Dasar-Dasar Manajemen
Disusun Oleh:
Muhammad Muqoyim
2016.5.2.1.00046
Dosen Pembimbing:
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,
ini akan dibahas bagaimana organisasi menentukan kebutuhan sumber daya manusia sekarang
dan diwaktu yang akan datang, bagaimana manajer menarik dan menyeleksi orang-orang
dengan kemampuan potensial paling baik untuk setiap posisi, bagaimana manajer
memberikan latihan agar mereka melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan akhirnya macam
pengarahan. Tetapi fungsi ini berhubungan erat dengan fungsi pengorganisasian, dimana
pengemudi-nya yang sesuai dengan posisi kerja yang ada. Hal ini karena fungsi manajemen
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari bab tentang Penyusunan Personalia ini mahasiswa diharapkan
lebih memahami tentang apa itu penyusunan personalia, dan proses penyusunan personalia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyusunan Personalia Organisasi
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang
yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Beberapa
1
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,
mengisi pengemudi nya yang sesuai dengan posisi kerja yang ada.
posisi-posisi, dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan dalam 2 tipe lingkungan
yaitu pertama, lingkungan eksternal meliputi seluruh faktor di luar organisasi dan kedua,
menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada
yang telah tersedia untuk melaksanakan berbagai pekerjaan. Ini diikuti estimasi jumlah orang
berjalan dengan menentukan rencana pelaksanaan dan produk-produk baru apa yang akan
diperkenalkan. Hal ini akan mempengaruhi jumlah dan jenis karyawan yang akan di tarik.
Penentuan spesifikasi jabatan melalui proses yang disebut analisa jabatan (job
analysis) dan hasil analisa jabatan ini berupa deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan.
diketahui, manajemen harus melihat jumlah orang yang telah tersedia dan dapat
3
personalia keseluruhan yang dibutuhkan. Persediaan ini memberikan pandangan menyeluruh
keseluruhan dan persediaan adalah kebutuhan bersih personalia yang harus dipenuhi
melalui penarikan. Walaupun kebutuhan bersih telah menyangkut jumlah karyawan yang
dibutuhkan, faktor lain seperti pengalaman, umur, jenis kelamin, perkiraan jumlah pensiun,
kegiatan setelah mengetahui kebutuhan jumlah karyawan barunya. Semua program kegiatan
Pada umunya, semakin besar dan banyak sumber-sumber penawaran, semakin besar
dibutuhkan.
Pada kenyataannya, terdapat 2 sumber untuk menarik karyawan untuk mengisi suatu
jabatan tertentu yaitu eksternal dan internal. Sumber Internal (dalam perusahaan) yaitu
melalui
jabatan yang dibutuhkan atau diisi, jenis tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dan
4
kondisi ekonomi. Sumber-sumber eksternal antara lain dari lamaran-lamaran pribadi,
berbagai sumber penawaran yang berbeda. Sebagai contoh, jalinan kerjasama antara
berguna untuk penjaga keamanan dan pemeliharaan, dimana karyawan yang memiliki
maka langkah selanjutnya adalah penarikan dan perolehan karyawan-karyawan tersebut dari
sumber internal maupun eksternal. Kemudian perusahaan akan melakukan seleksi terhadap
terlebih dulu.
Menurut Hardi Handoko Requitment adalah suatu proses pencarian dan pengikatan
para calon karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran atau aplikasi
yang lowong, guna mendapatkan sebanyak mungkin calon pelamar yang memenuhi syarat-
syarat untuk job dicription, dan analisa yang diminta untuk jabatan yang lowong pada suatu
organisasi untuk dipilih calon-calon yang terbaik dan cakap menurut mereka.
Berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan
diseleksi untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan yang
tenaga honorer), rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, penarikan lewat lembaga-
5
lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan
komputer.
potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu. Dalam teori seleksi tampak sederhana
yang dibutuhkan, melihat prestasi para pelamar pada masa lalu dan dan memilih seseorang
yang memiliki kemampuan, pengalaman dan kepribadian yang memenuhi persyaratan suatu
jabatan. Pemilihan karyawan yang tepat untuk jabatan yang tepat akan sangat membantu
kemajuan organisasi.
Menurut Komaruddin seleksi adalah pemilihan terhadap orang-orang, suatu proses
pekerjaanya. Sedangkan tujuan seleksi menurut Manullang adalah Memperoleh tenaga kerja
yang memenuhi syarat dan mempunyai kwalifikasi sebagaimana tercantum di dalam Job
Description.
Secara umum ada 3 tujuan seleksi:
1. Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai.
2. Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang
dipangkunya
3. Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cocok pada saat sekarang
tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk dikembangan di kemudian hari
Proses Seleksi
Proses seleksi dimulai setelah semua lamaran memenuhi syarat dan diterima. Proses
ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum pegawai diambil.
Jadi proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah
membantu proses seleksi ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya sebelumnya
akan sia-sia saja. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila dinyatakan bahwa seleksi adalah
6
Menurut Manullang yang menjadi dasar penyeleksian yaitu ada unsur internal dan
Prosedur Seleksi
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data-data pribadi (biografis)
3. Pengujian (testing)
4. Wawancara yang lebih mendalam
5. Pemeriksaan referensi-refrensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan.
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan yang ada
dalam diri karyawan potensial dan bisa menjadi factor pendukung dalam penerimaan seleksi.
1. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja di masa lalu.
7
2. Bakat dan minat (aptitude and interest), untuk memperkirakan minat dan kemampuan
seseorang.
3. Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs), untuk meramalkan tanggung jawab dan
wewenang seseorang.
4. Kemampuan analitis dan manipulatif, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan
penganalisaan.
5. Ketrampilan dan kempuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-
pelaksanaan pekerjaan.
dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi (induksi) merupakan
kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Orientasi sangatlah
penting meskipun karyawan baru tersebut memenuhi syarat suatu jabatan atau pekerjaan
tetapi situasi yang baru terasa asing dan berbeda serta proses orientasi yang jelek dapat
memadamkan antusiasme.
Proses orientasi merupakan pengenalan sederhana dengan karyawan lama dan
personalia (kondisi kerja, upah, dan jaminan sosial), prosedur-prosedur kerja, gambaran
secara umum sejarah, sifat perusahaan, dan manfaat yang diperoleh karyawan baru.
kerja dalam mencapai hasil-hasil kerja yang ditetapkan. Peningkatan efektifitas kerja dapat
karyawan begitu penting bagi individu, organisasi, maupun negara karena untuk
job
8
Metode on the job yang biasa digunakan adalah:
di buka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metoda-metoda
pengajaran lainnya.
Latihan laboratorium, diaman seseorang belajar menjadi lebih sensitif (peka) terhadap
sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk
pelaksanaan kegiatan yang akan datang. Kompensasi sangat penting bagi individu dan juga
organisasi karena merupakan suatu ukuran nilai bentuk pengupahan dan balas jasa. Selain itu
pada umumnya perbedaan pengupahan yang diterima oleh karyawan berdasarkan perbedaan
9
perbedaan pembayaran yang berdasarkan ras, kelompok etnis, dan jenis kelamin, dilarang
yaitu:
1. Kesediaan membayar. Adalah para menejer ingin membayar upah secara adil, dengan cara
mendorong para karyawan untuk meningkatkan keluaran mereka agar upah dan gaji yang
pendapatan dan laba yang diraih, dimana hal ini tergantung pada produktivitas karyawan.
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran. Dalam jangka pendek, pengupahan dan penggajian
(serikat buruh), kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja (collective bargaining) dan
para pesaing. Contoh: peraturan pemerintah tentang upah minimum merupakan batas
1. Pembayaran karyawan (dalam kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam
kerja.
2. Upah harian, pembayaran karyawan berdasarkan jam kerja yang diterima pada akhir
minggu.
3. Upah insentif (bonus dan komisi)
4. Rencana pembagian laba, karyawan menerima prosentase tertentu dari laba perusahaan
dan keamanan, hal ini untuk memberikan kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman serta
10
2.7.1 Perencanaan Karir
Menurut Susilo Martoyo perencanaan karir adalah suatu perencanaan tentang
meniti prosese kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
Manfaat perencanaan karir adalah sebagai berikut:
suatu organisasi pada jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Ada enam kegiatan pengembangan karir secara individual, yaitu sebagai berikut:
1. Prestasi kerja
2. Eksposure; yakni dikenal oleh orang-orang yang menentukan promosi
3. Permintaan berhenti; Hal ini dilakukan jika melihat kesempatan yang lebih besar di
tempat lain.
4. Kesetiaan organisasi; kesetiaan merupakan hal yang penting dalam organisasi. Karena
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang
3.2 Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini, kami berharap bagi para pembaca untuk tidak
segan-segan memberikan saran dan kritikan yang sifatnya membangun dan berguna, agar
makalah ini bisa mencapai kesempurnaan pada penyusunan selanjutnya. Sebelum dan
DAFTAR PUSTAKA
Heidjrachman & Husnan Suad. Manajemen Personalia.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1982.
Handoko,T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009.
Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Liberti, 1985.
O.C Brenner dan J. Tomkiewich. Personal Psychology. t.tp, Winter, 1979.
Martoyo, Susilo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 1996.
12