Anda di halaman 1dari 8

M AK ALAH

PENGANTAR ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH:

ADIARTHA RANTE

F221 16 075

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

PRODI S1 ARSITEKTUR
A. PENGERTIAN SITE/TAPAK
Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-
batas yang jelas, berikut kondisi permukaan dan ciri-ciri istimewa yang di
miliki oleh lahan tersebut. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi
merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus
berkembang yang jalin menjalin dalam perhubungan-perhubungan.
Perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak untuk meletakkan
seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak
dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan kemungkinan
dampak yang muncul akibat perubahan fisik di atasnya. Tujuan dari
perencanaan tapak adalah agar keseluruhan program
ruangdankebutuhan-kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu
dengan memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan
dan lingkungan social disekitarnya. Perencanaan tapak ( site planning )
adalah seni menata lingkungan buatan manusia dan lingkungan alam
guna menunjang kegiatan - kegiatan manusia .Pengkajian perencanaan
tapak sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan yaitu
( Snyder dan Catanese,1984 : 181)

1. Lingkungan Alam , dibayangkan sebgai suatu sistem ekologi dari


air, udara, energi,tanah, tumbuhan ( vegetasi )Kegiatan manusia
merupakan bagian penting dari sistem ekologi ini.
2. Lingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk - bentuk kota yang
dibangun , struktur fisik dan pengaturan ruangnya serta pola - pola
perilaku sosial,politik, dan ekonomi yang membentuk lingkungan
fisik tersebut. Seringkali lingkungan buatan meliputi suatu
pelanggaran lingkungan alam yang disengaja. Umpamanya kota -
kota meliputi sistem infrastruktur yang meluas untuk air, tenaga ,
pengangkutan, saluran pembuangan air hujan dan saniter, dsbnya.

Konteks tapak dapat digolongkan sebagai :

- exurban ( di luar pinggiran kota )

- suburban ( pinggiran kota )

- urban ( perkotaan )
Contoh Tapak yang sudah di rancang

1. Perencanaan site plan perumahan

2. Perencanaan site plan dengan bentuk Master Plan

3. Site plan ITB


B. PROSES PERENCANAAN TAPAK ( Snyder dan
Catanese,1984 : 181 -182)
Dalam perancangan tapak ( site planning ) , seperti dalam bentuk -
bentuk lain pemecahan persoalan arsitektur, diperlukan proses yang
rasional dan kritis .Umpamanya , sekali pun klien menentukan sasaran
pokok ,sasaran ini tidak dapat sepenuhnya ditetapkan sampai analisa
tapaknya telah diselesaikan sepenuhnya dengan di identifikasikannya
potensi potensi tapak, kendala - kendala, dan konsep - konsep rancangan.

>>Sasaran

Pemahaman klien dan peranan klien dalam proses perencanaan


adlah langkah pertama. Klien menentukan tujuan - tujuan umum bagi
program ; arsitek mempunyai tanggung jawab langsung kepada
klien.Arsitek harus mengakui tanggung jawabnya baik kepada pelaksana
maupun kepada pemakai akhir, dengan mengidentifikasi dan
mengimbangi kebutuhan - kebutuhan mereka. Arsitek juga harus bekerja
di dalam kerangka institusional masyarakat , termasuk hal - hal
kebijaksanaan umum dan pengawasan fiskal serta legislatif yang
mempengaruhi penggunaan tempat bangunan tersebut. Dalam kelompok
akhir yang terlibat dalam sasaran perancangan tapak termasuk para
penduduk dan /atau pemilik tanah setempat dan ada yang berdekatan;
mereka memperhatikan dampak pembangunan baru atau pembangunan
kembali di daerah di dekatnya. Arsitek perancang harus
mempertimbangkan keberatan - keberatan kepentingan ( yang ada
kalanya bersaing ) semua mereka ini.

>> Analisis Program

Pengembangan program didasarkan atas pemahaman kebutuhan


semua kelompok klien sehubungan dengan kegiatan - kegiatan yang akan
disesuaikan ( syarat - syarat ruang dalam dan luas) dan hubungan ruang
dan waktu antara kegiatan - kegiatan dan penghubung - penghubung fisik
( jalan setapak, jalan raya, jalan kecil )yang diperlukan guna membuat
hubungan ini.

Proses pemrograman tapak merupakan hakikat dari semua


pemprograman arsitektur yaitu meliputipenentuan secara sitematis pola -
pola kegiatan yang dikehendaki dan tanggapan - tanggapan fisik atau
fungsional terhadap pola - pola itu.

>> Unsur alami menghendaki pengamatan langsung dan pencatatan


informasi-informasi:

1. Topografi dan peta kontur tanah, misal: tipe & daya dukung
tanah, titik tinggi & titik rendah permukaan, punggung bukit,
daerah-daerah miring dsb
2. Kumpulan air diam dan yang mengalir
3. Jenis & ukuran material lansekap : pepohonan, penutup tanah,
tonjolan batu-batuan, tekstur muka tanah dsb

>> Analisis Tapak

Analisis tapak menghendaki perhatian yang sistematis akan

tiga konteks utama :

1. Konteks ruang dari tapak ( alam dan buatan )


2. Konteks perilaku ( Pola - pola kegiatan sosial ekonomi dari tapak dan
lokalitas, dengan kebijaksanaan - kebijaksanaan pemerintah yang
mempengaruhi pembangunan tapak)
3. Konteks persepsi ( persepsi dan penggunaan ruang ) Tugasnya
adalah melaksanakan dan menata pengaturan ruang dengan citra
visual yang bertalian , sesuai dengan kapasitas tampung tapak dan
kebutuhan - kebuthan perilaku para pemakai dan loyalitas( Snyder
dan Catanese,1984 : 183)

LINGKUNGAN PERILAKU DAN INFRASTRUKTUR UMUM

Perancangan tapak harus memperhatikan hal - hal di luar batas -


batas tapak untuk mengkaji distribusi ruang dari kegiatan - kegiatan sosial
dan ekonomi dan kaitannya dalam lokalitas.Lingkungan ruang untuk suatu
tapak meliputi komunitas yang lebih besar dimana kegiatan berfungsi,
maupun daerah bersebelahan yang lebih dekat.

Dalam setiap hal yang menjadi perhatian adalah sifat hubungan ,


jenis arus ( kendaraan, pejalan kaki, barang, ) arah arus dan rute jalan
masuk yang diperlukan untuk menampung arus.

>> Pola - pola Kegiatan Perkotaan

Daerah perkotaan ( urban ) ditandai oleh pemusatan penduduk


sekitar satu atau beberapa titik pusat dan sepanjang jalur pengangkutan
utama, dengan gradien pemusatan dari kepadatan yang tertinggi di pusat
sampai yang terendah di tepi.

Pemusatan terjadi karena kebutuhan manusia untuk bergaul secara


ekonomi dan sosial karena itulah kebutuhan untuk kedekatan disebabkan
oleh perbedaan jarak. Kecenderungan melakukan pemusatan
menghasilkan persaingan bagi tempat - tempat yang berlokasi di pusat
dan mudah terapai secara tradisional dengan bagian perdagangan atau
daerah bisnis pusat dalam suatu kota radial. Persaingan ini tercermin
dalam nilai lahan dan dalam kepadatan pertumbuhan.

>> Pola pola kegiatan Setempat

Tiap sektor dan lokalitas atau lingkungan di dalamnya merupakan


lokasi dan lingkungan yang khas .Satu teknik untuk menganalisis
lingkungan kegiatan lokal maupun perkotaan suatu tapak meliputi
pemetaan pembagian ruang dari kegiatan - kegiatan yang berkaitan dan
sifat kaitan - kaitan jalan masuk. Sebuah diagram demikian mencatat
faktor - faktor berikut :

1. Lokasi kegiatan - kegiatan yang berhubungan di daerah lokal dan


daerah perkotaan
2. Lokasi kegiatan yang tidak cocok di daerah lokal
3. Arah arus ( ke dalam , ke luar, dua arah ) diantara kegiatan -
kegiatan
4. Frekuensi interaksi ( tiap hari, tiap minggu, tiap bulan )
5. Rute jalan masuk ( pejalan kaki, bus, mobil, kereta api )
Jenis diagram ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai
kecocokan berbagai lokalitas dari segi kesesuaian campuran
penggunaan, kedekatan kegiatan- kegiatan yang berkaitan dan
kualitas jalan masuk.( Snyder dan Catanese,1984 : 185)

>> Pengangkutan dan Sirkulasi

Utilitas setiap tempat mana saja sebagian besar merupakan fungsi


dari kemudahan memasuki ; sistem - sistem sirkulasi memberikan kaitan
yang menghubungkan kegiatan dalam ruang.
Arus lalu lintas , fasilitas parkir, dan arus pejalan kaki pada hakikatnya
merupakan suatu pola arus masyarakat. Sistem sirkulasi kendaraan
merupakan unsur utama dalam menyusun suatu rencana tapak. Pola
ruang yang digunakan adalah kisi - kisi, melingkar, linear , organik.dan
kombinasi semuanya ini.
Sistem jalan adalah sistem yang paling mahal dan merupakan unsur
perancangan tapak yang tampaknya mengganggu.
Rancangan tapak dapat menentukan jalan, mengendalikan arus,
dan membentuk lingkungan.. Contoh perancangan tapak yang dirancang
dengan baik adalah Rencana Tapak untuk Radburn, New Jersey

suatu pembangunan permukiman yang dirancang oleh Clarence Perry


tahun 1920-an. Rencana itu menyediakan suatu lingkungan pejalan kaki
yang aman dengan memisahkan sistem pejalan kaki dengan
kendaraan.Sistem pejalan kaki juga terang , tampaknya mendorong, dan
fungsional secar sosial, dengan menghubungkan kelompok - kelompok
rumah bersama.( Snyder dan Catanese,1984 : 189)

>> Utilitas

Saluran pembuangan air hujan dan saniter , air dan energi ( gas
atau listrik ) harus terdapat di tapak tersebut dan dimasukkan dalam
perancangan tapak. Dalam perancangan tapak, saluran - saluran utilitas
harus dipadukan dengan sistem sirkulasi lain untuk menyusun suatu
rencanan tapak yang efisien.(Snyder dan Catanese,1984 : 190)

>> Pengawasan Kelembagaan

Lingkungan rancangan dibatasi oleh luasnya tata guna lahan dan


kebijaksanaan - kebijaksanaan dan pengawasan - pengawasan
pemerintah yang merinci jenis pembangunan yang diizinkan dalam suatu
daerah dan cara suatu tapak khusus dapat dibangun untuk sesuatu
kegunaan. Peraturan - peraturan ini menetapkan standar minimum untuk
peningkatan perbaikan yang diperlukan yang meliputi hal - hal berikut :

1. Jalan - tata letak jalan , tingkat jalan, pinggir jalan, selokan,kaki


lima, tanda jalan dan penanaman pohon,
2. Lahan - ukuran lahan , batas bangunan, dan garis sempadan.
3. Utilitas - saluran limbah,air, listrik,gas,telpon.

Anda mungkin juga menyukai