Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator
Berjalanlah ke area terbuka, dan lihatlah kondisi cuaca saat ini. Apakah Anda melihat langit cerah? Atau
berawan? Atau mendung? Atau bahkan mendung yang sangat gelap? Setelah itu, ingat-ingatlah kembali
Kita umumnya memperkirakan akan turun hujan jika saat ini melihat cuaca mendung, atau sebaliknya, jika
Disadari atau tidak, kita sedang membuat perkiraan-perkiraan tentang masa depan berdasarkan situasi
atau kondisi saat ini. Perkiraan tersebut membantu kita untuk mengantisipasi apa yang mungkin terjadi.
Misalnya, jika kita melihat mendung yang gelap pada puncak musim hujan, tentunya kita tidak akan keluar
Berdasarkan analogi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mekanisme analisa teknikal persis dengan
perkiraan cuaca. Caranya sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh semua orang. Weatherman tidak
membutuhkan data lain untuk melakukan perkiraan selain melihat ke langit dan mengenali tanda-tanda dan
kebiasaan sebelum turunnya hujan. Analis Teknikal juga demikian, hanya membutuhkan grafik sebagai
satu-satunya sumber data untuk menganalisis perilaku pasar dan menghasilkan perkiraan selanjutnya.
Banyak istilah dalam definisi analisa teknikal yang mungkin Anda temukan. Misalnya; sebagai studi
terhadap harga, studi terhadap perilaku pasar, terhadap grafik atau terhadap pola-pola harga. Dengan
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
tujuan untuk mengenali tren atau mencari peluang entry & exit atau untuk memaksimalkan keuntungan.
Tetapi tentu, Anda sendiri sadar bahwa perbedaan tersebut hanya sebatas penggunaan istilah yang
berujung pada maksud yang sama. Pada intinya, analisa teknikal merupakan analisis terhadap perilaku
Perilaku seluruh pihak yang terlibat di pasar hanya muncul dalam tiga bentuk aktifitas:
Membeli Melakukan pembelian terhadap instrumen tertentu, baik untuk posisi baru atau untuk likuidasi
posisi sebelumnya.
Menjual Melakukan penjualan terhadap instrumen tertentu, baik untuk posisi baru atau untuk likuidasi
posisi sebelumnya.
Mengamati Memilih untuk tidak mengambil posisi baru atau melikuidasi posisi yang ada, atau telah
Dan hasil dari aktifitas tersebut memunculkan kenaikan atau penurunan harga. Jika pihak pembeli lebih
kuat dibanding penjual, maka harga tentunya akan mengalami kenaikan, dan begitu juga sebaliknya.
Semakin banyak pihak yang meminta, maka harga akan semakin tinggi, dan jika semakin banyak pihak
yang menawarkan maka semakin rendah pula harga. Hal ini terjadi karena pasar adalah tempat
Untuk mengenali apakah harga mengalami kenaikan, penurunan atau bergerak dalam area yang terbatas,
kita membutuhkan data yang mencakup harga sekarang dan harga-harga sebelumnya. Keseluruhan data
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
tersebut kemudian ditampilkan ke dalam grafik atau chart, yang saat ini sudah tersedia secara atomatis
melalui software tertentu atau trading platform yang ada. Dan itu tentunya sangat memudahkan proses
analisa.
Ketika melihat grafik, Anda akan menemukan harga bergerak naik, turun atau datar secara berlulang-ulang,
dari sinilah proses pengenalan tren harga dapat kita lakukan, dan kemudian mengenali ciri-cirinya masing-
Seperti yang diperlihatkan dalam diagram 1, proses analisa dimulai melalui grafik untuk mengenali tren
Untuk membangun pemahaman dan pengetahuan tentang analisa teknikal selanjutnya, ada 3 asumsi dasar
Yang pertama adalah bahwa pasar merupakan cerminan dari segala sesuatu. Perubahan harga yang
terjadi di pasar adalah hasil dari tindakan (pembelian atau penjualan) yang diambil oleh para pelaku
dengan beragam latar belakang, informasi, pengetahuan dan emosi yang berbeda.
Melalui pengamatan terhadap perubahan harga yang terjadi di pasar sudah cukup bagi seorang analis
Harga cenderung bergerak ke arah yang sama selama beberapa periode. Pergerakan tersebut dapat
naik, turun atau bergerak dalam area tertentu (sideway) membentuk pola-pola yang efeknya dapat
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
dikenali. Analis teknikal percaya bahwa harga tidak bergerak secara acak, sehingga dapat
diperkirakan. Jika harga suatu aset bergerak naik pada akhir minggu ini, maka minggu depan
pergerakan tersebut cenderung berlanjut, sampai tanda berakhirnya kenaikan muncul secara jelas.
Pola-pola tertentu yang dibentuk oleh pergerakan harga yang terjadi di masa lalu akan terulang
kembali dan menimbulkan efek yang sama di masa depan. Analis teknikal percaya bahwa perilaku
transaksi manusia yang didorong oleh informasi, keinginan dan emosi secara masal cenderung akan
berulang, misalnya sekerumunan massa yang melakukan antrian akibat kelangkaan minyak tanah
pada saat ini akan kembali mengulang perilakunya di masa depan ketika menghadapi situasi yang
sama.
Seorang trader atau investor hanya membutuhkan harga dan volume untuk dapat melakukan analisa
teknikal. Dimana harga adalah nilai uang dari aset yang diperdagangkan, dan volume adalah jumlah
transaksi. Kedua data ini, kemudian dimunculkan dalam grafik yang akhirnya menjadi objek utama analisa
teknikal.
Dalam analisa teknikal, model grafik ada berbagai macam, namun dalam perkenalan ini kita akan
Line chart
Grafik ini hanya berisikan sebuah garis yang menghubungkan penutupan perdagangan yang satu dengan
yang lain. Misalnya jika pada hari pertama perdagangan harga berakhir di level 300, dan di hari kedua
ditutup di harga 200 dan di hari ketiga di harga 400 seperti pada gambar 2, maka garis lurus dapat
digambar dari 300 menuju 200 kemudian 400, dari arah kiri ke kanan.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Gambar 2 Line Chart
Sebuah line chart memiliki pergerakan yang jelas dan halus tetapi tidak menyediakan informasi harga
tertinggi, terendah dan harga pembukaan setiap sesi, akibatnya fluktuasi pasar tidak terlihat selama periode
tersebut. Tergantung strategi yang anda memilih, hal ini dapat berarti atau tidak.
Bar chart
Bentuk bar chart menyerupai batang yang memiliki tangkai di kiri dan kanan, dan memiliki informasi yang
Harga buka pasar berada pada tangkai kiri, dan penutupan pada tangkai kanan. Sementara ujung dari
batangnya mewakili harga tertinggi dan terendah dalam satu periode perdagangan.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Candlestick chart
Candlestick merupakan grafik tertua yang ditemukan oleh analis teknikal. Struktur tubuhnya menyerupai
lilin, dan memiliki unsur yang sama dengan bar chart, terdapat data Open, High, Low dan Close pada setiap
sesinya.
Harga yang mengalami kenaikan biasanya dibentuk dengan warna terang, dan harga turun dengan warna
gelap. Selain berfungsi sebagai salah satu tipe grafik, candlestick juga memiliki model analisa tersendiri
Seluruh model grafik memiliki keunikan tersendiri, seseorang mungkin saja lebih menyukai line chart
dibanding bar ataupun candlestick. Observasilah ketiganya, temukan mana yang Anda minati.
Dalam gambar 5 di atas, grafik line yang berada pada posisi paling kiri menampilkan harga lebih halus
dibanding grafik bar ataupun candle. Namun line chart tidak memiliki data intraday yang cukup penting,
misalnya harga perdagangan tertinggi atau terendah sepanjang periode tersebut, sehingga line chart
banyak digunakan hanya untuk mempermudah pengenalan tren, sementara bar dan candle lebih banyak
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Gambar 5 Grafik line, bar dan candlestick untuk Euro Daily, Mei 2009
Indikator teknikal adalah hasil perhitungan matematis yang inputnya berdasarkan pada dua hal; harga dan
volume. Sebuah indikator dapat disusun dengan hanya mempertimbangkan harga, atau hanya volume atau
Perbedaan indikator dan oscillator dalam analisa teknikal terletak pada batasan perhitungannya. Indikator
tidak memiliki batas atas dan bawah, misalnya Moving Averages. Sementara oscillator biasanya bergerak
terbatas di dalam area tertentu, misalnya 0 sampai 100 seperti RSI dan Stochastic, atau bergerak diantara
area positif dan negatif dengan area tengah 0, seperti MACD. Namun, secara praktis, indikator dan
oscillator tidak harus dibedakan sedemikian rupa, karena keduanya menggunakan dasar dan memiliki
Dalam kategori ini, terdapat indikator yang dapat membantu trader untuk mengenali/ menentukan
sebuah tren yang terjadi, seperti penggunaan Moving Average(MA), kemudian mengukur kekuatan
nya seperti Average Directional Movement Index (ADX), mengukur tingkat volatilitas harga , seperti
Average True Range (ATR), dan mengukur tingkat kecepatan perubahan harga, misalnya Momentum.
Penggunaan indikator tidak bisa dianggap remeh dalam membantu seorang trader untuk menentukan
pengambilan posisi beli atau jual. Setiap indikator biasanya memiliki metode sendiri dalam
menghasilkan sinyal. Moving Average misalnya, menghasilkan sinyal beli ketika penutupan harga
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
berhasil melampaui garis MA, atau ketika terjadi crossover antara MA periode lebih pendek ke atas
Pilihlah indikator yang paling cocok dan mudah untuk Anda gunakan. Gunakan sesedikit mungkin indikator
agar sistem Anda tidak terlalu rumit. Pilihlah indikator berdasarkan fungsinya masing-masing. Misalnya:
Moving average untuk mengenali tren dan RSI sebagai filter atau mencari sinyal konfirmasi. Amatilah
perilaku indikator terhadap harga dengan mengujinya. Kenali pada kondisi apa saja indikator tersebut
berfungsi dengan baik dan pada kondisi apa saja mengalami gangguan.
IV.3 Review
Analisa teknikal adalah studi terhadap perilaku pasar untuk mengenali peluang trading.
Ada tiga buah asumsi dasar yang menjadi fondasi analisa teknikal; Market discount everything, price
Analisa teknikal membutuhkan dua jenis data untuk menganalisa yaitu harga dan volume. Indikator
Tiga jenis grafik yang paling populer yaitu line chart, bar chart dan candlestick chart.
Indikator dan oscillator dibedakan berdasarkan area pergerakan tetapi memiliki interpretasi yang
sama.
V. Identifikasi Tren
Tren dapat didefinisikan sebagai arah specific pergerakan harga. Hal ini penting untuk dipantau untuk
trading sebuah market. Banyak trader terkadang membuat rumit pengenalan tren yang harusnya sejelas
Tren harga adalah kecenderungan arah pergerakan harga dalam kurun waktu tertentu. Dan dapat
Primary (Jangka Panjang) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu yang lebih lama, biasanya
bertahan lebih dari satu tahun. Intermediate (Jangka Menengah) Tren harga yang bergerak dengan jangka
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
waktu menengah, biasanya lebih dari 3 minggu hingga beberapa bulan. Minor (Jangka Pendek) Tren harga
yang bergerak dengan jangka waktu yang lebih pendek, dari satu hari hingga beberapa minggu.
Pergerakan harga baik primary, intermediate atau minor, biasanya cenderung menuju ke arah yang sama.
Dalam analisa teknikal, tren sangat mudah dikenali dengan memahami 4 istilah dibawah ini:
Sederetan higher High (HH) dan Higher Low (HL). Atau dengan bahasa lain, adalah pergerakan harga
yang berulang kali membentuk puncak dan lembah yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Downtrend (Tren turun)
Sederetan Lower High (LH) dan Lower Low (LL). Atau, secara berulang membentuk puncak dan lembah
Gambar 2 Downtrend
Sideways (Konsolidasi)
Harga yang tidak membentuk sederetan HH, HL atau LH, LL. Atau harga yang secara berulang
Gambar 3 Sideways
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
V.4 Penentuan tren
Suatu tren dapat dikatakan telah terjadi ketika sudah membentuk puncak (peak) & lembah (trough) paling
Misalnya, jika terjadi dua kali kenaikan peak & trough (P&T), maka tren naik dapat dikatakan dimulai,
Dan sebaliknya, jika terjadi dua kali penurunan P&T, tren turun mendapatkan sinyal. Hal ini dapat dilihat
pada gambar 5.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Garis tren (Trend Line)
Tren juga dapat dikenali melalui penggunaan garis yang dihubungkan antara titik tertinggi atau terendah
suatu pergerakan harga. Proses penentuan tren melalui garis ini hanya dapat dilakukan jika terdapat dua
titik yang dapat dihubungkan. Dalam tren naik misalnya, terdapat dua kali kenaikan trough atau dua kali
Ketika harga memecah garis tren, hal ini adalah sinyal pertama bahwa akan ada pembalikan tren.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Support & resistance
Support adalah level dibawah harga sekarang yang memiliki kekuatan beli cukup besar sehingga mampu
menahan penurunan harga lebih jauh. Resistance adalah level diatas harga sekarang yang memiliki
kekuatan jual cukup besar sehingga mampu menahan kenaikan harga lebih lanjut.
Support dan resistance merupakan level tahanan, keduanya berfungsi sebagai penghambat kecepatan
harga. Jika level tersebut terlewati maka harga akan membentuk level support atau resistance yang baru.
Biasanya level resistance yang berhasil terlewati akan menjadi level support bagi pergerakan selanjutnya,
demikian juga bagi level support yang terlewati, biasanya akan menjadi resistance bagi pergerakan harga
selanjutnya.
Support dan resistance dapat diidentifikasi dengan menggunakan garis trend. Normalnya garis tren
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Dalam gambar 9, terdapat contoh lain support dan resistance yang terjadi pada Poundsterling. Anda akan
menemukan level support dan resistance yang dominan pada saat harga mengalami trading range atau
hanya bergerak dalam area terbatas dalam waktu yang cukup panjang. Namun begitu level berhasil
ditembus, umumnya pergerakan besar menyusul kemudian. Dalam kata lain, trading range biasanya terjadi
Pola harga
Tren umumnya tidak berubah secara langsung dan tiba-tiba. Biasanya terdapat periode transisi sebelum
perubahan tersebut terjadi. Dan selama masa transisi tersebut harga melakukan pergerakan membentuk
Formasi-formasi tersebut biasanya di diklasifikasikan sebagai reversal pattern dan continuation pattern.
Namun implikasi dari berlanjut atau berbaliknya harga setelah menyelesaikan formasi tersebut umumnya
Dalam buku ini, kita hanya akan membahas dua pola harga yang paling umum terjadi dan memiliki efek
paling tinggi.
Yang pertama Head and Shoulder Pattern, sesuai namanya, adalah formasi yang mirip dengan bentuk
kepala dan bahu, yang memiliki implikasi reversal. Pola ini merupakan salah satu pola klasik yang memiliki
validitas tinggi.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Gambar 10 adalah contoh formasi pola ‘head and shoulders’ yang harus memiliki dua bahu (A dan C), dan
Breakout terjadi ketika harga setelah membentuk bahu kanan (C) menembus garis neckline. Pergerakan
Sebagai contoh, bisa dilihat pada gambar 11. Setelah bahu kiri tercipta pada Juni dan Juli 2007,
Poundsterling berhasil menciptakan high baru dan pola head tercipta [ada Agustus-Desember 2007. Harga
kemudian turun lagi ke neckline and menciptakan shoulder kanan dari Maret sampai Agustus 2008.
Polanya lengkap setelah harga memecah neckline pada tanggal 13 Agustus 2008. Harga mulai tren
kebawah sejauh yang diindikasikan panah merah, yang juga merupakan jarak head dan neckline. and
neckline.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Triangle
Triangle adalah pola harga sideway yang berbentuk segitiga, dimana kedua garis trend bergerak saling
mendekati, dan diikuti oleh harga yang membentuk sederetan lower high dan atau higher low. Triangle
memiliki banyak tipe, diantaranya symetrical, ascending dan descending, yang berbeda dari sisi
klasifikasinya.
Untuk lebih memudahkan, bahwa hampir seluruh pola harga akan bergerak sesuai arah breakoutnya
masing-masing.
Gambar 12, Triangle berlanjut (continuation) Gambar 13, Triangle berbalik arah (reversal)
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Dalam gambar 12, setelah harga menyempurnakan formasi triangle, dan kemudian melakukan penetrasi ke
garis triangle bagian atas. Harga bergerak sesuai dengan arah breakout. Demikian juga pada gambar 13,
harga bergerak kearah breakout tetapi merupakan reversal tren yang sedang berjalan.
Euro H1 membentuk pola symetrical triangle dengan bearish breakout seperti yang diilustrasikan oleh
gambar 14, kemudian harga dengan cepat kembali ke area awal pembentukan pola.
Dalam Time frame lebih besar (H4), setelah breakout tersebut, Euro kemudian membentuk pola symetrical
triangle yang lebih besar, namun membentuk bullish breakout (gambar 15).
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017
Gambar 15 Euro H4, Breakout ke bawah
V.5 Review
Tren didefinisikan sebagai kecenderungan pergerakan harga dan dapat diklasifikasikan berdasarkan
Tren dapat dikenali melalui posisi puncak dan lembahnya, menggunakan garis tren atau melalui
indikator.
Pola harga dapat diklasifikasikan ke dalam 2 model, yang pertama adalah pola berlanjut, dan kedua
Umumnya efek yang dihasilkan oleh pola harga mengikuti arah breakout-nya.
MuliaFX Education
©AT Dewanto 2017