Anda di halaman 1dari 8

Proceeding.

Seminar Nasional PESAT 2005


Auditorium Universitas Gunadanna, Jakarta. 23-24 Agustus 2005 ISSN : 18582559

METODE MENGAJAR DENGAN MENSTIMULASI


OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
Anita Zulkaida I, Mahargyantari P. Dewi2, Hendro Prabowo3
1.2.3Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Depok - 16424

'zulkaida03@yahoo.com, 2ariqpanjalu@yahoo.com, lndrahu@yahoo.com

ABSTRAK
Sandy MagGregor (2001) dan Taufiq Pasiale (2002) dalam penulisan bukunya lelah memadukan
otale Jdri dan olak kanan. Pada hampir seliap halaman dalam tulisan mereka disajikan pula ratusan
gombar. Maksudnya agar olale kiri dapat menyimpan kata-kala. dan olak kanan menyimpan
gombar. Dengan penggunaan indera penglihatan, paduan kala dan gambar lersebut membual mata
tida/c lelok Jika seseorang lelah dengan kala-kala, ia dapal menggantikannya dengan gambaran
visual (Pasiak, 2002), bahkan oleh MacGregor (2001) dikatakan bahwa gambar dapal mewakili
seribu kata.
Di lain pihalc, sangal umum dikalakan dalam bidang psikologi bahwa terdapal liga jalur belajar
yang dominan, yailu: Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK). Jalur Visual (penglihalan) dilalcukan
dengan mengingat, jalur Auditori (pendengaran) dilakukan dengan mendengar, dan jalur
Kinestetik dilalcukan dengan melakukan. Dengan prinsip perbedaan individual, setiap individu
memiliki lremampuan yang berbeda-beda dalam pengguna::zn jalur-jalur belajarnya. Ada yang
dengan baik dopat belajar melalui visual, ada pula melalui pendengaran. Sementara individu lain
barangkali menggunakan kedua-duanya dalam belajar.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sederhana, yang menganalogikan paduan otak kiri dan
otale /canan serta jalur belajar Visual, Auditori, dan Kinesletik (YAK) dalam proses belajar
mengajar di dalam lrelas. Perkuliahan dilakulcan dengan bantuan soJware Power Poinl untuk
presentasi dan Movie Maker unluk /clip video, serla dengan peragaan kinestetik pada mahasiswa.
Basil eva/uasi lerhadap proses belajar menunjukkan respons yang posilijpada mahasiswa.
Kola /cunei: olak kiri dan olak kanan, Visual, Auditori, dan Kinestelik (VAK)

i. PENDAHULUAN hanya memberi kesempatan berkembang pada


otak kiri dan membuat otak kanan terbengkalai.
1.1. Latar Belakang Selain itu, dalam proses belajar mengajar
Penelitian mengenai otak yang dikaitkan pun materi yang diberikan seringkali lebih
dengan metode mengajar dalam bidang banyak berbentuk tulisan atau bersifat verbal.
pendidikan penting untuk dilakukan. Pasiak Menurut Sperry (dalam Palasek, 2004) cara
(2002) mengatakan bahwa salah satu paradigma berpikir pada otak kiri adalah berkaitan dengan
dasar yang dianggap keliru dalam sistem konsep verbal dan analitik, terutama karena
pendidikan di Indonesia selama ini adalah otak kiri dapat menyimpan kata-kata.
bahwa kunci kesuksesan dilihat dari nilai-nilai Di lain pihak, sangat umum dikatakan
IQ (rapor, indeks prestasi, dan lain-lain). Oleh terdapat tiga jalur belajar yang dominan, yaitu
karenanya, titik berat pendidikan di Indonesia Visual, Auditori, dan Kinestetik (Palasek,
2004). Jalur Visual (penglihatan) dilakukan

P96 Metode Mengajar dengan .,.


(Anita Zulkaida, Mahargyantari P. Dewi, Hendro Prabowo)
Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadarma. Jakarta, 23-24 Agustus 2005 ISSN: 18582559-

dengan mengingat, jalur Auditori membuat mata tidak lelah. J ika seseorang lelah
(pendengaran) dilakukan dengan mendengar, _dengan kata-kata, ia dapat menggantibnnya
dan jalur Kinestetik dilakukan dengan dengan gambaran visual.
melakukan. Dengan prinsip perbedaan Oleh karenanya penelitian ini mencoba
individual, setiap individu memiliki untuk menganalogikan paduan otak kiri dan
kemampuan yang berbeda-beda daJam otak kanan dengan menggunakan jalur belajar
penggunaan jalur-jalur belajarnya. Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK) dalam
Penggunaan metode mengajar yang proses belajar mengajar di daJam kelas. Hal ini
dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama didukung oleh pendapat Robbins (1989) bahwa
yang bersifat verbal atau dengan jalur auditori. pada saat ini penelitian mengenai proses belajar
tentunya dapat menyebabkan adanya lebih banyak menyetujui konsep yang dianggap
ketimpangan dalam menstimulasi otak. Tulisan akurat yaitu "I understand but when I hear, see
atau kata-kata yang terlalu banyak akan anddo",
membuat seseorang menjadi bosan dan lelah
serta sangat mungkin menghasilkan proses 1.2. Tujuan Penelitian
belajar yang kurang optimal. Hal ini menurut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Bahaudin (1999) karena adanya suatu hubungan respon mahasiswa terhadap proses belajar
antara "bagaimana kita merasa" dengan mengajar di kelas, yang menganalogikan
"bagaimana kita belajar". paduan otak kiri dan otak kanan yaitu dengan
Ornstein, Sobel, Lakoff dan Rosenfield menggunakan jalur belajar visual, auditori dan
(dalam Bahaudin, 1999) mengemukakan bahwa kinestetik
apabila individu memiliki perasaan positif
(menyukai, merasa nyaman, senang) terhadap
apa yang dialami, maka "kan lebib mudah 2. TINJAUAN TEORITIS
untuk "memanggil" pengalaman tersebut dan
juga akan lebih jelas, dibandingkan dengan 2.1. Teori-teori Otak
pengalaman yang melibatkan perasaan negatif Dekade 1990-an merupakan Dekade Otak
(membosankan, menyakitkan, menyebalkan). (The Decade of the Brain), dimana penelitian-
Konteks perasaan atau emosi sendiri menurut penelitian banyak dilakukan dikaitkan dengan
Santoso (200 I) terutama sangat berkaitan otak man usia. Dalam periode ini, telah
dengan otak kanan. ditemukan beberapa hasil penelitian mengenai
Dari uraian tersebut tampak bahwa otak. Teori belahan otak adalah salah satu dari
suasana yang menyenangkan dalam pr ",,;es- hasil temuan yang populer pada periode ini. -
belajar tidak boleh diabaikan karena'sangat Teori yang paling mutakhir dikembangkan oleh
menentukan efektivitas dalam belajar. Suasana Ned Herrmann yang merupakan pengembangan
menyenangkan dalam proses belajar dapat dari Truine Brain Theory dari Maclean dan
dilakukan dengan melakukan variasi dalam Teori Otak Kiri dan Otak Kanan dari Speny
penggunaan metode pembelajaran (auditori, (Bahaudin, 1999).
visual dan kinestetik). Misalkan tulisan atau
kata-kala yang kemudian dicoba untuk 2.2. Truine Brain Theory
diperagakan, akan menimbulkan situasi yang Truine Brain Theory dikembangkan oleh
tidak membosankan dan lebih mudah untuk Dr. Paul Maclean pada tahun 1990. Neurolog
dipahami. Atau juga seperti yang dikatakan Amerika Paul Mclean tersebut adalah seorang
Pasiak (2002) bahwa otak kiri dapat pendukung dari mikrogenesis, suatu pandangan
menyimpan kata-kata, dan otak kanan bahwa struktur dari otak manusia
menyimpan gam bar. Dengan penggunaan mencerminkan evolusi selama berabad-abad.
indera penglihatan, paduan kata dan gam bar McLean percaya bahwa kepala manusia tidak

Metode Mengajar dengan .... P97


(AnitaZulkaida, Mahargyantari P. Dewi, Hendro Prabowo)
Proceeding. Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadanna, Jakarta, 23-24 Agustus 2005 ISSN : 18582559

hanya berisi satu otak tetapi tip otak. Seperti tahap kedua atau disebut dengan tahap Paleo
halnya pada lapisan situs arkeoIogi. setiap otak Mamalian. McLean percaya bahwa kcbanyakan
berkorespondensi pada suatu tahap yang mamalia yang memiliki sistem limbik, lahir
berbeda dari evolusi. Setiap otak dihubungkan setelah sistem reptilia. Mamalia semula
dengan keduanya yang 1ain, namun setiap otak memiliki otak yang pada dasamya merupakan
bekerja secara individual dengan "kepribadian" otak reptilia ditambah dengan sistem Iimbik.
yang berbeda-beda. Sistem limbik ini terdiri dari hippocampus,
thalamus dan amygdala. yang
bertanggungjawab terhadap emosi dan instink
emosi (perilaku yang berkaitan dengan
makanan, seks, dan kompetisi). Emosi-emosi
ini adalah fungsi dari individu dan spesies
dalam mempertahankan diri. Sistem ini
memiliki kemampuan dalam belajar, karena

.._-.........
berisikan memori-memori afcktif yang dikenal
dengan istilah emotion-laden memory. Fungsi
terakhir dari sistem Iimbik adalah berkaitan
Gambar I. Susunan Otal da/am Teori Truine dengan rasa sakit dan kesenangan, yakni
Brain menghindari rasa sakit dan mengulang
kesenangan.
Sebagaimana disajikan pada uraian Neocortex mcrupakan bagian otak utama
sebelumnya. teori Truine Brain membagi dari primata, yang merupakan akhir kemuculan
proses evolusi perkembangan otak menjadi tiga dari mamalia (disebut juga neomamalia). Otak
tahap. Tahap pertama adalah tahap purbakala. mamalia baru ini bertanggungj~wab dalam
dikenal dengan otak reptilia primitif (reptilian fungsi-fungsi kognitif yang lebih tinggi seperti
brain). Disebut demikian karen a otak tersebut bahasa dan penalaran.
ditemukan pada binatang reptilia dari jaman Ketiga komponen dari otak satu sarna lain
prasejarah yang berkembang hingga kini seperti menghasilkan apa yang kemudian disebut
kadaI dan buaya. sebagai perilaku man usia. Masing-masing
Otak reptilia ini terdiri dari batang otak adalah unit yang mandiri yang dapat hadir tanpa
dan cerebellum (otak kecil), yang kehadiran yang lain. Keluwesan dari model
bertanggungjawab pada perilaku spesies yang Maclean ini adalah pemisahan secara rapi
spesifik yakni perilab, ins.ink seperti antara perilaku mekanis, emosional dan
mempertahankan hidup dan agresi. Satang otak rasional. Model tnl menunjukkan juga
dan cerebellum merupakan keseluruhan otak bagaimana kehadiran mereka secara kronologi
dalam reptil. Proses-proses yang berkelanjutan dan apa kegunaannya masing-masing.
di dalam tubuh seperti pemapasan, detak Bagaimana implikasinya?
jantung. dan tidur dikendalikan oleh batang Jika diperhatikan, maka puasa pada bulan
otak. Lebih tfpat lagi, batang otak berhubungan Ramadhan yang setiap tahun dijalankan oleh
dengan sistem syaraf otonom, yakni bagian dari umat Islam sebenamya adalah pengendalian
sistem syaraf yang mengatur fungsi detak nafsu dan emosi. Nafsu merupakan manifestasi
jantung, pemafasan, dan lain-lain yang tidak dari reptilian brain, dan emosi adalah
memerlukan pengendalian secara sadar, karena manifestasi dari paleomamalian brain. Jadi
bekerjanya selalu aktif bahkan ketika tidur. kalau dua otak "binatang" tersebut sudah dapat
Seiring dengan evolusi waktu, dikendalikan, maka diharapkan kerja
berkembang juga jenis-jenis hewan menyusui neomamalian brain akan lebih optimal, dimana
(mamalia). Oleh Maclean, tahap ini merupakan

P98 Metode Mengajar dengan ...


(Anita Zulkaida, Mahargyantari P. Dewi, Hendro Prabowo)
Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadanna, Jakarta, 23-24 Agustus 2005 ISSN : 11582559

manusia menjadi lebih rasional


berlcembang aspek pikirannya.
atau
.... - --
.......

Rasion

Emosi

Nafsu

Gombar 3. Orak Kiri dan Orak Kanan

Gombar 2. Susunan Otok do/am Teori Truine Tobel I. Perbedaan Otak Kanan dan Olak Kir;
Brain dan Fungsinya
Belataa. KankterisCik Bel Kankteristik
2.3. Teori Belahan Otak OtakKiri OtakKa...

=
Detail Kcccndcrunpn Relational OricatIsi pada
Teori Otak Kiri dan Otak Kanan dari padadcWI-
Speny membagi otak menjadi dua belahan detail
yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Secara Konvapn Kccendcrunpn Spasial 0rienIIsi f1IIIII
menghimpun clan
garis besar, kedua belahan tersebut memiliki benCukJdimensi
fungsi yang berbeda-beda. Otak kanan (otak I(ontrol Kccendcnmpn Musikal KcmImpuan
kreatit) berhubungan dcngan proses dan mengontrol menppti musit
RlSionaI OricatIsi pada Acoustic Kcc:cndcnmpn
penyimpanan informasi mengenai gambar, hal YIR& sudah IIICII)'CI'Ip
imajinasi, warna, ritme dan Illang. Sementara .terjadi bun...!!.
otak kiri (otak analitis) berhubungan dengan Verbal Kccenderunpn Holistik PancIangan
seeara lisan YIR&
angka-angka, kata-kata, logika, Ullltan, dan menyduruh
detail. Objcktif Orientasi pacta Multipel Keccndcnmpn
Bagaimana impJikasinya? tujuan *hir
Duni.wi Kccenderunpn Artistik OrientlSi pacta
Dalam . pendidikan, sebenamya yang pada hal-hal keindahan
paling ideal adalah yang menstimulasi kedua jlSma~;

RcaliSlis K,:.::nderunpn Simbolik OricatIsi pacta


belahan otak, baik otak kreatif maupun analitis. padayang simbol-simbol
Hal ini dapat diamati pada bayi yang sedang nyata
bermain yang sebenamya adalah belajar dengan Dominan Kecendenmgan lmaginatif Kcc:cndcnmpn
pada berimajinlSi
spontan, tanpa beban, dan menggunakan kedua maksimalislSi
betahan otaknya. Namun, orang tua yang sering Diferensial Kec:enderungan Simultan Kcccnderunpn
bilang "]angan!" boleh jadi akan membuatnya ke SCCII'I~
Sekuensial OrientlSi pada Continuous Tindalcan yang
menjadi terbatas d,lam proses belajarnya. tahapan berlanlut
Bahkan menulllt MacGregor (2001) anak-anak Historikal Orientasi pada Emosional Orientasi pacta
yang belllsia 0-5 tabun dapat mempelajari lebih sejarah otake
mosional
banyak data dan fakta daripada mahasiswa yang Analitis Kecendenmgan Sensuous OrientlSi pada
belajar hingga dapat mencapai gelar sarjana. me~isa "rasa"
Santoso (2001) mencoba membuat Eksplisit Kecendenmgan Intuitif Orientasi
kcpada penggunaan
perbandingan karakeristik otak kiri dengan otak ketegasan intuitif
kanan seperti tersaji pada tabel I. Langsung Kecenderu"Kan Kreatif Orienl8S~

Metode Mengajar dengan .... P99


(Anita Zulkaida, Mahargyantari P. Dewi, Hendro Prabowo)
Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadanna, Jakarta, 23-24 Agustus 2005 ISSN : 18582559

mdakukan kraIiYiI8 Kuadran A pada bagian kiri atas disebut


secara
sebagai Analis (analyzer) dengan dominasi

==
Iangsung
Suskscsif Kcccndenmpn Minor-Quiet terhadap berpikir logis. analisis fakta, dan
baturutan angka-angka.
Maccmatis OricaIasi ,ada Timeless Tidik IiI:ribI
hal )'IIlI bisa waktu Kuadran B pada bagian kiri bawah disebut
dibilung sebagai Organisator (oganizer) dengan
Alctif Keceoc\enmpn Spiritual 0ricnIasi pada dominasi terhadap perencanaan, organisasi
meIIkukan kcjiwul
lebibdulu hal-hal teknis. dan segal a sesuatu yang
Membac:a KemImpuan Divcrgen Kecatdenmpn rinei.
membaca beriIcda Kuadran C pada bagian kanan bawah
Menulis KcmampuM Mecaphoric Kemampuan
mcnutis padahlltak disebut sebagai Personalis (personalizer)
lcautmata dengan dominasi terhadap hubungan
NIIlliRg Kcmampuan Kualitatif Orieafasi pada
manberi
interpersonal, intuisi. dan ekspresif.
kualitas
identiw Kuadran 0 pada bagian kanan atas disebut
Ordering Orientasi pada Subjektif Orieafasi pada sebagai StrategisIVisualis
perintah J)I'OSCS
AbstraIc Orientasi
(strategizerlvisualizer) dengan dominasi
Receptive Orientai pada
pcngpmbll'lll sik." terhadap konsep-konsep, imajinasi, dan
tanpa bentuk mcmbuka diri gagasan-gagasan strategis.
Bicara Kemampuan Horisontal Oricntasi pada
bcrbta-kata pcmikirM
mcnvamDd
Dcdulctif Kccenderungan Sintetik Kcccnderungan
menyimpulkan meniru A Holistic D Fantasi dalan
DisIait Kcccnderungan Kongkrit Kea:adcnmgan Intuitif melihat yang
bcrciri lain padahal Terapan
Kuantitatif Sintetis jauh
kongkm
Eye Orientasi pada Facial Kemampuan Kuantitatif
indera lihat recognition pengctlllln
tamoilan
Western Orientasi pada Komprehcnsif Orientasi Terorganisir Interpersona
poIa pikir berpikir luas 8erurutan I
Barat Terenc:ana Perasaan
Impulsif Kcmampuan Detail Kinestetik
r" _ _ ... : __ .. t

batindak IInpa Fakta


reneana
Existential Kemampuan Detail Emosional
menampilkan
diri
Perception of Perscpsi pllda
abstract poIa-poia
panerns abstJ'Ik
Recognition Pengenalan &ambar 4. Kuadran Otak
of Ccomplex pada poll yang
figures komDlck Berkaitan dengan perilaku masing-
masing kuadran, maka beberapa profesi yang
Sumber: Santoso, 2001 berkaitan dengan perilaku kuadran tersebut

1.4. Teori Kuadran Otak
dapat dilihat pada gam bar 5.
Teori yang dikembangkan Herrmann 1.5. Jalur-jalur Belajar
membagi otak dalam empat kuadran yang Pada umumnya manusia belajar melalui
memberikan gambaran yang lebih sempuma satu atau lebih dari tiga jalur utama yaitu
dalam memahami kecenderungan perilaku Visual, Auditorial, Kinestetik.
seseorang. Keempat kuadaran tersebut antara
lain adalah (Bahaudin, 1999):

PlOO Metode Mengajar dengan ...


(Anita Zulkaida, Mahargyantari P. Dewi. Hendro Prabowo)
Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadarma. Jakarta. 23-24 Agustus 2005 ISSN: 11512559

1. Jalur Visual (pengJihatan) dilakukan menggunakan seting sosial secara alami sebagai
dengan mengingal bentuk situasi eksperimennya (Campbell &
2. Jalur Auditorial (pendengaran) Stanley, 1996). Dalam penelitian ini, seting
dilakukan dengan mendengar yang digunakan adalah proses bctajar mengajar
3. Jalur Kinestetik dilakukan dengan di kelas. Metode belajar bcrupa teknik visual,
melakukan auditori dan kinestetik yang digunabn dalam
proses belajar mengajar diangap sebagai
THE HERRMANN BRAIN DOMINANCE MODEL perlakuan/treatmen yang diberikan kepada
subjek penelilian. Adapun bentuk disainnya
PROBLEM SOLVER adalah sebagai berikut :
MATHEMATlCAL
TECHNICAL -.t~T'~::=SI:'f-,R
ANALYZER ..n!.lsTI;.~. x 0
LOGICAL ,. "'; IS-:-;(;

Keterangan :
PLANNER TALKER X : Metode mengajar, terdiri dari :
CONTROLLED MUSICAL teknik visual : gambar diam dan
CONSERVATIVE SPIRITUAL bergerak (klip video)
ORGAN~TlONAL EMOTlONAL
ADMINISTRATIVE INTERPERSONAL teknik auditori : presentasi verbal
teknik kinestetik : peragaan
Gambar 5. Profesi berdosarkon Kuadran Otak
o :posttest
Dengan prinsip perbedaan individual,
maka dapat dikatakan bahwa setiap individu
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
3. METODE PENELITIAN
penggunaan jalur-jalur belajamya. Ada yang
dengan baik dapat belajar melalui visual, ada 3.1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah mahasiswa S 1
pula melalui pendengaran. Sementara individu
lain barangkali menggunakan kedua-duanya dan D3 Jurusan Desain Gratis, Interior dan
dalam belajar. Mode pada Fakultas Senirupa, Institut Kesenian
Meskipun, proses belajar mahasiswa Jakarta, yang mengikuti mata kuliah Psikologi
Persepsi. Jumlah subjek sebanyak 75 orang.
adalah hal yang penting, namun uji coba
terhadap gaya belajar seorang pengajar dapat
membantu menentukan cara seorang pengajar 3.2. Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data mengenai ref~~n _
dengan cara menyediakan mahasiswa
kesempatan untuk -6elajar.Terdapat suatu teknik mahasiswa terhadap proses belajar mengajar di
kelas, digunakan lembar evaluasi belajar yang
dengan menyajikan materi, merancang kuliah,
terdiri dari 5 item yaitu materi kuliah,
dan pembuatan tugas. Istilah gaya belajar
penggunaan alat bantu kuliah, cara
a~~lIah salah satu yang penting. Hal ini dapat
menerangkan materi kuliah, metode mengajar,
ddakukan dengan dua cara. Pertama berkaitan
dengan modalitas penginderaan (sensory dan pengalaman pengajar, dengan 5 pilihan
jawaban yaitu Baik Sekati (BS - skor 5), Baik
modes) yang meliputi:. visual, auditorial dan
kinestetik. Yang kedua adalah keseimb~ngan
(B - skor 4), Sedang (S - skor 3), Kurang (K-
skor 2) dan Kurang Sekali (KS - skar I).
otak kiri dan kanan (Hopper, 2001)

2.6. Rancangan Eksperimen 3.3. Analisis Data


Pengolahan data dalam penelitian ini
Penelitian ini menggunakan rancangan
quasi experimental design, karena adalah dengan melakukan anal isis deskriptif
terhadap lembar evaluasi kegiatan proses

Metode Mengajar dengan .... PlOI


(Anita Zulkaida,
Mahargyantari P. Dewi, Hendro Prabowo)
Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadanna. Jakarta, 2324 Agustus 2005 ISSN : 11582559

belajar mcngajar, dengan menggunakan


program SPSS. 3. Komentar dan Saran Mahasiswa
Berdasarkan isian dari mahasiswa
4. BASIL PENELITIAN diperoleh gambaran sebagai berikut:
Komentar:
4.1. Hasil Analisa Mahasiswa cukup memahami materi yang
Berdasartcan anal isis yang dilakukan, diajarkan dan puas dengan metode yang
diperoleh hasil sebagai berikut : digunakan yaitu
I. Skor total teknik visual (adanya alat bantu tontonan
Berdasarkan analisis deskriptif terhadap sehingga menarik, cootoh melalui gambar
lembar evaluasi belajar yang terdiri dari lima sehingga lebih mudah dimengerti, interaktif
item, diperoleh nilai rerata sebesar 21.09. Hal slide sehingga lebih menarik dan
ini berarti bahwa secara keseluruhan mahasiswa diperhatikan)
mengevaluasi proses belajar mengajar dengan teknik audio (menerangkan dengan jelas
baik. dan menarik, file-file power point sangat
2. Skor per item membantu)
Untuk item materi kuliah, nilai rerata teknik kinestetik (adanya peragaan aplikasi
yang diperoleh sebesar 4,19. Hal tnt objek I di masyarakat, contoh fakta
menunjukkan bahwa hasil evaluasi mahasiswa kehidupan sehari-hari, kuliah di luar
mengenai materi kuliah adalah baik. Hal serupa ruangan)
juga terjadi pada item-item lain. Evaluasi Saran:
terbaik yang diberikan mahasiswa adalah teknik visual (slide diperbanyak, adanya
terhadap item penggunaan alat bantu kuliah. gambar video agar semakin mudah
dimengerti)
robel.2. Hasil Analisis DeskriptifKegialan teknik kinestetik (lebih banyak melibatkan
Proses Belajar Mengajar mahasiswa, diskusi. studi banding ke suatu
tempatlinstitusi/perusahaan agar lebih
Item N Mini Maxi Mean Std. aplikatit)
mum mum Devi lebill memperbanyak contoh aplikasi sesuai
ation jurusan-jurusan yang ada
Materi 75 5 4.19 .766 lebih memperbanyak humor
kuliah
Penggun 75 3 5 4.32 .701 4.2. Simp ulan .
aan Alat Respon mahasiswa terhaoap metode yang
Bantu digunakan (visual, auditori dan kin~stetik),
baik melalui skala maupun isian singkat
~ 75 2 5 4.27 .741
(komentar dan saran), cukup positif.
meneran
Paduan teknik visual, auditori dan
glean
kinestetik sendiri menunjukkan adanya
materi
keseimbangan dalam menstimulasi otak kiri
Metode 75 ' 2 5 4.19 .711
maupun otak kanan.
mengajar
Adanya paduan teknik auditori dengan
Pengala 75 2 5 4.13 .723 teknik visual dan kinestetik dalam metode
man mengajar menyebabkan suasana yang tidak
mengajar membosankan dalam proses belajar, yang
ValidN 75 mempermudah mahasiswa untuk mengerti
(listwise) mengenai materi yang diberikan.

PI02 Metode Mengajar dengan ...


(Anita Zulkaida, Mahargyantari P. Dewi. Hendro Prabowo)
Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005
Auditorium Universitas Gunadarma, Jakarta. 23-24 Agustus 2005 ISSN : )8582559

4.3. Saran [4] K.Palasek, 2004. Brainy issues in the


Saran yang dapat diajukan adalah sebagai schools,
berikut: http://www.carolinajoumal.com/exclusiv
Lebih memperbanyak slide atau gambar esldisplay_esclusive.htm
video dalam memberikan contoh materi
lebih sering mengadakan diskusi dan [5] Paul Maclean's Truine brain theory.
aplikasi sesuai jurusan yang diajar 2005.<http://www.thymos.comlmindlmac
lebih memperbanyak humor sehingga lean.html>
: suasana belajar lebih santai dan
menyenangkan [6] S. MacGregor, Piece of Mind:
Menggunakan Kelcualan Pilciran Bawah
5. DAFTAR PUSTAKA Sodar untuk Mencapai TIljIlQ1l. Jakarta:
[1] A.M.R Santoso, Right Brain. Gramedia, 200 I.
Mengembangkan Kemampuan Otak
Kanan Untuk Kehidupan Yang Lebih [7] S.P. Robbins, Training in lnterpenonal
Berkualitas. Jakarta : PT Gramedia Skill. TIPS for Managing People at Work,
Pustaka Utama, 200 I. Englewood Cliffs, New Jersey : Pmttice
Hall, Inc, 1989.
[2] C. Hopper, Practicing College Study
Sldlls: Strategies for Success. 2nd edition, [8] T. Bahaudin, BraitrwtJn Management:
New York: Houghton Mifflin, 2001. Generasi Kelima Mimajemen Manusia,
Jakarta: Gramedia, 1999.
[3] D.T. Campbell and J. C. Stanley,
Experimental And Quasi Experimental [9] T. Pasiak, Revolusi IQIEQISQ. Antora
Design For Research. Chicago: Rand Mc Neurosains dan AI Quran, Bandung :
Nally College Publishing Company, Penerbit Mizan, 2002.
1996.

Metode Mengajar dengan .... PI03


(Anita Zulkaida. Mahargyantari P. Dewi, Hendro Prabowo)

Anda mungkin juga menyukai