P0B
1
Praktikum Kimia Dasar 1
2
Praktikum Kimia Dasar 1
suhu yang berbeda beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda
beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat plat
dibawahnya. Semakin keatas semakin tidak volatil cairannya.
3) Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa senyawa
yang memiliki titik didih mencapai 2000C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa senyawa ini dengan suhu mendekati 100 0C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi
campuran senyawa di bawah titik didih dari masing masing senyawa
campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran
yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi
dengan air.
Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa
produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus
dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari
tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan
kedalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan.
Uap dari campuran akan naik menuju ke kondensor dan akhirnya
masuk ke labu distilat.
4) Distilasi Vakum
Distilasi ini biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum
atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih
diatas 1500C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut
dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh
air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.
Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
5) Distilasi Azetrop
Memisahkan campuran azetrop (campuran dua atau lebih
komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azetrop tersebut, atau dengan
menggunakan tekanan tinggi. Selain itu campuran azetrop dapat
didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya
3
Praktikum Kimia Dasar 1
4
Praktikum Kimia Dasar 1
terkondensasi atau berubah dari wujud uap menjadi berwujud cair sehingga
dapat ditampung di labu distilat atau labu Erlenmeyer.
Pada proses distilasi ini, distilat ditampung pada suhu tetap (konstan).
Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh distilat yang murni pada
kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu distilasi berkurang, suhu
akan naik karena jumlah sampel yang didistilasi berkurang. Pada kondisi
naiknya suhu ini, proses distilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang
diperoleh adalah distilat murni.
5
Praktikum Kimia Dasar 1
1 gr NaCl
Larutan NaCl
b. Proses Distilasi Larutan NaCl
Distilat 5 mL
Distilat
Ditambah beberapa batu didih untuk mempercepat pendidihan pada labu destilasiDitambah bebe
Distilat 5 mLDistilat 5 mL
Distilat 5 mL
Distilat
Air Laut 5 ml
Air Laut
Praktikum Kimia Dasar 1
No.
Prosedur Percobaan Hasil Percobaan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Perc.
1. a. Pembuatan Larutan NaCl Sebelum : Reaksi Larutan NaCl: Pada percobaan yang
1 gr NaCl NaCl(l) + AgNO3(aq)
- Sebelum telah dilakukan dapat
AgCl(s) + NaNO3(aq)
ditambah 100 ml air didistilasi disimpulkan bahwa
Reaksi Distilat:
Larutan NaCl larutan NaCl proses distilasi mampu
b. Proses Distilasi Larutan NaCl AgNO3(aq) + H2O(l)
berwarna keruh memurnikan larutan
Larutan NaCl
namun tidak NaCl sehingga
dimasukkan kedalam labu distilasi
ditambahkan beberapa butir batu didih sekeruh saat menghasilkan distilat
ditambah
menjalankan air melalui alat pendingin (kondensor) yang berupa aquades .
dipanaskan sampai mendidih AgNO3. Larutan NaCl
diamatai kenaikan temperaturnya - Sebelum distilat
mendidih pada suhu
dihentikan setelah temeratur konstan
dan larutan
980 C.
NaCl diberi
c. Membandingkan Kemurnian antara Distilat
AgNO3,
dan Larutan Mula - Mula
keduanya
hampir
Distilat
Distilat 55ml
ml
memiliki warna
dimasukkan kedalam tabung 1
ditambahkan larutan AgNO3 0,1 M
Distilat
Praktikum Kimia Dasar 1
yang sama.
Sesudah :
- Pada larutan
NaCl terbentuk Larutan NaCl 5ml
endapan
berwarna putih dimasukkan kedalam tabung 2
ditambahkan larutan AgNO3 0,1
keruh.
- Pada larutan
distilat tidak Larutan NaCl
terbentuk
endapan dan
Air Laut 100 ml larutan
Distilat 5 ml
Praktikum Kimia Dasar 1
Air Laut
Praktikum Kimia Dasar 1
endapan dan
distilat tersebut
berwarna lebih
jernih daripada
distilat pada
proses distilasi
larutan NaCl.
- Setelah air laut
diberi AgNO3
yang terjadi
sama dengan
larutan NaCl
yakni terbentuk
endapan dan air
laut tersebut
berubah
menjadi keruh.
Praktikum Kimia Dasar 1
terjadi perubahan pada larutan NaCl yaitu larutan tersebut terdapat endapan
dan menjadi lebih keruh daripada sebelum ditetesi dengan larutan AgNO 3.
Sementara itu, untuk distilat setelah ditetesi dengan larutan AgNO3 0,1 M
larutan tersebut tidak terbentuk endapan dan berwarna keruh namun lebih
jernih daripada larutan NaCl yang ditetesi dengan AgNO3.
Pada percobaan kedua, kami membandingkan kemurnian antara air
laut dan ditilat. Pada saat ditetsi dengan larutan AgNO 3 0,1 M terjadi terjadi
perubahan pada air laut yaitu air laut tersebut terdapat endapan dan berubah
menjadi lebih keruh, sama seperti larutan NaCl. Sedangkan untuk distilat
setelah ditetesi dengan larutan AgNO3 0,1 M larutan tersebut tidak terbentuk
endapan dan berwarna lebih jernih daripada distilat pada proses distilasi
larutan NaCl.
XI. KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses distilasi mampu memurnikan laruran NaCl dan air laut sehingga
menghasilkan distilat yang berupa aquades.
2. Larutan NaCl dan air laut mendidih pada suhu 980 C.