JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2020 Radikal bebas adalah atom, molekul atau senyawa yang dapat berdiri sendiri yang mempunyai electron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu bersifat sangat reaktif dan sangat stabil. Komponen utama radikal bebas adalah oksigen radikal seperti O2-, RO+, OH+ dan HO2+. Radikal bebas mudah bereaksi dengan protein, lemak dan DNA dalam tubuh. Sumber penghasil Radikal bebas dalam tubuh yaitu mitokondria, fagosit, xantin oksidase, peroksisome, dan asam arakhidonat bahan tersebut dihasilkan tubuh untuk membunuh bakteri yang masuk dalam tubuh apabila berlebihan maka bahan tersebut dinetralisasi oleh antioksidan. Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas secara berlebih dalam tubuh adalah radiasi, terpaparnya asap rokok, sinar UV, metabolisme, inflamasi- pembengkakan, bahan kimia dalam makanan (pengawet, pewarna sintetik, residu pestisida, dll), pola makan yang tidak sehat dan juga polusi udara Radikal bebas berlebih dalam tubuh akan berdampak bagi komponen di dalam tubuh. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa radikal bebas bisa bereaksi dengan protein, lemak dan DNA dalam tubuh sehingga reaksi yang dihasilkan pun mempunyai dampak yang negatif pada tubuh kita. Contohnya, radikal bebas yang bereaksi dengan komponen protein dan lemak dari sel akan menyebabkan kerusakan membran sel. Kerusakan pada membran sel darah akan menyebabkan darah mudah mengendap sehingga dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah.. Antioksidan (oksigen nonradikal) merupakan salah satu penetralisis radikal bebas. Bila atom dalam tubuh di terpapar radiasi, rokok, sinar UV, dll maka akan menyebabkan atom dalam tubuh kehilangan elektronnya. Bila salah satu atom pada membran kehilangan electron maka akan terjadi reaksi berantai yang menyebabkan kehilangan fungsi membran dan terjadi erosi. (erosi : pengikisan permukaan lapisan sel dikarenakan terjadinya mutasi sel atau matinya sel tersebut). Antioksidan memberikan peran yang penting untuk menangkal radikal bebas. Fungsi antioksidan adalah menyumbangkan electron pada atom yang telah kehilangan elektronnya sehingga strukturnya lebih stabil. Antioksidan dapat ditemukan pada makanan. Radikal bebas yang berlebih dalam tubuh dapat dicegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengonsumsi antioksidan terutama buah dan sayuran yang mengandung vitamin C, E, Beta karoten, likopen dan flavanoid. Contohnya adalah kangkung, bayam, papaya, nenas dan jeruk. Salah satu penyakit degradatif adalah kanker. Sel kanker adalah sel yang tidak normal yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dan tidak terkendali. Kanker merupakan penyakit yang tidak menular berawal dari kerusakan materi genetic atau DNA sel. Perlu diketahui bahwa satu kerusakan DNA cukup untuk menghasilkan sel kanker. Salah satu ciri dari sel kanker yaitu : kecepatan pertumbuhannya lebih cepat dari sel normal pada umumnya, terus membelah diri dan menghindari kematin (apoptsis), tumbuh dalam keadaan ekstrim tanpa suplay makanan dalam tubuh, pembelahan selnya mengabaikan perintah pembiakan oleh tubuh. Selain kanker, penyakit degradatif lainnya adalah mutasi gen dan proses penuaan. Mutasi gen disebabkan oleh kesalahan replikasi pada sel yang harus digantikan dengan sel yang baru. Mutasi gen merupakan kesalahan genetic yang diturunkan dari gen orang tua. Sedangkan, proses penuaan adalah kemunduran fungsi tubuh disertai kemunduran kemampuan tubuh dalam melakukan regenerasi. Proses penuaan dapat menyebabkan : penurunan efisiensi dan kemampuan semua fungsi fisiologis dalam organ tubuh, turunnya proses imun atau kekebalan tubuh. Penyakit degradatif adalah penyakit yang menyerang system tubuh dan dapat menurunkan system imun dalam tubuh. Bila seseorang sudah terkena penyakit kanker, maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan atau memperlambat proses pertumbuhan sel kanker itu sendiri adalah dengan melakukan kemoterapi. Sel kanker sendiri tidak bisa mati atau digantikan dengan sel baru lainnya. Maka dari itu sedini mungkin kita bisa menghambat penyakit degradatif dalam tubuh seperti kanker dengan mengubah pola hidup menjadi pola hidup sehat. Pola hidup sehat adalah pola hidup yang memperhatikan kebiasaan, makanan, dan aktivitas yang akan menunjang kemampuan tubuh. Hidup sehat dengan menjaga makanan yang baik untuk asupan tubuh dan mengkonsumsi sesering mungkin antioksidan yang terdapat pada buah dan sayuran. Antioksidan sangat penting untuk menangkal radikal bebas dan untuk kesehatan kulit. Kebiasaan merokok atau terpapar sinar UV sebisa mungkin dikurangi, memakai masker saat keluar rumah agar tidak terkena polusi udara dari asap kendaraan, dan rajin melakukan olahraga. Radikal bebas tidak dapat dihindari, Karena tubuh secara otomatis membentuk radikal bebas itu sendiri, hanya saja dalam porsi yang sedikit dan tertutupi dengan antioksidan yang dikonsumsi. Sehingga, semakin banyak antioksidan yang dikonsumsi maka semakin mengurangi radikal bebas itu sendiri. Maka dari itu, mari ubah pola hidup kita menjadi pola hidup sehat dengan memperhatikan kebiasaan, makanan serta aktivitas yang dilakukan sehingga kita bisa tehindar dari penyakit degradatif yang diakibatkan oleh radikal bebas.