Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KONSEP TEKNOLOGI

ROLET
(REMOVABLE TOILET)

Disusun Oleh :

1. Ditta Febrian Pramudyana (122160074)

2. Sefinda Nandhea (122160086)

3. Riski Taufik Ismail (122160098)

4. Evin Nuraini Oktaviyantina (122160096)

5. Feni Oktaviani (122160098)

6. Ahmad Fauzan (122160099)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Konsep Teknologi yang berjudul ROLET (REMOVABLE
TOILET) ini dengan baik. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Konsep Teknologi ibu
Intan Birlianty, S.t ., M.t

Laporan Konsep teknologi ini disusun dari hasil penyusunan data


sekunder penulis yang diperolah dari buku panduan serta informasi dari
media massa. Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada
pengajar mata kuliah Konsep teknologi atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan Laporan ini ini serta kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung pembuatan Laporan ini sehingga dapat diselesaikannya dengan
baik.

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi


kita semua tentang alat inovasi ROLET (REMOVABLE TIOLET). Memang
Laporan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Yogyakarta, 3 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesa
BAB II. PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Lansia
2. Ni-35
3. Silika
B. METODE PENYELESAIAN
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Produk
2. Cara penggunaan
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang,


dimana seseorang telah mempunyai banyak pengalaman dalam hidupnya.
Lansia merupakan tahap yang ditadai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan lingkungan dan penurunan kemampuan sistem
kekebalan wtubuh. Biasanya ini akan terjadi pada umur 50-70 tahun . Pada
umur yang sudah tidak muda lagi manusia membutuhkan kemudahan dalam
melakukan aktivitas dengan tanpa hambatan, menggunakan energi yang
minimal dan menghindari cidera. Salah satu aktivitas fisik seperti aktivitas
buang air besar di kamar mandi yang sudah tidak dapat dilakukan lagi.
Untuk mempermudah lansia dalam melakukan aktivitasnya masyarakat
kadang menggunakan pampers dengan alasan bersih, aman, nyaman dan
tidak bau. Di sisi lain penggunaan pampers yang terlalu lama dapat membuat
iritasi pada kuit dan daerah pinggang manusia. Kita sudah mengetahui bahwa
penggunaan bahan spons pada pampers terbuat dari polimer yang tidak
mudah terdegradasari. Apabila menggunakan celana kain maka akan
melakukan aktivitas penggantian celana kain selama berkali-kali, namun
biasanya pemakaian menggunakan celana kain memiliki kendala yaitu harus
membersihkan dan mengeringkan kain, terlebih apabila terjadi hujan yang
berlansung lama.
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, peneliti akan
membuat perancangan Removable Toilet yang tepat untuk nenek (orang yang
sudah berusia lanjut). Penelitian kali ini akan memaksimalkan keamanan dan
kenyamanan guna untuk memenuhi kebutuhan orang berusia lanjut dalam
melakukan buang air besar atau buang air kecil dengan penggunaan
Removable Toilet.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan alat inovasi untuk mempermudah aktivitas


lansia dalam buang air besar?
2. Bagaimana cara merancang toilet lansia agar nyaman dan aman saat
dipergunakan?
3. Bagaimana cara untuk mengurangi bau Feses manusia?

C. Hipotesa

Dengan adanya alat inovasi ini akan mempermudahkan orang lansia


khususnya Nenek Nini dalam buang air besar maupun air kecil.
BAB II

PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA

1. Lansia

Lanjut usia merupakan proses alamiah, terus menerus dan


berkesinambungan dimana dalam keadaan lanjur menyebabkan terjadinya
berbagai perubahan baik secara fisiologi dan biologis yang berpusat pada
penurunan jaringan yang akhirnya akan mempengaruhi keadaan, fungsi,
dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. (Muis, 1994)
Kemunduran lansia yang ditandai dengan penurunan fisik berdampak
pada keselamatan lansia pada waktu beraktivitas, perubahan yang terjadi
antara lain :
Fungsi motoric ditandai dengan menurunnya kekuatan jaringan
tulang, otot, dan sendi yang akan berpengaruh pada fleksibilitas,
kekuatan, kecepatan, mudah jatuh dan kekuatan tubuh. Contoh
aktivitasnya adalah kesulitan bangun dari duduk maupun
sebaiknya, jongkok, dan berjalan.
Fungsi sensorik ditandai dengan menurunnya sensifitas indera yang
menimbulkan hilangnya perasaan jika dirangsang atau perasaan
berlebihan jika dirangsang.
Fungsi sensomotorik ditandai dengan gangguan keseimbangan dan
koordinasi

2. Ni-35

Ni-35 adalah suatu formula yang terbuat dari berbagai jenis rempah-
rempah yang aman bagi lingkungan dan manusia. Ni-35 dapat
menghilangkan bau kotoran mahluk hidup dengan cepat. Peggunaan Ni-35
ini dilakukan dengan cara mencampurkan serbuk Ni-35 dengan air,
perbandingannya 1 sendok Ni-35 dilarutkan ke dalam 10 liter air. Fungsi
Ni-35 antara lain, yaitu mampu menghilangkan bau kotoran kotoran
mahluk hidup dalam waktu cepat, mempercepat proses pengkomposan
(pembuatan kompos), membunuh bakteri-bakteri pembusukan.
Cara kerjanya hampir sama dengan proses pengawetan mayat atau
yang terjadi pada upacara pembakaran mayat di Trunyan Bali yang tidak
menimbulkan bau sama sekali. Hal ini karena Ni-35 mampu mengikat
amoniak dan bakteri-bakteri pembusuk, sehingga yang ada hanya bakteri-
bakteri pengurai yang dipacu perkembangannya sehingga mampu
menghilangkan bau kotoran ataupun kompos menjadi lebih cepat.
3. Silika

Gb. Gel Sodium Polyacrylate ((C3H3NaO2)n )

Silica adalah senyawa kimia dengan rumus molekul SiO 2 (silicon


dioksida) yang dapat diperoleh dari silica mineral, nabati dan sistesis
kristal. Silica mineral adalah senyawa yang banyak ditemui dari bahan
tambang/galian yang berupa mineral seperti pasir kuarsa, granit, dan
fledsfar yang mengandung Kristal-kristal silica. (Bragmann dan
Goncalves,2006)
Sodium polyacrylate ditemukan oleh Departemen Pertaian Amerika
Serikat pada tahun 1960-an. Sodium polyacrylate, juga dikenal sebagai
waterlock, adalah garam natrium dari asam poliakrilat dengan rumus
kimia [-CH2-CH (CO2Na) -] n dan aplikasi yang luas dalam produk
konsumen. Sodium polyacrylate ini berbentuk bubuk yang terdiri d ari
beberapa polimer. Polimer superabsorben ini memiliki kemampuan untuk
menyerap sebanyak 200 sampai 300 kali massa dalam air. Sodium
polyacrylate adalah polielektrolit anionik dengan gugus karboksilat
bermuatan negatif dalam rantai utama. Sementara natrium yang
dinetralkan asam poliakrilat adalah bentuk yang paling umum digunakan
dalam industri, ada juga garam lain yang tersedia termasuk kalium, litium,
dan amonium.
Senyawa sodium polyacrylate ini bersifat higroskopis, yaitu mampu
menyerap atau menahan air. Senyawa sodium polyacrylate memiliki sifat
seperti spons yang dapat menyerap air sehingga ketika direaksikan deng
air atau ciran akan menghasilkan padatan gel. Super absorbent yang
bergabung dengan sodium polyacrylate disintesis bawah radiasi sinar
gamma dan mekanisme absorbsi. Hasil menunjukkan proses ini memacu
terbentuknya suspensi polymerisasi yang stabil dan terbentuknya
surfactan complex yang mengandung anionic surfactant dodecylbenzena
sulfonic sodium dan nonionic surfactan 60 atau Span 20. Dosis gel 1,57
kGy memperlihatkan penggabungan yang baik dengan kebutuhan energy
100 ev sehingga setiap ion dalam garam mampu menarik beberapa
moleku air sehingga dapat teradinya tarik-menarik anatar moleku yang
menyebabkan pencampuran tersebut menjadi gel. Pengikatan air terjadi
atas tiga tahap yaitu penyerapan pada pori-pori, ionisasi, dan terjadinya
pembesaran. Hidrogel/super absorpant ini dapat digunakan untuk
menangkap urin.
B. METODE PENYELESAIAN

Nenek Nini menggunakan kursi roda untuk berpindah dari satu tempat ke
tempat lain. Ketika ingin buang air kecil atau besar akan merepotkan jika
harus menggunakan kursi roda. Rolet (Removable Toilet) dapat digunakan
pada kursi roda. Dengan meletakkannya di bawah kursi roda. Dan dikunci
pada rodanya agar aman saat buang air kecil atau besar.
Rolet terbuat dari bahan fiberglass yang dikenal kuat dan tahan lama.
Penggunaan fiberglass terbukti aman karena banyak wadah kimia yang dibuat
dari bahan fiberglass. Dibandingkan dengan bahan logam, fiberglass memiliki
harga yang lebih murah. Selain itu, produk fiberglass banyak dipilih karena
sifat bahannya yang sangat sesuai dengan kebutuhan industri di berbagai
bidang. Sebagai bahan pembuatan peralatan dan perabot yang berhubungan
dengan dunia industri, fiberglass sangat elastis, awet dan kuat karena
diproduksi melalui proses khusus yang berkelanjutan.
Untuk proses pembuatan Rolet dibutuhkan tenaga profesional yang sudah
memahami secara detail dan jelas setiap takaran bahan yang digunakan
untuk membentuk sebuah bahan fiberglass menjadi toilet yang siap pakai.
proses pembuatan Rolet yang terbuat dari bahan fiberglass dibagi menjadi 3
tahapan, diantaranya adalah tahap mencampur bahan utama yang digunakan
sebagai dasar, tahap pencampuran bahan penguat, dan terakhir tahap
penyempurnaan atau bisa juga disebut finishing. Berikut ini adalah
tahapannya:
1. Tahap Pencampuran
Langkah pertama adalah mencampur resin sebanyak 1,5 sampai
dengan 2 liter dengan talk lalu diaduk rata. Jika campuran tersebut
dirasa terlalu kental, Anda bisa menambahkannya dengan katalis.
Namun, perlu diingat bahwa katalis yang digunakan harus disesuaikan
dengan sebesar 1 : 1/40. Misalnya saja jika resin yang digunakan
sebanyak 2 liter, maka katalis yang bisa dicampurkan hanya 50 cc. Hal
ini dilakukan agar campuran resin tidak terlalu encer. Selain itu,
pemberian katalis juga memengaruhi lambat cepatnya proses
pengeringan. Selanjutnya pada campuran resin, ditambahkan bahan
erosil sekitar 400 sampai 500 gram. Jangan lupa untuk menambahkan
zat pewarna yang diinginkan untuk Rolet. Dicampur semua bahan-
bahan tadi hingga rata. Apabila terlalu kental, tambahkan katalis
sedangkan jika terlalu encer bisa ditambahkan dengan aseton.
2. Mempersiapkan cetakan
Proses dalam pembuatan Rolet selanjutnya adalah
mempersiapkan cetakan toilet yang akan digunakan. Caranya, dipoles
cetakan yang hendak digunakan menggunakan mirror sebagai
pengkilap dan juga pelicin. Permukaan cetakan harus benar-benar
dipoles dengan baik dengan cara diputar hingga merata agar
mendapatkan hasil yang baik. Kemudian, ditunggu pelicin tersebut
selama beberapa menit hingga kering. Agar proses pengeringan
semakin cepat, cetakan dapat dijemur di bawah terik matahari. Apabila
mirror telah terserap dengan baik, dilap secara perlahan permukaan
cetakan menggunakan kain bersih sampai mengkilap. Selanjutnya,
dioleskan PVA pada permukaan cetakan toilet fiberglass agar tidak
lengket dengan campuran fiberglass.
3. Pencetakan
Langkah berikutnya dalam pembuatan toilet fiberglass adalah
menuangkan campuran dasar pada cetakan sebagai olesan pertama
dan ditunggu hingga setengah kering. Kemudian diletakkan selembar
mat pada cetakan yang telah diolesi campuran dasar sesuai dengan
kebutuhan, lalu dilapisi lagi menggunakan adonan dasar. Terakhir,
cetakan toilet bisa ditunggu hingga kering.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Produk

Seperti yang telah di lansir dari studi kasus kali ini yaitu seorang
lansia bernama Nenek Nini yang telah mengalami kecelakaan sehingga
mengalami kesulitan dalam buang air besar dan buang air kecil yang
menyebabkan adanya pencemaran udara seperti bau yang tidak sedap
dalam kamarnya. Polusi udara seperti itu dapat menimbulkan penyakit
baru seperti masalah pernafasan bahkan pencernaan.
Untuk itu, kami hadir membantu permasalahan nenek Nini, kami
menghadirkan inovasi teknologi terbaru berupa tabung yang dilekatkan
pada kursi roda dibawahnya dan dapat juga di lepas dan digunakan di
lain tempat. Yang mana fungsi dari tabung tersebut adalah sebagai
penampung dan pengolah dari zat-zat sisa pembuangan nenek Nini
baik berupa Urine maupun Fesesnya yang bernama Removable Toilet.
Tabung Removable Toilet terdiri dari 2 bagian yang berbeda. Pada
bagian atas, dipergunakan untuk feses yang padat dan di gunakan zat
tambahan yaitu zat Ni-35 sebagai pengolah feses sehingga aroma
feses yang tidak sedap bisa hilang. Terdapat saringan diantara 2 bagian
sebagai penyaring dan pembeda zat padat dan cair. Saringan tersebut
dapat Dan dibagian bawah dipergunakan untuk urine yang berbentuk
cair dan di gunakan zat Silica (Silocon Dioxide) (SiO2) sebagai pengolah
urine sehingga urine dapat berubah ke dalam bentuk gel dalam waktu
kurang dari 5 detik dengan aroma tidak sedap sudah menghilang dan
urine sudah tak berwarna. Kedua zat tersebut ditambahkan setelah
selesainya proses pembuangan melewati pipa yang tersemat di kiri dan
kanan tabung dengan cara dituangkan dan mengalir ke dalam tabung
sehingga zat dapat memulai proses pengolahan. Terdapat tuas untuk
memutar saringan dan terdapat pembuka di bawah untuk pembuangan
akhir

2. Cara penggunaan

Removable Toilet merupakan teknologi terbaru berupa tabung


untuk menampung kotoran atau zat zat sisa pembuangan manusia.
Adapun cara penggunaannya sangat mudah, hanya menempatkan
tabung tepat dibawah kursi roda khusus yang sudah di desain khusus
untuk produk ini dan mengunci roda tabung agar tabung tidak bergerak
dan tetap menetap. Sehingga sewaktu pengguna ingin
menggunakannya, hanya dengan membuka resleting yang terdapat
pada kursi roda khusus lalu tempatkan alat Removable Toilet dan alat
tersebut akan menampungnya. Fungsi lain dari Removable Toilet selain
dapat menampung kotoran juga dapat merubah urine menjadi gel dan
feses yang tidak berbau sehingga tidak menimbulkan pencemaran
udara ataupun kotoran tidak akan tercecer kemana mana. Setelah
penuh Removable Toilet dapat di buang di tempat sampah. Removable
Toilet yang sudah kosong, dapat dibersihkan dengan cara dicuci
dengan sabun bagian dalamnya lalu keringkan dan siap untuk di
gunakan kembali.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Removable Toilet merupakan alat inovasi yang efektif untuk digunakan


oleh orang lanjut usia. Alat ini berfungsi untuk mengefektifkan dan
mempermudah seseorang untuk buang air besar maupun air kecil. Rolet
dapat menghilangkan aroma yang tidak sedap dari feses
menggunakanbantuan Ni-35 dan silica gel yang dapat merubah urine menjadi
gel.
DAFTAR PUSTAKA

H, Agus. 2016. Penghila Bau Kotoran Ternak Efektif. -. Blogspot.com (diakses pada
tanggal 18 Maret 2017 pukul 15.00)
Wikipedia. 2016. Gel Silika. -. id.m.wikipedia.org (diaskes pada tanggal 19 Maret
2017 pukul 20.35)
Bragmann dan Goncalves. 2006. Kemanpuan Orang Berusia Lanjut.-
Muis, A. 1994. Silika. - . -
-. 2016. Toilet Fiberglass cara Pembuatan WC portable. -. Blogspot.com (diakses
pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 20.45)
-. 2016. Fiberglass benefit. -.- (diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 20.48)
Jaya, Pionir Mandiri.-. Produk Fiberglass produk berkualitas yang menawarkan
banyak kelebihan. (diakses pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 19.50)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai