Desain Pembelaajaran
Desain Pembelaajaran
PROGRAM LINIER
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Dikarenakan pendidikan merupakan salah satu hal penting
untuk menentukan menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka untuk
menghasilkan sumber daya manusia sebagai subjek dalam pembangunan yang
baik, diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Khusus untuk mata pelajaran
matematika, selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep yang baik
sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasayarat
pemahaman konsep sebelumnya. Mata pelajaran matematika sangat penting
diberikan kepada peserta didik untuk membekali peserta didik dengan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengolah dan memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti dan kompetitif. Dengan pembelajaran matematika diharapkan
peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lainnya.
Diantara berbagai materi matematika, peneliti akan memilih materi Program Linier
membuat model matematika.
Tahap Enaktif
Tahap Ikonik
Tahap Simbolik
Suatu proses belajar akan berlangsung secara optimal jika pembelajaran diawali
dengan tahap enaktif, dan kemudian jika tahap belajar yang pertama ini dirasa
cukup, siswa beralih ke tahap belajar kedua, yaitu tahap belajar yang menggunakan
modus representasi ikonik. Selanjutnya kegiatan belajar tersebut dilanjutkan pada
tahap ketiga, yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus representasi
simbolik.
LANGKAH UMUM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL CREATIVE
PROBLEM SOLVING
John Dewey dalam bukunya How We Think; 1910 dalam Posamentier, 1999),
menyebutkan lima langkah dasar pembelajaran dengan model pemecahan masalah
(problem solving) adalah sebagai berikut :
2. Identifikasi Masalah
Mempersiapkan kelas
1. Persiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, misalnya
buku siswa, LKS, dan lain sebagainya.
3. Sampaikan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dicapai serta cara
belajar yang akan dipakai hari itu.
Kegiatan pembelajaran.
1. Berikan masalah kontekstual atau mungkin berupa soal cerita. (secara lisan
atau tertulis). Masalah tersebut untuk dipahami siswa.
2. Berilah penjelasan singkat dan seperlunya saja jika ada siswa yang belum
memahami soal atau masalah kontekstual yang diberikan. Mungkin secara
individual ataupun secara kelompok.(Jangan menunjukkan penyelesaian,
boleh mengajukan pertanyaan pancingan)
4. Mintalah seorang siswa atau wakil dari kelompok siswa untuk menyampaikan
hasil kerjanya atau hasil pemikirannya (bisa lebih dari satu orang)