Hygiene Perorangan PDF
Hygiene Perorangan PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
2. Praktik sosial, yaitu pada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
3. Status sosial ekonomi, yaitu personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
5. Budaya, yaitu pada sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
mandi.
tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain lain.
7. Kondisi fisik atau psikis, yaitu pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk
Dampak yang akan timbul jika hygiene perorangan kurang adalah (Tarwoto,
2003):
1. Dampak fisik, yaitu gangguan fisik yang terjadi karena adanya gangguan
dengan baik, adalah gangguan yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku.
hygiene perorangan adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, aktualisasi diri dan
1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang
d. Cara makan tidak teratur, buang air besar dan buang air kecil di sembarang
1. Data subjektif, yaitu malas untuk beraktivitas dan merasa tidak berdaya.
2. Data objektif, yaitu rambut kotor dan acak acakan, badan dan pakaian kotor dan
bau, mulut dan gigi bau, kulit kusam dan kotor, kuku panjang dan tidak terawat.
1. Kebersihan Kulit
pakaian, makan yang bergizi terutama banyak sayur dan buah, dan menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Kebersihan Rambut
Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat bersih dan indah
sehingga akan menimbulkan kesan bersih dan tidak berbau. Dengan selalu
3. Kebersihan Gigi
Menggosok gigi dengan teratur dan baik akan menguatkan dan membersihkan
gigi sehingga terlihat bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga
4. Kebersihan Telinga
Seperti halnya kulit, tangan kaki, dan kuku harus dipelihara dan ini tidak
terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-hari. Tangan,
kaki, dan kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit. Kuku dan
1. Mandi
Mandi merupakan bagian yang penting dalam menjaga kebersihan diri. Mandi
memberikan kesegaran pada tubuh. Sebaiknya mandi dua kali sehari, alasan utama
ialah agar tubuh sehat dan segar bugar. Mandi membuat tubuh kita segar dengan
dengan sabun mandi. Oleh buih sabun, semua kotoran dan kuman yang melekat
mengotori kulit lepas dari permukaan kulit, kemudian tubuh disiram sampai bersih,
seluruh tubuh digosok hingga keluar semua kotoran atau daki. Keluarkan daki dari
wajah, kaki, dan lipatan- lipatan. Gosok terus dengan tangan, kemudian seluruh tubuh
Mulut yang bersih sangat penting secara fisikal dan mental seseorang.
Perawatan pada mulut juga disebut oral hygiene. Melalui perawatan pada rongga
mulut, sisa-sisa makanan yang terdapat di mulut dapat dibersihkan. Selain itu,
sirkulasi pada gusi juga dapat distimulasi dan dapat mencegah halitosis (Stassi,
2005).
rongga mulut saja. Kesehatan mencerminkan kesehatan seluruh tubuh. Orang yang
giginya tidak sehat, pasti kesehatan dirinya berkurang. Sebaliknya apabila gigi sehat
dan terawat baik, seluruh dirinya sehat dan segar bugar. Menggosok gigi sebaiknya
dilakukan setiap selesai makan. Sikat gigi jangan ditekan keras-keras pada gigi
dan seluruh rongga mulut. Dibersihkan dari sisa-sisa makanan, agar tidak ada sesuatu
Tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak berhubungan dengan apa
saja. Kita menggunakan tangan untuk menjamah makanan setiap hari. Selain itu,
sehabis memegang sesuatu yang kotor atau mengandung kuman penyakit, selalu
tangan langsung menyentuh mata, hidung, mulut, makanan serta minuman. Hal ini
Selain itu, tangan juga salah satu penghantar utama masuknya kuman
penyakit ke tubuh manusia. Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat penyakit
ke tubuh manusia melalui perantara tangan. Tangan manusia yang kotor karena
menyentuh feses mengandung kurang lebih 10 juta virus dan 1 juta bakteri. Kuman
penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat terlihat dengan mata telanjang sehingga
sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia. Hampir semua orang mengerti
pentingnya cuci tangan pakai sabun namun tidak membiasakan diri untuk
with Soap (2007) telah menunjukkan mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada
5 waktu penting yaitu sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang
bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan dapat mengurangi
angka kejadian diare sampai 40%. Cuci tangan pakai sabun dengan benar juga dapat
a. Basuh tangan dengan air mengalir dan gosokkan kedua permukaan tangan
c. Keringkan tangan dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering.
4. Membersihkan Pakaian
Pakaian yang kotor akan menghalang seseorang untuk terlihat sehat dan segar
walaupun seluruh tubuh sudah bersih. Pakaian banyak menyerap keringat, lemak dan
kotoran yang dikeluarkan badan. Dalam sehari saja, pakaian berkeringat dan
berlemak ini akan berbau busuk dan menganggu. Untuk itu perlu mengganti pakaian
dengan yang besih setiap hari. Saat tidur hendaknya kita mengenakan pakaian yang
khusus untuk tidur dan bukannya pakaian yang sudah dikenakan sehari-hari yang
sudah kotor. Untuk kaos kaki, kaos yang telah dipakai 2 kali harus dibersihkan.
Selimut, sprei, dan sarung bantal juga harus diusahakan supaya selalu dalam keadaan
bersih sedangkan kasur dan bantal harus sering dijemur (Irianto, 2007).
1. Kebersihan Kulit
2. Kebersihan Kuku
2.2.1. Definisi
Menurut Ridley (2004), alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib
digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu
ketimbang secara individu. Penggunaan alat pelindung diri hanya dipandang perlu
jika metode-metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis dan tidak
terjangkau.
Dengan seluruh jenis alat pelindung diri yang tersedia, pemasok akan
menyarankan jenis yang paling sesuai untuk kebutuhan perlindungan pekerja dan
sebagainya. Akan tetapi, ada beberapa prinsip umum harus diikuti. Alat pelindung
diri yang efektif harus sesuai dengan bahaya yang dihadapi, terbuat dari material yang
akan tahan terhadap bahaya tersebut, cocok bagi orang yang akan menggunakannya,
tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas, memiliki konstruksi yang
sangat kuat, tidak mengganggu alat pelindung diri lain yang sedang dipakai secara
1. inventarisasi potensi bahaya yang dapat terjadi.L angkah ini sebagai langkah aw al
pula pada jenis APD yang digunakan sendiri-sendiri (pribadi) atau APD yang dapat
menentukan tingkat keparahan kecelakaan / penyakit akibat kerja yang dapat terjadi.
laboratorium.
2. Berbobot ringan
7. Pemeliharaan mudah
Fungsi alat Pelindung Diri yaitu untuk mengisolasi tubuh pekerja terhadap
keterpaan bahan kimia berbahaya. Pemekaian alat pelindug diri merupakan cara
kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Jenis-jenis alat pelindung diri yang aman
1. Pakaian kerja
Pakaian kerja jenis celana, hindarkan bagian kaki yang terlalu panjang,
bagian bawah yang terlalu lebar atau terlipat keluar akan mengurangi
pergerakan dan mudah terkait atau jatuh. Pakaian kerja jenis baju sedapat
pemilihan bahan sepatu di daerah kerja yang cocok dengan kondisi kerja, sepatu
lapangan. Semua hal tersebut di atas terutama mengamankan kaki dari benda jatuh
4. Pemakaian masker
Alat pelindung diri harus disediakan gratis, diberikan satu per satu jika tidak
dalam kondisi baik, diperbaiki atau diganti jika mengalami kerusakan, dan disimpan
2.3. Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira
15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital merupakan cermin
kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi
pada keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh.
1. Lapisan epidermis
a. Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan
terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan
lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi
dan kaki.
dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar
ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak memiliki lapisan ini. Stratum
d. Stratum spinosum (stratum malphigi) terdiri atas beberapa lapis sel yang
bentuknya.
e. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun
2. Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada
epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-
3. Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi
sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti
kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh trabekula yang fibrosa.
makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
1. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
kimia terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, asam, dan alkali kuat
lainnya, gangguan bersifat panas, misalnya radiasi, sengatan sinar ultra violet,
2. Fungsi absorpsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut
lemak. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan ammonia.
Kelenjar lemak pada fetus atas pengaruh hormon androgen dari ibunya memproduksi
sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amnion, pada waktu lahir dijumpai
dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di
dermis. Badan taktil meissner terletak di papilla dermis berperan terhadap rabaan,
demikian pula badan merkel ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh, kulit melakukan peranan ini dengan cara
lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta
individu. Melanosom dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan enzim tirosinase, ion
kulit di bawahnya dibawa oleh sel melanofag (melanofor). Warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit, melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit,
7. Fungsi keratinisasi, lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu
keratinosit, sel Langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan
pembelahan,sel basal lain akan berpindah keatas dan berubah bentuknya menjadi sel
spinosum, makin keatas sel menjadi semakin gepeng dan bergranula menjadi sel
granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang
amorf.
Menurut Fregert (1988), jumlah agen yang menjadi penyebab penyakit kulit
1. Agen-agen fisik, antara lain disebabkan oleh tekanan atau gesekan, kondisi cuaca,
mekanik, termal atau radiasi langsung pada kulit. Kebanyakan iritan kulit langsung
a. Mengubah pHnya
a. Iritan primer berupa asam, basa, pelarut lemak, deterjen, garam-garam logam.
dari anilin, derivat nitro aromatik, resin, bahan-bahan kimia karet, obat- obatan,
c. Agen-agen aknegenik berupa nafialen dan bifenil klor, minyak mineral, dll
Jenis agen biologis ini umumnya merupakan zat pemicu terjadinya penyakit kulit.
1. Adanya rasa gatal-gatal pada kulit seperti rasa terbakar dan lesi yang tidak nyeri
2. Terdapat tonjolan pada kulit yang berisi nanah dan teraba keras
Keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal (saat pagi, siang, malam,
berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit permukaan tubuh timbul ruam-ruam
(Graham, 2005).
a. Impetigo kontagiosa
Impetigo kontagiosa adalah infeksi kulit yang mudah menular dan terutama
mengenai anak-anak yang belum sekolah. Penyakit ini mengenai kedua jenis kelamin,
laki-laki dan perempuan, sama banyak. Pada orang dewasa, impetigo ini sering
terdapat pada mereka yang tinggal bersama-sama dalam satu kelompok, seperti
asrama dan penjara. Faktor predisposisi terjadinya ialah hygiene penderita dan
terdapat pada anak. Tempat predileksi di muka, yakni di sekitar lubang hidung dan
mulut karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut. Kelainan kulit berupa
eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang berobat yang
terlihat adalah krusta tebal berwarna kuning seperti madu. Jika dilepaskan tampak
erosi di bawahnya. Sering krusta menyebar ke perifer dan sembuh di bagian tengah.
Pengobatan jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salap antibiotik sistematik
(Djuanda, 2008)
b. Impetigo Bulosa
Impetigo Bulosa disebabkan oleh Staphylococcus aureus galur grup II tipe faga 71.
Tiga lesi kulit kulit yang disebabkan oleh stafilokok grup II ini adalah: a. impetigo
neonati dan anak yang lebih besar dan ditandai oleh pembentukan vesikula yang
cepat berubah menjadi bula yang lunak. Bula ini terdapat pada kulit normal. Pada
permulaaan bula berisi cairan kuning yang kemudian berubah menjadi kuning pekat
dan mengempis serta membentuk krusta coklat tipis. Bula yang utuh mengandung
ketiak, dada, punggung. Sering bersama-sama miliaria. Terdapat pada anak dan orang
dewasa. Kelainan kulit berupa eritema, bula, dan bula hupapion. Kadang-kadang
waktu penderita datang berobat, vesikel/bula telah memecah sehingga yang tampak
hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa. Pengobatan diberi salap antibiotik atau
(Djuanda, 2008).
c. Impetigo neonatorum
Penyakit ini merupakan varian impetigo bulosa yang terdapat pada neonatus.
Kelainan kulit serupa impetigo bulosa hanya lokasinya menyeluruh, dapat disertai
demam. Pada penyakit ini bula juga terdapat di telapak tangan dan kaki, terdapat pula
snuffle nose, saddle nose, dan pseudo paralisis parrot. Pengobatan dengan antibiotik
yang diberikan secara sistematik. Topikal dapat diberikan bedak salisil 2% (Djuanda,
2008).
d. Ektima
Ektima adalah suatu infeksi piogenik kulit yang ditandai pembentukan krusta yang
menutupi tukak (ulkus) dibawahnya. Ektima lebih sering terjadi pada anak-anak.
Orang dewasa dapat juga terkena. Faktor predisposisi untuk terjadinya ektima adalah
trauma, malnutrisi, dan hygiene yang jelek. Ektima sering timbul sebagai komplikasi
penyakit kulit lain, seperti skabies dan ekzema. Lesi ektima sangat infeksius. Oleh
karena itu penderita merupakan reservoir infeksi untuk orang lain. Penyebab ektima
adalah streptokok beta hemolitik. Kadang-kadang pada lesi, ditemui juga stafilokok
koagulase positip yang merupakan bakteri sekunder. Manifestasi klinik: ektima mulai
sebagai pustule atau bula yang cepat membesar dan menjadi ulkus. Lesi berbentuk
bulat atau oval dengan diameter 1-3 cm, dikelilingi oleh haloeritem dan edema.
Ektima ditutupi krusta tebal yang melekat dan berwarna coklat tua. Jika krusta di
angkat terdapat ulkus purulen, seperti cangkir dengan pinggir menimbul. Biasanya
hanya ada satu atau beberapa lesi. Penderita merasa sedikit sakit dan pada perabaan
terasa nyeri. Bila tidak diobati penyakit menjadi kronik dan lesi bertambah banyak
akibat autoinokulasi. Limfangitis dan limfadenitis dapat terjadi. Jika sembuh, timbul
diangkat lalu diolesi dengan salap antibiotik. Kalau banyak, juga diobati dengan
e. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan bagian distal folikel rambut yang biasanya hanya
banyak, maserasi, dan hygiene jelek. Folikulitis dalam dapat terjadi sebagai perluasan
tipe superfisial. Sering kedua tipe folikulitis terdapat bersamaan. Folikulitis dalam
adalah infeksi yang telah meluas ke bagian bawah folikel contohnya adalah sikosis
yaitu terdapat kelainan berupa papul atau pustul yang eritematosa dan di tengahnya
terdapat rambut, biasanya multipel. Pada folikulitis profunda gambaran klinis seperti
folikulitis superfisialis dan teraba infiltrat di subkutan. Contohnya sikosis barbe yang
f. Furunkel
Nama lain Furunkel adalah bisul mata satu. Furunkel adalah infeksi folikel rambut
dan daerah sekitarnya. Banyak terdapat pada anak-anak yang besar dan
Gejala klinis antara lain nodul eritematosa, puncaknya terdapat nekrosis dan supurasi.
Nyeri sekali, dapat disertai demam dan pembesaran KGB (Djuanda, 2008).
g. Karbunkel
Karbunkel adalah kumpulan beberapa furunkel yang bersatu, sehingga ada yang
memberi nama bisul bermata banyak. Penyakit ini biasa terdapat leher, punggung,
paha, bokong. Gejala klinis antara lain Nodul--nodul yang bergabung, dengan
beberapa puncak yang mengalami nekrosis dan supurasi, lesi dapat mencapai 10 cm,
kulit sekitar eritem, demam tinggi dan disertai nyeri (Djuanda, 20008).
trauma. Mulainya infeksi pada lipat kuku, terlihat tanda-tanda radang, kemudian
menjalar ke matriks dan lempeng kuku (nail plate), dapat terbentuk abses subungual.
Pengobatan dapat dilakukan dengan kompres dengan larutan antiseptik dan berikan
antibiotik sistemik. Jika terjadi abses subungual kuku diekstraksi (Djuanda, 2008).
i. Erisipelas
streptococcus, gejala utamanya ialah eritema berwarna merah cerah dan berbatas
tegas serta disertai gejala konstitusi. Terdapat gejala konstitusi yaitu demam, malese.
Lapisan kulit yang diserang ialah epidermis dan dermis. Penyakit ini didahului
trauma, karena itu biasanya tempat predileksinya di tungkai bawah. Kelainan kulit
yang utama ialah eritema yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan pinggirnya
proksimal. Kalau sering residif di tempat yang sama dapat terjadi elefantiasis.
Pengobatan dengan istirahat, tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan
(elevasi), tingginya sedikit lebih tinggi daripada letak kor. Pengobatan sistemik ialah
antibiotik, topikal diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik. Jika terdapat
Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Beberapa contoh dari
mikosis adalah tinea (kurap) dan tinea versikolor (panu) (Harahap, 2008).
a. Veruka
Veruka adalah hiperplasi epidermis disebabkan oleh human papilloma virus tipe
infeksi virus. (Harahap, 2008). Veruka terbagi atas 4 tipe: Veruka vulgaris, Veruka
Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh varisela zoster virus. Herpes
Zoster menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan aktifitas virus yang terjadi
setelah infeksi primer. (Djuanda, 2008). Virus ini dengan cepat dapat dihancurkan
oleh bahan organik, detergen, enzim preolitik, panas dan PH tinggi (Harahap, 2008).
c. Varisela
Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang disertai gejala
konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral
tubuh (Harahap, 2008). Penyakit ini disebabkan oleh virus varisela zoster,
penanaman virus ini memberikan pengertian bahwa infeksi primer virus ini
(Djuanda, 2008).
Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaaan umum yang
sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang
2.4. Udang
2.4.1. Defenisi
Udang mempunyai bentuk morfologi dan histologi yang khas, kepala dan tubuhnya
dilindungi oleh kulit yang banyak mengandung kalsium dan kitin (Darmono 1991).
Jenis udang laut yang dikategorikan memiliki nilai ekonomis penting antara lain
udang windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus merguiensis) dan udang
ekonomis penting antara lain udang galah (Macrobrachium rosenbergii), udang kipas
Pada dasarnya tubuh udang dibagi menjadi dua bagian, yaitu Cephalotorax
(gabungan antara kepala,dada dan perut) pada bagian ekor terdapat bagian usus dan
gonad. Bagian kepala beratnya sekitar 36-49 % dari keseluruhan berat badan, daging
Udang segar yang tiba di pabrik dalam bak fiberglass atau blong
dipisahkan dari sisa-sisa es dan disemprot dengan air bersih (pencucian I).
besar yang dapat memuat 100 kg udang. Udang kemudian dipindahkan dan
dibawa ke ruang sampling melalui pintu yang diberi plastic curtain. Dari
lebih lanjut. Apabila bahan baku masih banyak, maka udang ditampung
Penampungan udang tidak boleh lebih dari satu hari. Dalam bak penampung
penampungan udang ini lapisan paling bawah diberi es curai kira-kira setebal 20 cm,
lalu diatas lapisan udang juga diberi lapisan es dengan ketebalan yang sama.
Bentuk olahan udang yang paling umum adalah Head On (HO), yaitu udang
yang diberikan dengan bentuk kepala dan genjer masih utuh. Pemotongan kepala dan
pembersihan dilakukan dengan tangan yaitu dengan mematahkan kepala dari arah
bawah keatas dan bagian yang dipotong mulai dari batas kelopak penutup kepala
Udang yang sedang dipotong kepalanya dicuci dengan air yang berklorin
lendir, menghilangkan kotoran yang terbawa udang pada saat ditambak dan
4. Sortasi warna
Dalam sortasi warna pada dasarnya ada tiga warna yaitu black (hitam), blue (biru),
dan white (putih) yang harus dibedakan dengan tujuan untuk mempertinggi nilai
artistiknya. Meskipun kualitas udang lebih penting, akan tetapi dari segi keindahan
susunan dan keseragaman warna juga sangat berperan dalam menarik minat
5. Sortasi Ukuran
Sortasi ini dilakukan sesuai dengan jumlah udang untuk setiap pound. Pada tahap ini
udang selalu dipertahankan pada kondisi dingin yaitu dengan cara memberi es curai
6. Sortasi Final
Sortasi final dilakukan untuk mengoreksi hasil sortasi yang belum seragam
baik mutu, ukuran dan warna. Untuk pengecekan dilakukan per 1 pound dengan
timbangan. Bila jumlah udang sudah sesuai dengan jumlah standar pada daftar, maka
Pada tahap ini ada dua aktivitas utama yaitu perhitungan jumlah dilakukan
untuk menentukan jumlah yang tepat dan ukuran yang seragam. Penimbangan
dengan ketentuan inner carton yaitu seberat 4 pound atau 1,8 kg. Untuk menjaga
penyusutan setelah thawing, maka penimbangan dilebihkan (extra weight) 2-4 % dari
berat bersih.
dan jumlah bobotnya. Kemudian diberi label serta ditambahkan es agar tetap dalam
keadaan dingin dan segar. Label udang menunjukkan kualitas dan jenis udang,
sedangkan angka menunjukkan ukuran udang dalam setiap pound (lbs). Untuk jenis
pembekuan digunakan kode, misalnya IQF berarti udang dibekukan dalam individual
quick freezer, ABF berarti dibekukan dalam air blast freezer dan CPF yaitu
8. Pencucian III
Udang dicuci dalam air bersih tanpa kaporit yang dicampur dengan es
sehingga udang tetap dalam keadaan dingin. Pencucian ini bertujuan untuk
dengan metode ekor akan bertemu dengan ekor, dan potongan kepala menghadap
kesamping. Jumlah udang pada setiap lapis tergantung pada ukuran yang disusun.
Misalnya, untuk ukuran 16-20 pada lapisan paling bawah ada angka 8 berarti dalam
freezer dan air blast freezer bila udang dibekukan dalam bentuk blok. Apabila udang
blok dibekukan secara individu bisa menggunakan individual quick freezer. Setelah
dibekukan, udang harus di glazing atau diberi lapisan es tipis sehingga permukaan
udang beku atau blok udang beku tampak mengkilat. Tujuan utama dari glazing
adalah mencegah pelekatan antar bahan baku, melindungi produk dari kekeringan
dengan cara menyiram atau mencelupkan udang beku dalam air bersuhu (0-5) oC.
Karakteristik Pekerja
1. Umur
2. Lama Bekerja
3. Tingkat Pendidikan
Hygiene Perorangan:
penelitian ini adalah karakteristik pekerja yang mencakup umur, lama bekerja dan
kebersihan kulit saat bekerja, kebersihan tangan, kaki dan kuku, pemakaian alat
pelindung diri yang mencakup pemakaian pakaian kerja, pemakaian sarung tangan,
gangguan kulit.
Ha = Ada hubungan umur dengan keluhan gangguan kulit pada pekerja pengupas
udang.
Ho = Tidak ada hubungan umur dengan keluhan gangguan kulit pada pekerja
pengupas udang.
Ha = Ada hubungan lama bekerja dengan keluhan gangguan kulit pada pekerja
pengupas udang.
Ho = Tidak ada hubungan lama bekerja dengan keluhan gangguan kulit pada pekerja
pengupas udang.
Ha = Ada hubungan tingkat pendidikan dengan keluhan gangguan kulit pada pekerja
pengupas udang.
Ho = Tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan keluhan gangguan kulit pada
Ha = Ada hubungan kebersihan kulit sehari-hari dengan keluhan gangguan kulit pada
Ho = Tidak ada hubungan kebersihan kulit sehari-hari dengan keluhan gangguan kulit
Ha = Ada hubungan kebersihan kulit saat bekerja dengan keluhan gangguan kulit
Ho = Tidak ada hubungan kebersihan kulit saat bekerja dengan keluhan gangguan
pengupas udang.
Ho = Tidak ada hubungan kebersihan kuku dengan keluhan gangguan kulit pada
Ha = Ada hubungan pemakaian pakaian kerja dengan keluhan gangguan kulit pada
Ho = Tidak ada hubungan pemakaian pakaian kerja dengan keluhan gangguan kulit
Ha = Ada hubungan pemakaian sarung tangan dengan keluhan gangguan kulit pada
Ho = Tidak ada hubungan pemakaian sarung tangan dengan keluhan gangguan kulit
Ha = Ada hubungan pemakaian sepatu kerja dengan keluhan gangguan kulit pada
Ho = Tidak ada hubungan pemakaian sepatu kerja dengan keluhan gangguan kulit