Secara khusus, tujuan perencanaan masjid dengan konsep Mixed-Use ini adalah
sebagai berikut :
a) Merancang bangunan yang mampu menampung banyak aktifitas dalam satu area.
b) Merancang revitalisasi masjid dengan konsep Cross & Creative Programming.
c) Merancang fasilitas-fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna di
bangunan ini.
Dalam perencanaan desain masjid dan ruang pertemuan dilakukan dengan konsep Cross
& Creative Programming dan metoda perencanaan yang bersifat analisa yang bertujuan
untuk menunjang proses perancangan selanjutnya. Untuk memperoleh data dalam proses
perencanaa ini dilakukan studi literatur objek sejenis.
Dalam pengumpulan data yang dilakukan baik data yang bersifat arsitektural maupun
data yang bersifat non arsitektural dapat diperoleh melalui survey kelokasi atau tapak.
Dalam melakukan survey lapangan ada beberapa hal yang harus di pahami dan di
persiapkan sebelum benar benar turun ke lapangan dan mengambil semua data yang
berkaitan dengan proses perancangan arsitektur. Hal yang harus di pahami terlebih dahulu
adalah :
c. analisa kawasan
Analisa ini digunakan untuk memperkuat dan meyakinkan akan kelayakan dan
ketepatan yang dijadikan sebagai objek rancangan. Serta dijelaskan juga analisis lebih
lanjut mengenai potensi yang terdapat pada kawasan. Analisa data dilakukan secara
kualitatif yaitu menganalisa terhadap aspek aspek pelaku kegiatan, kebutuhan ruang,
penataan ruang dan sirkulasi dan analisa secara kuantitatif, yaitu menganalisa
terhadap kapasitas ruang dan besaran ruang serta pendekatan mengenai lokasi tapak.
Adapun analisa yang dapat mempengaruhi perancangan masjid dengan konsep
Mixed-Use ini adalah
a) Analisa tapak
Untuk tapak revitalisasi masjid ini berada di kawasan kampung kota Purus, Padang,
penentuan lokasi tapak disesuaikan dengan tataguna lahan , kriteria lahan disesuaikan
dengan persyaratan perancangan revitalisasi masjid yaitu site yang berada dikawasan
wisata yang mebutuhkan tempat ibadah dengan konsep Mixed Use sehingga
memungkinkan adanya banyak kegiatan di kawasan ini.
b) Analisa fungsi
Fungsi utama di lakukan perencanaan masjid dan ruang pertemuan ini adalah sebagai
wadah yang menyediakan wadah untuk melakukan ibadah bagi orang orang yang
berda di sekitar site dan juga ruang pertemuan bisa di manfaatkan sebagai tempat
pertemuan penting seperti musyawarah adat, pemecaham masalah, tempat dakwah,
ruang seminar dan tempat resepsi pernikahan ( mendukung nilai-nilai sosial).
c) Analisa aktivitas pengguna
Pelaku aktivitas pada bangunan masjid dan ruang pertemuan ini dapat dibagi dalam
beberapa kelompok :
1) Kelompok pengelola
2) Kelompok masyarakat atau pengunjung
d) Analisa ruang
Dalam menyusun program ruang masjid dan ruang pertemuan ini dilakukan studi
banding terhadap bangunan masjid dan ruang pertemuan yang mempunyai fungsi
untuk membantu dalam penentuan ruang dan fasilitas yang dibutuhkan pada konsep
perancangan ini.
e) Analisa utilitas
Utilitas yang rencanakan bertujuan untuk mendukung bangunan masjid dan ruang
pertemuan agar dapat berfungsi dengan baik berdasarkan faktor kebutuhan ruang dan
kenyamanan bagi penggunanya. Untuk itu terdapat utilitas yang diperlukan seperti :
1) Sistem pencahayaan
2) Sistem penghawaan
3) Sistem akustik
4) Sistem plumbing
a. Sitem ME
5) Sistem keamanan, penceghan dan penanggulangan kondisi darurat
6) Sistem transportasi vertikal
7) Jaringan sampah
8) Sistem penangkal petir
B. Konsep Perancangan
Tahap selanjutnya dalam metode perancangan adalah penentuan konsep dimana dalam
hal ini merupakan suatu pemilihan dari alternatif alternatif perancangan yang paling
tepat dan baik serta mampu diterapkan pada rancangan sesuai hasil yang telah
dilakukan. Setelah melakukan analisa maka dapat diperoleh konsep :
1) Konsep bangunan
2) Konsep tapak
3) Konsep bentuk bangunan
4) Konsep ruang
5) Konsep fungsional