Anda di halaman 1dari 14

Praktikum Kimia Dasar 1

I. JUDUL PERCOBAAN : DISTILASI


II. TANGGAL PERCOBAAN : Senin, 29 Agustus 2016
III. SELESAI PERCOBAAN : Senin, 29 Agustus 2016
IV. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Memisahkan dan memurnikan zat cair
2. Menentukan titik didih zat cair
V. TINJAUAN PUSTAKA
Distilasi adalah suatu proses dimana suatu cairan yang mulanya
diuapkan kemudian uap tadi diembunkan menjadi cairan kembali dengan
pendinginan. Distilasi dapat digunakan untuk memurnikan pelarut. Selain
itu, dapat pula digunakan untuk memisahkan dua atau lebih cairan cairan
yang bersifat misibel selama cairan cairan tersebut mempunyai titik didih
yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk
larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya
tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan
campuran dipanaskan pada suhu dimana titik didih bahan yang diinginkan,
pelarut bahan yang akan diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada
tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut distilat, sedangkan sisanya
disebut residu.
Suhu tetap tekanan tetap
Cairan T2 d
P0A e B2
T

P0B

tekanan (mmHg) Uap


titik T1 c T1
didih a
(0C)
X Y Z
A=1 fraksi mol A = 0
B=0 B=1 A=1 fraksi mol A = 0
B=0 B=1
Gambar (a) Gambar (b)
Untuk campuran
Tekanan komponendua cairan A dan cairan BSuhu
yang bersifat
komponen dari
misibel,
dari sistem 2 sistem 2 komponen A
kurva tekanan uap komposisi untuk campuran non ideal dapat dilihat pada
komponen A & B &B
gambar (a). Tetapi karena kebanyakan proses distilasi dilakukan pada
tekanan tetap dan bukan pada suhu tetap, maka kurva sejenis pada tekanan
tetap lebih banyak digunakan dan dapat dilihat pada gambar (b).

1
Praktikum Kimia Dasar 1

Kurva A a c a B pada gambar (a) menunjukkan titik didih


campuran A dan B. Perhatikan bahwa bentuk kurva ini berlawanan dengan
bentuk kurva tekanan uap. Ini disebabkan cairan B mempunyai tekanan uap
yang lebih rendah daripada A, dan karenanya titik didih B lebih tinggi.
Kurva A b d B pada gambar (b) menunjukkan komposisi uap
pada titik didih campuran A dan B. Misalkan komposisi cairan awal adalah
Z, campuran cairan akan mendidih pada T20C, dan akan menghasilkan uap
dengan komposisi Y. Perhatikan bahwa uap mengandung lebih banyak A
dibandingkan dengan cairan awal. Apabila uap tadi diembunkan, akan
diperoleh campuran cairan bertitik didih T1oC. Bila campuran ini dididihkan
lagi, akan menghasilkan uap dengan komposisi X (pada titik b), dimana uap
mengandung lebih banyak A.
Demikianlah, dengan jalan distilasi secara berturut turut pada
akhirnya akan diperoleh distilat yang hampir semuanya terdiri dari A,
sedangkan campuran asal yang mempunyai komposisi sebesar X pada akhir
distilasi akan diperoleh cairan yang hampir semuanya terdiri dari B. Jadi
disini dapat dilihat bagaimana komponen komponen suatu cairan dapat
dipisah pisahkan dengan menggunakan distilasi.
Ada empat jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi
sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum.
1) Distilasi Sederhana
Pada distilasi ini dasar pemisahannya adalah perbedaan titik
didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika
campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas.
Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
2) Distilasi Fraksionisasi atau Distilasi Bertingkat
Distilasi ini digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari 200C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri
minyak mentah, untuk memisahkan komponen komponen dalam
minyak mentah. Dalam distilasi fraksionisasi terdapat kolom
fraksionisasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan

2
Praktikum Kimia Dasar 1

suhu yang berbeda beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda
beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat plat
dibawahnya. Semakin keatas semakin tidak volatil cairannya.
3) Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa senyawa
yang memiliki titik didih mencapai 2000C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa senyawa ini dengan suhu mendekati 100 0C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi
campuran senyawa di bawah titik didih dari masing masing senyawa
campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran
yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi
dengan air.
Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa
produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus
dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari
tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan
kedalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan.
Uap dari campuran akan naik menuju ke kondensor dan akhirnya
masuk ke labu distilat.
4) Distilasi Vakum
Distilasi ini biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum
atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih
diatas 1500C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut
dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh
air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.
Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
5) Distilasi Azetrop
Memisahkan campuran azetrop (campuran dua atau lebih
komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azetrop tersebut, atau dengan
menggunakan tekanan tinggi. Selain itu campuran azetrop dapat
didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya

3
Praktikum Kimia Dasar 1

penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan


pelarut akan ditangkap oleh penangkap DeanStark. Air akan tetap
tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan
memisahkan air lagi campuran azetrop merupakan penyimpangan dari
hukum Raoult.

Contoh pemisahan campuran dengan cara distilasi, antara lain:


1. Memperoleh bensin dari campuran air dan bensin.
2. Memperoleh air murni dari campuran air yang telah terkotori zat padat
yang larut didalamnya.
3. Pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut
dari zat padat yang terlarut dari zat cair lainnya yang mempunyai
perbedaan titik didih cairan murni.
4. Proses penyulingan minyak bumi.
5. Pembuatan kayu putih.
6. Memurnikan air minum.

Proses distilasi juga memiliki kelebihan dan kelemahannya.


Kelemahan proses distilasi ialah:
1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
2. Produk yang dihasilkan benar benar murni.

Sedangkan kelemahan dari proses distilasi ialah:

1. Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas.


2. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang
besar.
3. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.

Proses distilasi sederhana diawali dengan pemasangan alat distilasi


yang terdiri dari labu distilasi, kondensor, statif, dan gelas kimia. Setelah
semua alat terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses distilasi.
Sebagaimana prinsip dasar dari distilasi adalah memisahkan zat berdasarkan
perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang
rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya
akan tetap tertampung pada labu distilasi.

Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan


pada labu distilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang
lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau
pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan

4
Praktikum Kimia Dasar 1

terkondensasi atau berubah dari wujud uap menjadi berwujud cair sehingga
dapat ditampung di labu distilat atau labu Erlenmeyer.

Pada proses distilasi ini, distilat ditampung pada suhu tetap (konstan).
Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh distilat yang murni pada
kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu distilasi berkurang, suhu
akan naik karena jumlah sampel yang didistilasi berkurang. Pada kondisi
naiknya suhu ini, proses distilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang
diperoleh adalah distilat murni.

Pada distilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan


ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus
tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang
teramati adalah benar benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses
distilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan
yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur
suhu tidak pada posisi yang benar.

VI. ALAT DAN BAHAN


A. Alat:
1. Labu distilasi 250 ml 1 buah
2. Pendingin 1 buah
3. Termometer 1 buah
4. Labu Erlenmeyer 100 ml 1 buah
5. Gelas kimia 400 ml 1 buah
6. Batu didih 2 butir
7. Pembakar dan kasa 1 buah
8. Statif dan klem 1 set
9. Tabung reaksi 2 buah
10. Pengaduk 1 buah
B. Bahan:
1. NaCl padat
2. AgNO3 0, 1 M

5
Praktikum Kimia Dasar 1

VII. ALUR PERCOBAAN


1. Larutan NaCl
a. Pembuatan larutan NaCl

1 gr NaCl

Ditambahkan air 100 mL

Larutan NaCl
b. Proses Distilasi Larutan NaCl

c. Membandingkan kemurnian antara distilat dan larutan mula-mula

Distilat 5 mL

Dimasukkan kedalam tabung 1

Ditambahkan larutan AgNo3 0,1 M

Distilat

Larutan NaCl 5ml

Dimasukkan kedalam tabung 2

Ditambahkan larutan AgNo3 0,1 M


2. Air LautLarutan NaCl
Praktikum Kimia Dasar 1

a. Proses Distilasi Air Laut

Air laut 100 mLLarutan NaCl

Dimasukkan kedalam labu destilasiDimasukkan ke

Ditambah beberapa batu didih untuk mempercepat pendidihan pada labu destilasiDitambah bebe

Menjalankan air melalui alat pendingin (kondensor)Menjalankan ai

Dipanaskan hingga mendidihDipanaskan hin

Diamati kenaikan suhuDiamati kenaik

Dihentikan setelah temperatur konstanDihentikan sete

Distilat 5 mLDistilat 5 mL

b. Membandingkan kemurnian antara distilat dan larutan mula-mula

Distilat 5 mL

Dimasukkan kedalam tabung 1

Ditambahkan larutan AgNo3 0,1 M

Distilat

Air Laut 5 ml

Dimasukkan kedalam tabung 2

Ditambahkan larutan AgNo3 0,1 M

Air Laut
Praktikum Kimia Dasar 1

VIII. HASIL PENGAMATAN

No.
Prosedur Percobaan Hasil Percobaan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Perc.
1. a. Pembuatan Larutan NaCl Sebelum : Reaksi Larutan NaCl: Pada percobaan yang
1 gr NaCl NaCl(l) + AgNO3(aq)
- Sebelum telah dilakukan dapat
AgCl(s) + NaNO3(aq)
ditambah 100 ml air didistilasi disimpulkan bahwa
Reaksi Distilat:
Larutan NaCl larutan NaCl proses distilasi mampu
b. Proses Distilasi Larutan NaCl AgNO3(aq) + H2O(l)
berwarna keruh memurnikan larutan
Larutan NaCl
namun tidak NaCl sehingga
dimasukkan kedalam labu distilasi
ditambahkan beberapa butir batu didih sekeruh saat menghasilkan distilat
ditambah
menjalankan air melalui alat pendingin (kondensor) yang berupa aquades .
dipanaskan sampai mendidih AgNO3. Larutan NaCl
diamatai kenaikan temperaturnya - Sebelum distilat
mendidih pada suhu
dihentikan setelah temeratur konstan
dan larutan
980 C.
NaCl diberi
c. Membandingkan Kemurnian antara Distilat
AgNO3,
dan Larutan Mula - Mula
keduanya
hampir
Distilat
Distilat 55ml
ml
memiliki warna
dimasukkan kedalam tabung 1
ditambahkan larutan AgNO3 0,1 M

Distilat
Praktikum Kimia Dasar 1

yang sama.
Sesudah :
- Pada larutan
NaCl terbentuk Larutan NaCl 5ml
endapan
berwarna putih dimasukkan kedalam tabung 2
ditambahkan larutan AgNO3 0,1
keruh.
- Pada larutan
distilat tidak Larutan NaCl
terbentuk
endapan dan
Air Laut 100 ml larutan

dimasukkan kedalam labu distilasi berwarna keruh


ditambahkan beberapa butir batu didih namun lebih
menjalankan air melalui alat pendingin (kondensor)
jernih daripada
dipanaskan sampai mendidih
larutan NaCl
diamati kenaikan temperaturnya
dihentikan setelah temperatur konstan yang diberi
AgNO3.
2. a. Proses Distilasi Air Laut Sebelum: Reaksi Larutan NaCl: Pada percobaan yang
- Sebelum NaCl(l) + AgNO3(aq)
telah dilakukan dapat

Distilat 5 ml
Praktikum Kimia Dasar 1

didistilasi air AgCl(s) + NaNO3(aq) disimpulkan bahwa


laut berwarna proses distilasi mampu
Reaksi Distilat:
keruh dan lebih AgNO3(aq) + H2O(l) memurnikan air laut
keruh daripada sehingga menghasilkan
larutan NaCl. distilat yang berupa
- Sebelum
aquades . Air laut
ditambah
mendidih pada suhu
AgNO3, distilat
980 C.
dan air laut
hsmpir
memiliki warna
yang sama.
b. Membandingkan Kemurnian antara Distilat
Sesudah:
dan Air Laut
- Setelah
didistilasi dan Distilat 5 ml
distilat diberi dimasukkan kedalam tabung 1
AgNO3, distilat ditambahkan larutan AgNO3 0,1
tersebut tidak
membentuk Air Laut 5 ml
Distilat

dimasukkan kedalam tabung 2


ditambahkan larutan AgNO3 0,1

Air Laut
Praktikum Kimia Dasar 1

endapan dan
distilat tersebut
berwarna lebih
jernih daripada
distilat pada
proses distilasi
larutan NaCl.
- Setelah air laut
diberi AgNO3
yang terjadi
sama dengan
larutan NaCl
yakni terbentuk
endapan dan air
laut tersebut
berubah
menjadi keruh.
Praktikum Kimia Dasar 1

IX. ANALISIS DATA


1. Perbandingan kemurnian antara distilat dan larutan mula- mula (larutan
NaCl)
Pada percobaan pertama, kami membandingkan kemurnian antara
distilat dan larutan mula- mula (larutan NaCl). Kami menuangkan 5 ml
larutan NaCl ke dalam tabung reaksi 1 dan larutan distilat ke dalam tabung
reaksi 2. Setelah itu, kami meneteskan AgNO 3 0,1 M dengan pipet sebanyak
2 tetes pada masing- masing tabung reaksi. Setelah kami tetesi dengan
AgNO3, larutan NaCl tersebut terbentuk endapan dan berubah menjadi lebih
keruh daripada sebelum ditetesi larutan AgNO3 0,1 M. Untuk larutan distilat,
setelah kami tetesi dengan AgNO3, larutan tersebut tidak terbentuk endapan
dan berwarna keruh namun lebih jernih daripada larutan NaCl yang ditetesi
dengan AgNO3. Hal itu karena terjadi reaksi antara larutan NaCl dan distilat
dengan larutan AgNO3. Reaksi yang terjadi adalah:
Reaksi Larutan NaCl:
NaCl(l) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Reaksi Distilat:
AgNO3(aq) + H2O(l)
2. Perbandingan kemurnian antara distilat dan larutan mula- mula (air laut)
Pada percobaan kedua, kami membandingkan kemurnian antara
distilat dan larutan mula- mula (air laut). Kami menuangkan 5 ml air laut
dalam tabung reaksi 1 dan distilat ke dalam tabung reaksi 2. Setelah itu,
kami meneteskan AgNO3 0,1 M dengan pipet sebanyak 2 tetes pada masing-
masing tabung reaksi. Setelah kami tetesi dengan AgNO 3, air laut tersebut
terbentuk endapan dan berubah menjadi lebih keruh daripada sebelum
ditetesi larutan AgNO3 0, 1 M. Untuk distilat, setelah kami tetesi dengan
AgNO3, larutan tersebut tidak terbentuk endapan dan berwarna lebih jernih
daripada distilat pada proses distilasi larutan NaCl. Hal itu karena terjadi
reaksi antara larutan NaCl dan distilat dengan larutan AgNO3. Reaksi yang
terjadi adalah:
Reaksi Larutan NaCl:
NaCl(l) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Reaksi Distilat:
AgNO3(aq) + H2O(l)
X. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama, kami membandingkan kemurnian antara
larutan NaCl dan distilat. Pada saat ditetesi dengan larutan AgNO 3 0,1 M
Praktikum Kimia Dasar 1

terjadi perubahan pada larutan NaCl yaitu larutan tersebut terdapat endapan
dan menjadi lebih keruh daripada sebelum ditetesi dengan larutan AgNO 3.
Sementara itu, untuk distilat setelah ditetesi dengan larutan AgNO3 0,1 M
larutan tersebut tidak terbentuk endapan dan berwarna keruh namun lebih
jernih daripada larutan NaCl yang ditetesi dengan AgNO3.
Pada percobaan kedua, kami membandingkan kemurnian antara air
laut dan ditilat. Pada saat ditetsi dengan larutan AgNO 3 0,1 M terjadi terjadi
perubahan pada air laut yaitu air laut tersebut terdapat endapan dan berubah
menjadi lebih keruh, sama seperti larutan NaCl. Sedangkan untuk distilat
setelah ditetesi dengan larutan AgNO3 0,1 M larutan tersebut tidak terbentuk
endapan dan berwarna lebih jernih daripada distilat pada proses distilasi
larutan NaCl.

XI. KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses distilasi mampu memurnikan laruran NaCl dan air laut sehingga
menghasilkan distilat yang berupa aquades.
2. Larutan NaCl dan air laut mendidih pada suhu 980 C.

XII. JAWABAN PERTANYAAN


1. Apa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah
dengan arah distilat?
Hal itu dikarenakan agar suhu dan tekanan larutan menjadi tinggi,
sehingga uap yang dihasilkan banyak. Uap tersebut akan didinginan
dan berubah menjadi distilat. Jika uap yang dihasilkan banyak, maka
jumlah distilat yang dihasilkan juga banyak.
XIII. DAFTAR PUSTAKA
- Bird, Tony 1987 Kimia Fisik Untuk Universitas Jakarta : PT Gramedia.
- Ijang Rohman dan Sri Mulyani 2004 Kimia Fisika Jakarta: Jica.
- www.wikipedia.com
Praktikum Kimia Dasar 1

Anda mungkin juga menyukai