Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dapat merupakan sumber stresor kecemasan, terutama pada

seorang ibu yang labil jiwanya. Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan

merupakan kejadian yang tidak terelakkan dan hampir selalu menyertai

kehamilan. Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan

psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III

seperti dispnea, insomnia, gingivitis dan epulis, sering buang air kecil, tekanan

dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah

lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki (non pitting)

dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan.


Wanita hamil primigravida hampir semuanya mengalami kekhawatiran,

kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil, saat menghadapi persalinan

maupun setelah persalinan. Wanita hamil akan memiliki pikiran yang

mengganggu sebagai pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang

diperolehnya. Kecemasan yang dirasakan umumnya berkisar pada takut

perdarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi kehamilan, takut sakit

saat melahirkan dan takut bila dijahit serta terjadi komplikasi pada saat

persalinan, yang dapat menimbulkan kematian, hingga kekhawatiran jika kelak

tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik.


1
Tanpa disadari ketakutan proses melahirkan akan tertanam pada pikiran

bawah sadar dan akhirnya tertanam sebagai program negatif. Peningkatan beban

psikologis ibu dapat menimbulkan permasalahan terhadap kualitas janin yang

dikandung dan komplikasi yang menyertai proses persalianan ibu. Beberapa

penelitian menyebutkan bahwa tingkat depresi atau cemas selama trimester

pertama kehamilan sama dengan kecemasan biasa pada umumnya sedangkan

tingkat depresi selama trimester kedua dan ketiga hampir dua kali lipat trimester

pertama.
Takut melahirkan masih menjadi bagian dari kompleks gambaran pengalaman

emosional perempuan selama kehamilan Senam hamil merupakan suatu aktifitas

yang bertujuan untuk ibu dapat menjalani kehamilannya dengan optimal.

Berdasarkan penelitian P. Y Wulandari (2006) bahwa perawatan prenatal berupa

senam hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan terutama pada ibu primipara.

Tingkat kecemasan pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan psikologis pada

bayi yang dikandung dan berpengaruh pada perkembangannya.


Manurut Jameson (2006) senam hamil akan membawa efek relaksasi pada ibu

hamil, baik relaksasi yang bersifat relaksasi pernafasan ataupun relaksasi otot.

Dengan melakukan senam hamil maka si ibu telah memberikan sesuatu yang

bermanfaat bagi si bayinya. Kehadiran senam hamil dilatarbelakangi hasil

penelitian seorang kebidanan bernama Dr. Gratley Dick Read dan dilanjutkan

oleh muridnya Helen Heardman (fisioterapis) dari hasil penelitian tersebut,

mereka sepakat bahwa setiap wanita harus dipersiapkan secara mental dan fisik.
2
Persiapan ini akan lebih bermanfaat apalagi juga dibarengi dengan tindakan
relaksasi yang bermanfaat saat persalinan, serta menghilangkan ketakutan dan

kecemasan yang biasanya dirasakan banyak wanita.


Berdasarkan hasil survey ibu hamil di RW VI terdapat 9 ibu hamil dengan

distribusi kehamilan pertama sebanyak 5 orang (55,56%), kehamilan kedua

sebanyak 4 orang (44,44%), kehamilan ketiga dan lebih dari 4 tidak ada.

Sedangkan berdasarkan umur kehamilan diperoleh 3 ibu hamil yang trimester I

(33,33%), 4 ibu hamil trimester II (44,44%) dan 2 ibu hamil trimester III

(22,22%). Kedelapan ibu hamil tersebut memeriksakan kehamilannya setiap

bulan ke bidan dan dokter sedangkan dua ibu hamil hanya memeriksakan

kehamilannya saat ada keluhan.


Hasil data survey juga ditemukan 4 ibu hamil (44,44 %) ibu hamil di RW VI

Kelurahan Pudakpayung mengalami hamil dengan faktor resiko dan 5 ibu hamil

dengan kehamilan yang normal. Faktor resiko ibu hamil tersebut diantaranya

adalah 1 ibu hamil dengan faktor jarak terlalu dekat dan 3 ibu hamil dengan KEK.
Berdasarkan data diatas penulis akan membahas berkaitan pelaksanaan

penyuluhan kesehatan tentang Senam Hamil di RW VI Kelurahan Pudakpayung

Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan senam hamil?
2. Apa saja tujuan dari senam hamil?
3. Apa saja manfaat dari senam hamil?
4. Apa saja syarat melakukan senam hamil?
5. Apa saja kontraindikasi senam hamil?
6. Bagaimana pelaksanaan senam hamil?

3
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu hamil warga RW VI Kelurahan Pudak Payung

dapat mengetahui Tata Cara Senam Ibu Hamil.


2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu diharapkan
a. Menjelaskan pengertian senam hamil menggunakan bahasa sendiri dengan

benar.
b. Menjelaskan tujuan senam hamil dengan benar.
c. Menjelaskan manfaat senam hamil dengan benar.
d. Menjelaskan syarat-syarat senam hamil dengan benar.
e. Menjelaskan kontraindikasi senam hamil
f. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan senam hamil

D. Manfaat
Hasil yang diharapkan dalam penyuluhan ini adalah:
1. Dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.
2. Dapat meningkatkan kesadaran ibu untuk ikut serta dalam pelaksanaan senam

hamil untuk kesehatan ibu dan janin.


3. Dapat mendukung program preventive pemerintah dalam mengurangi jumlah

angka kematian ibu.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Senam Hamil
1. Pengertian
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan

khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil (Mandriwati, 2008). Senam hamil

adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan

dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan mempersiapkan

persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001). Senam hamil adalah

sebuah program berupa latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk

mempersiapkan saat persalinannya (Indiarti, 2008).


Dapat disimpulkan bahwa senam hamil adalah latihan fisik ringan sesuai dengan

indikasi kehamilan yang bertujuan untuk relaksasi dan persiapan saat persalinan.
5
2. Tujuan
Mochtar (2008) membatasi tujuan senam hamil menjadi tujuan secara

umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut :


a. Tujuan umum
Senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur dapat

dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme

persalinan, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan

pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan

membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.


b. Tujuan khusus
Senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-

otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta

fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan

persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,

membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi

keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas, menguasai

teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada

ketenangan.

Menurut Mandriawati (2008) tujuan senam hamil adalah :

1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut

ligamen-ligamen, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses

pesalinan.
2) Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selama kelahiran dan

persalinan dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil,

6
mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat

bertambah besarnya perut.


3) Menguasaai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan

penting dalam persalinan dan selama hamil untuk mempercepat

relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas dalam, selain itu juga untuk

mengatasi rasa nyeri pada saat his.


4) Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang

berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan.


5) Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara

segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.


6) Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka

dia akan mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat

rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. dengan

senam hamil maka ibu akan dapat berlatih agar nafasnya lebih panjang

dan tetap relaks.


7) Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing

terutama dilakukan setiap saat perut terasa kencang.


8) Latihan mengejan latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar

mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak

tertahan di jalan lahir.


9) Mendukung ketenagan fisik

3. Manfaat Senam Hamil


7
Esisenberg (2007) membagi senam hamil menjadi empat tahap dimana setiap

tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat senam

hamil yaitu:
a. Senam Aerobik
Merupakan aktifitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan,

dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaat

dari senam aerobik ini adalah meningkatkan kebutuhan oksigen dalam

otot, merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi,

secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama

kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan

peredaran darah, meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan

sakit punggung dan sembelit, memperlancar persalinan, membakar kalori

(membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat), mengurangi

keletiham dan menjadikan bentuk tubuh yang baik setelah persalinan.


b. Kalestenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat

membugarkan dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki

bentuk postur tubuh. Manfaatnya adalah meredakan sakit punggung dan

meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh

dalam menghadapi persalinan.

c. Relaksasi
Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini

bisa dikombinasikan dengan katihan kalistenik. Manfaatnya adalah

8
menenangkan pikiran dan tubuh, membantu ibu menyimpan energi untuk

ibu agar siap menghadapi persalinan.


d. Kebugaran Panggul (biasa disebut kegel)
Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan

sekitarnya (perinial) sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan

diri baik fisik maupun mental.

Menurut Mandriawati (2008) manfaat senam hamil adalah :

1) Mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung.


2) Memperbaiki sirkulasi darah
3) Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari.
4) Tidur lebih nyenyak.
5) Mengurangi resiko kelahiran prematur.
6) Mengurangi stress.
7) Membantu mengembalikan bentuk tubuh lebih cepat setelah

melahirkan.
8) Tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan.
9) Bertemu dengan calon ibu lain bila ibu melakukannya kelas senam

hamil.

4. Syarat Melakukan Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008) syarat yang harus dipenuhi dalam

melakukan senam hamil adalah :

a. Kehamilan berjalan normal


b. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang

mengalami kesulitan persalinan.


c. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau

bidan.
d. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan

fisik ibu. 9
e. Jangan membiarkan tubuh ibu kepanasan dalam jangka waktu panjang.

istirahatlah sejenak.
f. Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam decker yang

bisa menyokong kaki.


g. Minum cukup air
h. Perhatikan keseimbangan tubuh (kehamilan mengubah keseimbangan

tubuh Ibu)
i. Lakukan olahraga sesuai porsi dan jangan berlebihan. Jika terasa pusing,

kram, lelah atau terlalu panas, istirahat saja.

5. Kontraindikasi Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008) kontraindikasi senam hamil adalah :

a. Kelainan jantung
b. Tromboplebitis
c. Emboli Paru
d. Perdarahan pervaginam
e. Ada tanda kelainan pada janin
f. Plasenta previa.

B. Pelaksanaan Senam Hamil


1. Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil

Menurut Mandriawati (2008) dianjurkan untuk melakukan senam hamil

yaitu setelah usia kehamilan 22 minggu.

2. Tempat Melakukan Senam Hamil


Untuk menjamin dilakukanya senam hamil dengan aman dan benar dibutuhkan

tuntunan yang jelas atau instruktur yang berpengetahuan dan terampil. Oleh karena

itu, dianjurkan agar ibu hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di

Rumah Sakit atau Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk bersalin. Karena

ditempat tersebut akan ada 10


saling tukar pengalaman, bertambah semangat juga akan
ada penambahan wawasan bisa diberikan oleh petugas medis yang merangkap

sebagai instruktur. (Kushartanti, 2004).


Namun jika tidak sempat atau jarak rumah terlalu jauh dari Rumah Sakit atau

Klinik, bisa juga dilaksanakan dirumah dengan dibantu instruktur atau ibu sudah

pernah mengikuti senam hamil dan sudah mengerti bagaiman cara melakukannya

misalnya diteras atau diruang keluarga. (Musbikin, 2005)


3. Gerakan Senam Hamil
a. Gerakan 1
1) Posisi duduk bersila dengan menegakkan punggung, letakkan tangan

di atas kaki seperti orang yang sedang bersemedi. Lakukan posisi ini

untuk beberapa saat sambil mengatur pernafasan. Gerakan ini bisa

dilakukan di atas matras, karpet, tikar, atau alas yang menurut anda

lembut dan empuk lainnya.


2) Posisi duduk di atas alas lembut seperti diatas dengan merenggangkan

kedua kaki lurus ke depan. Langkah selanjutnya yaitu condongkan

tubuh ke belakang dan bertumpu pada siku lengan yang diletakan di

lantai. Lakukan gerakkan telapak kaki dengan menegakkan lalu

mengarahkannya ke bawah hingga posisinya lurus dengan lutut.

Gerakkan lainnya yaitu menggerakkan telapak kaki ke samping, lalu

tegakkan lurus, ke samping lagi, ulangi gerakan ini sampai merasa

cukup.
3) Posisi tidur dengan satu bantal meyangga kepala, lalu angkat kedua

lutut kaki menjadi seperti posisi melahirkan. Tarik nafas sedalam-

dalamnya lewat mulut, tahan, dan mengejan, seperti saat anda sedang
11
buang air besar. Jika anda merasa nafas sudah mau habis, keluarkan
nafas anda kemudian tarik nafas kembali, dan ulangi proses ini

sebanyak beberapa kali.

Manfaat dari gerakan senam hamil diatas adalah:

1) Melemaskan otot-oto tubuh dan melancarkan peredara darah


2) Tubuh merasa lebih rileks, segar dan bugar
3) Mempermudah persalinan dan menjaga kesehatan janin
b. Gerakan 2
1) Gerakan pertama yaitu posisi berdiri dan tangan di pinggang, gerakkan

leher ke kanan dan kiri untuk meregangkan otot leher.


2) Gerakan sederhana dengan melakukan latihan dasar kaki dan

menggerakkan telapak kaki ke depan dan ke belakang guna membantu

sirkulasi vena dan mencegah pembengkakkan di kaki.


3) Tidur telentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki ditekuk kemudian

dorong kembali ke depan. Lakukan bergantian dengan kaki lainnya.

Gunanya untuk latihan dasar panggul.


4) Pada gerakan ini yaitu berbaring dengan posisi miring. Angkatlah kaki

perlahan-lahan lalu turunkan. Lakukan bergantian dengan kaki

satunya. Gunanya untuk menguatkan otot paha.


5) Selanjutnya berbaring telentang, kedua lutut dipegang dengan tangan,

kemudian tarik nafas dan berlatih mengejan.


6) Sikap merangkak, letakkan kepala di antara ke dua tangan, lalu

menoleh ke samping. Selanjutnya turunkan badan sehingga dada

menyentuh kasur. Bertahanlah pada posisi ini selama kurang lebih 1

menit.
7) NB: Gerakan ini sangat cocok untuk Ibu yang bayinya masiy belum

masuk pinggul (sungsang).


12
8) Gerakan yang ini anda bisa melibatkan suami dengan membantu

memijat daerah pinggang, punggung, dan bahu untuk melepaskan

ketegangan dan memulihkan otot pinggang yang lelah.

Gerakan senam hamil menurut Ratna Dewi Pudiastuti (2011) adalah:

1) Duduk bersila
2) Sikap duduk dengan perut bagian bawah menekan perut kedalmam

rongga panggul (beserta janinnya) sehingga kedudukan janin dalam

kandungan tetap baik lakukan gerakan pemanasan dengan

menggerakan kepala menengok kekanan dan kekiri, miring kekiri dan

kanan. Gerakan dilakukan 8x hitungan


3) Memutar lengan dan mengencangkan payudara
4) Letakkan jari-jari tangan di bahu, dua lengan menjepit kedeua

payudara dan mengangkat payudara keatas dengan kedua sikut

tersebut.
5) Gerakan relaksasi
6) Gerakan ini dilakukkan dengan posisi tidur miring dengan kepala

ditopang dengan bahu bantal. Kaki bawah lurus, kaki atas ditekuk.
7) Gerakan pergelangan kaki mmengayuh
8) Posisi tubuh terlentang kedua kaki lurus. Menekan jari-jari kaki lurus

ke bawah dan ke atas kembali.


9) Mengangkat panggul
10) Posisi terlentang dengan kedua kaki ditekuk, kedua tangan diletakkan

disamping untuk menahan badan. Tarik nafas, tahan

sambilmengencangkan otot panggul, tahan beberapa detik lalu kembali

ke posisi semula sambil menghembuskan nafas.


11) Latihan membrane
13
Gerakan ini adalah posisi tidur terlentang, rangkul paha dengan tangan

sampai siku, lakukan dengan posisi miring ke kiri dank ke kanan.

Gerakan dilanjutkan dengan posisi terlentang dan merangkul kedua

paha dengan lengan sampai siku. Sambil menarik nafas angkat kepala,

Pandangan ke perut. Lalu hembuskan nafas. lanjutkan dengan

memegang pergelangan kaki. Gerakkan dilakukan 8x hitungan.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Implementasi
Penyuluhan mengenai senam hamil dan demonstrasi gerakan senam hamil dan

diikuti ibu hamil.

B. Laporan Implementasi / Kegiatan


Implementasi senam hamil dilakukan di BPM Syarifah Akmal, Amd.Keb RW

VI Kelurahan Pudakpayung dihadiri oleh 6 orang dari 9 orang tamu undangan.

Pelaksanaan senam hamil dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2015 pukul

09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.


Acara berjalan dengan lancar, tamu undangan cukup berpartisipasi terbukti

dengan banyak tamu undangan yang memberikan pertanyaan dan sharing

mengenai kondisi kehamilannya dan telah mendapat jawaban serta tidak ada

14
jawaban yang belum terjawab.
C. Laporan Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi senam hamil penyuluh

melakukan evaluasi kegiatan dan mengukur sejauh mana ibu menerima materi

senam hamil dari penyuluh. Penyuluh melakukan evaluasi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta yaitu:


1. Apa saja manfaat senam hamil bagi ibu hamil?
2. Kapan pelaksanaan senam hamil dapat dilakukan?
3. Apa saja syarat-syarat melakukan senam hamil?
4. Manfaat salah satu gerakan senam hamil?

Setelah diberikan pertanyaan oleh penyuluh para peserta dengan antusias

menjawab pertanyaan penyuluh karena terdapat doorprize yang akan diberikan

bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan penyuluh, para peserta menjawab

pertanyaan:

1. Peserta menjelaskan mengenai manfaat senam hamil


2. Peserta menjelaskan mengenai waktu pelaksanaan senam hamil
3. Peserta menjelaskan mengenai syarat-syarat melakukan senam hamil
4. Peserta menjelaskan mengenai manfaat salah satu gerakan senam hamil

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Senam hamil mempunyai peranan penting bagi ibu yang tengah hamil. dengan
15
melakukan senam hamil si ibu telah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi
bayinya. Menurut Jameson (2009) senam hamil akan membawa efek relaksasi

bagi ibu hamil. baik relaksasi yang bersifat mengatur pernafasan maupun

relaksasi otot. Selain itu senam hamil sangat baik untuk pertumbuhan janin yang

terdapat di kandungan.

Semakin senam hamil sering dilakukan maka semua otot dalam tubuh akan

berelaksasi sempurna dan membuat serabut otot rahim bekerja bebas untuk

membuka leher rahim (cervix) tanpa nyeri dalam proses persalinan.

B. Saran
1. Bagi ibu hamil
Ibu hamil seharusnya mempraktikkan senam hamil karena akan membantu

membuat ibu dan janin tetap sehat serta sebagai persiapan persalinan. Ibu hamil yang

rajin melakukan senam hamil secara teratur dan benar, proses persalinannya akan

lebih mudah. Begitu pula saat setelah melahirkan, ibu tidak akan berlama-lama

merasakan sakit pasca persalinan.

2. Bagi mahasiswa
Sebagai mahasiswa sebaiknya kita harus memahami bagaimana gerakan-gerakan

senam yang mudah dan aman untuk dilakukan oleh ibu hamil agar dapat membantu

mempermudah dalam proses persalinannya nanti.


3. Bagi institusi
Bagi institusi untuk tetap mengembangkan progam senam hamil guna mengurangi

resiko tinggi pada kehamilan sampai persalinan nanti.

16
DAFTAR PUSTAKA

Firman, Ria. 2008. Pemeriksaan Laboratorium. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta

Jniwarty, Bethsaida dan Herri Zan Pieter. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu
Teori dan Terapannya. Yogyakarta: ANDI Offset

Rustam, Mochtar. 2008. Sinopsis Obstetri. ECG. Jakarta

Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Penerbit ECG : Jakarta

Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo : Jakarta

Sastrawinata, Sulaiman. 2007. Obstetri Fisiologi. FK UNPAD : Bandung

Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika

Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo : Jakarta

17
18

Anda mungkin juga menyukai