Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan


studi case control untuk mengetahui apakah ada perbedaan kejadian radang
tenggorok antara perokok dan bukan perokok.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi
Kesejahteraan Sosial.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Oktober - November 2015

3.3 Populasi Penelitian

3.3.1 Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah mahasiswa yang mengalami radang
tenggorok.

3.3.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah mahasiswa yang mengalami radang
tenggorok di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Kesejahteraan
Sosial.
3.4 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah consecutive sampling dimana semua subjek
yang datang berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukan dalam
penelitian sampai subjek yang diperlukan terpenuhi.

3.5 Estimasi Besar Sampel

Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus (Sastroasmoro,


2011):

=0,05 sehingga Z =1,96

=80 sehingga Z = 0,842

OR = 2
2

[ ]
z
+ z PQ
2
n=
1
(
P
2 )
R
P=
( 1+ R )

Q=1P

[ ]
2

n=
1 , 96
2
+ 0 , 842

2 1
2 1
x
3 3=76
(3 2
)
3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.6.1 Kriteria Inklusi

Mahasiswa yang memnuhi kriteria diagnosis radang tenggorok :

1.

2.

3.

3.6.2 Kriteria Eksklusi

1. Tidak bersedia ikut dalam penelitian

2. Mahasiswa yang mengonsumsi alkohol

3. Mahasiswa yang menggunakan narkoba

4. Mahasiswa dengan riwayat diabetes melitus

3.7 Cara Pengumpulan Data

3.7.1 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer.

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara dengan
menggunakan kuisioner penelitian.
3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang relevan


dengan masalah yang akan diteliti, yaitu :

a. Lembar informasi penelitian


b. Lembar inform consent
c. Formulir identitas responden
d. Kuesioner
e. Alat tulis

3.9 Cara Kerja

Setelah mendapat persetujuan penelitian dari Ketua Prodi Pendidikan Dokter


Universitas Bengkulu, selanjutnya peneliti akan melakukan pengumpulan data
secara langsung dengan cara mendatangi subjek yang akan diteliti, kemudian
peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai identitas subjek dan
melakukuan pengisian kuisioner penelitian kepada mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Program Studi Kesejahteraan Sosial.

3.10 Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data

3.10.1 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data dapat melalui berbagai


tahap sebagai berikut :

a Editing
Pada tahap ini, peneliti menelii kelengkapan data diantaranya
kelengkapan identitas responde, kelengkapan lembar kuesioner, dan
kelengkapan pengisian kuesioner yang dilakukan di tempat
pengambilan data sehingga bila terdapat ketidaksesuaian dapat
dilengkapi dengan segera.
b Coding
Pada tahap ini, peneliti mengklasifikasi data yang diperoleh dengan
cara menandai masing-masing jawaban dengan code, dengan tujuan
mempermudah dan mempercepat pada saat pengolahan data.
c Scoring
Pada tahap ini peneliti memberi nilai pada data yang sesuai dengan
skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi
oleh responden menurut pedoman penilaian kuesioner.
d Data entery
Tahap akhir dalam penelitian ini yaitu pemprosesan data. Peneliti
memasukkan data dari kuesioner ke dalam paket program komputer.
e Processing
Pada tahap ini, peneliti memproses data melalui software Statistical
Package Sosial Science (SPPS) for Windows versi 16.0 dan
Microsoft Office 2010.
f Tabulating
Pada tahap ini, peneliti memasukkan data hasil penelitian kedalam
tabel sesuai kriteria.
g Cleaning

Pada tahap ini, peneliti membuang data atau pembersihan data yang
sudah tidak dipakai.

3.10.2 Analisis Data

Data yang diperoleh diuji dengan chi square (X 2). Untuk menentukan bahwa
kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya radang tenggorok dipakai
uji regresi logistik.

a. Analisa univariat
Analisa univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi atau
besarnya proporsi menurut berbagai karakteristik variabel yang diteliti,
baik variabel bebas maupun terikat.
b. Analisa bivariat
Analisa bivariat diguanakan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel, yatu variabel bebas dengan variabel terikat, dengan
menggunakan uji Chi square dengan derajat kepercayaan 95% dengan
rumus :
(FoFe)2
X 2
= Fe

X 2
= harga Chi-kuadrat yang dihitung dan dibandingkan dengan Chi-

kuadrat tabel

Fo = frekuensi yang didapat dari wawancara atau frekuensi empiris

Fe = frekuensi yang diharapkan atau frekuensi teoritis.

Dari hasil perhitungan statistik akan diketahui ada tidaknya hubungn yang
signifikan antara variaabel yang diteliti, yakni dengan melihat nilai p. Bila dari

hasil perhitungan statistik nilai p<0,05 berati terdapat hubungan yang

bermakna antara kedua variabel.

Selain itu dilakukan perhitungan odds tario (OR) yaitu rasio perrbandingan
pajanan diantara kelompok kasus dengan pajanan pad kelompok kontrol.
Estimasi confidence interval (CI) untuk odds ratio ditetapkan pada tingkt
kepercayaan 95%.

c. analisa multivariat
analisa multivariat diperlukan untuk melihat hubungan antara satu variabel
terikat dean seluruh variabel bebas, sehingga diketahui variabel bebas
yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian radang tenggorok,
dengan menggunakan regresi logistik dengan rumus :
In = B + B X + ...... + BpXp = B + B X
0 1 1 0 1 1

Tahapan dalam proses analisis multivariat meliputi :

1. memasukan variabel kandidat dalam proses analisis multivariat regresi


logistik dengan cara memilih variabel bebas yang memiliki p < 0,25.
2. Melakukan analisis semua variabel bebas yang masuk dalam pemodelan,
dengan cara mengeluarkan variabel bebas yang memiliki nilai p terbesar,
sehingga didapatkan model awal dengan variabel faktor penentu yang

memiliki nilai p 0,05 .


3. Hasil uji multivariat yang mempunyai nilai p 0,05, merupakan model

akhir dari penentu faktor risiko yang berhubungan denagn kejadian radang
tenggorok.

3.10.3 Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk teks dan tabel.

3.11 Identifikasi Variabel

1. variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok.

2. variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah radang tenggorok.

Tabel 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Metode Skala


Data - Usia - Wawancara -Numerik
karakteristik
dasar - Jenis Kelamin - Wawancara -Nominal

- Suku bangsa - Wawancara -Nominal

Radang - Wawancara -Nominal


Status Merokok - Wawancara - nominal
Riwayat kondisi - Wawancara - Nominal
lain

3.12 Definisi Operasional

1. Usia

a. Definisi : usia yang diukur dengan mengurangi jumlah lahir dengan tahun saat
ini

b. Cara ukur : angket

c. Alat ukur : kuisioner

d. Hasil ukur : usia (tahun) : < 10 tahun


10 - 19 tahun
20 - 29 tahun
30 - 39 tahun
40 - 49 tahun
50 - 59 tahun
>60 tahun

e. skala : numerik interval

2. Jenis Kelamin

a. definisi : status responden berdasarkan penampilan fisik

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. Laki-laki

2. Perempuan

e. skala : nominal

3. Suku Bangsa
a. definisi : sekelompok amnusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh
kesadarn dan identitas tersebut.

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. Batak

2. jawa

3. aceh

4. melayu

5. minang

6. cina

e. skala : nominal

5. radang tenggorok

a. definisi : keadaan yang meliputi tonsilitis akut, faringitis akut, tonsilitis kronik
eksaserbasi akut, dan faringitis kronik eksaserbasi akut.

b. cara ukur : memberikan pertanyaan mencakup kriteria diagnosis radang


tenggorok.

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. Ya

2. tidak

e. skala : nominal

6. Status Merokok
a. definisi : kondisi dimana seseorang pernah merokok atau tidak pernah merokok
sebanyak satu batang/hari selam satu tahun

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. Perokok

2. Bukan Perokok

e. skala : nominal

7. Usia Mulai Merokok

a. definisi : usia dimana seseorang mulai merokok

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil : 1. 10-19 tahun

2. >20 tahun

e. skala : numerik

8. Lama Merokok

a. definisi : waktu dimana sesorang pertama kali merokok hingga dilakukan


penelitian

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. 1 - 10 tahun

2. 11 20 tahun

3. > 20 tahun
e. skala : numerik

9. Batang Rokok Perhari

a. definisi : banyaknya rokok perbatang yang dikonsumsi dalam sehari

b. cara ukur : angket

c. hasil ukur : 1. 1 10 batang ( ringan )

2. 11 20 batang ( sedang )

3. > 20 batang ( berat )

e. skala : numerik

10. Rokok Berdasarkan Bahan Baku

a. definisi : pengelompokan rokok berdasarkan bahan baku atau isi

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. Putih

2. kretek

3. klembak

e. skala :nominal

11. Rokok Berdasarkan Penggunaaan Filter

a. definisi : pengelompokan rokok berdasarkan ada atau tidak adanya gabus pada
pangkal rokok

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner


d. hasil ukur : 1. Filter

2. Non filter

e. skala : nominal

12. Mengonsumsi Alkohol

a. definisi : subjek mengonsumsi alkohol atau tidak.

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. ya

2. tidak

e. skala : nominal

13. Pemakai Narkoba

a. definisi : subjek menggunakan/memakai narkoba atau tidak

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. ya

2. tidak

e. skala : nominal

14. Riwayat Penyakit DM


a. definisi : ada atau tidaknya riwayat penyakit DM dalam keluarga subjek.

b. cara ukur : angket

c. alat ukur : kuisioner

d. hasil ukur : 1. ada

2. tidak ada

e. skala : nominal

Anda mungkin juga menyukai