PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dapat merupakan sumber stresor kecemasan, terutama pada
seorang ibu yang labil jiwanya. Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan
kehamilan. Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan
seperti dispnea, insomnia, gingivitis dan epulis, sering buang air kecil, tekanan
lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki (non pitting)
perdarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi kehamilan, takut sakit
saat melahirkan dan takut bila dijahit serta terjadi komplikasi pada saat
bawah sadar dan akhirnya tertanam sebagai program negatif. Peningkatan beban
tingkat depresi selama trimester kedua dan ketiga hampir dua kali lipat trimester
pertama.
Takut melahirkan masih menjadi bagian dari kompleks gambaran pengalaman
senam hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan terutama pada ibu primipara.
Tingkat kecemasan pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan psikologis pada
hamil, baik relaksasi yang bersifat relaksasi pernafasan ataupun relaksasi otot.
Dengan melakukan senam hamil maka si ibu telah memberikan sesuatu yang
penelitian seorang kebidanan bernama Dr. Gratley Dick Read dan dilanjutkan
mereka sepakat bahwa setiap wanita harus dipersiapkan secara mental dan fisik.
2
Persiapan ini akan lebih bermanfaat apalagi juga dibarengi dengan tindakan
relaksasi yang bermanfaat saat persalinan, serta menghilangkan ketakutan dan
sebanyak 4 orang (44,44%), kehamilan ketiga dan lebih dari 4 tidak ada.
(33,33%), 4 ibu hamil trimester II (44,44%) dan 2 ibu hamil trimester III
bulan ke bidan dan dokter sedangkan dua ibu hamil hanya memeriksakan
Kelurahan Pudakpayung mengalami hamil dengan faktor resiko dan 5 ibu hamil
dengan kehamilan yang normal. Faktor resiko ibu hamil tersebut diantaranya
adalah 1 ibu hamil dengan faktor jarak terlalu dekat dan 3 ibu hamil dengan KEK.
Berdasarkan data diatas penulis akan membahas berkaitan pelaksanaan
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan senam hamil?
2. Apa saja tujuan dari senam hamil?
3. Apa saja manfaat dari senam hamil?
4. Apa saja syarat melakukan senam hamil?
5. Apa saja kontraindikasi senam hamil?
6. Bagaimana pelaksanaan senam hamil?
3
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil warga RW VI Kelurahan Pudak Payung
benar.
b. Menjelaskan tujuan senam hamil dengan benar.
c. Menjelaskan manfaat senam hamil dengan benar.
d. Menjelaskan syarat-syarat senam hamil dengan benar.
e. Menjelaskan kontraindikasi senam hamil
f. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan senam hamil
D. Manfaat
Hasil yang diharapkan dalam penyuluhan ini adalah:
1. Dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.
2. Dapat meningkatkan kesadaran ibu untuk ikut serta dalam pelaksanaan senam
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Senam Hamil
1. Pengertian
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan
khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil (Mandriwati, 2008). Senam hamil
adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan
dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan mempersiapkan
persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001). Senam hamil adalah
sebuah program berupa latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk
indikasi kehamilan yang bertujuan untuk relaksasi dan persiapan saat persalinan.
5
2. Tujuan
Mochtar (2008) membatasi tujuan senam hamil menjadi tujuan secara
otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta
ketenangan.
pesalinan.
2) Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selama kelahiran dan
6
mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat
relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas dalam, selain itu juga untuk
berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan
dia akan mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat
rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. dengan
senam hamil maka ibu akan dapat berlatih agar nafasnya lebih panjang
mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak
tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat senam
hamil yaitu:
a. Senam Aerobik
Merupakan aktifitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan,
dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaat
otot, merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi,
c. Relaksasi
Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini
8
menenangkan pikiran dan tubuh, membantu ibu menyimpan energi untuk
melahirkan.
8) Tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan.
9) Bertemu dengan calon ibu lain bila ibu melakukannya kelas senam
hamil.
bidan.
d. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan
fisik ibu. 9
e. Jangan membiarkan tubuh ibu kepanasan dalam jangka waktu panjang.
istirahatlah sejenak.
f. Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam decker yang
tubuh Ibu)
i. Lakukan olahraga sesuai porsi dan jangan berlebihan. Jika terasa pusing,
a. Kelainan jantung
b. Tromboplebitis
c. Emboli Paru
d. Perdarahan pervaginam
e. Ada tanda kelainan pada janin
f. Plasenta previa.
tuntunan yang jelas atau instruktur yang berpengetahuan dan terampil. Oleh karena
itu, dianjurkan agar ibu hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di
Rumah Sakit atau Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk bersalin. Karena
Klinik, bisa juga dilaksanakan dirumah dengan dibantu instruktur atau ibu sudah
pernah mengikuti senam hamil dan sudah mengerti bagaiman cara melakukannya
di atas kaki seperti orang yang sedang bersemedi. Lakukan posisi ini
dilakukan di atas matras, karpet, tikar, atau alas yang menurut anda
cukup.
3) Posisi tidur dengan satu bantal meyangga kepala, lalu angkat kedua
dalamnya lewat mulut, tahan, dan mengejan, seperti saat anda sedang
11
buang air besar. Jika anda merasa nafas sudah mau habis, keluarkan
nafas anda kemudian tarik nafas kembali, dan ulangi proses ini
menit.
7) NB: Gerakan ini sangat cocok untuk Ibu yang bayinya masiy belum
1) Duduk bersila
2) Sikap duduk dengan perut bagian bawah menekan perut kedalmam
tersebut.
5) Gerakan relaksasi
6) Gerakan ini dilakukkan dengan posisi tidur miring dengan kepala
ditopang dengan bahu bantal. Kaki bawah lurus, kaki atas ditekuk.
7) Gerakan pergelangan kaki mmengayuh
8) Posisi tubuh terlentang kedua kaki lurus. Menekan jari-jari kaki lurus
paha dengan lengan sampai siku. Sambil menarik nafas angkat kepala,
BAB III
PEMBAHASAN
A. Implementasi
Penyuluhan mengenai senam hamil dan demonstrasi gerakan senam hamil dan
mengenai kondisi kehamilannya dan telah mendapat jawaban serta tidak ada
14
jawaban yang belum terjawab.
C. Laporan Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi senam hamil penyuluh
melakukan evaluasi kegiatan dan mengukur sejauh mana ibu menerima materi
bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan penyuluh, para peserta menjawab
pertanyaan:
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senam hamil mempunyai peranan penting bagi ibu yang tengah hamil. dengan
15
melakukan senam hamil si ibu telah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi
bayinya. Menurut Jameson (2009) senam hamil akan membawa efek relaksasi
bagi ibu hamil. baik relaksasi yang bersifat mengatur pernafasan maupun
relaksasi otot. Selain itu senam hamil sangat baik untuk pertumbuhan janin yang
terdapat di kandungan.
Semakin senam hamil sering dilakukan maka semua otot dalam tubuh akan
berelaksasi sempurna dan membuat serabut otot rahim bekerja bebas untuk
B. Saran
1. Bagi ibu hamil
Ibu hamil seharusnya mempraktikkan senam hamil karena akan membantu
membuat ibu dan janin tetap sehat serta sebagai persiapan persalinan. Ibu hamil yang
rajin melakukan senam hamil secara teratur dan benar, proses persalinannya akan
lebih mudah. Begitu pula saat setelah melahirkan, ibu tidak akan berlama-lama
2. Bagi mahasiswa
Sebagai mahasiswa sebaiknya kita harus memahami bagaimana gerakan-gerakan
senam yang mudah dan aman untuk dilakukan oleh ibu hamil agar dapat membantu
16
DAFTAR PUSTAKA
Jniwarty, Bethsaida dan Herri Zan Pieter. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu
Teori dan Terapannya. Yogyakarta: ANDI Offset
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika
17
18