Anda di halaman 1dari 3

ASPEK KLINIS HEPATITIS C

Secara klinik hepatitis C mirip dengan infeksi hepatitis B. Gejala awal tidak spesifik
dengan gejala gastrointestinal (pencernaan) diikuti dengan ikterus (kuning) dan kemudian
diikuti dengan perbaikan pada kebanyakan kasus.

Yang menyolok adalah sebagian besar penderita yang terkena infeksi hepatitis C akan
menjurus menjadi kronik. Kejadiannya jauh lebih sering dibandingkan dengan hepatitis
B. Dilaporkan bahwa kira-kira 50% menjadi sirosis hati.

Kanker hati dapat terjadi mengikuti sirosis hati yang disebabkan oleh hepatitis NANB.
Lamanya waktu sejak terjadinya pemberian transfusi darah dan kejadian penyakit hati
kronik sebagai berikut :

13 tahun dibutuhkan untuk terjadinya hepatitis kronik aktif

12 tahun dibutuhkan untuk terjadinya sirosis hati

18-24 tahun untuk perkembangan ke arah karsinoma hepatoseluler

Belum lama dilaporkan bahwa, kira-kira 50% kasus yang terinfeksi HCV akan menjadi
kronik dan dalam 20% akan menjadi sirosis hati namun penelitian terakhir
memperlihatkan angka kejadian kronik yang lebih tinggi lagi, yaitu bisa mencapai angka
70%. Dengan pemeriksaan HCV-RNA dalam serum hati, telah diperlihatkan bahwa
angka infeksi yang menetap menjadi lebih tinggi lagi, yaitu antara 80-90%.
http://forum.kafegaul.com/archive/index.php/t-79782.html

1. Hepatitis
A. Pengertian
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Istilah lainnya sakit liver
dan sakit kuning (ikterik atau jaundice) dapat menimbulkan keracunan karena tidak
semua sakit kuning disebabkan oleh radang hati (Dalimarta, 2004)

B. Macam macam hepatitis


1. Hepatitis A
Disebabkan oleh infeksi enterovirus RNA, berukuran 27 nm, berbentuk kubik simetris.
Penyebabnya terutama melalui kontaminasi fekal oral dan salah satu penyebab epidemi
penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air. Masa inkubasi berkisar antara 15 45
hari, rata-rata 30 hari.

2. Hepatitis B
Disebabkan oleh virus DNA berukuran 42 nm yang tergolong kelas Hepadna viridae.
Virus ini hanya menginfeksi manusia dan simpanse. Terdapat tiga macam partikel virus
yakni partikel protein selubung berbentuk spheres, partikel berbentuk tubular (filamen)
dan partikel Dane yang merupakan virus lengkap. Cara penularannya dengan transmisi
vertikal dan horizontal.

3. Hepatitis C
Virus hepatitis C (VHC) termasuk kelompok flaviviridae dan merupakan virus enveloped
RNA berantai tunggal dengan ukuran 50-60 nm. Virus ini sebelumnya dikenal sebagai
penyebab hepatitis non A non B (NAN B) pasca transfusi. Penularan VHC terutama
parental. Umumnya terjadi setlah mendapat transfusi darah atau produk darah. Masa
inkubasi 15-150 hari, rata rata 8 minggu.

4. Hepatitis D
VHD bernama antigen delta dengan ukuran 35-37 nm dan merupakan virus RNA yang
tidak sempurna. VHD dapat dijumpai dalam darah penderitahepatitis B karena untuk
hidup dan mengadakan replikasi di dalam tubuh manusia memerlukan virus pembantu
yaitu VHB. Cara penularannya sama dengan VHB kecuali transmisi vertikal. Hubungan
seksual merupakan cara penularan yang cukup berperan.

5. Hepatitis E
Virus hepatitis E (VHE) merupakan virus RNA yang termasuk kelompok caliciviridae.
Jenis ini merupakan virus hepatitis non-A non B yang menular lewat makanan dan
minuman yang terkontaminasi dengan tinja (water borne NANBH) sehingga disebut juga
penularan secara enteric (enterically transmitted). Kera merupakan reservoir dari
virushepatitis E . Infeksi dengan virus ini terutama terjadi pada daerah-daerah dengan
sanitasi dan tingkat kesehatan yang buruk. Masa inkubasi 15-60 hari.

6. Hepatitis F dan G
Kemungkinan terinfeksi virus hepatitis F harus dipikirkan terutama jika ada penderita
hepatitis kronis non-B Non-C dan penyebab lain tidak ditemukan. Penularan virus
hepatitis F sama seperti virus hepatitis C yaitu melalui transfusi darah.
Hepatitis G mempunyai gejala klinis yang mirip dengan hepatitis C Namun, virus yang
menyebabkannya berbeda. Karena virus ini baru ditemukan maka belum banyak
diketahui tentang perjalanan penyakit, cirri-ciri virus, dan reaksi tubuh terhadap virus ini.

http://one.indoskripsi.com/node/8101

Cara penyebaran virus tersebut juga berbeda-beda. Misalnya, virus hepatitis A dan E
ditularkan melalui makanan, jalur ini disebut jalur oro-fekal. Sedangkan virus hepatitis B
ditularkan melalui cairan tubuh, seperti keringat, darah, bahkan hubungan seksual. Virus
hepatitis D ridak dapat menjangkit manusia jika tidak didahului oleh virus hepatitis B.
virus hepatitis D tidak dapat menjangkiti tubuh manusia yang terbebas dari virus hepatitis
B. Virus hepatitis C juga dapat ditularka melalui cairan tubuh. Hepatitis C ini sangat
sering diidap oleh pemakai obat-obatan terlarang yang menggunakan jarum suntik
bersama.

Pada perjalanan penyakitnya, hepatitis A biasanya berlangsung akut, dengan arti,


jangkitan penyakit berlangsung cepat dan tidak menahun. Penyakit ini paling sering
terjadi dan biasanya dapat sembuh dengan baik. Sedangkan hepatitis B berlangsung
kronik, yaitu menahun, dengan jangkitan yang perlahan-lahan, dan berlangsung lama
tanpa gejala maupun keluhan, hingga sudah cukup parah. Hepatitis B ini juga merupakan
faktor yang memperbesar kemungkinan berlanjutnya penyakit menjadi kanker hati.
Hepatitis B ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi secara tak langsung juga akan
dapat mencegah penyakit hepatitis D, karena virusnya membutuhkan virus hepatitis B
untuk menjangkit manusia. Selain itu, penyakit juga dapat berlanjut menjadi sirosis hati,
yaitu suatu penyembuhan peradangan jaringan hati yang berupa jaringan parut, sehingga
fungsi hati terganggu. Sirosis ini menimbulkan berbagai macam komplikasi lainnya,
misalnya pembengkakan yang parah.
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/common/stofriend.aspx?x=Health+News&y=cybermed|
0|0|5|536

Anda mungkin juga menyukai