
dan pabrik pembuatnya. Kurva-kurva karakteristik, yang menyatakan besarnya head total
pompa, daya poros, dan efesiensi pompa, terhadap kapasitas. Kurva performansi tersebut,
pada umumnya digambarkan pada putaran yang tetap. Kurva efesiensi terhadap kapasitas
dari pompa sentrifugal umumnya berbentuk lengkung seperti kurva berikut ini:

Gambar Kurva Head, Efisiensi dan Daya


Dari grafik terlihat bahwa kurva head kapasitas menjadi semakin curam pada

pompa dengan harga s yang semakin besar. Disini head pada kapasitas nol (shut of head)

semakin tinggi pada s yang semakin besar. Kurva daya terhadap kapasitas mempunyai

harga minimum bila kapasitas aliran sama dengan nol pada pompa sentrifugal dengan s

kecil. Kurva efisiensi terhadap kapasitas dari pompa sentrifugal umumnya berbentuk
mendekati busur lingkaran. Harga efisiensinya hanya sedikit menurun bila kapasitas berubah
menjauhi harga optimumnya. Dalam memilih pompa yang tepat bagi keperluan tertentu,
karakteristik pompa seperti diuraikan diatas sangat penting untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan.
5. Prosedur Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan bersih dan kering.
2. Diisi tangki dengan air hingga menyentuh bagian ujung pipa.
3. Ditutup katup V1 dan dinyalakan sumber listrik ke pompa.
4. Diatur katup keluaran V2 sesuai kondisi operasi.
5. Diatur katup V1 dengan laju alir 40 L/menit hingga aliran stabil, dan diamati pembacaan
skala tekanan pada P1 dan P2.
6. Diulangi percobaan pada laju alir 50,60,70, 80 dan 90 L/menit.

6. Pengamatan :

Suction pressure Delivery


Laju alir (P1) pressure
(L/menit) (P2)
cmHg Kgf/cm2
(Kgf/cm2)
90.15 -1 -0.01 0.3
80.25 0 0 0.42
70.01 1 0.01 0.55
60.26 2 0.02 0.65
50.51 2,2 0.03 0.73
40 2,5 0.05 0.8

7. Perhitungan

a. Total head (H) untuk Q = 90,15 L/menit

H = P2-P1
H = 0,3 kgf/cm2 - (-0,01 kgf/cm2)
H = 0,31kgf/cm2
Konversi satuan Total Head (H) kgf/cm2 mH2O

kgf 10.000 mmH 2O 1 mH 2 O


0,31 =3,1mH 2O
cm 2
1 kgf /cm2
1000 mmH 2 O

b. Laju alir (Q) = L/menit m3/detik (Q = 90,15 L/menit)


3 3
L 1m 1 menit m
90,15 =0,00150253
menit 1000 L 60 detik s

c. Hydraulic Power (Pi) untuk Q = 90,15 L/menit


Pi = g H Q

kg m m3
Pi = 1000 9,81 3,1mH 2O 0,00150253
m3 s2 s

2
kg . m
Pi=45,693441 3
atau watt
s

d. Pump Efficiency ( ) untuk Q = 90,15 L/menit


Pi
= 100
P

45,693441 Watt
= 100
180 watt

=25,3852452

Hasil perhitungan

Laju alir Suction Delivery


Laju alir Total Total Hydraulic Pump
(m3/s) pressure (P1) pressure
(L/menit Head Head Power,Pi Efficiency
(kgf/cm2)
) (kgf/cm2) (mH2O) (watt) (%)
(P2)
cmHg Kgf/cm2
90.15 0.00150253 -1 -0.01 0.3 0.31 3.1 45.693441 25.3852452
80.25 0.00133753 0 0 0.42 0.42 4.2 55.108777 30.6159873
70.01 0.00116686 1 0.01 0.55 0.54 5.4 61.813065 34.3405918
60.26 0.00100435 2 0.02 0.65 0.63 6.3 62.072054 34.4844747
50.51 0.00084185 2,2 0.03 0.73 0.7 7 57.809851 32.116584
40 0.00066668 2,5 0.05 0.8 0.75 7.5 49.050981 27.250545

kurva karateristik pompa


0.9 40

0.8 35
0.7
30
0.6
25
0.5
delivery pressure (kgf/cm2) 20 pump efficiency(%)
0.4
15
0.3
10
0.2

0.1 5

0 0
40 50 60 70 80 90 100

flowrate (L/menit)

Delivery pressure (kgf/cm2) (P2) Pump Efficiency (%)


8. Pembahasan
a) Ira Siswika
Pada praktikum kali ini, alat yang digunakan adalah pompa sentrifugal. Dengan
variasi laju alir sebesar 40 m3/s, 50,51 m3/s, 60,26 m3/s, 70,01 m3/s, 80,25 m3/s, dan 90,15
m3/s. Selanjutnya data yang diambil yakni tekanan suction (P1) dan tekanan delivery
(P2). Dari hasil perhitungan H yang di hasilkan dari pengurangan antara P2 dan P1,
setiap laju alir seluruhnya memiliki sifat yang sama yaitu H akan semakin tinggi apabila
laju alir semakin kecil. H merupakan kerugian yang timbul selama pompa berjalan,
karena adanya gesekan didalam pipa atau gesekan didalam pompa itu sendiri yang tidak
mengubah energi menjadi kerja yang sepenuhnya. Berdasarkan teori juga diketahui
bahwa H berbanding lurus dengan P2, apabila P2 membesar maka H juga membesar.
Maka, jika laju alir diperkecil, maka nilai P2 akan membesar. Hal ini disebabkan karena
dengan di perkecilnya laju alir maka bukaan kran akan diperbesar dan tekanan yang
keluar akan membesar pula, maka head yang di capai akan semakin tinggi.
Dari data percobaan diketahui bahwa semakin besar laju alir fluida yang dialirkan
oleh pompa maka perbedaan head pompa akan semakin kecil. Hal ini dapat dilihat dari
kurva hubungan flowrate dengan delivery pressure (P2), dimana untuk laju alir 40
L/menit menyebabkan delivery pressure (P2) sebesar 0.8 kgf/cm2 dan untuk laju alir
tertinggi yakni 90,15 L/menit menyebabkan delivery pressure (P2) sebesar 0.3 kgf/cm2.
Dari data percobaan dan grafik hubungan antara flowrate dengan pump efficiency
didapatkan hasil pada saat laju alir 40 hingga 60,26 L/menit terjadi kenaikan efficiency
dari 27,25% menjadi 34,48% dan pada saat laju alir 70,01 90,15% terjadi penurunan
efficiency dari 34,34 - 25.38%. Jadi efisiensi maksimum terjadi pada saat laju alir 60.26
L/menit dengan efficiency 34,48 %. Pada saat laju alir diatas 60.26 L/menit, semakin
besar laju alir atau kapasitas fluida yang dialirkan pompa maka efisiensi cenderung
semakin menurun. Hal ini terjadi karena ketika kecepatan putar dinamo pada pompa
diperbesar maka laju alir atau kapasitas fluida yang dialirkan pompa akan semakin besar.
Laju alir atau kapasitas fluida yang semakin besar menyebabkan daya yang dibutuhkan
pompa akan semakin berat dan menyebabkan efisiensi pompa menurun.

9. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa pompa
sentrifugal bekerja dengan mengubah energi dalam fluida berupa energi kecepatan menjadi
energi berupa tekanan yang mengakibatkan pertambahan head tekanan dengan adanya gaya
sentrifugal atas bantuan kipas yang ada dalam rumah pompa.
Pada laju alir 40 60,26 L/menit terjadi kenaikan efficiency dari 27,25% menjadi
34,48% dan pada saat laju alir 70,01 90,15% terjadi penurunan efficiency dari 34,34 -
25.38%.
Daftar Pustaka :

Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Ujung pandang : Jurusan Teknik kimia Politeknik Negeri

Ujung Pandang
http://www.scribd.com/doc/49746449/EFISIENSI-POMPA
http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/apa-yang-dimaksud-dengan-pompa-

centrifugal.html
http://www.solution.com.my/pdf/FM54(A4).pdf
http://artikel-teknologi.com/bagian-bagian-pompa-sentrifugal/

Anda mungkin juga menyukai