I. TUJUAN
3. Data Panjang Akar, Berat Basah, Berat Kering, dan Luas Daun tanaman kacang
tanah
Tabel 3. Hasil pengamatan panjang akar, berat basah, berat kering, dan luas daun
tanaman kacang tanah
luas
perlakua BS BK PA
n
daun
(gram) (gram) (cm)
(cm2)
0 ppm 4.99 0.9903 21.991 151.87
3 7 7
3000 4.9508 0.9758 148.38
ppm 3 3 21.8 9
6000 4.6358 0.9991 22.516 114.01
ppm 3 7 7 3
B. PEMBAHASAN
Faktor pembatas merupakan faktor dimana suatu organisme di dalam
perkembangan dan pertumbuhannya akan ditentukan oleh bahan atau faktor penting
yang dalam keadaan minimum.
Faktor biotik dan faktor abiotik merupakan faktor pembentuk suatu ekosistem.
Faktor biotik terdiri dari makhluk hidup yang ada disuatu tempat sedangkan faktor
abiotic terdiri dari sesuatu yang bukan makhluk hidup seperti suhu, pH, ketersediaan
oksigen, kelembaban, dan juga salinitas. Salinitas merupakan kadar garam yang
terlarut dalam air, salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam yang ada
didalam tanah. Garam-garam yang terlarut dalam tanah merupakan unsur yang
esensial bagi pertumbuhan tanaman, adanya larutan garam dalam tanah dapat
membantu pertumbuhan tanaman karena tumbuhan dapat memperoleh zat-zat penting
yang dapat membantu pertumbuhan tanaman melalui garam-garam dalam tanah
tersebut. Namun, apabila kadar garam yang tinggi maka dapat menyebabkan turunnya
laju fotosintesis pada tanaman akibat terhambatnya pengambilan CO 2, hal tersebut
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena sebagian energi hasil respirasi akan
diubah untuk mengatasi cekaman garam yang mengakibatkan kemampuan untuk
tumbuh dan bereproduksi menjadi berkurang.
Proses terjadinya salinitas disebut salinisasi. Salinisasi ditandai dengan jumlah
H2O yang berasal presipitasi tidak cukup untuk menetralkan jumlah H 2O yang hilang
oleh evaporasi dan evapotranspirasi. Sewaktu air diuapkan ke atmosfer, garam-garam
tertinggal dalam tanah. Proses penimbunan garam mudah larut dalam tanah ini
disebut salinisasi. Garam-garam tersebut terutama adalah NaCl, Na 2SO4,
CaCO3 dan/atau MgCO3. dulu tanah-tanah yang terbentuk disebut tanah salin, tanah
alkali putih, atau tanah solonchak. Mereka termasuk tipe tanah zonal. Salinisasi dapat
juga terjadi secara setempat dan membentuk tanah salin tipe intrazonal, seperti
misalnya tanah-tanah yang direklamasi dari dasar laut dan tanah-tanah di daerah
pantai yang dipengaruhi oleh daerah pasang surut. Salinisasi dapat disebabkan oleh
proses alami seperti pencucian mineral atau penarikan deposit garam dari lautan.
Salinisasi juga bisa terjadi karena aktivitas manusia seperti irigasi.
Sedangkan, tanaman merupakan salah satu organisme yang memperoleh
bahan makanan dari suatu larutan atau cairan tertentu. Oleh karena itu, air
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan bahan makanan
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan hidup lain, seperti
respirasi, fotosintesis, dan lain sebagainya. Kandungan garam yang tinggi
menyebabkan tanaman pada lahan salin sulit menyerap air dari larutan tanah sehingga
menghambat proses metabolism, pada konsentrasi tinggi NaCl menghambat
perkecambahan dan menurunkan jumlah benih yang berkecambah, sedangkan pada
konsentrasi rendah hanya menghambat perkecambahan. Antara tanaman yang satu
dengan yang lain memiliki tingkat toleran tanaman yang berbeda-beda terhadap
salinitas. Berdasarkan tingkat toleran tanaman terhadap salinitas, tanaman dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu tanaman halofit, glikofit dan euhalofit. Tanaman halofit
adalah tanaman yang tahan terhadap salinitas, tanaman glikofit adaaah tanaman yang
tidak tahan terhadap salinitas. Sedangkan tanaman euhalofit adalah tanaman yang
toleran terhadap salinitas.
Pada laporan ini akan dibahas mengenai pengaruh salinitas terhadap
pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea), untuk mengetahui tingkat
ketahanan tanaman kacang tanah terhadap salinitas, maka dapat ditinjau dari hasil
yang telah diperoleh dalam prakrikum.
1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Tanah
Grafik Tinggi Tanaman Kacang Tanah (cm)
30 0 ppm
20 3000 ppm
Tinggi (cm) 10 6000 ppm
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan Hari Ke-
Gambar 3. Histogram berat segar dan berat kering tanaman kacang tanah
Dilihat dari histogram bahwa berat segar yang ada pada tanaman kacang tanah
yang paling optimal adalah berat segar yang ada pada tanaman kacang tanah dengan
perlakuan 0 ppm dengan berat segar sekitar 4,99 hal ini berbeda sedikit dari berat
segar tanaman kacang tanah dengan perlakuan 3000 ppm yaitu 4,95. Sedangkan
untuk berat segar tanaman kacang tanah dengan perlakuan 6000 ppm hanya sekedar
4,636.
Pada hasil berat kering tanaman kacang tanah, didapatkan hasil bahwa berat
kering yang paling optimal ada pada berat kering tanaman kacang tanah dengan
perlakuan 0 ppm. Tetapi, jika dilihat dari berat kering tanaman kacang tanah dengan
perlakuan 3000 ppm dan 6000 ppm ada ketimpangan, baahwa tanaman kacang tanah
dengan perlakuan 6000 ppm lebih berat dari tanaman kacang yang diberi perlakuan
6000 ppm. Hal ini mungkin karena ketika menimbang berat kering, ada bagian dari
tanaman kacang tanah yang terjatuh.
4. Perpanjangan Akar Tanaman Kacang Tanah
2. Salinitas dalam tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dalam hal ini ada
perbedaan pertumbuhan dari setiap organ tanaman yaitu daun, batang, dan akar
tanaman. Untuk keseluruhannya pada tanaman kacang tanah dengan perlakuan 0 ppm
pertumbuhannya lebih optimal dibandingkan dengan perlakuan 3000 dan 6000 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Cullu, M.A.,2010. Estimation of The Effect of Soils Salinity on Crop Yield Using
Remote Sensing and Geographic Information System. Turkey Journal of
Agriculture, 27 : 23-28.
Jamil, M., 2009. Effect of Salt Stress on Germination and Early Seedling Growth of
Four Vegetable Species. Journal Central Europe Agriculture., 7 : 273-282.
Nafisah, dan A.A. Drajat, 2009. Penapisan Varietas Padi Toleran Pada Lahan Rawa
Di Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Agron Indonesia, 37 : 107-110.
Pangaribuan, N., 2005. Penapisan Varietas Padi Toleran Salinitas Pada Lahan Rawa
Di Kabupaten Pesisir Pantai. Jurnal Agronomi Indonesia, 37 : 101-106
LAMPIRAN