ICD-10
E11.
ICD-9-CM
250.00, 250.02
OMIM
125853
DiseasesDB
3661
MedlinePlus
000313
eMedicine
article/117853
MeSH
D003924
[sunting di Wikidata]
Diabetes melitus tipe 2 yang dahulu disebut diabetes melitus tidak tergantung insulin
(non-insulin-dependent diabetes melitus/NIDDM) atau diabetes onset dewasa merupakan
kelainan metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi dalam konteks
resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif.[2] Penyakit diabetes melitus jenis ini merupakan
kebalikan dari diabetes melitus tipe 1, yang mana terdapat defisiensi insulin mutlak akibat
rusaknya sel islet di pankreas.[3] Gejala klasiknya antara lain haus berlebihan, sering berkemih,
dan lapar terus-menerus. Diabetes tipe 2 berjumlah 90% dari seluruh kasus diabetes dan 10%
sisanya terutama merupakan diabetes melitus tipe 1 dan diabetes gestasional. Kegemukan diduga
merupakan penyebab utama diabetes tipe 2 pada orang yang secara genetik memiliki
kecenderungan penyakit ini.
Diabetes tipe 2 pada mulanya diatasi dengan meningkatkan olahraga dan modifikasi diet. Bila
kadar glukosa darah tidak turun melalui cara ini, pengobatan misalnya dengan metforminatau
insulin, mungkin diperlukan. Pasien yang menggunakan insulin harus memeriksa kadar glukosa
darah secara rutin.
Angka penderita diabetes selama 50 tahun terakhir meningkat pesat seiring dengan
meningkatnya angka kegemukan. Pada tahun 2010, diperkirakan ada 285 juta orang mengalami
penyakit ini, dibandingkan hanya ada 30 juta pasien pada tahun 1985. Komplikasi jangka
panjang yang mungkin terjadi akibat kadar glukosa darah tinggi antara lain penyakit jantung,
stroke, retinopati diabetes yang mempengaruhi penglihatan mata, gagal ginjal yang memerlukan
dialisis, dan kurangnya sirkulasi darah di bagian tungkai yang mengharuskan dilakukannya
amputasi. Komplikasi akut berupa ketoasidosis, yang merupakan salah satu ciri diabetes tipe 1,
jarang terjadi.[4] Namun pasien dapat mengalami koma hiperosmolar nonketotik.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Tanda dan gejala
o 1.1 Komplikasi
2 Penyebab
o 2.1 Gaya hidup
o 2.2 Genetik
o 2.3 Kondisi Medis
3 Patofisiologi
4 Diagnosis
5 Skrining
6 Pencegahan
7 Tata laksana
o 7.1 Gaya Hidup
o 7.2 Pengobatan
o 7.3 Pembedahan
8 Epidemiologi
9 Sejarah
10 Referensi
11 Pranala luar
Gejala klasik diabetes antara lain poliuria (sering berkemih), polidipsia (sering haus),polifagia
(sering lapar), dan berat badan turun.[5] Gejala lain yang biasanya ditemukan pada saat diagnosis
antara lain: adanya riwayat penglihatan kabur, gatal-gatal, neuropati perifer, infeksi vagina
berulang, dan kelelahan. Meskipun demikian, banyak orang tidak mengalami gejala apapun pada
beberapa tahun pertama dan baru terdiagnosis pada pemeriksaan rutin.Pasien dengan diabetes
melitus tipe 2 jarang datang dalam keadaan koma hiperosmolar nonketotik (yaitu kondisi kadar
glukosa darah sangat tinggi yang berhubungan dengan menurunnya kesadaran dan tekanan darah
rendah).[3]
risiko.[9] Konsumsi beras putih yang terlalu banyak juga tampaknya berperan dalam
meningkatkan risiko.[14] Kurang olahraga diyakini menyebabkan 7% kasus.[15]
semua orang yang mengalami resistensi insulin kemudian terkena diabetes, karena keadaan ini
harus juga disertai oleh gangguan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.[3]
Tidak terdapat organisasi besar yang merekomendasikan skrining universal untuk diabetes
karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa program ini dapat memperbaiki luaran.[29]
Skrining direkomendasikan oleh United States Preventive Services Task Force pada orang
dewasa yang tidak menunjukkan gejala namun mempunyai tekanan darah lebih tinggi dari
135/80 mmHg.[30] Untuk mereka yang mempunyai tekanan darah lebih rendah, belum terdapat
bukti yang cukup kuat untuk merekomendasikan ataupun menolak skrining.[30] Organisasi
Kesehatan Dunia hanya merekomendasikan skrining untuk kelompok dengan risiko tinggi.[29]
Kelompok dengan risiko tinggi di Amerika Serikat adalah: usia diatas 45 tahun, terdapat saudara
pada level pertama dengan diabetes, kelompok etnik tertentu seperti keturunan Amerika Latin,
Amerika keturunan Afrika, dan penduduk asli Amerika, riwayat diabetes gestasional,sindrom
ovarium polikistik, kelebihan berat badan, dan kondisi yang berhubungan dengan sindrom
metabolik.[5]
Prevalens diabetes di seluruh dunia pada tahun 2000 (per 1000 penduduk). Rata-rata dunia
adalah 2,8%.
no data
4552.5
7.5
52.560
7.515
6067.5
1522.5
67.575
22.530
7582.5
3037.5
82.5
37.545
Secara global pada tahun 2010 diperkirakan terdapat 285 juta penderita diabetes tipe 2 yang
mencakup 90% dari kasus diabetes.[6] Hal ini ekuivalen dengan sekitar 6% dari populasi dewasa
dunia.[54] Diabetes umum dijumpai di maju dan di negara berkembang.[6] Namun diabetes jarang
dijumpai di negara yang belum berkembang.[3]
Tampaknya perempuan serta kelompok etnis tertentu mempunyai risiko yang lebih besar,[6][55]
seperti Asia Selatan, Penduduk kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan Penduduk Asli Amerika.[5]
Hal ini dapat disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas terhadap gaya hidup Barat pada
kelompok etnik tertentu.[56] Diabetes tipe 2 yang dulu dianggap sebagai penyakit orang dewasa,
kini mulai banyak didiagnosis pada anak-anak sejalan dengan meningkatnya kegemukan.[6]
Diabetes tipe 2 kini didiagnosis sama seringnya dengan diabetes tipe 1 pada remaja di Amerika.[3]
Angka diabetes pada tahun 1985 diperkirakan sejumlah 30 juta, meningkat menjadi 135 juta
pada tahun 1995 dan 217 juta pada 2005.[57] Peningkatan ini dipercaya disebabkan terutama oleh
bertambah tuanya populasi secara global, berkurangnya olahraga, dan meningkatnya angka
kegemukan.[57] Lima negara dengan jumlah pasien diabetes terbesar pada tahun 2000 adalah
India dengan 31,7 juta, Cina 20,8 juta, Amerika 17,7 juta, Indonesia 8,4 juta, dan Jepang 6,8 juta.
[58]
Hal ini dikenal sebagai epidemik global oleh Organisasi Kesehatan Dunia.[59]
Kencing manis
Diabetis melitus
Pengelasan dan sumber luaran
ICD-10
E10.E14.
ICD-9
250
MedlinePlus
001214
eMedicine
med/546 emerg/134
MeSH
C18.452.394.750
Penafian perubatan
Mainkan media
Penjelasan video
Penyakit kencing manis ataupun (BM = Diabetis melitus; Inggeris = diabetes mellitus
merupakan sejenis penyakit yang dapat dicirikan dengan keadaan hiperglisemia (tinggi
kandungan glukosa dalam darah), terutamanya selepas pengambilan makanan, pada
penghidapnya.
Secara umumnya, penyakit kencing manis dapat digolongkan sebagai:
Diabetis jenis pertama (I) juga dikenali sebagai diabetis bersandar insulin (IDDM 'Insulin Dependent Diabetes Mellitus') atau diabetis awal remaja. Diabetis jenis I
dicirikan dengan kegagalan penghasilan insulin oleh kelenjar pankreas. Biasanya,
penghidap diabetis jenis pertama mula mendapat simptom penyakit semasa kanak-kanak
atau remaja. Disebabkan oleh kegagalan penghasilan insulin semula jadi oleh badan,
pesakit memerlukan suntikan insulin dari luar untuk pengawalan tahap glukosa darah.
Diabetes jenis kedua (II) boleh disebabkan oleh kerintangan insulin (penurunan
sensitiviti tisu badan terhadap insulin) dan/atau penghasilan insulin yang berkurangan.
Diabetes jenis II, oleh kerana masih mempunyai sedikit sebanyak insulin dari pankreas,
boleh dikawal secara pemantauan pangambilan makanan, pengurangan berat badan,
bersenam, dan pengambilan ubat secara makan/suapan ( suntikan insulin diperlukan
dalam keadaan tertentu sekiranya pengambilan ubat secara makan kurang berkesan atau
memberi kesan samping serius kepada pesakit).
Isi kandungan
[sorokkan]
1 Sejarah
o 1.1 Etimologi
2 Pengawalan diabetis
4 Haiwan lain
5 Penyelidikan
6 Rujukan
7 Bacaan selanjutnya
8 Pautan luar
Bukti kaitan kelenjar pankreas dengan punca penyakit kencing manis dijumpai pada tahun 1897,
apabila dua orang pakar sains, Minkowski dan Von Mering membuktikan hubungan kelenjar
pankreas dengan kencing manis dengan membuang kelenjar pankreas pada anjing, menyebabkan
anjing tersebut mengidap kencing manis.
Walaupun penyakit kencing manis telah lama diketahui, kawalan penyakit kencing manis yang
berkesan hanya diketahui pada 1921 apabila Frederick G. Banting dan Best menjumpai fungsi
insulin sebagai pengawal kandungan glukos dalam darah.
Kerap bersenam
Pengubatan
Pemakanan pesakit Diabetis seharusnya kurang lemak dan kalori serta seimbang.
Pesakit diabetes boleh menjalani kehidupan yang normal dengan syarat pesakit itu dikawal
dengan betul. Lebih kurang 40% pesakit diabetes mampu mengawal keadaan penyakit mereka
dengan menjaga pemakanan dan bersenam. Manakala selebihnya adalah dengan mengambil
sama ada ubat (pil) dan/atau suntikan insulin di samping pemakanan yang sihat dan bersenam.
Walau apa pun ubat yang diambil, perkara-perkara berikut perlu diketahui dan dipatuhi :
Bila hendak mengambil/makan ubat dan berapa banyak ubat yang perlu diambil?
Rencanarencana utama: Kencing manis pada anjing dan kencing manis pada kucing
Dalam haiwan, diabetis adalah yang paling biasa ditemui pada anjing dan kucing. Haiwan
pertengahan umur yang paling biasa terjejas. Anjing betina adalah dua kali lebih
berkemungkinan terjejas sebagai jantan, manakala menurut beberapa sumber, kucing jantan juga
akan lebih mudah berbanding betina. Dalam kedua-dua spesies, semua baka mungkin terjejas,
tetapi sesetengah baka anjing kecil adalah sangat berisiko untuk menghidap kencing manis,
seperti Pudel Miniatur. Tanda-tanda yang mungkin berkaitan dengan kehilangan cecair dan
poliuria, tetapi kursus ini juga boleh menjadi berbahaya. Haiwan diabetis lebih cenderung kepada
jangkitan. Komplikasi jangka panjang diiktiraf pada manusia lebih jarang terdapat pada haiwan.
Prinsip-prinsip rawatan (penurunan berat badan, antidiabetik oral, insulin subkutaneus) dan
pengurusan kecemasan (mis ketoasidosis) adalah sama dengan yang pada manusia.