teofilin. Teofilin dan teobromin merupakan asam lemah dengan pKa 8,6
dan 9,9. Kafein tidak bersifat asm karena mempunyai atom hydrogen yang
dan garamnya mudah terurai oleh air, karenanya kafein dapat disari dari
larutan asam atau basa dengan kloroform. Tetapi kafein mudah terurai
oleh basa kuat, maka larutan dalam basa harus segera di sari.
teofilin dan teobromin, dan turunan-turunan lainnya yang lebih aman lagi.
dalam khemoterapi maka kita perlu mengetahui lebih lanjut tentang cara
Secara kimia, efedrin menunjukkan isomerisme optikal dan memiliki dua pusat
kiral, sehingga menghasilkan 4 stereoisomer Aduuh, bahasane kimia banget.
Pasangan enantiomer dengan stereokimia (1R, 2S dan 1S,2R) adalah efedrin,
sedangkan yang berstereokimia (1R,2R dan 1S, 2S) adalah pseudoefedrin.
Isomer yang dipasarkan sebagai efedrin adalah ()-(1R,2S)-ephedrine. Yang
menarik, dengan perbedaan stereokimia ini, efek dari efedrin dan pseudoefedrin
berbeda, di mana efedrin memiliki efek yang lebih poten, termasuk juga efek
samping yang lebih besar daripada pseudoefedrin. Efedrin dan pseudoefedrin
keduanya masih banyak dijumpai dalam komponen obat selesma/obat flu yang
ada di pasaran.
Dari struktur
kimianya, efedrin merupakan suatu senyawa amina yang memiliki struktur kimia
mirip dengan turunan metamfetamin dan amfetamin. Dapat dikatakan, efedrin
adalah suatu amfetamin yang tersubstitusi dan merupakan analog struktural
metamfetamin. Perbedaannya dengan metamfetamin hanyalah adanya struktur
hidroksil (OH). Kalian tau amfetamin kan? Amfetamin adalah sejenis stimulan
sistem syaraf. Turunannya yaitu metilen dioksi metamfetamin (MDMA) yang
sangat ngetop sebagai ecstasy, dan metamfetamin HCl atau shabu-shabu,
merupakan obat yang sering disalahgunakan untuk nge-fly
Karena itu, efedrin bahkan bisa menjadi bahan baku pembuatan ecstasy dengan
mereaksikannya dengn suatu reduktor.
Namun di sisi lain, efeknya sebagai vasokonstriktor ini juga digunakan sebagai
mekanisme obat dekongestan (melegakan hidung tersumbat). Diketahui, ketika
hidung tersumbat, terjadi pelebaran pembuluh darah pada pembuluh2 kapiler
sekitar hidung. Karena itu, efedrin yang bersifat menciutkan pembuluh darah bisa
berefek melegakan hidung tersumbat. Hal yang sama terjadi pada pseudo-
efedrin. Namun karena pertimbangan keamanan, efedrin sudah jarang dipakai
dalam komponen obat flu sebagai pelega hidung tersumbat. Sebaliknya, yang
banyak digunakan adalah pseudoefedrin. Mekanisme aksi pseudoefedrin mirip
efedrin, tapi aktivitasnya pada beta-adrenergik lebih lemah. Pseudoefedrin
menunjukkan selektivitas yang lebih besar untuk reseptor adrenergik alfa yang
terdapat pada mukosa hidung dan afinitas rendah pada reseptor adrenergik yang
ada di sistem saraf pusat ketimbang efedrin.
Ternyata efedrin sering juga digunakan sebagai obat pelangsing. Kalian bisa
dengan mudah mendapatkan iklan efedrin di internet sebagai obat pelangsing atau
untuk body builder. Hal ini karena ia juga memiliki efek termogenik. Beberapa
efek yang mendukung efedrin sebagai pelangsing adalah bahwa ia bisa
meningkatkan kecepatan yang terkait dengan lipolisis (pemecahan lemak).
Kedua, efedrin merupakan penekan nafsu makan, sehingga ideal untuk seseorang
yang sedang diet. Ketiga, efek stimulan sarafnya menyebabkan orang merasa
memiliki lebih banyak energi, sehingga walaupun asupan kalori kurang maupun
banyak olahraga, mereka tidak merasa lelah. Sebagai termogenik, efedrin
digunakan dalam dosis 25-50 mg sehari, jauh lebih besar daripada yang
digunakan sebagai dekongestan (di Canada, efedrin tersedia sebagai dekongestan
dg kemasan tablet 8 mg). Perlu diingat, bahwa hal ini bisa meningkatkan risiko
efek samping, terutama peningkatan tekanan darah.