Anda di halaman 1dari 26

SUMBER AIR DI BUMI

KEBERADAAN AIR

Di lapisan hidrosfer
97 % air : air laut
Sebagian yang lain :
Di atmosfer sebagai
uap air/awan
Sebagai salju,
glaiser, di kutub
Air permukaan :
danau, sungai
Air tanah (lapisan
litosfer)
SIKLUS AIR
Access to drinking water around the
world in five infographics

Tahun 1990, Ribuan orang sdi dunia sudah dapat mengakses sumber air minum / air bersih.
Persebaran penduduk yang menggunakan sumber air minum
yang tidak layak

Tahun 2015, 663 juta orang - satu dari 10 - masih mengkonsumsi minum air dari
sumber yang tidak dilindungi/tercemar. Sub-Sahar Afrika merupakan negara yang
masih mendominasi penggunaan sumber air minum tercemar. (Video)
Beberapa negara sudah memiliki sumber air bersih, namun masih dimungkinkan masih
belum aman di konsumsi
Sumber air minum secara global harus bebas kontaminan dan kontaminasi patogen.
Di Bangladesh, Nepal, Ghana dan Kongo, penduduknya sudah menggunakan sumber
air yang bebas dari kontaminan ,namun kandungan kontaminan patogen masih
terdeteksi.
Bagaimana metode daur sumber air tanah agar kontamina patogen dapat
terdegradasi/terkurangi.
Beli air bersih
menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan National Academy
of Sciences pada tahun 2060 umat manusia diduga akan terancam
kekurangan persediaan air bersih. Bukan hanya di daratan Afrika yang
tandus, tengok saja di Indonesia. Ternyata 64 dari 92 daerah terluar di
Indonesia kekurangan air bersih. Selain itu, hampir setengah dari
penduduk Indonesia kekurangan bahkan tidak memiliki akses ke sumber
air bersih. Dengan semakin meningkatnya populasi manusia, kebutuhan
akan air bersih pun meningkat.
Eksperimen mengenai jumlah air yang digunakan setiap hari.
Dalam sehari saya mandi 2 kali. Dalam sekali mandi saya bisa
menghabiskan sekitar 21 gayung air bersih, setiap gayung berisi 1 liter air
bersih. jadi dalam sehari saya menghabiskan 42 liter air untuk mandi
sekitar 3 liter untuk minum dan 5 liter untuk hal-hal lain. Jadi dalam sehari
saya sudah membuang 50 liter air bersih, dalam seminggu sudah 350 liter
air terbuang dan dalam satu tahun 127.750 liter air telah saya buang. Hasil
ini membuat saya malu, kenapa saya menyia-nyiakan keberadaan air
bersih.
Padahal persediaan air bersih di dunia hanya 3 % dari 70% keseluruhan air
dimuka bumi. Terlebih lagi, 2% keberadaan air bersih ada di es abadi. Jadi
hanya 1 % yang bisa kita nikmati saat ini.
Bayangkan bila diumur saya yang ke 17 ini berapa juta air yang sudah saya
buang. Bila pengeluaran air saya ini diumpamakan sebagai pengeluaran air
seluruh orang didunia sudah berapa air bersih yang terbuang percuma.
Pembagian jenis air

garam rendah garam tinggi


(PP 82 Th 2001)
(SKMen LH 51 Th 2004)
Peruntukan air di Indonesia
Air (tawar) : 4 kelas
Kelas I
Kelas II

Kelas III

Kelas IV
Parameter kualitas air
Fisika : Kimia :
Warna Logam
Kecerahan/Kekeruhan Non Logam
Bau Anorganik
Padatan tersuspensi organik
total Biologi :
Sampah Coliform total
Suhu Patogen
Lapisan minyak Plankton
Parameter kimia air
Non Logam :
Anorganik Organik
pH BOD
Salinitas COD
COD Senyawa fenol total
BOD Surfaktan (deterjen)
Amonia total (NH3-N) Minyak dan lemak
Fosfat (PO4-P) Pestisida
Nitrat (NO3-N)
Sianida (CN-)
Sulfida (H2S)
Logam :
No Logam Efek bagi lingkungan dan kesehatan
berat
1 As Sangat beracun
2 Ba Konsumsi dalam waktu lama menyebabkan
gangguan otot dan jantung, dan merusak ginjal
3 Cd Menyebabkan karapuhan tulang dan nyeri dengan
intensitas tinggi, serta beracun
4 Co Konsentrasi tinggi beracun
5 Cr(VI) Gangguan kulit, kerusakan liver dan karsinogenik
6 Cu Beracun bagi biota dan ikan. Konsentrasi tinggi
menyhebabkan iritasi
7 Fe Menurunkan estetika (air keruh dan bau amis,
warna coklat pada baju )
No Jenis logam berat Efek
8 Hg Beracun dan merusak sistem syaraf

9 Mn -
10 Pb Kerusakan otak dan ginjal

11 Se Beracun jika dihirup

12 Zn Tidak beracun bagi manusia dan


ikan

13 Ni Karsinogenik
Sumber Pencemaran Air

Industri Industri

Domestik/Rumah sakit

Penambangan

Pengolahan minyak bumi


Zat kimia pencemar : Limbah B3
(Bahan Beracun dan Berbahaya)
Gas terlarut (NH3, H2S)
Logam berat berbahaya
(Hg, Cd, Pb, Cu, Ni, Co, )
Non Logam :
Organik : fenol,

pestisida,
Anorganik : Klor aktif,

sianida, nitrit
Dampak bagi lingkungan dan
kesehatan

Kerusakan lingkungan Gangguan kesehatan


Baku Mutu Air Limbah
(Kep. Men. LH. No 521/MEN.LH/10/1995)

Parameter : fisika, biologi, Kimia, radioaktif


Kimia
Logam
Non-logam
-Zat organik
-Zat anorganik
Pencegahan
Pengurangan jumlah B3
Penggantian B3 dengan yang kurang
beracun dan berbahaya
Teknologi bersih
Pengendalian
Pengolahan air
limbah :
Adsorpsi
Sedimentasi
(flokulasi, koagulasi)
Kriteria Kualitas Air (PP No 20 1990)
Kriteria kualitas air golongan A
Kriteria kualitas air golongan B
Kriteria kualitas air golongan C
Kriterian kualitas air golongan D

Anda mungkin juga menyukai