FIX GITU K Malik Print
FIX GITU K Malik Print
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu
segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu
makan, gangguan pernafasan yang disebabkan oleh flu, dan rasa tidak
(Gandjar, 2007).
bunga Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa L.). Dari proses isolasi akan
B. Rumusan Masalah
sabdariffa L).
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tumbuhan
1. Klasifikasi bunga Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.)
Klasifikasi bunga Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.)
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
2. Penamaan Tanaman
Nama Daerah (Bel), Amerika (Zuur), Perancis
6-15 cm dan dengan lebar daun 5-8 cm. Tangkai daun bulat berwarna
yang umumnya berukuran besar. Dalam hal warna pun demikian. Ada
Ukuran bunga cukup besar, diameter ketika sedang mekar lebih dari
delphinidin juga. Tiga polisakarida larut air telah diisolasi dari kuncup
(Mahadevan, 2009).
5. Khasiat Tanaman
Sebagai obat tradisional, rosella berkhasiat sebagai antiseptik,
segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman, terutama dari tanaman
askorbat yang lebih tinggi daripada jeruk dan mangga. Kelopak bunga
protein, kalsium, dan unsur-unsur lain yang berguna bagi tubuh. Asam
amino yang terdapat dalam tanaman ini antara lain arginine, cystine,
(Markham, 1988).
inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6 yaitu dua cincin
aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tak
dapat membentuk cincin ketiga. Agar mudah cincin diberi tanda A,B dan
10
angka biasa untuk cincin A dan C, serta angka beraksen untuk cincin B.
yang sama, yang memasukkan prazat dari alur sikimat dan alur asetat-
ialah khalkon dan semua bentuk lain diturunkan darinya melalui berbagai
alur. Modifikasi flavonoid lebih lanjut mungkin terjadi pada berbagai tahap
gugus hidroksil atau inti flavonoid; isoprenilasi gugus hidroksil atau inti
sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat
larut dalam basa, tetapi harus diingat bila dibiarkan dalam larutan basa
mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih atau suatu gula,
(Markham, 1988) ;
1. Flavon dan flavonol
Flavon dan flavonol merupakan pigmen berwarna kuning
Flavon Flavonol
2. Isoflavon
13
Isoflavon
Flavonon Flavononol
4. Antosianin
14
dan larut dalam air ini adalah penyebab hampir semua warna
biru dalam daun, bunga dan buah pada tumbuhan tinggi antosianin
Antosianin
atau merah. Salah satu kalkon yang umum, yaitu ; butein, dan
dan larut dalam air, tetapi rutin ini lebih banyak larut dalam air
15
mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang
semua atau hampir semua dari pelarutnya dan sisa endapan atau serbuk
dengan ekstraksi. Dalam proses ekstraksi ini, bahan aktif akan terlarut
oleh zat penyari yang sesuai sifat kepolarannya. Metode ekstraksi dipilih
berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya
aktif.
16
a. Maserasi
b. Perkolasi
c. Soxhletasi
oleh pendingin tegak. Cairan penyari turun untuk menyari zat aktif
seluruh cairan akan turun ke labu alas bulat dan terjadi proses
d. Refluks
penyari dalam labu alas bualat yang dilengkapi dengan alat pendingin
D. Penguapan Flavonoid
harus seluas mungkin dan lapisan batas dikurangi. Untuk memilih alat
digunakan, agar pada ekstraksi corong pisah hanya diperoleh dua lapisan
ekstrak yang lebih pekat. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III dikenal 3
macam ekstrak, yaitu : (1) Ekstrak Cair, yang diperoleh dari hasil
(2) Ekstrak Kental, yang telah mengalami proses penguapan, dan tidak
suhu kamar, dan (3) Ekstrak Kering, yang telah mengalami proses
1. Suhu
diuapkan.
2. Waktu
Penerapan suhu yang relatif tinggi untuk waktu yang singkat kurang
3. Kelembaban
4. Cara penguapan
tepat.
5. Konsentrasi
Pada penguapan cairan akan menjadi lebih pekat, sehingga
kenaikan titik didih larutan tersebut. Dengan kenaikan suhu dan kadar
zat padat akan memperbesar resiko kerusakan zat yang tidak tahan
berupa kolom dalam adsorben grade-KLT normal atau fase terbalik ini
alam. Penyerap yang paling umum digunakan ialah silika gel dan
(Hostettmann, 1995).
sudah murni terus menerus kena aliran udara dan resiko kena
daya pemisahan yang baik, hal ini telah diseleksi oleh Stahl untuk
senyawa hasil isolat dengan metode ini yaitu dengan mengelusi noda
(Stahl, 1985).
campuran terpisah menurut jalur yang sejajar dengan salah satu sisi.
24
sama. Multi eluen adalah penggunaan eluen atau fase gerak yang
pada kertas bila disinari dengan sinar UV dan diuapi amonia. Uji warna ini
penting dalam larutan alkohol ialah reduksi dengan serbuk Mg dan HCl
dan materi. Warna yang tampak adalah akibat adsorbs energi cahaya oleh
karbon, kedudukan karbon dan tipe proton dan molekul. Spektroskopi infra
1. Penampak bercak
murni yang telah diuji kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis dan
energi cahaya dan materi. Warna yang tampak adalah akibat adsorbsi
2. Spektrofotometri Ultraviolet
Spektrofotometri serapan merupakan pengukuran suatu
suatu zat kimia. Teknik yang sering digunakan dalam analisis farmasi
adalah 190-380 nm, daerah cahaya tampak 380-780 nm, daerah infra
merah dekat 780-3000 nm, dan daerah infra merah 2,5-40 m atau
pelarut (pergeseranmerah).
28
karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Sel yang biasa
diminati. Sebelum sel dipakai dibersihkan dengan air atau dapat dicuci
(Sastrohamidjojo, 2001)
samping itu, kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid
terjadi. Dengan demikian, secara tidak langsung cara ini berguna untuk
menentukan kedudukan gula atau metal yang terikat pada salah satu
yang terdiri dari empat bagian utama yaitu radiasi, isi fraksi
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
30
Merah (Hibiscus sabdariffa L.) yang diperoleh dari kabupaten Luwu Utara
(Sulawesi Selatan).
C. Metode Kerja
Jenis penelitian yang digunakan yaitu secara eksperimental
laboratorium.
D. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan adalah bulk, lampu UV 254 nm dan
n-hexan, kloroform, kertas saring, lempeng KLT silica dan serbuk silica,
E. Prosedur Kerja
1. Penyiapan alat dan bahan
Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
dua kali proses elusi ini akan menunjukkan satu bercak tunggal
tunggal.
6. Identifikasi
a. Identifikasi secara kimia
Isolat yang diperoleh diidentifikasi secara kimia yaitu dengan
serapannya.
F. Pengumpulan dan Analisis Data
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
35
A. Hasil Penelitian
(g)
Arah 1 Arah 1
Arah 2 Arah 2
Keterangan :
Keterangan :
B. Pembahasan
39
merah dan Rosella Ungu. Tanaman ini pun banyak di budi dayakan
warna merah, ungu, biru, dan kuning yang ditemukan dalam tumbuh-
dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzen terikat pada suatu
bahwa sampel tersebut adalah jenis (Hibiscus sabdariffa L), dari suku
malvaceae.
(Ditjen POM, 2000). Dalam penelitian ini pelarut yang digunakan untuk
(Harbone, 1987).
dengan palarut yang sama hinga bening, untuk menarik senyawa aktif
yaitu 23,4 %.
menampakkan noda.
vakum karena metode ini pengerjaan dan alat yang digunakan lebih
spot tunggal yang berarti hanya terdapat 1 senyawa yang dapat dilihat
hijau-kuning atau biru muda pada kertas bila disinari dengan sinar UV
(Marhkam, 1988).
43
dan didukung oleh pita serapan pada bilangan gelombang 798,56 cm-1
terdapat pita yang sangat kuat dan tajam yang merupakan regangan
(Mia, 2008).
44
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Apsari, P. D., dan Susanti, H., 2011. Perbandingan Kadar Fenolik Total
Ekstrak Metanol Kelopak Merah dan Ungu Bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa) Secara Spektrofotometri. Universitas
Ahmad Dahlan:Yogyakarta.
Harmanto, Ning. 2007. Herbal Untuk Keluarga Jus Herbal Segar dan
Menyehatkan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid IV, Edisi 1. Badan
Penelitian dan pengembangan Kehutanan, Jakarta.
Mahadevan, N., Shivali and Kamboj, P., 2009. Natural Product Radiance.
Hibiscus sabdariffa Linn.An overview. Vol. 8(1).
Maryani H., Kristiana L., 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta. PT
AgroMedia Pustaka.
Okasha, M.A.M., Abubakar, M.S., Bako, I.G., 2008. Study of the Effect of
Aqueous Hibiscus sabdariffa Linn Seed Extract on Serum
Prolactin Level of Lactating Female Albino Rats. European
Journal of Scientific Research. 22(4): 575-583.
Suganda, A.G., Hakim, L., Sidik, Santosa, D., Elya, B., dan Elfahmi, 2010,
Serial Data Terkini Tumbuhan Obat Hibiscus sabdariffa .L,
Direktorat Obat Asli Indonesia, Balai Pengawas Obat Dan
Makanan RI. 2(11).
Sampel diserbukkan
Ekstraksi dengan
metode maserasi
Ekstraksi dengan etanol 96%
Dirotapavor
Isolasi
Kromatografi Cair vakum
Fraksi
KLTP
Isolat
Pemurnian
Uji kemurnian
Identifikasi
Keterangan :
nm nm
kekuningan kekuningan
Perhitungan :
jarakyangditempuhsenyawaterlarut 4,6
= =0,83
1) noda 1 (Rf 1) jarakyangditempuholehpelarut 5,5
jarakyangditempuhsenyawaterlarut 3
= =0,54
2) noda 2 (Rf 2) jarakyangditempuholehpelarut 5,5
54
(d) (e)
(c)
Keterangan :
(a) (b)
(c) (d)
Keterangan :
(d) (e)
(f) (g)
Keterangan :
Tabel 2. Nilai Rf dan warna pada bercak profil kromatoghram KLT hasil
KCV fraksi ekstrak etanol bunga rosella merah
( Hibiscus sabdariffa L.)
(a)
(b)
(c)
Keterangan :
(a) (b)
Keterangan :
\
60
Tabel 3. Nilai Rf dan warna pada bercak pada profil kromatogram dua
dimensi ekstrak Etanol Bunga Rosella Merah (Hibiscus
sabdariffa L.).
Perhitungan :
2) noda arah 2
Tabel 4. Nilai Rf dan warna pada bercak pada profil kromatogram multi
eluen ekstrak etanol Bunga Rosella Merah
(Hibiscus sabdariffa L.)
Perhitungan :
1) noda I
2) noda II
3) noda III
(a) (b)
Keterangan :
BAW
0,85 Hijau kekuningan Hijau
( 6 : 1: 3)
Perhitungan :
Lampiran 15.
69